Anda di halaman 1dari 86

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) (2015) angka kematian ibu (AKI)

99 % terjadi dinegara berkembang, pada tahun 2013 adalah 230 per 100.000

kelahiran hidup dibanding 16 per 100.000 kelahiran hidup di negara maju.

Menurut WHO pada tahun 2013 tercatat AKI di Indonesia masih sekitar 190 per

100.000 kelahiran hidup. Indonesia masuk ke dalam jajaran negara dengan AKI

tertinggi, yaitu menduduki peringkat ke – 3 dalam negara anggota ASEAN.

Menurut WHO persentase tertinggi penyebab kematian ibu adalah perdarahan ( 28

%) dan Infeksi yang dapat disebabkan anemia dan kekurangan energi kronik

(KEK).

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (2012),

Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata –

rata meningkat dibandingkan dengan hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per

100.000 (Depkes,2012).Angka kematian ibu di Kalimantan Barat mencapai 141

per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kalbar,2015). Penyebab langsung kematian

ibu di Indonesia yaitu perdarahan 28 %, eklamsia 24 %, dan infeksi 11 %,

sedangkan penyebab tidak langsung antara lain kekurangan Energi kronis sebesar

37 % dan Anemia sebesar 40 % pada ibu hamil (Kumalasari dkk,2012).


2

Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu penderita

kekurangan makanan yang berlangsung menahun yang mengakibatkan timbulnya

gangguan kesehatan pada ibu. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), adapaun batasan LILA ibu hamil

dengan resiko KEK adalah kurang dari 23,5 cm (Depkes,2012). Ibu hamil dengan

KEK adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil kekurangan energi protein

yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan

sehari – hari dan atau gangguan penyakit tertentu (Supariasa,2010).

Kekurangan energi kronik pada ibu hamil mempunyai resiko kematian ibu

mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan

lahir rendah (BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena

perdarahan, sehingga AKI dan angka kematian balita (AKB) meningkat (Depkes

RI,2009).

Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,

Kayong Utara pada tanggal 22 Desember 2017 diperoleh data ibu hamil pada

bulan januari sampai desember 2017 berjumlah 79 orang. Ibu hamil normal

sebanyak 71 orang ( 89,8 %). Ibu hamil dengan komplikasi 8 orang (10,1%). Ibu

hamil dengan komplikasi meliputi ibu hamil dengan anemia 3 orang (3,7 %), ibu

hamil dengan KEK 5 orang (6,32%).

Berdasarkan latar belakang di atas, angka kejadian KEK masih cukup

tinggi dan jika maslah tersebut tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan

persalinan sulit atau lama, persalinan prematur, perdarahan post partum dan

beresiko melahirkan bayi dengan berat rendah sehingga penulis tertarik untuk
3

melaksanakan studi kasus dengan judul “ Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

dengan Kekurangan Energi Kronik di Puskesmas Matan Jaya, Simpang

Hilir,Kayong Utara.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah dalam studi kasus

ini adalah “ Bagaimana Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan

Kekurangan Energi Kronik di Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,Kayong

Utara dengan menerapkan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney ? “

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

kekurangan energi kronik dengan menggunakan pendekatan kebidanan 7

langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis diharapkan mampu untuk melaksanakan asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronik dengan

menggunakan pendekatan kebidanan 7 langkah Varney :

1). Melakukan pengkajian data dasar secara lengkap dan menyeluruh

pada ibu hamil Ny. T dan Ibu Hamil Ny.M dengan Kekurangan

Energi Kronik di Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,Kayong

Utara.
4

2). Melakukan Interpretasi data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada ibu hamil Ny. T dan Ibu Hamil

Ny.M dengan Kekurangan Energi Kronik di Puskesmas Matan

Jaya, Simpang Hilir,Kayong Utara.

3). Mengidentifikasi diagnosa potensial yang mungkin akan timbul

pada ibu hamil Ny. T dan Ibu Hamil Ny.M dengan Kekurangan

Energi Kronik di Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,Kayong

Utara.

4). Mengantisipasi atau melaksanakan tindakan segera pada ibu hamil

Ny. T dan Ibu Hamil Ny.M dengan Kekurangan Energi Kronik di

Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,Kayong Utara.

5). Merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. T

dan Ibu Hamil Ny.M dengan Kekurangan Energi Kronik di

Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,Kayong Utara.

6). Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. T

dan Ibu Hamil Ny.M dengan Kekurangan Energi Kronik di

Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,Kayong Utara.

7). Melakukan evaluasi hasil asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. T

dan Ibu Hamil Ny.M dengan Kekurangan Energi Kronik di

Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,Kayong Utara.

b. Mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek pada ibu

hamil Ny. T dan Ibu Hamil Ny. dengan Kekurangan Energi Kronik di

Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,Kayong Utara.


5

c. Mampu memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap

kesenjangan antara teori dan praktek pada ibu hamil Ny. T dan Ibu

Hamil Ny.M dengan Kekurangan Energi Kronik di Puskesmas Matan

Jaya, Simpang Hilir,Kayong Utara.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam memberikan

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekuranngan energi kronik.

b. Meningkatkan kemampuan penulis dalam memberikan asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronik.

2. Bagi Profesi

Memberi tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai pertimbangan dalam

pengembangan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan

energi kronik.

3. Bagi Instasnsi Puskesmas

Meningkatkan mutu pelayanan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada

ibu hamil dengan kekurangan energi kronik.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Digunakan sebagai sumber bacaan dan referensi pada asuhan kebidanan

ibu hamil dengan kekurangan energi kronik.


6

E. Ruang Lingkup Kasus

1. Ruang Lingkup Materi

Pembahasan dalam kasus ini yaitu mengenai masalah utama gizi yang

salah satunya adalah Kekurangan Energi Kronik pada ibu hamil.

2. Ruang Lingkup Obyek / Ibu Hamil

Obyek dalam kasus ini yaitu ibu hamil yang melakukan pemeriksaan

Antenatal Care di Puskesmas Matan Jaya Simpang Hilir Kayong

Utara.

3. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian dilakukan di Puskesmas Matan Jaya Simpang Hilir Kayong

Utara

4. Ruang Lingkup Waktu

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Maret 2018

F. Keaslian Studi Kasus

Beberapa penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya,

diantaranya sebagai berikut:

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Nama Judul Variabel Metode Hasil


Putri. K Asuhan Asuhan Studi Kasus Setelah dilakukan
(2009) Kebidanan Kebidanan yang asuhan selama 11
pada Ibu padaIbu digunakan minggu keadaan
Hamil Ny. H Hamil menggunakan umum baik,
dengan dengan Metode conjungtifa
Kekurangan Kekurangan deskriptif kemerahan, turgor
Energi Kronik Energi kulit normal, Lila
di Puskesmas I Kronik 21,5 cm menjadi
7

Colomadu 23,8 cm, Hb 9,8


Karanganyar gr% menjadi 11
gr%, pola makan
ibu menjadi baik,
BB 43 Kg, ANC
teratur, tidak terjadi
diagnosa potensial
dan ibu telah
melaksanakan
semua anjuran
bidan
Ginarti Asuhan Asuhan Metode yang Asuhan yang
(2012) Kebidanan Kebidanan digunakan diberikan selama 4
pada Ibu pada Ibu dengan metode minggu berupa
Hamil Ny.S Hamil deskriptif pemberian tablet Fe
G1P0A0 umur dengan 500 Mg, Pemberian
kehamilan 24 Kekurangan susu prenagen 450
Minggu Energi gr, menganjurkan
dengan Kronik untuk istirahat
Kekurangan cukup,
Energi Kronik menganjurkan
di BPS mengkonsumsi
Ariyanti makanan bergizi
Sragen seimbang,
menganjurkn ibu
untuk makan
sedikit tapi sering.
Hasilnya Hb yang
semukla 9,5 gr %
menjadi 11 gr %,
LILA 21,5 cm
menjadi 23,5 cm.

Diantara beberapa keaslian tersebut terdapat beberapa bersamaan

dengan studi kasus ini, persamaan tersebut terletak pada judul mengenai

Kekurangan Energi Kronik dan perbedaan terletak pada Subyek, tempat,

waktu dan penatalaksanaan studi kasus.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Kehamilan

a. Landasan agama

Sesungguhnya kehamilan adalah peristiwa yang banyak

diselimuti misteri. Tidak ada yang mengetahuinya selain Allah SWT.

Bagi Allah sebagai bagian dari tanda kekuasaan-Nya supaya manusia

mengetahui sebagaian dari keagungan dan rahasia penciptaan-Nya.

Didalam Al-Qur’an terdapat penjelasan tersebut, Misalnya firman

Allah sebagai berikut : “ Dan sesungguhnya kami telah menciptakan

manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian kami

jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang

kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah,

lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal

daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami

bungkus degan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang

(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, pencipta yang paling

baik.” (QS.Al-Mu’minun : 12-14)

Allah SWT melebihkan wanita hamil dalam masa

kehamilannya dengan memerintahkan malaikat beristighfar untuknya.

Allah SWT mencatat baginya setiap hari 1.000 kebaikan dan


9

menghapus darinya 1.000 kejahatan. Pernyataan ini menguatkan

posisi wanita hamil bahwa mereka lebih diprioritaskan oleh-Nya

dalam segala hal, karena kehamilan mereka merpakan bentuk

perjuangan dalam hidupnya (Wahyudi, 2010).

b. Pengertian

1) Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka

melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan

tumbuh di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).

2) Kehamilan adalah masa yang dimulai dari ovulasi sampai partus.

Lamanya kira – kira 280 hari (40 Minggu). Kehamilan 40 minggu

disebut dengan kehamilan mature (cukup bulan), bila kehamilan

lebih dari 42 minggu disebut kehamilan postmature dan kehamilan

antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature

(Prawiroharjo,2006).

c. Pembagian Umur Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi :

1) Trimester I : Umur kehamilan 0 - 12 minggu

2) Trimester II : Umur kehamilan 13 – 28 minggu

3) Trimester III : Umur kehamilan 29 – 40 minggu

d. Tanda dan Gejala Kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan menurut Walsh (2007), meliputi :

1) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Amenore (tidak datang bulan)


10

Faktor kondisi kesehatan penyebab hilangnya periode yang

paling umum adalah sebuah siklus tidak adanya ovulasi.

b) Perubahan payudara

Nyeri tekan atau kesemutan pada payudara mirip dengan yang

dialami pada beberapa wanita sebelum haid yang disebabkan

oleh perubahan hormon dalam kehamilan.

c) Mual dan Muntah

Pengaruh hormon pada sistem gastrointestinal mungkin

menyebabkan mual dan muntah (morning sickness) yang

muncul kira – kira pada minggu kelima atau keenam yang

terus berlanjut sampai minggu keempat belas kehamilan.

d) Sering berkemih

Penekanan pada kandung kemih disebabkan oleh awalnya

antefleksi posisi uterus ke arah anterior, dan kemudian pada

trimester pertama karena pembesaran uterus menyebabkan

peningkatan frekuensi berkemih.

e) Kelelahan yang berlebihan

Akan dirasakan pada umur kehamilan enam minggu,

kelelahan karena sering bangun untuk berkemih akan menjadi

masalah kehamilan.
11

f) Persepsi ibu tentang gerakan janin

Persepsi pertama dari adanya gerakan sering disebut

quickening dan dapat digunakan dengan parameter lain untuk

menentukan kehamilan.

2) Tanda – tanda dugaan hamil

a) Perubahan uterus

Uterus membesar pada bulan – bulan pertama di bawah

pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.

Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot

polos uterus disamping itu, serabut – serabut kolagen yang ada

menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen

sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.

b) Pemeriksaan dalam dapat dijumpai

(1) Tanda Hegar

Pelunakan Ismus Uterus mempalpasi servik yang

kenyal dan ismus yang lunak.

(2) Tanda Piscaseck

Uterus membesar kesalah satu jurusan menonjol

jelas kejurusan pembesaran tersebut.

(3) Kontraksi braxton – hikcks

Bila terus dirangsang mudah berkontraksi, tanda ini

khas dalam masa hamil.


12

(4) Teraba Ballotement

Lentingan janin saat dipalpasi.

3) Tanda pasti kehamilan

a) Teridentifikasi bunyi denyut jantung janin yang berbeda

dengan denyut jantung ibu.

b) Dirasakan gerakan janin oleh pemeriksa

c) Gambaran janin melalui pemeriksaan ultra suara atau teknik

radiografi.

e. Faktor – faktor yang mempengaruhi kehamilan

Menurut Winkjosastro (2005), meliputi :

1) Faktor fisik

Status kesehatan yang dikaji dari ujung kepala sampai

dengan ujung kaki.

2) Status gizi

a) Berkaitan dengan berat badan dari hamil sampai aterm 6,5

sampai 16 Kg.

b) KEK (kekurangan Energi Kronis), lingkar lengan atas kurang

dari 23,5 cm.

c) Anemia pada pemeriksaan Hb, normal 11 gr %.

3) Gaya hidup

Perokok, minuman keras, pengguna obat penenang

(Narkoba) dan pergaulan bebas (hamil pranikah atau hamil tidak

diinginkan).
13

4) Faktor psikologis

a) Lemas

Rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan dengan gejala

Tremor, berdebar – debar, kaku otot, telapak kaki dingin,

berkeringat, mudah lelah dan insomnia.

b) Panik

Rasa takut dan gelisah yang hebat (tanpa sebab yang jelas)

c) Depresi berat

Adanya perasaan sedih, tidak bergairah, menyendiri,

insomsia, rasa tidak dihargai, ingin bunuh diri.

5) Faktor Ekonomi

Berkaitan dengan penghasilan atau pendapatan masyarakat

f. Gizi ibu hamil

Menurut Kristiyanasari (2010), tujuan penatalaksanaan gizi pada

wanita hamil adalan untuk mencapai status gizi ibu yang optimal

sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan bayi

dengan potensi fisik dan mental yang baik. Kebutuhan tersebut yaitu :

1) Kebutuhan energi

Selama proses kehamilan terjadi peningkatan laju

metabolik basal dan penambahan berat badan yang diperlukan

selama hamil yaitu 27.000 – 80.000 Kkal atau 100 Kkakl/ hari.
14

2) Karbohidrat

Janin memerlukan 40 gram glukosa / hari yang akan

digunakan sebagai sumber energi. Glukosa sangat dibutuhkan

karena akan membantu dalam sistesis lemak, glikogen dan

pembentukan struktur polisakarida.

3) Protein dan asam amino

Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan

perkembangan janin, protein memiliki peranan penting. Selama

kehamilan terjadi peningkatan protein yang signifikan yaitu 68 %.

Peran protein selama proses kehamilan diantaranya yaitu selain

untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga untuk

pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringn

maternal seperti pertumbuhan mammae ibu, jaringan uterus dan

penambahan volume darah. Kebutuhan akan protein selama

kehamilan tergantung pada usia kehamilan. Total protein fetal

yang diperlukan selama masa getasi berkisar 350 – 450 gram.

4) Lemak

Asam lemak Eicosapentanoid Acid (EPA) dan

Docosahexanoid Acid (DHA) memainkan peranan penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan fetus, khususnya untuk mata dan

otak . Lemak merupakan sumber tenaga vital dan untuk

pertumbuhan jaringan placenta. Tubuh wanita hamil juga

menyimpan lemak yang akan mendukung persiapan untuk


15

menyusui setelah bayi lahir. Oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh

sampai kurang mengkonsumsi lemak. Sebaliknya, bila asupannya

berlebih dikhawatirkan berat badan ibu hamil akan meningkat

tajam. Keadaan ini akan menyulitkan ibu hamil sendiri dalam

menjalani kehamilan dan pasca persalinan. Karena itu ibu hamil

dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih

dari 25 % dari seluruh kalori yang dikonsumsi dalam sehari.

5) Vitamin

Vitamin yang larut dalam lemak :

a) Vitamin A

Vitamin A dari ibu dibutuhkan janin yaitu kurang dari 25

mg/hari, sedangkan vitamin A yang dibutuhkan pada trimester

tiga yaitu berkisar 200 mg/hari. Ibu yang sedang hamil

dianjurkan untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi Vitamin

A dalam jumlah yang besar karena akan menjadi stimulator

yang mengakibatkan teratogen.

Vitamin A berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan sel

dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit dan organ dalam dan

fungsi rahim. Sumbernya adalah kuning telur, ikan dan hati.

Sedangkan sumber Provitamin A atau karoten adalah wortel,

labu kuning, bayam, kangkung, dan buah – buahan berwarna

kemerah – merahan.
16

b) Vitamin D

Vitamin D pada janin berasal dari 25 – OH vitamin D ibu

yang berada di dalam otot dan hati fetus. Pada wanita hamil

konsentrasi plasma meningkat dua kali lebih banyak.

Peningkatan Vitamin D yaitu 100 %. Vitamin D akan

menstimulasi absorsi di dalam usus halus. Kebutuhan Vitamin

D selama kehamilan belum diketahui secara pasti tetapi

diperkirakan 10 mg/hari, sedangkan RDA ( Recommended

daily Allowance atau Asuhan harian yang disarankan )

menganjurkan 5 mg/hari untuk wanita hamil pada usia 25

tahun atau lebih.

c) Vitamin E

Vitamin E mulai diakumulasikan oleh fetus pada akhir

minggu ke 8 – 10 uia gestasi, ketika terjadi peningkatan

akumulasi lemak. Untuk tetap menjaga pertumbuhan dan

perkembangan fetus tang baik diperlukan RDA vitamin E

yaitu sebanyak 2 mg/ hari. Pada waktu hamil terjadi

peningkatan 25 %. Untuk ibu hamil kebutuhannya sekitar 15

mg ( 22,5 IU).
17

Vitamin Yang larut dalam air :

a) Vitamin C

Kebutuhan Vitanin C untuk bayi pada kehamilan dan

menjelang kelahiran yaitu berkisar antara 3- 4 mg/hari. Ibu

hamil membutuhkan Vitamin C sebanyak 70 mg/hari. Untuk

mencegah kekurangan Vitamin C sebanyak 10 mg/hari dengan

peningkatan sebanyak 33 %.

b) Thiamin

Menggunakan status pengukuran thiamin maternal dapat

diketahui kebutuhan thiamin selama kehamilan, yaitu dengan

cara memasukkan ekskresi thiamin urine dan aktivitas dari

enzim thiamin dependent seperti translokasi sel merah yang

akhirnya dapat digunakan sebagai adanya peningkatan thiamin

selama kehamilan.

c) Niasin dan Riboflavin

Niasin yang diperlukan selama kehamilan yaitu 2 mg/hari

dan 0,3 mg/hari dari riboflavin. Riboflavin mengalami

peningkatan sebanyak 15 % dan niasin 30 %.

d) Vitamin B6

Vitamin B6 penting untuk metabolisme asam amino. Pada

masa kehamilan diperlukan intake protein yang lebih tinggi

karena adanya proses pertumbuhan dan perkembangan yang

pesat sehingga diperlukan juga adanya vitamin B6 yang besar


18

untuk membantu melakukan metabolisme dengan peningkatan

100 %. Vitamin B6 juga dibutuhkan oleh ibu hamil membantu

mengatasi mual dan muntah.

e) Asam Folat

Asam Folat memiliki peranan penting yaitu dalam

pencegahan terjadinya efek tubaneural seperti Spina Bifida dan

Anencefali yang sangat berbahaya bagi perkembangan

selanjutnya. Dari hasil survey mengatakan bahwa kebanyakan

wanita mengkonsumsi folat lebih sedikit dari kebutuhan yaitu

0,2 mg/hari dengan peningkatan 33 % RDA folat untuk wanita

hamil yaitu 400 mg/hari yaitu dimana terjadi peningkatan

sebanyak 10 % dari sebelumnya.

Makanan yang kaya akan asam folat dapat dijumpai pada

sayuran hijau, jus jeruk, asparagus, dan brokoli.

6) Mineral

a) Kalsium

Konsentrasi kalsium serum pada janin lebih besar daripada

ibu. Pada usia kehamilan 20 minggu laju penyaluran kalsium

dari ibu ke janin mencapai 50 mg/hari. Kebutuhan kalsium

meningkat 800 mg menjadi 1200 – 1500 mg/hari. Kalsium

fetus dan bakal gigi janin yang dimulai sejak kehamilan 8

minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat sebelum


19

hamil, yaitu sekitar 900 mg. Sumbernya susu, keju, Yoghurt,

teri, udang kecil, dan kacang-kacangan.

b) Magnesium

Janin memerlukan 1 gram magnesium. Magnesium

dinutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan jaringan

lunak.

c) Fosfor

RDA sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu 1250

mg/hari untuk wanita hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg/hari

untuk wanita yang lebih dari 19 tahun.

d) Seng

RDA wanita hamil mencapai 15 mg/hari ini menunjukkan

terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi dari wanita yang tidak

hamil, digunakan untuk mengembangkan jaringan otak dan

jenis kelamin.

e) Sodium

Selama Kehamilan naik 5000 – 10000 mg/hari sehubungan

dengan peningkatan volume darah maternal.


20

Tabel 2.1

Perbedaan kebutuhan gizi antara ibu hamil dan tidak hamil

Zat Gizi Kebutuhan Kebutuhan Sumber Makanan


Wanita Wanita
Dewasa Hamil
Energi 2500 + 300 Padi – padian,
(Kalori) jagung, umbi-
umbian,mie, roti
Protein 40 +10 Daging, ikan,
(gram) kacang –
kacangan, tahu,
tempe
Kalium 0,5 +0,6 Susu, ikan teri,
(Mg) kacang –
kacangan,
sayuran hijau
Zat Besi 28 +2 Daging, hati,
(mg) sayuran hijau
Vitamin A 3500 +500) Hati, kuning telur,
(IU) sayur dan buah
berwarna hijau
dan kuning
kemerahan
Vitamin 0,8 +0,2 Biji-bijian, padi-
B1 ( mg) padian,
kacang,kacangan,
daging
Vitamin 1,3 +0,2 Hati, telur, sayur,
B2 (mg) kacang- kacangan
Vitamin 12,4 +2 Hati, daging,
B6 (mg) ikan, biji- bijian,
kacang- kacangan
Vitamin C 20 +20 Buah dan sayur
(mg)

g. Komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan

1) Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis grafidarum adalah mual muntah yang

berlebihan pada wanita hamil saampai mengganggu pekerjaan


21

sehari – hari karena keadaan umumnya menjadi buruk sebab

terjadi dehidrasi (Winkjosastro,2006).

2) Pre – eklamsi

Pre – eklamsi adalah penyakit dengan tanda – tanda

hipertensi, oedem dan proteinuria yang timbul karena kehamilan

(Winkjosastro,2006).

3) Kekurangan Energi Kronik (KEK)

Kekurangan Energi Kronik merupakan suatu penyebab dari

ketidak seimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan

dan pengeluaran energi (Departemen Gizi dan Kesmas

FKMUI,2007).

4) Abortus

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin

dapat hidup di luar kandungan (Winkjosastro,2006).

5) Kehamilan Ektopik Terganggu

Kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar

endometrium (Winkjosastro,2006).

6) Kehamilan Ganda

Kehamilan ganda adalah kehamilan dua janin atau lebih

(Winkjosastro,2006).
22

2. Kekurangan Energi Kronik ( KEK)

a. Pengertian

Kekurangan Energi Kronik merupakan suatu penyebab dari ketidak

seimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan pengeluaran

energi (Depatemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007). KEK merupakan

salah satu keadaan malnutrisi yaitu keadaan patologis akibat

kekurangan atau kelebihan secara relative satu atau lebih zat gizi

(Supariasa, 2010).

Menurut Kristianasari (2010), kekurangan energi kronis adalah ibu

hamil yang ukuran lingkar lengan atasnya (LILA) < 23,5 cm dan

dengan salah satu atau beberapa kriteria sebagai berikut : Berat badan

ibu sebelum hamil < 42 Kg, tinggi badan ibu < 145 cm, Berat badan

ibu pada kehamilan trimester ketiga < 45 Kg, Indeks Masa Tubuh

(IMT) sebelum hamil < 17, Hemoglobin (Hb) kurang dari 11 gr %.

Ibu hamil dikatakan menderita KEK bila LILA kurang dari 23,5 cm

(Winkjosastro,2006).

b. Tanda dan gejala KEK

Menurut Supariasa (2010), tanda – tanda klinis KEK meliputi :

1) Berat Badan < 40 Kg atau tampak kurus dan LILA kurang dari

23,5 cm

2) Tinggi badan < 45 cm

3) Ibu menderita Anemia dengan Hb < 11 gr %

4) Lelah, letih, lesu, lemah, lunglai


23

5) Bibir tampak pucat

6) Nafas pendak

7) Denyut jantung meningkat

8) Susah buang air besar

9) Nafsu makan berkurang

10) Kadang – kadang pusing

11) Mudah mengantuk

c. Etiologi KEK

1) Faktor Sosial Ekonomi

a) Pendapatan Keluarga

Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makanan.

Orang dengan tingkat ekonomi rendah biasanya akan

membelanjakan sebagian besar pendapatan untuk makan,

sedangkan dengan tingkat ekonomi tinggi akan berkurang

untuk belanja makanan. Pendapatan merupakan faktor yang

pling menentukan kualitas dan kuantits hidangan. Semakin

banyak uang yang dimiliki semakin baik makanan yng

diperoleh, dengan kata lain semakin tinggi penghasilan ,

semakin besar pula persentase dari penghasilan tersebut untuk

membeli buah, sayuran dan beberapa jenis makanan lainnya

(Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007).


24

b) Pendidikan Ibu

Latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu

unsur penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizinya

karena dengan tingkat pendidikan tinggi diharapkan

pengetahuan / informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi

lebih baik (Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007).

c) Pola Konsumsi

Pola makanan masyarakat indonesia pada umumnya

mengandung sumber hewani yang rendah dan tinggi sumber

besi nabati, menu makanan juga banyak mengandung serat dan

vitamin yang merupakn faktor penghambat penyerapan besi

(Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007).

d) Perilaku

Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada

umumnya wanita lebih memberikan perhatian khusus pada

kepala keluarga dan anak – anaknya. Ibu hamil harus

mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori/ hari. Jika ibu

tidak punya kebiasaan buruk seperti merokok, pencandu, maka

status gizi bayi yang kelak dilahirkannya juga baik dan

sebaliknya (Arisman,2007).
25

2) Faktor Biologis

a) Usia Ibu

Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua

mengakibatkan kualitas janin yang rendah dan juga akan

merugikan kesehatan ibu. Ibu hamil yang terlalu muda (

kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara

janin dan ibunya sendiri yang masih adalam masa

pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang terjadi

selama kehamilan. Usia yang paling baik untuk hamil adalah

lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun, sehingga

diharapkan status gizi ibu hamil akan lebih baik (Baliwati,

2004).

b) Jarak Kehamilan

Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya

kurang dari 2 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa apabila

keluarga dapat mengatur jarak kelahiran anaknya lebih dari 2

tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi

dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak

kelahiran dibawah 2 tahun (Aguswilopo, 2004).

Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan

kualitas janin yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan

ibu. Dengan mengandung kembali akan menimbulkan masalah

gizi ibu dan janin yang dikandung (Baliwati,2004).


26

c) Berat badan selama hamil

Berat badan yang lebih ataupun kurang dari berat badan

rata – rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk

menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar

kehamilannya berjalan dengan lancar. Di negara maju

pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12- 14 Kg. Jika

ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 7 – 8 kg dengan

akibat akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (Erna

dkk, 2004).

d. Patofisiologis

Kebutuhan nutrisi meningkat selama hamil. Masukan gizi pada ibu

hamil sangant menentukan kesehatannya dan janin yang

dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan

masa sebelum hamil, peningkatan kebutuhan gizi hamil sebesar 15 %

karena dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume

darah, placenta, air ketuban dan pertumbuhan janin (Lubis, 2003).

e. Akibat KEK

1) Bagi Ibu

Ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya

yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama,

abortus dan infeksi (Susilowati,2008).


27

2) Bagi Bayi

Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan

mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat

bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR) (Susilowati,2008).

f. Pencegahan KEK

Menurut Chinue (2009), cara pencegahan KEK adalah :

1) Meningkatkan konsumsi makanan yang bergizi

2) Menambah pemasukkan zat besi kedalam tubuh dengan minum

tablet penambah darah (tablet Fe).

g. Penatalaksanaan KEK

Menurut Waryana (2010), penatalaksanaan ibu hamil dengan KEK

adalah:

1) Peningkatan Suplementasi tablet Fe pada Ibu hamil dengan

memperbaiki sistem distribusi dan monitoring secara terintegrasi

dengan program lainnya seperti pelayanan ibu hamil.

2) Rutin memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama hamil

untuk mendapatkan pelayanan secara maksimal.

3) Pengaturan Konsumsi makanan

Penambahan kebutuhan untuk memperbaiki jaringan tubuh dengan

mengkonsumsi gizi seimbang.

4) Istirahat yang cukup

5) Pemantauan berat badan dan pengukuran LILA

6) Pemberian makanan tambahan (PMT)


28

Pemberian makanan tambahan yang tinggi kalori dan tinggi

protein dan dipadukan dengan penerapan porsi kecil tapi sering.

Pada faktanya memang berhasil menekan angka kejadian BBLR di

Indonesia (Nanin Jaja, 2007).

7) Apabila terjadi masalah medis maka hal yang perlu dilakukan

menurut Saifudin (2007) adalah:

a) Rujuk dan Konsultasi

b) Perencanaan sesuai kondisi ibu

c) Minum tablet besi atau tambah darah

Ibu hamil setiap hari harus minum satu biji tablet tambah

darah (60 mg) selama 90 hari mulai minggu ke 20 kehamilan.

d) Periksa kehamilan secara teratur.

h. Pengukuran LILA

1) Pengertian

Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui

risiko kekurangan enegi kronik. Pengukuran LILA tidak dapat

digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka

pendek. Pengukuran ini digunakan karena sangat mudah dan dapat

dilakukan siapa saja (Supariasa,2010)

2) Menurut Arisman (2007), hal – hal yang perlu diperhatikan dalam

pengukuran LILA adalah :

a) Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku

pada lengan yang jarang digunakan untuk beraktivitas


29

b) Lengan harus dalam posisi bebas

c) Alat pengukur dalam keadaan baik

3) Menurut Arisman (2007), Cara mengukur LILA meliputi :

a) Tetapkan posisi bahu dan siku

b) Letakkan pita antara bahu dan siku

c) Tentukan titik tengah lengan

d) Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan

e) Pita jangn terlalu ketat/ terlalu longar

f) Cara pembacaan skala yang benar

B. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan

1) Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tidakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan – penemuan,

keterampilan, dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk

pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien (Varney,2007)

2) Proses Manajemen Kebidanan

Proses manajemen terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana

setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan

pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh lankah

tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang diaplikasikan dalam

situasi apapun. Akan tetapi setiap lakah dapat diuraikan lagi menjadi
30

langkah – langkah yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan pasien.

Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Langkah I : Pengkajian

Merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan

data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan pasien.

1) Data Subyektif

Berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien.

Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhan yang

dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan

berhubungan langsung dengan diagnosis (Mufdillah,2009).

a) Identitas untuk mengetahui status klien secara lengkap

sehingga sesuai dengan sarana. Menurut Nursalam (2009),

identitas meliputi :

(1) Nama

Untuk mengetahui dan mengenal klien.

(2) Umur

Untuk mengetahui faktor resiko yang ada

hubungannya dengan umur ibu. Pada kasus KEK dikaji

untuk mengetahui faktor risiko yang akan timbul

selama kehamilan (Baliwati, 2004).


31

(3) Agama

Berguna untuk memberikan motivasi pada klien

sesuai dengan agama yang dianutnya.

(4) Pendidikan

Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang nantinya

penting dalam memberikan pendidikan kesehatan pada

klien sesuai dengan tingkat pendidikannya.

(5) Pekerjaan

Berguna untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi

dan pola pemenuhan kebutuhan nutrisi dalam keluarga.

(6) Suku / Bangsa

Berguna untuk mengetahui faktor pembawaan.

(7) Alamat

Untuk mengetahui dimana dan bagaimana

lingkungan tempat tinggalnya.

(8) Keluhan Utama

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan saat

pemeriksaan serta berhubungan dengan kehamilannya

(Nursalam,2009). Pada kasus ibu hamil dengan KEK

keluhan utamanya adalah badan lemas, nafsu makan

berkurang dan mudah lelah saat beraktivitas

(Winkjosastro,2006).
32

b) Riwayat Menstruasi

Untuk mengetahui menarche umur berapa, haid

teratur atau tidak, siklus haid, banyaknya darah, sifat darah

dan ada tidaknya dismenorhea (Nursalam, 2009).

c) Riwayat kehamilan ini

Untuk mengetahui kapan hari pertama haid terakhir,

taksiran persalinan, gerakan janin, obat yang dikonsumsi

apa saja, keluhan selama hamil, Antenatal care (ANC)

berapa kali, teratur atau tidak, penyuluhan yang didapat apa

saja, imunisasi TT, dan kekhawatiran khusus

(Nursalam,2009).

d) Riwayat kesehatan menurut Nursalam (2009), meliputi :

(1) Riwayat kesehatan sekarang

Untuk megetahui keadaan klien saat ini dan

mengetahui adakah penyakit lain yang bisa

memperberat keadaan klien.

(2) Riwayat penyakit sistemik

Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita

penyakit jantung, ginjal, asma / Tubercolosis (TBC),

hepatitis, HIV / AIDS, Diabetes Militus (DM),

hipertensi dan epilepsi.


33

(3) Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga pernah

menderita penyakit jantung, ginjal, asma / Tubercolosis

(TBC), hepatitis, HIV / AIDS, Diabetes Militus (DM),

hipertensi dan epilepsi.

(4) Riwayat keturunan kembar

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga

mempunyai keturunan kembar atau tidak.

(5) Riwayat Operasi

Untuk mengetahui apakah ibu pernah dioperasi atau

tidak.

e) Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui kawin umur berapa tahun,

dengan suami umur berapa tahun, berapa kali kawin,

lamanya perkawinan dan jumlah anak (Nursalam, 2009).

f) Riwayat KB (Keluarga Berencana)

Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil

pernah menggunakan Kb atau belum, jika pernah lamanya

berapa tahun, dan jenis Kb yang digunakan (Varney,2007).

g) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu menurut

Nursalam (2009), meliputi :


34

(1) Kehamilan

Untuk mengkaji gangguan seperti mual muntah

berlebihan, hipertensi, perdarahan pada hamil muda.

(2) Persalinan

Spontan atau buatan, lahir aterm, preterm, atau posterm,

ada perdarahan waktu persalinan ditolong oleh siapa,

dimana tempat melahirkan.

(3) Nifas

Apakah pernah mengalami perdarahan, infeksi dan

bagaimana proses laktasinya.

(4) Anak

Jenis kelamin, hidup atau mati, apabila meninggal usia

berapa, sebab meninggal dan berat badan lahir.

h) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Menurut Nursalam (2009), pola pemenuhan kebutuhan

sehari – hari meliputi :

(1) Personal hygiene

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu mandi,

gosok gigi, ganti pakaian dalam sehari, berapa kali

keramas dalam satu minggu (Alimul,2006).

(2) Pola Nutrisi

Dikaji untuk mengetahui makanan yang bisa

dikonsumsi dan porsi makan dalam sehari serta ada


35

pantangan atau tidak karena dasar dari pengelolaan

kasus KEK adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi

sebelum dan selama hamil. Ibu dengan KEK nafsu

makan berkurang sehingga kebutuhan nutrisi tidak

terpenuhi (Prawirohardjo,2005).

(3) Pola Istirahat

Dikaji untuk mengetahui beberapa jam ibu tidur

malam dan berapa jam ibu istirahat dan tidur siang

(Saifuddin, 2004).

(4) Pola Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu buang air

besar ( BAB) dan Buang air kecil (BAK) dalam sehari

selama hamil, adakah kaitanya dengan obstipasi atau

tidak (Prawirohahardjo,2006).

(5) Aktivitas

Perlu dikaji untuk mengetahui apakah KEK

disebabkan karena aktifitas fisik secara berlebihan

(Saifudin,2007).

(6) Keadaan psikososial

Menurut Nursalam (2009), keadaan sosial ini meliputi :

(a) Kehamilan ini : direncanakan / tidak direncanakan,

diterima / tidak, jenis kelamin yang diharapkan.

(b) Perasaan tentang kehamilan ini


36

(c) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini.

2) Data Obyektif

Adalah pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil

pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium /

pemeriksaan diagnosa lain (Mufdilah, 2009)

Menurut Nursalam (2009), data obyektif meliputi :

a) Status generalis

(1) Keadaan Umum

Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik,

sedang, buruk (Saifudin, 2007). Keadaan umum ibu

yang menderita KEK adalah Baik (Nugraha, 2009).

(2) Kesadaran

Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu meliputi,

composmentis, samnolen, apatis, delirium (Saifuddin,

2007). Kesadaran ibu hamil yang menderita KEK

adalah composmentis ( Nugraha, 2009).

b) Pemeriksaan Fisik

(1) Tekana Darah

Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau

hopotensi (Saifuddin, 2004). Batas normal 110/60

mmHg (Prawirohardjo,2005).
37

(2) Suhu

Apakah ada peningkatan suhu atau tidak. Normalnya

suhu tubuh orang berfrekuensi dalam rentang yang

relatif sempit. Suhu tubuh normal 35,6 °C – 37, 6 °C

(Perry,2005).

(3) Nadi

Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang dihitung

dalam 1 menit (Saifuddin, 2004). Nadi normal 60 – 100

x / menit (Perry, 2005).

(4) Respirasi

Untuk mengetahui frekuensi pernafasan yang dihitung

dalam 1 menit. Respirasi normal 16 – 20 x / menit.

(5) Tinggi Badan

Untuk mengetahui tinggi badan pasien kurang dari 145

cm atau tidak, termasuk resti atau tidak. (Manuaba,

2007).

(6) Berat Badan

Untuk mengetahui berat badan pasien kurang dari 40 kg

atau tidak, termasuk resti atau tidak (Saifuddin, 2004).

Pada Ibu hamil dengan KEK BB < 40 kg

(Winkjosastro,2007).
38

(7) LILA

Untuk mengetahui lingkar lengan atas klien, pada ibu

hamil dengan KEK lilanya < 23,5 cm (Ambarwati dan

Wulandari, 2009).

c) Pemeriksaan Sistematis

(1) Kepala

(a) Rambut

Kebersihan rambut rontok atau tidak (Alimul,2006).

Pada ibu hamil dengan KEK rambut tampak kusam

tidak bercahaya (Winkjosastro, 2007).

(b) Muka

Ada cloasma atau tidak, pucat atau tidak, pada ibu

hamil dengan KEK muka tampak pucat (Alimul,

2006).

(c) Mata

Conjungtiva berwarna merah muda atau tidak,

berwarna putih atau kuning (Alimul,2006). Pada ibu

hamil dengan KEK conjungtiva tampak pucat dan

sklera berwarna putih (Saifuddin, 2004).

(d) Hidung

Untuk mengetahui adanya polip atau tidak

(Nursalam, 2009).
39

(e) Telinga

Untuk mengetahui adanya serumen atau tidak (

Nurslam, 2009).

(f) Mulut, gigi dan Gusi

Bersih atau kotor, ada stomatitis atau tidak dan ada

caries atau tidak ( Nursalama, 2006)

(g) Turgor Kulit

Untuk mengetahui turgor kulit pada ibu hamil,

apakah kering atau tidak. Turgor kulit pada ibu

hamil dengan KEK kering ( Supariasa, 2010).

(2) Leher

Adakah pembesaran pada kelenjar gondok, kelenjar

bening atau tidak, tumor ada atau tidak (Nursalam,

2009).

(3) Dada atau aksila

Adakah benjolan pada payudara atau tidak, puting susu

menonjol atau tidak, sudah ada pengeluaran kolostrum

atau belum (Nursalam, 2009).

(4) Abdomen

Untuk mengetahui ada bekas operasi atau tidak, adanya

linea, strie atau tidak (Nursalam, 2009).


40

(5) Ekstrimitas

Apakah terdapat Varices, oedema atau tidak, betis

merah atau lembek (Saifuddin, 2007).

d) Pemeriksaan Khusus Obstetri

(1) Abdomen

(a) Inspeksi

Untuk mengetahui pembesaran perut, bentuk perut,

kelainan, dan gerak janin.

(b) Palpasi

Leopold I : Untuk mengetahui tinggi fundus Uteri

dan menentukan bagian janin

Leopold II : Menentukan batas samping rahim

kanan – kiri, menentukan letak punggung janin.

Leopold III : Menentukan bagian bawah janin dan

apakah bagian tersebut sudah masuk atau belum.

Leopold IV : Menentukan bagian terbawah janin

dan berapa jauh sudah masuk pintu atas panggul.

Gerak Janin : Untuk mengetahui intesitas dan

durasi janin

Mc.donald : Untuk mengetahui tinggi fundus

uteri dalam cm. Diukur dengan menggunakan pita

ukur dari tepi atas sympisis sampai fundus uteri.


41

TBJ (Tapsiran berat janin) : Untuk mengetahui

tapsiran berat janin. Pada bumil dengan KEK akan

mengalami BBLR, prematur, dan keguguran (

Susilowati,2008).

(c) Auskultasi

Dilakukan pemeriksaan Denyut jantung janin (DJJ)

untuk mengetahui punctum maksimum dan

frekuensi.Perhitungan dilakukan dalam 1 menit

penuh (Simkin, 2005)

e) Pemeriksaan panggul

Untuk mengetahui kesan panggul, ukuran distansia

spinarum normal yauit 23 – 26 cm, distansia kristarum

yaitu 26 – 28 cm, ukuran boudelique normal yaitu 18 – 29

cm sedangkan ukuran lingkar panggul nomal yaitu 80 cm

(Prawirohardjo, 2006).

f) Data Penunjang

Data penunjang dilakukan untuk mendukung

penegakan diagnosa (Nursalam, 2009). Data penunjang

merupakan hasil pemeriksaan laboratorium (Winkjosastro,

2007).

b. Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah kedua ini harus mampu mengidentifikasi data

yang didapat, menganalisis, serta merumuskan masalah yang


42

dialami klien. Diagnosa dirumuskan sesuai data yang didapat atau

yang tidak muncul. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang

ditegakkan dalam praktik kebidanan dan memenuhi standar

nomenklatur kebidanan (Varney,2007).

Berdasarkan atas tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan yang

telah dilakukan maka dapat disesuaikan dengan kekurangan energi

kronis.

1) Diagnosa Kebidanan

Ny. Umur ,G...P...A... hamil berapa minggu, janin tunggal /

ganda, hidup intra / ekstra uteri, letak memanjang / melintang,

punggung kanan / kiri, presentasi bokong / kepala dengan

kekurangan energi kronik (Yulaikah,2009).

Dasar :

a) Data Subyektif menurut Winkjosastro (2007) adalah :

(1) Ibu mengatakan badan lemas, mual, nafsu makan

berkurang, dan mudah lelah saat beraktivitas

(2) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir

(3) Ibu mengatakan ini kehamilan keberapa

(4) Ibu mengatakan pernah / tidak keguguran

(5) Ibu mengatakan pandangan berkunang – kunang

b) Data Obyektif

(1) Pemeriksaan Vital Sign dan keadaan umum ibu

(2) Berat Badan ibu kurang dari 40 kg atau tampak kurus


43

(3) Lila ibu kurang dari 23,5 cm

(4) Inspeksi : Rambut: Kusam tidak bercahaya

Muka : Tampak pucat

Mata : Konjungtiva tampak pucat

(5) Turgor kulit kering

(6) Data penunjang Laboratorium : pemeriksaan Hb < 11

gr%

(7) Pemeriksaan Leopold dan DJJ (Winkjosastro, 2007).

2) Masalah

Masalah adalah hal – hal yang berkaitan dengan

pengalaman klien yang ditentukan dari hasil pengkajian

(Sediaoetomo, 2004). Masalah tidak akan muncul apabila ibu

mengetahui tentang tanda dan gejala pengaruh terhadap

keadaan janinnya serta dukungan suami dan keluarganya dalam

upaya pengobatan (Saifuddin, 2004). Masalah psikologi yang

biasa terjadi pada ibu hamil KEK adalah cemas, panik, takut

(Winkjosastro, 2007).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal – hal yang dibutuhkan oleh klien dan

belum teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang diperoleh

dengan melakukan analisa. Kebutuhan yang muncul pada ibu

KEK adalah informasi tentang KEK ( Saifudin, 2007).


44

c. Langkah III : Diagnosa atau masalah potensial

Masalah potensial adalah suatu pernyataan yang timbul

berdasarkan yang sudah diidentifikasi dan membutuhkan

penanganan segera untuk mengatasi kemungkinan buruk yang akan

terjadi. Pada langkah ini penting sekali untuk memberikan asuhan

yang aman (Varney,2007).

d. Langkah IV : Antisipasi Masalah dan Tindakan Segera

Menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan

harus sesuai dengan prioritas masalah yang dihadapi kliennya,

setelah bidan merumuskan tindakan yang dilakukan untuk

mengantisipasi diagnosa masalah potensial yang sebelumnya

(Varney, 2007).

Dengan Masalah potensial yang ada maka tindakan

antisipasi yang dilakukan antara lain meliputi tindakan mandiri

bidan dengan pemberian teraphy berupa makanan tambahan, tablet

Fe serta memberikan motivasi pada ibu agar meningkatkan

pengetahuan tentang pentingnya keluarga sadar gizi. Tindakan

kolaborasi dengan dokter, ahli gizi untuk pengaturan pola

konsumsi makanan dan tindakan rujukan.

e. Langkah V : Perencanaan

Perencanaan asuhan yang menyeluruh berkaitan dengan

diagnosa terdiri dari penyuluhan sehubungan dengan kebutuhan


45

yang muncul dan perencanaan asuhan yang menyeluruh berkaitan

dengan masalah klien.

Rencana asuhan pada ibu hamil dengan KEK menurut

Waryana (2010), antara lain :

1) Beri informasi tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu

untuk dikonsumsi secara teratur.

2) Anjurkan ibu untuk ANC secara teratur

3) Anjurkan ibu mengatur konsumsi makanan yang bergizi

4) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

5) Observasi BB dan Pengukuran Lila

6) Pemberian PMT

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah melaksanakan rencana asuhan secara

menyeluruh dan efisien pada langkah V (Varney, 2007). Pada

langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai perencanaan yang telah

dibuat pada langkah V. Menurut Waryana (2010), antara lain :

1) Memberi informasi tentang tablet Fe dan menganjurkan pada

ibu untuk dikonsumsi secara teratur.

2) Menganjurkan ibu untuk ANC secara teratur

3) Menganjurkan ibu mengatur konsumsi makanan yang bergizi

4) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

5) Mengobservasi BB dan Pengukuran Lila

6) Memberikan PMT
46

g. Langkah VII : Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk menilai asuhan yang

diimplementasikan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan

kebutuhan juga untuk mengetahui kapan evaluasi dapat dilakukan (

Varney, 2007)

Hasil evaluasi yang diharapkan dari tindakan yang yelah

dilakukan pada KEK mnurut Waryana (2010), adalah :

1) Terjadi peningkatan kadar HB

2) Terjadi peningkatan BB

3) Terjadi Peningkatan LILA

3. Data Perkembangan

Dalam setiap tindakan dilakukan dicantumkan catatan

perkembangan sehingga tenaga kesehatan mampu menilai apakah tujuan

asuhan tercapai atau tidak (Varney, 2007). Evaluasi diikuti dengan tujuan

catatan perkembangan yang meliputi SOAP, yaitu :

S : Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa.

O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboraturium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data

fokus untuk mendukung Assesment.


47

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

data subyektif dan Obyektif dalam suatu identifikasi diagnosa, perlunya

tindakan segera oleh bidan atau dokter.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan pelaksanaan

dan evaluasi berdasarkan assesment.


48

BAB III

METODOLOGI

A. Desain Penelitian

Jenis laporan ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif, dilakukan

dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit

tunggal. Unit tunggal disini dapat berarti satu orang atau sekelompok penduduk

yang terkena masalah di suatu daerah. Meskipun di dalam studi kasus ini hanya

terbentuk unit tunggal tetapi dianalisis secara mendalam dengan berbagai aspek

yang cukup luas serta penggunaan berbagai teknik secara integratif. Metode

deskriptif adalah studi kasus yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran tentang suatu keadaan secara objektif (Notoadmodjo, 2012).

Studi kasus dilakukan pada ibu hamil Ny. T dan ibu hamil Ny.M dengan

Kekurangan Energi Kronik di Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir, Kayong

Utara.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Matan Jaya, Simpang Hilir,

Kayong Utara.

2. Waktu

Pelaksanaan penelitian meliputi pengumpulan dan proses pelaksanaan

penelitian tersebut dilakukan pada tanggal 20 Januari 2018 sampai

dengan 10 Maret 2018.


49

C. Instrumen Studi Kasus

Instrumen merupakan alat atau fasilitas yang digunakan untuk

mendapatkan data (Notoadmdjo, 2010). Instrumen yang digunakan untuk

pengambilan data data dalam studi kasus ini adalah dengan menggunakan format

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan 7 langkah Varney dan SOAP untuk data

perkembangan.

D. Teknik Pengumpilan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis :

1. Data Primer

Data primer adalah materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan

sendiri oleh penelitian pada saat berlangsungnya suatu penelitian

(Nurslam, 2009).Data primer diperoleh dengan cara :

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengupulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

pendirian secara lisan dari seorang responden atau bercakap –

cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoadmodjo,

2010).Wawancara dilakukan pada ibu hamil Ny.T dan Ny.M,

keluarga serta bidan.

b. Observasi

Observasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh

perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Pengamatan ini

dilakukan kepada pasien untuk meneliti keadaan atau masalah yang


50

sedang dialami pasien (Notoadmdjo, 2010). Pada kasus ini penulis

memperoleh data objektif yaitu pengamatan lansung pada klien

yaitu pengamatan tentang keadaan umum, pengukuran LILA,

penimbangan BB, dan pemeriksaan HB untuk mengetahui keadaan

perkembangan dan perawatan yang telah dilakukan.

c. Pemeriksaan Fisik

Menurut Nursalam (2009), ada empat teknik dalam pemeriksaan

fisik yaitu :

1). Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilakukan secara

sistemtis dengan menggunakan indera penglihat, pendengar, dan

penciuman sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data

(Nursalam,2009).

Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan berurutan mulai dari

kepala hingga ujung kaki (Prawirohardjo, 2012).

Pada kasus KEK akan dilakukan pemeriksaan turgor kulit,

pernafasan dan nadi (Waryana, 2010).

2). Palpasi

Suatu teknik yang menggunakan indera peraba tangan. Jari

adalah suatu instrumen senstive yang digunakan untuk

mengumpulkan data tentang temperatur, turgor kulit, bentuk,

kelembapan dan ukuran (Nursalam, 2009). Dalam kasus ini

dilakukan pemeriksaan Leopold I – IV (Prawirohardjo,2006).


51

3). Perkusi

Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk

membandingkan kiri kanan pada setiap permukaan tubuh dengan

tujuan menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk

mengidentifikasi, lokasi, ukuran, dan konsistensi jaringan

(Nursalam, 2006). Pada kasus ini dilakukan dengan cara memeriksa

reflek patella dengan memakai hammer (Prawirohardjo, 2005).

4). Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan

suatu yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop

(Nursalam, 2009).

Dalam kasus ini stetoskop digunakan untuk mendeteksi bunyi

jantung klien dan mendeteksi detak jantung janin (Simkin, 2005).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang iperoleh dari pemeriksaan fisik

tetapi diperoleh dari keterangan keluarga dengan lingkungannya,

mempelajari status dan dokumentasi klien, catatan dalam kebidanan dan

studi (Notoadmodjo, 2010). Data sekunder diperoleh dengan cara :

a. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumentasi baik dokumen resmi maupun

dokumen tidak resmi, meliputi laporan, catatan – catatan, dalam

bentuk kartu ibu. Sedangkan dokumen resmi adalah segala bentuk


52

dokumen di bawah tanggung jawab institusi tidak resmi seperti

biografi dan catatan harian (Notoadmodjo, 2010). Dalam Kasus ini,

dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data yang

diambil dari rekam medik di puskesmas Matan Jaya Simpang Hilir

Kayong Utara.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah bahan – bahan pustka yang sangat

penting dalam penunjang latar belakang teoritis dari studi

penelitian (Notoadmdjo, 2010). Pada kasus ini studi kepustakaan

berupa buku – buku referensi, artikel internet, karya ilmiah yang

terdahulu dan sumber pustaka lainnya yang menunjang studi kasus

ini.

E. Alat – alat Yang Digunakan

Alat – alat yang digunakan dalam pengambilan data antara lain :

1. Alat dan bahan pengambilan data

a. Format pengkajian pada ibu hamil

b. Buku tulis

c. Bolpoint

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi

a. Timbangan berat badan

b. Alat pengukur tinggi badan

c. Termometer

d. Jam tangan
53

e. Stetoskop

f. Spigmomanometer

g. Metlin

h. Pita Lila

i. Hammer

j. Hb sahli

3. Alat dan bahan yng digunakan daam pendokumentasian aalah buku

kesehtan ibu anak dan alat tulis.

F. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah – langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal sampai dengan penulisan laporan karya ilmiah, beserta

berlangsungya setiap kegiatan tersebut (Notoadmdjo, 2012).


54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK DI PUSKESMAS MATAN

JAYA SIMPANG HILIR KAYONG UTARA

1. Identitas Pasien

PASIEN I PASIEN II

a. Nama : Ny. T a. Nama : Ny. M

b. Umur : 20 Tahun b. Umur : 27 Tahun

c. Agama : Islam c. Agama : Islam

d. Suku Bangsa : Melayu d. Suku Bangsa : Jawa

e. Pendidikan : SD e. Pendidikan : SMP

f. Pekerjaan : IRT f. Pekerjaan : IRT

g. Alama : Dusun Seringgit g. Alamat : Dusun Jelutung


Desa Matan Jaya Desa Matan Jaya

2. Kasus

Keterangan PASIEN I PASIEN II

Subjektif Tanggal 20/01/2018 Tanggal 22/01/2018


Ibu mengatakan hamil 3 Ibu mengatakan ini
55

bulan ingin memeriksakan kehamilan yang pertama,


kehamilannya karena dengan keluha mual
merasa mual, pusing muntah, sering pusing sejak
kadang disertai dengan 2 hari yang lalu,badan
muntah, lemes, dan nafsu lemas, nafsu makan
makan berkurang.Ini berkurang dan cepat lelah
kehamilan yang pertama saat beraktifitas. Ini
dan tidak pernah kehamilan yang pertama
keguguran. dan tidak pernah keguguran.
HPHT : 6 November 2017 HPHT : 7 Agustus 2017
Objektif Keadaan umum: Baik Keadaan umum : Lemah
Kesadaran :Composmentis Kesadaran : Composmentis
TD: 100/70 mmhg TD: 100/70 mmhg
S : 36,5 C S : 36,7 C
N : 89 x / menit N : 85 x / menit
R : 20x/ menit R : 22x/ menit
TB : 155 cm TB : 150 cm
BB sebelum hamil:39 kg BB sebelum hamil: 39 kg
BB sekarang : 42 kg BB sekarang: 43 kg
LILA: 22 cm LILA: 22,5cm
Rambut:Kusam, tampak Rambut: Lurus,
kusut, bersih, tidak panjang,Kusam, tampak
berketombe dan tidak kusut,bersih, tidak
mudah rontok. berketombe dan tidak
Muka: tampak pucat mudah rontok.
Mata: tidak Oedem, Muka : tampak pucat dan
konjungtiva pucat, sklera tidak ada oedem
Putih Mata: tidak Oedem,
Hidung: Bersih, tidak ada konjungtiva pucat, sklera
sekret, tidak ada benjolan Putih
Telinga: Bersih, tidak ada Hidung: Bersih, tidak ada
serumen sekret, tidak ada Benjolan
Mulut: Bersih, tidak ada Telinga: Bersih, tidak ada
stomatitis, caries, gusi serumen
tidak mudah bengkak. Mulut : Bersih, tidak ada
Leher:Tidak ada stomatitis, caries, gusi
pembesaran kelenjar tidak mudah bengkak.
thyroid, tidak ada Leher :Tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, pembesaran kelenjar
tidak ada benjolan. thyroid, tidak ada
Mamae : Normal, tidak pembesaran kelenjar limfe,
ada benjolan, simetris tidak ada benjolan.
kanan dan kiri, ada Mamae : Normal, tidak ad
hiperpigmentsi, puting benjolan, simetris kanan dan
susu menonjol, kolostrum kiri, ada hyperpigmentsi,
belum keluar. puting susu menonjol,
56

Axilla : tidak ada kolostrum belum keluar.


benjolan dan tidak ada Axilla : tidak ada benjolan
nyeri dan tidak ada nyeri
Ekstrimitas : Varices tidak Ekstrimitas : Varices tidak
ada, oedem tidak ada, ada, oedem tidak ada, reflek
reflek patella kanan / kiri patella kanan / kiri ( + ).
(+). Leopold I: TFU setinggi
Palpasi : TFU belum pusat, bagian fundus
teraba teraba bula, lunak, tidak
DJJ belum terdengar melenting (bokong janin)
Golongan Darah : O Leopold II: Kanan : teraba
Hb : 10,2 gr% bagian keras memanjang
seperti papan ( Punggung
janin )
Kiri : Teraba bagian –
bagian terkecil janin (
ekstrimitas )
Leopold III: Bagian
terendah janin teraba bulat,
keras dan melenting (
Kepala )
Leopold IV: Teraba bagian
terendah janin belum masuk
panggul.
TFU Mc Donald: 20 cm
DJJ : Puctum maximum
Dibawahpusat sebelah
kanan 136 x menit Teratu
Golongan Darah : A
Hb : 9,8 gr%

Assessment Ny. T umur 20 tahun Ny. M umur 27 tahun


G1P0A0 hanil 11 minggu G1P0A0 umur kehamilan
dengan kekurangan energi 24 minggu, janin tunggal,
Kronik hidup,intra uteri, letak
memanjang, unggung
kanan, presentasi kepala,
bagian terbawah belum
mask panggul dengan
kekurangan energi kronik
Planing 1. Memberitahu ibu 1. Memberitahu ibu
mengenai hasil mengenai hasil pemeriksaan
pemeriksaan bahwa ibu bahwa ibu menderita
menderita kekurangan kekurangan energi kronik
energi kronik 2.Memberitahu informasi
57

2. Memberitahu informasi tentang keadaan kehamilan


tentang tablet Fe dan ibu dan resiko tinggi
menganjurkan ibu untuk kehamilan ibu dengan
mengkonsumsi tablet Fe kekurangan energi kronik
secara teratur 3. Memberikan ibu KIE
3.Memberikan ibu KIE tentang gizi pada ibu hamil
tentang gizi pada ibu dengan prisip gizi seimbang
hamil dengan prisip gizi yang mengandung
seimbang yang karbohidrat seperti Nasi,roti,
mengandung karbohidrat kentang. Protein seperti
seperti Nasi,roti, kentang. daging sapi, ayam, telur.
Protein seperti daging Vitamin dan mineral seperti
sapi, ayam, telur. Vitamin buah – buahan, sayuran
dan mineral seperti buah – hijau dan susu.
buahan, sayuran hijau dan 4. Menganjurkan ibu untuk
susu. tetap beristirahat dengan
4. Menganjurkan ibu cukup kurang lebih 8 jam
untuk tetap beristirahat per hari
dengan cukup kurang 5. Mengobservasi BB dan
lebih 8 jam per hari pengukuran LILA / minggu
5. Mengobservasi BB dan 6. Mengobservasi HB ibu
pengukuran LILA / tiap bulan
minggu 7. Memberikan makanan
6.Mengobservasi HB ibu tambahan dalam bentuk
tiap bulan Susu ibu hamil, biskuit ibu
7.Memberikan makanan hamil dan kacang hijau.
tambahan dalam bentuk 8. Memberikan ibu terapi
Susu ibu hamil, biskuit ibu Hemafort 1 x 1, vitamin C 1
hamil dan kacang hijau. x 1 dan kalk 1 x 1
8.Memberikan ibu terapi 9. Memberi ibu support
Hemafort 1 x 1, mental
9.Menganjurkan ibu untuk 10. Memberitahu ibu akan
ANC teratur di bidan atau diadakan kunjungan rumah
tempat pelayanan 1 minggu lagi
kesehatan 1 minggu lagi 11. Mendokumentasikan
atau jika ada keluhan hasil pada buku laporan.
10. Mendokumentasikan
hasil pada buku laporan.

Evaluasi 1.Ibu telah mengetahui 1.Ibu telah mengetahui hasil


hasil pemeriksaan pemeriksaan
2.Ibu sudah mengetahui 2.Ibu tahu tentang keadaan
kebutuhan tablet Fe pada dan resiko tinggi kehamilan
masa kehamilan dan dengan KEK
bersedia mengkonsumsi 3.Ibu bersedia
secara teratur mengkonsumsi makanan
58

3.Ibu bersedia seimbang


mengkonsumsi makanan 4.Ibu bersedia Istirahat
seimbang cukup dan teratur
4.Ibu bersedia Istirahat 5.Telah dilakukan
cukup dan teratur pengukuran BB dan LILA
5.Telah dilakukan 6.Hb 9,8 gr %
pengukuran BB dan LILA 7.Ibu telah mendapatkan
6.Hb 10,2 gr % makanan tambahan berupa
7.Ibu telah mendapatkan susu ibu hamil, biskuit dan
makanan tambahan berupa kacang hijau.
susu ibu hamil, biskuit 8.Ibu bersedia untuk
dan kacang hijau. mengkonsumsi terapi obat
8.Ibu bersedia untuk tepat waktu
mengkonsumsi terapi obat 9.Ibu bersedia untuk
tepat waktu dilakukan kunjungn rumah
9.Ibu bersedia melakukan 1 minggu lagi
ANC secara teratur 10.Pendokumentasian hasil
10.Pendokumentasian hasil pemeriksaan pada buku KIA
pemeriksaan pada buku dan Kohort dan laporan
KIA dan Kohort dan telah selesai.
laporan telah selesai.
59

DATA PERKEMBANGAN I

Keterangan PASIEN I PASIEN II

Subjektif Tanggal 27/01/2018 Tanggal 29/01/2018


1. Ibu mengatakan masih
1.Ibu mengatakan rasa
mual dipagi hari setelah
pusingnya sudah berkurang
bangun tidur 2.Ibu mengatakan sudah
2.Ibu mengatakan nafsu
meminum obat yang diberikan
makannya berkurang bidan
3.Ibu mengatakan lemasnya
sudah berkurang
4.Ibu mengatakan sudah
meminum susu, dan memakan
biskuit dan kacang hijau yang
diberikan
5.Ibu mengatakan makan
sesuai gizi seimbang
6.Ibu mengatakan cemas
dengan kehamilannya
7.Ibu mengatakan susah untuk
makan sayuran
Objektif Keadaan umum : Baik Keadaan umum: Baik
Kesadaran: Kesadaran : Composmentis
Composmentis TD: 110/80 mmhg
TD: 110/80 mmhg S : 36,5 C
S : 36,5 C N : 84 x / menit
N : 85 x / menit R : 20x/ menit
R : 22x/ menit BB sekarang : 44 kg
BB sekarang : 42 kg LILA : 22,5 cm
LILA : 22 cm Leopold I : TFU setinggi
Hb: 10,2 gr % ( 20 pusat, bagian fundus teraba
januari 2018 ) bula, lunak, tidak melenting (
bokong janin)
Leopold II : Kanan :
teraba bagian keras
memanjang seperti papan (
Punggung janin )
Kiri : Teraba bagian – bagian
terkecil janin
(ekstrimitas )
Leopold III: Bagian terendah
janin terabula, keras dan
melenting ( Kepala )
60

Leopold IV: Teraba bagian


terendah janin belum masuk
panggul.
DJJ (+) 137 x / menit
TFU Mc Donald: 20 cm

Assessment Ny. T umur 20 tahun Ny. M umur 27 tahun


G1P0A0 hanil 12 G1P0A0 umur kehamilan 25
minggu dengan minggu, janin tunggal, hidup
kekurangan energi dengan kekurangan energi
Kronik kronik.
Planing 1. Memeritahu ibu 1.Memeritahu ibu mengenai
mengenai hasil hasil pemeriksaan bahwa
pemeriksaan bahwa keadaan ibu menderita KEK
keadaan ibu menderita 2.Menganjurkan ibu untuk
KEK tetap memenuhi kebutuhan
2.Memberikan ibu nutrisi ibu hamil dengan
pendidikan kesehatan nutrisi gizi seimbang
mengenai keadaan yang 3.Menganjurkan ibu untuk
dialami ibu seperti mual tetap beraktivitas yang ringan
dan muntah adalah suatu sedangkan aktivitas yang berat
keadaan meningkatnya dibantu suami
hormon estrogen maka 4.Menganjurkan ibu untuk
meningkatkan menghabiskan Vitamin dari
pengeluaran asam bidan
lambung yang dapat 5.Menganjurkan ibu untuk
menyebabkan: Perasaan tetap mengkonsumsi makanan
ingin berludah, daerah gizi seimbang dan manfaat
lambung terasa panas, sayuran
Morning sicknes, emesis 6.Memberikan ibu makanan
gravidarum, sedangkan tambahan berupa susu hamil
hormon progesteron dan biskuit hamil.
mengurangi gerak usus 7.Memberitahu ibu akan
sehingga menimbulkan diadakan kunjungan rumah 1
obstipasi. Cara minggu lagi
mengatasinya : setelah 8.Mendokumentasikan hasil
bangun tidur dipagi hari pemeriksaan padabuku KIA
dianjurkan untuk tidak dan buku laporan.
langsung beranjak dari
tempat tidur, posisi
duduk atau miring kiri
dahulu. Menganjurkan
ibu untuk ngemil biskuit
dan minum jahe hangat.
Menganjurkan ibu untuk
61

menghindari makanan
bersantan, serta
mengandung banyak
lemak.
Menganjurkan ibu untuk
makan sedikit tapi
sering.
Menganjurkan ibu untuk
menghabiskan Vitamin
dari bidan
4. Menganjurkan ibu
untuk tetap
mengkonsumsi makanan
gizi seimbang
5. Memberitahu ibu akan
diadakan kunjungan
rumah 1 minggu lagi
6. Mendokumentasikan
hasil pemeriksaan
padabuku KIA dan buku
laporan.
.

Evaluasi 1.Ibu sudah mengetahui 1.Ibu sudah mengetahui hasil


hasil pemeriksaan pemeriksaan
2.Ibu sudah mengerti 2.Ibu sudah mengerti dengan
dengan pendidikan pendidikan kesehatan yang
kesehatan yang telah telah diberikan dan bersedia
diberikan dan bersedia menjalankan anjuran dari
menjalankan anjuran bidan
dari bidan 3.Ibu bersedia untuk
3.Ibu bersedia melakukan aktivitas ringan
menghabiskan vitamin dan aktivitas yang berat di
yang diberikan bidan bantu suami
4.Ibu bersedia 4.Ibu bersedia menghabiskan
mengkonsumsi makanan vitamin yang diberikan bidan
seimbang sesuai dosis yang dianjurkan
5.Ibu bersedia 7.Ibu bersedia mengkonsumsi
kunjungan ulang 1 makanan seimbang dan telah
minggu lagi menerima susu ibu hamil dan
6.Telah biskuit ibu hamil
mendokumentasikan 8.Ibu bersedia kunjungan
hasil pemerikasaan pada ulang 1 minggu lagi
buku KIA dan buku 9.Telah mendokumentasikan
laporan. hasil pemerikasaan pada buku
KIA dan buku laporan.
62

DATA PERKEMBANGAN II

Keterangan PASIEN I PASIEN II

Subjektif Tanggal 03/02/2018 Tanggal 06/02/2018


1.Ibu mengatakan 1.Ibu mengatakan nafsu
keadaannya telah membaik makannya sudah bertambah,
2.Ibu mengatakan sering sehari 3 kali dengan porsi
ngemil dan makan sedikit nasi sedang
– sedikit lebih sering 2.Ibu mengatakan lemasnya
sudah berkurang
3.Ibu mengatakan merasa
madih cepat lelah setelah
beraktivitas
4.Ibu mengatakan pekerjaan
rumah yang berat dibantu
suami
5.Ibu mengatakan selalu
meminum obat yang
diberikan bidan
6.Ibu sudah mau sedikit –
sedikit mengkonsumsi
sayuran
Objektif Keadaan umum: Baik Keadaan umum: Baik
Kesadaran: Composmentis Kesadaran : Composmentis
TD: 100/80 mmhg TD: 100/70 mmhg
S : 36,7 C S : 36,6 C
N : 83 x / menit N : 80 x / menit
R : 21x/ menit R : 21x/ menit
LILA : 22 cm BB sekarang : 44 kg
Hb : 10,2 gr % ( 29 januari LILA : 22,5 cm
2018 ) Leopold I: TFU 2 jari di
Palpasi : Kontraksi tidak atas pusat, bagian fundus
ada, TFU 2 jari di atas teraba bulat, lunak, tidak
simfisis melenting ( bokong janin)
Leopold II : Kiri : teraba
bagian keras memanjang
seperti papan
( Punggung janin )
Kanan : Teraba bagian –
bagian terkecil janin
(ekstrimitas )
Leopold III: Bagian
terendah janin terabula,
63

keras dan melenting (


Kepala )
Leopold IV: Teraba bagian
terendah janin belum masuk
panggul.
DJJ (+) 150 x / menit
6) TFU Mc Donald : 21
cm

Assessment Ny. T umur 20 tahun Ny. M umur 27 tahun


G1P0A0 hanil 13 minggu G1P0A0 umur kehamilan
dengan kekurangan energi 26 minggu, janin tunggal,
Kronik. hidup dengan kekurangan
energi kronik.
Planing 1.Memberitahu ibu 1.Memeritahu ibu mengenai
mengenai hasil hasil pemeriksaan bahwa
pemeriksaan bahwa keadaan ibu masih
keadaan ibu dan janin mengalami KEK
baik. 2.Menganjurkan ibu untuk
2.Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan
tetap mengkonsumsi nutrisi ibu hamil dengan
makanan bergizi seimbang nutrisi gizi seimbang karena
sesuai anjuran bidan. belum ada peningkatan
3.Memberikan ibu berat badan dan LILA
makanan tambahan yaitu 3.Menganjurkan ibu untuk
susu bumil dan biskuit selalu makan makanan
bumil dan buah- buahan tambahan seperti roti, bubur
4.Memberikan ibu terapi kacang hijau dan susu
obat tablet Fe 30 tablet 4.Menganjurkan ibu untuk
(1x1) dan Vitamin C 500 menghabiskan Vitamin dari
mg 30 tablet (1x1) bidan
5.Memberitahu ibu akan 5.Menganjurkan ibu untuk
diadakan kunjungan tetap mengkonsumsi
ulang1 minggu lagi makanan gizi seimbang dan
6.Mendokumentasikan manfaat sayuran
hasil pemeriksaan pada 6.Mengajari ibu cara
buku KIA dan buku mengolah makanan yang
laporan. benar
7.Menganjurkan ubu untuk
mengolah sayuran yang ada
di perkarangannya.
8.Memberitahu ibu akan
diadakan kunjungan rumah
1 minggu lagi
9.Mendokumentasikan hasil
64

pemeriksaan padabuku KIA


dan buku laporan.
Evaluasi 1.Ibu sudah mengetahui 1.Ibu sudah mengetahui
hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan
2.Ibu sudah mengerti 2.Ibu bersedia untuk
dengan pendidikan memenuhi kebutuhan gizi
kesehatan yang telah sesuai dengan anjuran
diberikan dan bersedia bidan
menjalankan anjuran dari 3.Ibu bersedia untuk makan
bidan makanan tambahan seperti
3.Ibu telah mendapatkan yang telah dijelaskan
makanan dan susu 4.Ibu bersedia untuk
tambahan melakukan aktivitas ringan
4.Ibu bersedia dan aktivitas yang berat di
menghabiskan vitamin dari bantu suami
bidan 5.Ibu bersedia
5.Ibu bersedia kunjungan menghabiskan vitamin yang
ulang 1 minggu lagi diberikan bidan sesuai dosis
6.Telah yang dianjurkan
mendokumentasikan hasil 6.Ibu mengerti bagaimana
pemerikasaan pada buku cara mengolah masakan
KIA dan buku laporan.. yang benar
7.Ibu bersedia kunjungan
ulang 1 minggu lagi
8.Telah
mendokumentasikan hasil
pemerikasaan pada buku
KIA dan buku laporan.
65

DATA PERKEMBANGAN III

Keterangan PASIEN I PASIEN II

Subjektif Tanggal 10/02/2018 Tanggal 17/02/2018


1.Ibu mengatakan 1.Ibu mengatakan nafsu
merasakan enek dan mual makannya sudah bertambah,
saat mengkonsumsi vitan sehari 3 kali dengan porsi nasi
dari bidan sedang
2.Ibu mengatakan badan sudah
enak, tidak lemas lagi
3.Ibu mengatakan tidak cepat
lelah lagi
4.Ibu mengatakan sudah mulai
suka mengkonsumsi sayuran
hijau
5.Ibu selalu memasak sayuran
yang sudah diajarkan
6.Ibu mengatakan selalu
meminum obat yang diberikan
bidan
Objektif Keadaan umum : Baik Keadaan umum: Baik
Kesadaran: Composmentis Kesadaran : Composmentis
TD: 110/70 mmhg TD: 120/80 mmhg
S : 36,5 C S : 36,6 C
N : 80 x / menit N : 88 x / menit R : 19x/
R : 23 x/ menit menit
BB sekarang : 43 kg BB sekarang: 45 kg
LILA : 22 cm LILA : 23 cm
Hb: 10,2 gr % ( 29 januari Inspeksi: rambut bercahaya,
2018) conjungtiva merah muda dan
Palpasi : Kontraksi tidak turgor kulit normal.
ada,TFU 2 jari di atas Leopold I : TFU 2 jari di
Sympisis. atas pusat, bagian fundus
teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong janin)
Leopold II : Kiri : teraba
bagian keras memanjang
seperti papan (Punggung
janin)
Kanan : Teraba bagian –
bagian terkecil janin
66

(ekstrimitas )
Leopold III: Bagian terendah
janin terabula, keras dan
melenting ( Kepala )
Leopold IV: Teraba bagian
terendah janin belum masuk
panggul.
DJJ (+) 146 kali / menit
6) TFU Mc Donald : 22 cm

Assessment Ny. T umur 20 tahun Ny. M umur 27 tahun G1P0A0


G1P0A0 hanil 14 minggu umur kehamilan 27 minggu,
dengan kekurangan janin tunggal, hidup dengan
energi Kronik. kekurangan energi kronik.
Planing 1. Memberitahu 1.Memberitahu ibu bahwa
ibumengenai hasil keadaannya sudah mulai baik
pemeriksaan bahwa ibu tetapi ibu masih mengalami
dalam keadaan baik dan KEK
janin baik. 2.Menganjurkan untuk tetap
2. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
tetap mengkonsumsi ibu hamil agar berat janin dan
makanan berizi seimbang ibu bertambah
sesuai anjuran bidan. 3.Menganjurkan ibu untuk
3. Menmberikan menghabiskan Vitamin dari
pendidikan kesehatan bidan
mengenai tablet Fe 4.Menganjurkan ibu untuk
4. Memberitahu ibu akan kontrol ulang 1 minggu lagi
diadakan kunjungan ulang atau jika ada keluhan
1 minggu lagi 5.Mendokumentasikan hasil
5. Mendokumentasikan pemeriksaan padabuku KIA
hasil pemeriksaan pada dan buku laporan.
buku KIA dan buku
laporan.

Evaluasi 1.Ibu sudah mengetahui sil 1.Ibu sudah mengetahui hasil


pemeriksaan pemeriksaan
2.Ibu sudah mengetui 2.Ibu bersedia untuk
pendidikan kesehan memenuhi kebutuhan gizi
tentang tablet Fe sesuai dengan anjuran bidan
3.Ibu sudah mengerti 3.Ibu sudah tidak merasa
dengan pendidikan cemas karena keadaanya
kesehatan yang diberikan sudah mulai membaik
dan bersedia menjalakan 4.Ibu bersedia untuk makan
anjuran dari bidan makanan tambahan seperti
4.Ibu bersedia kunjungan yang telah dijelaskan
67

ulang 1 minggu lagi 5.Ibu bersedia menghabiskan


5.Telah vitamin yang diberikan bidan
mendokumentasikan hasil sesuai dosis yang dianjurkan
pemerikasaan pada buku 6.Ibu bersedia kunjungan
KIA dan buku laporan. ulang 1 minggu lagi
7.Telah mendokumentasikan
hasil pemerikasaan pada buku
KIA dan buku laporan.
68

DATA PERKEMBANGAN IV

Keterangan PASIEN I PASIEN II

Subjektif Tanggal 17/02/2018 Tanggal 24/02/2018


1.Ibu mengatakan sehat 1.Ibu mengatakan nafsu
dan tida ada luhan apapun makannya sudah bertambah,
2.Ibu mengatakan ingin sehari 3 kali dengan porsi
mengetahui Hb Ibu nasi sedang dan suka ngemil
sekarang buah dan roti
2.Ibu mengatakan sudah
tidak cemas lagi
3.Ibu mengatakan sudah suka
mengkonsumsi sayuran hijau
dan sayuran berwarna
lainnya
Objektif Keadaan umum : Baik Keadaan umum : Baik
Kesadaran: Composmentis Kesadaran : Composmentis
TD: 110/80 mmhg TD: 110/80 mmhg
S : 36,7 C S : 36,6 C
N : 85 x / menit N : 85 x / menit R : 22
R : 23 x/ menit x/ menit
LILA : 22 cm TB: 150 cm
Hb : 10,6 gr % BB sekarang: 46 kg
Palpasi : Kontraksi tidak LILA: 23,5 cm
ada,TFU 4 jari di atas Leopold I: TFU 3 jari di atas
Sympisis. pusat, bagian fundus
teraba bulat, lunak, tidak
melenting ( bokong janin)
Leopold II: Kanan : teraba
bagian keras memanjang
seperti papan (Punggung
janin)
Kiri: Teraba bagian – bagian
terkecil janin
(ekstrimitas )
Leopold III: Bagian terendah
janin terabula, keras dan
melenting ( Kepala )
Leopold IV: Teraba bagian
terendah janin belum masuk
panggul.
69

DJJ (+) 135 x / menit


TFU Mc Donald : 23 cm
Pemeriksaan Hb : 10,6 gr %
( 24 Februari 2018)

Assessment Ny. T umur 20 tahun Ny. M umur 27 tahun G1P0A0


G1P0A0 hanil 15 minggu umur kehamilan 28 minggu,
dengan kekurangan janin tunggal, hidupdengan
energi Kronik. kekurangan energi kronik
Planing 1. Memberitau ibu 1.Memberitahu ibu bahwa
mengenai hasil keadannya sudah baik dan ibu
pemeriksaan bahwa sudah tidak mengalami KEK
keadaan ibu dan janin 2.Menganjurkan ibu untuk
baik. tetap mengkonsumsi sayuran
2. Menganjurkan ibu untuk dan memenuhi kebutuhan
tetap mengkonsumsi nutrisi agar berat janin dan
makanan berizi seimbang berat ibu bertambah.
sesuai anjuran bidan. 3.Memberikan vitamin kepada
3.Menganjurkan ibu untuk ibu berupa tablet fe 1 x 1,
tetap itirahat dengan cukup Vitamin C 1 x1 dan kalk
4.Memberitahu ibu akan 1x1dan menganjurkan ibu
diadakan kunjungan rumah untuk meminumnya
1 minggu lagi 4.Menganjurkan ibu untuk
5.Mendokumentasikan kontrol kembali maksimal 1
hasil pemeriksaan pada bulan lagi atau bila ibu
buku KIA dan buku merasakan adanya keluhan
laporan. 5.Telah mendokumentasikan
hasil pemerikasaan pada buku
KIA dan buku laporan.
Evaluasi 1.Ibu sudah mengetahui sil 1.Ibu sudah mengetahui
pemeriksaan keadaannya saat ini dan ibu
2.Ibu sudah mengerti merasa bersyukur dan bahagia
dengan pendidikan 2.Ibu bersedia mengkonsumsi
kesehatan yang diberikan sayuran hijau dan memenuhi
dan bersedia menjalakan kebutuhan nutrisinya
anjuran dari bidan 3.Ibu bersedia untuk tetap
3.Ibu bersedia untuk tetap mengkonsumsi vitamin yang
beristirahatdengan cukup diberikan bidan
4.Ibu bersedia kunjungan 4.Ibu bersedia kontrol ulang
ulang 1 minggu lagi maksimal 1 bulan lagi atau
5.Telah jika ada keluhan
mendokumentasikan hasil 5.Telah mendokumentasikan
pemerikasaan pada buku hasil pemerikasaan pada buku
KIA dan buku laporan. KIA dan buku laporan.
70

DATA PERKEMBANGAN V

Keterangan PASIEN I PASIEN II

Subjektif Tanggal 24/02/2018


Ibu mengatakan sehat dan
tida ada keluhan apapun
Objektif Keadaan umum : Baik
Kesadaran: Composmentis
TD: 120/80 mmhg
S : 36,7 C
N : 87 x / menit
R : 21 x/ menit
BB : 44 Kg
LILA : 22,2 cm
Hb : 10,6 gr % ( 17
Februari 2018)
Palpasi : Kontraksi tidak
ada,TFU 4 jari di atas
Sympisis.
Assessment Ny. T umur 20 tahun
G1P0A0 hanil 16 minggu
dengan kekurangan
energi Kronik
Planing 1. Memberitau ibu
mengenai hasil
pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin
baik.
2. Menganjurkan ibu untuk
tetap mengkonsumsi
makanan berizi seimbang
sesuai anjuran bidan.
3. Menganjurkan ibu untuk
tetap itirahat dengan cukup
4. Memberikan ibu
makanan tambahan yaitu
susu bumil dan biskuit
bumil dan kacang hijau
dan telur
5. Memberitahu ibu akan
diadakan kunjungan rumah
71

1 minggu lagi
6. Mendokumentasikan
hasil pemeriksaan pada
buku KIA dan buku
laporan.
Evaluasi 1.Ibu sudah mengetahui
hasil pemeriksaan
2.Ibu sudah mengerti
dengan pendidikan
kesehatan yang diberikan
dan bersedia menjalakan
anjuran dari bidan
3.Ibu bersedia untuk tetap
beristirahatdengan cukup
4.Ibu telah mendapatkan
makanan dan susu
tambahan
5.Ibu bersedia kunjungan
ulang 1 minggu lagi
6.Telah
mendokumentasikan hasil
pemerikasaan pada buku
KIA dan buku laporan.
72

DATA PERKEMBANGAN VI

Keterangan PASIEN I PASIEN II

Subjektif Tanggal 03/03/2018


Ibu mengatakan mudah
lelah saat beraktivitas
Objektif Keadaan umum : Baik
Kesadaran: Composmentis
TD: 100/80 mmhg
S : 36,8 C
N : 83 x / menit
R : 20 x/ menit
BB : 44 Kg
LILA :22,2 cm
Hb :10,6 gr % ( 17
Februari 2018)
Palpasi : Tfu ½ pusat –
symfisis DJJ (+) 136 kali /
menit.
Assessment Ny. T umur 20 tahun
G1P0A0 hanil 17 minggu
dengan kekurangan
energi Kronik.
Planing 1. Memberitau ibu
mengenai hasil
pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin
baik.
2.Menganjurkan ibu untuk
tetap mengkonsumsi
makanan berizi seimbang
sesuai anjuran bidan.
3.Menganjurkan ibu untuk
tetap itirahat dengan cukup
4.Menganjurkan ibu unuk
mngurangi aktivitas
bekerja dan menganjurkan
pada suami agar
membantu pekerjaan ibu
5.Memberitahu ibu akan
diadakan kunjungan ulang
73

1 minggu lagi
6.Mendokumentasikan
hasil pemeriksaan pada
buku KIA dan buku
laporan.
Evaluasi 1.Ibu sudah mengetahui
hasil pemeriksaan
2.Ibu sudah mengerti
dengan pendidikan
kesehatan yang diberikan
dan bersedia menjalakan
anjuran dari bidan
3.Ibu bersedia untuk tetap
beristirahatdengan cukup
4.Ibu bersedia untuk
mengurangi aktivitas
bekerja
5.Ibu bersedia kunjungan
ulang 1 minggu lagi
6.Telah
mendokumentasikan hasil
pemerikasaan pada buku
KIA dan buku laporan.
74

DATA PERKEMBANGAN VII

Keterangan PASIEN I PASIEN II

Subjektif Tanggal 10/03/2018


Ibu mengatakan tidak ada
keluhan
Objektif Keadaan umum : Baik
Kesadaran: Composmentis
TD: 110/70 mmhg
S : 36,8 C
N : 86 x / menit
R : 23 x/ menit
BB : 45 Kg
LILA : 22,5 cm
Hb : 10,6 gr % ( 17
Februari 2018)
Palpasi : TFU pertengahan
pusat-Sympisis, DJJ (+)
142 kali / menit.
Assessment Ny. T umur 20 tahun
G1P0A0 hanil 18 minggu
dengan kekurangan
energi Kronik.
Planing 1. Memberitau ibu
mengenai hasil
pemeriksaan bahwa
keadaan ibu dan janin
baik.
2.Menganjurkan ibu untuk
tetap mengkonsumsi
makanan berizi seimbang
sesuai anjuran bidan.
3.Menganjurkan ibu untuk
tetap itirahat dengan cukup
4.Menganjurkan ibu unuk
mngurangi aktivitas
bekerja dan menganjurkan
pada suami agar
membantu pekerjaan ibu.
5.Memberitahu ibu akan
diadakan kunjungan ulang
75

6.Mendokumentasikan
hasil pemeriksaan pada
buku KIA dan buku
laporan.
Evaluasi 1.Ibu sudah mengetahui
hasil pemeriksaan
2.Ibu sudah mengerti
dengan pendidikan
kesehatan yang diberikan
dan bersedia menjalakan
anjuran dari bidan
3.Ibu bersedia untuk tetap
beristirahatdengan cukup
4.Ibu bersedia untuk
mengurangi aktivitas
bekerja
5.Ibu bersedia kunjungan
ulang
6.Telah
mendokumentasikan hasil
pemerikasaan pada buku
KIA dan buku laporan.

B. PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari laporan kasus yang membahas tentang

kendala atau hambatan selama melakukan asuhan kebidanan pada klien.

Kendala tersebut menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan

kasus. Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan pemecahan

masalah untuk perbaikan atau masukan demi meningkatakan asuhan

kebidanan.

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. T dan pada Ny. M dengan

kekurangan energi kronik di Puskesmas Matan Jaya. Penulis akan membahas

tentang kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan teori dengan kenyataan yang

penulis temukan sejak melakukan pengkajian, interpretasi data, diagnosa


76

potensial, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi, penulis uraikan

sebagai berikut :

1. Subjektif

Dalam langkah ini tahap pengumpulan data subjektif pada kasus

kekurangan energi kronik dalam kehamilan didaptkan dari wawancara

langsung dengan pasien.

Pasien I Pasien II

Ny T mengetahui ini kehamilan Ny. M yaitu ibu mengatakan datang

yang pertama, umur kehamilan 11 ke puskesmas untuk memeriksakan

minggu. Keluhan pada waktu kehamilan yang pertama, dengan

masuk ibu merasa pusing, mual, keluhan sering pusing, badan lemas

kadang disertai dengan muntah, , nafsu makan kurang dan cepat

lemes dan nafsu makan berkurang. lelah saat beraktivitas

Gejala dari kekurangan energi kronik adalah nafsu makan

berkurang, cepat lelah, mual, badan lemas, kadang – kadang pusing dan

mata berkunang – kunang ( Supariasa 2010) .

Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara

teori dan praktek.

2. Objektif

Dalam langkah ini tahap pengumpulan data dilakukan dengan

pemeriksaan fisik, observasi dan studi dokumentasi. Untuk data penunjang

dilakukan pemeriksaan laboratorium.


77

Pasien I Pasien II

Tanggal : 20 januari 2018 Tanggal : 22 januari 2018


Keadaan umum: Baik Keadaan umum : Lemah
Kesadaran :Composmentis Kesadaran : Composmentis TD:
TD: 100/70 mmhg 100/70 mmhg
S : 36,5 C S : 36,7 C
N : 89 x / menit N : 85 x / menit
R : 20x/ menit R : 22x/ menit
TB : 155 cm TB : 150 cm
BB sebelum hamil:39 kg BB sebelum hamil: 39 kg
BB sekarang : 42 kg BB sekarang: 43 kg
LILA: 22 cm LILA: 22,5cm
Palpasi : TFU belum teraba Leopold I: TFU setinggi pusat,
DJJ belum terdengar bagian fundus
Golongan Darah : O teraba bula, lunak, tidak melenting
Hb : 10,2 gr% (bokong janin)
Leopold II: Kanan : teraba bagian
keras memanjang seperti papan (
Punggung janin )
Kiri : Teraba bagian – bagian
terkecil janin ( ekstrimitas )
Leopold III: Bagian terendah janin
teraba bulat, keras dan melenting (
Kepala )
Leopold IV: Teraba bagian
terendah janin belum masuk
panggul.
TFU Mc Donald: 20 cm
DJJ : Puctum maximum
Dibawahpusat sebelah kanan 136 x
menit Teratu
Golongan Darah : A
Hb : 9,8 gr%
78

Tanggal : 10 Maret 2018 Tanggal 24 Februari 2018


Keadaan umum : Baik Keadaan umum : Baik
Kesadaran: Composmentis Kesadaran : Composmentis
TD: 110/70 mmhg TD: 110/80 mmhg
S : 36,8 C S : 36,6 C
N : 86 x / menit N : 85 x / menit
R : 23 x/ menit R : 22 x/ menit
BB : 45 Kg TB: 150 cm
LILA : 22,5 cm BB sekarang: 46 kg
Hb : 10,6 gr % ( 17 Februari LILA: 23,5 cm
2018) Leopold I: TFU 3 jari di atas pusat,
Palpasi : TFU pertengahan pusat- bagian fundus
Sympisis, DJJ (+) 142 kali / menit. teraba bulat, lunak, tidak melenting
( bokong janin)
Leopold II: Kanan : teraba bagian
keras memanjang seperti papan
(Punggung janin)
Kiri: Teraba bagian – bagian
terkecil janin
(ekstrimitas )
Leopold III: Bagian terendah janin
terabula, keras dan
melenting ( Kepala )
Leopold IV: Teraba bagian
terendah janin belum masuk
panggul.
DJJ (+) 135 x / menit
TFU Mc Donald : 23 cm
Pemeriksaan Hb : 10,6 gr %

Kekurangan energi kronik adalah keadaan dimana ibu menderita

kekurangan makanan yang menahun. Ibu hamil diketahui menderita KEK

dilihat dari pengukuran LILA, adapun batas Lila pada ibu hamil dengan

resiko KEK di indonesia adalah kurang dari 23,5 cm ( Depkes, 2002).

Tanda – tanda dari kekurangan energi kronik adalah badan tampak kurus

atau kurang dari 40 Kg, lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, rambut
79

kusam tidak bercahaya, turgor kulit kering, tensi kurang dari 100 mmHg

dan Hb kurang dari normal <11 gr % ( Winkjosastro, 2002).

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek

yaitu pada Tekanan darah dan Berat Badan.

3. Analisa

Analisa pada kasus ini adalah :

Pasien I Pasien II

Masalah yang muncul yaitu ibu Masalah yang muncul pada kasus ini

khawatir keadaannya akan ibu merasa cemas, panik dan takut

membahayakan bayinya, dan dengan keadaan kehamilannya

kebutuhan pada kasus ini adalah disebabkan karena ibu mudah cepat

dukungan moril pada ibu dan lelah saat beaktivitas, pusing, nafsu

memberikan pendidikan kesehatan makan bekurang. Kebutuhan yang

tentang KEK. diberikan pada ibu hamil Ny. M

adalah memberikan informasi

tentang keadaan kehamilannya dan

informasi tentang KEK.

Menurut Winkjosastro ( 2002 ) masalah yang muncul pada ibu

hamil dengan kekurangan energi kronik yaitu masalah psikologis yang

bisa terjadi pada ibu hamil KEK adalah cemas, panik, takut. Kebutuhan

yang diberikan adalah informasi tentang KEK.


80

Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara

teori dan praktek.

4. Penatalaksanaan

Pada kasus Ny. T dan Ny. M langkah antisipasi dilakukan

pengidentifikasian tindakan segera dari bidan untuk dikonsultasikan kepada

dokter dan ahli gizi. Antisipasi pertama yang perlu dilakukan pasien dengan

menkonsumsi makanan bergizi, pemantauan LILA, HB, BB ibu dan

kolaborasi dengan dokter, ahli gizi dan rujuk apabila terjadi komplikasi.

Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu

dilakukan menurut Saifudin (2007) rujuk dan konsultasi, perencanaan sesuai

kondisi ibu hamil minum tablet Fe, ibu hamil setiap hari harus minum satu

tablet 60 mg selama 90 hari , periksa kehamilan secara teratur.

Perencanaan dan penatalaksanaan yang dilakukan adalah beri

informasi tentang keadaan ibu, beri informasi tentang tablet Fe dan KEK

dan menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur,

memberikan KIE pada ibu tentang gizi ibu hamil, anjurkan untuk tetap

istirahat cukup, observasi BB, Hb dan pengukuran LILA, berikan makanan

tambahan, teraphy vitamin dan menganjurkan ibu untuk ANC teratur serta

mendokumentasikan hasil pada buku laporan.

Menurut Waryana (2010) Beri informasi tentang tablet Fe dan

menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur,

anjuran ibu untuk ANC teratur, anjurkan ibu mengatur konsumsi makanan
81

yang bergizi, anjurkan untuk istirahat cukup, obsrvasi BB dan pengukuran

LILA, pemberian makanan tambahan.

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. T selama 50 hari dan

Ny. M selama 34 hari didapatkan : keadaan umum ibu baik, ibu mengerti

tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil, ibu bersedia mengknsumsi tablet

Fe, ibu mengerti tentang makanan tambahan bagi ibu hamil, BB mengalami

kenaikan LILA dan Hb ibu bertambah, serta ibu bersedia ANC teratur.

Evaluasi yang diharapkan dari tindakan yang telah dilakukan pada

kekurangan energi kronik menurut Waryana (2010), adalah terjadi

peningkatan kadar Hb, peningkatan BB dan terjadi peningkatan LILA.Pada

kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek

karena asuhan yang diharapkan tercapai.


82

BAB V
PENUTUP

Pada tahap akhir di pembuatan laporan karya tulis ilmuah tentang asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronik penulis membuat

kesimpulan dan saran guna meningkatkan asuhan kebidanan khususnya pada ibu

hamil dengan kekurangan energi kronik yang penuls ambil kasusnya di puskesmas

Matan Jaya Simpang Hilir Kayong Utara.

A. Kesimpulan

1. Pada pengkajian diperoleh data Subjekif dan Objektif. Data Subjektif

Ny. T dan Ny. M mengatakan ini kehamilan yang pertama, dengan

keluhan Ny. T merasa pusing, mual, kang dsertai dengan muntah,

lemes dan nafsu makan berkurang. Pada Ny . M mengatakan sering

merasa pusng,badan lemas, nafsu makan kurang dan cepat lelah saat

beraktifitas. Dari data Objektif didapat pada Ny. M rambut kusam,

conjungtiva pucat, turgor kulit kering, TD 100/ 70 dan LILA 22,5 cm.

Sedankan pada Ny. T rambut kusam, conjungtiva pucat, turgor kulit

kering, TD 100/ 70 dan LILA 22 cm.

2. Analisa pada kasus ibu hamil dengan KEK diperoleh diagnosa

kebidanan Ny. T dan Ny. M dengan Masalah yang muncul adalah ibu

mengatakan cemas dan khawatir keadaannya akan membahayakan

bayinya yang disebabkan ibu cepat lelah saat beraktivitas, pusing dan

nafsu makan yang berkurang. Kebutuhan yang diperlukan adalah


83

dukungan moril dan pendididkan kesehatan tentang ibu yang

menderita KEK. Serta informasi tentang keadaan kehamilannya dan

tentang kekurangan energi kronik.

3. Diagnosa potensial tidak muncul pada kasus Ny. T dan Ny. M karena

adaya penanganan dan kerjasama yang baik antara pasien dan petugas

kesehatan.

4. Anisipasi pada ibu hamil Ny. T dan Ny.M dengan kekurangan energi

kronik adalah kolaborasi dengan dokter, kolaborasi dengan ahli gizi

untuk pengaturan pola konsumsi makanan dan bidan puskesmas daam

pemberian makanan tambahan supaya kebutuhan gizi ibu dan janin

terckupi dan memberikan Tablet Fe.

5. Pelaksanaan dalam pemberian asuhan pada Ny. T dan Ny.M sesuai

dengan perencanaan yang telah dibuat shingga didapatkan hasil yang

maksimal

6. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. T selama 50 hari dan

pada Ny. M selama 34 hari, didapatkan hasil yaitu keadaan umum ibu

baik, Ibu mengerti tentang gizi yang dibutuhkan ibu hamil, ibu

bersedia mengkonsumsi tablet Fe, ibu mengerti tentang makanan

tambahan bagi ibu hamil, BB ibu mengalami kenaikan HB dan LILA

beratambah, ibu bersedia ANC teratur.

7. Dalam pemberian asuhan pada kasus Ny. T dan Ny. M dengan

kekurangan energi kronik tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

praktek
84

B. Saran

Beasarkan kesimpulan diatas maka penulis akan menyampaikan saran

yang mungkin bermanfaat yaitu :

1. Institusi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan lebih meningkatkan upaya pencegahan terjadinya

kekurangan energi kronis pada ibu hami melalui program penyuluhan

dan pengelompokan ibu hamil dengan resiko tinggi.

2. Bidan

Hendaknya lebih meningatkan kemampuan, keteramilan dan

menambah ilmu penetahuan dalam memberikan asuhan melalui

pndidikan formal atau mengikuti seminar dan pelatihan tentang ibu

hamil dengan kekurangan energi kronik

3. Instansi Pendidikan

Menambah referensi tentang deteksi dini atau komplikasi ibu hamil

khususnya ibu hamil dengan KEK..

4. Pasien

Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan

mengikuti penyuluhan tentang nutrisi ibu hamil supaya dapat

memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan lengkap.


85

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, H. A dan Wildan, M. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba

Medika.

Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

Depkes RI. 2007. Resiko Ibu Hamil Kurang Energi Kronik ( KEK ) dan Anemia

Untuk Melahirkan Bayi Dengan Berat Lahir Rendah (BBLR). Penelitian

Gizi dan makanan Jilid 21. Jakarta : Departemen Gizi dan Kesmas

FKMUI, 2007

_________. 2012. AKI Di Indonesia. Jakarta : Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Krisrianasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogjakarta : Muha Medika

Manuaba, IBG. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Arcan

_________. 2007. Gawat – Darurat Obstetri – Ginekologi & Obstetri Ginekologi

Sosial untu Profesi Bidan. Jakarta : EGC

Mufdlidah. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika
86

Perry, A. G. 2005. Buku Saku dan Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta :

EGC

Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

___________. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Proverawati. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogjakarta : Muha Medika

Saifudin, A. B. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :

Yayasan Biana Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sujianti, dkk. 2008. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Suparaisa, dkk. 2010. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Susilowati. 2008. Asuhan Kebidanan Pada Masa kehamilan. Jakarta : Salemba

Medika

Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Wals. 2007. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihana

Winkjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

__________. 2006. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ). Jakarta : TIM

Anda mungkin juga menyukai