ASEAN Community 2015 beberapa bulan akan dihadapi oleh Masyarakat Indonesia.
Perguruan Tinggi memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM). Berkenaan hal tersebut, Unpad sebagai salah satu
perguruan tinggi besar di Indonesia yang berada di daerah dan lahir atas kehendak
masyarakat dan tokoh Jawa Barat tahun 1957. Pertanyaannya, Bagaimana peranan
Unpad sebagai perguruan Tinggi dalam meningkan kualitas pendidikan untuk
menghadapi ASEAN Community?
Teori yang digunakan untuk mengkaji tema penelitian ini menggunakan perspektif
Kesejahteraan Sosial khususnya Teori Pembangunan Sosial dan perspektif Hubungan
Internasional dengan Teori Epistemic Community. Metode penelitiannya adalah
kualitatif dengan teknik studi kasus. Sumber data meliputi data primer melalui
Indepth Interview maupun sekunder dengan analisis deskriptif.
Temuan Penelitian, Unpad sebagai Perguruan Tinggi mengalami perubahan bentuk
mulai dari Perguruan Tinggi Negeri, kemudian PTN Badan Layanan Umum (2008)
dan Transisi menuju PTN Berbadan Hukum (2014). Capaian Unpad meliputi
Akreditasi A Institusi Perguruan Tinggi, Tiga tahun berturut sebagai PT yang paling
banyak diminati oleh calon mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk PTN, dan
Wajib Tanpa Pengecualian (WTP) hasil audit Keuangan. Upaya Unpad dalam menuju
ASEAN Community ditunjukan melalui Komitmen dalam Rencana Strategisnya
yaitu Menjadi Universitas Unggul dalam Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Kelas
Dunia, Penguatan Infrastruktur melaui Sistem pelayanan berbasis IT, Memiliki lima
pilar penelitian yang didukung oleh sumber dana yang cenderung meningkat dan hasil
penelitian berbasis produk, Peningkatan Kualitas SDM melalui Studi lanjut program
doktor ke Luar Negeri serta wacana Dosen Riset, Tata kelola Kerja sama dan jejaring
kerja sama yang baik, Keberadaan mahasiswa Asing yang cenderung meningkat,
kecenderungan semakin terintegrasinya, hasil penelitian menjadi dasar dalam proses
pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASEAN Community akan berlangsung pada tahun 2015. Di dalam
kesepakatan yang tercantum dalam Bali Concord II terdapat free flow of skilled
labors yaitu bebasnya tenaga kerja yang keluar masuk negara-negara anggota
ASEAN sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan. Hal ini tentu akan menambah
persaingan tenaga kerja terampil antar negara anggota ASEAN. Pembentukan tenaga
kerja terampil tidak terlepas dari kualitas pendidikan di masing-masing negara
anggota. Jika kualitasnya baik, maka akan dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja
ASEAN. Hal yang sama akan berlaku sebaliknya jika kualitas pendidikannya buruk.
Salah satu faktor yang menentukan kualitas pendidikan di sebuah negara
adalah kualitas perguruan tinggi yang ada di dalamnya. Perguruan tinggi mencetak
para tenaga kerja untuk bersaing dalam pasar tenaga kerja. Jika kualitas perguruan
tinggi baik, maka diharapkan dapat mencetak tenaga kerja yang terdidik dan terampil
serta berpeluang besar untuk unggul dalam pasar tenaga kerja. Selain itu, perguruan
tinggi yang berkualitas memiliki peran penting dalam mencetak pemimpin dan
pemikir suatu bangsa, keduanya dapat menentukan pembangunan negaranya di masa
depan.
Beberapa faktor yang menentukan dalam upaya meningkatkan kualitas
perguruan tinggi adalah sumber daya manusia (SDM), infrastruktur yang dimiliki,
serta sistem pendidikan yang ada di setiap perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu,
ketiga faktor ini juga menentukan pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia.
Peningkatan kualitas pendidikan yang ada di sebuah perguruan tinggi dapat dilakukan
dengan menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan ketiga faktor yang
telah disebutkan.
Tata kelola sebuah perguruan tinggi bergantung kepada tiga faktor tersebut
yang terintegrasi satu sama lain. Jika salah satu faktor kurang baik maka akan
memiliki dampak yang kurang baik terhadap faktor lainnya dan tentunya
menyebabkan tata kelola sebuah perguruan tinggi menjadi kurang baik. Kualitas tata
kelola perguruan tinggi juga berpengaruh pada indikator-indikator yang ada pada
pemeringkatan perguruan tinggi. Oleh karena itu, tata kelola menjadi titik sentral
dalam penelitian ini sebab hal ini menjadi tumpuan utama dalam peningkatan kualitas
pendidikan di sebuah perguruan tinggi.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini akan mencoba
mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana tata kelola perguruan
tinggi berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk
menghadapi ASEAN Community 2015?” Penelitian ini akan mengambil studi kasus
dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kesiapan dan upaya universitas di Indonesia (Studi Kasus UI,
UNPAD dan, ITB) dalam menghadapi ASEAN Community 2015.
2. Memberikan rekomendasi tata kelola sebuah universitas dalam menghadapi
ASEAN Community 2015.
2
TINJAUAN KONSEPTUAL
2.1. Pembangunan Sosial
Menurut Midgley, pembangunan sosial adalah sebuah proses perubahan sosial
yang direncanakan, yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan populasi sebagai
sebuah keseluruhan yang terkait dengan sebuah proses dinamis dari perkembangan
ekonomi. Pembangunan sosial menciptakan sumber bagi komunitas melalui
hubungan sosial dengan pembangunan ekonomi. Pembangunan sosial harus sesuai
dengan tujuan-tujuan ekonomi masyarakat. Pembangunan terdistorsi terjadi ketika
progress sosial tidak segaris dengan pembangunan ekonomi. Hal ini terjadi ketika
satu kelompok minoritas/kolonial/kelompok putih mendapakan kesejahteraan di atas
kelompok-kelompok miskin. Pembangunan sosial bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan mayarakat melalui penciptaan perubahan sosial sehingga masalah
sosial dapat dikendalikan ketika kebutuhan-kebutuhan ditemukan dan kesempatan
tersebut didapatkan.
Pembangunan sosial bertujuan untuk mempengaruhi kelompok yang lebih
besar seperti komunitas-komunitas atau masyarakat dan hubungan sosial yang terjadi
dalam masyarakat. Pembangunan sosial adalah sebuah proses, proses artinya tidak
seperti dalam teori psikodinamik, dimana pengembangan sosial menitikberatkan pada
interaksi komunikasi, tindakan, persepsi dari masyarakat dan tanggapan mereka.
Dalam pembangunan sosial, proses tersebut lebih fokus dengan ide/gagasan dimana
intervensi berlanjut dari sebuah perencanaan yang saling berhubungan dan
terorganisasi.
Beberapa elemen dibutuhkan untuk sebuah teori pembangunan sosial yakni
sebagai berikut:
Pembangunan mengimplementasikan sebuah komitmen ideological untuk
kemajuan.
Pembangunan yang memerlukan intervensi, konsep ini juga dikritisi.
Faktor-faktor ekonomi harus juga dipertimbangkan.
Strategi-strategi idiologi yang menginformasikan pembangunan sosial perlu
dipertimbangkan, seperti strategi individu, kolektif, dan populasi.
Tujuan-tujuan pembangunan sosial mungkin untuk mencari reorganisasi
lengkap dari masyarakat berdasarkan beberapa perencanaan menyeluruh, atau
yang lebih modis, serta perkembangan seimbang melalui perubahan-
perubahan skala kecil.
Strategi-strategi pembangunan sosial dikategorikan oleh Midgley dalam
beberapa elemen yang dimaksud di atas, yang kemudian dioperasikan ke dalam tiga
level dalam masyarakat sebagai berikut:
1. Strategi-strategi individu berfokus pada membantu orang untuk lebih bebas dan
mandiri.
2. Strategi-strategi kolektif menitikberatkan pada komunitarian.
3. Pemerintah juga bertanggung jawab pada pembangunan. Pendekatan statis
mengargumentasikan bahwa itu sudah seharusnya begitu karena pemerintah
memberikan bentuk nyata daya tarik dan aspirasi sosial dari masyarakat.
3
Midgley mencoba menciptakan sebuah teori pembangunan sosial sebagai
pendahuluan. Hal ini merupakan upaya untuk mengimpor teori pembangunan sosial
ke dalam penggunaan praktik pekerjaan sosial secara lebih luas. Menurut Midgley
mengandung pembangunan yang sangat kecil dari model aksi dan menyisakan lebih
ke sebuah perspektif yang mempromisikan sebuah bentuk khusus dari tindakan untuk
inkorporasi lebih luas pekerjaan sosial.
Bagaimanapun, kelemahan pendekatan Midgley baik pembangunan sosial
maupun komunitas pekerjaan sosial adalah pekerjaan mereka yang berada dalam
struktur sosial. Perspektif pembangunan sosial dan komunitas menentukan fokus
sosial yang luas untuk intervensi-intervensi pekerja untuk membantu tekanan
masyarakat lebih dari teori sistem, yang berfokus pada interpersonal.
Ada dua aspek peran pekerjaan sosial yang menitikberatkan pada kerja
komunitas:
a. Pekerjaan sosial di rumah sakit atau institusi lain yang bekerja pada satu ikatan
dari institusi maupun komunitas yang lebih luas. Hal tersebut termasuk fokus
terhadap isu dalam komunitas yang melingkupi pendaftaran dan penyusunan
gratis/discharged. Pekerja sosial diundang untuk fokus terhadap faktor-faktor
komuniti atau ketidakcukupan pelayanan yang meningkatkan masalah sosial klien
dan yang mencegah terjadinya ketidakberfungsian.
b. Banyak negara mendesentralisasi ketentuan kesejahteraan pada komunitas lokal
yang dapat meningkatkan/mendukung ketentuan kesejahteraan pada organisasi
non pemerintah. Misalnya, seperti di China.
Pekerja sosial menjadi terlibat dalam menstimulasi atau menghubungkan
ketentuan-ketentuan lokal (aturan). Hal penting lainnya adalah aksi atau sosial yang
dilakukan oleh kelompok, atau kelompok tradisional, dalam mengidentifikasi daya
tarik lokal atau seksional yang tidak secara cukup ditentukan untuk dikampanyekan/
dinegosiasikan, bahkan dari sebuah posisi konflik dengan kekuatan kelompok/
institusi untuk merubah ketentuan-ketentuan menjadi sesuai. Aksi tersebut untuk
mencari ketentuan-ketentuan untuk dikontrol dalam komunitas. Kerja profesional di
area ini termasuk menstimulasi kreasi kelompok, membimbing dan mendukung
mereka agar membuahkan hasil. Area penting dari aksi komunitas ini berfokus pada
kebutuhan wanita dan kelompok etnik minoritas.
4
Gambar 2.1 Shared Value dan Berbagai Hal Terkait (diadaptasi dari McKinsey)
http://manajemen-pendidikankedokterankesehatan.net/index.php/modul-jarak-jauh
/592-modul-b (diunduh pada tanggal 29 April 2013)
Dalam tata nilai ini, ada kemungkinan sebuah universitas masih belum
mempunyai shared-value yang berfokus pada pengembangan ilmu, sehingga gagal
mempunyai dasar kuat dalam memberikan nilai tambah bagi penggunanya. Logika
berpikir sederhana dapat menangkap arti ini. Ketika sebuah universitas tidak
mempunyai nilai-nilai kuat yang terkait dengan berbagai hal di atas, maka fungsi
pelayanan dan pendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian dapat
turun kinerjanya.
1
Guruz, K. 2008. Higher Education and International Student Mobility in the Global Knowledge
Economy. Albany, NY: SUNY Press.
5
empat aspek yang membuat Perguruan Tinggi memiliki potensi untuk berperan dalam
hubungan internasional2:
1. Program pertukaran pelajar
2. Marketing
3. Sentra Budaya di Universitas
4. Impor Institusi
Dengan adanya potensi tersebut, Lane menyebutkan bahwa pendidikan tinggi
dapat menjadi aktor internasional. Mulai dari skema double degree, cabang kampus
internasional, konsultansi internasional, tempat riset dan kantor perwakilan di luar
negeri, sampai kepada akreditasi internasional3. Semuanya memungkinkan untuk
perguruan tinggi dapat menjadi aktor internasional.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa beberapa negara telah
memiliki strategi yang cukup baik dalam melakukan internasionalisasi pendidikan
tinggi. Salah satu contoh di antarannya adalah Kanada. Dalam menyusun kebijakan
utamanya, Kanada telah melakukan penelitian yang dijadikan landasan bagi
internasionalisasi perguruan tinggi yang memunculkan potensi manfaat baik secara
teknologi, ekonomi, maupun diplomasi4. Hal tersebut dapat memperkuat posisi
Kanada secara global.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, perguruan tinggi di Indonesia dapat
mengambil manfaat dari terjadinya integrasi regional melalui ASEAN Community
2015. Melalui internasionalisasi dengan strategi yang tepat maka perguruan tinggi di
Indonesia dapat berperan sebagai epistemic community yang menentukan
perkembangan pengetahuan di Indonesia bahkan global sekaligus berperan dalam
kemajuan bangsa baik secara ekonomi, budaya, maupun politik.
2
Jason E. Lane. 2012. Higher Education and International Relations: A (very) Brief Overview of
Governmental Strategies dalam Kolokium Collaborative on Higher Education and International
Relations, 6 Maret 2012. Hal. 2-4
3
Jason E. Lane. 2012. Higher Education Institutions as International Actors dalam dalam Kolokium
Collaborative on Higher Education and International Relations, 6 Maret 2012. Hal. 1-4
4
Advisory Panel on Canada’s International Education Strategy. International Education: A Key Driver
of Canada’s Future Prosperity. Final Report 2012. Ottawa: Ministers of International Trade. Hal 6-12.
6
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan rekomendatif
mengenai tata kelola perguruan tinggi yang siap untuk menghadapi persaingan dalam
komunitas ASEAN pada 2015 mendatang. Pemilihan metode ini didasarkan pada
pertimbangan pentingnya penelaahan mendalam (deep understanding) guna
menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang memahami tuntutan perkembangan
dengan diberlakukannya ASEAN Community nanti. Topik penelitian yang diangkat
dalam penelitian ini sesuai dengan Rencana Induk Penelitian UNPAD mengenai tata
kelola perguruan tinggi di Indonesia dalam menghadapi ASEAN Community 2015.
Data dalam penelitian ini terdiri dari data yang bersifat primer maupun
sekunder. Data primer akan dikumpulkan melalui proses wawancara dengan
informan. Pemilihan Universitas Padjadjaran sebagai objek penelitian karena
peralihan dari BLU ke PTN-BH, Pemilihan informan akan dilakukan secara snowball
hingga informasi atau data yang didapatkan mencapai kondisi jenuh (yakni, tidak ada
lagi penambahan data yang bersifat signifikan). Oleh karena itu, jumlah informan
yang dianggap signifikan dalam penambahan informasi data yang diperlukan tidak
akan dibatasi.
HASIL PENELITIAN
Universitas Padjadjaran (UNPAD) didirikan pada tanggal 18 September 1957
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1957. Secara
defacto UNPAD sudah mulai beroperasi sejak tanggal 11 September 1957. Pada
periode tahun 1957 sampai dengan tahun 2008 Universitas Padjadjaran dikategorikan
sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang termasuk dalam Satuan Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Satker Kemdikbud). Periode tahun 2008
sampai dengan tahun 2014 Universitas Padjadjaran bertransformasi menjadi
Perguruan Tinggi Negeri Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum (PTN PK
BLU). Mulai tahun 2014 Universitas Padjadjaran menjadi Perguruan Tinggi Negeri
Berbadan Hukum (PTN BH). Pada awalnya, Universitas Padjadjaran hanya membuka
4 (empat) fakultas. Namun, saat ini Universitas Padjadjaran sudah membuka 16
Fakultas yang memberikan layanan pendidikan dari jenjang Diploma (D3 dan D4),
Sarjana (S1), hingga Pascasarjana (S2 dan S3).
Secara global pengembangan Universitas Padjadjaran dilakukan dalam
beberapa tahapan atau periode. Tahapan terpenting diawali pada Tahun 2007 sebagai
awal diterapkannya road map Universitas Padjadjaran sebagai universitas unggul
penyelenggaraan pendidikan tinggi kelas dunia.
7
menjadi universitas pembelajaran unggul (excellent teaching university); 2) Periode
tahun 2012-2016 : menjadi universitas riset dan pelayanan bermutu (research and
excellent teaching university); 3) Periode tahun 2017-2021 : menjadi universitas
berdaya saing regional (regional class university); dan 4) Periode tahun 2022-2026 :
menjadi universitas berdaya saing internasional (entreprenerial world-class
university).
Melihat dari periodesasi yang disusun oleh Universitas Padjadjaran tersebut,
maka jika dilihat kaitannya dengan ASEAN Community terdapat pada periode ke-
tiga yaitu Periode tahun 2017-2021 “Menjadi Universitas Berdaya Saing Regional
(regional class university)”. UNPAD telah memiliki road map melalui rencana
strategisnya tahun 2017-2021 bahwa UNPAD harus dapat bersaing di level regional
Asia, Asia Pasifik, atau regional lainnya.
Upaya yang dilakukan UNPAD menuju daya saing regional tersebut, dapat
dilihat dari peningkatan riset bermutu. Selain itu, UNPAD juga berupaya untuk
bertransformasi dari PTN PK BLU menjadi PTN BH. Dengan perubahan status
hukum tersebut, UNPAD berupaya untuk mengembangkan mutu layanan dan riset.
8
masyarakat Jawa Barat, namun dalam perjalanannya Universitas Padjadjaran telah
menjadi aset nasional.
Status UNPAD ditetapkan secara resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri
yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PTN yang
menerapkan PK-BLU) secara penuh berdasakan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 260/KMK.05/2008 tentang Penetapan Universitas Padjadjaran pada
Departemen Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, tertanggal 15 September 2008,
ditandatangani oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Saat ini Universitas Padjadjaran sedang mempersiapkan diri untuk memiliki
status hukum baru yaitu Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).
Adapun dasar hukum perubahan status tersebut adalah mengacu pada Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. Serta surat dari Dikti
kepada Universitas Padjadjaran Nomor 296/E.E1/OT/2014 Tentang Perguruan Tinggi
Negeri Badan Hukum.
Dengan demikian, ketika menjadi PTN BH maka Universitas Padjadjaran
akan : memiliki entitas hukum yang mandiri, namun masih dalam lingkup
Kemendikbud, yang memiliki otonomi di dalam tata kelola organisasi dan pola
pengelolaan keuangan; memiliki kewenangan mandiri baik akademik maupun non
akademik; serta memiliki kekayaan tersendiri yang dipisahkan dari kekayaan negara
kecuali tanah, dan dapat mengatasi masalah serta kendala pengelolaan keuangan BLU
UNPAD.
*catatan: Sejak 2012/2013 program S-1 kelas khusus ditutup. Untuk proses pelaporan
digabung dengan program S-1.
Sumber : Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Data Per September 2013 (diakses
melalui www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ pada Tahun 2014)
9
Selain jumlah mahasiswa baru, jumlah mahasiswa aktif (terdaftar) di
Universitas Padjadjaran periode 2008-2013 dapat dilihat pada tabel berikut.
Sumber : Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Data Per September 2013 (diakses
melalui www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ pada Tahun 2014)
10
4.1.5. Sumber Daya Manusia Universitas Padjadjaran
Terkait dengan penyiapan sumber daya manusia, Universitas Padjadjaran
memiliki dua kategori sumber daya manusia yaitu dosen dan tenaga kependidikan.
Gambaran mengenai sumber daya manusia di Universitas Padjadjaran dapat dilihat
dari latar belakang pendidikan dan jabatan fungsional. Berikut tabel yang
menggambarkan sumber daya manusia di Universitas Padjadjaran sejak tahun 2008-
2013.
Sumber : Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Data Per September 2013 (diakses
melalui www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ pada Tahun 2014)
11
Sumber : Biro Pembelajaran dan Kemahasiswaan Data Per September 2013 (diakses
melalui www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/ pada Tahun 2014)
12
- Pelatihan bagi Tenaga Pendidik
1. Workshop-Peer Reviewed Journal Article Writing : 18-20 Desember 2012.
2. Pelatihan Audit Mutu Internal : 29-30 November 2012.
3. Pelatihan Multimedia Pembuatan Film Ajar (Podcast) : 17-18 Oktober 2012.
4. Google Apps For Education (GAFE) : 6-7 Januari 2014.
5. Diklat Orientasi Karir Dosen : 1 April 2013.
6. Pelatihan “Peningkatan Kualitas Dosen Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK) Melalui Pendidikan Anti Korupsi” : 4 Desember 2012.
7. Pelatihan Dosen Pengampu Mata Kuliah Umum : 29-30 Oktober 2012.
8. Pelatihan ”Mendesain Kuliah Online dengan Learning Management
System (LMS) Moodle” : 30-31 Oktober 2012.
9. “Pelatihan Pembuatan Modul Bahan Ajar untuk Rancangan Kuliah” : 29
oktober 2012.
10. Pelatihan Pendekatan Terapan (Applied Approach/AA) dan Pelatihan
Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) Berbasis KBK Tahun 2012
Oktober-Desember 2012.
11. Pelatihan “Peer Reviewed Journal Article Writing” : 3 September 2012.
12. Pelatihan Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Sosial : 25-26 Maret
2014.
13. Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu Internal : 9 Oktober 2012.
14. Pelatihan Pembuatan Animasi Presentasi Multimedia : 13-14 November 2013.
15. Pelatihan Pembuatan Bahan Kuliah On-Line E-Learning : April 2013.
16. Lokakarya Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Pekerti dan AA P3AI UNPAD : 19
Juni 2012.
17. Pelatihan mengenai LMS Moodle, Web Blog UNPAD, dan Multimedia : Juni
2011.
18. Pelatihan Bahasa Inggris Untuk Dosen : November 2010.
19. Pelatihan e-Journal untuk Guru Besar
13
pusat/universitas, fakultas, serta jurusan/program studi. Perpustakaan Pusat UNPAD
didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran tanggal 5
September 1974 No. 72/Kep/Unpad/74. Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
05 Tahun 1980, tentang Pokok-pokok Organisasi Universitas/Institut Negeri serta
Kepmen P dan K No. 0133/0/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNPAD, maka
Perpustakaan Pusat Graha Soeria Atmadja statusnya berubah menjadi Unit Pelaksana
Teknis (UPT), sehingga bernama UPT Perpustakaan Universitas Padjadjaran.
Selain layanan perpustakaan, Universitas Padjadjaran juga menyediakan
fasilitas infrastruktur fisik dan jaringan TIK yang tersedia antara lain:
1) Ruang Office Jatinangor dan Dipatiukur;
2) Ruang Pelayanan Terpadu (Kampus Jatinangor);
3) Ruang Layanan Helpdesk (Kampus Bandung)
4) Ruang R&D (Kampus Jatinangor);
5) Data Center;
6) Ruang Server Mirroring;
7) BACKBONE/WAN;
8) Fiber Optic;
9) Radio Microwave;
10) WLAN;
11) Local Area Network untuk seluruh area Kampus UNPAD Bandung dan
Jatinangor;
12) Wireline (gigabit cabling);
13) 80 titik wireless (hotspot);
14) Bandwidth Internet 350 mbps;
15) Google Apps with UNPAD domain, fasilitas yang memungkinkan penggunaan
google apps dengan menggunakan login Paus ID.
14
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Unpad (LP3M), dalam
tahapan loka karya meliputi perumusan: tracer study, scientific vision, penetapan
profil lulusan, kompetensi lulusan, bahan kajian, kedalaman dan keluasan kajian,
distribusi ke dalam mata kuliah, rancangan pembelajaran, dan metode pembelajaran.
Dalam meningkatkan kualitas pengajaran, Unpad memberikan pelatihan
kepada tenaga pendidik untuk peningkatan kapasitas pengajaran baik di dalam negeri
maupun di luar negeri seperti: Pekerti, AA, SAME (Scheme for Academic Mobility
and Exchange), benchmarking dan program pelatihan lainnya serta mengkuti studi
lanjut program doktor ke luar negeri. Kemudian dalam bidang pengajaran, Unpad
menerapkan insentif berbasis kinerja kepada para dosennya.
Kemudian komitmen Universitas Padjadjaran dalam mengalokasikan dana
riset. Saat ini dana riset yang disiapkan untuk pengembangan keilmuan dosen di
Universitas Padjadjaran adalah sebesar 30 %. Begitu pula dengan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang terus dikembangkan untuk memberikan manfaat
keilmuan yang lebih luas kepada masyarakat. Terkait dengan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.5 Perkembangan Kegiatan Penelitian
15
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 jumlah penelitian
desentralisasi di UNPAD mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun untuk skema penelitian kompetitif nasional (sentralisasi) di tahun 2013,
jumlah penelitian dosen yang berasal dari Universitas Padjadjaran mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika dilihat dari sebaran dana
penelitian yang direalisasikan, untuk tahun 2013 mengalami peningkatan yang
signifikan dibandingkan dengan realisasi dana penelitian di tahun 2012. Berikut tabel
yang menunjukkan data mengenai sebaran dana penelitian.
16
Tabel 4.7 Jumlah Judul Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM)
Tabel 4.8 Dosen yang Terlibat dalam Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
17
Tabel 4.9 Dana Pengabdian kepada Masyarakat
18
7) UNSFIR. Jenis kegiatan : penelitian bersama, diskusi dan dialog
kebijakan, serta penyebaran informasi dan program publik; kurun
waktu kegiatan : 2003-.
8) UNDP. Jenis kegiatan : - kurun waktu kegiatan : 27 Juni 2011.
- Student Exchange :
S1 Tenri University Exchange Students
S1 Rikkyo University Special International Students
S1 Ajou University Spring Semester
S1 Ajou University Fall Semester
S1 Ajou International Summer School
S1 Asian Exchange Students (Supported by AEON )
S1 Jenesis Program (supported by Japanese Embassy in Indonesia)
S1 Chiba University
S2 Rikkyo University Special International Student (graduate
program)
S2 Chiba University
19
Selain kerjasama internasional, dalam rangka ASEAN Community,
Universitas Padjadjaran juga telah dan sedang melakukan kerjasama dengan berbagai
universitas di tingkat regional. Kerjasama tersebut antara lain dilakukan dengan
Yangon Technological University Myanmar, IIC University of Technology Kamboja,
University of Electronic Science and Technology Cina, serta University Sains Islam
Malaysia.
Universitas Padjadjaran lebih banyak melakukan kerja sama dengan beberapa
negara ASEAN secara university to university (U to U). Di antara kerja sama yang
telah terjalin, kerja sama yang paling banyak adalah negara Malaysia. Jumlah kerja
sama dengan perguruan tinggi asal Malaysia saat ini mencapai 8 perguruan tinggi.
Selain Malaysia, UNPAD juga bekerja sama dengan perguruan tinggi dari Thailand
(2 perguruan tinggi) dan Vietnam (1 perguruan tinggi). Selain Dari 9 negara anggota
ASEAN (selain Indonesia), UNPAD baru bekerja sama dengan empat negara secara
khusus. Berikut rincian kegiatan kerjasama antara Universitas Padjadjaran dengan
perguruan tinggi dari negara-negara anggota ASEAN.
- Malaysia
1) Dewan Bahasa dan Pustaka
Jenis kegiatan : pertukaran pelajar dan ahli akademik, pendidikan, penelitian,
dan publikasi. Kurun waktu : 2001-renewed automatically.
2) Universiti Kebangsaan Malaysia
Jenis kegiatan : pengembangan staf, dan pertukaran. Kurun waktu : 28
Februari 2011-28 Februari 2016.
3) Tati University
Jenis kegiatan : penelitian, pertukaran informasi. Kurun waktu : 5 Februari
2010-5 Februari 2013.
4) Universiti Teknologi MARA
Jenis kegiatan : penelitian, pertukaran informasi. Kurun waktu : 5 Februari
2008-5 Februari 2013.
5) College UNIMAS
Jenis kegiatan : penelitian, pertukaran informasi. Kurun waktu : 28 November
2011-28 November 2016.
6) Universiti Malaysia Perlis
Jenis kegiatan : pertukaran staf, mahasiswa, informasi dan publikasi,
penelitian bersama. Kurun waktu : 25 Juni 2011-25 Juni 2016.
7) Universiti Malaysia Sabah
Jenis kegiatan : - Kurun waktu : 26 April 2013-26 April 2018.
8) Universiti Malaysia Terengganu
Jenis kegiatan : pertukaran staf, mahasiswa, informasi dan publikasi,
penelitian bersama. Kurun waktu : 1 Desember 2011-1 Desember 2016.
- Thailand
1) Asian Institute of Technology
Jenis kegiatan : pengembangan staf, kolaborasi penelitian, kolaborasi
konferensi, seminar, dan lokakarya. Kurun waktu : 4 Juni 2009-4 Juni 2014.
2) Dhurakij Pundit University
20
Jenis kegiatan : pertukaran mahasiswa. Kurun waktu : 21 November 2012-21
November 2017.
- Vietnam
1) Hanoi Open University
Jenis kegiatan : pertukaran dosen, staf ahli, mahasiswa. Kurun waktu: 19
Oktober 2011-19 Oktober 2016.
4.2. Analisis
Berdasarkan hasil lapangan yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya,
berikut adalah hasil analisis dari tiap perguruan tinggi dalam kesiapannya menuju
ASEAN Community.
Tabel 4.10 Analisis
Jenis Unpad
Renstra - Menjadi Universitas Riset dan Pelayanan Bermutu (2012-2017)
- Periode 2012-2016 :Menjadi Universitas Riset dan Pelayanan Bermutu
(Research and Excellent Teaching University);.
- Periode 2017-2021 :“Menjadi Universitas Berdaya Saing Regional
(Regional Class University).”
- Periode 2022-2026 : “Menjadi Universitas Berdaya Saing
Internasional (Entreprenerial World Class University)”.
Aturan OTK dan MoU
Pedoman Tata BLU
Kelola
Student Body Jumlah Mahasiswa :42,183 (2013)
Dosen: 1,792 (2013)
Mahasiswa Asing: 1,083 (2013)
Penyiapan SDM - Terdapat Peningkatan Tingkat Pendidikan dan Pelatihan bagi Dosen dan
(Skill Leadership Tenaga Pendidik
dan Kompetensi) - Mendapat dukungan penuh dari IDB dan koordinasi dari tiap lembaga
termasuk ke seperti Biro SDM, UPT Kerjasama dll, terjalin untuk mendukung visi
Dosen dan Tendik Unpad
Infrastruktur - Fasilitas Penunjang dalam pelayanan akademik dan non akademik terus
mengalami peningkatan
- Perpustakaan, didukung oleh sistem IT dan mulai terintegrasi
- Sistem dalam akademik sudah berbasis IT dengan menuju kesipaan
penerapan KBK tahun 2015
Tridarma PT P 1. Kebijakan Riset menginduk pada kebijakan pusat
(Akreditasi en 2. Tiap fakultas diberikan otonomi untuk mengolah keuangan
BAN-PT) eli penelitian
ti 3. Menuntut Produk pada Jurnal
a 4. Dana: 19.95 M
21
n
P 1. Kebijakan PKM menginduk pada kebijakan pusat
K 2. Tiap fakultas diberikan otonomi untuk mengolah keuangan PKM
M 3. Dana: 7.8 M
22
Unpad dalam menuju ASEAN Community ditunjukan melalui Komitmen
dalam Rencana Strategisnya yaitu Menjadi Universitas Unggul dalam
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Kelas Dunia, meliputi 1) Periode tahun 2007-
2011 : menjadi universitas pembelajaran unggul (excellent teaching university); 2)
Periode tahun 2012-2016 : menjadi universitas riset dan pelayanan bermutu (research
and excellent teaching university); 3) Periode tahun 2017-2021 : menjadi universitas
berdaya saing regional (regional class university); dan 4) Periode tahun 2022-2026 :
menjadi universitas berdaya saing internasional (entreprenerial world-class
university). Penguatan Infrastruktur berbasis IT dalam pelayanan pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian memiliki lima pilar yaitu: kesehatan, pangan, energi, lingkungan,
dan kebijakan, yang didukung oleh sumber dana yang cenderung meningkat dan hasil
penelitian berbasis produk. Pengabdian kepada masyarakat berbentuk KKN-integratif
dengan tema belajar dari masyarakat dan karya inovasi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Dalam bidang pengajaran, Universitas Padjadjaran saat ini memberikan
layanan pengajaran yang terbaik dan memfokuskan pada pengembangan riset.
Kebijakan dalam pengembangan kurikulum mengacu pada Kurikulum Perguruan
Tinggi (KPT). Dalam meningkatkan kualitas pengajaran, Unpad memberikan
pelatihan kepada tenaga pendidik untuk peningkatan kapasitas pengajaran baik di
dalam negeri maupun di luar negeri seperti: Pekerti, AA, SAME (Scheme for
Academic Mobility and Exchange), benchmarking dan program pelatihan lainnya
serta mengkuti studi lanjut program doktor ke luar negeri. Kemudian dalam bidang
pengajaran, Unpad menerapkan insentif berbasis kinerja kepada para dosennya.
Dalam Tata kelola kerja sama yang dilakukan Unpad dibentuk Unit Pelaksana
Teknis Kerja Sama Universitas Padjadjaran. UPT tersebut berfungsi untuk koordinasi
pelaksanaan program kerja sama nasional dan internasional, pengendalian program
kerjasama nasional dan internasional, serta evaluasi dan pelaporan program
kerjasama. Bentuk kerja sama Unpad bisa dilihat dari bertambahnya jumlah
mahasiswa Asing di Unpad. Data terakhir jumlah mahasiswa asing di Unpad
mencapai 1.083 mahasiswa
Saran
Saran dari hasil penelitian ini adalah:
1. Penguatan peran Unpad melalui jaringan komunikasi keilmuan yang dilakukan
secara kontinyu. Bentuknya dapat dalam kegiatan seminar ataupun melakukan
kegiatan bersama baik dalam penelitian, pengabdian maupun pengajaran.
2. Diperlukan rencana jangka panjang dalam pembangunan arah tujuan perguruan
tinggi di Indonesia. Hal ini untuk mendukung Perguruan tinggi seperti Unpad
khususnya dalam melakukan peningkatan kualitas pegelolaan di internal maupu
eksternal yang tidak mengalami perubahan-perubahan dalam jangka waktu
pendek.
3. Diperlukan kajian lanjutan untuk tersusun model dalam penguatan peran
perguruan tinggi di Indonesia.
23
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anshari, Hafi, 1983, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
Amirin , Tatang, 1992. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ahmadi, Abu, Uhbiyati, Nur, 2001, Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.
E. Mulyasa.2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan
Implementasi. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
Hasbullah, 2006, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ihsan, Fuad, 1997, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Imprint A Wiley, 2002. The Leader’s Guide To Sandard: A Blueprint for Educational
Equity and Excellence
Latif, Abdul, 2009, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, Bandung: PT Rifika
Aditama.
Payne, Malcolm. 1997. Modern Social Social Work Theory. Second Edition. Great
Britain: Macmillan
Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia
Syarbaini, Syahrial. 2009. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi. Bogor :
Ghalia Indonesia.
Stelzer, L. Management and Organizational Behavior.
Undang-Undang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nomor 20 tahun 2003.
Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Website
Anwar Siswadi, Satu Lagi Kasus Plagiat di Bandung, 5 Maret 2012, diakses dari
http://www.tempo.co/read/news/2012/03/05/079388081/Satu-Lagi-Kasus-
Plagiat-di-Bandung
ASEAN University Network. History and Background of AUN. Diakses dari
http://203.146.127.168/~aunsec/news/index.php?option=com_content&view=
article&id=53&Itemid=465 (25/04/2013)
Hanan Wiyoko, Kejati Dukung Pengungkapan Dugaan Korupsi Unsoed, 26 Maret
2013, diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2013/03/26/kejati-dukung-
pengungkapan-dugaan-korupsi-unsoed/
Webometrics, Asia (Excl ME). Diakses dari
http://www.webometrics.info/en/Asia_Pacifico/Asia_excl_ME (25/04/2013)
http://education.yahoo.com/reference/dictionary/entry/system
http://silvae.cfr.washington.edu/ecosystem-management
http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
http://pirate.shu.edu/~stelzele/daymbalectures/systems_theory.htm
http://www.unpad.ac.id/universitas/data-fakta/
http://www.unpad.ac.id/universitas/pembelajaran/
24