Anda di halaman 1dari 1

Filsafat dan sejarah tanggapan 6x4 atau 4x6

Maka, menganut prinsip bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang, 4+4=2x4, bukan 4x2. Ini adalah sebuah kesepakatan
dalam matematika. Persoalannya bukan benar atau salah, tetapi mana yang disepakati.

Dengan kesepakatan tersebut, maka 6x4 bila diekspresikan dalam penjumlahan adalah 4+4+4+4+4+4. Sementara, 4x6 akan
menjadi 6+6+6+6.

"Ketika menghitung 6 x 4 kita membayangkan menghitung jumlah jeruk dalam 6 kotak berisi masing-masing 4 jeruk. Jadi 6
x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4. Ketika menghitung 4 x 6 kita membayangkan menghitung jumlah jeruk dalam 4 kotak berisi
masing-masing 6 jeruk. Jadi 4 x 6 = 6 + 6 + 6 + 6," terang Yohanes.

Menurut Iwan, 4x6 ataupun 6x4 sebenarnya sama. Namun, bisa saja salah bila dilihat dalam
konteks tertentu.

GURU SD/MI KELAS BAWAH DI INDONESIA, HARUS TETAP TEGAS BAHWA


4+4+4+4+4+4 = 6x4

*CONTOH DENGAN VARIABLE : a+a+a+a+a+a = 6xa SHAHIH.....

Penyampaian guru ikut menyumbang pemikiran siswa dalam berpola pikir. Anak ditanamkan
cara berpikir akan mengikuti pola berpikir yang dianggap lebih mampu

* Matematika semurni apapun, tidak akan mampu berdiri sendiri, harus terkait dengan
bahasa, sebab bila tanpa bahasa, dengan apa kita akan menyampaikan materi
matematika kepada peserta didik kita?. Jadi kita juga harus menghormati bahasa
yang digunakan untuk menyampaikan materi matematika tersebut.

Sebenarnya 4x6 = 6x4, karena dalam perkalian kita kenal yg namanya hukum KOMUTATIF. Akan
tetapi, mesti diingat bahwa hukum komutatif ini BISA TIDAK BERLAKU APABILA
DITERAPKAN.

Iwan mengatakan, saat ini dibutuhkan pembenahan sikap, budaya, dan cara berpikir
guru matematika. "Mengubah sikap guru matematika yg luwes bernalar merupakan
tantangan bg institusi penyiapan guru kita, LPTK," ungkapnya.
Nah, kalau udah ngomongin tindakan si guru harus gimana, sebenernya ini isu yang lain lagi. Itu
masuk ke isu pendidikan jadinya, bukan isu matematika lagi. Kalau menurut gue sih, peran
seorang guru untuk siswa yang masih berada dalam tingkat dasar, gak cuman sebatas transfer
pengetahuan (knowledge) doang. Sebaliknya, anak SD itu harus dibakar semangatnya untuk
belajar, harus dibikin suka sama belajar, dan harus dibangun sikap kritis juga, termasuk
kritis terhadap gurunya sendiri. Kalau si guru nyalahin jawaban siswa dengan memberikan
punishment yang malah terus bikin siswa jadi sebel sama matematika gara-gara itu gimana?
Sayang banget, kan!

"Education is not the filling of a pail, but the lighting of a fire" - Plutarch,
Greek Philosopher

Anda mungkin juga menyukai