Anda di halaman 1dari 10

STATUS RESPONSI

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM

Pembimbing : dr. Putu Agus Arantika, Sp. KJ


Dokter muda : L.Hilal Parlian Syansuri

I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : FC
Baru/ulangan : Ulangan
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun
Pendidikan : Sarjana S1
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Hindu
Status perkawinan : Menikah
Bangsa/suku bangsa : Indonesia/Hindu
Tanggal pemeriksaan : 1 Juli 2017

II. RIWAYAT PENYAKIT


Keluhan utama
Berbicara Sendiri

Autoanamnesis
Pasien datang diantar oleh keluarganya ke IGD RSJ Bangli dalam keadaan
sadar pada pukul 13.30 WITA. Pasien datang mengenakan baju kaos berwarna
abu-abu, celana jins panjang berwarna biru tua, memakai jam tangan berwarna
hitam di tangan kiri, dan gelang kuning di tangan kanan. Rambut pasien lurus
pendek berwarna hitam kecoklatan dan diikat rapi dengan menggunakan jepit
rambut berwarna coklat. Pasien juga menggunakan 3 kalung emas. Kulit pasien
berwarna sawo matang, perawakannya sedang dengan tinggi 152 cm, dan berat 50

1
kg. Pasien diwawancara dalam posisi duduk saling berhadapan dengan pemeriksa
dan dipisahkan oleh sebuah meja. Beberapa kali terlihat pasien menggerak-
gerakan kedua tangannya, berulang kali melepas ikatan rambut, berulang kali juga
menjepit ulang rambutnya. Pasien juga terkadang melipat kakinya keatas kursi,
lalu terkadang di luruskan kembali ke bawah. Pada saat diwawancara pasien
sangat aktif berbicara.
Ketika ditanyakan siapa namanya, dimana pasien berada sekarang, siapa
yang mengantarnya, dan jam berapa sekarang, pasien masih mampu menjawabnya
dengan benar. Ketika itu pasien menjawab bahwa namanya florentina, sedang
berada di UGD Rumah Sakit Jiwa Bangli dan di antar oleh anak dan adiknya serta
keluarganya yang lain. Pasien juga mengatakan bahwa saat itu pukul 13.30.
Saat ditanyakan apakah pasien bisa berhitung. Pasien dapat menjawab
dengan benar 100 dikurangi 7 secara tiga kali berturut-turut, yaitu 93, 86, dan 79.
Ketika ditanyakan siapa presiden pertama Indonesia, pasien menjawab bahwa
presiden pertama adalah Soekarno dan ketika ditanya nama presiden Indonesia
yang baru, pasien menjawab Jokowi. Pemeriksa menanyakan apakah pasien
mengetahui persamaan dan perbedaan buah jeruk dan bola tenis. Pasien dapat
menyebutkan bahwa persamaan buah jeruk dan bola tennis adalah sama-sama
bulat, dan perbedaannya buah jeruk dimakan, bola tennis tidak bisa dimakan.
Saat ditanyakan bagaimana perasaan pasien saat itu, pasien mengatakan “saya
merasa baik baik saja” dengan nada yang gembira dan ekspresi wajah yang
bahagia. Lalu setelah itu pasien melanjutkan berbicara hal-hal yang lainnya.Setiap
di tanyakan satu pertanyaan, pasien akan menjawabnya dengan panjang lebar dan
akan menjelaskan hal-hal yang tidak penting, seperti nama orang tuanya, jumlah
saudaranya, pasien bercerita tentang pasien bisnis perhiasanya, ia mengatakan
banyak mempunyai karyawan laki-laki dan semua bencong kemudian pasien
mengatakan banyak pelacur di sanur dan pasien berbiacara tentang kondisi
perpolitikan di Indonesia yang tidak beres.Pasien mengaku sering mencium bau
kotoran anjing dan sering menggosok gosok hidungnya dengan fresh care. Selain
itu pasien mengatakan kesulitan tidur. Pasien sering terbangun tengah malam, lalu
akan tidur kembali. Dalam semalam bisa beberapa kali terbangun. Pasien juga
mengatakan bahwa akhir-akhir ini pasien tidak berselera untuk makan, sehingga

2
makan sangat sedikit. Namun untuk merawat dirinya pasien masih tetap rutin
mandi 2 kali sehari, dan mengganti baju setiap hari.

Heteroanamnesis (adik pasien)


Pasien diantar oleh adik dan dan dua orang anakanya datang ke IGD
Rumah Sakit Jiwa Bangli karena keluhan sering mengganggu penghuni kos
lainnya . Dikatakan oleh adik pasien bahwa pasien beberapa hari ini terlihat sering
marah-marah, berbicara kotor dan sering berbelanja berlebihan dan kemudian
dibagikan ke orang-orang sekitar. Pasien dikatakan tampak sangat aktif sejak
lebih tahun 2013 saat bisnis perhiasannya bagkrut.dan dikatakan jga pasien
ditinggal oleh suaminya setelah usahanya bangkrut. Keluhan dikatakan memberat
sejak 7 hari yang lalu. Pasien dikatakan tidak bisa diam, terus saja mengocehkan
hal-hal yang tidak penting. Pasien sering mengganggu penghuni kos lainnya
sambil berteriak-teriak, pasien juga pernah mengenakan pakaian yang sangat
ngentrik dan berdandan dengan sangat menor. Pasien juga dikatakan sering
tertawa sendiri di dalam kamar. Adik pasien mengatakan bahwa sebelumnya
kakanya merupakan orang yang sangat jarang bergaul, penyayang, serta rajin
bekerja. Pasien diceritakan bahwa pasien sering berpergian ke luar negeri, dan
membeli barang yang berlebihan dan kemudian dibagikan secara Cuma-Cuma ke
orang lain. Pasein dikatakan sempat dirawat di RSJ Bangli sekitar 1 tahun yang
lalu dan dirawat sekitar 10 hari. Pasien sempat putus obat setelah keluar dari RSJ.
Pasien dikatakan sering kesulitan tidur. Karena pasien sekarang tidur
dengan anaknya, pasien berulang kali terbangun tiba-tiba di tengah malam. Ketika
terbangun terlihat seolah-olah pasien sangat kaget. Ketika ditanyakan kenapa tiba-
tiba kaget, pasien hanya menggelengkan kepalanya saja.sepanjang malam bisa
lebih kurang 2 hingga 3 kali pasien terbangun. Pasien juga dikeluhkan tidak mau
makan. Ketika anaknya memberikan makanan, hanya sedikit saja yang di makan
oleh pasien, sisanya di biarkan begitu saja. Naman walaupun susah makan dan
minum pasien masih tetap mampu merawat dirinya. Pasien rutin mandi 2 kali
sehari, dan tetap berganti baju setiap harinya.

3
Riwayat penggunaan NAPZA
Pasien mengatakan merokok tetapi tidak minum minuman beralkohol. Pasien
tidak minum kopi.

Riwayat penyakit dahulu


Pasien dikatakan memiliki riwayat penyakit kejiwaan sebelumnya.dan dirawat di
RSJ Bangli 1 tahun yang lalu. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi,
diabetes mellitus..

Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Semua saudara pasien masih
hidup

Riwayat kehidupan sosial


 Riwayat Perkembangan
- Riwayat kehamilan dan persalinan
Riwayat kehamilan dan persalinan saat dikatakan pasien kecil tidak ada
kelainan yang berarti. Pasien dikatakan dilahirkan cukup bulan dengan
persalinan yang normal dengan berat badan yang cukup. Riwayat
pendidikan
Pasien bersekolah hingga sarjana S1.
- Riwayat pekerjaan
Pasien dikatakan membuka usaha perhiasan sejak menikah dan usahanya
bangkrut sejak than 2013.

 Riwayat Sosial
Dari heteroanamnesis, tidak didapatkan informasi mengenai masa kecil
pasien dan bagaimana hubungannya dengan teman sepergaulannya. Pasien
dikenal orang yang jarang bergaul, rajin bekerja, dan seorang yang penyang.
Pasien merupakan orang yang tertutup, tidak pernah terlihat menceritkan
masalahnya. Semenjak sakit, hubungan sosialnya menjadi kurang baik.

4
.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Interna
 Status Present
- Tekanan Darah : 140/100 mmHg
- Nadi : 80kali/menit
- Frekuensi Napas : 19 kali/menit
- Temperatur : 36.5oC
 Status General
- Mata : Anemis (-/-), ikterus (-/-), refleks pupil (+/+) isokor
- THT : Kesan tenang
- Leher : Pembesaran kelenjar (-)
- Thorak : Simetris
Cor : S1S2 tunggal, reguler. murmur (-)
Po : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- Abdomen : distensi (-), bising usus (+) normal, hepar/lien tidak teraba
- Ekstremitas : hangat + + , edema - -
+ + - -

Status Neurologis
 GCS :E4V5M6
 Tenaga : 555 555
555 555

 Tonus : N N
N N

N N
 Tropik :
N N

+ +
 Reflek fisiologis :
+ +

 Reflek patologis : - -

5
- -

Status Psikiatri
a) Kesan Umum : Penampilan tidak wajar,
b) Kontak : Kontak visual dan verbal cukup
c) Sensorium dan Kognitif
 Kesadaran : Jernih
 Orientasi : Baik (waktu, tempat, orang)
 Daya Ingat
 Segera : Baik
 Jangka Pendek : Baik
 Menengah : Baik
 Jangka Panjang : Baik
 Intelegensia : Sesuai tingat pendidikan
 Konsentrasi perhatian : Baik
 Kemampuan berpikir abstrak : Baik
d) Mood : Hipertimia
e) Afek : Appropriate
f) Kesesuaian :Appropriate
g) Proses pikir
 Bentuk pikir : non logis non realis
 Arus pikir : Flight of idea
 Isi pikir : Waham (-), ide aneh (-)
h) Persepsi
 Halusinasi : Penciuman (+)
 Ilusi : tidak ada
i) Dorongan Insting
 Insomnia : (+) tipe intermediate
 Hipobulia : tidak ada
 Raptus : (+) Riawayat
j) Tilikan : Derajat 4
k) Psikomotor : Meningkat saat pemeriksaan

6
IV. RESUME
Perempuan berusia 57 tahun, suku Bali, Bangsa Indonesia, dengan tingkat
pendidikan sarjana Strata I, bekerja sebagai sebagai pengusaha perhiasan dan
sudah menikah, datang ke IGD Rumah Sakit Bangli dengan Keluhan utama
berbicara sendiri berdasarkan heteroanamnesis. Keluhan dirasakan berlangsung
sekitar kurang lebih tahun 2013 yang lalu, disertai dengan gejala lainnya berupa
banyak berbicara, susah tidur dan sering terbangun tengah malam. 7 hari terakhir
keluhan memberat, pasien lebih aktif berbicara hingga berteria-teriak dan
mengganggu penghuni kos lainnya. Keluahn lain pasien sempat menggunakan
baju yang ngentrik dan berdandan yang menor. pasien sering mengatakan bahwa
dia mempunyai usaha perhiasan dan memiliki banyak pegawai, kemudian pasien
juga mengatakan banyak pelacur di sanurdan brecerita mngenai kondisi
perpolitikan di Indonesia . Pasien sebelumnyamemiliki riwayat gangguan
kejiwaan sejak tahun 2013.
Dari pemeriksaan fisik, diperoleh status interna dan status neurologis
dalam batas normal. Pada kasus psikiatri, didapatkan kesan umum tampak
penampilan tidak wajar namun kontak verbal dan visual cukup. Kesadaran jernih
dengan orientaasi, daya ingat, daya wicara, konsentrasim daya berhitung yang
baik, namun tilikan derajat empat (4). Mood pasien hipertimia, dengan afek
appropriate, dengan bentuk pikir non-logis non-realis, arus pikir flight of idea, dan
isi pikirtidak ada waham. Terdapat halusinasi penciuman tanpa adanya ilusi,
didapatkan insomnia tipe intermediate, dan raptus, namun tidak didapatkan
adanya hipobulia. Pada saat pemeriksaan didapatkan peningaktan pada
psikomotor.

V. DIAGNOSIS
Diagnosis Banding
1) Skizoafektif tipe manik (F25.0)
2) Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik (F31.2)

7
Diagnosis Multiaksial
Aksis I : Gangguan skizoafektif tipe manik
Aksis II : Gangguan kepribadian emosional tak stabil
Aksis III : Diabetes Melitus, Hipertensi
Aksis IV : Masalah Ekonomi
Aksis V : GAF saat ini 40-31

VI. TERAPI
 Rawat Inap di Ruang IPCU
 Farmakoterapi
- Injeksi lodomer (k/p)
- Injeksi diazepam 10 mg im (k/p)
- Seroquel 1x250 mg
- Olandoz 2x10 mg
 Psikoterapi suportif
 Monitoring : Efek samping obat

Usulan Pemeriksaan
 Cek lab lengkap

VII. PROGNOSIS
1. Diagnosis : gangguan skizoafektif tipe manik
2. Onset umur : Tua : Baik
3. Perjalanan penyakit : Kronis :Buruk
4. Faktor genetik : tidak ada : Baik
5. Pendidikan : sarjana strata I : Baik
6. Status pernikahan : Menikah : Baik
7. Perhatian keluarga : Cukup : Baik
8. Lingkungan sosial ekonomi : Kurang : Buruk
9. Faktor pencetus : jelas : Baik
10. Ciri kepribadian : tertutup, jarang bergaul, rajin penyayang
: Buruk

8
11. Tilikan : Derajat 4 : Baik
12. Penyakit organik : ada : Buruk
Kesimpulan mengarah ke prognosis baik

VIII. ANALISIS PSIKODINAMIKA


Biologi dan Genetika
Pasien merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Dimana senua saudara
pasein masih hidup.

Pola Asuh
Pasien mengatakan bahwa saat kecil ia diasuh oleh orangtuanya. Menurutnya,
hubungan antara. anggota keluarga sangat baik dan dia mendapatkan kasih sayang
yang cukup sejak kecil. Kebutuhannya sejak kecil selalu dipenuhi oleh
keluarganya.

Ciri Kepribadian Premorbid


Pasien cenderung merupakan tipe orang dengan kepribadian yang tertutup, pasien
dikatakan jarang bergaul, pribadi yang tertutup, ramah terhadap orang lain.

Stressor Psikososial
Pasien dikatakan mulai kumat dan menunjukan perilaku aneh sejak kurang lebih 1
minggu yang lalu. Dimana hal tersebut dipicu bahwa beberapa hari sebelumnya
pasien sempat putus obat.Pasien sudah pernah dirawat di RSJ Bangli pada tahunn
2013

9
RESPONSI KASUS

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE


MANIK

Oleh:
LALU HILAL PARLIAN SYANSURI (12.06.0043)

Pembimbing:
dr. Putu Agus Grantika, Sp.KJ

DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


BAGIAN/SMF PSIKIATRI RSJ PROVINSI BALI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
2017

10

Anda mungkin juga menyukai