BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yang
dikenakan pada permukaan suatu bahan oleh bahan yang lain dengan
penggosokan, pencungkilan, pemahatan, pengasahan atau dengan caxra
mekanis lainnya secara berulang ulang oleh suatu gesekan (Anusavice, 2004).
2. Kapur.
Salah satu bentuk mineral dari calcite disebut kapur. Kapur adalah
abrasif putih yang terdiri atas kalsium karbonat.
3. Korundum.
Bentuk mineral dari oksida aluminium yang biasanya berwarna
putih. Sifat fisiknya lebih rendah daripada oksida alfa-aluminium,
yang sudah banyak menggantikan korundum dalam aplikasi dental.
4. Intan.
Intan adalah mineral tidak berwarna, transparan yang terdiri atas
karbon. Ini adalah senyawa yang paling keras. Intan disebut super
abrasif karena kemampuannya untuk mengasah substansi apapun.
5. Amril.
Abrasif ini berupa korundum berwarna hitam keabuan yang dibuat
dalam bentuk butiran halus. Amril digunakan khususnya dalam
bentuk disk abrasif dan tersedia dalam berbagai ukuran kekasaran.
6. Akik.
Istilah akik mencakup sejumlah bahan yang berbeda yang
mempunyai sifat fisik dan kristalin yang sama. Mineral ini adalah
silika dari aluminium, kobalt, besi, magnesium, dan mangan.
7. Pumis.
Aktivitas gunung berapi menghasilkan bahan silica berwarna abuabu muda. Digunakan terutama dalam bentuk pasir tetapi juga
dapat ditemukan pada abrasif karet.
2. Oksida Alumunium
Abrasif sintetik kedua yang dikembangkan sesudah silikon karbid.
Oksida aluminium sintetik ( alumina) dibuat berupa bubuk
berwarna putih. Dapat lebih keras daripada korundum (alumina
alami) karena kemurnianya. Oksida ini dipakai untuk oksida
bonding, abrasif berbentuk lapisan. White stone dibuat dari oksida
aliminium yang disintering untu merapikan email gigi, logam
campur, maupun bahan keramik.
3. Rouge
Oksida besi adalah senyawa abrasif yang halus dan berwarna
merah dalam rouge, bahan ini dipadukan seperti tripoli, dengan
berbagai pengikat lunak menjadi bentuk bedak. Digunakan untuk
memoles logam campur mulia yang berkadar tinggi.
4. Oksida timah
Abrasif yang sangat halus ini digunakan sebagai bahan pemoles
untuk gigi dan restorasi logam di dalam mlut. Bahan ini dicampur
dengan air, alkohol, atau gliserin untuk membentuk pasta abrasif
ringan.
pada
permulaan
untuk
menghasilkan
suatu
akan
misalnya
dengan
Ekonomis
Mudah digunakan
Estetika baik.
Kesehatan Oral (Vanable dan Lopresti, 2005).
10
11
dan
mengurangi
kekasaran
permukaan
restorasi.
kekerasan
yang
lebih
dibanding
dan
12
Cuttle
Cuttlefish, cuttle bone, atau cuttle adalah nama yang umum untuk
abrasif ini. Merupakan bubuk putih calcareus yang terbuat dari
bagian dalam rumah kerang laut Mediterania dari genus Sepia.
Merupakan bubuk putih calcareus yang digunakan untuk prosedur
abrasi yang halus seperti memoles tepi logam dan restorasi
amalgam gigi (Mac Cabe, 2008).
Aluminium oxide
Adalah abrasif sintetik kedua yang dikembangkan setelah silikon
karbid. Aluminium oxide berupa bubuk berwarna putih. Dapat
lebih
keras
daripada
korundum
(alumina
alami)
karena
13
Amril.
Abrasif ini berupa korundum berwarna hitam keabuan yang
dibuat dalam bentuk butiran halus. Amril digunakan khususnya
dalam bentuk disk abrasif dan tersedia dalam berbagai ukuran
kekasaran. Dapat digunakan untuk memoles logam campur atau
bahan plastis (Mac Cabe, 2008).
Quartz.
Bentuk quartz yang paling sering digunakan adalah yang sangat
keras, tidak berwarna, dan transparan. Ini adalah bentuk mineral
yang sangat banyak dan tersebar luas. Partikel-partikel kristalin
quatrz dilumatkan untuk membentuk partikel angular yang tajam
yang bermanfaat dalam membuat disk abrasif. Abrasif quartz
digunakan terutama untuk merapikan logam campur dan dapat
digunakan untuk mengasah email gigi (Mac Cabe, 2008).
Tripoli.
Abrasif ini berasal dari endapan batu silika yang ringan dan
rapuh. Berwarna putih, abu-abu, pink, merah, atau kuning. Jenis
yang berwarna abu-abu dan merah adalah yang paling sering
digunakan dalam kedokteran gigi. Batu ini digiling menjadi
partikel yang sangat halus dan dibentuk dengan pengikat lunak
menjadi batang-batang senyawa pemoles. Digunakan untuk
memoles logam campur dan beberapa bahan plastik (Mac Cabe,
2008).
Rouge.
Oksida besi adalah senyawa abrasif yang halus dan berwarna
merah dalam rouge. Bahan ini dipadukan seperti tripoli, dengan
berbagai pengikat lunak menjadi bentuk bedak. Digunakan untuk
14
Oksida Timah.
Abrasif yang sangat halus ini digunakan secara luas sebagai
bahan pemoles untuk gigi dan restorasi logam di dalam mulut.
Bahan ini dicampur dengan air, alkohal, atau gliserin untuk
membentuk pasta abrasif ringan (Mac Cabe, 2008).
2.2.4
15
2.3 Aplikasi dan Bahan Abrasif dan Polish pada Resin Akrilik Resin
Komposit dan Tumpatan Semen
2.3.1 Aplikasi dan Bahan Abrasif dan Polish padaResin Akrilik
Aplikasi dan BahanAbrasifdanPolishpada Resin Akrilik menurut
Anusavice tahun 2004 yaitu :
1. Batu Arkansas
Batu endapan silika warna abu-abu muda dan semitranslusen yg
ditambang di Arkansas. Mengandung quartz mikrokristal. Corak
padat,keras, seragam. Potongan kecil dicekatkan pd batang logam lalu
ditruin keberbagai bentuk untuk mengasah email gigi dan logam
campur.
2. Pasir
Campuran partikel mineral kecil terutama silika. Berwarna
warnisehingga punya penampilan yg khas. Bentuk bulat atau
angular.Diaplikasikan dengan tekanan udara untuk menghilangkan
bahan tanamdari logam campur pengecoran. Dapat dilapiskan pada
disk kertas untuk mengasah logam campur dan bahan plastik.
3. Pumis
Silika abu-abu muda. Dalam bentuk pasir atau abrasif karet. Untuk
bahan plastik. Bubuknya adalah derivat batu vulkanik yg sangat halus
dariitalia dan digunakan memoles email, lempeng emas, amalgam,
dan resin akrilik.
16
dengan
akrilik.
Lakukan finishing dengan bur Arkansas hingga tidak ada lagi
permukaan kasar.
Setelah tidak ada permukaan kasar ataupun tonjolan, basahi
ampelas halus dengan air lalu perhalus lagi permukaan resin
17
ketika diraba.
Untuk membuat resin akr ilik menjadi mengkilat, gunakan
kain wol atau kain flannel yang sudah dibasahi air. Gosok
2.3.2
18
Discs
Digunakan untuk menghaluskan permukaan restorasi.
Bagian yang abrasive dari disk dapat mencapai bagian
embrasure dan area interproksimal. Disk terdiri dari
beberapa jenis dari yang kasar sampai yang halus yang bisa
digunakan secara berurutan saat melakukan finishing dan
polishing.
Finishing stips
19
margin
gingival
untuk
membuat
kontak
Sharp-edge
hand
instrument
digunakan
untuk
resin komposit.
12b scalpel blade digunakan untuk menghilangkan flash
resin komposit.
Finishing diamond digunakan untuk membentuk anatomi
oklusal
Impregnated rubber points dengan aluminium oxide
digunakan
untuk
menghaluskan
permukaan
oklusal
restorasi
Aluminum oxide finishing strips untuk conturing atau
finishing atau polishing permukaan proksimal untuk
membuat kontak proksimal (Manappallil, 2003).
Untuk
membuat
contur
yang
baik,
kita
harus
20
2.3.3
a
Manipulasi :
Ada 2 Mekanis : Menggunakan amalgamator Manual : Ada 3
cara (sircular motion , figure eight, fold and press motion)
Menggunakan alat (semen spatel untuk mengaduk), plastis
instrument (untuk memasukkan ke dalam cavitas) Powder
:Liquid = 1,3 : 1 atau sesuai anjuran pabrik Pencampurannya
hingga tampak glossy (mengkilat) tidak boleh hingga buram
(Vanable, 2004).
21
bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan
gingiva. Di Indonesia pasta gigi sering juga disebut odol, yaitu salah satu merk
pasta gigi. Walaupun merk ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di
Indonesia, nama odol telah menjadi nama generik (Syamsuni, 2006).
Pasta gigi pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden Chemical
Laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG. Pada
tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut/ mouthwash odol, mouthwash pada
tahun 1900-an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaanya
dihampir seluruh daratan Eropa (Syamsuni, 2006).
Karl August Lingner adalah orang yang menciptakan mouthwash dan
dia adalah orang yang giat mengkampanyekan hidup higienis. Dia juga dikenal
sebagai orang pertama yang mengadakan International Hygiene Exhibition
pada tahun 1911. Dia mendirikan museum The German Hygiene (Syamsuni,
2006).
2.4.2 Fungsi Pasta Gigi
Untuk membersihkan gigi.
Untuk mengurangi pembentukan plak.
Memperkuat gigi terhadap karies.
Membersihkan dan memoles permukaan gigi
Menghilangkan atau mengurangi bau mulut
Memberikan rasa segar pada mulut, serta
Memelihara kesehatan gingiva (Anonymous, 2001).
2.4.2
22
Flouride
(SnF2),
Sodium
monofluorophosphate
23
Pasta gigi yang berfungsi sebagai anti kalkulus terdiri dari kombinasi
tetrasodium phosphat dan disodium dihydrogen pyrophosphat.. Agen
aktifnya terdiri dari potasium nitrat, strontium chloride, dan sodium
sitrat. Contoh lainnya yang direkomendasikan pada therapeutik
dental adalah sensodyne-F, dengan kombinasi agen aktif yang
memberikan efek anti hipersensitif dan preventif karies (Maulani,
2006).
2.4.3
24
permukaan,
mengemulsi
(melarutkan
lemak)
dan
25
26
b) Bahan desensitisasi
Jenis bahan desensitisasi adalah bahan yang digunakan untuk
perawatan hipersensitivitas dentin/hipersensi. Bahan sensitivitas
yang sering digunakan dalam pasta gigi adalah Potassium citrate
yang dapat memblok transmisi nyeri di antara sel-sel syaraf dan
Stronsium chloride yang dapat memblok tubulus dentin (Herdiyati
dan Sasmita, 2010).
c) Bahan anti-tartar
Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium
dalam saliva sehingga keduanya tidak dapat berdeposit pada
permukaan gigi, misalnya Tetrasodium pyrophosphate (Herdiyati
dan Sasmita, 2010).
d) Bahan antimikroba
Bahan
membunuh
dan menghambat
dalam
pasta
gigi
adalah
Sodium
benzoate,
27
2.4.5
Mengandung banyak fluor, kecuali untuk anak batita pada pasta gigi
28
Ketika digunakan untuk sikat gigi dapat menghilangkan partikelpartikel asing, sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi, plak
2.4.6
atau sebesar biji jagung untuk anak dibawah usia 6 tahun, karena beberapa
pasta gigi memiliki sifat abrasif, apalagi pada pasta gigi yang mencegah
terbentuknya stain atau noda pada permukaan gigi. Jangan lupa pilihlah pasta
gigi berfluoride (Tjahajawati, dkk. 2009).
2.4.6.1 Cara Menyikat Gigi
Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk
sikat kecil dengan pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat
gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang
bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai
desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan
sikat yang lembut karena sikat keras dapat merusak lapisan enamel dan
melukai gusi (Tjahajawati, dkk. 2009).
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan
menyikat gigi. Dengan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut pun
akan terjaga, selain menghindari terbentuknya lubang-lubang gigi dan
penyakit gigi dan gusi. Banyak jenis dan ragam sikat gigi yang dijual di
pasaran, dari yang manual maupun elektrik. Sebetulnya, apa saja syarat
sikat gigi yang bagus, yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar
kepala sikat. Untuk bisa menjangkau daerah-daerah gigi bagian
belakang, ukuran kepala sikat gigi yang ideal adalah 35 40 mm.
Bahkan, orang dewasa sebaiknya juga memakai sikat gigi anak, karena
ukurannya yang kecil akan membantu menjangkau bagian gigi yang
paling dalam (Tjahajawati, dkk. 2009).
29
Berikut ini adalah cara menggosok gigi yang baik dan benar ketika
menggosok gigi yaitu :
bagian dalam atas dan bawah. Sikat secara pelan dan merata.
Selain membersihkan gigi, jangan lupa juga bersihkan lidah dan
langit-langit lidah serta bagian pipi samping kanan dan kiri.
Lakukan dengan pelan saja. Membersihkan gigi dan lidah ini
30
31
2.5 Flour
2.5.1 Definisi Flour
Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang F dan nomor atom 9. Namanya berasal dari bahasa Latin fluere,
berarti "mengalir".
Fluor merupakan gashalogen univalen beracun berwarna kuning-hijau
yang paling reaktif secara kimia dan electron negatif dari seluruh unsur.
Dalam bentuk murninya dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan
pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit (Herdiyati dan
Sasmita, 2010).
Secara detail, fluor merupakan salah satu bahan pasta gigi berfungsi
memberikan efek deterjen sebagai satu dari tiga bahan utamanya disamping
bahan abrasi sebagai pembersih mekanik permukaan gigi dan pemberi rasa
segar pada mulut (Herdiyati dan Sasmita, 2010).
Penambahan fluor pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan
cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk
32
memproduksi asam. Jenis fluor yang terdapat dalam pasta gigi adalah
stannous fluoride, Sodium fluoride dan sodium monofluorofosfat.Stannous
fluoride atau tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam
pasta gigi yang digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif (kalsium
fosfat).Fluor ini bersifat antibakterial namun kelemahannya dapat membuat
stein abu-abu pada gigi.Sodium fluoride atau NaF merupakan fluor yang
paling sering ditambahkan dalam pasta gigi, tapi tidak dapat digunakan
bersamaan dengan bahan abrasif (Herdiyati dan Sasmita, 2010).
2.5.2 Manfaat Flour
Fluor berperan untuk mengurangi kerusakan gigi, mengurangi restorasi
gigi, mengurangi kehilangan atau pencabutan gigi, mengurangi kesakitan dan
kelainan iatrogenik lebih rendah pada umumnya geligi lebih estetis
pencegahan yang efektif (biaya).Selain itu flour berfungsi sebagai
penghambat karies di dalam lingkungan mulut (Herdiyati dan Sasmita, 2010).
2.5.3 Jenis-jenis Flour
Penambahan fluor pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan
cara membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk
memproduksi asam. Adapun macam- macam fluor yang terdapat dalam pasta
gigi adalah sebagai berikut:
1. Stannous fluor
Tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam pasta
gigi yang digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif
(kalsium fosfat).Fluor ini bersifat antibakterial namun kelemahanya
dapat membuat stein abu-abu pada gigi (Herdiyati dan Sasmita,
2010).
2. Sodium fluoride
33
suatu daerah,atau kota tertentu dibubuhi zat kimia fluor maka penduduk
itu akan terlindung dari karies gigi. Pemberian fluor dalam air minum
ini jumlahnya bervariasi antara 1-1,2 ppm (part per million). Selain
dapat mencegah karies, fluor juga mempunyai efek samping yang tidak
baik yaitu dengan adanya apa yang disebut mottled enamel pada
mottled enamel gigi-gigi kelihatan kecoklat-coklatan, berbintik-bintik
permukaannya dan bila fluor yang masuk dalam tubuh terlalu banyak,
dapat menyebabkan gigi jadi rusak sekali (Herdiyati dan Sasmita,
2010).
Konsentrasi optimum fluorida yang dianjurkan dalam air minum
adalah 0,71,2ppm. Menurut penelitian Murray and Rugg-gun cit.
34
yang cukup tinggi, hingga dengan makanan itu saja sudah mencegah
terjadinya karies gigi. Jadi harus diperhatikan bahwa sumber yang ada
sehari-hari seperti di rumah, contohnya di dalam air mineral, minuman
ringan dan makanan sudah cukup mengandung fluoride. Karena itu
makanan fluoride harus diberikan dengan hati-hati. Makanan tambahan
fluoride hanya dianjurkan untuk mereka (terutama anak-anak) yang
tinggal di daerah yang sumberairnya rendah fluor atau tidak
difluoridasi. Fluoride dapat berbahaya jika dikonsumsi secara
berlebihan. Apabila pemakaian fluoride tidak terkontrol dan tidak
disiplin, maka tidak akan mencapai sasaran dan dapat menyebabkan
kerusakan gigi. Contohnya adalah fluorosis. (Herdiyati dan Sasmita,
2010)
35
lebih
tahan
asam
sehingga
dapat
menghambat
proses
kehilangan mineral
tersebut
(Kidd
36
resiko
karies
tinggi.
Salah
satu
varnish
fluor
37
sehingga
terjadi
gangguan
mineralisasi
gigi
dengan
38