Leli
Leli
21 Votes
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling mendukung.Epidermis yang
berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang
mengandung unsure pertahanan kimiawi.
Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam
rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus
garis pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun
yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang
masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk
mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat
dari lingkungan hidup
1.2 Tujuan
-Jenis-jenis antibodi
BAB II
2.1 Pengertian
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan
oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem
ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteridan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat
asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga
berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan
terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker
1. PERTAHANAN tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, dan jika sel-sel imun
yang bertugas untuk pertahana ini mendapatkan gangguan atau tidak bekerja dengan baik, maka
oranmg akan mudah terkena sakit
2. KESEIMBANGAN, atau fungsi homeostatik artinya menjaga keseimbangan dari komponen tubuh.
3. PERONDAAN, sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuna untuk memantau ke seluruh bagian
tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang mengalami mutasi maka sel peronda tersebut akan membinasakannya.
2.3 Macam-macam sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan kekebalan tubuh
spesifik.
Proses pertahanan tahap pertama ini bisa juga diebut kekebalan tubuh alami. Tubuh memberikan
perlawanan atau penghalang bagi masuknya patogen/antigen. Kulit menjadi penghalan bagi masuknya
patogen karena lapisan luar kulit mengandung keratin dan sedikit air sehingga pertumbuhan
mikroorganisme terhambat. Air mata memberikan perlawanan terhadap senyawa asing dengan cara
mencuci dan melarutkan mikroorganisme tersebut. Minyak yang dihasilkan oleh Glandula Sebaceae
mempunyai aksi antimikrobial. Mukus atau lendir digunakan untuk memerangkap patogen yang masuk ke
dalam hidung atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh paru-paru. Rambut hidung juga memiliki
pengaruh karenan bertugas menyaring udara dari partikel-partikel berbahaya. Semua zat cair yang
dihasilkan oleh tubuh (air mata, mukus, saliva) mengandung enzimm yang disebut lisozim. Lisozim
adalah enzim yang dapat meng-hidrolisis membran dinding sel bakteri atau patogen lainnya sehingga sel
kemudian pecah dan mati. Bila patogen berhasil melewati pertahan tahap pertama, maka pertahanan
kedua akan aktif.
Inflamasi merupakan salah satu proses pertahanan non spesifik, dimana jika ada patogen atau antigen
yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang suatu sel, maka sel yang rusak itu akan melepaskan signal
kimiawi yaitu histamin. Signal kimiawi berdampak pada dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan akhirnya
pecah. Sel darah putih jenis neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari pembuluh darah akibat gerak yang
dipicu oleh senyawa kimia(kemokinesis dan kemotaksis). Karena sifatnya fagosit,sel-sel darah putih ini
akan langsung memakan sel-sel asing tersebut. Peristiwa ini disebut fagositosis karena memakan benda
padat, jika yang dimakan adalah benda cair, maka disebut pinositosis. Makrofag atau monosit bekerja
membunuh patogen dengan cara menyelubungi patogen tersebut dengan pseudopodianya dan
membunuh patogen dengan bantuan lisosom. Pembunuh dengan bantuan lisosom bisa melalui 2 cara
yaitu lisosom menghasilkan senyawa racun bagi si patogen atau lisosom menghasilkan enzim lisosomal
yang mencerna bagian tubuh mikroba. Pada bagian tubuh tertentu terdapat makrofag yang tidak
berpindah-pindah ke bagian tubuh lain, antara lain : paru-paru(alveolar macrophage), hati(sel-sel
Kupffer), ginjal(sel-sel mesangial), otak(sel–sel microgial), jaringan penghubung(histiocyte) dan pada
nodus dan spleen. Acidofil/Eosinofil berperan dalam menghadapi parasit-parasit besar. Sel ini akan
menempatkan diri pada dinding luar parasit dan melepaskan enzim penghancur dari granul-granul
sitoplasma yang dimiliki. Selain leukosit, protein antimikroba juga berperan dalam menghancurkan
patogen. Protein antimikroba yang paling penting dalam darah dan jaringan adalah protein dari sistem
komplemen yang berperan penting dalam proses pertahan non spesifik dan spesifik serta interferon.
Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus yang berfungsi menghambat produksi virus
pada sel-sel tetangga. Bila patogen berhasil melewati seluruh pertahanan non spesifik, maka patogen
tersebut akan segera berhadapan dengan pertahanan spesifik yang diperantarai oleh limfosit.
Suatu saat, jika suatu individu lama tidak terkena antigen yang sama dengan yang menyerang
sebelumnya, maka bisa saja ia akan sakit yang disebabkan oleh antigen yang sama karena limfosit B
yang mengingat antigen tersebut sudah mati. Limfosit B memori
biasanya berumur panjang dan tidak memproduksi antibodi kecuali dikenai antigen spesifik. Jika tidak
ada antigen yang sama yang menyerang dalam waktu yang sangat lama, maka Limfosit b bisa saja mati,
dan individu yang seharusnya bisa resisten terhadap antigen tersebut bisa sakit lagi jika antogen itu
menyerang, maka seluruh proses respon imun harus diulang dari awal.
Untuk respon imun yang diperantarai sel, Limfosit yang berperan penting adalah limfosit T.
Jika suatu saat ada patogen yang berhasil masuk dalam tubuh kemudian dimakan oleh suatu sel yang
tidak bersalah(biasanya neutrofil), maka patogen itu dicerna dan materialnya ditempel pada permukaan
sel yang tidak bersalah tersebut. Materi yang tertempel itu disebut antigen. Respon imun akan dimulai
jika kebetulan sel tidak bersalah ini bertemu dengan limfosit T yang sedang berpatroli, yaitu sel tadi
mengeluarkan interleukin 1 sehingga limfosit T terangsang untuk mencocokkan antibodi dengan
antigennya. Permukaan Limfosit T memiliki antibodi yang hanya cocok pada salah satu antigen saja. Jadi,
jika antibodi dan antigennya cocok, Limfosit T ini, yang disebut Limfosit T pembantu mengetahui bahwa
sel ini sudah terkena antigen dan mempunyai 2 pilihan untuk menghancurkan sel tersebut dengan
patogennya. Pertama, Limfosit T pembantu akan lepas dari sel yang diserang dan menghasilkan senyawa
baru disebut interleukin 2, yang berfungsi untuk mengaktifkan dan memanggil Limfosit T Sitotoksik.
Kemudian, Limfosit T Sitotoksik akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel yang terkena
penyakit tersebut. Kedua, Limfosit T pembantu bisa saja mengeluarkan senyawa bernama perforin untuk
membocorkan sel tersebut sehingga isinya keluar dan mati.
Antibodi adalah protein berbentuk Y dan disebut Immunoglobulin(Ig), hanya dibuat oleh Limfosit B.
Antibodi berikatan dengan antigen pada akhir lengan huruf Y. Bentuk lengan ini akan menentukkan
beberapa macam IG yang ada, yaitu IgM, IgG, IgA,IgE dan IgD. Saat respon imun humoral, IgM adalah
antibodi yang pertama kali muncul. Jenis lainya akan muncul beberapa hari kemudian. Limfosit B akan
membuat Ig yang sesuai saat interleukin dikeluarkan untuk mengaktifkan Limfosit T saat antigen
menyerang.
Antibodi juga dpat menghentikan aktivitas antigen yang merusak dengan cara mengikatkan antibodi
pada antigen dan menjauhkan antigen tersebut dari sel yang ingin dirusak. Proses ini dinamakan
neuralisasi. Semua Ig mempunyai kemampuan ini. Antibodi juga mempersiapkan antigen untuk dimakan
oleh makrofag. Antobodi mengikatkan diri pada antigen sehingga permukaannya menjadi lebih mudah
menempel pada makrofag. Proses ini disebut opsonisasi.
IgM dan IgG memicu sistem komplemen, suatu kelompok protein yang mempunyai kemampuan unutk
memecah membran sel. IgMdan IgG bekerja paling maksimal dalam sistem sirkulasi,IgA dapat keluar dari
peredaran darah dan memasuki cairan tubuh lainnya. IgA berperan penting untuk menghindarkan infeksi
pada permukaan mukosa. IgA juga berperan dalam resistensi terhadap banyak penyakit. IgA dapat
ditemukan pada ASI dan membantu pertahanan tubuh bayi.IgD merupakan antibodi yang muncul untuk
dilibatkan dalam inisiasi respon imun. IgE merupakan antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi dan
kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan parasit.
Antibodi tidak menghancurkan antigen secara langsung, akan tetapi menetralkannya atau menyebabkan
antigen ini menjadi target bagi proses penghancutan oleh mekanisme opsonosasi, aglutinasi,presipitasi
atau fiksasi komplemen. Opsonisasi, aglutinasi dan presipitasi meningkatkan proses fagositosis dari
komplek antigen-antibodi sementara fiksasi komplemen memicu proses lisis dati protein komplemen pada
bakteri atau virus.
Sistem imun manusia terdiri daripada organ imun, sel imun dan lain-lain. Organ imun merujuk kepada
sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, nodus limfa, tonsil, apendiks dan sebagainya. Kebanyakan sel
imun terdiri daripada sel T dan sel B. Sel B akan matang dalam sumsum tulang, apabila sistem darah
diserang, ia akan memproses antibodi untuk menentang virus dan bakteria. Sel T dihasil oleh sumsum
tulang, bertumbuh dan matang di kelenjar timus tetapi ia tidak menghasilkan antibodi. Tugas utamanya
adalah: menentang sel yang dijangkiti virus, bakteria dan kanker. Apabila sistem imun berada di dalam
keadaan normal, tubuh manusia akan dapat menentang berbagai patogen. Walau bagaimana, jika daya
imun berada dalam paras rendah, peluang menghidapi penyakit menjadi lebih tinggi, terutamanya bayi,
kanak-kanak dan orang tua. Sistem imun bayi masih di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
Oleh itu, antibodi badan masih lemah untuk melawan pelbagai mikroorganisma. Manakala organ sistem
imun orang tua telah uzur dan semakin merosot, jadi daya tahan sistem imun juga menurun.
Sistem kekebalan tubuh harus selalu dalam keadaan seimbang.Jika tidak, akan terganggu.Penyebab
gangguan sistem kekebalan tubuh ada yang tidak diketahui dan telah ada sejak lahir (primer). Ada juga
gangguan kekebalan sekunder karena faktor lain, misalnya infeksi (AIDS, campak dan lain-lain), gizi
buruk, serta penyakit ganas misalnya kanker, leukemia, obat-obatan misalnya obat yang mengandung
hormon kortikosteroid, obat untuk kanker, dan lain-lain.
Sebetulnya, tubuh memiliki zat yang secara otomatis akan menormalkan sistem imun.Kalau imunnya
kurang maka ditingkatkan, kalau terlalu tinggi diturunkan.Di dalam tubuh, ada zat yang mempunyai sifat
seperti itu. Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil menormalkan sistem imunnya sendiri. Akhirnya,
dicarilah cara menormalkan sistem imun tubuh dari luar dengan imunomodulator.
Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau memengaruhi) sistem imun tubuh
menjadi ke arah normal. Produk imunomodulator berperan menguatkan sistem imun tubuh (imuno
stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imuno suppressan).Misalnya,diberikan
bersama antibiotic.Selain sintetik, produk imunomodulator kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada
tanaman tertentu yang memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya, daun meniran. Setelah
diteliti, daun ini punya efek meningkatkan sistem imun tubuh. Sekarang sudah dibuat dalam bentuk obat.
Yang harus diketahui, imunomodulator adalah obat, dan bukan suplemen yang bisa dikonsumsi sehari-
hari. Fungsinya pun hanya membantu meningkatkan kekebalan.
Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada gunanya, karena tubuh masih bisa
menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh itu, kan, sama seperti organ tubuh lain, memerlukan
energi. Oleh karenanya, agar sistem imun tubuh baik, gizi pun harus seimbang. Sel-sel kekebalan itu bisa
bergerak, butuh makanan (energi) juga. Jadi, makan cukup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan
mineral. Sama seperti fungsi organ lain.
Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita. Berikut adalah faktor-faktor yang
merendahkan sistem keimunan kita:
1. Cara hidup yang tidak sihat
2. Kekurangan zat makanan
3. Pencemaran udara atau alam sekitar
4. Keletihan
5. Tekanan dan kerisauan
6. Kurang bersenaman
7. Penggunaan antibiotik yang berlebihan
Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita mendapat jangkitan. Orang yang
mempunyai sistem imun yang rendah mudah berasa letih, tidak bersemangat, sentiasa selesema,
jangkitan usus (makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan mual), luka sukar untuk
sembuh, alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun yang tidak teratur juga boleh menyebabkan
kecederaan pada sel.
1. Penyakit AIDS
Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit; yang mana virus HIV menyerang
sistem imun. Apabila memasuki badan manusia, virus tersebut akan memusnahkan sel otak dan
‘leucocytes’ dan ia membiak dan berkembang di limfosit menyebabkan badan manusia hilang
keupayaan untuk melawan penyakit. Pesakit akan lemah dan terdedah kepada pelbagai penyakit
berjangkit seperti tuberkulosis pulmonari, kandidiasis, kayap, manakala enteritis, pneumonia,
‘cephalitis’ dan lain-lain yang disebabkan oleh mikroorganisma patogenik yang luar biasa.
2. Penyakit Autoimunitas
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan jaringan sendiri.
Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh,
penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang menghancurkan insulin sehingga
tubuh penderita tidak bisa membuat gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi
yang menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan paralisis dan lemah. Pada
demam rheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen.
Pada Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi menyerang berbagai jaringan yang
berbeda, menyebabkan gejala yang menyebar.
3. Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap antigen. Antigen yang memicu
alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:reaksi alergi langsung dan reaksi alergi
tertunda.
Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral. Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi
antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel Mast,leukosit
yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE
menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata berair.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel. Contoh yang ekstrim adalah saat makrofag tidak
dapat menelan antigen atau menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan
pada jaringan.
Untuk mempunyai sistem imun yang sempurna untuk menentang virus dan bakteri, kita perlu
mempunyai syarat tertentu seperti berikut:
• Protein: Pengambilan protein yang mencukupi dalam pemakanan harian kita amatlah penting kerana
protein adalah nutrien penting yang diperlukan untuk penghasilan imunoglobulin dan pelbagai antibodi.
Ini kerana protein terdiri daripada 22 jenis asid amino yang berlainan, 8 jenis daripadanya ialah
keperluan badan manusia, badan manusia tidak dapat memprosesnya dan harus mengambilnya badan
anda dengan protein yang mencukupi dan berkualiti seperti: daging, ikan, telur dan kekacang.
• Vitamin dan mineral: Membekalkan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh badan seperti Vitamin A,
Vitamin C, Vitamin E, Zink, Besi, Selenium dan sebagainya.
• Aloe Vera: Tumbuh di kawasan panas dan kering, aloe vera mempunyai
ketahanan terhadap cuaca yang tinggi. Ia boleh menyejukkan badan dan
mengeluarkan toksin, menyembuhkan keradangan dan menentang bakteria
serta meningkatkan daya ketahanan tubuh. Aloe vera mempunyai pelbagai zat
aktif seperti asid amino, unsur mikro, vitamin dan sebagainya, khasnya unsur
germanium dan sebagainya yang terkandung dalam unsur mikro yang dapat
membantu badan mengeluarkan bahan toksin, memulihkan tisu yang luka dan
meningkatkan sistem imun badan dengan cepat.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Keimunan badan kita mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup dan pemakanan kita. Jika badan
dibekalkan dengan nutrien yang mencukupi dan sesuai, sistem imun kita dapat diperkuatkan. Produk
berkualiti seperti Phyto Greens, Jus Aloe Vera, Royal Spora Lingzhi dan Teh Hijau dapat meningkatkan
daya ketahanan badan kita. Kita dikelilingi oleh virus dan bakteria, oleh itu, adalah amat penting untuk
memastikan sistem imun kita berfungsi dengan baik supaya dapat mempertahankan badan dan melawan
dari pelbagai penyakit.
3.2 Saran
Agar dalam penyusunan karya ilmiah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka penulis
menyarankan:
-Jaga pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=113
2. http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/05/sistem-imun.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
4. http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/1-virus-sistem-imun-dan-antibiotika.html
5. http://rhamnosa.wordpress.com/2006/03/11/stimuno-si-penguat-sistem-imun/
6. http://mikrobia.wordpress.com/2007/03/08/sistem-kekebalan-tubuh-
068114009068114048068114055/
Report this ad
Report this ad
Terkait
Glikolisisdalam "education"
spyware
Tinggalkan Balasan
« Sebelumnya | Berikutnya »
About
Report this ad
Entries RSS
Comments RSS
Insurgent_meon's Blog
Blog di WordPress.com.
Ikuti