75 Bab 1 Akhir PDF
75 Bab 1 Akhir PDF
BAB 1 PENDAHULUAN
Hal ini sesuai sebagaimana diatur dalam UU No.26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang, UU
No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, dan peraturan perundang-undangan di
bawahnya yang terkait, yaitu Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan, Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang
Tatanan Kebandarudaraan Nasional, serta Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 48
Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum.
prakarsa untuk membantu unit penyelenggara Bandar Udara Tampa Padang melalui
program pembangunan Bandar Udara Tampa Padang yang dibiayai dengan dana APBD
Provinsi Sulawesi Barat. Program pembangunan tersebut berupa penyusunan dokumen
perencanaan bandar udara serta pembangunan fisik fasilitas bandar udara. Dokumen
perencanaan bandar udara yang telah dihasilkan berupa: kelayakan pembangunan
bandar udara, pembuatan rencana induk bandar udara dan pembuatan dokumen
rancangan teknik terinci fasilitas bandar udara. Sedangkan untuk pekerjaan fisik
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah memprakarsai beberapa pekerjaan, antara
lain: penyiapan lahan, perpanjangan dan pelebaran runway, pembangunan terminal
baru, pembangunan kantor admistrasi dan operasi baru, dan lain-lainnya.
Seiring dengan perubahan kondisi sosio ekonomi, lingkungan, tata ruang kawasan,
kondisi eksiting fasilitas dan lahan bandar udara, perkembangan lalu lintas angkutan
udara, serta perubahan lingkungan strategis maka pada tahun 2009 ini Pemerintah
Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Perhubungan menyelenggarakan pekerjaan
Pembuatan Master Plan Bandar Udara Tampa Padang - Mamuju. Melalui pekerjaan ini
diharapkan akan dapat ditindaklanjuti dengan penyusunan Rancangan Peraturan
Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar Udara Tampa Padang - Mamuju.
Maksud pekerjaan ini adalah melakukan Pembuatan Master Plan/Rencana Induk Bandar
Udara Tampa Padang - Mamuju sesuai ketentuan peraturan perundangan dan
memenuhi standar kualitas persyaratan desain dalam satu kesatuan produk
perencanaan di bidang kebandarudaraan.
1. Melakukan analisis dan kajian kualitatif dan kuantitatif seberapa jauh Bandar Udara
Tampa Padang - Mamuju dapat dikembangkan dan dibangun guna mengantisipasi
permintaan (demand) jasa angkutan udara di masa datang.
4. Menyusun dokumen Rencana Induk Bandar Udara Tampa Padang - Mamuju sebagai
salah satu kelengkapan dokumen untuk pengajuan Rancangan Peraturan Menteri
Perhubungan tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara.
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, ruang lingkup pekerjaan Pembuatan Master Plan
Bandar Udara Tampa Padang - Mamuju ini meliputi secara pokok sebagai berikut.
D. Prakiraan volume lalu lintas udara berdasarkan potensi daerah termasuk kajian hasil
prakiraan studi sebelumnya. Hasil prakiraan volume lalu lintas tersebut diatas
adalah:
1. Volume pergerakan pesawat
2. Volume pergerakan penumpang
3. Volume pergerakan kargo dan pos
4. Rute/jaringan dan status penerbangan
5. Tipe/jenis pesawat yang beroperasi
G. Rencana Tata Letak dan Tata Ruang bandar udara yang meliputi :
1. Rencana tata guna lahan
2. Rencana tata letak penempatan fasilitas-fasilitas bandar udara
3. Rencana sistem jaringan drainase, listrik, jalan dan utilitas
4. Rencana tahapan pembangunan
Hasil (produk) yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan Pembuatan Master Plan
Bandar Udara Tampa Padang - Mamuju ini berupa :
1. Evaluasi kondisi eksiting fasilitas dan tapak Bandar Udara Tampa Padang - Mamuju,
meliputi aspek lahan eksisting dan lahan yang dicadangkan untuk pengembangan,
fasilitas dan peralatan bandar udara, ruang udara dan aspek lingkungan kawasan
bandar udara.
3. Evaluasi kondisi eksisting dan rencana tata ruang wilayah dan rencana strategis
pembangunan daerah terkait.
4. Hasil analisis dan evaluasi kebutuhan fasilitas dan lahan untuk pengembangan
bandar udara dengan mempertimbangkan hasil rencana induk bandar udara
5. Dokumen rencana induk bandar udara yang merupakan hasil Pembuatan Master
Plan Bandar Udara Tampa Padang - Mamuju.
Pelaksanaan pekerjaan ini harus selalu mengacu kepada peraturan dan referensi yang
berlaku baik Nasional maupun Internasional. Peraturan-peraturan tersebut adalah
sebagai berikut.
A. Peraturan nasional:
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional
6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 22 Tahun 2002 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR)
7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002 tentang Sertifikasi
Operasi Bandar Udara
8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Bandar Udara
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2010 tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional.
10. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/120/VI/2002
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara
11. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/161/IX/2003
tentang Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Landasan Pacu, Taxiway, Apron
pada Bandar Udara
12. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/113/VI/2002
tentang Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan
13. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/114/VI/2002
tentang Gambaran Instalasi Sistem Penerbangan Bandar Udara (Airfield Lighting
System)
14. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/347/VI/1999
tentang Standar Rancang Bangun dan/atau Rekayasa Fasilitas dan Peralatan
Bandar Udara
B. Standar internasional:
1. ICAO Annex 1sampai dengan Annex 19, edisi terakhir beserta manualnya yang
terdiri dari :
a. Aerodrome Design Manual (Doc 9157) terdiri dari :
• Part 1 - Runways
• Part 2 - Taxiways, Aprons and Holding Bays
• Part 3 - Pavements
• Part 4 - Visual Aids
• Part 5 - Electrical Systems
• Part 6 - Frangibility
b. Airport Planning Manual (Doc 9184), terdiri dari :
• Part 1 - Master Planning
• Part 2 - Land Use and Environmen Control
• Part 3 - Guidelines for Consultant/Construction Service
c. Airport Service Manual (Doc 9137), terdiri dari :
• Part 1 - Rescue and Fire Fighting
• Part 2 - Pavement Surface Conditions
• Part 3 - Bird Control and Reduction
• Part 4 - Removal of Disabled Aircraft
• Part 5 - Control of Obstacles
• Part 6 - Airport Emergency Planning
• Part 7 - Airport Operational Service
• Part 8 - Airport Maintenance Practices
2. FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-6C, “Airport Pavement Design and
Evaluation”
3. FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-5B, “Airport Drainage”
4. Standar Critical Aircraft Design yang dikeluarkan pabrikan pesawat
5. Standar lain yang revelan