Gustex
Gustex
MANAJEMEN KEPERAWATAN
PERENCANAAN PELAYANAN KEPERAWATAN
1. Lina Elfiana
2. Apriyanti Dewi
3. Fanti fadilyah
4. Hildha Novaliana
5. I Gusti Ngurah Kardisaputra
6. Ida Bagus Suarsawan
7. Ni Putu Sari Wulandari
8. Rosyida Putri
9. Silfi Rusdiana
10. Yunike Katutari
11. Sutarti
12. Heni Nurhayati
13. Hapip Tantawi
14. Rina Rahayu
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan tidak terlepas dari andil sebuah rumah sakit sebagai institusi
yang ditunjuk sebagai wadah yang melayani atau emberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang sangat kompleks,
karena Sumber Daya Manusia yang bekerja, terdiri dari multi disiplin dan berbagai jenis
keahlian. Rumah Sakit adalah salah satu bentuk organisasi yang kegiatannya memberikan
pelayanan yang baik, berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, sehingga
dibutuhkan kinerja karyawan yang baik. (Suryadi,1999).
Pelayanan keperawatan merupakan inti dari suatu pelayanan kesehatan termasuk di
Rumah Sakit. Gillies (1998), menjelaskan bahwa 40-60% pelayanan di Rumah Sakit
merupakan pelayanan keperawatan. Sebagai pelaksana dan pengelola pelayanan, perawat
harus mampu mengembangkan bentuk pelayanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat
sesuai dengan kebutuhannya secara berkesinambungan. Perawat adalah salah satu unsur vital
dalam rumah sakit, perawat, dokter dan pasien merupakan satu kesatuan yang saling
membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan. Perawat sebagai bagian yang penting dari Rumah
Sakit, dituntut memberikan perilaku membantu, dalam rangka membantu pasien untuk
mencapai kesembuhan. Tanpa perawat, kesejahteraan pasien akan terabaikan, karena perawat
adalah penjalin kontak pertama dan terlama dengan pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Pelayanan Keperawatan?
2. Apa Profil Perawat Profesional?
3. Bagaimana Proses Manajemen Keperawatan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Definisi Pelayanan Keperawatan
2. Untuk Mengetahui Profil Perawat yg Profesional
3. Untuk Mnegetahui Proses Manajemen Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan keperawatan adalah bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik
dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan dan kemampuan pasien
untuk mel aksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri. Pelayanan keperawatan
mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat bersama-sama
dengan tenaga kesehatan lain untuk mencapai tujuan promosi dan pembinaan kesehatan,
pencegahan penyakit, diagnosa dini, penyembuhan dan kesembuhan dari penyakit atau
kecelakaan dan rehabilitasi, dengan menggunakan metoda keperawatan yang selanjutnya
disebut sebagai proses keperawatan. Proses ini mempunyai kerangka dasar ilmiah, dengan
pendekatan pemecahan masalah, yang intinya adalah pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Dengan demikian terjadi pergeseran dari tindakan yang didasarkan atas
penugasan atau perintah dokter, menjadi tindakan yang lebih bersifat mandiri dengan
menggunakan metoda pendekatan dan tindakan keperawatan yang bersifat logik dan
sistematis. Dengan melihat keperawatan sebagai suatu sistem, kita dapat melihat secara
sistematis pelayanan keperawatan dengan permasalahan yang sering ijumpai di rumah sakit.
Pertama, masukan yang tendiri dari tenaga paramedis keperawatan, organisasi dan
tata laksana keperawatan di rumah sakit, sarana dan prasarana keperawatan serta pasien yang
dilayani. Kedua, proses manajemen keperawatan dan ketiga, keluaran yang berupa pelayanan
keperawatan yang dihasilkan oleh adanya proses tersebut. Keempat, penilaian agar semua
proses berjalan dengan baik. Di samping itu dipengaruhi oleh Direktur Rumah Sakit, kepala
Unit,
Kekurangan tenaga perawat dan pendidikan perawat yang ada saat ini di Indonesia,
khususnya tenaga perawat tingkat dasar merupakan kendala bagi rumah sakit untuk
mengembangkan mutu pelayanan. Dasar pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP),
pergeseran kurikulum dari Hospital Oriented ke arah Community Oriented menyebabkan
lulusan Sekolah Perawat Kesehatan bukan siap pakai, tatapi siap latih di rumah sakit.
Keadaan ini perlu disadari oleh para pengelola rumah sakit sehingga upayaupaya untuk
meningkatkan kualitas perawat dalam mengimbangi perkembangan teknologi dan koordinasi
dengan para dokter di rumah sakit dapat dilaksanakan. Seperti halnya pelayanan medik,
organisasi dan tata laksana keperawatan di Rumah Sakit Pemerintah saat ini masih mengacu
pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 134 Tahun 1978. Kenyataannya, cukup
sulit untukmelaksanakan tata laksana tersebut, karena masih banyak pimpinan rumah sakit
maupun perawat belum menghayati tentang peran dan tugas parawat di rumah sakit.
Prinsip utamanya adalah moral dan Etika keperawatan. Dalam memberikan setiap
asuhan keperawatan perawat harus selalu berpedoman pada nilai-nilai etik keperawatan dan
standar keperawatan yang ada serta ilmu keperawatan. Untuk menghindari kesalahan dalam
pelaksanaan peran ini maka perawat harus berpegangan pada prinsip-prinsip etik keperawatan
yang meliputi :
1. Justice Asas keadilan
Setiap prioritas tindakan yang diberikan harus berdasarkan kondisi
pasien, tidak ada diskriminasi pasien dan alat
2. Autnomy Asas menghormati otonomi
Setiap manusia mempunyai hak untuk menentukan tindakan terhadap
dirinya sendiri
3. Benefienc Asas Manfaat
Setiap tindakan yang diberikan kepada klien harus bermanfaat bagi
klien dan menghindarkan dari kecacatan
4. Veracity Asas kejujuran
Perawat dalam berkomunikasi harus mengatakan yang benar dan
jujur kepada klien
5. Confidentiality Asas Kerahasiaan
Apa yang dilaksanakan oleh perawat harus didasarkan pada
tanggung-jawab moral dan profesi.
Perawat harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap profesi dengan jalan terus
menerus menambah ilmu melalui melalui pendidikan formal/nonformal, sampai pada suatu
keahlian tertentu. Pengembangan pelayanan keperawatan yang paling efektif harus
didasarkan pada hasil temuan-temuan Ilmiah yang dapat diuji ke-sahihannya.
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Di dalam
proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi
resiko, pencegahan komplikasi argumentasi pengetahuan atau ketrampilan kesehatan dan
kemudahan dari kebebasan maksimal.Di dalam proses manajemen Keperwatan, bagian akhir
adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien.
2. Perencanaan
Perencanaan disini dimaksudkan untuk menyusun suatu rencana yang strategis dalam
mencapai tujuan, seperti menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada
semua pasien, menegakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, memutuskan
ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur
organisasi yang dapat mengoptimalkan efektifitas staf serta menegakkan
kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visidan misi yang telah
ditetapkan.
3. Pelaksanaan
Pada tahap ini Manajemen Keperawatan memerlukan kerja melalui orang lain, maka
tahap implementasi di dalam proses manajemen terdiri dari dan bagaimana memimpin
orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan.
4. Evaluasi
Tahap akhir dari proses manajerial adalah melakukan evaluasi seluruh kegiatan yang
telah dilaksanakan.Pada tahap ini manajemen akan memberikan nilai seberapa jauh
staf mampu melaksanakan tugasnya dan mengidentifikasi factor-faktor yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.
Kesimpulan
Jadi pelayanan keperawatan. Merupakan pelaksana dan pengelola pelayanan, perawat
harus mampu mengembangkan bentuk pelayanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat
sesuai dengan kebutuhannya secara berkesinambungan. Perawat adalah salah satu unsur vital
dalam rumah sakit, perawat, dokter dan pasien merupakan satu kesatuan yang saling
membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan. Perawat sebagai bagian yang penting dari Rumah
Sakit, dituntut memberikan perilaku membantu, dalam rangka membantu pasien untuk
mencapai kesembuhan. Yang pelaksanan pelayanan keperawatan adalah proses keperawatan
itu sendiri.
Saran
Pelayanan keperawatan harus dilaksanankan di berbagai instansi kesehatan yang
harus memperhatikan Asas keadilan Setiap prioritas tindakan yang diberikan harus
berdasarkan kondisi pasien, tidak ada diskriminasi pasien dan alat,Asas menghormati
otonomi,Setiap manusia mempunyai hak untuk menentukan tindakan terhadap dirinya
sendiri, Asas Manfaat,Setiap tindakan yang diberikan kepada klien harus bermanfaat bagi
klien dan menghindarkan dari kecacatan ,Asas kejujuran,Perawat dalam berkomunikasi harus
mengatakan yang benar dan jujur kepada klien,Asas Kerahasiaan supaya menghasilkan
pelayanan kesehatan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
asmanurs.blogspot.com.Makalah-Perencanaan Pelayanan./2014/05/.html
Nurachmah,E. (2005).Asuhan Keperawatan Bermutu di Rumah Sakit.Pdpersi.Availabe
from:http//www.pdpersi.co.id.diakes 26 januari 2010