I. PENDAHULUAN
Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong karyawan baru (yang lulus seleksi)
mengenal pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja. Program orientasi sering juga disebut dengan
induksi. Yakni memperkenalkan para karyawan dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan
organisasi dan dengan karyawan lain. Orientasi dilaksanakan karena semua pegawai baru membutuhkan
waktu untuk dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang baru. Orientasi
pegawai baru adalah proses pengenalan dan penyesuaian pegawai baru terhadap pekerjaan yang akan
dilakukan dan kondisi lingkungan pekerjaan yang akan dihadapi.
Berdasarkan Undang undang 36 tahun 2014 tentang ketenagaan kerja kesehatan. Dalam rangka
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sasaran program diperlukan penanggung jawab dan
pelaksana program yang kompeten agar progrma dilaksanakan tepat tujuan, sasaran dan tepat waktu.
Bagi penanggung jawab dan pelaksana program yang baru harus mengikuti kegiatan orientasi pelaksanaan
program agar dapat memahami tugas pokok dan tanggung jawab. Kegiatan orientasi bagi penanggung
jawab dan pelaksana program baru meliputi pengenalan dan pembekalan program yang dilaksanakan
Klinik serta pendampingan agar dapat menyesuaikan diri dengan tata nilai dan budaya kerja Klinik.
1. Kepala Klinik mendapat informasi bahwa penanggung jawab/ pelaksana program akan pindah/
mutasi/ pensiun,
2. Kepala Klinik minta pendapat penanggung jawab/ pelaksana program lama siapa yang pantas
menduduki penanggung jawab/ pelaksana program pengganti,
3. Kepala Klinik, penanggung jawab/ pelaksan program lama dan lintas program mengadakan
pertemuan untuk menentukan siapa pengganti penanggung jawab/pelaksana baru,
4. Kepala Klinik mengumumkan penanggung jawab/pelaksana program baru,
5. Kepala Klinik memerintahkan kepada penanggung jawab/pelaksana program baru untuk
melakukan orientasi sebagai penanggung jawab/pelaksana program sebelum penanggung
jawab/pelaksana program lama meninggalkan tugas,
6. Penanggung jawab/ pelaksana baru melakukan orientasi beberapa hari dengan menanyakan dan
minta bimbingan penanggung jawab/ pelaksana lama,
7. Apabila masih dirasakan belum lengkap didalam menyerap ilmu mengelola program , penanggung
jawab/ pelaksana baru dapat melakukan kunjungan ke Klinik lain yang program lebih baik dan
atau mengikuti seminar
8. Apabila pelaksanaan sudah cukup memahami, penanggung jawab/ pelaksana menyusun laporan
orientasi dengan bimbingan penanggung jawab/ pelaksana lama,
9. Penanggung jawab/ pelaksana baru menyerahkan laporan orientasi kepada kepala Klinik,
10. Kepala Klinik dibantu koordinator administrasi dan manajemen membuat surat keputusan (SK)
penanggung jawab/ pelaksana baru,
11. Kepala Klinik memerintahkan penanggung jawab/ pelaksana program baru dan lama
untuk melakukan serah terima tugas secara resmi,
12. Penanggung jawab/ pelaksana program lama maupun penanggung jawab/ pelaksana program
baru menandatangani serah terima,
13. Kepala Klinik ikut menandatangani berta acara serah terima,
14. Penanggung jawab/ pelaksana program baru melakukan kegiatan sesuai dengan kegiatan
penanggung jawab/ pelaksana program lama.
VI. SASARAN
Karyawan Baru
a. Evaluasi dilakukan oleh kepala klinik dengan melihat kesesuain materi yang disampaikan dengan
yang seharusnya
b. Pelaporan dilakukan oleh manajer HRD kepada kepala Klinik.
c. Evaluasi kegiatan secara keseluruhan dilakukan setelah kurun waktu 3 bulan dengan
menggunakan daftar tilik evaluasi orientasi pegawai.