Anda di halaman 1dari 28

BAB I

MESIN BUBUT
1. Definisi

Mesin ini mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk
dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat, posisi
benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke kanan/ke kiri
searah dengan sumbu mesin bubut menyayat benda pekerjaan.
Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter dari kepala tetap sampai senter kepala
lepas, ini merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut. Dan tergantung
pula tinggi/jarak dari ujung senter ke permukaan alas mesin (bed) yakni sebagai 1/2 diameter
benda kerja yang bisa dikerjakan.

2. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut

a. Alas Mesin
Yang dimaksud dengan alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut, yang diatas
kerangka tersebuteretan serta kepala lepas brtumpu serta bergerak, adapun alur alas mesin
(bed) berbentuk V; datar atau rata.
b. Kepala Tetap
Di dalam kepala tetap, spindel utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk
memindahkan putaran ke benda kerja, spindel harus terpasang kuat dan terbuat dari baja yang
kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang.
c. Kepala Lepas
Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor dan
meluaskan lubang (reamer), kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya untuk
memasang alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti: bor, reamer, senter jalan
dan lain-lain.
Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin (bed) dan dapat dipasang terkunci dengan
baut pengikat, roda pada kepala lepas dapat dipakai untuk menggerakkan konis, dengan konis
itu selubung (sleve) dapat terkunci, ada kepala lepas yang selubungnya digerakkan dengan
hidrolik atau kompresor udara, untuk ini tekanan pada benda kerja dapat sama rata.
d. Eretan
Eretan terdiri dari: sadel/elana, eretan melintang, eretan kombinasi, pemegang pahat
dan kotak apron. Eretan adalah penopang utama dan pembawa pahat bubut yang dapat diatur.

3. Pahat Bubut

Pahat bubut digunakan untuk memotong atau menyayat benda kerja, pahat dijepit atau
dipasang pada penjepit pahat (tool post), macam pahat adalah seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.7 Jenis- jenis Pahat Bubut

Keterangan gambar:
1. Pahat potong

2. Pahat alur

3. Pahat serong

4. Pahat serong 45o

5. Pahat pisau kanan

6. Pahat ulir luar

7. Pahat rata muka

8. Pahat rata bulat

Parameter-parameter Pemotongan Logam Dalam Pemesinan Bubut


Parameter-parameter pemotongan logam pada pemesinan bubut dapat dianalisa seperti
gambar berikut:

Sumber : (Daryanto, Drs. 2006. Mesin Perkakas Bengkel . Jakarta : PT Rineka


Cipta.)

1. Kecepatan potong (Cutting Speed)


Kecepatan potong biasanya dinyatakan dalam isitilah m/menit, yaitu kecepatan
dimana pahat melintasibenda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan
yang sesuai. Kecepatan potong dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. kekerasan dari bahan yang akan dipotong.
2. jenis alat potong yang digunakan.
Kecepatan potong harus disesuaikan dengan kecepatan putaran spindel mesin
bubut. Untuk keperluan ini digunakan persamaan sebagai berikut:
Dimana :
Vc = Kecepatan Potong (m/menit)
Do = Diameter benda kerja (mm)
n = Putaran spindel (rpm)
π = 3.14
1. Asutan (Feed)
Asutan (Feed) adalah pergerakan titik sayat alat potong per satu putaran benda kerja.
Dalam pembubutan, feed dinyatakan dalam mm/putaran.
2. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut)
Kedalaman pemotongan adalah dalamnya masuk alat potong menuju sumbu sumbu benda.
Kedalaman pemotongan diukur tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.
3. Waktu pemesinan (Machining Time)
Waktu pemesinan adalah banyaknya waktu nyata yang dibutuhkan untuk mengerjakan
(membentuk atau memotong) suatu benda kerja.
Waktu pemesinan dihitung dengan menggunakan persamaan:
Dimana :
Tm = Waktu permesinan
L = Panjang total yang akan dibubut
s = Total Feed (mm/put)
i = Jumlah pemotongan
n = Kecepatan putaran (put/menit)

Jenis-Jenis Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Dengan Mesin Bubut


Bentuk-bentuk pekerjaan yang dapat dilakukan dalam proses membubut dapat dilihat
pada gambar berikut:

1. Pembubutan Muka (Facing)


Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampangnya atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh permukaan
yang halus dan rata.

2. Pembubutan Rata (pembubutan silindris)


Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang dilakukan
sepanjang garis sumbunya. Membubut silindris dapat dilakukan sekali atau dengan
permulaan kasar yang kemudian dilanjutkan dengan pemakanan halus atau finishing.

3. Pembubutan ulir (threading)


Pembubutan ulir (threading), adalah pembuatan ulir dengan menggunakan pahat
ulir.
4. Drilling
Drilling yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor (drill), sehingga akan
diperoleh lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari pekerjaan
boring (bubut dalam).
5. Pembubutan tirus (taper)
Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembuatan benda kerja berbentuk konis. Dalam
pelaksanaan pembubutan tirus dapat dilakukan denngan tiga cara, yaitu memutar eretan atas
(perletakan majemuk), pergerseran kepala lepas (tail stock), dan menggunakan perlengkapan
tirus (taper attachment).
6. Perluasan lubang (boring)
Perluasan lubang (boring) yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk
memperbesar lubang. Pembubutan ini menggunakan pahat bubut dalam.
7. Knurling
Knurling yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang bertujuan untuk
membuat profil pada permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan adalah pahat khusus
(kartel).

Pengelasan (Welding)
Pengelasan merupakan salah satu cara menyambung, menutup, ataupun melapis logam
dengan jalan mencairkan permukaan logam yang akan disambung dengan menggunakan
sumber panas. Sumber panas itu bisa berasal dari arus listrik ataupun gas.
Bentuk sambungan pengelasan disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan ketebalan
benda kerja. Misalnya, sambungan luar/tepi tanpa menggunakan bahan pengisi dilakukan
pada plat tipis dengan ketebalan kurang dari 2 mm.

Sambungan sudut meliputi sambungan tumpang, T, dan sambungan sudut luar (lihat
gambar 2.10) dibawah ini:

Sumber : (Daryanto, Drs. 2006. Mesin Perkakas Bengkel . Jakarta : PT Rineka


Cipta.)
Hasil pengelasan tergantung pada teknik pengelasan yang digunakan. Yang perlu
diperhatikan seorang mekanik adalah bagaimana posisi pengelasan yang dilakukan dan arah
pengelasannya. Terdapat beberapa posisi pengelasan seperti di bawah ini:

1. Posisi di bawah tangan


Benda kerja terletak diatas bidang datar dan proses pengelasan berlangsung dibawah
tangan operator dengan arah pengelasan maju maupun mundur. Posisis ini paling mudah dan
paling banyak digunakan.
2. Posisi mendatar (horizontal)
Letak benda kerja mendatarsetinggi bahu operator dengan posisi sambungan mendatar
dan maupun mundur.
3. Posisi tegak
Benda kerja berdiri tegak, posisi sambungan tegak (vertical) sehingga arah pengelasan
naik atau turun.
4. Posisi atas kepala
Benda kerja berada di atas kepala operator menghadap ke bawah, pengelasan
dilakukan dari bawah.

Klasifikasi Pengelasan
Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan
dalam bidang las, ini disebabkan karena belum adanya kesepakatan dalam hal tersebut.
Secara konvensional cara-cara pengklasifikasian tersebut pada saat ini dapat dibagi dalam
dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan cara kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang
digunakan. Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan
lain-lainnya. Berdasarkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama
yaitu:
a. Pengelasan cair
Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai
mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
b. Pengelasan tekan
Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan kemudian
ditekan hingga menjadi satu.
c. Pematrian
Pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam
induk tidak turut mencair.
BAB II
MESIN FRAIS
A. Definisi Mesin Frais

Proses permesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja menggunakan alat
potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong
yang banyak yang mengitari pisau ini bisa menghasilkan proses pemesinan lebih cepat.
Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Permukaan benda
kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin (Gambar 1.) yang
digunakan untuk memegang benda kerja, memutar pisau, dan penyayatannya disebut Mesin
Frais (Milling Machine).

Gambar 1. Skematik dari gerakan-gerakan dan komponen-komponen

dari (a) Mesin Frais vertical tipe column and knee, dan (b) Mesin

Frais horizontal tipe column and knee.

Mesin Frais (Gambar 2) ada yang dikendalikan secara mekanis (konvensional manual) dan
ada yang dengan bantuan CNC. Mesin konvensional manual posisi spindelnya ada dua
macam yaitu horizontal dan vertical. Sedangkan Mesin Frais dengan kendali CNC hampir
semuanya adalah Mesin Frais vertical.
Gambar2.Mesin Frais turret vertical horizontal.

B. Jenis Mesin Frais

Mesin frais dapat dibedakan :

1. Ditinjau dari bentuknya a. Mesin frais mendatar atau mesin frais rata (horisontal).

Mesin frais ini mempunyai konstruksi perkakas potong (milling cutter) yang terpasang pada
poros spindel dengan posisi horisontal/mendatar.

b. Mesin frais tegak (vertikal)

Mesin frais ini mempunyai konstruksi perkakas potong (milling cutter) yang terpasang pada
poros spindel dengan posisi tegak lurus terhadap meja. Mesin frais ini digunakan untuk
mengefrais sisi , frais muka, frais ujung, alur, celah, bentuk melingkar, bentuk bertingkat dan
sebagainya.

c. Mesin frais universal

Mesin frais ini dapat dioperasikan sebagai mesin frais horisontal maupun vertikal, digunakan
untuk pekerjaan yang mempunyai keragaman (kompleksitas) tinggi. Posisi spindel dapat
diubah menjadi horisontal maupun vertikal. Hampir semua pekerjaan dapat dilakukandengan
mesin frais ini. Salah satu kelebihannya adalah meja mesin yang dapat digerakkan secara
manual maupun otomatis.

2. Ditinjau dari cara kerjanya


a. Mesin frais plain (plain type milling machine)

b. Mesin frais unuversal

3. Ditinjau dari desainnya

a. Mesin frais meja

Mesin frais ini termasuk mesin frais produksi yang dapat mengerjakan benda kerja dengan
hasil yang sama (seragam) dalam jumlah banyak.

b. Mesin frais lutut dan tiang (column and knee milling machine)

Mesin frais ini paling banyak digunakan, seperti dibengkel, karena peralatannya lebih
fleksibel digunakan pada berbagai kondisi pemotongan. Bagian utamanya adalah tiang
dimana dipasang lutut yang dapat digerakkan naik turun.

4. Ditinjau dari pekerjaan spesialnya.

a. Mesin frais copy.

b. Mesin frais untuk membuat roda-roda gigi yang besar.

C. Bagian-bagian Utama Mesin Frais

1. Head

Merupakan tempat mekanisme motor penggerak terpasang untuk menggerakkan spindel.

2. Spindel

Merupakan bagian yang menggerakkan arbor (tempat mata pahat/cutter).

3. Arbor (poros tempat cutter/pahat frais)

Arbor digunakan untuk mencekan pahat frais yang terpasng pada sumbu utama. Arbor juga
disebut poros frais, berfungsi sebagai tempat kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada
sumbu mesin. Bentuknya panjang dan sepanjang badannya diberi alur spie (pasak), pada
ujungnya berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir, dilengkapi ring penekan (collar). Arbor
juga dibuat dengan bentuk yang pendek untuk pengikatan pisau-pisau frais sisi. Ukurannya
sesuai dengan standar lubang pisau frais, misalnya 22, 27, dan 23 mm atau 7/8 inch, 1 inch,
dan 11/4 inch. Arbor dibuat dari baja paduan yang tahan puntiran dan bengkokan.
Gambar 3. Arbor

4. Arbor support

Merupakan bagian dimana mata potong dan arbor terpasang.

5. Column

Column berfungsi untuk menyokong dan menuntun knee saat bergerak vertikal.

6. Knee

Merupakan bagian yang terapsang pada column, tempat mekanisme (transmisi penggerak)
pengaturan pemakanan (feed) dan menopang saddle.

7. Saddle

Saddle terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arah operator secara manual
dengan mengatur handwheel maupun secara otomatis. Saddle digunakan untuk menopang
meja.

8. Feed dial

Feed dial digunakan untuk mengatur gerakan meja saat pemakanan.

9. Crossfeed handwhell

Crossfeed handwhell digunakan unruk menggerakkan meja (bed) secara hroisontal di depan
column.

10. Base

Merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai. Base juga berfungsi sebagai
reservoir (penampung fluida pendingin)

11. Kepala pembagi

Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang dalam lubang dalam
spindel kepala pembagi dan senter lainnya dipasang pada kepala lepas.

Gambar 4. Kepala Pembagi

12. Kepala lepas

Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang, kepala lepas sebagai salah
satu senter pada mesin frais.

Gambar 5. kepala lepas

13. Meja putar

Untuk mesin frais tegak, meja putar digunakan sebagai kepala pembaginya. Pada alat ini
dibuat alur T untuk mencekam benda kerja dengan baut jepit.
14. Ragum (tanggem penjepit/facing fixture vise)

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja. Macam-macam ragum antara lain :

a. Ragum datar (ragum lurus)

Rangkanya dibuat dari besi tuang dengan rahang pengragum dari baja perkakas yang disepuh.

b. Ragum pelat (ragum dengan bibir pemegang)

Ragum pelat dibuat lebih kuat dari ragum biasa. Ragum ini sangat cocok untuk mesin yang
besar dan pekerjaan berat.

c. Ragum universal sudut (ragum dapat diputar)

Ragum universal sudut dapat diputar dalam arah horizontal dan vertical sebesar sudut
(derajat) tertentu.

d. Ragum busur

Ragum di mana pada alas ragum terdapat skala indeks sudut.

Gambar 6. macam-macam ragum

D. Macam-Macam Pisau Frais

1. Pisau frais aksial (axial)

Pisau frais aksial digunakan unrtuk memotong rata dan sejajar dengan putaran arbor.
Gambar 7. pisau frais aksial

2. Pisau frais radial

Pisau frais radial digunakan untuk mengefrais permukaan menyudut terhadap putaran arbor.

Gambar 8. pisau frais radial

3. Pisau frais profil

Pisau frais profil digunakan untuk membuat bentuk yang berjari-jari (concave, convex, corner
rounding).

Gambar 9. pisau frais profil

4. Pisau frais special

a. Pisau frais alur T (tee)

Gambar 10. pisau frais alur T (tee)

b. Pisau frais ekor burung


Gambar 11. pisau frais ekor burung

c. Pisau frais alur pasak

Gambar 12. Pisau frais alur pasak

d. Pisau frais bilah

e. Pisau frais gergaji (slitting saws)

f. Pisau frais pasangan (inserted tool cutter)

g. Pisau frais jari (end mill cutter)

Gambar 13. pisau frais jari (end mill cutter)

E. Pemasangan Pisau Frais

1. Perbedaan putaran pisau

Ada dua jenis pisau frais berdasarkan putarannya. Pisau kanan jika pemakanan pisau searah
jarum jam. Pisau kiri jika pemakanan pisau berlawanan arah jarum jam.

2. Penyetelan

a. Pisau frais

Pisau frais mempunyai lubang ditengahnya untuk penyetelan pada arbor atau pemegang
lainnya yang akan mengikat langsung ke sumbu mesin. Untuk itu, sumbu utama mesin dibuat
berlibang tirus (sebagai pengikat yang tidak mudah lepas dan mudah dikeluarkan kembali).

b. Cara pemasangan pisau yang lain

1. Tangkai tirus pisau jari dan beberapa pisau lainnya sering dibuat dengan standar
tangkai tirus, umumnya menggunakan seri ketirusan Morse, Brown dan Sharpe.

2. Tangkai lurus biasanya pada pisau-pisau berukuran kecil, pengikatnya pada mesin
frais menggunakan alat pemegang bor kepala lurus dan alat pemegang bagian tirusnya
diikatkan pada sumbu mesin.

3. Pemegang pisau sisi

Pemegang pisau sisi telah distandarisasi. Pisau sisi dapat diikatkan pada bagian belakangnya
kemudian diikat dengan mengencangkan mur pengunci.

4. Quick Taper

Merupakan pengembangan alat pemegang pisau dengan ketirusan besar untuk memudahkan
melepas kembali pisau frais.

5. Spring Collet Chuck

Digunakan untuk mencekam pahat frais, khususnya pada pembuatan lubang dan taper.

F. Klasifikasi Proses Frais

Proses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan jenis pisau,
arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda kerja (Gambar 14).

Gambar 14. Tiga klasifikasi proses frais : (a) Frais periperal (slab
milling), (b) frais muka (face milling), dan (c) frais jari (end milling).

1. Frais Periperal (Slab Milling)

Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi pisau
yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya
pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.

2. Frais Muka (Face Milling)

Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus
terhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses frais dihasilkan dari hasil
penyayatan oleh ujung dan selubung pisau.

3. Frais Jari (End Milling)

Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda
kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut. Gigi
potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau.

G. Metode Proses Frais

Metode proses frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan meja Mesin Frais
terhadap putaran pisau (Gambar 15.). Metode proses frais ada dua yaitu frais naik dan frais
turun.

Gambar 15. (a)Frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling).

1. Frais Naik (Up Milling)

Frais naik biasanya disebut frais konvensional (conventional milling). Gerak dari putaran
pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja Mesin Frais (Gambar 15.). Sebagai
contoh, pada proses frais naik apabila pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke
arah kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah
seperti koma diawali dengan ketebalan minimal kemudian menebal. Proses frais ini sesuai
untuk Mesin Frais konvensional/manual, karena pada mesin konvensional backlash ulir
transportirnya relatif besar dan tidak dilengkapi backlash compensation.

2. Frais Turun (Down Milling)


Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran pisau sama dengan arah
gerak makan meja Mesin Frais. Sebagai contoh jika pisau berputar berlawanan arah jarum
jam, benda kerja disayat ke kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses
frais naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan maksimal kemudian menipis. Proses
frais ini sesuai untuk Mesin Frais CNC, karena pada mesin CNC gerakan meja dipandu oleh
ulir dari bola baja, dan dilengkapi backlash compensation. Untuk Mesin Frais konvensional
tidak direkomendasikan melaksanakan proses frais turun, karena meja Mesin Frais akan
tertekan dan ditarik oleh pisau.

Proses pemesinan dengan Mesin Frais merupakan proses penyayatan benda kerja yang sangat
efektif, karena pisau frais memiliki sisi potong jamak. Apabila dibandingkan dengan pisau
bubut, maka pisau frais analog dengan beberapa buah pisau bubut (Gambar 5.). Pisau frais
dapat melakukan penyayatan berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan pisau yang
digunakan. Proses meratakan bidang, membuat alur lebar sampai dengan membentuk alur
tipis bisa dilakukan oleh pisau frais (Gambar 16.).

Gambar 15. Pisau frais identik dengan beberapa pahat bubut.

Gambar 16. Berbagai jenis bentuk pisau frais untuk Mesin Frais horizontal dan vertical.
BAB III
MESIN SEKRAP

Defenisi :

Disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang
yang rata, cembung, cekung,beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun
miring. Mesin sekrapadalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik
secara vertikalmaupun horizontal.

Prinsip Kerja :
Pada mesin sekrap benda yang disayat atau dipotong berada dalam keadaan diam (dijepit
pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balikatau maju mundur melakukan
penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang
dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk. Pada mesin skrap, terdapat gerakan
memutar yang bersumber dari motor yang kemudian diubah menjadi gerak lurus ataukah
gerak bolak-balik melalui blok geser serta lengan penggerak. Letak langkah dapat diatur
dengan spindle posisi. Untuk mengatur panjang langkah, gunakan bantuan blok geser. Dalam
menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain panjang langkah
maksimum, jarak masimum tiap gerakan meja mesin ke arah mendatar serta jarak maksimal
gerak meja ke arah vertikal atau naik-turun meja mesin.

Jenis2 Mesin sekrap


Mesin sekrap datar atau horizontal (shaper ).
Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan pekerjaan serbaguna terdiri
atasrangka dasar dan rangka yang mendukung lengan horizontal (lihat Gambar 9.1).Benda
kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda kerja untukdigerakkan ke arah
menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak daya.Pada mesin ini pahat melakukan
gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerjamelakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah
maksimum sampai 1.000 mm, cocokuntuk benda pendek dan tidak terlalu berat
Mesin sekrap vertikal
Mesin sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan
bersudutserta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu
mesinini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertical. Gerakan
pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkanbenda kerja bisa bergeser ke arah
memanjang dan melintang. Mesin jenis ini jugadilengkapi dengan meja putar, sehingga
dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaanpembagian bidang yang sama besar.

Mesin planner
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat).
Bendakerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat
membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda ditentukan oleh jarak
antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200sampai 1.000 mm

Dalam proses penyayatan menggunakan mesin skrap, ada beberapa faktor yang ikut berperan,
yakni : derajat kehalusan, kapasitas mesin, kepadatan bahan yang dikerjakan, kekerasan
bahan yang dibentuk. Jika semua faktor tersebut terpenuhi dengan baik, maka mesin sekrap
akan bekerja secara optimal dalam memahat.

Gerakan mesin skrap


Mesin ini dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai dengan sepanjang 550 mm.
Berpegangan pada prinsip gerakan utama mendatar, mesin ini juga disebut Mesin Slotting
Horizontal. Untuk menjalankannnya diperlukan gerakan utama, feed (langkah pemakanan)
dan penyetelan (dalamnya pemakanan).
• Gerakan utama atau gerakan pemotongan
Gerakan ini ditunjukkan oleh pahat. Ada perbedaan langkah kerja dan langkah bukan
kerja. Selama langkah kerja (gerak maju) chip akan terpotong dan selama langkah tidak kerja
(gerak mundur) pahat bergerak mundur tanpa memotong banda kerja. Kedua langkah ini
dibentuk oleh gerak lingkaran.
• Gerakan feed (langkah pemakanan)
Gerakan ini akan menghasilkan chip. Untuk menskrap datar benda kerja yang
terpasang pada ragum akan bergerak berlawanan dengan pahat.
• Penyetelan (dalamnya pemakanan)
Penyetelan ini akan menghasilkan kedalaman potong. Menyekrap mendatar dapat
dilakukan dengan gerakan pahat kebawah sedangkan untuk tegak dengan gerakan benda kerja
ke samping.

Bentuk mesin skrap


Secara garis besar mesin skrap terdiri dari: penyangga, meja, ram (lengan), penggerak utama,
dan penggerak langkah pemakanan.
• 1. Ram (Lengan)
Lengan berada di guideway dan menghasilkan gerakan utama. Dibagian depannya
(kepala), lengan membawa Tool Slide. Pahat dipegang pada tool post yang mempunyai posisi
tetap pada engsel di clapper box. Pada saat langkah maju, clapper ditekan oleh clapper box
dengan gaya potong (tenaga potong). Pada saat langkah mundur clapper terangkat. Dengan
cara ini kerusakan pada pahat dan benda kerja dapat dihindarkan.
• Tool slide
Tool Slide dapat disetel untuk penyekrapan miring. Untuk keperluan ini dilengkapi
dengan pembagi sudut. Spindle didalam lengan digunakan untuk menyetel posisi langkah.
Benda kerja dapat dipegang secara berlainan dimeja mesin. Oleh sebab itu langkah gerak
harus dapat distel sesuai dengan posisi benda kerja. Untuk menyetelnya tangkai pengunci
dikendorkan dan lengan digerakkan kearah yang diperlukan dengan memutar spindle untuk
menyetel posisi langkah.

• Meja
Dipakai untuk memegang benda kerja, dapat distel mendatar dan tegak dengan spidle
penggerak.

• Gerak utama dan panjang langkah


1. Gerak utama
Gerak utama adalah langkah maju dan langkah mundur. Biasanya diubah dari gerak berputar
ke gerak lurus oleh batang ayun. Motor listrik menggerakkan roda penggerak ke roda gigi
yang dipasang pada poros yang dapat distel dengan baut spindle.
Balok geser akan meluncur bolak-balik pada batang ayun. Dengan moment putar dari
roda gigi, batang ayun mempunyai titik galang didasar mesin yang berayun maju dan mundur
dengan bebas. Sebuah penghubung memindahkan gerakan berayun ini ke lengan. Adapula
mesin skrap yang menggunakan penggerak hidrolik.

2. Panjang langkah
Panjang langkah dapat diatur dengan menggerakkan poros roda gigi. Gerak langkah
mundur memerlukan waktu yang pendek daripada langkah maju. Untuk langkah maksimum
poros harus dutempatkan pada jarak maksimum dari titik pusat roda gigi. Pada waktu langkah
maju poros melintasi jarak dari A ke B (sudut a) dan melintasi jarak dari B ke A (sudut b)
pada waktu langkah mundur. Oleh sebab itu langkah maju memakan waktu yang lebih lama
daripada langkah mundur.
Diwaktu langkah terpendek, poros terpasang dekat sekali dengan centre. Perbedaan
diantara sudut a dan sudut b sangat kecil sekali. Oleh sebab itu perbedaan langkah maju
dengan langkah mundur tidak terlalu banyak.
Daya yang digunakan mesin dengan motor tersendiri, baik melalui roda gigi maupun
sabuk atau dengan menggunakan sistem hidrolis. Pergerakkan ulak-alik pahat dapat diatur
dengan beberapa cara. Beberapa mesin skrap yang lebih tua digerakkan dengan roda gigi atau
ulir hantaran, tetapi pada umumnya sekarang mesin skrap digerakkan dengan lengan osilasi
dan mekanisme engkol.

• Cara pemasangan pahat


Untuk menghindari lenturan, pahat harus dipasang atau dijepit sependek mungkin.
Pada pemakanan mendatar pahat dipegang tegak terhadap benda kerja. Pada pengerjaan ini di
waktu gerak mundur clapper akan terangkat dengan menyetel tool slide pada pemakanan
miring, tool post dapat dimiringkan tanpa dapat kembali lagi. Supaya dapat dimiringkan
kembali, clapper box dipasang setegak mungkin.

• Cara memegang benda kerja


Untuk memegang benda kerja biasanya dipegang pada meja atau tanggem. Pegangan
ini akan menghindarkan terlemparnya benda kerja pada waktu dikerjakan. Pegangan ini akan
diperkuat oleh permukaan benda kerja yang kasar yang diklem pada tanggem. Pada benda
kerja yang tipis tidak rusak maka pengkleman tidak boleh terlalu kuat.
Permukaan yang dipegang harus cukup besar. Jika permukaan yang dipegang terlalu
kecil tekanan tiap persegi akan bertambah besar. Chip dan kotoran akan mempengaruhi
pemegangan, oleh sebab itu permukaan yang akan dipegang harus bersih.
• Penyetelan panjang langkah
Panjang langkah meliputi panjang benda kerja (l), panjang langkah awal (la) dan
panjang langkah akhir (lu). Untuk menghindari waktu yang tak berguna (la dan lu) benda
kerja tidak boleh terlalu panjang. Sesuai pedoman la = ± 20 mm dan lu = ± 10 mm.

Bagian-bagian mesin sekrap


Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur
Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja mesin
didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur
otomatis
Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan
agar gerakannya lurus
Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar maka
pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat
terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan
dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat
dibaca pada pengukur sudut eretan
Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk
pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.
Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda
yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri .
Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat terhadap
benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat lengan.
Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol yang
mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian
meja melakukan gerak ingsutan (feeding)
Tugas :
1. Jelaskan dengan bahasa anda masing2 cara kerja dari mesin sekrap
2. Jelaskan jenis2 gerak utama mesin sekrap
3. Apakah bisa roda gigi dibuat menggunakan mesin sekrap? Jelaskan

4. Sebutkan contoh produk yang dihasilkan oleh mesin sekrap vertikal, jelaskan bagaiman
prosessnya.

BAB IV
MESIN BOR

Mesin bor adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien, sebagai
pisau penyayatnya pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran
diameter bermacam-macam.
Mengebor adalah pekerjaan membuat lubang pada benda pekerjaan dengan
mesin bor dengan mata bor sebagai pisau penyayatnya, juga disamping mengebor
pada mesin bor biasa dipakai juga untuk meluaskan lubang suatu benda kerja, atau
memperhalus suatu lubang. Perluas yang dipakai biasanya disebut “reamer”.

Di dalam pengeboran atau peluasan dengan mesin bor harus diperhatikan:


1. Kelengkapan-kelengkapan mesin bor.
2. Pelumasan.
3. Jenis bahan yang akan dibor.
4. Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor.
5. Pencegahan kecelakaan.
Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar, fungsi pokok mesin
ini ialah untuk lubang pada kerja dengan mempergunakan bor sebagai alatnya.
Penggunaan mata bor harus disesuaikan dengan kebutuhan: Mata bor untuk
bahan dari baja lunak besar sudut bibir pemotong terhadap garis tengah 59° atau
sudut puncak bor 118°.
1. Untuk mengebor bahan dari baja keras, besar sudut bibir pemotong terhadap garis
tengah 68° atau sudut puncak bor 136°.
2. Untuk bahan yang lunak, misalnya perunggu, besar sudut bibir pemotong
terhadap garis tengah 52,5° atau sudut puncak bor 105°.
3. Mata bor bersudut ulir 40° dengan sudut potong 140° digunakan untuk mengebor
benda kerja yang terbuat dari bahan aluminium.
4. Mata bor bersudut ulir 10° dengan sudut potong 130° digunakan untuk
memotong benda kerja yang terbuat dari bahan kuningan atau tembaga.
5. Mata bor bersudut ulir 10° dengan sudut potong 50° digunakan untuk memotong
benda kerja yang terbuat dari bahan plastic, fiber, dan sejenisnya.

BAB V
MESIN GERGAJI

A. Definisi Mesin Gergaji

Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja.
Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Dapat
dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi pada
bengkel-bengkel produksi.

Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran,


bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan
ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat memotong
benda kerja dengan baik dan benar .

Gergaji adalah alat yang menggunakan logam pemotong yang keras atau
kawat dengan tepi kasar untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam
pemotong terlihat bergerigi atau kasar. Gergaji dapat digunakan dengan tangan atau
didukung listrik.

B. Bagian Mesin Gergaji

Bagian-bagian mesin gergaji:


1. Tuas apit moncong untuk mengatur penjepit benda kerja
2. Moncong yang dapat digeser geserkan
3. Benda kerja yaitu logam besi
4. Daun gergaji unuk memotong benda kerja
5. Bingkai gergaji yaitu penahan daun gergaji
6. Hantaran bingkai gergaji
7. Pipa alat pendingin
8. Perkakas angkat
9. Tumpuan
10. Penampang tumpuan
11. Motor penggerak bagin ini adalah yang paling penting dikarenakan

merupakan penggerak utama pada gergaji mesin

C. Tipe Gergaji mesin

1. Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine)

Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300
mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi
rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan
yang bolak-balik, maka waktu yang digunakan untuk memotong adalah 50%.

2. Mesin gergaji piringan (Circular Saw)

Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan


ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian
antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan
cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai
kurang lebih 1,5 mm. prinsip kerja gergaji circular menggunakan mata berupa
piringan yang berputar ketika memotong.
3. Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw)

Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah
alat yang dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu)
dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga
yang lurus-lurus. Jadi kelebihan Jigsaw adalah dapat memotong dengan pola yang
tidak lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-lurus saja. Prinsip
kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong.

A.

4. Mesin Gergaji pita (Band Saw)

Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk


pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu
memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan.
Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar
dapat memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja.
D. Jenis-jenis Mesin Gergaji

1. Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras,
sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui
spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang
menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm.

2. Gergaji Pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah


kayu. Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat kayu
dan mempunyai 31/2 hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun
antara 500 mm hingga 70 mm.
3. Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk


memotong kayu. Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayat/memotong melintang
jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap
kepanjangan 25 mm. Panjang daun antara 550 mm hingga 700 mm.

E. Cara Kerja Mesin Gergaji

a. Mengukur benda kerja yang akan dipotong dengan menggunakan sketmatch

b. Setelah diukur benda kerja ditandai dengan penggores

c. Cek kondisi gergaji apakah masih bisa digunakan dengan baik dan aman

d. Setelah itu pasang benda kerja pada ragum gergaji mesin

e. Tepatkan bagian yang digores ada benda kerja dengan mata gergaji untuk
memperoleh hasil yang diinginkan dan diikatkan dengan pengunci

f. Atur dengan kecepatan tertentu agar hasilnya lebih baik

g. Setelah itu nyalakan mesin gergaji dengan menekan tombol ON


h. Setelah benda kerja tersebut putus matikan gergaji dengan menekan tombol OFF

i. Untuk proses finishing kita diamkan sebentar dan dicelupakan kedalam air utuk
mengurangi suhu pada benda kerja tersebut

F. Perawatan Gergaji

Pengikiran Rapi pada gergaji

a. Gunakan kikir gergaji tirus untuk merapikan gigi gergaji.

b. Lakukan pengikiran rapi, tangan kiri memegang ujung kikir dan tangan kanan
memegang tangkai kikir.

c. Jepitlah daun gergaji pada ragum khusus penjepit daun gergaji.

d. Ratakan mata gergaji menggunakan kikir, dengan bantuan blok dari kayu.

e. Jika semua pucuk gigi sudah berada dalam satu garis lurus maka setiap gigi akan
menunjukkan permukaan rata pada puncaknya.

Pengasahan Gigi Gergaji

a. Jepitlah daun gergaji pada klam khusus.

b. Kikirlah gigi gergaji secara berselang-seling hingga mempunyai sudut yang tepat,
diukur dari sisi daun gergaji. Untuk gergaji pemotong sudut asah 45° dan untuk
gergaji pembelah 90°.

c. Lakukan pengasahan dari tangkai pegangan menuju ujung daun gergaji.

d. Apabila setiap gigi yang berselangan sudah ditajamkan, baliklah daun gergaji dalam
ragum, dan tajamkan gigi gergaji yang belum ditajamkan dengan cara yang sama
seperti pada awal pengasahan.

Anda mungkin juga menyukai