Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengukuran Ruangan


Setelah dilakukan pengukuran penerangan atau pencahayaan di
beberapa tempat, didapatkan beberapa variabel-variabel penting. Variabel-
variabel tersebut meliputi dimensi ruangan, kondisi fisik ruangan,jumlah
spesifik alat pencahayaan ruangan dan checklist perlengkapan pencahayaan
yang tersedia dalam setiap ruangan. Variabel yang telah disebutkan, akan
membantu dalam proses analisa dan pembahasan sehingga didapatkan suatu
kesimpulan yang valid. Sebelum meginjak hal tersebut dibawah ini adalah
data yang mencakup proses kegiatan praktikum.
a. Tim pengukur :
1. Triana Nailur R. (6511040022)
2. Choirul Hamzah (6511040025)
3. Lutfian Aditya Pratama (6511040029)
b. Alat yang digunakan :
1. Luxmeter
2. Meteran
c. Tanggal pengukuran : 8 April 2013
d. Kondisi Cuaca : Cerah
e. Waktu pengukuran : 07.15 – 10.00 WIB
f. Lokasi Pengukuran :
1. Ruang Kelas CC-217
2. Ruang Kantor Studio Gambar

4.2 Hasil Pengukuran Dimensi


Pada praktikum ini didapatkan ukuran dimensi dua ruangan, yaitu
pada Ruang CC-217 dan Studio Gambar. Dari pengukuran di dua tempat
tersebut termasuk ruangan yang memiliki luas antara 10 m2-100 m2.
Sehingga mempengaruhi pengambilan sampel pada setiap titik. Pada tabel
4.1 ditunjukkan dimensi dari kedua ruangan tersebut.
Tabel 4.1 Dimensi ruangan
Ruangan Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m) Luas (m2) Volume(m3)

Ruang CC 217 11,54 5,4 2,96 62,32 184,46


Ruang Kantor
Studio 10,6 5,3 4 56,18 224,72
Gambar
(Sumber : Hasil pengukuran penerangan)

4.3 Kondisi Fisik Ruangan


Pada bagian ini akan ditunjukkan kondisi fisik kedua ruangan yang
berbeda-beda. Pada tabel 4.2 ditunjukkan kondisi fisik dari kedua ruangan.
Tabel 4.2 Kondisi fisik ruangan
Jumlah
Warna Warna Warna Jumlah Banyak Lampu Jenis
Ruangan Armatur
Dinding Lantai Atap Armatur Deretan Rusak Lampu
per Deret
Ruang
Kelas TL
Putih Putih Putih 8 2 4 -
40 W
EE-304

Studio TL
Krem Hijau Putih 6 3 2 -
Gambar 40 W
(Sumber : Hasil pengukuran penerangan)

Faktor-faktor yang menentukan kuantitas penerangan akan


mencakup : ukuran ruang kerja, waktu kerja (lamanya untuk melihat atau
melakukan pekerjaan), tingkat kekontrasan, dan tingkat kecerahan pada
obyek yang diterangi. Sementara itu faktor-faktor yang menentukan kualitas
penerangan akan meliputi : warna, arah sinar, kecerahan, kontras, diffuse,
keseragaman distribusi, kesilauan yang langsung maupun pantulan.
Disamping itu semua, masih ada faktor-faktor yang ikut menentukan
kuantitas maupun kualitas penerangan ialah pemeliharaan, penerangan,
kebersihan langit-langit, jendela, dinding, lantai dan lain-lain. Semua faktor-
faktor tersebut berpengaruh terhadap penglihatan dan kemampuan untuk
melihat dengan mudah, cepat dan teliti. Pada tabel 4.3 ditunjukkan bahan,
tekstur dan keadaan permukaan ruangan yang telah diamati.
Tabel 4.3 Bahan, tekstur dan keadaan permukaan
Gambaran Keadaan Permukaan
(Ruang CC-217) Bahan Tekstur
Bersih Sedang Kotor
Dinding Beton Halus √
Atap Beton Halus √
Permukaan Kerja Kayu Halus √
Lantai Keramik Halus √
Gambaran Keadaan Permukaan
(Kantor Studio Bahan Tekstur
Gambar) Bersih Sedang Kotor
Dinding Beton Halus √
Atap Triplek Halus √
Permukaan Kerja Kayu Halus √
Lantai Semen Kasar √
(Sumber : Hasil pengukuran penerangan, 2011)

4.4 Hasil Penghitungan Ruangan Berdasarkan Hasil Pengukuran


Setelah didapatkan hasil pengukuran penerangan di setiap ruangan
yang melalui titik pengukuran yang sudah ditentukan dan sesuai standar SNI
16-7062-2004. Maka dilakukan penghitungan rata-rata kuat penerangan.
Pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 ditunjukkan hasil rata-rata kuat penerangan
dari setiap titik pengukuran.
1. Hasil Penghitungan Ruang CC-217
Karena luas Ruang CC-217 lebih dari 10 m2, yaitu 62,32 m2. Maka
pengukuran intensitas cahaya pada jarak 3 meter titik potong horizontal
panjang dan lebar. Pada gambar 4.1 ditunjukkan layout dari titik
pengukuran pada Ruang CC-217.
Menurut Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang
syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja,
intensitas cahaya di ruang kerja minimal 300 lux (diasumsikan sesuai
dengan pasal 14 ayat 7 butir 7 pekerjaan kantor yang berganti-ganti
menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat-surat harus
paling sedikit mempunyai kekuatan 300 lux atau 30 ft. candles).

15 14 13 12 11

3m
3m

6 7 8 9 10

2,4m
5 4 3 2 1

Gambar 4.1 Layout Ruang CC-217


(Sumber : Hasil pengukuran penerangan)

Tabel 4.4 Hasil pengukuran kuat penerangan ruangan CC-217


Titk Pengukuran I Pengukuran II Pengukuran Rata-rata
pengukuran (Lux) (Lux) III (Lux) (Lux)
1 40 39 41 40
2 40 47 46 46
3 60 61 65 62
4 81 79 83 81
5 77 79 81 79
6 778 774 773 775
7 129 126 129 128
8 62 60 64 62
9 49 47 45 47
10 91 92 93 92
11 118 120 119 119
12 46 48 50 48
13 67 68 66 67
14 112 113 117 114
15 604 600 602 602
(Sumber : Hasil pengukuran penerangan)
2. Hasil Penghitungan Ruang Kantor Studio Gambar
Karena luas ruangan Kantor Studio Gambar lebih dari 10 m2, yaitu
56,18 m2. Maka pengukuran intensitas cahaya pada jarak 3 meter titik
potong horizontal panjang dan lebar. Pada Gambar 4.2 ditunjukkan
layout dari titik pengukuran pada ruangan Kantor Studio Gambar.
10,6 m

9 10 11 12

3m
1,6 m 3m
5,3m
8 7 6 5

2,3m
1 2 3 4

Gambar 4.2 Layout Ruang Kantor Studio Gambar


(Sumber : Hasil pengukuran penerangan)

Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Kuat Penerangan Ruang Kantor Studio Gambar
Titk Pengukuran I Pengukuran II Pengukuran Rata-rata
pengukuran (Lux) (Lux) III (Lux) (Lux)
1 97 95 96 96
2 87 84 87 86
3 123 127 125 125
4 117 115 116 116
5 136 134 140 136,7
6 136 139 137 137,3
7 114 117 115 115,3
8 101 104 106 103,7
9 79 77 78 78
10 87 90 89 88,7
11 129 126 128 127,7
12 118 120 121 119,7
(Sumber : Hasil pengukuran penerangan)
Menurut Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang
syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja,
intensitas cahaya di ruang kerja minimal 300 lux (diasumsikan sesuai
dengan pasal 14 ayat 7 butir 7 pekerjaan kantor yang berganti-ganti
menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat-surat harus
paling sedikit mempunyai kekuatan 300 lux atau 30 ft. candles). Pada
ruangan ini masih terdapat titik yang intensitasnya kurang dari
persyaratan yang ditentukan. Sehingga ruangan tersebut belum
mememuhi syarat minimal.

4.3 Hasil Penghitungan Berdasarkan Standar


Setelah mengetahui hasil penghitungan berdasarkan pengukuran
penerangan pada kedua ruangan secara langsung, Kemudian dilakukan
berdasarkan standar penerangan yang baik dan sangat baik. Sehingga
dapat di analisa secara jelas dari perbandingan dari penghitungan
berdasar pengukuran langsung dan berdasar standar yang ada.
4.3.1 Hasil Penghitungan Ruang CC-217
Panjang = 11,54 m rp = 0,7
Lebar = 5,4 m rw = 0,5
Tinggi = 3,88 m rm = 0,1
Luas = 62,32 m2
d = 0,8
h = (2,96-0,50) m = 2,46 m
1 Armatur = 2 Lampu TL 40 Watt
1 Watt = 65 lumen (Sumber : Soeripto, 2008)
Φ = 2 x 40 Watt x 65 Lumen/1 Watt = 5200 Lumen
K = pxl
h (p + l)
= (11,54 x 5,4) m2
2,46 (11,4 + 5,4) m2
= 62,32
41,67
= 1,49
Interpolasi
1,5 – 1,49 = 0,56 - X
1,5 – 1,2 0,56 - 0,52
0,01 = 0,56 – X
0,3 0,04
0,0004 = 0,168 – 0,3X
0,3X = 0,168 - 0,0004
X = 0,558
η = 0,558
Untuk perancangan yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja, intensitas cahaya di ruang kerja minimal
300 lux (diasumsikan sesuai dengan pasal 14 ayat 7 butir 7 pekerjaan
kantor yang berganti-ganti menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan
seleksi surat-surat harus paling sedikit mempunyai kekuatan 300 lux atau
30 ft. Candles), maka dapat dihitung jumlah armatur yang digunakan
didalam tempat kerja.
Jumlah armatur yang dibutuhkan:
n = E.A = 1,25x300 x 62,32 = 10,06 ≅ 10 armatur
Φ.η.d 5200.0,558.0,8
Sesuai dengan perhitungan di atas didapatkan jumlah armatur yang
dibutuhkan di ruang kelas CC-217 adalah 10 armatur (tiap armatur berisi 2
lampu TL philips 40 Watt).

4.3.2 Hasil Penghitungan Ruang Kantor Studio Gambar


Panjang = 10,6 m rp = 0,7
Lebar = 5,3 m rw = 0,5
Tinggi = 4 m rm = 0,1
d = 0,8
h = (4-0,80) m = 3,2 m
1 Armatur = 2 Lampu TL 40 Watt
1 Watt = 65 lumen (Sumber : Soeripto, 2008)
Φ = 2 x 40 Watt x 65 Lumen/1 Watt = 5200 Lumen
K = pxl
h (p + l)
= (10,6 x 5,3) m2
3,2 (10,6 + 5,3) m2
= 56,18
50,88
= 1,1
Interpolasi
1,2 – 1,1 = 0,52 - X
1,2 – 1 0,52 - 0,48
0,1 = 0,52 – X
0,2 0,04
0,004 = 0,104 – 0,2X
0,2X = 0,104 - 0,004
X = 0,5
η = 0,5
Untuk perancangan yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja, intensitas cahaya di ruang kerja minimal
300 lux (diasumsikan sesuai dengan pasal 14 ayat 7 butir 7 pekerjaan
kantor yang berganti-ganti menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan
seleksi surat-surat harus paling sedikit mempunyai kekuatan 300 lux atau
30 ft. Candles), maka dapat dihitung jumlah armatur yang digunakan
didalam tempat kerja.
Jumlah armatur yang dibutuhkan:
n = E.A = 1,25x300 x 56,18 = 10,12 ≅ 10 armatur
Φ.η.d 5200.0,5.0,8
Sesuai dengan perhitungan di atas didapatkan jumlah armatur yang
dibutuhkan di ruang kantor studio gambar adalah 10 armatur (tiap armatur
berisi 2 lampu TL philips 40 Watt). Pada saat penelitian didapatkan hasil
pengukuran belum memenuhi standart karena jumlah armatur yang
tersedia hanya 6 armatur (tiap armatur berisi 2 lampu TL philips 40 Watt).

4.4 Layout Ruangan Berdasarkan Pengamatan


Pada sub bab ini akan ditunjukkan Gambar 4.4, dan 4.5. Gambar
tersebut menunjukkan layout dari kedua ruangan yang telah di ukur.
Para ruang CC-217 dan Ruang Kantor Studio Gambar yang seluruh
lampu yang terpasang, berfungsi secara optimal.

Gambar 4.4 Layout armatur ruangan EE-304 berdasar pengamatan


langsung
(Sumber : Hasil pengukuran penerangan)

Gambar 4.4 Layout armatur Ruang Kantor Studio Gambar


berdasar pengamatan langsung
(Sumber : Hasil pengukuran penerangan)

4.5 Pembahasan

Pada Ruang CC-217, saat penelitian didapatkan hasil pengukuran


belum memenuhi standart karena jumlah armatur yang tersedia hanya 8
armatur (tiap armatur berisi 2 lampu TL philips 40 Watt). Hal ini
dikarenakan, dalam perhitungan tersebut diasumsikan bahwa faktor
depresiasi sebesar 0,8 dan reflektansi dinding sebesar 0,5 karena
keterbatasan sumber, sehingga hasil yang ada tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Sesuai dengan perhitungan, didapatkan jumlah armatur
yang dibutuhkan di ruang CC-217 adalah 10 armatur (tiap armatur berisi 2
lampu TL philips 40 Watt). Pada hasil pengukuran hanya pada titik 6 dan
titik 15 yang memenuhi persyaratan yaitu 775 lux dan 602 lux.
Pada ruang Kantor Studio Gambar, saat penelitian didapatkan hasil
pengukuran belum memenuhi standart karena jumlah armatur yang
tersedia hanya 6 armatur (tiap armatur berisi 2 lampu TL philips 40 Watt).
Sesuai dengan perhitungan didapatkan jumlah armatur yang dibutuhkan di
ruang kelas kantor studio gambar adalah 10 armatur (tiap armatur berisi 2
lampu TL philips 40 Watt). Pada hasil pengukuran ruangan ini semua titik
pengukuran intensitasnya tidak memenuhi standar yang ditentukan, yaitu
300 lux.
Setelah mengetahui layout ruangan berdasar pengamatan pada sub
bab 4.4, pada sub bab 4.5 merupakan pembahasan dan rekomendasi dari
perencanaan sistem penerangan yang benar sesuai dengan perhitungan dan
sesuai dengan standar. Gambar 4.7 dan 4.8 merupakan layout sistem
penerangan yang direkomendasikan.

Gambar 4.7 Layout armatur ruangan kelas EE-304 berdasar standar


(Sumber : Hasil pengukuran penerangan, 2011)
Gambar 4.8 Layout armatur Ruang Kantor Studio
Gambar berdasar standar
(Sumber : Hasil pengukuran penerangan, 2011)

Setelah dibandingkan antara layout berdasar pengamatan dan


Berdasar penghitungan sesuai standar. Jika diamati, terdapat penambahan
komponen lampu pada ruangan CC-217 dan ruang kantor studio gambar.
Alasan mengapa acuan standar “Baik” digunakan daripada acuan
“Sangat Baik” dikarenakan acuan standar “Baik” sudah mencukupi
kebutuhan sistem penerangan yang sesuai. Serta untuk mengurangi biaya
pembelian komponen lampu dan biaya perawatan dari sistem penerangan
pada ruangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan di ketiga ruangan didapatkan
beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Ruang CC 217 dan Ruang Kantor Studio Gambar belum mememuhi
standar intensitas penerangan.
2. Ruang CC 217 dan Ruang Kantor Studio Gambar membutuhkan 10
armatur (tiap armatur berisi 2 lampu TL philips 40 Watt).
3. Dimensi ruang, fungsi ruang, jenis lampu, karakteristik ruang, serta faktor
pengotoran adalah beberapa hal yang mempengaruhi penerangan tersebut.
V.2 Saran
Adapun saran yang kami berikan sebagai bahan rekomendasi agar
penerangan setiap ruangan lebih optimal, yaitu :
1. Mengoptimalisasikan atau meningkatkan penerangan di ruang CC 217 dan
kantor studio gambar PPNS agar tidak berbahaya bagi pekerjaannya
tersebut.
2. Penggantian atau pembaruan alat ukur untuk melakukan praktek agar
menghitung pencahayaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya..

Anda mungkin juga menyukai