Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang
Sejak beberapa dekade yang lalu, seiring dengan berkembangnya Ilmu Kedokteran Gigi,
kebutuhan akan restorasi gigi yang bersiIat estetik meningkat, karena gigi merupakan salah satu
Iaktor penting yang mempengaruhi penampilan seseorang.
Salah satu jenis material yang telah digunakan di bidang kedokteran gigi lebih dari satu
abad yang lalu adalah keramik. Istilah keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramos, yang
secara harIiah diterjemahkan sebagai bahan yang di bakar. Tetapi lebih tepatnya diartikan
sebagai suatu bahan yang pada dasarnya terdiri dari elemen logam dan non logam yang di bakar
dengan suhu tinggi untuk mendapatkan hasil yang di inginkan.
Bahan-bahan yang terdapat dalam keramik gigi antara lain alumina yang merupakan
suatu oksida keras yang sangat kuat dan merupakan konstitusiutama keramik gigi. Selain itu
terdapat boric oksida yang merupakan suatu Ilux keramik, dan juga digunakan Ieldspar, kaolin,
silika, oksida serta bahan pewarna.
Restorasi yang terbuat dari bahan keramik, memiliki beberapa kelebihan yang meliputi
siIat translusen, warnanya sesuai dengan gigi asli, dapat di bentuk sesuai dengan bentuk
anantomis gigi, biokompatibilitas terhadap jaringan mulut baik serta memiliki nilai koeIisien
termal ekspansi yang hampir sama dengan gigi. Kekerasan keramik yang sama dengan email
sangat di harapkan untuk meminimalkan keausan pada restorasi keramik dan mengurangi
kerusakan akibat keausan yang dapat terjadi pada email karena adanya restorasi keramik. Tapi
restorasi yang terbuat dari bahan keramik memiliki tensile strength yang rendah, brittle, mudah
Iraktur dan memeliki kekuatan margin restorasi yang kurang baik.
Keramik gigi digunakan dalam pembuatan inlay, onlay, mahkota vinir, mahkota
jembatan, dan dental implant. Teknologi keramik gigi adalah salah satu bidang yang paling cepat
berkembang dari riset dan perkembangan bahan-bahan gigi. Bahan-bahan baru untuk restorasi


keramik diperkenalkan setiap tahunnya dan hal ini menunjukkan meningkatnya popularitas
keramik di kedokteran gigi.



1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan mengenai porselen, meliputi :
a. DeIinisi, Syarat, dan siIat.
b. KlasiIikasi dan komposisi.
c. Manipulasi.
d. Aplikasi.
e. Kekurangan dan kelebihan.
. Jelaskan mengenai Maryland bridge.


1.3 Tujuan
1. Menjelaskan mengenai porselen, meliputi :
a. DeIinisi, Syarat, dan siIat.
b. KlssiIikasi dan komposisi.
c. Manipulasi.
d. Aplikasi.
e. Kekurangan dan kelebihan.
. Menjelaskan mengenai Maryland bridge.










1.4 Mapping






























Porselen
Syarat
KlasiIikasi
Komposisi
SiIat

-
Manipulasi
Fungsi / Aplikasi


BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA



Keramik awalnya digunakan sebagai barang pecah belah yang masih bersiIat
porous, rapuh dan opak yang komposisinya Cuma kaolin. Namun sekarang sudah sangat
berkembang dan digunakan dalam bidang kedokteran gigi
Keramik di kedoteran gigi merupakan bahan yang popular saat ini karena warnanya
yang sangat estetis dan memiliki permukaan yang mengkilap. Bahan ini sulit dibedakan dengan
gigi asli. Bahan ini lebih kuat dibandingkan dengan akrilik dan logam.


Komposisi porselen
Pada umumnya porselen berbahan dasar quartz, Ieldspar, dan kaoli. Tetapi, porselen yang
digunakan dalam kedokteran gigi tidak atau hanya sedikit terdapat kaolin.
1. "uartz atau Ilint (silica)
Mineral yang tahan terhadap pemanasan dan dapat dijumpai dalam bentuk quartz,
cristobalite, maupun tridymite. SiIatnya keras, stabil, merupakan bahan campuran
terbesar dalam kaca (glass), dan porselen kedokteran gigi. "uartz dengan struktur
heksagonal adalah bentuk silica yang paling stabil.
. Feldspar
Feldspar adalah mineral alami berupa anhydrous alumino-silicate, dan dapat
diperoleh dalam bentuk soda Ieldspar, lime Ieldspar, dan potas Ieldspar. Feldspar
merupakan campuran dari sodium, potassium, dan aluminiun-silikat dengan
perbandingan tertentu untuk menentukan suhu peleburan. Suhu peleburan porselen juga
dapat diturunkan dengan penambahan bahan lain seperti karbonat,borak.
. Kaolin
Kaolin merupakan bahan seperti lempung (clay) berupa hydrous alumino silikat,
dan bila ditambah air akan menjadi campuran plastis yang dapat diolah menjadi bentuk
sesuai yang dikehendaki.


Komponen lainnya :
a. Pigmen, untuk member warna yang dikehendaki.
b. Oksida-oksida, seperti titanium, dapat dipergunakan untuk membuat bahan menjadi lebih
opaque.
c. Bahan upam atau bahan noda, dapat dipakai untuk hasil estetis yang dikehendaki.
d. Gula dan starch, dapat diikutkan sebgai bahan pengikat.


Macam Porselen
arthenware sebag.besar kaolin dan quartz,Ieldspar min.
Stoneware kaolin, quartz, dan Ieldspar seimbang.
Domestik porselen sebag.besar kaolin dan Ieldspar, quartz sedikit.
Dental Porselen tdd. Feldspar dan quartz , tdk mengandung kaolin


Klasifikasi Porselen
A. Berdasarkan pada suhu pembakarannya:
1. igh fusing (1

C - 1

C).
. Medium fusing (1

C- 1

C).
. Low fusing (8

C - 1

C).
O igh fusing bahan membuat elemen gigitiruan
O Medium fusing & Low fusing membuat restorasi gigi tiruan seperti gigi tiruan jembatan,
mahkota gigi tiruan, dan mahkota gigi tiruan dengan kerangka logam

B.Berdasarkan Aplikasi:
O Porselen Inti: biasanya utk membuat mahkota jaket untuk lapisan paling dalam.
O Porselen Dentin: lebih translusen.
O Porselen email: translusen maks
.
C.Berdasarkan metode pembakaran:


O tekanan atmosIir
O metode vakum


Sifat Porselen
1). SiIat kimia: tidak dapat dirusak oleh lingkunganya.
). SiIat Iisik: keuletan dan tegangan geseknya rendah, tetapi tegangan tariknya tinggi.
). SiIat mekanik porselen adalah suatu bahan yang getas, oleh karena itu perkembangan
porselen lebih mengarah pada perbaikan siIat mekanik, antara lain: dengan penambahan alumina
yg dapat memperkuat bahan
). SiIat estetik: sangat baik karena menyerupai gigi asli.
). SiIat porus: pada saat pembakaran dapat terjadi gelembung - gelembung udara yang tidak
dapat dihindari sehingga menyebabkan terbentuknya rongga di antara partikel porselen. Hal ini
yg menyebabkan porselen mudah pecah.
). SiIat thermal: Konduktivitas thermal dan koeIisien ekspansi thermal mirip jaringan email
dan dentin


Aplikasi
1. Jaket Crown
Digunakan untuk merestorasi gigi yang sudah rusak akibat karies, Iraktur abrasi,
pertumbuhan yang tidak sempurna, gigi yang sudah berubah warna yang diikuti
devitalisasi
. 'eneer Crown
Merestorasi sebagian gigi yang rusak yang diindikasikan pada gigi yang Iraktur pada
sebagian mahkota, karies yang besar khususnya, pit yang hipoplastik, gigi yang
mengalami kelainan bentuk, gigi yang mengalami perubahan warna karena tetrasiklin,
atrisi, abrasi, erosi.
. Inlay
Bila kavitas besar maka inlay digunakan, terutama yang mengandung silikat semen
karena dapat melindungi kontur dari mahkota gigi alami.


. Bridge
Suatu protesa cekat pendukung gigi yang dibuat untuk memperbaiki Iungsi dari satu atau
lebih kehilangan gigi posterior atau Iungsi dan estetika dari satu atau lebih gigi anterior.

Kelebihan
a. stetika tinggi
b. Tdk terpengaruh cairan rongga mulut.
c. Tahan terhadap abrasi
d. Tdk mengasorbsi air
e. Stabil thd pengaruh ekspansi dan kontraksi
I. Kekuatan dan kekerasan baik
g. Warna dapat disesuaikan
h. Resisten thd stain
i. Biokompatibilitas baik

Kelemahan Porselen
1. Getas/brittle
. Sukar diasah
. Terlalu tipis pecah. mis: inlay
. over/under restorasi pecah saat pembuatan, susah diasah/tdk bisa dikurangi sendiri






8

BAB III
PEMBAHASAN


1.a Definisi
Polrselen dalam kedokteran gigi adalah bahan keramik yang terbuat dari kaolin,
Ieldspar, silika dan berbagai pigmen. Digunakan untuk merestorasi bentuk dan Iungsi
gigi asli dan untuk membuat inlay,mahkota, pontik jembatan dan gigi buatan untuk
protesa. (Kamus Kedokteran Gigi)


Sifat porselen
a. SiIat ReIraktori
Salah satu masalah mengenai keramik ini adalah mudah patah bila dibebani tension.
Bahan ini menunjukkan sedikit deIormasi plastis, daya tahan impak kebanyakan bahan
keramik adalah rendah. Sterss yang timbul di dalam keramik dapat menyebabkan
terjadinya retak dari dalam yang dapat terpacu makin cepat ke seluruh bahan hingga
pecah.
Beberapa Faktor yang dapat menyebabkan timbulnya stress :
a. Dislokasi di dalam Kristal
b. Pendinginan suhu pembakaran, oleh karena perbedaan koeIisiensi ekspansi
termis antara perbedaan Iase di dalam bahan.
c. Aberasi permukaan dapat menyebabkan timbulnya penumpukan stress, stress
ini menumpuk pada daerah di mana terdapat bentuk yang tidak teratur.
d. Porositas di dalam bahan.
b. Keras
c.Kerentanan terhadap Iraktur karena rapuh. dan kelembaban kimianya. Untuk gigi,
kekerasan mekanik yang sama dengan email sangat diharapkan untuk meminimalkan
keausan pada restorasi keramik dan mengurangi kerusakan akibat keausan yang dapat


terjadi pada email karena adanya restorasi keramik. Kerentanan terhadap Iraktur pada
regio restorasi keramik yang sama.
d.Kelembaman kimia
Merupakan karakteristik yang penting karena memastikan bahwa permukaan
restorasi gigi tidak melepaskan elemen-elemen yang berbahaya, selain mengurangi risiko
dari kekasaran permukaan serta meningkatnya kerentanan terhadap adhesi bakteri. Salah
satu daya penarik utama porselen sebagai bahan restorasi gigi ialah bahwa bahan ini tidak
rusak karena pengaruh kimia pada hampir semua kondisi lingkungan.
Pada umumnya keramik sangat tahan terhadap serangan kimia, siIat-siIat ini sangat
menguntungkan dalam pemakaian di kedokteran gigi. Untuk melarutkan keramik
dibutuhkan senyawa kimia keras seperti asam hydroIluoric (HF).
e.Potensinya untuk meniru penampilan gigi asli. stetis porselen sangat baik, meskipun
demikian apabila semen larut, celah yang terbentuk pada pinggir restorasi akan berubah
warna disebabkan oleh sisa-sisa makanan.
I. SiIat Insulatornya
Penghantar panas yang rendah, diIusi panas yang rendah, dan pengantar listrik yang
rendah. Karena atom-atom logam memindahkan elektron di permukaan luar ke atom yang
non-logam dan karena itu, menstabilkan elektronnya yang sangat mobil, keramik adalah
insulator panas dan listrik yang sangat baik.
g.Porositas
Adanya gelembung-gelembung udara merupakan hal yang tidak dapat dihindari pada
pembakaran porselen. Ini dapat menurunkan kekuatan bahan dan mengurangi translucy.
Untuk mengurangi porositas tersebut beberapa peneliti mengajurkan cara sebagai berikut
ini:
a. Pembakaran pada tungku hampa tekanan untuk mengeluarkan air.
b. Pembakaran dengan kehadiran suatu gas yang dapat merembes ke luar dari porselen.
c. Pendinginan di bawah tekanan untuk mengurangi resultante besarnya pori-pori.

h.Pengerutan selama pembakaran
1

Semua sisa air yang ada akan menguap selama pembakaran. Besarnya pengerutan
berkisar antara - terutama disebabkan oleh berkurangnya rongga-rongga udara
selama proses pembuatan. Porselen tidak popular untuk bahan pembuatan inlay karena
sangat sukar mendapatkan hasil dengan ketepatan yang dibutuhkan.


1.b Klasifikasi Dental Porselen
1. Berdasarkan ketinggian temperature yang diperlukan agar terjadi penyatuan pada
porselen (Iusing) tersebut, yaitu :
Porselen Kaolin
()
Feldspar
()
Silika
()
Sodium
Karbonat
()
Boraks
()
Kalsium
Karbonat
()
Potassium
Karbonat
()
a.High
Fusing
81 1 - - - -
b.Medium
Fusing
- 1 1
c.Low
Fusing
- 1 8 11 1 8

a. High Fusing Porselen
Memerlukan temperature yang tinggi dalam pembakarannya, yaitu pada temperature
188
o
11
o
C dan memerlukan waktu menit atau lebih untuk melebur pada
temperature tersebut. Aplikasinya untuk pembuatan elemen gigi tiruan.
b. Medium Fusing Porselen
Memerlukan temperature antara 1
o
1
o
C dalam pembakarannya. Aplikasinya
untuk pembuatan elemen gigi tiruan.
c. Low Fusing Porselen
Terjadi pada temperature antara 81
o
1
o
C. Aplikasinya untuk pembuatan crown
dan bridge.
d. Ultra Low Fusing Porselen
11

Terjadi pada temperature 8
o
C. Aplikasinya untuk pembuatan crown dan bridge.

. Berdasarkan Cara Pembakarannya
a. Pembakaran Pada Tekanan AtmosIir
Porselen yang dibakar di atmosIir memiliki banyak kekurangan, antara lain adanya
porus (gelembung-gelembung yang berisikan udara) yang tidak hanya melemahkan
porselennya, tetapi juga kelihatan bukan seperti gigi asli.
b. Pembakaran Pada Ruang Hampa Udara
Mempunyai kualitas yang lebih baik daripada pembakaran pada tekanan atmosIir,
yaitu : tidak terjadi porus, kepadatan meningkat, lebih kuat, lebih bening, dan lebih
terlihat menyerupai gigi asli.

. Berdasarkan Kegunaannya
a. Porselen Untuk Inti
Merupakan bahan dasar untuk jacket crown dan harus memiliki siIat mekanis yang
baik.
b. Porselen Untuk Dentin
Lebih translusen karena sangat menentukan bentuk dan warna restorasi.
c. Porselen Untuk namel
Membentuk bagian luar mahkota dan agak translusen.


Komposisi Porselen Dental
1. Feldspar
Bahan ini merupakan mineral yang mengandung unsur-unsur kalium, natrium, potasium,
sodium, alumunium dan silikat dengan perbandingan tertentu untuk menentukan suhu
peleburan. Feldspar dapat diperoleh dalam bentuk soda Ieldspar (Na

O, Al

,SiO

),
lime Ieldspar (CaO, Al

, SiO

), dan potas Ieldspar (K

O, Al

, SiO

). Jika dibakar
akan meleleh menjadi bahan yang bening seperti gelas yang membentuk matriks atau
sebagai pengikat bagi kaolin dan quartz. Feldspar juga dapat digunakan sebagai bahan
Ilux.
1

. Kaolin
Merupakan tanah liat berwarna putih. Jika dibakar tidak berubah warna. Bahan ini
memberi warna tidak bening (opaque) pada porselen. Porselen untuk keperluan di bidang
kedokteran gigi sedikit sekali atau bahkan tidak mengandung kaolin.
. "uartz
Bahan ini sejenis pasir (silika) yang berIungsi memberi kekerasan dan kekuatan pada
porselen. Susunan butir-butirnya bertindak sebagai kerangka yang tahan panas. SiIatnya
keras, stabil, merupakan bahan campuran terbesar dalam kaca (glass) dan porselen
kedokteran gigi. "uartz dengan struktur heksagonal adalah bentuk silika yang paling
stabil. Bentuk struktur kristal silika :
- "uartz dipanaskan pada suhu 8oC akan mengalami recontructive transIormation
menjadi tridymite (rhombohedral)
- Tridymite dipanaskan pada suhu 1oC berubah menjadi cristobalite (kubik)
- Cristobalite dipanaskan pada suhu lebih dari 1oC melebur dan terjadi Iused quartz
dan amorphous
. Pigmen
Bahan ini berIungsi sebagai pemberi warna pada porselen agar sesuai dengan warna gigi.
Sebagai pigmen digunakan oksida-oksida logam, misalnya indium memberi warna
kuning, chrom memberi warna merah muda, kobalt memberi warna kebiru-biruan dan
titanium membuat bahan menjadi lebih opaque.
. Flux
Penambahan ini dimaksudkan untuk menambah kelelehan atau kecairan, merendahkan
temperatur lebur, serta menyerap bahan-bahan pencemar yang tidak dikehendaki. Sebagai
Ilux biasanya dipakai karbonat-karbonat kalium dan natrium, borax, gelas atau oksida
timah.


1.c Manipulasi
1. Kondensasi
Bubuk halus di campur dengan air lalu di kondesasikan ke bentuk yang di inginkan.
Ada tiga metode untuk memperoleh kondensasi yang baik dan padat, yaitu :
1

a. Getaran ringan untuk memampatkan bubuk yang basah secara padat pada rangka
di bawahnya. Kemudian air yang berlebih di serap menggunakan tissue basah.
b. Spatula kecil untuk mengaplikasikan dan menghaluskan porselen yang masih
basah. Penghalusan akan membawa kelebihan air ke permukaan sehingga bisa di
buang.
c. Teknik sikat (adhesi), dengan penambahan bubuk kering pada bagian yang
berlawanan dengan adonan yang basah, sehingga air bisa terserap oleh bubuk
yang kering.
Tujuan kondensasi untuk memperoleh kemampatan yang padat dari partikel bubuk
porselen sehingga dapat di peroleh dua keuntungan, aitu penyusutan yang terjadi
waktu pembakaran berkurang dan porositas yang terjadi setelah pembakaran lebih
sedikit.

. Pembakaran
Ada tiga Iase pembakaran, yaitu:
a. Low bisque
Terjadi pembentukkan uap air secara cepat sehingga air yang ada di dalam adonan
hilang dan terjadi ikatan antara partikel porselen pada titik kontaknya ini
menyebabkan masa cukup porous.
b. Medium bisque
Pada Iase ini terjadi kohesi meningkat antar partikel (partikel bersatu), porousitas
menurun dan terjadi pengerutan atau shringkage.
c. High bisque
Pada Iase ini terjadi pengerutan sebesar - dan sampai benar-benar tidak
terjadi shringkage.

. Penambahan bahan Glazzing
Glazizng merupakan bahan pelapis gelas yang tidak berwarna atau transparan.
Tunjuan pemberian bahan glazzing adalah untuk mengimbangi pengerutan dan
membuat permukaan porselen lebih halus.
Bahan yang di gunakan adalah Upam yang di aplikasikan dengan cara di bakar.
1

. Pendinginan
Pendinginan ini masih menjadi kontrovesi karena dapat menyebabkan pengerutan dan
retak.
Pendinginan ini harus di lakukan dengan perlahan lahan dan merata supaya
menghindari dari pengerutan dan retak pada porselen.


1.c Aplikasi dental porselen di kedokteran gigi.
1. Jacket crown
Porselen jacket crown dipakai untuk restorasi gigi yang sudah rusak, yang
merupakan akibat dari karies yang parah, Iraktur, abrasi, pertumbuhan yang tidak
sempurna atau gigi yang berubah warna diikuti devitalisasi.
Porselen jacket crown merupakan salah satu bahan restorasi yang ideal ditinjau
dari segi estetis. Kontur dan tekstur bahan ini dapat dibuat sesuai dengan gigi asli. Bahan
ini juga dapat memelihara kesehatan pulpa dan jaringan lunak di sekitarnya serta tahan
terhadap pemakaian dan tekanan pengunyahan.
Oleh karena yang diutamakan dari restorasi semacam ini adalah siIat estetis,
maka mahkota jacket porselen hendaknya hanya dibuat pada gigi anterior saja, karena
bahan ini brittle, dan tidak dapat menahan tekanan yang besar seperti pada gigi posterior.
Selain itu, gigi yang tipis dan kecil tidak cocok dipreparasi mahkota jacket porselen.
Karena bahan porselen ini memerlukan ketebalan untuk kekuatannya. Ketebalan yang
diperlukan tersebut biasanya tidak dapat diberikan oleh gigi gigi yang tipis dalam
ukuran labio-lingual, tanpa membahayakan vitalitas pulpa. Keberhasilan restorasi
porselen untuk remaja juga sangat kecil karena ruang pulpa yang masih sangat besar.
Karena dengan ruang pulpa pulpa yang besar sulit mempreparasi mahkota tanpa
membahyakan pulpa tersebut.
1


Gambar : mahkota jaket


. 'eneer crown

Porselen vinir merupakan restorasi yang tahan lama serta dari segi estetiknya baik
dan biarpun preparasi harus dilakukan. 'ener crown dibuat untuk sisi labial dan
diindikasikan untuk gigi yang mengalami Iraktur pada sebagian mahkota, karies yang
besar khususnya bila melibatkan sudut insisal gigi anterior, kavitas permukaan labial
yang besar, pit yang hipoplastik, gigi yang mengalami kelainan bentuk, gigi yang
berubah warna karena stain, tetrasikilin dan Iluorosis.

Gambar: veneer porselen


. Bridge
Bridge adalah suatu protesa cekat pendukung gigi yang dibuat untuk memperbaiki
Iungsi dari satu atau lebih kehilangan gigi posterior atau Iungsi dan estetis dari satu atau
lebih gigi anterior.
1

Oleh karena bahan porselen yang rapuh dan tidak tahan terhadap Ileksure, maka
brigde berlapis porselen harus mempunyai rangka yang dibuat dari alloy yang keras dan
kaku. Bagian dari logam yang dilapisi porselen mempunyai bentuk yang sesuai dengan
bentuk gigi yang digan ti dan bukan sekedar batang yang menghubungkan gigi. Untuk
mencegah iritasi, biasanya bagian servikal gigi hanya dibuat dari porselen saja tampa
rangka alloy.

Gambar: protesa cekat bridge


. Inlay
Porselen inlay biasanya dipakai pada gigi anterior karena restorasi untuk gigi
antrior harus mempertimbangkan estetis. Bila kavitas sudah cukup besar, porselen inlay
yang digunakan sebaiknya mengandung silikat semen karena dapat melindungi kontur
dari mahkota gigi alami, dan sedikit memungkinkan untuk pecah dan retak dibawah
tekanan serta tidak larut dalam saliva. Porselen inlay biasanya dipakai pada gigi anterior
untuk restorasi bagian sudut dan insisal edge serta untuk kavitas interproksimal. Inlay
kadang kadang digunakan untuk restorasi oklusal.
Kelemahan dari inlay porselen ditijau dari segi estetisnya yaitu antara inlay dan
gigi makinlama akan membantuk garis hitam yang merupakan pelunturan dari semen.

1

2. Maryland bridge.
Salah satu cara untuk mengganti gigi yang hilang adalah jembatan Maryland. Teknik ini
jembatan pertama kali dikembangkan di University oI Maryland, dan ini adalah di mana ia
mendapat nama.
Sebuah jembatan Maryland terdiri dari kerangka logam dengan gigi porselen dipanggang
pada bagian depan kerangka. Kerangka kerja ini kemudian berakhir sebagai gigi palsu dengan
dua sayap logam di samping. Ini sayap logam siap untuk memiliki permukaan berpori sehingga
mereka dapat menerima bonding agent, dan kemudian sayap terikat ke sisi belakang gigi di
kedua sisi gigi yang hilang.

Ada dua masalah estetika utama dengan jembatan Maryland, dan keduanya harus
dilakukan dengan menggunakan logam. Oleh karena itu, dukungan logam yang terikat ke sisi
belakang gigi depan akan menyebabkan mereka gigi untuk menggelapkan sedikit, dan mereka
akan tidak lagi sesuai dengan warna gigi depan lainnya. Jika dokter gigi tidak mengambil gelap
ini ke rekening (dan sangat sedikit dokter gigi lakukan), gigi palsu itu digantikan juga akan
sedikit lebih ringan di tempat yang teduh dari ini gigi gelap di kedua sisinya.
Masalah kedua adalah bahwa gigi palsu adalah porselin Iusi gigi logam, dan tidak memiliki
tembus alam dan vitalitas gigi Anda yang lain. Gigi palsu yang paling estetik adalah mereka
yang seluruhnya terbuat dengan bahan gigi berwarna.










18

BAB IV
PENUTUP


Kesimpulan
1. Porselen dalam kedokteran gigi adalah bahan keramik yang terbuat dari kaolin, Ieldspar,
silika dan berbagai pigmen. Digunakan untuk merestorasi bentuk dan Iungsi gigi asli dan
untuk membuat inlay,mahkota, pontik jembatan dan gigi buatan untuk protesa.
. SiIat Porselen
1). SiIat kimia: tidak dapat dirusak oleh lingkunganya.
). SiIat Iisik: keuletan dan tegangan geseknya rendah, tetapi tegangan tariknya tinggi.
). SiIat mekanik porselen adalah suatu bahan yang getas, oleh karena itu perkembangan
porselen lebih mengarah pada perbaikan siIat mekanik, antara lain: dengan
penambahan alumina yg dapat memperkuat bahan
). SiIat estetik: sangat baik karena menyerupai gigi asli.
). SiIat porus: pada saat pembakaran dapat terjadi gelembung - gelembung udara yang
tidak dapat dihindari sehingga menyebabkan terbentuknya rongga di antara partikel
porselen. Hal ini yg menyebabkan porselen mudah pecah.
). SiIat thermal: Konduktivitas thermal dan koeIisien ekspansi thermal mirip jaringan
email dan dentin
. Aplikasi
1. Jaket Crown
Digunakan untuk merestorasi gigi yang sudah rusak akibat karies, Iraktur abrasi,
pertumbuhan yang tidak sempurna, gigi yang sudah berubah warna yang diikuti
devitalisasi
. 'eneer Crown
Merestorasi sebagian gigi yang rusak yang diindikasikan pada gigi yang Iraktur pada
sebagian mahkota, karies yang besar khususnya, pit yang hipoplastik, gigi yang
mengalami kelainan bentuk, gigi yang mengalami perubahan warna karena tetrasiklin,
atrisi, abrasi, erosi.


1

. Inlay
Bila kavitas besar maka inlay digunakan, terutama yang mengandung silikat semen
karena dapat melindungi kontur dari mahkota gigi alami.











































DAFTAR PUSTAKA



NoIrita, Lola. . erbagai Sifat dan Keunggulan Dental Porcelain di idang Kedokteran
Gigi. Medan; USU e-Repository.

Anusavice, Kenneth J. . uku Afar Ilmu ahan Kedokteran Gigi Philips.

Combe, C. 1. Sari Dental Material.

Anda mungkin juga menyukai