Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi yang akurat terhadap asuhan keperawatan adalah alat manajemen resiko yang lain.
Apabila perawatan diberikan dengan keterampilan penuh, tetapi tidak didokumentasikan, maka tindakan
ini tidak dapat dibuktikan. Dokumentas i yang buruk dapat merusak proses pengadilan. Pengacara akan
memeriksa kelabilan, perubahn catatan, kesalahan pencacatan pesan atau medikasi yang diberikan, atau
sebaliknya. Semua entri pada cacatan klien harus memberikan gambaran yang objektif, lengkap, tepat
waktu, dan akurat tentang perjalanan pengobatan klien. Dokumentasi harus menunjukkan intervensi dan
hasilnya. Pemberi perawatan tidak boleh seorang yang misterius. Tanda tangan yang berlaku harus
mencakup inisial dan pendokumentasi yang dimandatkan.
Hasil perhitungan spons, alat, dan jarum/benda tajam harus didokumentasikan pada catatan
bedah. Pendokumentasian informasi lain mungkin di perlukan, bergantung pada prosedur bedah.
Misalnya, pendokumentasian penggunaan torniket pneumatik mencakup lokasi manset, tekanan manset,
kapan manset digembungkan dan dikempeskan, indentifikasi jumlah torniket , dan kondisi kulit klien di
bawah torniket pra- dan pasca bedah.
persoalan ini yang perlu mendapat perhatian di ruang bedah adalah kewenangan pemberi
perawatan, kebijakan dan prosedur, keamanan berkaitan dengan alat, keamanan klien, dan
kepuasan klien.
Pemandatan
Keyakinan terhadap kualitas staf adalah krusial dalam perawatan klien yang aman dan
berkualitas. Perekrutan tenaga menentukan persiapan pendidikan, lisensi, dan pengalaman
kerja sebelumnya.Apabila staf diperkerjakan, orientasi digunakan untuk mengkaji dan
mengevaluasi kompetensi dalam bidang-bidang penting. Program orientasi yang kuat dengan
pendokumentasian pencapain kompetensi adalah alat manajemen resiko terbaik. Program
orientasi harus menggambarkan kompetensi yang diharapkan dari peserta orientasi dalam
bidang-bidang yang penting.
Pemandatan telah diterapkan dokter selama bertahun-tahun. Misalnya, dokter yang telah
menyelesaikan residensinya di bidang bedah ortopedik akan di berikan kewenanangan untuk
mengatasi klien ortopedik. Namun, kewenangan ini tidak meluas di bidang-bidang lain,
misalnya, bedah umum atau ginekologi.