Anda di halaman 1dari 7

LO 4

Porcelain

Porcelain adalah bahan keramik putih yang bersifat rapuh, tetapi mempunyai sifat
translusen, korosi yang rendah, dan mengkilat, dimana pembakarannya dengan temperature
yang tinggi (Sembiring,2006). Porselen adalah bahan yang terbuat dari jenis keramik yang
dibakar dengan suhu tinggi dari bahan lempung murni yang tahan api. Terdiri dari senyawa
logam dan non logam yang diproses dengan pemanasan suhu tinggi (Anusavice, 2003).
Porcelain adalah bahan keramik yang terbuat dari kaolin, feldspar, silica, dan berbagai
pigmen (Kamus Kedokteran Gigi, 2013).

Syarat Porcelain dalam Kedokteran Gigi adalah sebagai berikut :


a. Dapat memberikan penampilan natural gigi
b. Biokompatibel
c. Tidak toksik
d. Tidak mengiritasi
e. Tidak mengabrasi gigi antagonis
f.  Tidak dapat larut dalam saliva
g.  Dapat beradaptasi dengan baik dalam temperatur rongga mulut

Sifat-sifat Porcelain
1.   Sifat fisis
Keuletan dan tegangan geseknya rendah tetapi tegangan tariknya tinggi. Thermal ekspansi
dari dental porselen sama dengan thermal ekspansi substansi gigi yaitu sekitar 4,1 x
10 mm/C³. selain itu sifat insulatornya juga baik yakni penghantar panas yang rendah, difusi
panas yang rendah, dan penghantar listrik yang rendah (Craig, 2006).
2.   Sifat kimia
Suatu porselain memiliki sifat kelembapan kimia, dimana kelembapan kimia ini merupakan
karakteristik yang penting karena memastikan bahwa permukaan restorasi gigi tidak
melepaskan elemen-elemen yang berbahaya selain mengurangi risiko dari kekerasan
permukaan serta meningkatnya kerentanan terhadap adhesi bakteri.Selain itu sifat kimia
yang penting ini ialah porselen merupakan bahan yang biokompatibel dengan lingkungan
rongga mulut dan juga tidak dapat dirusak oleh lingkungan (Craig, 2006).
3.   Sifat mekanis
Porselain adalah suatu bahan yang getas, oleh karena itu perkembangan porselain lebih
mengarah pada perbaikan sifat mekanis, antara lain dengan penambahan alumina yang dapat
memperkuat bahan. Selain itu sebagian besar keramik memiliki sifat refraktori, kekerasan
dan kerentanan terhadap fraktur karena rapuh (Craig, 2006).Untuk kekerasan keramik disini
saat sebelum diaplikasikan menjadi suatu bahan restorasi memang memiliki kekuatan yang
lebih besar daripada enamel. Akan tetapi pada saat telah diaplikasikan, kekerasanya sangat
diharapkan sama dengan enamel untuk meminimalkan keausan pada restorasi keramik dan
mengurangi kerusakan akibat keausan yang terjadi pada enamel karena adanya restorasi
keramik (Craig, 2006).
Kekuatan gigi asli untuk menahan beban pengunyahan sebesar 300N-600N.sedangkan
transverse strength dari dental porcelain 56-446Mpa.
4.   Sifat estetik
Sifat estetik adalah salah satu sifat yang sangat penting karena keramik mampu meniru
penampilan dan menyamai gigi asli (Craig, 2006).
5.   Sifat porus
Pada saat pembakaran dapat terjadi gelembung-gelembung udara yang tidak dapat dihindari
sehingga menyebabkan terbentuknya rongga diantara partikel porselen.Hal ini menyebabkan
porselen ini mudah pecah karena kepadatan dari porselen itu sendiri kurang. Untuk
mengurangi porusitas tersebut, beberapa peneliti menganjurkan cara sebagai berikut (Craig,
2006) :
a.    Pembakaran pada tungku hampa tekanan untuk mengeluarkan air.
b.    Pembakaran dengan adanya suatu gas yang dapat merembes keluar dari porselen.
c.    Pendinginan dibawah tekanan untuk mengurangi resultan besarnya pori-pori
6.  Sifat thermal
Konduktifitas thermal dan koefisien thermal mirip jaringan enamel dan dentin (Craig,
2006). 
Indikasi Porselain:
 Pada kasus dimana faktor estetik sangat penting diperhatikan.
 Pada daerah yang mengalami erosi disebabkan oleh cara menyikat gigi yang salah.
 Pada kavitas yang besar di permukaan proksimal gigi depan.
 Sebagai bahan pengganti restorasi komposit pada gigi posterior.
Kontra Indikasi Porselain:
 Pada kavitas kelas I, II, dan IV.
 OH buruk
 Insidensi karies tinggi
 Pasien dengan kebiasaan bruxism
Inlay Porselain
Keuntungan :
• Warnanya dapat disesuaikan dengan warna gigi
• Daya kondensasinya rendah dan tolerandi dari jaringan lunak sangat baik
• permukaannya licin seperti kaca
Kerugian :
• Ketahanan yang rendah terhadap benturan
• Kurang dapat beradaptasi terhadap dinding kavitas
• Untuk pembuatannya dibutuhkan suatu tungku yang special (khusus)

Logam
Indikasi :
 Pilihan pasien.
 Pasien bersangkutan mungkin lebih memilih alloy emas bila indikasinya memungkinkan.
 Pengganti amalgam.
 Bila restorasi amalgam yang besar rusak, alloy emas merupakan pengganti yang lebih
baik.
 Lesi karies yang besar.
 Apabila tumpatan amalgam tidak mendapat dukungan yang baik, maka diindikasikan alloy
emas.
 Gigi-gigi yang aus.
 Email yang aus, sehingga dentin terbuka, maka gigi-gigi ini diindikasikan dengan alloy
emas.
 Gigi post perawatan saluran akar.
Kontraindikasi:
Pasien dengan alergi logam.
Indikasi dan Kontraindikasi Inlay Logam
Indikasi :
1. Untuk karies yang besar dan dalam, terutama yang meuluas sampai ke aproksimal
2. sebagai penyangga bridge
3. gigi yang mengalami abrasi yang luas atau pada karies yang lebar meskipun masing
dangkal
4. pada gigi yang menerima tekanan oklusi yang besar,
5. pada kasus kasus dimana di perlukan :
• perlindungan terhadap jaringan periodontal
• kontak yang lebih baik dengan gigi tetangga
• menghindari terjadinya penimbunan sisi makanan
6. untuk menambah tambalan pada kelas IV
7. bila keadaan sosial ekonomi pasien mengijinkan
Kontra Indikasi:
1. kebersihan rongga mulut yang jelek
2. pada pasien dengan insident karies yang tinggi
3. pada pasien muda dibawah 10 tahun

Tanam Tuang
Dua macam restorasi tuang :
1. Intra koronal : Adalah restorasi yang ada di dalam kavitas
2. Ektra koronal : Adalah restorasi yang meliputi bagian luar gigi (mahkota)
Macam restorasi intra koronal:
• Restorasi tuang inlay → teknik direk / indirek
• Restorasi tuang onlay → teknik indirek
• Inlay porselen → teknik indirek
• Veneer → teknik indirek

Resin Komposit
Jenis komposit yang digunakan untuk restorasi indirek tergantung teknik pembuatan yang
dipilih tetapi yang umumnya digunakan adalah hibrida atau mikrohibrida.
Komposit hibrida generasi pertama dikembangkan tahun 1980-an yang mengandung partikel
filler berukuran 3-8 mikro meter yang disebut midifil. Penelitian membuktikapn bahwa komposit
hibrida partikel sedang dengan kekuatan dan resistensi fraktur yang lebih besar, terbukti 3 tahun
bertahan lebih lama dari mikrofil. Komposit hibrida menghasilkan permukaan yang halus dan
estetis yang kompetitif dengan komposit mikrofil untuk aplikasi restorasi anterior. Sedangkan
mikrohibrida merupakan generasi terbaru komposit mikrifil sebelumnya. Komposit mikrohibrida
diindikasikan untuk inlay, onlay, veneer , dan restorasi crown penuh.
Indikasi:
 Restorasi yang berukuran kecil dan sedang, terutama dengan margin email
 Kebanyakan restorasi pada premolar atau molar pertama, terutama ketika
mempertimbangkan segi estetik
 Restorasi yang dapat diisolasi selama prosedur dilakukan
 Sebagian besar restorasi yang digunakan untuk memperkuat sisa struktur gigi yang
melemah
 Beberapa restorasi yang dapat berfungsi sebagai landasan untuk mahkota
Kontraindikasi:
 Pasien dengan bad habbit seperti bruxism.
 Terdapat restorasi porselen pada gigi antagonisnya. Hal ini disebabkan karena meskipun
porselen memiliki sifat rapuh, namun ia memiliki kekerasan permukaan yang tinggi
sehingga dapat mengikis komposit yang berada pada gigi antagonisnya saat pasien
melakukan oklusi.
Porselen Fuse to Metal
Restorasi all kramik sangat baik penampilannya dan terlihat natural atau sewarna dengan gigi
tetapi brittle dan cendrung mudah fraktur. Berbeda degan restorasi metal restorasi cendrung kuat
namun tidak bisa digunakan pada gigi anterior karena pertimbangan estetik. Sehingga kombinasi
keduanya metal kramik restorasi memiliki kekuatan yanga baik dan penampilan yang
diharapkan.
Porcelain dan logam campur yang digunakan dalam restorasi ini harus memenuhi syarat-
syarat, antara lain:
1. Porselen dan logam harus membentuk ikatan kuat (beberapa kegagalan disebabkan karena
ikatan yang kurang adekuat)
2. Porselen fusi pada suhu leleh yang lebih rendah dari suhu leleh logam. Logam tidak boleh
leleh pada suhu fusi porselen.
3. Porselen dan logam harus memiliki koefisien ekspansi termal yang sesuai, sehingga porselen
tidak akan pecah atau terlepas dari alloy saat proses pendinginan.
4. Logam harus mempunyai modulus elastisitas yang tinggi sehingga dapat menyalurkan
tegangan yang baik dari porselen.
( Chandra S., et al., 2007 )
Keuntungan Porcelain Fused to Metal ( PFM ) dalam Bidang Kedokteran Gigi
Adapun keuntungan dari PFM dalam bidang kedokteran gigi adalah  :
1.     Unggul sebagai bahan langsung pada daerah yang memerlukan tekanan tinggi
2.     Kekuatan pemakaian baik
3.     Tahan lama
4.     Estetis
( Elvira Sinabutar, 2008 )
Keuntungaan PFM sebagai bahan crown adalah  :
1.     adanya metal core dapat mendukung gigi
2.     tahan terhadap tekanan mastikasi dan resisten terhadap fraktur
3.     tahan lama di dalam rongga mulut
4.     Metal yang di lapisi dengan porselen membuat crown yang dipakai menjadi estetis
karena memiliki warna yang sama dengan gigi.
5.     Dapat digunakan dengan kavitas yang luas dan besar
6.     Cocok untuk digunakan pasien yang memiliki kebiasaan bruxism
7.     Warna PFM sebagai crown dapat bertahan lama (tidak dapat berubah warna)
( Elvira Sinabutar, 2008 )

Kekurangan Porcelain fused to Metal dalam bidang kedokteran gigi:


1. Lebih banyak jaringan gigi yang harus dihilangkan (lebih banyak dibandingkan porselen)
untuk substruktur metal
2.  Harga lebih mahal karena setidaknya membutuhkan dua kali kunjungan dan juga bila
menggunakan alloi metal yang mahal
3. Teknis lab yang lebih sulit. Prosedur teknis dari pola wax investing dan casting alloi metal
yang mahal meliputi banyak variabel teknis dan pertimbangan banyaknya langkah operatif
dan siklus firing, membuat kualitas akhir dari restorasi yang sangat sensitif.
4.  Chipping pada porselen ketika tekanan pada gigi yang ekstrim, tetapi dapat diatasi oleh
dokter gigi dalam 20-30 menit
5.  Dari sudut pandang estetik, PFM tidak menyerupai aspek natural dari gigi, karena inti
metal yang menghalangi cahaya untuk masuk. Tidak adanya translusensi, karena faktanya
restorasi PFM hanya dapat mengabsorbsi atau memantulkan cahaya, sementara jaringan
gigi menunjukkan derajat translusensi yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai