Anda di halaman 1dari 5

Mekanisme kerja Purified Water System

Purified water system merupakan sistem pengolahan air yang dapat menghilangkan
berbagai cemaran (ion, bahan organik, partikel, mikroba dan gas) yang terdapat di
dalam air yang akan digunakan untuk produksi. Air (raw water) pengolahan air dapat
diperoleh dari air PDAM (city water), Shallow well (sumur dangkal) dengan
kedalaman 10-20 m, atau berasal dari Deep well(sumur dalam) dengan kedalaman 80-
150 m. Variasi mutu dari pasokan air mentah (raw water) yang memenuhi syarat
ditentukan dari target mutu air yang akan dihasilkan. Demikian pula mutu air
menentukan peralatan yang diperlukan untuk pengolahan air tersebut. Purified water
system terdiri dari: Multimedia filter, Carbon filter, Water softener, Heat
Exchanger (HE), Micro filter, Ultra filtration (R.O = Reverse Osmosis), dan Electro De-
Ionization (EDI).

Multimedia filter. Multimedia filter berfungsi untuk menghilangkan lumpur, endapan


dan partikel-partikel yang terdapat pada raw water. Multimedia filter terdiri dari
beberapa filterdengan porositas 6-12 mm; 2,4 – 4,8 mm; 1,2-2,4 mm; dan 0,6-1,2
mm. Filter-filter ini tersusun dalam satu vessel (tabung) dengan bagian bawah tabung
diberikan gravel atau pasir sebagai alas vessel (sehingga sering juga disebut
dengan sand filter).

Active Carbon filter. Carbon aktif adalah karbon yang telah diaktifkan dengan
menggunakan uap bertekanan tinggi atau karbon dioksida (CO2) yang berasal dari
bahan yang memiliki daya adsorbsi yang sangat tinggi. Biasanya digunakan dalam
bentuk granular (butiran). Active carbonberfungsi sebagai pre-treatment sebelum
proses de-ionisasi untuk menghilangkan chlorine, chloramine, benzene, pestisida,
bahan-bahan organik, warna, bau dan rasa dalam air.

Water Softener Filter. Water softener filter berisi resin anionik yang berfungsi untuk
menghilangkan dan/atau menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion Ca++
dan Mg++ yang menyebabkan tingginya tingkat kesadahan air.

Reverse Osmosis. Reverse osmosis merupakan teknik pembuatan air murni (purified
water) yang dapat menurunkn hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) di dalam
air. Reverse osmosis terdiri dari lapisan filter yang sangat halus (hingga 0,0001 mikron)

EDI (Elektonic De-Ionization). EDI merupakan perkembangan dari Ion


Exchange system dimana sebagai pengikat ion (+) dan (-) dipakai juga elektroda
disamping resin. Elektroda ini dihubungkan dengan arus listrik searah sehingga proses
pemurnian air dapat berlangsung terus menerus tanpa perlu regenerasi. Setelah
melewati EDI, selanjutnya purified water yang dihasilkan ditampung dalam tanki
penampungan (storage tank) yang dilengkapi dengan CIP (cleaning in place)
dan looping system dan siap didistribusikan ke ruang produksi.

Tahapan pembuatan Purified Water


1. Water storange tank
Sumber air yang digunakan industri farmasi, baik untuk kegiatan produksi maupun
penunjang berasal dari sumur artesis dengan kedalaman ± 100 m. air di pompa
dari deep well dan ditampung pada water storange tank yang mampu menyimpan air
±400 m3. Untuk membunuh bakteri maka dalam storange tankditambahkan klorin
dengan konsentrasi pada rentang 0,4-0,6 ppm.
2. Hydropneumatic tank
Selanjutnya air dialirkan ke dalam Hydropneumatic tank yang berisi 2/3 bagian air
dan 1/3 bagian udara tekan (compressed air). Sebagian air Hydropneumatic tank,
digunakan sanitary, laundry, kantin, taman, cuci mobil, dan toilet. Sedangkan
sebagian lagi diproses menjadi purified water untuk proses produksi melalui
proses water softener.
3. Water softener
Softener unit berfungsi untuk menghilangkan kesadahan air, berisi resin untuk
mengikat ion logam yang dapat menyebabkan kerak yaitu Ca2+ dan Mg2+. Jika resin
sudah jenuh, perlu dilakukan regenerasi dengan menggunakan garam NaCl cair dalam
tiga tahapan.
 Black wash, merupakan proses pencucian dengan membalik arah aliran resin. Proses ini
bertujuan untuk membuang atau menghilangkan partikel kasar yang terjerat
diantara resin dan untuk menata kembali resin sehingga resin yang berukuran lebih
besar dapat terdistribusikan diantara resin-resin yang berukuran kecil.
 Regenerasi, yaitu dengan mengalirkan garam cair untuk mengaktifkan kembali resin-
resin agar ion logam terlepas dari ikatan resin lewat sistem vakum nosel.
 Rinse (pembilasan) yaitu dengan mengalirkan air bersih untuk membilas kandungan
garam cair yang masih tersisa.
Air lunak (soft water) yang dihasilkan kemudian dialirkan menuju boiller unit, chiller
unit, radiator diesel, hot water system, cooling tower dan untuk pembuatan purified
water.
4. Multimedia filter
Multimedia filter berfungsi untuk mereduksi padatan atau endapan yang ada di
dalam air dengan ukuran 5-10µm dan beberapa mineral seperti besi (Fe), mangan
(Mn), dan silika (SiO2). Zat-zat ini biasa ditemukan dalam air tanah maupun air
permukaan. Multimedia filter terdiri dari susunan gravel, granit, antrasit, dan sand
filter. Dan filter berfungsi untuk menyerap zat besi, dan mangan; antrasit, untuk
menyerap silika dengan waktu pakai lebih lama.
5. Water softener
Kemudian air masuk ke dalam softener lagi. Softener yang ke dua ini berfungsi
sebagai back up dari softener yang pertama. Perbedaan dengan yang pertama yaitu
sistem softener unit yang kedua sudah berjalan secara otomatis,
6. Carbon filter
Kemudian air dialirkan ke dalam carbon filter yang berisi karbon aktif guna
mereduksi senyawa kimia dalam air baik senyawa organik maupun anorganik,
termasuk mereduksi klorin yang ditambahkan pada awal pengolahan di storange
tank. Carbon filter juga dapat mengalami kejenuhan sehingga perlu dilakukan
sanitasi karbon, dua kali dalam seminggu dengan menggunakan uap bersih (clean
steam) pada tekanan 25 Psi, suhu 121°C selama 3 jam.
7. Mikron filter
Air dari carbon filter dialirkan melalui filter 1 mm untuk menyaring partikel yang
berukuran lebih besar dari 1 mm, dilanjutkan masuk unit sinar ultraviolet.
8. Sinar UV
Sinar UV berfungsi sebagai desinfektan, menghilangkan dan membasmi
mikroorganisme yang masih terkandung dalam air dengan penyinaran ultraviolet yang
dipancarkan pada panjang gelombang 254 nm dengan jarak tertentu (max. 25 cm).
9. Reverse osmose (RO)
Reverse osmose adalah metode proses purifikasi yang mampu menghilangkan 95-
99% kontaminan air yang termasuk mikroorganisme, senyawa organik dan senyawa
anorganik terlarut. Aliran air baku diberi tekanan hingga 150-200 psi yang
dihasilkan dengan pompa tekanan tinggi dialirkan melalui membran semi permeabel
khusus. Proses yang terjadi merupakan penyaringan molekuler dimana hanya air
murni saja yang bisa melewati membran. Sementara kontaminan akan ditolak dan
dibuang ke dalam saluran limbah. Kontaminan yang di-riject oleh membran
diantaranya garam terlarut senyawa bermolekul besar > 150-250 Dalton.
10. CDI (Continuous Deionized)
Proses ini bertujuan untuk mengurangi kandungan kation dan anion dalam air.
Metode ini merupakan pengembangan dari ion exchanger dimana sebagai pengikat
ion positif dan negatif digunakan elektroda. Elektroda ini dihubungkan dengan arus
listrik searah sehingga proses pemurnian air dapat berlangsung terus menerus.
Setelah proses ini, air dilewatkan melalui sinar ultraviolet dan absolute
filterberukuran 0,22 mm. Air yang telah melewati filter ini ditampung dalam tangki
penampungan berkapasitas 2000 liter, untuk selanjutnya didistribusikan ke tempat
yang membutuhkan. Selama 24 jam sistem purified water ini terus disirkulasi untuk
mencegah pertumbuhan mikroorgaisme dalam purified water.
Setiap satu bulan sekali, saluran mulai dari tangki ke user hingga ke tangki lagi
dilakukan sanitasi yang bertujuan untuk menjaga higienitas. Air dalam tank
dipanaskan hingga temperature 95°C, kemudian disirkulasikan ke looping
system selama 1 jam, setelah itu air diganti dengan purified water yang baru.
Share This









 Back to Home»

 WATER SYSTEM
Related Posts :

Leave a Reply
Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

NEXTPREV

// Copyright © 2018 Farmasi Industri //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed


by Johanes Djogan //

d
i
.
o
c
.
t
o
p
s
g
o
l
b
.
1
i
r
t
s

Anda mungkin juga menyukai