Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUGAS

AKHIR
MICROCONTROLLER

I. TUJUAN
 Agar siswa dapat memahi dan mengetahui fungsi Mikrokontroller
 Mengetehui komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian
Mikrokontroller khususnya Mikrokontroller dengan IC AT89S51
 Mengetahui fungsi dari komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian
Mikrokontroller khususnya Mikrokontroller dengan IC AT89S51
 Mengetahui cara kerja dari komponen-komponen yang terdapat dalam
rangkaian Mikrokontroller khususnya Mikrokontroller dengan IC AT89S31
 Dapat membuat rangkaian sederhana Mikrokontroller dengan IC AT89S51

II. PENDAHULUAN
A. Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai
masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus
dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis
data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan
menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan
apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis
hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis
data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan
otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler
merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan
elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya
bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang
sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC
TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Dengan penggunaan mikrokontroler ini
maka : Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas Rancang bangun sistem
elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat
lunak yang mudah dimodifikasi Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri
karena sistemnya yang kompak Namun demikian tidak sepenuhnya
mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang seringkali
masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah

1
saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah
versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah
mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port
paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi
analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak
rumit atau kompleks.

B. Mikrokontroller AT89S51/2
Mikrokontroller AT89S51/2, dimana mikrokontroller jenis ini adalah salah

satu keluarga dari mikrokontroller MCS – 51 keluaran ATMEL, yang mana didalam

penggunaannya mikrokontroller AT89S51 dapat mengolah data per bit ataupun secara

8 bit sekaligus yang dimasukkan oleh bagian input dan langung mengolahnya secara

per bit ataupun secara bersamaan. Mikrokontroller AT8951 yang digunakan


didalam

pembuatan alat ini adalah mikrokontroller yang memiliki spesifikasi secara umum berikut

· Terdapat Sebuah Central Processing Unit 8 bit yang berfungsi untuk mengolah

data masukan yang diberikan oleh bagian input yakni Dipswitch/Saklar secara

8 bit sekaligus ataupun secara per bit.

· Rangkaian pewaktu yang berfungsi untuk melakukan perhitungan waktu

dalam melakukan suatu proses eksekusi data.

· RAM ( Random Acess Memory ) yang bersifat internal yang berkapasitas

sebesar 128 byte, yang mempunyai tugas sebagai memory data masukan

didalam pembuatan alat ini.

· Flash memori yang berkapasitas sebesar 4 Kbyte.

· Lima buah jalur interupsi (dua buah interupsi eksternal dan tiga buah interupsi

internal).

· Empat buah programable port I/0 yang masing-masing terdiri dari delapan

2
buah jalur I/0.

· Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART.

· Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika.

· Kecepatan dalam melaksanakan instruksi per siklus 1 mikrodetik pada frekuensi 12


MHz.

 Konfigurasi PIN AT89S51/2

Konfigurasi pena (pin) mikrokontroler AT89S51/2 dengan kemasan 40-pin dapat


dilihat pada Gambar di bawah ini. Dari gambar tersebut dapat terlihat AT89S51/2
memiliki 8 pin untuk masing-masing Gerbang P0 Gerbang P1 Gerbang P2 dan
Gerbang P3

3
 DESKRIPSI MIKROKONTROLER AT89S51/2

1. VCC (Power Supply) dan GND(Ground)


2. Port P0.(P0.7..P0.0)
Port P0 berfungsi sebagai input analog pada konverter A/D. Port P 0 juga
sebagai suatu Port I/O 8-bit dua arah, jika A/D konverter tidak
digunakan. Pin - pin Port dapat menyediakan resistor internal pull-up
(yang dipilih untuk masing-masing bit). Port P0 output buffer
mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi
dan kemampuan sumber. Ketika pin P0.0 ke P0.7 digunakan sebagai
input dan secara eksternal ditarik rendah, pin–pin akan memungkinkan
arus sumber jika resistor internal pull-up diaktifkan. Pin Port 0 adalah tri-
stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
3. Port 1 (P1.7..P1.0)
Port 1 adalah suatu port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-
up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port 1 output buffer mempunyai
karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan
kemampuan
sumber. Sebagai input, pena Port 1 yang secara eksternal ditarik rendah
akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pena Port 1 adalah tri-
stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
4. Port 2 (P2.7..P2.0)
Port 2 adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-
up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port 2output buffer mempunyai
karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan
kemampuan
sumber. Sebagai input, pena Port 2 yang secara eksternal ditarik rendah
akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pena Port 2 adalah tri-
stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
5. Port 3 (P3.7..P3.0)
Port 3 adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-
up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port 3 output buffer mempunyai
karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan
kemampuan
sumber. Sebagai input, pena Port 3 yang secara eksternal ditarik rendah
akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pena Port 3 adalah tri-
stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.
6. RESET (Reset input)
7. XTAL1 (Input Oscillator)
8. XTAL2 (Output Oscillator)
9. AVCC adalah pena penyedia tegangan untuk Port 0 dan Konverter A/D.

4
C. LED
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator
dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari
perangkat elektronika tersebut.

Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor,
atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.

Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri
tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu
LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.

D. Speaker
Speaker merupakan akhir dari sinyal audio dalam rangkaian soundsystem dalam sound
reinforcement (sistem penguatan suara). Speaker merupakan sebuah tranduser yang mengubah
sinyal audio / sinyal listrik menjadi gelombang suara, seperti halnya mikrofon namun
kebalikannya.

Secara umum speaker terdiri dari dua bagian: Driver dan Casing Penutup

Tidak ada satu speaker tunggal yang dapat mereproduksi suara


di semua spektrum suara secara akurat. Hal ini disebabkan
variasi daripada frekuensi dan panjang gelombang suara yang
lebar (20Hz - 20KHz). Oleh sebab itu dalam dunia audio
profesional, di dalam sebuah speaker terdiri dari beberapa
driver.

5
E. Limit Switch
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi
menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan
menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan
dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor
mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik
pada sensor tersebut. Penerapan dari limit swtchi CONTOH GAMBAR LIMIT SWITCH :

F. Push Button
Tombol Tekan (Push Button) merupakan komponen control yang sangat berguna, alat ini
dapat kita jumpai pada panel listrik atau di luar panel listrik. Fungsi tombol tekan adalah untuk
mengontrol kondisi on atau off rangkaian listrik, prinsip kerja tombol tekan adalah kerja sesaat
maksudnya jika tombol kita tekan sesaat maka akan kembali pada posisi semula.

CONTOH :

6
G. PCB
PCB adalah sebuah papan yang penuh dengan komponen-komponen elektronika yang
tersusun membentuk,

rangkaian elektronik atau tempat rangkaian elektronika yang menghubungkan komponen


elektronik yang satu dengan lainnya tanpa menggunakan kabel. Disebut dengan Papan Sirkuit
karena diproduksi secara massal dengan cara mencetak. PCB dilapisi lapisan logam (tembaga)
yang berfungsi sebagai penghubung antar komponen, Lapisan logam ini nantinya akan menjadi
kabel yang tersusun rapi, setelah kita melarutkan pada larutan FerryClorit + air.

CONTOH :

H. Motor Steper

Motor Stepper adalah suatu motor listrik yang


dapat mengubah pulsa listrik yang diberikan menjadi
gerakan motor discret (terputus) yang disebut step
(langkah). Satu putaran motor memerlukan 360° dengan
jumlah langkah yang tertentu perderajatnya. Ukuran
kerja dari motor stepper biasanya diberikan dalam
jumlah langkah per-putaran per-detik.

7
I. Resistor
Pengertian Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua
kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan listrik
antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit
elektronik. Tak cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara
komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya
mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan. Berdasarkan hukum
Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir .

J. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan


electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam
menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya
kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain Kapasitor adalah
komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah
kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-
bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-
lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju
ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif,
karena terpisah oleh bahan dielektrik
yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini “tersimpan” selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Kemampuan untuk menyimpan
muatannlistrik pada kapasitor
disebuat dengan kapasitansi atau

8
K. Transistor PNP
Transistor ditemukan pertama kali oleh William Shockley, John Barden, dan W. H
Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai secara nyata dalam praktik mereka pada tahun 1958.
Transistor termasuk komponen semi konduktor
yang bersifat menghantar dan menahan arus
listrik.Ada 2 jenis transistor yaitu transistor tipe
P

N. Transistor NPN adalah transistor positif


dimana transistor dapat bekerja mengalirkan
arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus
positif. Sedangkan transistor PNP adalah
transistor negatif,dapat bekerja mengalirkan
arus apabila basis dialiri tegangan negatif.

L. Cristal

Kristal lazimnya digunakan untuk rangkaian osilator yang menuntut stabilitas frekuensi
yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Alasan utamanya adalah karena perubahan nilai
frekuensi kristal seiring dengan waktu, atau disebut juga dengan istilah faktor penuaan frekuensi
(frequency aging), jauh lebih kecil dari pada osilator-osilator lain. Faktor penuaan frekuensi
untuk kristal berkisar pada angka ±5ppm/tahun, jauh lebih baik dari pada faktor penuaan
frekuensi osilator RC ataupun osilator LC yang biasanya
berada diatas ±1%/tahun.

Kristal juga mempunyai stabilitas suhu yang sangat bagus.


Lazimnya, nilai koefisien suhu kristal berada dikisaran
±50ppm direntangan suhu operasi normal dari -20°C
sampai dengan +70°C. Bandingkan dengan koefisien suhu
kapasitor yang bisa mencapai beberapa persen. Untuk
aplikasi yang menuntut stabilitas suhu yang lebih tinggi,
kristal dapat dioperasikan didalam sebuah oven kecil yang
dijaga agar suhunya selalu konstan

9
III. ALAT DAN BAHAN
 System Minimum AT89S51/2
 Lampu LED
 Speaker Kecil
 Motor steper 5 V DC
 Kabel jumper
 Power supply
 Limit Switch
 Push Button
 Pcb Bolong - Bolong
 Resistor
 Transistor PNP BD 140
 Cristal
 Relay 5 V DC

IV. LANGKAH KERJA


 Berdoalah sebelum melakukan praktikum
 Siapkan alat dan bahan yang di perlukan untuk praktikum
 Pastikan alat dan bahan yang digunakan dalam kondisi baik(berfungsi)
 Buat Program menggunakan software MIDE
 Simulasikan terlebih dahulu program yang telah dibuat menggunakan
software Proteus.
 Jika sudah sesuai, transfer Program ke Sistem Minimum Menggunakan
downloader ISP
 Rangkaian siap di jalankan
 Periksa rangkaian lalu analisa rangkaian

10
V. HASIL PRAKTIKUM

11
VI. ANALISA
Rangkaian sistem minimum microcontroller merupakan rankaian minimal agar microcontroller
dapat bekerja atau beroperasi. Rangkaian yang digunakan dalam sistem minimum microcontroller
merupakan standar yang ada pada rangkaian mikrokontroler MCS-51, yaitu terdiri dari rangkaian
osilator (kristal dan dua kapasitor), dan rangkaian reset (resistor, kapasitor). Sistem minimum
disusun menggunakan mikrokontroler MCS51 dengan frekuensi kerja 12MHz yang dibangkitkan
menggunakan kristal 12MHz dan 2 kapasitor 33pF. Rangkaian reset disusun dengan resisitor
10KΩ dan kondensator 10µF. rangkaian sistem minimum mikrokontroler ditunjukan pada gambar
berikut.

VII. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa Rangkaian sistem
minimum microcontroller yang telah kita buat tersebut dapat di gunakan dalam pada berbagai
simulasi yang kita inginkan seperti halnya simulasi pada lamu persimpangan , simulasi kereta api
dan sebagainya

VIII. KATA PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.

Saya banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya laporan ini dan penulisan laporan di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga laporan ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.

12

Anda mungkin juga menyukai