Keramik
Kata ceramic berasal dari kata keramikos yang berarti bahan yang terbakar
(dalam bahasa Yunani). Sifat keramik didapat melalui campuran kaolin, quartz, dan
felds par pada proses heat treatment sehingga temperatur tinggi (firing). Secara umum
bersifat refraktori, kekerasan, kerentanan terhadap fraktur karena rapuh dan
kelembaman kimianya. Untuk gigi, kekerasan keramik yang sama dengan email
merupakan keuntungannya.
Keramik Gigi
Komposisi keramik gigi konvensional:
SiO2 (silica)
K2O.Al2O3.6SiO2 (feldspar potas)
Na2O.Al2O3.6SiO2 (feldspar soda)
Pigmen
Struktur Keramik
Keramik merupakan gabungan dari senyawa metal dan non metal. Struktur keramik
berupa struktur kristain yang terdiri atas:
Ikatan Keramik
- Ikatan Ion ditentukan dari perbedaan elektronegatif antara kation (+)
dan anion (-). Ikatan ion kristal biasanya antara kation golongan alkalis
atau alkalin dengan anion oksigen yakni halogen.
- Ikatan Kovalen disebabkan dari pemakaian bersama antara elektron
valensi.
Sifat Keramik
Lebih tahan terhadap korosi.
Tidak mudah bereaksi dengan sebagian besar cairan, gas, alkali, dan asam
lemah.
Stabil dalam jangka waktu yang lama.
Kekuatan baik dan ketangguhan retak.
Lapisan glazed pada keramik memberikan kestabilan warna, aman terhadap
jaringan lunak, biocompatible dan difusi yang rendah pada perubahan
temperature.