Porcelain adalah bahan keramik putih yang bersifat rapuh, tetapi mempunyai
sifat translusen, korosi yang rendah, dan mengkilat, dimana pembakarannya dengan
temperature yang tinggi (Sembiring,2006).
Porselen adalah bahan yang terbuat dari jenis keramik yang dibakar dengan suhu
tinggi dari bahan lempung murni yang tahan api. Terdiri dari senyawa logam dan non
logam yang diproses dengan pemanasan suhu tinggi (Anusavice, 2003).
Porcelain adalah bahan keramik yang terbuat dari kaolin, feldspar, silica, dan
berbagai pigmen (Kamus Kedokteran Gigi, 2013).
Porselen dental adalah tipe ceramic yang paling translusen dan secara khas
digunakan untuk aplikasi estetika seperti pernis atau mempernis materi inti. Porselen
dental, Karena porselen juga merupakan ceramic terlemah, materi tersebut digunakan
sebagai pernis materi inti yang lebih kuat atau berikatan secara kimiawi dengan gigi di
bawahnya untuk meningkatkan kekuatannya.
Definisi, komposisi dan sifat dari Crystaline doped alumina dan doped
zirconia
Zirconium oxide (zirconia) adalah salah satu keramik yang paling stabil dan
memiliki kekuatan tekuk dan ketahanan terhadap fraktur dengan nilai sekitar 900 MPa
dan 9 MPa m ½, nilai – nilai ini hampir dua kali lebih tinggi dari yang dihasilkan oleh
glass-ceramic dan glass-infiltrated alumina (dalam keramik alumina).
Zirconia menemukan berbagai aplikasi diluar kedokteran gigi:
1) Zirconia pada umumnya digunakan sebagai isolator termal dan dalam sel bahan bakar
dikarenakan sifat mekanik dan fisiknya yang luar biasa (Al- Ameh, Lyons et al 2010)
2) Zirconia terjadi dalam 3 bentuk polimorfik tergantung suhu yaitu monoklinik (suhu
ruangan sampai 1170 derajat celsius), tertragonal (1170-2370 derajat celsius) dan kubik
(2370 derajat celsius hingga titik lebur) (gambar 1)
3) Transisi dari tetragonal ke fase monoklinik menghasilkan peningkatan volume sebesar
3-5% menimbulkan retakan dalam sampel zirconia
4) Penambahan Mg, Ca, Sc, Y dan Nd pada fase tetragonal suhu tinggi dapat
mengakibatkan stabilisasi pada suhu ruangan (Anusavice, 2003)
5) Zirconia memiliki sifat mekanis yang serupa dengan baja tahan karat. Cales and
Stefani menemukan bahwa 50 juta siklus diperlukan untuk memecahkan sampel dengan
kekuatan 90 kN. Kegagalan sampel terjadi setelah 15 siklus sehingga menggambarkan
ketahanan fraktur zirconia yang tinggi (Cales and Stefani, 1994)