Anda di halaman 1dari 9

Minyak jarak

rumus molekul : C57H104O9

BM : 933.45g/mol

Nama lain :Castor oil

(raymon C rowe,2009)

Pemerian : cairan kental, jernih, kuning pucat, atau hamper tidak berwarna, bau lemah; rasa
manis kemudian agak pedas, umumnya memualkan.

Kelarutan : larut dalam 2,5 bagian etanol (90%) P; mudah larut dalam etanol mutlak P dan
dalam asam asetat glasial P. praktis tidak larut dalam air.

(kemenkes ri,1979)

Viskositas : 1000cP pada 20’C dan 200cP pada 40’C

Stabilitas : Stabil dan tidak menjadi tengik kecuali terkena panas berlebih.

Titik didih : 313’c

Titik leleh : -12’c

Inkompatibilitas : dengan agen oksidator kuat

(Raymon C rowe,2009)

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terisi penuh

Khasiat : laksativum

(kemenkes ri,1979)
Dosis : 10-15-30 ml untuk orang dewasa, untuk anak-anak 3 ml, diberikan pada perut
keadaan kosong

(Widjajanti, Nuraini. 1991)

Curcumine

Nama Senyawa : Curcumin (U.S National Library of Medicine, 2018)

Rumus Molekul : C21H20O6 (U.S National Library of Medicine, 2018)

Struktur Molekul :

(U.S National Library of Medicine, 2018)

Berat Molekul : 368.385 g/mol (U.S National Library of Medicine, 2018)

Pemerian : Oranye-kuning, bubuk kristal jarum; memberi warna merah kecoklatan dengan
alkali; warna kuning muda dengan asam. (O'Neil, 2013)

Titik Leleh : 183oC (O'Neil, 2013)

Kelarutan : Tidak larut dalam eter; tidak larut dalam air; larut dalam alkohol, asam asetat
glasial (M.J O'Neil, 2013)

Stabilitas Warna kuning dari kunyit akan lebih baik warnanya daripada warna kuning lemon
ketika terkena matahari langsug atu tidak langsung. (J. Merory,1968)

Na CMC

C8H16NaO8 (U.S. National Library of Medicine, 2018)


(Raymond C Rowe, 2009)

 Berat Molekul : 263.198 g/mol (U.S. National Library of Medicine, 2018)


 Pemerian : Bubuk putih yang hampir putih, tidak berbau, tidak berasa, dan
granular,
higroskopik setelah pengeringan. (Raymond C Rowe, 2009)
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%), eter, dan toluena.
Mudah terdispersi dalam air. (Raymond C Rowe, 2009)
 Titik Leleh : Berwarna kecokeltan pada suhu 227oC dan hangus pada suhu
o
252 C. (Raymond C Rowe, 2009)
 pKa : 4.30 (Raymond C Rowe, 2009)
 Stabilitas : Stabil di kelembapan tinggi, dapat menyerap air (> 50%). Jika
berbentuk sediaan larutan saat disimpan harus mengandung antimikroba dan bahan
pengawet. Disimpan menggunakan wadah tertutup, sejuk, dan kering. (Raymond C
Rowe, 2009)
 Fungsi : Emulsifying agent; viscosity-increasing agent (Raymond C Rowe,
2009)
 Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan larutan asam kuat dan dengan garam
logam dan logam lainnya yang terlarut, seperti aluminium, merkuri, dan seng.
(Raymond C Rowe, 2009)

Nipagin

 Methyl Paraben
 Nama Senyawa : Methyl paraben Sucrose
 Struktur Molekul : C8H8O3
 Berat Molekul : 152.149 g/mol
 Pemerian :Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih,
mempunyai sedikit rasa terbakar. Tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau atau berbau khas lemah.
 Kelarutan : Sukar larut dalam air, sukar larut dalam benzena, sukar
larut dalam tetra klorida, mudah larut dalam etanol, dan eter.
 Titik leleh : 125 - 128°C.
 Keasaman/kebasahan:pKa (8, 4 pada 28°C).
 Stabilitas : Stabil di bawah kondisi penyimpanan yang
direkomendasikan. Mudah terurai oleh cahaya.
 Inkompatibilitas :Aktivitas antimikroba metal paraben dan paraben lainnya
sangat berkurang dengan adanya surfaktan non ionik, seperti polisorbat 80,
sebagai hasil dari micellization. Namun, propilen glikol (10%) telah
ditunjukkan untuk mempotensiasi aktivitas antimikroba paraben dengan
adanya surfaktan non ionic dan mencegah interaksi antara metal paraben dan
polisorbat 80. Tidak kompatibel dengan zat lain, seperti bentonit, magnesium
trisilicate, talc, tragacanth, sodium alginat, minyak atsiri, sorbitol, dan atropine.

Nipasol

 Nama senyawa : Propyl paraben


 Struktur kimia :
 BeratMolekul :180.203 g/mol
 Pemerian :
o Warna :Putih
o Rasa :Tidakberasa
o Bau :Tidakberbau
 Kelarutan : Kurang dari 1 mg/mL pada 54° F
 Titikleleh : 203 sampai 208° F atau 96 - 97 °C
 Keasaman : pKa = 8.4 pada 22°C
 Stabilitas : Larutan propel paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan
dengan autoklaf, tanpa dekomposisi. Pada pH 3-6 larutan stabil (kurang dari
10% dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan larutan
pada pH 8 atau diatasnya terhidrolisis cepat (10% atau lebih setelah sekitar 60
hari pada suhu kamar).
 Fungsi : Pengawet anti mikroba
 Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba propel paraben berkurang drastis
dengan adanya surfaktan non ionic sebagai hasil pembentukan micell.
Magnesium aluminiumsilikat, magnesium trisilicate, oksida besi kuning, dan
biru ultramarin telah dilaporkan menyerap propel paraben, sehingga mengurangi
efikasi pengawet. Propil paraben berubah warna dengan adanya zat besi dan
menjadi subjek untuk hidrolisis oleh alkali lemah dan asam kuat.

Gliserol

Rumus molekul : C₃H₈O₃ (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014)

Struktur :

BM : 92,09 (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014)

Pemerian : Cairan; jernih seperti sirup; tidak berwarna; rasa manis; hanya boleh berbau
khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopik; netral terhadap lakmus. (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2014)

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap. (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2014)
pH : Netral (National Center for Biotechnology Information.
https://www.drugbank.ca/drugs/DB09462. Diakses pada 27 Februari 2018 pukul 22.30)

Titik didih : 290˚c (Raymon C Rowe. 2009)

Titik lebur : 17,8˚c (Raymon C Rowe. 2009)

pKa/pKb : 13.61/-3 (National Center for Biotechnology Information.


https://www.drugbank.ca/drugs/DB09462. Diakses pada 27 Februari 2018 pukul 22.30)

Stabilitas : Higroskopik. Gliserin murni tidak cenderung teroksidasi oleh atmosfir di


bawah kondisi penyimpanan biasa, tetapi terurai pada pemanasan dengan perubahan menjadi
akrolein beracun. Campuran gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol stabil.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu dingin dan kering. (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2014)

Fungsi : Pelarut, anti mikroba, dan peningkat viskositas. (Raymon C Rowe. 2009)

Inkompabilitas : Dapat meledak jika dicampur dengan agen pengoksidasi kuat seperti
chromium trioxide, potassium chlorate, atau potassium permanganate. Perubahan warna
menjadi hitam muncul jika terdapat cahaya, atau saat kontak dengan zink oksida atau dasar
bismuth nitrat. (Raymon C Rowe. 2009)

Sorbitol

rumus molekul = C6H14O6 (The United State Pharmacopeial Convention, 2008)

bm = 182.17 (The United State Pharmacopeial Convention, 2008)

pemerian = cairan tak berwarna dan manis (The United State Pharmacopeial Convention,
2008)

ph = 5 – 7.5 (The United State Pharmacopeial Convention, 2008)

bj = 1.290 g/ml (anonym. http://id.fengchengroup.org/excipients/popular-


excipients/sorbitol-powder-and-sorbitol-70-liquid.html, daikses pada 26 februari 2018
pukul 22.00)
titik didih = 221ºF (105ºC)
(Archer D aniels Midland Co. Technical Services. Sorbitol Solution, USP/FCC )

penyimpanan = wadah tertutup rapat (The United State Pharmacopeial Convention, 2008)

fungsi = pemanis (The United State Pharmacopeial Convention, 2008)

Aquadest

a.

 Nama Senyawa : aquadest/air murni/ purified water (FI V, hal 64;


2014)/ Aqua; hydrogen oxide (HOPE ed.5th, hal 802; 2006)
 Berat Molekul : 18,02 g/mol (Depkes RI, hal 64; 2014)
 Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau (Depkes
RI, hal 64; 2014)
 Kelarutan : tercampur dengan pelarut polar (HOPE ed.5th, hal
802; 2006)
 Keasaman/kebasaan : pH 5,0-7,0 (DepKes RI, hal 64; 2014)
 Inkompatibilitas : Sorbitol akan membentuk gugus yang larut dalam
air dengan banyak ion logam divalen dan trivalen dalam kondisi sangat asam
dan basa. Penambahan polietilen glikol cair ke larutan sorbitol, dengan agitasi
yang kuat, menghasilkan gel yang mudah larut dalam air dengan titik leleh 35-
40 °C. Larutan Sorbitol jika bereaksi dengan oksida besi akan berubah warna.
(HOPE, ed 6th, 2009)
 Sifat Kristal : Sorbitol merupakan polimorfisme yang
mempunyai empat bentuk kristal dan satu bentuk amorf. Bentuk kristal sorbitol
berbentuk seperti butiran, serpihan, atau berbentuk pellet. (HOPE, ed 6th, 2009)
 Stabilitas : Air stabil secara kimiawi di semua keadaan fisik
(es, cairan, dan uap) (HOPE ed.5th, hal 802; 2006)
 Fungsi : Pelarut(HOPE ed.5th, hal 802; 2006)

Formula Acuan

No Bahan Jumlah
1 Minyak Jarak 30 ml
2 CMC Na 0,5%
3 Nipagin 0,18%
4 Nipasol 0,02%
5 Gliserol 5%
6 Sorbitol 5%
7 Aquadest Ad 100ml
sumber :

Formula yang akan dibuat

No Bahan Jumlah
1 Minyak Jarak 1,5 ml
2 Curcumine 2 mg
3 CMC Na 0,025 mg
4 Nipagin 0,009 mg
5 Nipasol 0,001 mg
6 Gliserol 0,25 mg
7 Sorbitol 0,25 mg
8 Aquadest Ad 5 ml
Fungsi dan mekanisme

No Bahan Konsentrasi (%) Fungsi Mekanisme


1 Na CMC 0,5 Emulsifying agent
2 Metil Paraben 0,18 Preservative
3 Propil Paraben 00,2 Preservative
4 Gliserol 5 Solvent
5 Sorbitol 5 Humektan, pembawa
6 Aquadest

Anda mungkin juga menyukai