% % % % % % %
High
fusing 4 81 15 - - - -
porselen
Medium
fusing 6 61 19 - 1 5 2
porselen
Low fusing
- 60 12 8 11 1 -
porselen
Sifat Porselen
a.Sifat Mekanis
Sifat mekanis berhubungan dengan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan
yang diberikan pada saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya.Sifat ini bergantung
pada komposisi dan mikrostruktur.Berikut ini akan dibahas beberapa sifat mekanis keramik
gigi yaitu strength,shrinkage dan hardness.
Strength
Strength ialah stress maksimum yang dapat dikeluarkan benda pada saat benda itu
patah atau rusak total.Keramik gigi memiliki nilai compressive strength yang tinggi (280MN/
m 2) namun tensil strength nya rendah yaitu 70MN/m2
gigi merupakan sifat yang berhubungan dengan sifat-sifat material yang ada di dalam
keramik tersebut.
Thermal Ekspansi
Merupakan kemampuan suatu bahan untuk ekspansi atau memuai bila dipanaskan dan
akan menyusut bila didinginkan.Koefisiensi ekspansi thermal keramik gigi adalah rendah
yaitu 7x10−6 /C.Resistensi keramik dapat ditingkatkan dengan menggunakan system
perbedaan thermal ekspansi.Sistem ini memiliki prinsip sebagai berikut,pertama harus
dilakukan penekanan kembali terhadap keramik gigi yang mengalami pemuaian dalam
volumenya pada saat dipanaskan.Kedua,keramik gigi harus ditingkatkan ekspansinya selama
pemanasan dan harus lebih dikontraksikan pada saat didinginkan.
Warna
Pada dasarnya,warna bubuk keramik gigi sebelum pencampuran adalah kuning hingga
oranye.Oleh karena warna gigi asli sangat bervariasi,maka warna keramik gigi dimodifikasi
dengan penambahan zat warna seperti biru,kuning,merah muda,oranye,coklat dan abu-
abu.Keramik gigi diberi zat warna dengan penambahan oksida untuk menghasilkan tingkatan
warna sesuai kebutuhan .
c.Sifat Biologis
Biokompatibilitas
Diartikan sebagai kemampuan suatu bahan dapat bertahan terhadap korosi,perubahan
selama pemakaian serta tidak menimbulkan reaksi penolakan terhadap jaringan tubuh.
1.1Klasifikasi Porselen
BERDASARKAN TEMPERATURE PEMANASAN
Low fusing porcelain 871°C – 1066°C
Digunakan untuk pembuatan mahkota dan jembatan.
Medium fusing porcelain 1093°C – 1260°C
Digunakan untuk elemen gigi tiruan.
High fusing porcelain 1288°C – 1371°C
Digunakan untuk elemen gigi tiruan.
Ultra low fusing porcelain à < 850°C
Digunakan untuk logam campur titanium serta untuk pembuatan mahkota dan
jembatan.
Aluminous porcelain
Partnggikel alimina pada porselen jenis ini memiliki keunggulan tersendiri sehingga
dia dijadikan bahan utama. Diantaranya memiliki strength yang lebih tinggi dari
pada gelas dan lebih efektif dalam mencegah keretaka pada bahan keramik. Alumina
memiliki modulus elasticity yang tinggi (350 GPa) dan flexure strength (138 MPa)
Inti porselen alumina disintering diinfiltrasi dg kaca pd suhu 1100 oC selama 4 jam.
In-Ceram ini mempunyai 3 jenis inti keramik yaitu:
kelenturan
(Mpa)
Gelas keramik
Unsur dominan dari jenis ini adala silika sekitar 57-80 %. Cara pembuatannya
dengan teknik casting, setelah gigi dipreparasi dilakukan pencetakan untuk
pembuatan die. Setelah itu,dapat dilakukan pembuatan desain malam pada die.
Kemudian pola malam ini ditanam pada bonded investment. Kemudian pola malam
dilebur dengan suhu 950oC. Setelah itu gelas keramik yang telah melebur pada
temperatur 1350oC dimasukkan kedalam mould. Pada saat ini gelas masih berupa
transparan dengan translusen yang sangat besar. Untuk menguranginya,gelas
dipanaskan kembali dengan suhu 1075oC. Kemudian warna disesuaikan dengan
permukaannya dan dipanaskan kembali. Gelas diindikasikan untuk mahkota, inlay,
dan onlay.
Metal bonding porselen.
Porselen yang digunakan dengan kombinasi logam mempunyai kandungan K2O
sebesar 11%-15%, dan suhu pembakarannya antara 7000C – 12000C. Meningkatkan
jumlah kandungan K2O akan menghasilkan perubahan muai panas pada porselen
yang dibutuhkan untuk berlekatan dengan logam
BERDASARKAN KEGUNAAN
· Porselen Inti: biasanya utk m’buat mahkota jaket → utk lapisan paling dalam. ini
merupakan bahan dasar untuk jaket crown, harus memiliki sifat-sifat mekanis yang baik.
· Porselen Dentin: lebih translusen. untuk dentin atau body, lebih translusent dari yang di
atas, ini sangat menentukan bentuk dan warna restorasi.
· Porselen email: translusen maks. , membentuk bagian luar mahkota, dan paling
translusent
· Vakum Wire : Pembakaran pada tekanan yang dikurangi atau hampa tekanan
MACAM KERAMIK
1.2Fungsi Porselen
1. Keramik logam
2. Inlay
Porcelain inlay biasanya dipakai pada gigi anterior karena restorasi untuk gigi
anterior harus mempertimbangkan estetis. Bila kavitas sudah cukup besar,
porcelain inlay yang digunakan sebaiknya yang mengandung silikat semen karena
dapat melindungi kontour dari mahkota gigi alami dan sedikit kemungkinan
untuk pecah atau retak dibawah tekanan serta tidak larut dalam saliva. Porcelain
inlay biasanya dipakai pada gigi anterior untuk restorasi bagian sudut dan incisal
edge serta untuk kavitas interproksimal. Inlay digunakan untuk merestorasi labial
dan bukal gingival juga sebagai jendela untuk inlay emas dan mahkota emas.
Kadang-kadang juga penting untuk alasan estetis jika pemakaiannya di
permukaan oklusal. Pada restorasi umum kavitas untuk porcelain inlay sangat
penting untuk membuang semua karies dentin dan mengisi beberapa undercut
pada kavitas dengan semen. Semua kavitas sebaiknya mempunyai kedalaman
yang cukup untuk mendapatkan re
Kekurangan
Mempunyai sifat yang brittle (kerapuhan tinggi)
Porselen sukar diasah sehingga terkadang menyulitkan dalam pembuatan dan
pembentukan yang tepat.
Apabila pembuatan porselen terlalu tipis, misalkan untuk inlay, maka rentan
untuk pecah.
Kesulitan dalam memadu-padankan antara warna dan teksture porselen
dengan gigi pasien karena bahan porselen sangat berbeda dengan enamel
dentin.
Restorasi porselen dikonstruksi diluar mulut dan baru disemenkan dalam
posisi yang tepat di rongga mulut, sehingga pembuatan agak sulit karena harus
rapi dan teliti dimana terbebas dari adanya overhanging dan undercuts.
Pada beberapa kondisi, adanya kavitas antara gigi anterior yang ditambal
dengan porselen membutuhkan pembuangan beberapa bagian/ struktur gigi
tersebut.
Apabila pembuatan kurang rapi akan mengakibatkan kerugian pada gigi
antagonisnya karena porselen dapat mengabrasi gigi antagonis tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Porselen merupakan bahan keramik yang berasal dari campuran kaolin quatz dan
ferdspar yang digunakan untuk gigi yang sudah rusk dan tidak bisa ditambal lagi . Ada bahan
lain yang digunakan untuk campuran porselen yaitu pigmen dan flux .Porselen mempunyai
sifat mekanis , biologis , dan kimia diamana mempunyai kekurangan dan kelebihan dari
setiap sifatnya .
Anusavice, Kenneth J; alih bahasa, Johan Arief Budiman. 2003. Philips : Buku Ajar Ilmu
Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10. Jakarta: EGC
Angkawidjaja, Jonan. Restorasi Mahkota dan Jembatan Cekat dengan Bahan Keramik
(all porcelain Crown & Bridge). www.edentistry.org
Craig RM,Powers JM.Dental Materials Propertis and Manipulation.11th ed.St Louis:The C.V
Mosby Co,2001:552-71
Craig RG, Powers JM, Wataha JC. Dental Materials: Properties amd Manipulation. Ed.7.
St.Louis: Mosby Inc., 2000
Craigh, Robert G. 1997. Restorative Dental Materials. 10th edition. St. Louis Missouri:
Mosby-Year Book, Inc
Ford,T.R.Pitt.Restorasi Gigi.Jakarta:EGC.1993