LATAR BELAKANG
Adapun latar belakang penulis dalam jurnal ini adalah Minyak
sawit mengandung asam lemak tak jenuh seperti asam oleat.
Dimana kandungan asam oleat dalam minyak sawit sekitar 30-
40%. Asam oleat ini banyak digunakan dalam industri sebagai
material metatesis olefin, ozonolisis dan epoxidation1. Metatesis
Olefin adalah material yang penting dalam reaksi reaksi katalitik
sintesis organik di mana ikatan rangkap internal diubah menjadi
produk baru melalui perpecahan dan reformasi ikatan ganda C-
C2. Di antara organik lainnya reaksi- reaksi metatesis olefin
memberikan peluang untuk jalan baru dalam industri untuk
menghasilkan bahan petrokimia, polimer, oleokimia dan zat kimia
khusus. Salah satu aplikasi metatesis olefin adalah transformasi
alkena internal menjadi alkena terminal melalui salib metatesis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan reaksi antara
ester asam lemak tak jenuh (FAME) minyak sawit mentah dan
ethylene untuk menghasilkan monomer metil 9-decenoate.
Monomer ini merupakan bahan kimia penting untuk produksi
polimer dalam aplikasi Enhanced Oil Recovery (EOR).
Catatan: penulis kurang menjelaskan mengenai potensi dari minyak
kelapa sawit yang ada diindonesia dan tidak menampilkan data-data
mengenai jumlah produksi minyak kelapa sawit di Indinesia. Disini penulis
ingin mensintesis metil 9-decenoate dari asam lemak takjenuh miyak
sawit dan ethilen namun penulis tidak menjelaskan metode sebelumnya
yang digunakan untuk mensintesis metil 9-decenoate sehingga kita bisa
membandingkan metode yang terdahulu dengan metode yang ditawarkan
penulis.
ALUR PENELITIAN
Prosedur penelitian pada jurnal ini menampilkan bahan dan
prosedur penelitian adapun bahan yang digunakan peneliti: Crude
palm oil (FAME), Grubbs II catalyst (Sigma), toluene, n-hexane
(Merck), activated alumina, silica gel, Mg2SO4, distilled water.
Prosedur penelitian yang dilakukan penulis: Minyak sawit mentah
(CPO) diperoleh dari proses ekstraksi daging buah sawit.
Dilakukan pemurnian minyak sawit dengan alumina aktif.
Kemudian minyak sawit mentah dimasukkan ke dalam reaktor
dan dibersihkan dengan gas nitrogen. Kemudian, Katalis Grubbs
II (dengan perbandingan 1: 500 untuk minyak sawit mentah)
dilarutkan dalam toluena dan dituangkan ke dalam reaktor. Itu
reaktor kemudian dihubungkan ke pipa etilen. Reaksi metatesis
dilakukan dengan etilena pada 10 bar dan 50 oC. Setelah waktu
tertentu, sampel dikeluarkan dari reaktor. Kemudian air dan n-
heksana ditambahkan campuran dan ditempatkan dalam corong
pisah. Lapisan air telah dihapus dan lapisan organik dicuci
dengan air dua kali. Lapisan organik dituangkan ke dalam kolom
kecil silika untuk menghilangkan kelebihan katalis. Dulu
dikeringkan setelahnya dengan anhidrat Mg2SO4 dan disaring.
Produknya adalah cairan bening dengan bau yang khas. Itu
sampel kemudian dikarakterisasi dengan spektroskopi NMR, FTIR
dan GC-MS.
Catatan: penulis tidak menuliskan alat-alat yang digunakan dalam
melakukan penelitian. Dengan mengetahui alat-alat yang digunakan kita
bisa memvalidasi hasil yang didapatkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN