Puji dan syukur penyusun panjatkan pada Allah SWT. Karena Dengan rahmat dar karunia Allah SWT lah
penyusun dapat menyelesaikan karya ini. Seiring dengan perkembangan teknoligi yang semakin canggih dan
moderen, teknologi dibidang manufaktur pun mengalami perkembangan teknologi yang cukup maju. Manusia dari
generasi ke generasi terus menciptakan dan mengembangkan berbagai macam pemesinan baik pemasinan
konvensional yang system pengoprasiannya manusia masih banyak memegang peran penting (oprator) maupun
pemasianan berbasis komputerisasi (CNC). Banyak pemesinan yang dikembangkan dibidang manufaktur untuk
mempermudah pengerjaan manusia dalam proses produksi atau proses manufaktur. Dalam tulisan ini penulis
akanfokus membahas pemesinan produksi yaitu ULTRASONIC MACHINING (USM). Disini penulis akan coba
mengupas tentang semua yang merkaitan dengan mesin USM tersebut. Baik dari pengertian, cara kerja, macam-
macam, proses pengerjaan, perawatan, material yang cocok digunakan untuk pemesinan USM, kekurangan dan
kelebihannya hingga contoh produk yang dihasilakn. Pada dasarnya segala jenis mesin diciptakan untuk
mempermudah pekerjaan manusia baik dalam pengoprasian maupun pengontrolan, sehinga manusia yang akan
mempergunakannya dituntut untuk bisa trampil dan menguasai berbagai jenis pemesinan baik dari segi
pengoprasian, pemrograman, dan pemeliharaan. Untuk itu penulis akan membahas salah satu dari pemesinan
tersebut dan penulis berharap semoga bermanfaat untuk para pembaca terlebih untuk penulis sendiri. Kami
berterimakasih pada sumua pihak yang terlibat dalam penyusunan, pembuatan, hingga penyerahan makalah ini.
Tanpa andil mereka makalah ini tidak akan tersusun dan selesai tepat waktu.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang bersangkutan dan semoga bermanfaat untuk
para penulis dan pembaca.
KATA PENGANTAR i
BAB I …………………………………………………………...….…… 1
BAB II ……………………………………………………………..……. 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ultrasonic Machining (USM) mesin ini digunakan untuk memotong, mengukir, melubangi baik lubang yang
langsung maupun lubang setengah. Ultrasonic machining menawarkan solusi untuk mempermudah dalam proses
permesinan bahan yang keras, getas, rapuh. Contohnya mineral, polycrystalline, keramik, kaca, PCD, alumina,
kuarsa, piezoceramic, Kristal dan sebagainya. Mesin ini sebenarnya melakukan metode pemotongan dengan
menggunakan partikel abrasif tersuspensi dalam cairan, atau dengan toolberlian beralpis yang berputar. Jenis ini
biasanya dikenal dengan nama ultrasonic machining stasioner (USM) dan rotary ultrasonic machining (RUM).
Proses pembentukan dan sintering keramik yang konvensional tidak selalu memberikan akurasi dimensi yang
tinggi dan kualitas permukaan yang bagus untuk komponen yang fungsional dan strukutral. Oleh karena itu
dikembangkan teknologi mesinyang yang presisi, yang digunakan untuk pembuatan komponen yang presisi, hemat
biaya dan kualitas yang baik untuk memproduksi zat padat yang rapuh dan keras. Ultrasonic machining
menawarkan solusi untuk mempermudah dalam proses permesinan bahan yang padat dan keras seperti
kristal, gelas, dan keramik. Dan untuk meningkatkan operasional yang kompleks dan untuk memberikan bentuk
yang rumit dan profil kerja yang rumit. Untuk itulah mesin USM disediakan.
1.3 Tujuan
Agar penulis mengetahui proses pemesinan ultrasonic.
Untuk memenuhi tugas kelompok.
Mengumpulkan informasi tentang pemesinan Ultrasonic agar bermanfaat bagi para pembaca.
Memperdalam pembahasan mesin ultrasonic.
BAB II
TINJAUAN UMUM
Macam-macam mesin non konvensional untuk pemesinan bahan logam antara lain terdiri dari Abrasive Jet
Machining (AJM), Chemical Machining (CHM), Electrochemical Machining (ECM), Electrical Discharge
Machining (EDM), dan Laser Beam Machining (LBM),Plasma Cutting,Waterjet Machining
Dalam praktek yang sebenarnya, diameter dalam nozzle biasanya berkisar dari 0.075 sampai 0,4 mm
sedangkan kecepatan keluar dari abrasive dari mulut adalah dipelihara antara 200 dan 400 m / detik. jarak dari
ujung nosel dari permukaan bekerja pada saat mesin dikenal sebagai 'berdiri dari jarak jauh' (atau nozzle jarak
ujung) yang biasanya bervariasi 0,7-1,0 mm. ukuran partikel abrasif biasanya diambil sebagai 1-50 mikron.
TINJAUAN KHUSUS
Ultrasonic Machining (USM) adalah proses pemesinan konvensional dan nonkonvensional yang
menggunakan campuran air dan partikel abrasive yang biasa disebut dengan slurry untuk proses pemakanannya.
Pada USM konvensional slurry dialirkan pada bagian tool yang bersentuhan langsung dengan benda kerja dengan
cara manual, sedangkan pada permesinan USM nonkonvensional Slurry nantinya akan disemprotkan dengan
kecepatan tinggi ke suatu titik diantara tool dan bendakerja, proses pemakanan benda kerja sendiri terjadi dengan
cara menggetarkan tool pada amplitudo yang rendah sekitar 0.003 in atau 0.076 mm. Dan frekuensi tinggi antara
15-30 kHz. Tool nantinya akan berisolasi dengan arah tegak lurus terhadap permukaan benda kerja yangselanjutnya
partikel abrasif akan mengikis sedemikian rupa sehingga dihasilkan bentuk yangsesuai dengan bentuk negatif tool
yang digunakan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Seperti penjelasan diatas untuk menghasilkan keadaan tertentu maka tool akan di dorong kebawah dengan
pemberian gaya pemakanan secara perlahan. Namun jarak antara tool dan benda kerja harus tetap terjaga sehingga
dapat dialirkan cairan campuran air dan material yang akan memakan benda kerja. Vibrasi amplitudo harus terus-
menerus dijaga agar gap antara tool dan benda kerja tetap pada kondisi ideal yaitu pada jarak sedikit lebih besar
dari ukuran butir partikel abrasive yang hendak dilewatkan. Setelah proses pemakanan terjadi oleh material
abrasive, tatal yang terbentuk nantinya akan di dorong dan dia alirkan kembali menuju ke bak penampungan
bersama dengan slurry. Setelah itu slurry akan dipompakan kembali menuju benda kerja untuk melakukan
proses permesinan.
Mesin Ultrasonic cocok untuk mesin yang keras dan bahan rapuh termasuk kaca, safir, alumunium, PCD,
pezoceramics, kuarsa, CVD silicon carbide dan keramik teknis.
- Stasioner Ultrasonic Machining / Coining (SUM) operasi untuk bahan seperti kaca,keramik dan bahan keras
maupun getas lainya.
- Rotarry Ultrasonic Machining (RUM) menggunakan alat abrasif yang diputar dan bergetar secara
bersamaan. Kombinasi berputar dan bergetar alat membuat ideal mesin rotary ultrasonic untuk pengeboran lubang
dan melakukan pengolahan profil ultrasonik dalam keramik dan bahan rapuh yang sulit untuk mesin lain dengan
proses tradisional.
Getaran dengan frekuensi tinggi sehingga menghasilkan efek tumbukan pada permukaan benda kerja
dengan menggunakan cairan dan abrasive sebagai alat pemakanannya dan menimbulkan efek pemompaan
ultrasonik terhadap fluida pembawa kedalam ruang antara benda kerja dengan pahat.
Prinsip kerja ultrasonic machining (USM) terjadi akibat adanya gerakan osilasi dengan Frekuensi tinggi
dikombinasikan dengan amplitude rendah ditransmisikan pada tool. Pada saat yang bersamaan aliran yang berisi
campuran antara cairan dan partikel abrasive didorong menggunakan pompa dan dilewatkan diantara benda kerja
dan tool USM. Tool yang bergerak osilastik dikombinasikan dengan cairan slurry akan memakan benda kerja
dengn bentuk berkebalikan dari bentuk tool yang digunakan. Dalam proses USM sendiri, sebenarnya tidak terjadi
kontak antara tool dengan benda kerja. yang sesungguhnya terjadi adalah terjadinya kontak antara material abrasive
(slurry) dengan benda kerja. kemudian tatal yang timbul akibat proses pemakana akan dialirkan mengunakan slurry
dan ditampung pada tangka penampungan yang selanjutnya akan di disalurkan kembali menuju pompa untuk
disemprotkan kembali menuju benda kerja. Dalam proses pengerakan mesinnya, sinyal listrik frekuensi rendah
diterapkan pada suatu transduser, yang mengubah energi listrik menjadi frekuensi tinggi sekitar (15-30 KHz)
getaran energi mekanik ini ditransmisikan ke perakitan tanduk dan alat dan menghasilkan getaran yang searah dari
alat pada frekuensi ultrasonik dengan amplitudo diketahui. Amplitudo getaran standar biasanya kurang dari 0,002
in atau 0,076 mm. Tingkat daya untuk proses ini adalah pada kisaran 50-3000 watt. Tekanan diterapkan pada alat
dalam bentuk beban statis.
Karena frekuensi getaran dari pahat berkisar 15.000 sampai 30.000 Hz. Batas bawah ditentukan oleh tingkat
kebisingan dan batas atas ditentukan oleh cooling system pada transducer dan natural frequency (frekuensi pribadi)
dari pemegang pahat. Ultrasonic Machining kadang-kadang disebut juga sebagai Ultrasonic grinding atau Impact
Grinding.
· Teori dasar dalam pemesinsn USM yaitu proses secara mekanis yang terlihat didalam pengerjaan dengan
ultrasonic machining yaitu:
- Proses tumbukan oleh partikel abrasive terhadap permukaan benda kerja karena pergetaran pahat (hammering
process).
- Proses pembenturan (impact process) oleh partikel-partikel abrasive pada permukaan benda kerja.
- Peranan utama adalah menimbulkan efek tumbukan daripada partikel abrasive pada permukaan benda kerja.
- Menimbulkan efek pemompaan ultrasonik terhadap fluida pembawa serbuk kedalam ruang antara benda kerja
dengan pahat.
- Menimbulkan sirkulasi turbulent daripada aliran fluida abrasive pada celah antara pahat dan benda kerja.
Dari ketiga material partikel abrasive tersebut diatas, maka yang paling sering dipergunakan adalah boron karbida,
karena boron karbida adaah material yang keras sekali, sekitar 1,5 – 2 kali lebih keras dari pada silikon karbida,
tahan terhadap efek benturan maupun tumbukan, dapat memotong lebih cepat daripada material abrasive lainnya
dan proses pemotongannya lebih presisi dan surface finish yang lebih sempurna.
- Pembuatan lubang baik dengan penampang yang bundar maupun dengan penampang yang tidak teratur.
- Proses coining khususnya untuk material yang mudah dikerjakan dengan USM,misalnya kaca keramik dan
material yang getas atau rapuh.
- Pembuatan ulir luar dengan bantuan suatu fixture khusus dimana benda kerja bisa berputar dan bergerak
translasi bersamaan.
- Mesin ultrasonik mampu membentuk yang sangatrumit dan dapat untuk lebih dekat toleransinya (±0,01
mm) dengan mesin generator yang dirancangdengan baik. Bentuk geometris yang rumit dan 3-D dimesin dengan
relatif mudah dalam bahan rapuh.Beberapa lubang, dan kadang-kadang ratusan, dapatdibor secara bersamaan
menjadi bahan yang sangatkeras dengan akurasi yang tinggi.
9
· Tools holder
Betuk pemegang alat berbentuk silinder atau kerucut yang membantu dalam memperbesar getaran tool tip, harus
bebas dari goresan, dan untuk mengurangi kegagalan kelelahan. Tools ini biasanya memiliki panjang 25 mm,
ukurannya sama dengan ukuran lubang dikurangi 2 kali ukuran abrasive.
· Horn / Tanduk
Tanduk atau konsentrator terdapat beberapa bentuk yang berbeda seperti dibawah ini:
• Melengkung
• Bertingkat
· Tools lainnya
Tools pada dasarnya berbanding terbalik terhadap benda kerja. Alat yang terbuat dari bahan-bahan yang relatif ulet
seperti Kuningan, Stainless steel atau baja ringan sehingga keausan akibat penumbkan dapat diminimalkan.
10
Perawatan yang harus selalu rutin dilakukan atau perawatan berkala yaitu :
- Pemberian pelumasan pada batang pembawa tool dan komponen lainnya yang melakukan kerja gesek.
- Penggantian tool yang mendapat kontak langsung dengan abrasive dan benda kerja.
- Pembersihan area mesin yang terbuka karena sering terkena abrasive dan tatal hasil aktifitas pemesinan.
- Pembersihan teng penampung slurry dan tatal hasil pemakanan karena slurry akan digunakan kembail.
BAB III
KESIMPULAN
Pada mesin ultrasonic / Ultrasonic Machining (USM) banyak sekali pekerjaan yang bias dilakukan oleh mesin yang
tidak bias dilakukan oleh pemesinan yang lain, baik dari segi kerumitan, struktur bahan, sifat fisik dan kimia bahan
terrsebut. Mesin ini banyak sekali dipergunakam di brbagai bidang seperti kedokteran, industry, dan berbagai
bidang lainnya. Untuk mendapatkan hasil yang presisi dan akurat bukan lah hal yang sulit dalam pemesinan ini
karena menawarkan berbagai ukuran yang akurat dan bentuk yang sulit dilakukan pemesinan lain. Dalam hal ini
mensin USM sangat dibutuhkan untuk pengerjaan bahan yang keras, getas, dan rapuh yang tidak bias dilakukan
oleh permesinan yang lain tanpa mrngubah struktur bahan karena tanpa adanya energy panas yang diberikan
sehingga terhindar dari sifat depormasi plastis. Dengan ferkuensi tinggi dan rendah amplitude sehingga
menghasilkan getaran tinggi yang di transfer pada tools untuk melakukan tumbukan dengan benda kerja dengan
memakai bahan abrasive sebagai media pemakanannya.
1. Dapat digunakan untuk proses permesinan terhadap material yang keras, mudah pecah, dan material - material
nonconductive.
2. Tidak terjadi perubahan pada struktur mikro material baik secara fisik maupun kimia.
12
3. Dapat melakukan permesinan terhadap material non conductive yang sebelumnya tidak dapat dilakukan proses
permesiana menguanakan EDM dan ECM.
5. Dapat dikombinasiakn dengan proses permesinan lain seperti EDM, ECM dan ECG.
6. Banyak fariasi yang bias dikerjakan oleh USM termasuk pembentukan 3D.
7. Hampir tidak terbatas dari model bentuktermasuk bulat, persegi dan berbentuk aneh.
2. Tidak dapat membuat lubang yang terlalu dalam , hal ini dikarenakan pergerakan aliran slurry yang terbatas.
3. Angka Tool Wear Rate yang tinggi menyebabkan proses pergantian tool berlangsung cepat (angka tool wear
rate bervariasi sekitar 1:1 hingga 1:200).
4. USM hanya dapat digunakan apabila tingkat kekerasan material yang hendak dilakukan proses permesinan
berada diatas angka 45 HRC.
3.2 Saran
Untuk kebaiakn dan kemajuan ilmu kami pada bidang permesinan, besar harapan kami agar bapak/ibu
dosen senantiasa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun dan membuka wawasn kami dalam dunia
permesinan. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan banyak terimakasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
ü http://www.academia.edu/9559807/ultrasonik_machining
ü http://izhhar10.blogspot.co.id/2012/04/mesin-usm.html
ühttp://mhasanalbana.blogspot.co.id/2016/09/ultrasonic-machining.html