Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN TANAH

Banyak batasan (defenisis) yang dibuat orang tentang tanah. Defenisi yang
dukemukan disini adalah merupakan kombinasi yang dibuat oleh Jooffe dan Marbut
yang termasuk dua ahli ilmu tanah yang berkebangsaan dari Amerika Serikat. Tanah
adalah Tubuh Alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat
bekerjanya gaya-gaya alam (natural froces) terhadap bahan-bahan alam (natural
material) di permukaan bumi.
Tanah merupakan lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas
permukaan bumi. Material yang tidak padat, sebagai media dan sarana produksi untuk
menumbuhkan berbagai tanaman.
Tanah sebagai salah satu unsur utama dari ekosistem mempunyai peran ganda
sebagai media produksi pangan dan sandang serta obat-obatan juga sebagai
penyangga utama terciptanya lingkungan yang sehat serta berperan dalam menjaga
keragaman biodiversity. Tanah yang merupakan tubuh alam yang dihasilkan dari
berbagai proses dan faktor pembentuk yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainya
dan dengan demikian akan memerlukan mananjemen berbeda pula untuk tetap
menjaga keberlanjutan fungsi-fungsi tanah tersebut (Lopulisa, 2004).
Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman. Tanah
menyediakan unsur-unsur hara sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhan.
Selanjutnya unsur hara diserap oleh akar tanaman melalui daun dirubah menjadi
persenyawaan organik seperti karbohidrat, protein, lemak dan lain-lain yang amat
berguna bagi kehidupan manusia dan hewan. Sering kali kita mendengar adanya
gerakan air dalam tanah misalnya gerakan air dari tanah yang masuk ke dalam akar
tanaman dan tekanan air dari bendungan adalah contoh dari air berenergi tinggi ke
daerah air berenergi rendah. Dengan demikian, perlu diketahui tenaga yang
menentukan keadaan fisik atau kandungan energi air agar dapat dipahami perilaku air
dalam tanah dan tumbuhan.
Kekuatan tanah merupakan kekuatan terhadap keretakan oleh tegangan akibat
kompresi. Kekuatan tanah juga menentukan daya dukung tanah terhadap kontruksi
bangunan dan infrastruktur lainya seperti kendaraan (mesin-mesin pertanian),
ketahanan terhadap akar tumbuhan dan kemudian untuk pengelolaan lahan. Kekuatan
tanah dipengaruhi oleh kadar air dimana semakin tinggi kadar air tanah maka
kekuatan tanah akan semakin rendah dan sebaliknya jika semakin rendah kadar air
tanah maka kekuatan tanah akan semakin tinggi. Selain itu, kekuatan tanah juga
dipengaruhi oleh bulk density, struktur dan tekstur tanah.
Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik
bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mahklik hidup seperti Manusia, mikroorganisme, dan juga Bagi sebagian besar
hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Secara umum tanah (dengan bahan induk mineral) tersusun atas 50% bahan
padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik), 25% air dan 25% udara.
Sedangkan pada tanah organik (misalnya gambut), bahan padatan tersebut terdiri atas
5 % bahan organik dan 45% bahan mineral). Bahan organik dalam tanah terdiri atas
mikroorganisme 10 %, akar 10% dan humat 80 %, meskipun jumlahnya sedikit
namun memiliki fungsi sangat penting. Tersusun dari empat komponen utama, 25 %
ruang pori-pori (pore space) terdiri atas udara , 25 % ruang pori-pori (pore space)
terdiri atas air, 45 % Fase padat (bahan mineral), 5 % bahan Organik. Dalam kondisi
alam, Perbandingan antara udara dan air selalu berubah-ubah tergantung pada iklim
dan faktor lainnya (Hakim, 1986).
Tanah yang terbetuk dipermukaan bumi secara langsung atau tidak,
berkembang dari bahan mineral dan batuan-batuan. Melalui proses pelapukan, baik
secara fisik maupun kimia dibantu oleh pengaruh atmosfer, maka batu-batuan
berdisintegrasi dan terdisintegrasi menghasilkan bahan induk lepas dan selanjutnya,
dibawa pengaruh proses-proses pedogenetik berkembang menjadi tanah (hakim
1986), dan di ikuti oleh proses pencampuran bahan organik dan bahan mineral
dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan dari bahan-bahan tanah
dari bagian atas tanah ke bagian bawah dan berbagai proses lain yang dapat
menghasilkan horizon-horizon tanah (Hardjowigeno, 2007).
Pengertian tanah menurut para ahli
Beberapa Pengertian Tanah Menurut Para Ahli, sebagai Berikut:
a. Buku “Ilmu Tanah Jilid III (Tanah, pembentukannya, susunannya, dan
pembagiannya)” oleh M. Wicaksoni Wirjodihardjo. Sudut Morfologinya,
tanah adalah suatu tubuh, suatu benda alam yang teratur susunannya.
Dokuchaev : Tanah adalah hasil kegiatan bersama-sama dan hasil saling
mempengaruhi dari bahan-bahan induk, tanaman-tanaman dan hewan-hewan,
iklim, umur daerah, dan topografi.
b. Buku “Kamus Pertanian” oleh Sadjad Sjamsoe’oed, 1993. Secara umum :
Bagian atas kerak Bumi yang telah mengalami pelapukan atau lebih luas
dimana berbagai organism dapat hidup baik diatasnya maupun didalamnya.
Sudut pertanian : Tanah sebagai media tumbuh alami untuk segala macam
tumbuhan dan tanaman diatas permukaan Bumi yang terdiri dari bahan-bahan
organic dan mineral.
c. Buku “Dasar-Dasar Ilmu Tanah Edisi VI” oleh Henry D. Foth, 1994. Berasal
dari kata soil yang diambil dari Perancis Kuno turunan bahasa latin “solum”
yang berarti lantai atau dasar. Secara umum : Tanah adalah bagian permukaan
yang terpisah dari Bumi dan Bulan sebagaimana dibedakan dari batuan
yang padat. Bidang Petani : Sebagai tempat medium tumbuh tanaman
budidaya.
d. Buku “Ilmu Tanah Pertanian” oleh Dr. Ir. E. Saifuddin Sarief. Menurut
ilmuwan asal Jerman, Yustus von Liebig (1840) dan Berzelius asal Swedia.
Tanah didefinisikan sebagai laboratorium kimia dari alam ini dan tanah
terbentuk dari batu-batuan dengan sejumlah bahan organic tertentu sebagai
hasil pengurangan sisa tumbuhan.
e. Buku “Pertanahan Dalam Era Pembangunan di Indonesia” (Departemen
Penerangan RI, Jakarta, 1982, Hal.13-14). Tanah adalah sumber daya alam
dan sumber hidup serta kehidupan kini maupun di masa datang. Setiap bangsa
memiliki aturan-aturan atau norma-norma tertentu dalam penggunaan,
penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan tanah untuk hidup dan
kehidupannya, secara kompleks mengakomodasi kepentingan dan
kelanggengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
f. Buku “Konservasi Tanah dan Air” oleh Sitanala Arsyad, 2006. Tanah adalah
suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat,
cair, gas, dan mempunyai sifat serta perlaku yang dinamis.
g. Buku “Kimia Fisik Tanah” oleh Latifah K. Darusman. Tanah merupakan
campuran dari komponen padatan-padatan anorganik dan organic, udara, air,
dan mikroorganisme.
h. Pengantar Agronomi, Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor oleh M.M. Sri Setyati Harjadi, penerbit PT Gramedia Jakarta,
1984. Istilah tanah mempunyai berbagai arti untuk orang-orang yang berbeda.
Ibu rumah tangga, ahli geologi, insinyur sipil, dan ahli pertanian. Bagi ahli
pertanian, tanah merupakan bagian-bagian Bumi dimana akar tanaman
tumbuhan. Tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting,
yang dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi penampilan tanaman.
i. Buku “Ilmu Tanah” oleh Prof. Dr. Ir. H. Sarwono Hardjowigeno, M.Sc,
penerbit Akademika Pressindo Jakarta, 2007. Pengertian tanah dalam definisi
ilmiah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun
dalam horison, terdiri dari campuran bahan mineral, organik, air dan udara
sebagai media untuk tumbuhnya tanaman.
j. Buku “Dasar-Dasar Ilmu Tanah” oleh Henry D. Foth, penerbit Gadjah Mada
University Press, 1998. Tanah dapat didefinisikan bahan mineral yang tidak
pekat (unconsolidated) pada permukaan tanah yang telah dan akan selalu
digunakan untuk percobaan serta dipengaruhi oleh faktor-faktor genetic dan
lingkungan bahan induk, iklim (termasuk pengaruh kelembaban dan suhu),
makro dan mikro organisma serta topografi yag semuanya berlangsung pada
suatu periode tertentu dan menghasilkan produk tanah yang berbeda dari
bahan asalnya pada banyak sifat-sifat fisika, kimia,dan biologi serta cirri-
cirinya.
k. Pengantar Fisika Tanah, oleh Daniel Hillel, penerbit Mitra Gama Widya,
1997. Tanah adalah bahan dasar bagi semua kehidupan di Bumi. Campuran
penyusun tanah yang kompleks dan subur berperan memberi kehidupan,
merupakan bidang dengan kajian yang sangat menarik. Tanah berperan
sebagai media tumbuh tanaman dan kegiatan mikrobiologi saja, tetapi juga
sebagai penampung dan pabrik daur ulang bagi berbagai sisa-sisa produk yang
dapat meracuni lingkungan. Dua pemahaman utama yang sangat mendasari
pengertian tentang tanah berdasar-kan ilmu pertanian adalah: (1) Tanah
sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman. (2) Tanah berfungsi
sebagai pelindung tanaman dari serangan hama dan penyakit serta dampak
negatif pestisida dan limbah industri yang berbahaya.
l. Fiedrich Fallon (1855), ahli geologi tanah adalah lapisan bumi teratas yang
terbentuk dari batu-batuan yang telah lapuk
m. Dokuchaiev (Rusia 1855) tanah adalah bentukan-bentukan mineral dan
organic dipermukaan bumi, yang sedikit banyak selalu diwarnai oleh humus,
sebagai hasil kegiatan kombinasi bahan-bahan seperti jasad-jasad baik yang
hidup maupun yang mati, bahan induk dan relief.
n. C.F. Marbut (Rusia 1914) tanah sebagai lapisan luar kulit bumi yang biasanya
bersifat tidak padu (unconsolidated), gembur mempunyai sifat tertentu yang
berbeda dengan bahan di bawahnya dalam hal warna, struktur, sifat-sifat fisik,
susunan kimiawi, proses-proses kimia, sifat biologi dan morfologinya.
o. SSM-USDA (1989) tanah diartikan sebagai kumpulan tubuh-tubuh alam
dipermukaan bumi yang dibeberapa tempat diubah atau dibuat oleh orang
menjadi bentuk-bentuk tertentu, yang mengandung mahkluk hidup dan
menopang atau mampu untuk tumbuh tanaman secara alami.
p. Humphry Davy (Inggris 1913), tanah adalah sebagai laboratorium alam yang
menyediakan unsur hara bagi tanaman.
KOMPONEN TANAH

a. Fisika Tanah

Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat
fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisika
yang terjadi dalam tanah. Karena pengertian fisika meliputi materi dan energi,
maka fisika tanah membahas pula status dan pergerakan material serta aliran
dan transformasi energi dalam tanah.

Tujuan Fisika tanah dapat dilihat dari 2 sisi:

 Dalam satu sisi, tujuan kajian fisika tanah adalah untuk memberikan
pemahaman dasar tentang mekanisme pengaturan perilaku (fisika dan
kimiawi) tanah, serta perannya dalam biosfer, termasuk proses saling
hubungan dalam pertukaran energi di dalam tanah, serta siklus air dan
material yang dapat diangkutnya.

 Pada sisi lainnya, pemahaman fisika tanah dapat digunakan sebagai asas
untuk manajemen sumberdaya tanah dan air, termasuk kegiatan irigasi,
drainasi, konservasi tanah dan air, pengolahan tanah dan konstruksi.

Oleh karena itu fisika tanah dapat dipandang sebagai ilmu dasar
sekaligus terapan dengan melibatkan berbagai cabang ilmu yang lain termasuk
ilmu tanah, hidrologi, klimatolologi, ekologi, geologi, sedimentologi, botani
dan agronomi.

Fisika tanah juga erat kaitannya dengan mekanika tanah, dinamika


tanah dan teknik sipil.

Area penelitian fisika tanah dapat mencakup:

 Pengukuran dan kuantifikasi sifat fisik tanah di lapangan

 Transportasi materi dan energi (berupa air, udara, panas) di dalam tanah

 Manajemen air untuk irigasi


b. Kimia Tanah

Kimia tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat
kimia tanah.

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

1. Derajat Kemasaman Tanah (pH)

Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah


yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya
konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+
didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Nilai pH berkisar dari 0-14
dengan pH 7 disebut netral sedangkan pH kurang dari 7 disebut masam
dan pH lebih dari 7 disebut alkalis. Walaupun dcmikian pH tanah
umumnya berkisar dari 3,0-9,0. Di Indonesia unumnya tanahnya bereaksi
masam dengan 4,0 – 5,5 sehingga tanah dengan pH 6,0 – 6,5 sering telah
dikatakan cukup netral meskipun sebenarnya masih agak masam. Di
daerah rawa-rawa sering ditemukan tanah-tanah sangat masam dengan pH
kurang dari 3,0 yang disebut tanah sangat masam karena banyak
mengandung asam sulfat. Di daerah yang sangat kering kadang-kadang
pH tanah sangat tinggi (pH lebih dari 9,0) karena banyak mengandung
garam Na.

2. C-Organik

Kandungan bahan organik dalam tanah merupakan salah satu


faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan suatu budidaya
pertanian. Hal ini dikarenakan bahan organik dapat meningkatkan
kesuburan kimia, fisika maupun biologi tanah.Musthofa (2007) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa kandungan bahan organik dalam bentuk
C-organik di tanah harus dipertahankan tidak kurang dari 2 persen, Agar
kandungan bahan organik dalam tanah tidak menurun dengan waktu
akibat proses dekomposisi mineralisasi maka sewaktu pengolahan tanah
penambahan bahan organik mutlak harus diberikan setiap tahun. Tanpa
pemberian bahan organik dapat mengakibatkan degradasi kimia, fisik, dan
biologi tanah yang dapat merusak agregat tanah dan menyebabkan
terjadinya pemadatan tanahN

3. N-Total

Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun sekitar


1,5 % bobot tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan
protein .Nitrogen dalam tanah berasal dari :

a. Bahan Organik Tanah : Bahan organik halus dan bahan organik kasar

b. Pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara

c. Pupuk

d. Air Hujan

Sumber N berasal dari atmosfer sebagai sumber primer, dan


lainnya berasal dari aktifitas didalam tanah sebagai sumber sekunder.
Fiksasi N secara simbiotik khususnya terdapat pada tanaman jenis
leguminoseae sebagai bakteri tertentu. Bahan organik juga membebaskan
N dan senyawa lainnya setelah mengalami proses dekomposisi oleh
aktifitas jasad renik tanah.

4. Kalium(K)

Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah Nitrogen dan Fosfor


yang diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Muatan positif dari
Kalium akan membantu menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh
muatan negatif Nitrat, Fosfat, atau unsur lainnya

5. Natrium (Na)

Natrium merupakan unsur penyusun lithosfer keenam setelah Ca


yaitu 2,75% yang berperan penting dalam menentukan karakteristik tanah
dan pertumbuhan tanaman terutama di daerah kering dan agak kering yang
berdekatan dengan pantai, karena tingginya kadar Na di laut, suatu tanah
disebut tanah alkali jika KTK atau muatan negatif koloid-koloidnya
dijenuhi oleh ≥ 15% Na, yang mencerminkan unsur ini merupakan
komponen dominan dari garam-garam larut yang ada. Pada tanah-tanah
ini, mineral sumber utamanya adalah halit (NaCl).

6. Kalsium(Ca)

Adapun manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan


bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang dan membantu
keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas
beberapa enzim.

7. Kapasitas tukar kation (KTK)

Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat erat


hubungannya dengan kesuburan tanah. Besar kecilnya KTK tanah
dipengaruhi oleh :

a. Reaksi tanah

b. Tekstur atau jumlah liat

c. Jenis mineral liat

d. Bahan organik dan Pengapuran serta pemupukan.

c. Biologi Tanah

Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa


biologi yang terjadi dalam tanah, menyangkut kehidupan biota tanah dan
peranannya dalam penguraian serta menjaga kesuburan tanah.

Biota tanah adalah sekumpulan mahluk hidup yang menjadikan tanah


sebagai lingkungan ekologis tempat melangsungkan kehidupannya.

Beberapa Sifat Biologi Tanah antara lain :

1. Total Mikroorganisme Tanah

Menyatakan bahwa jumlah total mikroorganisme yang terdapat


didalam tanah digunakan sebagai indeks kesuburan tanah (fertility indeks),
tanpa mempertimbangkan hal-hal lain. Tanah yang subur mengandung
sejumlah mikroorganisme, populasi yang tinggi ini menggambarkan
adanya suplai makanan atau energi yang cukup ditambah lagi dengan
temperatur yang sesuai, ketersediaan air yang cukup, kondisi ekologi lain
yang mendukung perkembangan mikroorganisme pada tanah tersebut.

2. Jumlah Fungi Tanah

Fungi berperan dalam perubahan susunan tanah. Fungi tidak


berklorofil sehingga mereka menggantungkan kebutuhan akan energi dan
karbon dari bahan organik.

3. Jumlah Bakteri Pelarut Fosfat (P)

Bakteri pelarut P pada umumnya dalam tanah ditemukan di sekitar


perakaran yang jumlahnya berkisar 103 – 106 sel/g tanah. Bakteri ini
dapat menghasilkan enzim Phosphatase maupun asam-asam organik yang
dapa melarutkan fosfat tanah maupun sumber fosfat yang diberikan.
Fungsi bakteri tanah yaitu turut serta dalam semua perubahan bahan
organik, memegang monopoli dalam reaksi enzimatik yaitu nitrifikasi dan
pelarut fosfat.

SUMBER PENCEMARAN TANAH


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Adapun sumber-sumber pencemaran
tanah yaitu :

a. Tumpahan minyak
Tumpahan minyak ini dapat berasal dari kendaraan tangki yang terguling atau
bocor. Juga bisa dari jerigen minyak yang menetes, karena sedikit demi sedikit
pun dapat menjadi bukit.
b. Penggunaan pestisida
Penggunaan pestisida memang bermanfaat, tetapi jika terlalu banyak, maka
akan mencemari tanah dan pestisida tersebut akan terserap akar dan masuk ke
dalam tumbuhan, sehingga tumbuhan tersebut menjadi racun saat dimakan
manusia, selain itu, serangga yang terkena pestisida saat sedang bertelur,
maka keturunannya akan kebal dengan pestisida tersebut, sehingga perlu
pestisida yang lebih ampuh dan semakin meracuni tanah
c. Limbah pabrik dan industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,
timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari
proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari
tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika
meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme
yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah. Limbah
pabrik dapat berupa bahan kimia yang berbentuk gas yang mengakibatkan
hujan asam dan merusak kesuburan tanah, dapat juga berupa limbah cair
sehingga dapat meracuni tanah. Limbah industri berupa limbah padat yang
merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal
dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas,
rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
d. Limbah domestik
Limbah domestik adalah limbah dari sampah rumah tangga/makanan-
makanan yang dibuang sembarangan. Limbah domestik dapat berasal dari
daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan
lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan
wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

e. Bahan yang susah diuraikan


Bahan yang susah diuraikan berupa senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat,
keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah
menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun
yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap
ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan
lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air
sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan
jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman
sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.Plastik membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk dapat
terurai dengan sempurna oleh mikroorganisme
f. Limbah cair
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam. Limbah cair yang
dimaksudkan adalah limbah seperti tinja dan susu yang sudah basi tinja,
deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air
tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
g. Ladang berpindah
Ladang berpindah dapat mencemari tanah, karena tiap kali membuka ladang,
maka akan ada pembakaran hutan, dan setelah kesuburan tanah yang dipakai
berkurang, maka akan ditinggalkan begitu saja, padahal butuh waktu ratusan
tahun untuk menumbuhkan pohon-pohon dan mengembalikan kesuburan
tanah.
h. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah/tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan
merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan
tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin
berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman
tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan
tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal
terhadap pestisida tersebut. misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama
tanaman misalnya DDT.
i. Percobaan Nuklir
Nuklir merupakan bom yang sangat besar dan tentu saja memiliki ratusan
bahan kimia yang berbahaya dan memberi dampak radiasi yang efeknya
hampir tidak terlihat pada tumbuhan dengan mata telanjang.
Pencemaran tanah yang paling memberi kerugian besar bagi manusia
adalah hilangnya kesuburan tanah atau menutupi tanah yang subur, sehingga
akar tanaman tidak dapat menembus ke tanah yang subur. Juga jika ada bahan
kimia berbahaya dalam tanah yang masuk ke tumbuhan.
KAPAN TANAH DIKATAKAN TERCEMAR
Tanah dikatakan tercemar apabila adanya bahan kimia buatan manusia yang
masuk dan merubah lingkungan tanah alami
a. Tanah tidak subur
b. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
c. Berbau busuk
d. Kering
e. Mengandung logam berat
f. Mengandung sampah anorganik
g. Tidak ada tanda-tanda kehidupan organisme seperti cacing, rayap, lumut,
rumput dsb.2. pH dibawah 6 (tanah bersifat asam) atau pH diatas 8 (tanah
bersifat basa)3. Aroma tanah tidak berbau khas tanah namun berbau busuk
dan tajam4. Kering dan tidak subur jika ditanami tanaman apapun5.
Mengandung logam berat6. Mengandung sampah anorganik yang sulit terurai.

PENANGGULANGAN
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan
pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan
ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site
ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
c. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara
lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara
tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
d. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar
sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara
individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari
pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah
yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-
partikel kecil, kemudian dikubur.
e. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang
akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat
pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
f. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun
sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
g. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang
dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
h. Berhati-hati dan menjaga agar minyak/zat kimia apapun yang berbahaya tidak
sampai tertumpah ke tanah
i. Mengurangi penggunaan pestisida
j. Penyaringan limbah pabrik agar zat-zat kimia yang berbahaya hilang
k. Mengolah sampah dapur menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman
l. Mengurangi penggunaak plastik dan memperbanyak daur ulang plastik,
kaleng, besi, kaca dan bahan-bahan yang susah diuraikan oleh
mikroorganisme
m. Mengolah tinja, tinja dapat diolah menjadi gas yang setara dengan gas elpiji
n. Menghapuskan kebiasaan ladang berpindah
o. Mengurangi percobaan bahan kimia yang berbahaya/membuat tempat khusus
untuk percobaan Nuklir atau zat semacamnya

Jadi, masih ada harapan bagi kita untuk menyelamatkan bumi dari
pencemaran tanah. Karena dengan tercemarnya tanah, berarti juga merusak bumi
tempat kita tinggal, jika tanah di seluruh bumi telah rusak, maka sama saja dengan
meracuni tubuh kita sendiri dan tanah memiliki peran penting untuk pertumbuhan.
Tanah juga berperan untuk menjaga dan memelihara siklus air, terutama siklus
panjang yang berasal dari gunung hingga ke laut, jika tanah tercemar, berarti
penyaring air juga tercemar, sehingga air tersebut juga ikut tercemar oleh bahan-
bahan kimia yang ada di dalam tanah penyaringannya

Anda mungkin juga menyukai