Anda di halaman 1dari 5

Sutura Pada Cranium

Struktur utama atau artikulasi dari tulang cranial adalah:


Sutura coronal, berada diantara tulang frontal dan parietal, mulai menutup pada umur 24 tahun dan
menutup seluruhnya pada umur 35 tahun.
Sutura sagital, terletak di antara kedua tulang parietal. Sutura sagital mulai menutup pada umur 22
tahun dan menutup seluruhnya pada umur 30 tahun.
Sutura lambdoidal, memisahkan kedua tulang parietal dari tulang occipital. Sutura ini mulai menutup
sekitar umur 29 tahun.
Sutura lateral anterioposterior, yang berada di antara tulang temporal dan tulang parietal.

Pertumbuhan Cranium
Pertumbuhan tulang pada tengkorak dapat terlihat terutama pada:
Sutura spheno-occipital (sphenobasilar) atau disebut juga sutura spheno-occipitalis, sutura yang berada
diantara tulang sphenoid dan processus basilar dari tulang occipital. Pertumbuhan pada bagian ini
berhubungan dengan pertumbuhan anterioposterior.
Sutura palatomaxillary (sutura palatomaksilaris), garis dari bagian dasar orbita diantara processus orbita
di tulang palatal dan permukaan orbita dari tulang maksila.
Sutura temporozygomatic (sutura zygomatico-temporalis), garis penghubung di antara processus
zygomaticus dari tulang temporal dan processus temporal dari tulang malar.
Pertumbuhan kranium terjadi sangat cepat pada tengah tahun pertama dan kedua setelah lahir dan
lambat laun menurun kecepatannya.
Secara histologis menurut Brash bahwa tengkorak berkembang selama periode fetus, terjadi dengan
apposisi permukaan dan resorpsi internal lebih cepat daripada pertumbuhan terpisah pada sutura. Saat
kelahiran, pusat ossifikasi telah berkembang sehingga tengkorak hampir menyamai seperti tengkorak
orang dewasa. Bagaimanapun, karena ossifikasinya belum sempurna, sekitar 45 buah tulang tengkorak
dipisahkan oleh tulang kartilago atau oleh jaringan penghubung. Pada orang dewasa, setelah ossifikasi
sempurna akan memiliki 22 buah tulang tengkorak. Ketika terjadi proses penyatuan pada pusat ossifikasi
di tulang, garis yang membentuk pemisah pada pusat ossifikasi akan hilang atau dapat ditemukan hanya
dengan cara dikira-kira pada pemeriksaan luar. Tulang yang terpisah menyatu pada orang dewasa yaitu
pada sutura di tengkorak. Sicher menyimpulkan bahwa tulang tengkorak pada orang dewasa adalah satu
bagian karena ikatan mereka yang sangat kuat, kecuali tulang mandibula. Sutura dari tulang yang
mempunyai intermembran atau jaringan penghubung dikelilingi oleh serat kolagen ( serat Sharpey’s)
yang meluas dari tepi kalsifikasi tulang ke area dimana sel jaringan penghubung dan serat yang sangat
banyak. Kalsifikasi tulang terjadi di area ini. Pada tahun pertama terjadi resorpsi di permukaan dalam
tulang cranial hingga mencapai bentuk yang sempurna. Akhirnya tulang cranium menjadi tebal karena
pertumbuhan apposisi pada permukaan dalam dan luar. Pertumbuhan tengkorak tidak terjadi di semua
tempat dan tidak semua pusat pertumbuhan aktif secara bersamaan. Ini terlihat dari perbandingan
ukuran dan garis tepi dari tulang tengkorak pada bayi dan orang dewasa. Pertumbuhan ukuran terbesar
pada tengkorak terjadi di dalam anteroposterior. Ukuran dari cranium dipengaruhi oleh pertumbuhan
otak. Jika otak tidak berkembang, cranium cenderung kecil, sebaliknya,jika cranium memiliki ukuran
besar yang tidak normal pada beberapa kondisi patologis seperti hydrocephaly. Pada saat lahir terdapat
6 bagian di ossifikasi membran dari tulang cranial yang tidak lengkap. Ini dinamakan fontanel dan
terdapat di setiap ujung tulang parietal, yaitu:
Fontanel anterior, terdapat pada pertemuan sutura koronal dan sagital, menutup pada umur 18 bulan.
Fontanel posterior, terdapat pada pertemuan sutura sagital dan lamdoidal, menutup pada umur 1 bulan
setelah kelahiran
Fontanel anterolateral, ada dua buah, terdapat pada pertemuan tulang frontal, parietal, temporal dan
sphenoid, menutup pada usia 3 bulan.
Fontanel posterolateral, 2 buah, terdapat di pertemuan tulang parietal, tulang occipital dan tulang
temporal, menutup pada usia 2 tahun.

Variasi selama pertumbuhan di sepanjang sutura perifer dari tulang cranial berhubungan dengan kontur
dan perubahan proporsional. Pertumbuhan anteroposterior pada cranium terjadi di tulang coronal,
fronto-sphenoidal, temporo-sphenoidal, dan occipito-temporal. Pertumbuhan juga terjadi di tulang
parietal, kedua tulang sphenoid, tulang frontal, temporal dan tulang occipital. Pertumbuhan lateral pada
cranium terjadi di sepanjang sagital dengan pertambahan luas pada tulang frontal, occipital dan parietal.
Pertumbuhan vertikal pada cranium terjadi pada frontosphenoidal, temporoparietal dan occipitoparietal
dan pertumbuhan di dimensi vertikal dari tulang frontal, parietal, occipital dan sphenoid. Menunda
penutupan sutura spheno-occipital, yang tidak akan terjadi sampai umur 18 tahun, memberi
kesempatan untuk pertumbuhan anteroposterior pada basis cranium. Pertumbuhan anteroposterior
dan lateral pada basis cranium dapat terlihat diantara tulang temporal dan processus lateral dari tulang
occipital. Pertumbuhan anteroposterior dan lateral terjadi di antara kedua tulang sphenoid, tulang
temporal dan tulang frontal. Bagian wajah dari tengkorak berkembang ke arah depan dan bawah.
Zuckerman menemukan bahwa basis dari tengkorak akan sempurna lebih dari setengah pertumbuhan
anteroposterior pada saat 8 tahun dan basioccipital, basisphenoid, presphenoid dan tulang ethmoid
untuk menunjukkan pertumbuhan di daerah anteroposterior semasa remaja. Bagian dasar ophistion
akan berhenti tumbuh pada umur 7 tahun. Sudut spheno-ethmoidal berkurang selama periode
pertumbuhan. Ada pertumbuhan linear dari nasion ke sella tursica dan dari sella tursica ke basion dari
umur 3 tahun hingga dewasa. Bentuk dari basis cranial ditemukan oleh Björk, menunjukkan bahwa
bentuknya rata-rata stabil dengan umur. Glabela mengalami perpanjangan dan ada elongasi dorsal di
clivus.

Kesimpulan
Kepala terbagi menjadi dua, yaitu cranial dan visceral portion, di mana semua tulang wajah berada di
bawah batas atas orbita terus ke bawah dan termasuk rahang bawah disebut visceral. Perubahan
postnatal di bagianvisceral wajah lebih besar dari cranium, hal ini bisa terlihat dengan membandingkan
wajah janin dan orang dewasa. Perubahan terbesar terjadi pada region dentofasial, terutama rahang.
Lebar cranium telah berhenti pada umur 3 tahun, sedang pertumbuhan panjangnya setelah usia ini
berlangsung lebih lambat. Pada 2 sampai 3 tahun pertumbuhan squamous portion dari tulang temporal
dan sayap besar dari sphenoid meningkatkan ukuran tengkorak. Pertumbuhan panjang kepala lebih
besar dari lebarnya.
Antara 4 sampai 7 tahun, terjadi pertumbuhan tulang frontal dan parieytal kea rah depan di daerah
sutura coronalis. Tulang frontal terbawa ke depan dan agak menegak sehingga dahi menjadi lebih tinggi
dan lebih vertical.
Tengkorak orang dewasa kira-kira dua kali besar pada bayi yang baru lahir, tetapi rongga otak pada
orang dewasa hanya 50 persen lebih besar dari anak bayi. Wajah bayi meliputi sekitar satu per enam
hingga satu perdelapan dari keseluruhan tengkorak, sedang pada dewasa sekitar setengah dari seluruh
tengkorak. Ada sedikit perubahan pada panjangnya, dan tingginya setelah 5 tahun. Pada usia 6 tahun,
ukuran rongga otak hamper sama dengan dewasa, tapi rahang dan wajah masih menunjukkan janin.
Pertumbuhan Wajah Dan Oklusi
Lebar dahi bertambah seiring usia pertumbuhan glabella. Anguilus sella menunjukkan kecendrungan
peningkatan ukuran. Angulus mandibular join rata-rata tetap sama, dang onion serta sudut dagu
menunjukkan kecendreungan berkurang. Bagaimanapun, variasi perubahan pertumbuhan dari semua
sudut ini disadari betul, bervariasi positif dan negative di sekitar nilai rata-rata. Variasinya lebih besar di
rahang bawah daripada di rahang atas.
Perbedaan Jenis Kelamin
Pertumbuhan kepala. Ukuran rata-rata kepala wanita lebih kecil daripada pria. Wanita menunjukkan
kapasitas cranial yang lebih kecil sesuai dengan proporsi morfologis dan fisiognomis tinggi wajah. Wanita
menunjukkan hubungan yang lebih rendah disbanding laki-laki dalam fisiognomis tinggi wajah dan
morfologis tinggi wajah dalam perbandingan jarak bizygomatis. Wanita lebih lebar dibanding laki-laki
dalam proporsi jarak nasion-stomion dengan morfologis tinggi wajah. Berdasarkan penelitian Davenport
terhadap perkembangan kepala menghasilkan :
2 sampai 5 : lelaki memiliki kepala lebih bulat
6 sampai 9 : ukuran kedua jenis kelamin setara
9 sampai 12 : kepala wanita lebih panjang
12 sampai 16 : kepala wanita lebih panjang dan melebihi laki-laki sampai usia 16 ketika ukuran keduanya
setara dan kemudian dilewati oleh laki-laki.
16 sampai 18 : karakteristik dewasa mulai tampak. Kepala wanita agak lebih bulat dari pria.

Variasi ukuran wajah berdasarkan jenis kelaminmenunjukkan wajah wanita lebih panjang sedang pada
pria lebih luas dan dalam. Tulang rahang wanita dan arcus dentalis lebih tonggos dibanding pada pria.
Pada transisi dari wajah anak-anak ke wajah dewasa pada wanita, lebar dan kedalamannya tidak
menunjukkan peningkatan berarti dan menurun karena kehilangan jaringan subcutaneous.

Pembentukan Tulang
Manusia memiliki rangka tubuh ketika dalam tahap perkembanganembrio. Rangka tubuh dalam masa
embrio masih berupa tulang rawan(kartilago). Kartilago dibentuk oleh
sel-sel mesenkim
. Di dalam kartilagotersebut akan diisi oleh
osteoblas
. Osteoblas merupakan sel-sel pembentukt u l a n g k e r a s . O s t e o b l a s a k a n m e n g i s i
j a r i n g a n s e k e l i l i n g n y a d a n membentuk osteosit (sel-sel tulang).Sel-sel tulang dibentuk
secara konsentris (dari arah dalam ke luar).Setiap sel-sel tulang akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut
saraf,membentuk
sistem Havers
. Selain itu, di sekeliling sel -sel tulang initerbentuk senyawa protein pembentuk matriks
tulang. Matriks tulangakan mengeras karena adanya garam kapur (CaCO
3
) dan garam fosfat(Ca3(PO4)2).Di dalam tulang terdapat s e l - s e l o s t e o k l a s
. S e l - s e l i n i b e r f u n g s i menyerap kembali sel tulang yang sudah rusak dan dihancurkan. Adanyaaktivitas sel
osteoklas, tulang akan berongga. Rongga ini kelak akan berisi sumsum tulang. Osteoklas membentuk
rongga sedangkan osteoblasterus membentuk osteosit baru ke arah permukaan luar. Dengan demikian,tulang akan
bertambah besar dan berongga.P r o s e s p e m b e n t u k a n t u l a n g k e r a s d i s e b u t
osifikasi
. P r o s e s i n i dibedakan menjadi dua, yaitu
osifikasi intramembranosa
dan
osifikasiintrakartilagenosa
. Osifikasi intramembranosa disebut juga penulanganlangsung (osifikasi primer). Proses ini terjadi pada
tulang pipih, misalnyatulang tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung dan tidak akanterulang lagi untuk
selamanya. Contoh osifikasi intrakartilagenosa adalahpembentukan tulang pipa. Osifikasi ini
menyebabkan tulang bertambahpanjang.
Perkembangan tulang terjadi melalui dua tahap, yaitu :
1. Pada minggu kelima perkembangan embrio, tulang rawan terbentuk dari prakartilago, yang terdiri
atas tiga jenis tulang rawan, yaitu :
• Tulang rawan hialin
• Tulang rawan fibrin
• Tulang rawan elastic

2. Setelah minggu ketujuh perkembangan embrio, tulang akan terbentuk melalui dua cara, yaitu :
• Secara langsung. Pada proses ini tulang akan terbentuk secara langsung dari membrane dalam tulang
dalam bentuk lembaran-lembaran, misalnya pada tulang muka, pelvis, scapula dan tulang tengkorak.
Pada penulangan jenis ini dapat ditemukan satu atau lebih pusat-pusat penulangan membrane. Proses
penulangan ini ditandai dengan terbentuknya osteoblas yang merupakan rangka dari trabekula yang
penyebarannya secara radier
• Secara tidak langsung. Pada proses ini tulang terbentuk dari tulang rawan dimana proses penulangan
dari tulang rawan terjadi melalui dua cara yaitu :
- Osifikasi sentral. Osifikasi dari tulang terjadi melalui osifikasi endokondal
- Osifikasi perifer. Osifikasi terjadi di bawah perikondrium/perikondrial atau osifikasi
periosteum/periosteal.

Pertumbuhan dan Remodeling Tulang


Pertumbuhan intertisial tidak dapat terjadi di dalam tulang, oleh karena itu pertumbuhan intertisial
terjadi melalui proses osifikasi endokondral pada tulang rawan. Ada dua lokasi petumbuhan tulang
rawan pada tulang panjang, yaitu :
1. Tulang rawan artikuler
Terjadi pada daerah tulang rawan artikuler dan merupakan tempat satu-satunya bagi tulang untuk
bertumbuh pada daerah epifisis. Pada tulang pendek, pertumbuhan tulang dapat terjadi pada seluruh
daerah tulang

2. Tulang rawan lempeng epifisis


Tulang rawan lempeng epifisis memberikan kemungkinan metafisis dan diafisis untuk bertumbuh
memanjang.
Pada daerah pertumbuhan ini, terjadi keseimbangan antara dua proses, yaitu :
• Proses pertumbuhan. Adanya pertumbuhan intertisial tulang rawan dari lempeng epifisis
memungkinkan terjadinya penebalan tulang
• Proses kalsifikasi. Kematian dan penggantian tulang rawan pada daerah permukaan metafisis terjadi
melalui proses osifikasi endokondral
Dikenal tiga zona lempeng epifisis
1. Zona petumbuhan. Terdapat lapisan germinal dan lapisan proliferasi
2. Zona transformasi tulang rawan. Terdapat lapisan hipertofi kalsifikasi dan degenerasi yang merupakan
daerah tulang rawan yang mengalami maturasi
3. Zona osifikasi. Daerah yang tipis dengan sel-sel kondrosit yang telah mati akibat kalsifikasi matriks
Pertumbuhan Melebar Tulang
Terjadi akibat pertumbuhan aposis osteoblas pada lapisan dalam periosteum dan merupakan suatu jenis
ossifikasi intramembran
Remodeling Tulang
Selama pertumbuhan memanjang tulang, maka daerah metafisis mengalami remodeling (pembentukan)
dan pada saat yang bersamaan epifisis menjauhi batang tulang secara progresif. Remodeling tulang
terjadi sebagai hasil proses antara deposisi dan resoprsi osteoblastik secara bersamaan.
Proses remodeling tulang berlangsung sepanjang hidup, dimana anak-anak dalam masa pertumbuhan
terjadi keseimbangan yang positif sedangkan pada orang dewasa terjadi keseimbangan yang negative.
Remodeling juga terjadi setelah penyembuhan suatu fraktur.

Anda mungkin juga menyukai