Tugas K3 Gabungan
Tugas K3 Gabungan
SCRUBBING/CUCI TANGAN
Tujuan :
- Mencegah infeksi silang
- Membebaskan tangan dari kuman dan mencegah kontaminasi tangan
NO TAHAP-TAHAP MELAKUKAN TINDAKAN
Pengertian umum:
Suatu tindakan menutup bagian tubuh sebagai kewspadaan untuk mengurangi transmisi atau
kontaminasi tehadap droplet atau mikrooganisme.
Pengertian khusus:
1. Memakai masker
- Definisi:
Adalah suatu tindakan menutup mulut dan hidung guna mencegah terhirupnya droplet
melalui udara
- Tujuan
- Untuk melindungi perawat dari infeksi pernafasan
- Mencegah penyebaran panyakit
- Menguragi angka kejadian infeksi
Syarat – syarat penggunaan masker yang baik:
- Ukuran masker harus cukup untuk melindungi mulut dan hidung
- Satu masker hanya dipakai untuk satu orang
- Bila menjadi lembab harus segera diganti, karena pada bagian yang lembab bakteri
mudah bersarang.
- Masker harus sekali pakai/ di rendam pada larutan disinfektan
Persiapan alat
Masker bersih sekali pakai
Prosedur pelaksanaan:
Tujuan :
- Mencegah terjadinya kontaminasi dari perawat dan sebagai proteksi bagi perawat
- Mencegah pindahnya mikroorganisme dari perawat (teknik pertahanan)
- Mencegah infeksi nosokomial pada pasien
Prosedur pelaksanaan:
1 Mencuci tangan
2 Mengambil skort
Prosedur pelaksanaan
1 Memeriksa handscond apakah bocor atau tidak dengan memasukan udara ke dalam
handscond, kemudian di celupkan kedalam air bersih kalau bocor singkirkan
2 Mengeringkan dengan menggantungkan lalu dilap dengan kain bersih baik sisi dalam
ataupun sisi luar ( hati-hati jangan sampai sobek)
3 Berikan bedak /talk tipis-tipis pada kedua sisinya atau satu sisi dalamnya saja
Kemudian diatur sepasang-sepasang kanan-kir sesuai ukuran dan dilipat
4 Sarung tangan di sterilkan di dalam tromol/stoples tertutup selama 24 jam ( di hitung
mulai jam berapa memasukan)
5 Setelah selesai rapikan alat-alat
1 Alat – alat yang akan disterilkan dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan
2 Alat keperluan ( alat dan bahan)dan alat yang akan disterilkan di siapkan diatas meja
dan masukkan kedalam bak alat atau di atas papan kayu
3 Bola kapas dibasahi dengan sepirtus, jangan terlalu basah kemudian di letakkan
diantara alat-alat medis menggunakan korentang
4 korek dinyalakan dan sulutkan ke dalam bak alat tepat pada kapas
5 Jika sudah padam, ambil kapas dengan korentang steril dan di masukkan kedalam
piala ginjal yang berisi air.
6 Kemudian bersihkan alat-alat medis dengan kassa steril/stuffer steril
7 Setelah selesai kambalikan alat-alat ketempat semula dan rapikan
Pertimbangan keselamatan:
- Pada waktu membakar semua bahan yang mudah terbakar harus disingkirkan untuk
mencegah kebakaran
- Memvlamber sebaiknya diatas meja kayu jangan sekali-kali di atas kain atau meja
kaca karena berbahaya
- Hindarkan dari tiupan angin dan jangan ditiup.
c. Mensterilkan alat-alat dari logam
Persiapan alat dan bahan
- Menyediakan kom yang berisi air bersih atau bias mengunakan kran (air mengalir)
- Sabun dan lisol 2%
- Lap dan kain kassa
- Sterilisator
Prosedur pelaksanaan:
NO TAHAP-TAHAP MELAKUKAN TINDAKAN
1 Semua alat – alat yang akan disterilkan dicuci hingga bersih pada air mengalir
kemudian direndam pada larutan lisol 2% selama 2 jam
2 Setelah direndam kemudian di cuci dengan sabun dan dibilas sampai bersih
3 Sesudah dibersihkan kemudian masukkan alat kedalam sterilisator yang
telah diisi air mendidih/panas, dan didihkan selama 15-20 menit
4 Setelah steril alat-alat tersebut diangkat menggunakan korentang steril dan
dimasukkan kedalam bak steril atau bak instumen
(vloistof)
5 Stelah selesai bereskan alat-alat
1 Semua alat – alat yang akan disterilkan dicuci hingga bersih pada air mengalir
kemudian direndam pada larutan lisol 2% selama 2 jam
2 Setelah direndam kemudian di cuci dengan sabun dan dibilas sampai bersih
3 Sesudah dibersihkan kemudian masukkan alat kedalam sterilisator yang
telah diisi airdingin, dan didihkan selama 15-20 menit
4 Setelah steril alat-alat tersebut diangkat menggunakan korentang steril dan
dimasukkan kedalam bak/tempat penyimpanan steril
5 Stelah selesai bereskan alat-alat
1 Semua alat – alat, misal alat seperti ksteter, sonde/NGT dibersihkan, jika ada
bekas plaster dibersihkan dengan bensin
2 Kemudian rendam dengan larutan lisol 2% selama 2 jam
3 Sesudah direndam kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas, bagian dalam
(lumen) di semprot dengan spuit yang brisi air hangat sambil dipijat dan pastikan
sudah bersih
4 Kemudian direbus selama 3-5 menit dalam air mendidih ( alat-alat dimasukkan
setelah air mendidih)
5 Stelah selesai bereskan alat-alat
KONSEP ASEPSIS
Sarung tangan digunakan untuk mencegah terjadinya transmisi pathogen baik secara
langsung maupun tidak langsung. Penggunaan sarung tangan menurut CDC (Center for
Disease Control and Prevention ) akan menurunkan :
Kemugkinan terjadinya kontak dengan mikroorganisme yang infeksius
Resiko penyebaran flora endogen dari perawat ke klien
Resiko penyebaran mikroorganisme dari klien ke perawat
Sarung tangan digunakan pada saat :
Mengalami luka pada kulit
Melakukan tindakan invasive
Beresiko untuk terpapar dengan darah dan cairan tubuh
Alat dan bahan
- Set handscond
- Korentang (untuk teknik steril) kondisikan kebutuhan, jika sarung tangan di dalam
kemasan steril maka tidak perlu korentang
Prosedur pelaksanaan pemakaian:
1 Menyiapkan alat:
Pack yang berisi sarung tangan
Meja/permukaan yang bersih/steril untuk meletakkan pack sarung tangan
3 Ambil sarung tangan pertama dari pack menggunakan korentang, kemudian
pegang sarung tangan dengan cara memegang manset (lipatan sarung tangan)
bagian dalam, kembalikan korentang ke tempatnya
Sarung tangan diangkat dan jauh dari badan, seatas pinggang, sarung tangan
bagian jari-jari berada di bawah
4 Selipkan atau masukkan tangan pertama pada sarung tangan..
Hanya boleh memegang bagian dalam sarung tangan saja
5 Ambil sarung tangan kedua dari pack dengan tiga jari tangan yang sudah
menggunakan sarung tangan di sisi bawah manset. Angkat sarung tangan
jauh dari badan setinggi pinggang, masukkan tangan ke dua kedalam sarung
tangan dan hanya boleh memegang bagian dalam sarung tangan saja
6 Tarik sarung tangan setinggi pinggang dengan tangan pertama yang sudah
memakai sarung tangan tanpa menyentuh kedua lengan
7 Menghindari menyentuh benda lain disekitarnya
- Jika sudah selesai melakukan tindakan lepas sarung tangan denga cara tangan kanan
menarik sarung tangan bagian telapak tangan sisi dalam dan kemudian tarik sampai lepas
- dan genggam handscond yang sudah terlepas oleh tangan kanan.
- Kemudian tangan kiri bergantian melepas handscon tangan kanan dengan menarik sisi
dalam sarung tangan sampai terlepas.
- Hal ini memudahkan dalam pemilahan saat sarung tangan akan di gunakan kembali
sehingga tidak tertukar nomer besar dan nomer kecil karena sarung tangan sudah menyatu.
Gowning adalah suatu istilah yang merupakan suatu teknik/ seni dalam menggunakan gaun
steril setelah scrubing.
TUJUAN
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan, media, dan lain-
lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun
yang a patogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda
dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora. Zat-zat kimia
yang dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium),
alkohol, fenol, hidrogen feroksida, derivat akridin, rosanalin, detergen, logam berat
(hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll
2. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi, baik
tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat.
Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan,
diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa,
operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty.
Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan
virus akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi
sebagai antiseptik dan kontrol plak, misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada
surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai
bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi
geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya
pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary
mucus.
4. Senyawa halogen. Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
halida. Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam dan cepat
diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan Betadine).
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang
terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan
sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini,
banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai
antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai
desinfektan (misalnya Dettol).
5. STERILISASI FISIK
1. Pemanasan
2. Penyinaran
Enykus, 2003, keterampilan dasar dan prosedur perawatan dasar, ed 1. Semarang, Kilat
press
Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A.,(1999). Fundamental Keperawatan Konsep proses dan
praktek.EGC: Jakarta
Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A., Yasmin, Asih (editor). (1999). Buku Saku Ketrampilan
Dan Prosedur Dasar. EGC: jakarta
Taylor, C., Lilis, C., and LeMone, P., ( 1998 ). Fundamental of Nursing : the art and science
of nursing care ‘Lippincott.