Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern ini, energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok

yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana hampir semua aktifitas

manusia berhubungan dengan energi listrik. Penggunaan energi listrik pada

tempat-tempat tertentu seperti pusat perdagangan, perhotelan, perbankkan, rumah

sakit maupun industri, memerlukan energi listrik yang terus menerus atau

kontinyu dan handal dalam menjalankan fungsi maupun produksinya. Akan tetapi

suplai daya utama yang berasal dari PLN tidak selamanya kontinyu yang

disebabkan oleh gangguan pada sistem pembangkit, atau gangguan pada sistem

transmisi dan sistem distribusi dalam penyalurannya sehingga dibutuhkan

generator set (genset) sebagai back-up suplai utama (PLN).


Generator set pada umumnya tidak memiliki kemampuan untuk

menggantikan suplai dari PLN secara automatis saat suplai PLN terputus. Maka

dari itu dibutuhkan alat yang dapat mengatasi masalah tersebut. ATS (Automatic

Transfer Switch) dan AMF (Automatic Main Failure) merupakan suatu modul

yang dapat secara otomatis mengoperasikan generator set dan mengalirkan listrik

ke beban saat terjadi pemadaman oleh PLN. Akan tetapi ditinjau dari segi

ekonomis, modul AMF buatan pabrik harganya mahal. Hal ini disebabkan karena

alat tersebut didesain khusus untuk keperluan AMF. Oleh sebab itu dalam Tugas

Akhir ini, akan dirancang modul AMF dan ATS dengan menggunakan PLC

sebagai pengambil keputusan,dan penambahan UPS sebagai sumber backup

tegangan sehingga beban tanpa delay mati.


2

Dalam penelitian sebelumnya telah dicoba pembuatan modul AMF/ATS

dengan menggunakan Smart Relay Zelio sebagai pengambil keputusan. Dari hasil

penelitian tersebut didapat bahwa AMF/ATS dapat menjalankan tugasnya dengan

baik, namun dapat ditambahkan beberapa fitur pada modul untuk perawatan

generator set untuk memperpanjang umur generator set.


Dalam Tugas Akhir ini dirancang modul ATS/AMF dilengkapi dengan

UPS dan sistem perawatan mesin genset berbasis PLC. Saat terjadi kegagalan

pada suplai dari PLN,PLC akan mendapatkan sinyal yang menandakan bahwa

suplai PLN terputus. PLC akan merubah sumber tegangan dari PLN ke UPS

kemudian memeriksa oli, bensin, dan suhu generator terlebih dahulu sebelum

mencoba menghidupkan generator. hal ini agar generator set tidak cepat rusak.

Jika parameter-parameter yang dibutuhkan sesuai, maka PLC akan mengirimkan

sinyal kepada relay untuk menghidupkan motor stater generator. Saat generator

hidup, PLC akan mengarahkan beban listrik kepada generator sampai suplai dari

PLN kembali menyala. Masukan dari PLC berupa sensor tegangan yang

digantikan oleh relay, EOT ( Engine oil Temperature ), sensor level bensin motor ,

Thermostat sebagai sensor temperatur generator, push button,selector switch

sebagai tombol untuk pengaturan pemakaian PLN atau Generator pada saat

kondisi manual.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana merancang suatu

system otomatis ATS ( Automatic Transfer Switch ) tanpa menyebabkan beban

mati saat proses pengalihan daya dari sumber PLN ke genset dan AMF

(Automatic Main Failure ) sebagai pengaman genset dengan metode kerjanya.


3

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah :

a. Untuk dapat memahami kerja genset dan mengetahui proses kerja

pengalihan genset dalam menggantikan suplai energi listrik utama

(PLN) ke pemakai saat terjadi gangguan dan membuat suatu alat

dengan kontrol yang minimum sistem, handal dan murah yang

dapat bekerja sebagai bagian dari sistem ATS AMF.

b. Dapat menghasilkan system pengalihan suplai kelistrikan PLN

tanpa beban mati sebelum dialihkan ke genset menggunakan PLC

sebagai kontrolnya.

Manfaat dari pembuatan tugas akhir ini adalah :

a. Mengetahui penggunaan PLC sebagai pengendali sistem

hardware dan software.

b. Mampu merancang bangun system ATS AMF tanpa delay beban

mati.

1.4 Batasan Masalah


4

Perancangan pembahasan dalam tugas akhir ini tidak terlalu luas dan jauh

dari topik yang telah ditentukan maka penulis membatasi permasalahan sebagai

berikut :

a. Sistem Sistem yang akan dirancang adalah sistem Automatic

Transfer Switch (ATS) dan Automatic Main Failure (AMF) tanpa

delay beban mati berbasis PLC.

b. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi tegangan pada suplai

PLN dan generator adalah relay 220 volt sebagai pengganti sensor

voltage.

c. Pemograman untuk PLC yang digunakan adalah CX Program

d. Tidak membahas saat terjadinya voltage drop dari suplai PLN

maupun generator.

e. Tidak membahas saat terjadinya frequency drop dari suplai PLN

maupun generator.

f. Pengujian ATS AMF digunakan peralatan simulator

1.5 Metode Penelitian

Untuk mencapai tujuan yang maksimal dari tugas akhir ini, maka

dibutuhkan suatu metode atau urutan untuk memperjelas seluruh permasalahan

yang akan dikemukakan dalam penelitian tugas akhir ini. Oleh karena itu

penulis menentukan langkah-langkah yang dapat memaksimalkan penelitian

tugas akhir :

1. Metode Perancangan Sistem dan Program


5

Metode perancangan adalah suatu metode yang dilakukan

dengan cara studi pustaka. Metode studi pustaka adalah suatu

metode yang dilakukan dengan membandingkan buku-buku atau

literatur-literatur yang berkaitan dengan pokok pembahasan.

Faktor penunjang yang penting dalam penyusunan laporan Tugas

Akhir ini adalah kebutuhan akan referensi dan literatur-literatur.

Memenuhi kebutuhan tersebut maka dibaca buku-buku maupun

sumber pustaka lain sebagai sumber informasi yang berkaitan

dengan pokok bahasan tentang ATS AMF.

2. Metode Pembuatan Sistem dan Program

Metode ini dilakukan untuk membuat suatu sistem atau alatnya

secara nyata sesuai dengan perancangan yang sudah dibuat, baik

sesuai dengan gambar, sistem yang sudah dipersiapkan.

3. Metode Pengujian Sistem dan Program

Metode ini dilakukan ketika semua alat selesai dirancang,

pengujian alat dilakukan perblok untuk mempermudah dalam

memperbaiki jika terjadi kesalahan baru selanjutnya dilakukan

pengujian secara keseluruhan.

4. Metode Analisa Sistem dan Program

Metode ini digunakan untuk menguji kehandalan alat dan

kestabilannya, dan menjadi koreksi bila alat tidak berjalan sesuai

dengan apa yang ada dalam perencanaan.

5. Metode Pengambilan Kesimpulan


6

Serangkaian metode yang telah dilakukan, barulah diambil

kesimpulan dari alat dan sistem yang dibuat.

6. Metode Laporan

Metode ini adalah langkah terakhir dalam penelitian dimana

perencanaan alat sampai dengan kesimpulan, ditulis secara

sistematika yang berurutan. Sehingga dapat dimengerti dan

dipahami oleh semua yang membaca penelitian tugas akhir ini.

1.6 Sistimatika Penulisan

Sistematika pembahasan laporan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab.

Isi masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat, Batasan Masalah, Metode

Penulisan, dan Sistematik. Penulisan Laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori dasar yang mendukung pembuatan

tugas akhir, khususnya perangkat yang menyusun alat

tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


7

Berisi tentang gambaran umum tentang perangkat yang


akan

digunakan serta prinsip kerja dari sistem secara


keseluruhan

dan perencanaan pembuatan software dan hardware.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Berisi tentang pengujian dan analisa kerja sistem serta

permasalahan- permasalahan yang timbul dalam

pengukian dan alternative penyelesaian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan secara keseluruhan dari

benda kerja serta buku laporan.Dan untuk

pengembangan ke depan.

Anda mungkin juga menyukai