Anda di halaman 1dari 5

c. Pendinginan dibawah tekanan untuk mengurangi resultan besarnya timah hitam (pbo).

Titik pembakaran dari sebuah porcelaindapat


2.2. Syarat PorcelainSyarat Porcelain dalam Kedokteran Gigi adalah pori-pori. bervariasi oleh karena kuantitas dari kumpulan fluks yang terkandung
sebagai berikut : 6. Sifat thermal dari porcelain (sembiring, 2006).
a. Dapat memberikan penampilan natural gigi Konduktifitas thermal dan koefisien thermal mirip jaringan enamel dan Konsentrasi fluks sebaiknya seimbang, tetapi bila terlalu tinggi
b. Biokompatibel dentin (Craig, 2006). 2.4 Komposisi Dental Porcelain Dental dapat menyebabkan antara lain:
c. Tidak toksik porcelain dibentuk dengan mencampur dengan membakar mineral 1. Mengurangi daya tahan kemis kaca
d. Tidak mengiritasi mineral khususnya feldspar, kaolin, quartz, fluks, dan pigmen 2. Dapat menyebabkan kaca mengalami kristalisasi
e. Tidak mengabrasi gigi antagonis (Sembiring,2006). 5. Pigmen
f. Tidak dapat larut dalam saliva Pigmen digunakan untuk member warna yang dikehendaki,
g. Dapat beradaptasi dengan baik dalam temperatur rongga mulut 1. Feldspar bahan ini bersatu dalam bubuk. Bahan pewarna dalam dental
2.3 Sifat-sifat Porcelain1. Sifat fisis Feldspar merupakan sejenis mineral yang mengandung unsur- porcelain adalah:
Keuletan dan tegangan geseknya rendah tetapi tegangan tariknya unsur kalium, natrium, silikat, aluminium ganda, dan potassium.pada a) Titanium untuk member warna kuning dan dapat dipergunakan
tinggi. Thermal ekspansi dari dental porselen sama dengan thermal temperature pembakaran normal bagi peleburan porcelain bertindak untuk membuat bahan menjadi lebih opak
ekspansi substansi gigi yaitu sekitar 4,1 x 10 mm/C³. selain itu sifat sebagai suatu matriks yang mengikat kristal kristal kaolin yang kecil dan b) Kobalt untuk member warna kebiru-biruan
insulatornya juga baik yakni penghantar panas yang rendah, difusi bentuknya tidak beraturan.jika dibakar. Feldspar adalah mineral alami c) Besi untuk member warna kecoklat-coklatan
panas yang rendah, dan penghantar listrik yang rendah (Craig, 2006). berupa anhydrous alumino-silicate, dan dapat diperoleh dalam bentuk d) Timah dan emas untuk member warna merah jambu
2. Sifat kimiaSuatu porselen memiliki sifat kelembapan kimia, dimana soda feldspar (Na2O, Al2O3, 6 SiO2), lime feldspar (CaO, Al2O3, 6SiO2 e) Metallic gold untuk member warna bayangan merah kecoklatan
kelembapan kimia ini merupakan karakteristik yang penting karena ), dan potas feldspar (K2O, Al2O3, 6SiO2 ). Jika dibakar akan meleleh f) Platina untuk member warna keabu-abuan
memastikan bahwa permukaan restorasi gigi tidak melepaskan menjadi bahan yang bening seperti gelas yang membentuk matriks 6. Bahan Glaze Dan Bahan Noda
elemen-elemen yang berbahaya selain mengurangi risiko dari atau sebagai pengikat bagi kaolin dan quartz. Feldspar juga digunakan Untuk mendapatkan hasil estetik yang dikehendaki (Nofrita,
kekerasan permukaan serta meningkatnya kerentanan terhadap adhesi sebagai bahan fluks. Feldspar meleleh menjadi bahan yang bening 2003).
bakteri.Selain itu sifat kimia yang penting ini ialah porselen merupakan seperti gelas yang membentuk matriks bagi kaolin dan quartz.fungsi 7. Gula Dan Starch
bahan yang biokompatibel dengan lingkungan rongga mulut dan juga feldspar adalah sebagai permukaan lapisan kaca dan juga sebgai Dapat diikutkan sebagai bahan pengikat bahan pewarna yang
tidak dapat dirusak oleh lingkungan (Craig, 2006).3. Sifat mekanis matriks (sembiring,2006). dicampurkan berguna untuk menghasilkan warna yang berbeda sesuai
Porselen adalah suatu bahan yang getas, oleh karena itu Feldspar alami digunakan pada pembuatan dental porcelain, dengan warna gigi alami, juga untuk meniru noda yang ditemukan
perkembangan porselen lebih mengarah pada perbaikan sifat mekanis, merupakan campuran dari albite dan mikroline. Variasi alaminya tidak pada beberapa gigi dan untuk menghasilkan sebuah restorasi yang
antara lain dengan penambahan alumina yang dapat memperkuat pernah murni dan perbandingan soda terhadap potash dapat menyerupai jaringan gingiva (Nofrita, 2003).
bahan. Selain itu sebagian besar keramik memiliki sifat refraktori, bervariasi antara satu dan lainnya (sembiring,2006).
kekerasan dan kerentanan terhadap fraktur karena rapuh (Craig, 2.5 Jenis-jenis Porselen dalam Kedokteran Gigi1.All Porselen
2006).Untuk kekerasan keramik disini saat sebelum diaplikasikan 2. Kaolin All porselen merupakan restorasi yang digunakan di kedokteran gigi
menjadi suatu bahan restorasi memang memiliki kekuatan yang lebih Kaolin adalah silikat aluminium hidrat yang dihasilkan dari yang bahannya berasal dari porselen murni tanpa ada campuran bahan
besar daripada enamel. Akan tetapi pada saat telah diaplikasikan, dekomposisi mineral mineral feldspatik, yang mirip seperti tanah liat lainnya.Keuntungan All porselen :a. Sangat estetis.
kekerasanya sangat diharapkan sama dengan enamel untuk yang tidak berubah warna ketika dibakar. Kaolin memiliki sifat yang b. Warna stabil dalam pemakaian.
meminimalkan keausan pada restorasi keramik dan mengurangi tidak bening (opak). Kaolin merupakan bahan pengikat untuk c. Tidak mudah aus jika pembuatannya baik.
kerusakan akibat keausan yang terjadi pada enamel karena adanya mempertahankan kepadatan dan kekuatan porcelain agar dapat d. Tidak memiliki bau.
restorasi keramik (Craig, 2006).4. Sifat estetik dibentuk sebelum dibakar . e. Tidak bereaksi dengan cairan rongga mulut.
Sifat estetik adalah salah satu sifat yang sangat penting karena keramik f. Tidak menimbulkan alergi karena bersifat biokompatible.
mampu meniru penampilan dan menyamai gigi asli (Craig, g. Bahan isolator panas yang baik.
2006).5. Sifat porus 3. Quartz h. Permukaannyayang mengkilap dan licin sehingga akan
Pada saat pembakaran dapat terjadi gelembung-gelembung udara yang Quartz memberikan kekakuan dan kekerasan pada mempersulit retensi plak, debris, dan sisa-sisa makanan ketika
tidak dapat dihindari sehingga menyebabkan terbentuknya rongga masa porcelain selama dan sesudah pembakaran. Quartz digunakan diaplikasikan dalam rongga mulut. (Annusavice, 2003)
diantara partikel porselen.Hal ini menyebabkan porselen ini mudah pada porcelain sebagai penambah kekuatan.Walaupun mengalami Kekurangan All porselen :a. Mudah pecah jika diberi tekanan yang
pecah karena kepadatan dari porselen itu sendiri kurang. Untuk reaksi dengan feldspar untuk mendapatkan suatu bonding, quartz berlebihan.
mengurangi porusitas tersebut, beberapa peneliti menganjurkan cara bereaksi terutama sebagai bahan pengisi (Sembiring, 2006).
sebagai berikut (Craig, 2006) :a. Pembakaran pada tungku hampa 4. Fluks
tekanan untuk mengeluarkan air. Fluks ditambahakan untuk meningkatkan aliran campuran dan b. Pembuatannya yang cukup sulit.
b. Pembakaran dengan adanya suatu gas yang dapat merembes untuk mengabsorbsi atau menghilangkan kotoran-kotoran tertentu. c. Kurang kuat.
keluar dari porselen. Fluks yang lazim dipakai karbonat, kalium, natrium, boraks dsan oksida d. Dapat menyebabkan gigi antagonisnya mengalami aus jika
restorasinya kurang baik. 5. Cocok untuk digunakan pasien yang memiliki kebiasaan bruxism. diantara 1101o-1300oc (2013o-2072of).Medium
e. Harganya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan restorasi 6. Warna PFM sebagai crown dapat bertahan lama (tidak dapat fusing porcelain digunakan untuk membuat elemen gigi
metal porselen. berubah warna) tiruan.kegunaan porcelain ini sama dengan high
f. Sulit memadupadankan warna yang sesuai dengan warna gigi asli Kekurangan PFM dalam bidang kedokteran gigi: 1. Lebih banyak fusing porcelain (Sembiring,2006).
pasien sehingga membutuhkan keahlian khusus dan pengalaman dari jaringan gigi yang harus dihilangkan. 2.Harga lebih mahal karena 3. Low fusing dental porcelainDengan fusing temperature diantara
operator sendiri. (Anusavice, 2003) setidaknya membutuhkan dua kali kunjungan dan juga bila 850o-1100oc (1562of).Low fusingporcelain digunakan untuk pembuatan
menggunakan alloy metal yang mahal. mahkota dan jembatan (Sembiring,2006).
2. Porcelain Fused to Metal (Sinabutar, 2008). 3. Mahkota Pigura Facing Porcelain Tabel2.1 Komposisi dari dental porcelain
Pada crown dengan bahan Porcelain Fused to Metal (PFM), kekuatan Mahkota Pigura (dengan Facing Porselen) adalah suatu restorasi yang b. Bedasarkankegunaannya dental porcelain dapat dibagi atas
diperoleh dari substruktur metal dan estetik didapatkan dari veneer menyelubungi seluruh permukaan klinis gigi dan terbuat dari logam (Nofrita,2003):
porcelain. Crown PFM digunakan untuk mengembalikan gigi yang rusak campur, di mana bagian labial / bukal dilapisi dengan bahan sewarna 1. Porcelain untuk inti
sangat parah untuk melindungi struktur gigi yang tersisa, dan juga gigi porselen (Hatrick, 2011).Macam-Macam Mahkota Pigura Facing Ini merupakan bahan dasar untuk jaket crown, harus memiliki sifat sifat
untuk mempertahankan oklusi dan menawarkan estetik. Crown PFM Porcelain:a. Mahkota Tuangan Penuh (FullCast Crown).b. Mahkota mekanis yang baik.2. Porcelain untuk dentin atau body
dapat diaplikasikan pada gigi anterior maupun gigi posterior (Sadaf dan Pigura (dengan Facing Akrilik).c. Mahkota Jaket (Jacket Jenis ini lebih translusen daripada yang diatas, ini sangat menentukan
Ahmad, 2011).Pada crown PFM terdiri dari beberapa lapis bubuk Crown).d. Mahkota Pasak. bentuk dan warna restorasi.3. Porcelain untuk enamel porcelain jenis
porselen dalam air yang kemudian difusikan dengan kerangka dari Indikasi Mahkota Pigura Facing Porselen :1. Gigi dengan kebutuhan ini membentuk bagian luar mahkota, dan agak translusen.
metal, melalui pembakaran (firing). Lapisan-lapisan ini memiliki tiga estetik yang tinggi, biasanya untuk gigi anterior dengan gigitan c. Berdasarkan cara pembakaran
tingkatan translusensi yang berbeda. Lapisan pertama merupakan dalam.2. Gigi dengan karies proksimal atau fasial yang tak dapat 1. Pembakaran pada tekanan atmosfir.
lapisan opaque yang digunakan untuk menutupi substrat metal yang direstorasi secara efektif dengan menggunakan resin komposit.3. Gigi 2. Pembakaran pada tekanan yang dikurangi atau hampa
gelap. Lapisan intermediate, disebut juga sebagai dentin, adalah dengan tepi insisal yang masih relatif utuh (Hatrick,2011). tekanan.a. Berdasarkan komposisi
konstruksi utama dari struktur gigi artifisial dan juga digunakan untuk Kontraindikasi Mahkota Pigura Facing Porselen :1. Pasien dengan 1. Earthenware→ sebagian besar kaolin dan quartz,feldspar min.
menyediakan translusensi pada porselen. Lapisan paling atas atau indeks karies tinggi 2. Stoneware → kaolin, quartz, dan feldspar seimbang.
superfisial, adalah lapisan paling translusen yang disebut sebagai 2. Pasien dengan kebiasaan buruk bruxism. 3. Domestik porselen → sebagian besar kaolin dan feldspar, quartz
porselen email atau insisal. Setiap lapisan difusikan 3. Premolar atau molar pertama (molar kedua tidak dibutuhkan sedikit.
dalam electric atau vacuum furnace pada sekitar 1000 ˚C untuk estetik) 4. Dental Porselen→ terdiri dari feldspar dan quartz,tidak
memperoleh sifat yang 4. Gigi dengan mahkota klinis pendek karena sulit dipakai untuk mengandung kaolin.
optimal (Mrazova dan Klouzkova, 2009).Restorasi PFM adalah tipe retensi. b. Berdasarkan bahan dasar
porselen gigi yang paling umum digunakan. Berdasarkan perbedaan 5. Gigi dengan kekuatan yang sangat kurang terutama di bagian 1. Feldspatic PorcelainDibuat pada suhu pembakaran 10500C -
temperatur ada tiga tipe porselen gigi yaitu:a. Regular felspathic oklusal, sehingga mudah pecah atau mudah lepas. 12000C.Perbandingan jumlah feldspar dengan quartz adalah 85% dan
porcelain (temperatur tinggi 1200-1400 ˚C).b. Aluminous 6. Pasien dengan oral hygiene buruk. (Hatrick,2011) . 15%.Quartz yang rendah menyebabkan ruang antara partikel porselen
porcelain (temperatur sedang 1050-1200 ˚C).c. Metal bonding 2.6 Struktur Porselen menjadi lebar sehingga felsdpatik porselen mudah pecah karena
porcelain (temperatur rendah 800-1050 ˚C).PFM merupakan metal adanya thermal shock.2. Alumina PorcelainKristal alumina sebesar
bonding porcelain (Mrazova dan Klouzkova, 2009).PFM terdiri atas Struktur Porselen:a. Opaque Shade (lapisan opak)Untuk menutup 50% → koefisien muai panasnya lebih tinggi, dan kekuatanya dua kali
beberapa lapisan yang difusikan secara kimia pada dasar kerangka warna jaringan di bawahnya, warna buram.b. Dentin Shade(lapisan lebih besar dari pada felsdpatik porselen.Kekuatan yang tinggi dan
metal. Substruktur metal mendukung keramik dan membuat keramik untuk dentin atau body)Lebih translusen dari pada opaque shade, sangat opaque, oleh karena itu lebih diindikasikan pada regio posterior.
bertahan lama terhadap beban dari kekuatan mulut (Sadaf dan Ahmad, menentukan warna dan bentuk restorasi.c. Enamel ShadeMembentuk 3. Metal Bonding PorcelainPorselen yang digunakan dengan
2011).Restorasi metal keramik harus memenuhi syarat–syarat, antara bagian luar mahkota, translusen warna bisa disesuaikan dengan gigi kombinasi logam mempunyai kandungan K2O sebesar 11%-15%, dan
lain, adalah sebagai berikut:a. Metal dan keramik mempunyai ikatan asli. 2.7 Klasifikasi Dental Porcelaina.Dental porcelain diklasifikasikan suhu pembakarannya antara 7000C – 12000C. Meningkatkan jumlah
yang kuat.b. Metal dan keramik mempunyai thermal expansion yang atas tiga jenis menurut ketinggian temperature yang diperlukan agar kandungan K2O akan menghasilkan perubahan muai panas pada
sesuai.c. Keramik yang dipakai relatif mempunyai low fusing.d. Metal terjadi penyatuan pada porcelain (fusing) tersebut, sebagai porselen yang dibutuhkan untuk berlekatan dengan logam.
harus tahan terhadap deformasi pada saat keramik mencapai fusing.e. berikut:1. High fusing dental porcelainDengan fusing temperature c. Berdasarkan struktur pendukung
Bahan–bahan yang dipakai harus bersifat biokompatibel terhadap diantara 1300oc (2372of).High fusing porcelain digunakan membuat 1. Reinforced ceramic core system
jaringan. Keuntungaan PFM sebagai bahan crown adalah:1. Tahan enamel gigi tiruan. Porcelain jenis high fusing ini digunakan untuk Pada tahun 1960 Mclean dan Hughes mengembangkan bahan porselen
terhadap tekanan mastikasi dan resisten terhadap fraktur. konstruksi gigi palsu tetapi komposisi yaqng mirip dapat digunakan dengan penambahan alumina pada feldspatik glass dan dikenal sebagai
2. Tahan lama di dalam rongga mulut. untuk konstruksi mahkota jaket porcelain dan memerlukan waktu lima alumina reinforced porcelain jacket crown dalam hal ini alumina
3. Metal yang di lapisi dengan porselen membuat crown yang dipakai menit atau lebih untuk melebur temperature tersebut bertindak sebagai crack stopper dalam mikrostruktur porselen.
menjadi estetis karena memiliki warna yang sama dengan gigi. (Sembiring,2006). penambahan bahan ini juga meningkatkan flexural strengh sehingga
4. Dapat digunakan dengan kavitas yang luas dan besar. 2. Medium fusing dental porcelainDengan fusing temperature sistem porselen ini cocok bagi mahkota posterior.
2. Metal ceramic 8. Harus kuat terhadap tekanan sehingga tidak mudah pecah dan tidak Bahan pengisi terdiri atas oksidasi magnesium (dasar) dan fosfat yang
Metal ceramic menggunakan alloy, yang dahulu berbahan dasar emas, berbau selama pemanasan bersifat asam. Pada mulanya digunakan asam fosforik, tetapi
untuk membentuk inti yang kuat dan rigid bagi ceramic yang nanti akan 9. Temperatur dari termal ekspansi yang maksimal tidak boleh monoammonium fosfat sudah mulai menggantikannya, karena dapat
menutupi inti tadi. Ceramic biasanya mengandung leucite sebagai melewati normal disatukan ke dalam bahan pendam berbentuk bubuk.3
pengubah koefisien ekspansi termal untuk mengurangi tekanan antara 10. Harus cukup poreus agar udara dari mold mudah dilepaskan selama Karbon sering ditambahkan pada bubuk untuk mendapatkan hasil
metal dan ceramic selama proses pembakaran. Versi modern dari pengecoran dilakukan pengecoran yang bersih dan memudahkan pembongkaran hasil
metal ceramic sekarang ini menggunakan leucite yang memiliki partikel 11. Mempunyai sifat mudah pecah setelah pengecoran pengecoran dari mold. Penambahan ini dibenarkan jika logam campur
lebih halus dan dispersi yang lebih padat untuk meningkatkan kekuatan 12. Mempunyai konsistensi yang baik untuk beradaptasi dengan yang digunakan untuk pengecoran adalah emas, tetapi efek karbon
mekanik dan kekuatan fleksural malam pada bahan pendam fosfat kurang baik bila digunakan logam campur
3. Resin-bonded ceramic 13. Porosity yang cukup untuk jalan keluar udara dari cetakan yang digunakan untuk pengecoran adalah emas, tetapi efek karbon
Adalah benda padat multiphase yang mengandung residu kaca dengan ketika casting pada bahan pendam fosfat kurang baik bila digunakan logam campur
fase kristalin yang terdispersi secara halus. Kristalisasi yang terkontrol
BAHAN PENDAM GIPSUM cor perak-palladium, palladium-perak, atau logam dasar. Di sini karbon
dari kaca menghasilkan pembentukan kristal kecil yang tersebar di Spesifikasi dari American Dental Association (ADA) No. 2 untuk bahan dianggap dapat membuat logam campur menjadi rapuh, meskipun
sekitar partikel kaca. Jumlah kristal, pertumbuhannya dan ukuran pendam pengecoran bagi logam campur mencakup tiga jenis bahan bahan pendam dipanaskan sampai temperatur yang dapat membakar
kristal diatur oleh waktu dan suhu saat proses perubahan kaca menjadi pendam. Ketiganya dikelompokkan berdasarkan pada apakah pesawat habis karbon tersebut.3
kristalin. yang akan dibuat itu cekat atau lepasan, dan meteode yang digunakan Secara teoritis, reaksi ini akan melibatkan penyusutan, seperti pada
untuk mendapatkan ekspansi yang dibutuhkan guna mengkompensasi produk gipsum, tetapi pada praktiknya terjadi ekspansi kecil dan ini
DENTAL INVESTMENT kontraksi dari logam campur emas yang cair selama dapat ditingkatkan cukup besar dengan menggunakan larutan silika
DENTAL INVESTMENT pemadatan.3 Bahan pendam gypsum yang digunakan ada 3 macam, koloidal alih-alih dari air. Penggantian ini memberikan pada bahan
Dental investment merupakan suatu bahan pendam yang sering yaitu Tipe I, II, dan III campuran emas. Klasifikasi pendam fosfat sebuah keuntungan tidak biasa yaitu bahwa ekspansi
dipergunakan untuk mendapatkan mould sewaktu pengecoran logam dental investment Tipe I digunakan pada teknik suhu tinggi, digunakan dapat dikontrol dari penyusutan ekspansi yang nyata. Penyusutan
dalam pembuatan inlay, onlay, crown dan bridge.1, untuk pengecoran inlai atau mahkota jika kompensasi penyusutan termal awal dari bahan pendam fosfat dikaitkan dengan dekomposisi
2 Dental investment atau bahan pendam ada tiga yaitu bahan pendam pengecoran logam campur didapat khususnya dari ekspansi thermal bahan pengikat, magnesium ammonium fosfat, dan disertai dengan
gypsum, bahan pendam fosfat, dan bahan pendam etil-silikat.3 dari bahan pendam. Bahan pendam Tipe II digunakan pada teknik suhu pelepasan ammonia, yang mudah diketahui melalui baunya. Untuk
Komposisi dasar dari investment material adalah:1 rendah, digunakan untuk pengecoran inlai atau mahkota, tetapi cara bahan pendam gipsum, penyusutan disebabkan oleh perubahan
1. Substansi pengeras (refractory substance) kompensasi utamanya adalah dengan ekspansi higroskopis dari bahan kalsium sulfat dari konfigurasi heksagonal menjadi rombus. Meskipun
Banyaknya substansi pengeras pada umumnya adalah 60-65% pendam. Bahan pendam Tipe III digunakan untuk pembuatan gigi demikian, beberapa penyusutan tertutupi karena adanya ekspansi
2. Substansi pengikat (binder) tiruan sebagian dengan logam campur emas.3, 4 bahan pengisi refraktori, khususnya kristobalit.
Banyaknya binder 30-35% BAHAN PENDAM FOSFAT Sifat. Kekuatan cetakan yang bersuhu tinggi dicapai dalam bentuk yang
3. Zat-zat lain Perkembangan yang langsung pesat dari pemakaian restorasi logam- kompleks silikofosfat yang merupakan reaksi dari beberapa silika
Banyak sebesar 5% keramik dan meningkatnya penggunaan logam campur yang dengan dihidrogen fosfat yang berlebih. Liquid disediakan dengan
Silika sebagai substansi pengeras mempunyai bentuk susunan kristal mempunyai titik cair tinggi menyebabkan meningkatnya penggunaan bahan tanam yang dapat digunakan dengan tingkat kekuatan yang
yang bermacam-macam. Ada tiga bentuk yang biasanya dipergunakan bahan pendam fisfat dan silika. Walaupun bahan pendam ini lebih sulit maksimal atau dicairkan dengan air untuk menyediakan beberapa
dalam dental investmentyaitu bentuk quartz, tridimit, dan kristobalit.1 dilepas dari hasil pengecoran dibanding gipsum, kendala ini sudah derajat kontrol pengaturan yang berlebihan dan ekspansi termal.
Sifat-sifat ideal investment material yaitu:1,2 dapat dikurangi dewasa ini dan bahan pendam tersebut membri hasil Walaupun dasar reaksi ikatan sama untuk semua bahan tanam fosfat,
1. Bahan dasar tidak terurai selama manipulasi yang memuaskan untuk logam campus emas konvensional. namun ada beberapa perbedaan penting dalam sifat dan komposisi. Ini
2. Kemampuan untuk berkompensasi terhadap kontraksi Komposisi digunakan untuk casting logam dengan suhu tinggi dan untuk
dari alloy logam Bahan pendam ini, seperti bahan pendam gipsum, terdiri atas bahan pembuatan die, serta untuk pembuatan veneer porselen yang berisi
3. Sebaiknya dicampur dengan air untuk mendapatkan konsistensi yang pengisi refraktori dan pengikat. Bahan pengisinya adalah silika, dalam quartz dan cristobalite untuk mencapai ekspansi, yang mengimbangi
lebih luas bentuk kritobalit, quartz, atau campuran keduanya, dan dalam penyusutan (kontraksi) dari logam selama pendinginan dari suhu
4. Pengerasan tidak boleh terlalu cepat dan tidak boleh terlalu lambat konsentrasi kira-kira 80%. Tujuan bahan pengisi adalah memberi tinggi.5
5. Mempunyai partikel yang halus agar permukaannya licin ketahanan syok termal pada temperatur tinggi (refraktories) dan KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN INVESTMEN MATERIAL
6. Sebaiknya tidak mengandung bahan-bahan yang dapat merusak ekspansi termal yang tinggi. Ukuran partikel bervariasi dari tingkat Setiap jenis bahan tanam masing-masing mempunyai keuntungan dan
logam cair submikron sampai butiran pasir halus. Bahan pendam yang terasa kerugian, yang ditinjau dari sifat-sifat kimia dan fisis, prosedur
7. Mempunyai setting ekspansi, higroskopis setting ekspansi dan berbutir-butir seperti pasir tidak terlalu harus mempunyai hubungan pemakaian dan segi ekonomisnya. Dalam hal ini terdapat beberapa
termal ekspansi untuk mengimbangi penyusutan logam cair pada dengan kehalusan hasil pengecoran atau mempengaruhi kemudahan keuntungan dan kerugian dari bahan tanam.1
waktu terjadi pendinginan. Setting time yang layak 5-25 menit melepaskan hasil pengecoran dari bahan pendam.3 I. Keuntungan Investment Material
A. Bahan Pendam Gipsum1
1. Ekspansi total dari mold biasanya cukup untuk mengimbangi 7. Mempunyai kekuatan yang adekuat pada suhu ruang untuk dapat Disebut juga superabrasive, sangat keras dan sangat efektif untuk
besarnya kontraksialloy emas sewaktu pendinginan (sekitar 1,5% di-handle dan mempunyai kekuatan yang cukup pada suhu yang tinggi enamel gigi.
volume) untuk bertahan terhadap kekuuata impak(impact strength) dari logam 7.Quartz
2. Bahan pendam yang mengandung partikel silika dan kalsium sulfat yang dicairkan. Suatu partikel quartz kristaline dalam bentuk sharp, angular partikel
hemihidrat yang lebih luas, menghasilkan permukaan hasil tuangan 8. Suhu pemendaman tidak kritis/genting. Dalam artian, kalo titik dan dipakai sebagai lapisan abrasive pada disk. Digunakan untuk
yang lebih licin. leleh logamnya logamnya 100oC maka titik leleh bahan pendamnya finishing metal alloy dan grinding enamel gigi.
3. Bahan pendam gipsum mudah dimanipulasi menghasilkan harus jauh lebih tinggi dari suhu tersebut. 8. Sand
konsistensi adonan yang halus. 9. Setelah pemendaman, harus dapat dilepaskan dari permukaan Adalah campuran partikel-partikel kecil dari silica. Dipakai dalam
4. Sewaktu setting bahan ini dapat dikontrol dengan mudah seperti logam(tidak berikatan secara kimia) melapisi paper disk untuk grinding metal dan akrilik resin.
halnya pada bahan dental stone dan gyps. 10. Ekonomis 9. Pumice
5. Bahan pendam yang telah mengeras dan poreus membantu Ini dia tipe-tipenya: Berupa bubuk abrasive Kedokteran Gigi atau bahan polis untuk
mencegah timbulnya porositas pada tuangan oleh karena adanya 1. Gypsum bonded investment: digunakan untuk pemendaman gold konservatif, bahan ini mempunyai bermacam-macam ukuran partikel.
tekanan balik (back-pressure porosity). alloy dan dapat tahan pada suhu sampai 700oC Partikel yang kasar dipergunakan sebagai bahan abrasive di
6. Kekuatan hal ini ketika dicampur dengan perbandingan air/bubuk 2. Phosphate bonded investment: untuk metal ceramic dan cobalt laboratorium, sedangkan partikel yang halus dipergunakan untuk
yang benar cukup untuk menerima tekanan bahan alloy cair yang chromium alloy konservatif dan polishing restorasi gigi.
masuk ke dalam cetakan. Dengan alasan ini maka lebih cenderung 3. Ethyl silica bonded investment: merupakan pilihan alternatif 10. Zirconium silicate
mempergunakan kalsium sulfat hemihidrat daripada yang kalsinet. dari phosphate bonded investment untuk pemendaman dengan suhu Bahan ini dipergunakan sebagai bahan polish konservatif.
7. Dipergunakan pada pengecoran logam tuang emas yang tinggi. Biasanya digunain buat pemendaman base metal alloy dari 11. Tripoli
8. Harganya murah GTSL. Bahan ini dipergunakan untuk menggantikan bahan diatomaceous
B. Bahan Pendam Phospat1 earth, meskipun bahannya tidak sama. Bahan ini dipakai untuk polish
1. Bahan pendam dapat dipanaskan pada suhu tinggi (1000-1100oC) ABRASIF DAN POLISHING ringan.
2. Bahan yang telah mengeras bertambah kuat sewaktu dipanaskan. A.Jenis Bahan Abrasif 12. Tin Oxide
3. Sebagai bahan pendam dalam pekerjaan casting silver dan palladium Bahan abrasif adalah bahan untuk meratakan, menghaluskan Digunakan sebagai bahan polish untuk gigi dan untuk restorasi metal
(Ag-Pd), kronium molybdenum (Cr-Mo) pada batas kerja gigitiruan dan mengkilapkan. Sedangkan polishing (pemolesan) adalah proses dalam mulut. Dicampur air, alkohol atau glycerine sampai berbentuk
sebagian lepasan. pengabrasian permukaan yang akan mengurangi goresan sampai pasta untuk digunakan
C. Bahan Pendam Etil-Silikat1 akhirnya permukaan menjadi mengkilap. Ada banyak jenis bahan 13. Cuttle
1. Digunakan pada pengecoran kobalt-kromium (Co-Cr) untuk landasan abrasif, yaitu : Adalah suatu abrasive dalam betuk powder, berwarna putih, dipakai
gigitiruan sebagian lepasan. 1. Chalk sebagai bahan untuk abrasi ringan seperti polish amalgam, metal
2. Bahan pendam dapat dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi Suatu mineral yang membentuk Calcite, mengandung Calcium margin.
1180oC. Carbonat. Digunakan sebagai pasta abrasi ringan, untuk memolis 14. Kieselguhr /Diatomaceous Earth
II. Kerugian Investment Material1 enamel gigi, gold foil, amalgam dan plastik material. Dikenal sebagai kieselguhr, dipergunakan tidak hanya sebagai bahan
Pada bahan pendam gipsum bahan tidak dapat dipanaskan pada suhu 2. Arkansas stone abrasive dan polishing tetapi juga sebagai filer pada beberapa bahan
tinggi seperti kobalt-kromium dimana pada suhu 1200oC terjadi reaksi Suatu semitranslucent, abu-abu yang terdiri mikrokristalin quartz, Kedokteran Gigi
antara kalsium sulfat dan silika: padat, keras. 15. Rouge
CaSO4 + SiO2 → CaSiO3 + SO3, gas sulfur triksida yang terbentuk dapat:1 3. Emery Berbentuk powder halus atau berbentuk padatan yang mempunyai
a). Menyebabkan porositas pada tuangan Suatu corundum abrasive hitam abu-abu dalam bentuk grain. komposisi iron oxide (Fe 203), kadang diisikan pada paper disk. Rouge
b). Turut serta dalam proses korosi tuangan Digunakan dalam bentuk selubung abrasive pada disk untuk finishing ini merupakan bahan polish yang bagus untuk memoles emas dan
Syarat metal alloy atau akrilik resin material. logam campur logam mulia.
1. Dapat berekspansi agar dapat mengkompensasi pengerutan 4. Corundum 16. Aluminium Oxide
logam Bentuk mineral dari aluminum oxide, putih warnanya. Digunakan untuk Bahan abrasive ini murni dibentuk dari emery, bahan ini dipergunakan
2. Bubuk mempunyai ukuran partikel yang halus agar permukaan grinding, metal alloy dikenal dengan white stone. untuk polishing metal.
hasil coran halus 5. Garnet 17. Silicone Carbide
3. Manipulasi mudah. Setting timenya cocok Yang terbentuk dari sejumlah mineral yang berbeda membentuk suatu Suatu sintesis abrasive, warna hijau dan biru kehitaman. Silicone
4. Konsistensinya halus saat dimanipulasi kristaline. Mineral-mineral yang terkandung yaitu : Aluminium silikat, carbide ini keras, mudah patah, dan dipakai sebagai suatu abrasive
5. Cukup porus agar udara yang terjebak dapat keluar dengan cobalt, besi, magnesium dan mangan. Garnet ini sangat keras dan pelapis pada disk perekat instrument-instrumen dari karet.
mudah selama casting sering dibuat utk melapisi disk. Digunakan utk grinding metal alloy dan
6. Pada suhu yang tinggi tidak menghasilkan gas yang dapat resin akrilik material. B. Manfaat Pemolesan
membuat permukaan alloy mengalami korosi 6. Diamond Mengurangi korosi
Restorasi logam yang dipoles dengan baik akan terhindar dari tarnis Acrylic resin
dan korosi sehingga akan lebih tahan lama. Bahan polish : bubuk pumice, tripoli, atau tin oxide 2. Hasil Akhir
Meningkatkan estetis Alat : rag wheel Hasil akhir logam yang didapatkan adalah logam yang halus, mengkilat
Permukaan yang halus dan mengkilap akan lebih terlihat estetis Harus hati-hati karena acrylic sangat mudah terabrasif dengan bubuk dan terdapat sedikit porus. Hal ini dikarenakan ketika mengaduk bahan
Membuat permukaan terasa lebih halus pumice. tanam gipsum dengan bahan tanam fosfat tidak merata (masih tersisa
Mengurangi perlekatan Komposit udara).
Permukaan yang halus pada restorasi akan menyebabkan stain, plak, Bahan polish : dapat berupa bubuk ataupun pasta yang mengandung
dan kalkulus sulit lengket. perlite, diamond, quartz atau alumunium oxide BAB V
Alat : diamond atau green stone (grinding), quartz atau alumunium KESIMPULAN
C. Faktor yang Mempengaruhi Abrasi oxide disk, atau rubber wheel, carbide burs.
Kekerasan Porselen Berdasarkan praktikum polishing yang telah dilakukan dapat diambil
Untuk mendapatkan abrasi maksimal maka partikel abrasif harus lebih Pemolesan biasanya dengan glazing beberapa kesimpulan sebagai berikut :
keras dibandingkan permukaan yang akan diabrasi. Bahan abrasif Setelah penyesuaian kecil di mulut, porselen dapat dipoles dengan 1. Bahan yang menyebabkan abrasi; bahan yang digunakan untuk
biasanya terbuat dari bahan yang sangat keras. bahan polish : silicone carbide atau aluminium oxide dan alat : rubber mengikis, mengasah, dan menggosok
Ukuran wheel atau felt wheel. 2. Fungsi Polishing di bidang kedokteran gigi
Semakin besar partikel abrasif maka goresan yang ditimbulkan juga Proses pemotongan
semakin dalam. Semakin dalam goresan maka sejumlah besar BAB IV Proses pengasahan
permukaan bahan akan hilang. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses penyelesaian
Bentuk Proses pemulasan
Bentuk partikel dapat berupa spherical ataupun irreguler. Bentuk RESIN AKRILIK 3. Manfaat Polishing di bidang kedokteran gigi : kesehatan mulut,
irreguler dipahami dapat lebih meningkatkan abrasi dibandingkan 1. Penyelesaian / finishing fungsi, dan estetika
bentuk spherical, karena tepi bentuk irreguler cenderung untuk Pada tahap ini dilakukan pemotongan bagian-bagian yang berlebih. 4. Bahan Abrasif : pasta, powder, dan instrumen
menggerus permukaan dibandingkan bentuk bulat yang hanya Merapikan pinggiran akrilik dan meratakan permukaan akrilik dengan 5. Faktor yang berpengaruh dalam Polishing di bidang kedokteran gigi
berputar pada permukaan bahan. Oleh karena itu bentuk spherical bor stone, fraiser dan amplas halus. - Kekerasan partikel abrasif
kurang mengabrasi dibandingkan bentuk irreguler. 2. Pemolesan/ polishing - Bentuk partikel bahan abrasif
Tekanan Pemolesan ini merupakan tahap terakhir dalam manipulasi resin akrilik. - Besar partikel bahan abrasive
Tekanan yang berlebih pada saat finishing dan poles akan Bahan yang digunakan untuk pemolesan pertama kali adalah pumish - Sifat-sifat mekanis bahan abrasive
meningkatkan abrasi pada permukaan restorasi/material. Hal ini juga yang merupakan bahan dari batu apung yang dipergunakan dalam - Kecepatan gerakan menggosok
dapat meningkatkan suhu material yang dipoles. suspensi dalam air. Bahan selanjutnya dipoles dengan bahan yang lebih - Tekanan yang diberikan sewaktu menggosk
Kecepatan halus yaitu whiting yang dipergunakan dalam bentuk suspensi dalam - Sifat-sifat bahan yang hendak digosokP
Semakin tinggi kecepatan putar yang digunakan maka abrasi yang air. Pemolesan ini dilakukan sampai permukaan akrilik halus dan
terjadi semakin besar, dan juga meningkatkan suhu. mengkilap. Setelah itu diaplikasikan dalam model rahang yang baik
yaitu pada waktu dilepas mudah dan pada waktu posisi terbalik akrilik
Pelumas tetap pada model rahang atau tidak jatuh.
Air merupakan pelumas yang sering digunakan. Air digunakan
bersamaan dengan bur untuk mendinginkan gigi saat preparasi LOGAM
kavitas. Pada saat finishing dan polishing, pelumas juga disarankan Logam merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang memiliki
untuk digunakan sebagai pembawa panas yang timbul pada saat sifat-sifat yang kita kenal keras, mengkilat, padat dan sebagainya.
pengabrasian. Dalam praktikum ini, kita dapat melihat sifat-sifat itu dengan jalan
membuat model tuang dari logam.
D. Restorasi yang Memerlukan Polishing 1. Tahap Finishing dan Polishing
Dental amalgam Pada tahap ini dilakukan perapian model kasar logam dan disesuaikan
Bahan polish : bubuk pumice, qurtz atau tripoli, atau tin oxide yang dengan ukuran semula. Kemudian logam dipoles dengan menggunakan
dicampur dengan air. arkansas stone sampai permukaan model terlihat halus. Lalu
Alat : mata bur cup, brush atau felt. dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber
Gold alloy warna hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat
Bahan polish : tripoli, rouge atau bubuk pumice potong sprue dengan menggunakan diamond disc kemudian dirapikan
Alat : rag wheels, stone wheel, dan rubber wheel dan dipulas pada daerah bekas potongan.

Anda mungkin juga menyukai