Bab V
Bab V
BAB V
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
(BPAB) ALTERNATIF TERPILIH
Sumber air buangan dari Kota YW yaitu dari berbagai sumber seperti
perumahan, industri, rumah makan dan lain-lain. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
pengolahan air buangan agar tidak mencemari lingkungan. Pengolahan air
buangan di Kota YW menggunakan pengolahan secara konvensional. Pengolahan
yang dilakukan yaitu pengolahan pendahuluan, primary treatment, secondary
treatment dan pengolahan tersier. Pengolahan secara konvensional ini bertujuan
agar air buangan di Kota YW ini dapat dimanfaatkan kembali sebagai air bersih.
Berikut merupakan perhitungan mass balance, efisiensi serta dimensi bak
pengolahan.
5.1 Perhitungan Mass Balance dan Efisiensi
Kesetimbangan massa untuk setiap unit bangunan pengolahan air limbah
perlu ditetapkan agar dapat digunakan untuk menentukan kesesuaian hasil
pengolahan dengan peraturan yang berlaku dan dalam proses penetapan dimensi
unit pengolahan lumpur. Selain itu efisiensi diperlukan untuk mengetahui
seberapa efektif pengolahan yang digunakan.
Tabel 5.1 Efisiensi Removal Unit Pengolahan
Efisiensi removal (%)
Unit Pengolahan
BOD SS
Bar screen - -
Grit chamber 10 5
Pengendapan pertama 30-40 50-65
Tangki Aerasi ( ASP ) 75-95 80-90
Pengendapan Kedua 30-40 50-65
Sumber : Metcalf & Eddy. 1981. Waswater Ingineering : Collection and Pumping of
Wastewater. Hal 170
5.1.1 Grit Chamber
MBOD dan MTSS
27
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
-Massa BOD
220 𝑚𝑔/𝑙
= 52179,99 m3/hari x 1000
= 11479,59 kg/hari
-Massa TSS
220 𝑚𝑔/𝑙
= 52179,99 m3/hari x 1000
= 11479,59 kg/hari
220 𝑚𝑔/𝑙
Massa = 19060,57 m3/hari x
1000
= 4193,33 kg/hari
= 198,04 mg/L
MSSout
MTSSeff = Qeff
= 209,05 mg/L
28
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
Efisiensi removal
𝐶𝑜 −𝐶𝑖
𝐸𝑓𝐵𝑂𝐷 = × 100%
𝐶𝑜
220 − 198,04
= × 100%
220
= 10 %
𝐶𝑜 −𝐶𝑖
𝐸𝑓𝑇𝑆𝑆 = × 100%
𝐶𝑜
220 − 209,05
= × 100%
220
=5%
5.1.2 Bak Pengendap 1
Mass Balance dan Efisiensi
Mass balance sebelum bak pengendap I sama dengan mass balance
setelah grit chamber, yaitu untuk BOD sebesar 10.331,63 kg/hari dan TSS
sebesar 10.905,61 kg/hari. Mass balance setelah bak pengendap I dihitung dengan
asumsi:
Kemampuam meremoval BOD = 40%
COD = 40%
SS = 65%
Yang keluar dari Bak Pengendap
Pertama (out) :
BODM’ = 10.331,63 x (100 - 40) %
= 6198,97 kg/hari
TSSM’ = 10.905,61 x(100 - 65%) = 3816,96kg/hari
Yang menjadi sludge (waste) :
BODM = 10.331,63 – 6198,97 = 4.132,66 kg/hari
TSSM = 10.905,61 – 3816,96 = 7088,65 kg/hari
Qwaste : Berat solid = 5 % dari lumpur (sludge)
100 100
Massa Lumpur = × MSSwaste = × 7088,65 = 141773 kg/hari
5 5
Massa Lumpur 141773 kg/hari
Debit Lumpur = Berat Jenis Lumpur = = 1354,02 m3/hari
1,05 × 1000
29
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
MBODout
𝑀𝐵𝑂𝐷𝑒𝑓𝑓 = Qeff
6198,97kg/hari 106 mg m3
= 52179,99 × × 103 L
𝑚3 /hari kg
= 118,79 mg/L
MSSout
MTSSeff = Qeff
3816,96kg/hari 106 mg m3
= 52179,99 × × 103 L
𝑚3⁄ℎ𝑎𝑟𝑖 kg
= 73,14 mg/L
Efisiensi removal
𝐶𝑜 −𝐶𝑖
𝐸𝑓𝐵𝑂𝐷 = × 100%
𝐶𝑜
198,04 −118,79
= × 100%
198,04
= 40%
𝐶𝑜 −𝐶𝑖
𝐸𝑓𝑆𝑆 = × 100%
𝐶𝑜
209,05 − 73,14
= × 100%
209,05
= 65%
5.1.3 Lumpur Aktif
Mass Balance dan Efisiensi
Kemampuam meremoval BOD = 95%
COD = 85%
SS = 90%
Yang keluar dari Lumpur Aktif (out) :
BODM’ = 6198,97 x (100 - 95) % = 309,948 kg/hari
SSM’ = 3816,96 x(100 – 90)% = 381,696 kg/hari
Yang menjadi sludge (waste) :
BODM = 6198,97 –309,948 = 5.889,02 kg/hari
SSM = 3816,96 – 381,696 =3.435,26 kg/hari
Qwaste : Berat solid = 5 % dari lumpur (sludge)
100 100
Massa Lumpur = × MSSwaste = × 3.435,26 = 68705,28 kg/hari
5 5
Massa Lumpur 68705,28 kg/hari
Debit Lumpur = Berat Jenis Lumpur = = 65,43 m3/hari
1,05 × 1000
30
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
= 6 mg/L
MSSout
MTSSeff = Qeff
= 7,35 mg/L
Efisiensi removal
𝐶𝑜 −𝐶𝑖
𝐸𝑓𝐵𝑂𝐷 = × 100%
𝐶𝑜
309,948 − 6
= × 100%
309,948
= 98 %
𝐶𝑜 −𝐶𝑖
𝐸𝑓𝑇𝑆𝑆 = × 100%
𝐶𝑜
381,696 − 7,35
= × 100%
381,696
= 98 %
5.1.4 Bak Pengendap 2
Mass Balance dan Efisiensi
Kemampuam meremoval BOD = 40%
SS = 65%
Yang keluar dari Lumpur Aktif (out) :
BODM’ = 309,948 x (100 - 40) % = 123,988 kg/hari
SSM’ = 381,696 x(100 – 65)% = 133,59 kg/hari
Yang menjadi sludge (waste) :
BODM = 309,948 – 185,96 = 45,29 kg/hari
SSM = 381,696– 133,59 = 248,106 kg/hari
Qwaste : Berat solid = 5 % dari lumpur (sludge)
100 100
Massa Lumpur = × MSSwaste = × 90,63 = 1812,6 kg/hari
5 5
31
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
= 3,6 mg/L
MSSout
MTSSeff = Qeff
= 2,6 mg/L
Efisiensi removal
𝐶𝑜 −𝐶𝑖
𝐸𝑓𝐵𝑂𝐷 = × 100%
𝐶𝑜
6 − 3,6
= × 100%
6
= 40 %
𝐶𝑜 −𝐶𝑖
𝐸𝑓𝑇𝑆𝑆 = × 100%
𝐶𝑜
7,35 − 2,6
= × 100%
7,35
= 65 %
5.2 Pengolahan Pendahuluan
5.2.1 Sumur Pengumpul (Sump Well)
Fungsi dari Sump Well adalah untuk menampung air buangan dari
saluran induk sebelum dilakukan pemompaan. Perencanaan saluran pengumpul
tergantung pada sistem pemompaan yang berkaitan dengan adanya fluktuasi air
buangan dan waktu detensi atau lamanya air buangan berada dalam sumur
tersebut (Joko, 2010).
Kriteria Desain (Porter. H. W waste water system engineering, 1978).
- Waktu detensi ≤ 10 menit agar tidak terjadi pengendapan dan dekomposisi
air buangan.
32
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
8,4 𝑥 4,2 𝑥 3
= = 481 detik
0,22
33
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
Perencanaan
Kapasitas pompa = 0,22 m3/jam = 792 m3/jam= 881 m3/jam
Digunakan screw pump φ 1,22 m (1-flight) screw pump yang digunakan
sebanyak 2 buah (1 operasi, 1 cadangan)
34
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
35
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
= 0,73 m2
P:l=2:1
𝐴= 𝑝𝑥𝑙
0,73 = 2𝑙 𝑥 𝑙
𝑙 2 = 0,37
𝑙 = √0,37
𝑙 = 0,6 m
𝑃 = 2𝑙
𝑃 = 2 × 0,6
𝑃 = 1,2 m ≈ 1,5 m
Cek Kecepatan
𝑄
V =𝐴
0,22 𝑚3/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 0,73 𝑚2
= 0,3 m/detik
Luas Lahan = p x l x n = 1,5 m x 0,6 m x 1 = 0,9 m2
5.2.4 Screening
Bars screen pada proses screening berfungsi untuk menyaring benda-
benda kasar yang terbawa dalam aliran seperti plastik, kayu, kertas, dan lain-lain.
Screening juga ditujukan untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada pompa,
value, peralatan sludge removal dan unit pengolahan selanjutnya (Joko, 2010).
36
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
A. Circular
1,79
Perencanaan
β = 2,42
Kecepatan aliran (v) = 0,3 m/detik
37
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
Lebar saluran
𝑙 = 2 𝑥 𝑡 = 2 𝑥 0,6 𝑚 = 1,2 𝑚
Jumlah bar (n)
𝐿 = 𝑛 × 𝜔 + (𝑛 + 1)𝑏
𝑙−𝑏
𝑛=
𝑤+𝑏
1,2−0,025
𝑛 = 0,004+0,025 = 41 buah
38
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
- Menurunkan akumulasi material inert di dalam kolah aerasi dan sludge digester
yang akan mengurangi volume yang dapat digunakan
Secara umum grit chamber ada 3 jenis yaitu horizontal flow grit
chamber, aerated grit chamber dan vortex grit chamber. Akan tetapi dalam
perencanaan ini digunakan grit chamber tipe horizontal flow. Hal ini dikarenakan
perencanaan aliran secara horizotal serta tipe grit chamber ini memiliki ciri
kecepatan yang selalu konstan untuk tiap level debitnya (Joko, 2010).
Kriteria Perancangan (Metcalf dan Eddy, 1991)
Waktu detensi (td) = 45-90 det (tipikal = 60 det)
Kecepatan horizontal (Vh) = 0,25-0,4 m/det (tipikal = 0,3 m/det)
Kecepatan pengendapan (Vs) = 1,0-1,3 m/menit (tipikal = 1,15 m/menit)
untuk 65 mesh material
= 0,6-0,9 m/menit (tipikal = 0,75 m/menit)
untuk 100 mesh material
Panjang (p) = 10-20 m
Perencanaan
Jumlah bak (n) = 2 buah (1 beroperasi dan 1 cadangan)
Debit (Q) = 0,22 m3/detik
Partikel terkecil yang diendapkan = 65 mesh = 0,2 mm
Waktu detensi (td) = 60 detik = 1 menit
Kecepatan pengendapan (Vs) = 1,15 m/menit = 0,019 m/detik
Kecepatan horizontal (Vh) = 0,3 m/detik
Perhitungan Desain
Debit bak (Qbak)
𝑄 0,22 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑄𝑏𝑎𝑘 = = = 0,22 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑛 1
Kedalaman pengendapan (h)
𝑚
ℎ = 𝑉𝑠 × 𝑡𝑑 = 1,15 × 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 1,15 𝑚
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Luas penampang bak (Across)
𝑄𝑏𝑎𝑘 0,22 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐴𝑐𝑟𝑜𝑠𝑠 = = = 0,73 𝑚2
𝑉ℎ 0,3 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Lebar bak (l)
39
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
𝐴𝑐𝑟𝑜𝑠𝑠 0,73 𝑚2
𝑙= = = 0,65 𝑚 ≈ 0,7 m
ℎ 1,15 𝑚
Cek Vh
𝑄𝑏𝑎𝑘 0,22 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑉ℎ = = = 0,3 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
ℎ×𝑙 1,15 × 0,65
Luas surface bak (Asurface)
𝑄𝑏𝑎𝑘 0,22 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐴𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = = = 11,6 𝑚2
𝑉𝑠 0,019 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Panjang bak (p)
𝐴𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 11,6 𝑚2
𝑝= = = 17,8 𝑚 ≈ 18 m
𝑙 0,65 𝑚
Volume
𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × ℎ = 18 𝑚 × 0,7 𝑚 × 1,15 𝑚 = 14,49 𝑚3
Cek Vs
𝑄𝑏𝑎𝑘 0,22 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑉𝑠 = = = 0,019 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑝×𝑙 18 𝑚 × 0,7 𝑚
Cek td
𝑉 14,49 𝑚3
𝑡𝑑 = = = 66 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑄 0,22 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Luas Lahan
L = P x L x n = 18 m x 0,7 m x 2 = 25,2 m2
40
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
tinggi pada pengolahan air limbah secara biologis. Waktu tinggal air limbah di
tangki equalisasi sekitar ≤ 2 jam. Berikut perhitungan dimensi bak equalisasi
dalah sebagai berikut (Joko, 2010):
Perencanaan
Waktu tinggal dalam bak (HRT) = ≤ 2 jam
Qpeak = 0,22 𝑚3 ⁄𝑑𝑒𝑡
Jumlah bak = 2 bak (1 beroperasi, 1 cadangan)
Perhitungan Desain
Debit tiap bak = 0,22 m3/detik
1
Volume bak yang diperlukan =48 ℎ𝑎𝑟𝑖 × 19060,57 𝑚3 ⁄ℎ𝑎𝑟𝑖 = 397,1 𝑚3
Dimensi bak:
H=3m
P:L=2:1
𝑉 397,1 𝑚3
A=𝐻= = 132,4 m2
3𝑚
A=P×L
132,4 = 2L x 1L
132,4 = 2 L2
L2 = 66,2 m
L = 8,2 m ≈ 8,5 m
P = 2 × L = 2 × 8,2 = 16,4 m ≈ 16,5 m
Luas Lahan
L = P x L x n = 16,5 m x 8,5 m x 2 = 280,5 m2
5.3.2 Bak Pengendap I
Tujuan dari bak pengendap pertama ini yaitu untuk menurunkan total
padatan yang tersuspensi. Ada 2 jenis bak pengendapan yaitu rectangular dan
circular. Perencanaan bangungan pengolahan air buangan di Kota YW
menggunakan bak rectangular. Alasannya bak rectangular lebih menghemat
penggunaan pipa dan pompa serta tidak memerlukan lahan yang luas. Alasan
lainnya bangunan penampung lumpurnya lebih sederhana dibandingkan dengan
bak circular.
41
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
42
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
Perhitungan Desain
Debit tiap bak
𝑄 0,22
𝑄=𝑛= = 0,11 m3/detik
2
Volume (V)
V = Q x td = 0,11 x 1,4 x 3600 = 554,4 m3
Surface Area
𝑄 0,11
𝐴𝑠 = = = 122,2 𝑚2
𝑂𝑣𝑒𝑟𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑅𝑎𝑡𝑒 0,0009
Lebar bak
As =PxL
122,2 = 2L x L
122,2 = 2L2
L2 = 61,1
L = 7,8 m ≈ 8 m
Panjang bak
P = 2L = 2 x 7,8 = 15,6 m ≈ 16 m
Luas Lahan
L = P x l x n = 16 m x 8 m x 3 = 384 m2
Kecepatan horizontal
𝑃 15,6
𝑉ℎ = = = 0,003 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑡𝑑 5040
Kecepatan Pengendapan
𝑄 0,11
𝑉𝑠 = = = 0,0009 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐴𝑠 122,2
𝐴 ℎ×𝑙 4,5 × 7,8
𝑅= = = = 0,14 𝑚
𝑃 2𝑝𝑙 2(15,6)(7,8)
Nilai Nre aliram
Viskositas air v = 0,803 x 10-6 m2/detik untuk t = 300
𝑣ℎ ×𝑅 0,003×0,14
𝑁𝑟𝑒 = = 0,803×10−6 = 523 (< 2000, aliran laminer)
𝑣
Efisiensi removal = 65 %
43
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
A1
A2
Luas atas (A1) direncana dengan panjang 4 m dan lebar 2 m, maka besar
A1 adalah 8 m2
Luas bawah (A2) direncana dengan panjang 2 m dan 1 m, maka besar A2
adalah 1 m2
Volume Ruang Lumpur (Vrl) adalah :
1
𝑉= × 𝑡 × (𝐴1 + 𝐴2 + √𝐴1 × 𝐴2)
3
1
24,66 = × 𝑡 × (8 + 1 + √8 × 1)
3
24,66 = 𝑡 × 12
𝑡 = 2,1 𝑚 ≈ 2,5 m
44
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
45
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
Valuea
Parameter Basis
Range Typical
Ks mg/l BOD5 25-100 60
kd d-1 0-0.30 0.10
𝜇𝑚 d-1 1-8 3
Y mg VSS/mg BOD5 0.4-0.8 0.6
Sumber: Metcalf & Eddy, 2003
Perencanaan
Volumetric Loading = 0,8 Kg.BOD5/m3
TSS dalam sludge (Xr) = 10000 mg/l
Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS) = 3000 mg/L
ks = 25 mg/l BOD5
kd = 0,05 / hari
μm = 1 / hari
Y = 0,4 mg VSS/mg BOD5
Kedalaman tangki aerator (d) = 5 m
Free Board (f) = 0,5 m
Volume udara = 0,5 ft3/gall
Debit rencana (Q) = 0,22 m3/detik = 19060,57 m3/hari
Jumlah bak = 3 (2 beroperasi, 1 cadangan)
So = 2264,4 kg/hari = 119,13 mg/L
S = 113,22 kg/hari = 6 mg/L
Perhitungan Desain
Umur lumpur (Mean Cell Residence Time)
Ks (1+kd θc )
S=
θc (µm −kd )−1
25(1+0,05θc )
6= θ
c (1−0,05)−1
25+1,25θc
6=
θc −0,05θc −1
θc = 7 hari
Waktu detensi (θ) menggunakan asumsi 3000 𝑚𝑔⁄𝑙 umtuk MLVSS
θc (Y)(So −S)
X = θ(1+kd θc )
46
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
7 ×0,8×(119,13−6)
3000 = θ(1+(0,05×7))
277,25 m2
=√ = 11,77 m ≈ 12 m
2
𝑝 = 2l
= 2 × 12 m
= 24 m
Luas Lahan = P x l x n = 24 m x 12 m x 2 = 576 m2
Kuantitas lumpur yang dibuang tiap hari
Y
Yabs =
1 + kd. dc
Dimana :
Yabs = observed Yield
Y = koefisien kecepatan pertumbuhan m.o
Kd = koefisien delay m.o
47
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
5(32)
Rasio berat molekul gram adalah = 1,42
113
𝑚3 kg
= 19060,57 hari × (119,13 − 6) × (10−3 ) − 1,42 (1293,8)
g
48
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
= 319,13 kg/hari
Debit udara yg diperlukan
O2 dalam udara = 23,2%
Faktor keamanan =2
Berat jenis udara = 1,201 kg/m3
319,13
Kebutuhan udara teoritis = 0,232 ×1,201 = 1145,35 m3/hari
Efisiensi diffuser = 8%
1145,35
Kebutuhan udara aktual = = 14316,88 m3/hari = 9,94 m3/menit
0,08
= 0,2 m3/detik
Kebutuhan udara desain = 9,94 m3/menit x 2 = 19,88 m3/menit
Debit udara yang disupply/kg BODs yang dihilangkan
3 𝑚𝑔
14316,88 𝑚 ⁄ℎ𝑎𝑟𝑖 ×1000000 ⁄𝑘𝑔
= 𝑚𝑔 𝑚3
(119,13−6) ⁄𝐿 ×19060,57 𝑋 1000
ℎ𝑎𝑟𝑖
= 1,13 kg O2/KW.hari
319,13/24
Tenaga aerator = 1,13
= 11,8 KW
𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑎𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
Jumlah aerator = 𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟
11,8
= 8
49
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
= 792 m3
Direncanakan over flow rate = 32 m3/m2.hari
50
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
A = 𝑉 = (0,11⁄32) × 86400
𝑞
0
A = 297 m2
1
4 ×297
d=( ) 2 = 19,45 m ≈ 19,5 m
𝜋
Digunakan centre feed yaitu air buangan dialirkan melalui bagian tengah
bak dengan menggunakan pipa cast iron 400 mm
𝑄 0,11
𝑣= = = 0,9 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐴 1 𝜋 ∙ (0,4)2
4
Ruang lumpur
Asumsi konsentrasi lumpur yang diresirkulasi = 10000 mg/L
𝑄𝑟
= 0,7
𝑄
Qr = 0,7 x 0,11 = 0,077 m3/detik
Berat MLVSS yang dialirkan ke Activated Sludge
= 77 L/detik x 10000 mg/L
= 740000 mg/detik
= 770 gr/detik
TSS yang dihasilkan dalam bak aerasi = 1293,8 kg/hari = 14,97 gr/detik
TSS pada effluent Activated Sludge
= 770 gr/detik + 14,97 gr/detik = 784 gr/detik = 67737,6 kg/hari
Q yang dialirkan ke Thickener
Qwaste = TSSL/XR ;
Dimana XR = Konsentrasi lumpur yang diresirkulasi = 10000 mg/L
TSSL = TSS dalam effluent Bak Pengendap II
TSSl = TSS yang dikehendaki sebesar 7,35 mg/L
TSSQ = 7,35 mg/L x Q
= 7,35 mg/L x 110 l/detik = 808,5 mg/detik = 69,9 kg/hari
TSSL = TSSA - TSSQ
= 67737,6 kg/hari – 69,9 kg/hari = 67667,7 kg/hari
𝑘𝑔
67667,7 ⁄ℎ𝑎𝑟𝑖 3
Qwaste = 𝑘𝑔 = 6766,77 𝑚 ⁄ℎ𝑎𝑟𝑖 = 78,32 l/detik
10 ⁄ 3
𝑚
51
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
Berat jenis Lumpur = 1,05 kg/L , sehingga volume lumpur per hari :
Volume buangan lumpur = 1243,5 𝑘𝑔 ∶ 1,05 𝑘𝑔/𝑙 = 1184,3 L = 1,2 m3
Volume ruang lumpur didesain dengan bentuk kerucut terpancung
Dinding ruang lumpur dibuat miring (vertical : horizontal = 2 : 1)
2,5
Atas = 2,5 m
2,5 1
X = –2 Y
2
X/Y = 3/4 1
4 2,5 1
Y = 3 × ( 2 – 2)
4 2,5 1
Tinggi prisma terpancung = 3 x ( 2 − 2)
=1m
1
Volume ruang lumpur = (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖)
3
1
= 3 𝑥 ( 𝜋 𝑥 12 x 1 )
= 1,1 m3
Periode pengambilan lumpur = 1,1 m3 : 1,2 m3/hari
= 0,92 hari = 22 jam
Jadi pengambilan lumpur dilakukan setiap 22 jam sekali.
Saluran pengumpul supernatant
Perencanaan :
Bentuk segi empat
L=1m
v = 0,5 m/detik
Weir loading = 30000 gall/hari.ft2
Panjang saluran = d = 22/7 X 19,5 m = 61,3 m ≈ 61,5 M
Across = 0,11 / 0,5
= 0,22 m2
52
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
𝐴𝑐𝑟𝑜𝑠𝑠
Tinggi saluran = = 0,22 ∶ 1 = 0,22 𝑚 ≈ 0,3 m
𝐿
53
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
P = 60 m
Direncanakan lebar saluran = 4 m
Kedalaman saluran = 2 m
Volume bak = 2 x 4 x 60
= 480 m3
127,8
Cek td = 0.11 ×60 = 18,2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑃 60 𝑚
Jumlah saluran = 𝐿 = = 15 buah
4𝑚
60 𝑚
Lebar tiap saluran = = 4𝑚
15
Perencanaan :
Jumlah bak = 2 (1 beroperasi, 1 cadangan)
Kadar lumpur =5%
Solid loading = 16 lb/ft2hari
Kedalaman bak =2m
Perhitungan Desain :
Berat solid dari BP I = 1235,52 kg/hari
Berat solid dari BP II = 69,9 kg/hari
Total TSS yang masuk = 1235,52 kg/hari + 69,9 kg/hari
= 1305,42 kg/hari
Konsentrasi solid = 5%
100
Berat lumpur dari BP I = × 1235,52 = 24710,4 kg/hari
5
100
Berat lumpur dari BP II = × 69,9 = 1398 kg/hari
5
54
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
= 26108,4 kg/hari
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑆
Luas permukaan thickener = 𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔
= 4,6 m
Direncanakan dibangun 2 buah bak, dengan :
- Luas tiap bak = 16,7 m2 : 1 bak = 16,7 m2
- Kedalaman bak direncanakan = 2 m
Volume bak = 𝐴 𝑥 𝑡
= 16,7 𝑥 2
= 33,4 𝑚3
Free board = 0,5 m
Qlumpur
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 1235,52
0,06 0,06
𝑄𝐵𝑃 𝐼 = = = 19,99 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
1030 1030
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 69,9
0,008 0,008
𝑄𝐵𝑃 𝐼𝐼 = = = 8,7 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
1005 1005
𝑄𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 = 𝑄𝐵𝑃 𝐼 + 𝑄𝐵𝑃 𝐼𝐼 = 19,99 + 8,7 = 28,7 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
Luas Lahan (L)
𝐿 = 𝑛 × 𝐴𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = 2 × 16,7 = 33,4 𝑚2
5.5.3 Sludge Digester (Aerobic)
Kriteria Desain(Metcalf dan Eddy, 1991)
Hydraulic Retention Time (HRT) pada 20oC - 25oC = 15 – 20 hari
Solid loading = 1,6 – 4,8 kg volatile solid/m3.hari
Kebutuhan oksigen untuk :
Cell tissue = 2,3 kg O2/kg solid destroyed
55
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
Asurface
𝑉 574 𝑚3
𝐴𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = ℎ = = 114,8 𝑚2
5𝑚
Diameter
4×𝐴𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 4×114,8 𝑚2
𝐷=√ =√ = 12,1 𝑚 ≈ 12,5 m
3,14 3,14
Luas (L)
𝐿 = 𝑛 × 𝐴𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒 = 2 × 114,8 𝑚2 = 229,6 𝑚2
5.5.4 Sludge Drying Bed
Kriteria Desain (Metcalf dan Eddy, 1991)
Tebal pasir = 23,0-30,0 cm
56
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
Panjang bed
𝐴𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 121,11 𝑚2
𝑝= = = 24,22 𝑚 ≈ 24,5 m
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑑 5𝑚
57
Teknik Lingkungan
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan
𝐿 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑛 = 24,5 𝑚 × 5 𝑚 × 2 = 245 𝑚2
Unit Luas
Total 3406,6 m2
58
Teknik Lingkungan