BAB I digunakan satu komponen saja. Bahan restorasi Dental Materials. 12th ed.
Missouri : Evolve, 2003 :
PENDAHULUAN resin komposit adalah suatu bahan matriks resin 229) Bahan resin komposit diperkenalkan dalam profesi yang di dalamnya ditambahkan pasi anorganik Bis-GMA dan UDMA merupakan cairan yang kedokteran gigi pada awal tahun 1960. Resin (quartz, partikel silica koloidal) sedemikian rupa memiliki kekentalan tinggi karena memiliki berat komposit digunakan untuk menggantikan struktur sehingga sifat-sifat matriksnya ditingkatkan. molekul yang tinggi. Penambahan filler dalam gigi yang hilang serta memodifikasi warna dan 2.1 Komposisi jumlah kecil saja menghasilkan komposit dengan kontur gigi, serta menambah estetis. Bahan resin Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa kekakuan yang dapat digunakan secara klinis. Untuk komposit sudah sangat luas digunakan di bidang komponen. Kandungan utama yaitu matriks resin mengatasi masalah tersebut, monomer yang kedokteran gigi sebagai bahan tumpatan yang dan partikel pengisi anorganik. Disamping kedua memiliki kekentalan rendah yang dikenal sebagai mementingkan estetik (restorative esthetic bahan tersebut, beberapa komponen lain pengontrol kekentalan ditambahkan seperti metil material). Pada umumnya resin komposit yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan metkrilat (MMA), etilen glikol dimetakrilat (EDMA), dipasarkan adalah bahan universal yang berarti ketahanan bahan. Suatu bahan coupling (silane) dan trietilen glikol dimetakrilat (TEGDMA) adalah dapat digunakan untuk restorasi gigi anterior diperlukan untuk memberikan ikatan antara bahan yang paling sering digunakan. maupun posterior. Pada akhir tahun 1996 pengisi anorganik dan matriks resin, juga aktivator- 2.1.2. Partikel bahan pengisi diperkenalkan resin komposit packable atau resin aktivator diperlukan untuk polimerisasi resin. Penambahan partikel bahan pengisi kedalam resin komposit condensable. Resin Sejumlah kecil bahan tambahan lain meningkatkan matriks secara signifikan meningkatkan sifatnya. komposit packable merupakan resin komposit stabilitas warna (penyerap sinar ultra violet) dan Seperti berkurangnya pengerutan karena jumlah dengan viskositas yang tinggi. Resin mencegah polimerisasi dini (bahan penghambat resin sedikit, berkurangnya penyerapan air dan komposit packable direkomendasikan untuk seperti hidroquinon). Komponen-komponen ekspansi koefisien panas, dan meningkatkan sifat restorasi klas I, II dan MOD. tersebut diantaranya: mekanis seperti kekuatan, kekakuan, kekerasan, Dalam ilmu kedokteran gigi istilah resin komposit 2.1.1. Resin matriks dan ketahanan abrasi. Faktor-faktor penting lainnya secara umum mengacu pada penambahan polimer Kebanyakan bahan komposit menggunakan yang menentukan sifat dan aplikasi klinis komposit yang digunakan untuk memperbaiki enamel dan monomer yang merupakan diakrilat aromatik atau adalah jumlah bahan pengisi yang ditambahkan, dentin. Resin komposit digunakan untuk mengganti alipatik. Bisphenol-A-Glycidyl Methacrylate (Bis- ukuran partikel dan distribusinya, radiopak, dan struktur gigi dan memodifikasi bentuk dan warna GMA), Urethane Dimethacrylate (UDMA), dan kekerasan. gigi sehingga akhirnya dapat mengembalikan Trietilen Glikol Dimetakrilat (TEGDMA) merupakan 2.1.3. Bahan Pengikat fungsinya. Resin komposit dibentuk oleh tiga Dimetakrilat yang umum digunakan dalam resin Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat partikel komponen utama yaitu resin matriks, partikel bahan komposit (Gambar 1). Monomer dengan berat bahan pengisi dengan resin matriks. Adapun pengisi, dan bahan coupling. molekul tinggi, khususnya Bis-GMA amatlah kental kegunaannya yaitu untuk meningkatkan sifat Resin komposit termasuk bahan tumpatan langsung pada temperatur ruang (250C). Monomer yang mekanis dan fisik resin, dan untuk menstabilkan yang sewarna dengan gigi. Resin komposit memiliki berat molekul lebih tinggi dari pada hidrolitik dengan pencegahan air. Ikatan ini akan digunakan untuk menggati struktur gigi yang hilang, metilmetakrilat yang membantu mengurangi berkurang ketika komposit menyerap air dari memodifikasi warna gigi dan kontur sehingga pengerutan polimerisasi. Nilai polimerisasi penetrasi bahan pengisi resin. Bahan pengikat yang menambah estetika wajah. pengerutan untuk resin metil metakrilat adalah 22 paling sering digunakan adalah organosilanes (3- BAB 2 % V dimana untuk resin Bis-GMA 7,5 % V. Ada juga metoksi-profil-trimetoksi silane) (Gambar 2). BAHAN RESTORASI RESIN KOMPOSIT sejumlah komposit yang menggunakan UDMA Zirconates dan titanates juga sering digunakan. Istilah bahan komposit mengacu pada kombinasi ketimbang Bis-GMA. O OCH 3 tiga dimensi dari sekurang-kurangnya dua bahan Gambar 1. Resin Bis-GMA, UDMA digunakan sebagai ║│ kimia yang berbeda dengan satu komponen basis resin , CH2=C–C–O–CH2CH2CH2–Si–OCH 3 pemisah yang nyata diantara keduanya. Bila sementara TEGDMA digunakan sebagai pengencer. ││ konstruksi tepat, kombinasi ini akan memberikan (Powers JM, Sakaguchi RL.CRAIGS’S Restorative CH3 OCH3 kekuatan yang tidak dapat diperoleh bila hanya Gambar 2. 3-methacryloxypropyltrimethoxysilane. pada bahan yang diaktifkan secara kimia Inti molekul yang terbentuk dalam sistem ini dapat (Powers JM, Sakaguchi RL.CRAIGS’S Restorative memerlukan setting time 30 detik selama berbentuk apapun, tetapi gugus metrakilat Dental Materials. 12th ed. Missouri : Evolve, 2003 : pengadukan. Apabila resin komposit telah mengeras ditemukan pada ujung – ujung rantai atau pada 193) tidak dapat dicarving dengan instrument yang tajam ujung – ujung rantai percabangan. Salah satu 2.2. Sifat – sifat Resin Komposit tetapi dengan menggunakan abrasive rotary. metakrilat multifungsional yang pertama kali Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran 2.2.2. Sifat mekanis digunakan dalam kedokteran gigi adalah resin gigi yang lain, resin komposit juga memiliki sifat. Sifat mekanis pada bahan restorasi resin komposit Bowen (Bis-GMA) . Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin merupakan faktor yang penting terhadap Resin ini dapat digambarkan sebagai suatu ester komposit, antara lain: kemampuan bahan ini bertahan pada kavitas. Sifat aromatik dari metakrilat, yang tersintesa dari resin 2.2.1. Sifat fisik ini juga harus menjamin bahan tambalan berfungsi epoksi (etilen glikol dari Bis-fenol A) dan metal Secara fisik resin komposit memiliki nilai estetik secara efektif, aman dan tahan untuk jangka waktu metakrilat. Karena Bis-GMA mempunyai struktur yang baik sehingga nyaman digunakan pada gigi tertentu. Sifat-sifat yang mendukung bahan resin sentral yang kaku (2 cincin) dan dua gugus OH, Bis- anterior. Selain itu juga kekuatan, waktu pengerasa komposit diantaranya yaitu : GMA murni menjadi amat kental. Untuk dan karakteristik permukaan juga menjadi a. Adhesi mengurangi kekentalannya, suatu dimetakrilat pertimbangan dalam penggunaan bahan ini. Sifat- Adhesi terjadi apabila dua subtansi yang berbeda berviskositas rendah seperti trietilen glikol sifat fisik tersebut diantaranya: melekat sewaktu berkontak disebabkan adanya dimetakrilat (TEDGMA) ditambahkan. 1. Warna gaya tarik – menarik yang timbul antara kedua 2.3. Mekanisme Perlekatan Resin Komposit pada benda tersebut. Resin komposit tidak berikatan Struktur Gigi Resin komposit resisten terhadap perubahan warna secara kimia dengan email. Adhesi diperoleh Jika sebuah molekul berpisah setelah yang disebabkan oleh oksidasi tetapi sensitive pada dengan dua cara. Pertama dengan menciptakan penyerapan kedalam permukaan dan komponen- penodaan. Stabilitas warna resin komposit ikatan fisik antara resin dengan jaringan gigi melalui komponen konstituen mengikat dengan ikatan ion dipengaruhi oleh pencelupan berbagai noda seperti etsa. Pengetsaan pada email menyebabkan atau kovalen. Ikatan adhesive yang kuat sebagai kopi, teh, jus anggur, arak dan minyak wijen. terbentuknya porositas tersebut sehingga tercipta hasilnya. Bentuk adhesive ini disebut penyerapan Perubahan warna bisa juga terjadi dengan oksidasi retensi mekanis yang cukup baik. Kedua dengan kimia, dan dapat merupakan ikatan kovalen atau dan akibat dari penggantian air dalam polimer penggunaan lapisan yang diaplikasikan antara ion. matriks. Untuk mencocokan dengan warna gigi, dentin dan resin komposit dengan maksud Selain secara kimia perlekatan pada resin komposit komposit kedokteran gigi harus memiliki warna menciptakan ikatan antara dentin dengan resin juga terjadi secara mekanis atau retensi, perlekatan visual (shading) dan translusensi yang dapat komposit tersebut(dentin bonding agent). yang kuat antara satu zat dengan zat lainnya bukan menyerupai struktur gigi. Translusensi atau opasitas b. Kekuatan dan keausan gaya tarik menarik oleh molekul. Contoh ikatan dibuat untuk menyesuaikan dengan warna email Kekuatan kompresif dan kekuatan tensil resin semacam ini seperti penerapan yang melibatkan dan dentin. komposit lebih unggul dibandingkan resin akrilik. penggunaan skrup, baut atau undercut. Mekanisme 1. Strength Kekuatan tensil komposit dan daya tahan terhadap perlekatan antara resin komposit dengan Tensile dan compressive strength resin komposit ini fraktur memungkinkannya digunakan bahan permukaan gigi melalui dua teknik yaitu pengetsaan lebih rendah dari amalgam, hal ini memungkinkan restorasi ini untuk penumpatan sudut insisal. asam dan pemberian bonding. bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi Akan tetapi memiliki derajat keausan yang sangat 2.3.1. Teknik etsa asam pada pembuatan insisal. Nilai kekuatan dari masing- tinggi, karena resin matriks yang lunak lebih cepat Sebelum memasukan resin, email pada permukaan masing jenis bahan resin komposit berbeda. hilang sehingga akhirnya filler lepas. struktur gigi yang akan ditambal diolesi etsa asam. 1. Setting 2.2.3. Sifat khemis Asam tersebut akan menyebabkan hydroxiapatit Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama Resin gigi menjadi padat bila berpolimerisasi. larut dan hal tersebut berpengaruh terhadap 20-60 detik sedikitnya waktu yang diperlukan Polimerisasi adalah serangkaian reaksi kimia dimana hilangnya prisma email dibagian tepi, inti prisma setelah penyinaran. Pencampuran molekul makro, atau polimer dibentuk dari dan menghasilkan bentuk yang tidak spesifik dari dan setting bahan dengan light cured dalam sejumlah molekul – molekul yang disebut monomer. struktur prisma. Kondisi tersebut menghasilkan beberapa detik setelah aplikasi sinar. Sedangkan pori-pori kecil pada permukaan email, tempat Adhesive dentin harus bersifat hidrofilik untuk B. Bahan bonding dentin kemana resin akan mengalir bila ditempatkan menggeser cairan dentin dan juga membasahi Dentin adalah bagian terbesar dari struktur gigi kedalam kavitas. permukaan, memungkinkan berpenetrasinya yang terdapat hampir diseluruh panjang gigi dan Bahan etsa yang diaplikasikan pada email menembus pori di dalam dentin dan akhirnya merupakan jaringan hidup yang terdiri dari menghasilkan perbaikan ikatan antara permukaan bereaksi dengan komponen organik atau anorganik. odontoblas dan matriks dentin. Tersusun dari 75 % email-resin dengan meningkatkan energi Karena matriks resin bersifat hidrofobik, bahan materi inorganik, 20 % materi organik dan 5 % permukaan email. Kekuatan ikatan terhadap email bonding harus mengandung hidrofilik maupun materi air. Didalam matriks dentin terdapat tubuli teretsa sebesar 15-25 MPa. Salah satu alasannya hidrofobik. Bagian hidrofilik harus bersifat dapat berdiameter 0,5-0,9 mm dibagian dentino enamel adalah bahwa asam meninggalkan permukaan email berinteraksi pada permukaan yang lembab, jungsion dan 2-3 mm diujung yang berhubungan yang bersih, yang memungkinkan resin membasahi sedangkan bagian hidrofobik harus berikatan dengan pulpa. Jumlah tubuli dentin sekitar 15-20 permukaan dengan lebih baik. Proses pengasaman dengan restorasi resin. ribu /mm didekat dentino enamel jungtion dan pada permukaan email akan meninggalkan A. Bahan bonding email sekitar 45-65 ribu dekat permukaan pulpa. permukaan yang secara mikroskopis tidak teratur Email merupakan jaringan yang paling padat dan Penggunaan asam pada etsa untuk mengurangi atau kasar. Jadi bahan etsa membentuk lembah dan keras pada tubuh manusia. Email terdiri atas 96 % terbentuknya microleakage atau kehilangan puncak pada email, yang memungkinkan resin mineral, 1 % organik material, dan 3 % air. Mineral tahanan tidak lagi menjadi resiko pada resin terkunci secara mekanis pada permukaan yang tidak tersusun dari jutaan kristal hydroksiapatit dipermukaan enamel. Permasalahan timbul pada teratur tersebut. Resin “tag” kemudian (Ca10 (PO4)6 (OH)2) yang sangat kecil. Dimana resin dipermukaan dentin atau sementum. menghasilkan suatu perbaikan ikatan resin pada tersusun secara rapat sehingga membentuk perisma Pengetsaan asam pada dentin yang tidak sempurna gigi. Panjang tag yang efektif sebagai suatu hasil email secara bersamaan berikatan dengan matriks dapat melukai pulpa. Dentin bonding terdiri dari : etsa pada gigi anterior adalah 7-25 μm. organik. Pada perisma yang panjang bentuknya Dentin Conditioner Asam fosfor adalah bahan etsa yang digunakan. seperti batang dengan diameter sekitar 5 μm. Krital Fungsi dari dentin conditioner adalah untuk Konsentrasi 35 %-50 % adalah tepat, konsentrasi hidroksiapatit bentuknya heksagonal yang tipis, memodifikasi smear layer yang terbentuk pada lebih dari 50 % menyebabkan pembentukan karena strukrur seperti itu tidak memungkinkan dentin selama proses preparasi kavitas. Yang monokalsium fosfat monohidrat pada permukaan mendapatkan susunan yang sempurna. Celah termasuk dentinconditioer antara lain asam maleic, teretsa yang menghambat kelarutan lebih lanjut. diantara kristal dapat terisi air dan material organik. EDTA, asam oxalic, asam phosric dan asam nitric. Asam ini dipasok dalam bentuk cair dan gel dan Bahan bonding biasanya terdiri atas bahan matriks Pengaplikasian bahan asam kepermukaan dentin umumnya dalam bentuk gel agar lebih mudah resin BIS-GMA yang encer tanpa pasi atau hanya akan menghasilkan reaksi asam basah dengan dikendalikan. Asam diaplikasikan dan dibiarkan dengan sedikit bahan pengisi (pasi). Bahan hidroksiapatit, hal ini akan mengkibatkan larutnya tanpa diganggu kontaknya dengan email minimal bonding email dikembangkan untuk meningkatkan hidroksiapatit yang menyebabkan terbukanya selama 15-20 detik. kemampuan membasahi email yang teretsa. tubulus dentin serta terbentuknya permukaan Begitu dietsa, asam harus dibilas dengan air selama Umumnya, kekentalan bahan ini berasal dari demineralisasi dan biasanya memiliki kedalaman 4 20 detik dan dikeringkan dengan baik. Bila email matriks resin yang dilarutkan dengan monomer lain mm. Semakin kuat asam yang digunakan semakin sudah kering, harus terlihat permukaan berwarna untuk menurunkan kekentalan dan meningkatkan kuat pula reaksi yang ditimbulkan. Beberapa dari putih seperti bersalju menunjukan bahwa etsa kemungkinan membasahi. Bahan ini tidak dentin conditioner mengandung glutaralhyde. berhasil. Permukaan ini harus terjaga tetap bersih mempunyai potensi perlekatan tetapi cendrung Glutaralhyde dikenal sebagai bahan untuk dan kering sampai resin diletakan untuk membuat meningkatkan ikatan mekanis dengan membentuk penyambung kolagen. Proses penyambungan ini ikatan yang baik. Karena email yang dietsa resin tag yang optimum pada email. Beberapa untuk menghasilkan substrat dentin yang lebih kuat meningkatkan energi permukaan email. Teknik etsa tahun terakhir bahan bonding tersebut telah dengan meningkatkan kekuatan dan stabilitas dari asam menghasilkan penggunaan resin yang digantikan dengan sistem yang sama seperti yang struktur kolagen. sederhana. digunakan pada dentin. Peralihan ini terjadi karena Primer 2.3.2. Bahan bonding manfaat dari bonding simultan pada enamel dan dentin dibandingkan karena kekuatan bonding. Primer bekerja sebagai bahan adhesive pada dentin Kebanyakan sealer dentin yang digunakan adalah BIS-GMA memiliki viskositas yang tinggi sehingga bonding agen yaitu menyatukan antara komposit gabungan dari Bis-GMA dan HEMA. Bahan ini membutuhkan tambahan cairan dari dimethacrylate dan kompomer yang bersifat hidrofobik dengan meningkatkan adaptasi bonding terhadap lain yang memiliki viskositas rendah yaitu TEGDMA dentin yang bersifat hidrofilik. Oleh karena itu permukaan dentin. untuk menghasilkan cairan resin yang dapat diisi primer berfungsi sebagai prantara, dan terdiri dari BAB 3 secara maksimal dengan partikel glass. Sifatnya monomer bifungsional yang dilarutkan dalam RESIN KOMPOSIT SEBAGAI BAHAN TAMBALAN yang lain yaitu sulit melakukan sintesa antara larutan yang sesuai. Monomer bifungsional adalah Resin komposit merupakan resin akrilik yang struktur molekul yang alami dan kurang melekat bahan pengikat yang memungkinkan penggabungan telah ditambah dengan bahan lain seperti bubuk dengan baik terhadap struktur gigi. antara dua material yang berbeda. Secara umum quartz untuk membentuk struktur komposit. b) Filler bahan pengikat pada dentin primer dapat 3.1 Komposisi Resin Komposit Dikenali sebagai filler inorganik. Filler inorganik diformulakan sebaagai berikut (Gambar 3). Resin komposit mempunyai komposisi sebagai mengisi 70 persen dari berat material. Beberapa Methacrylategroup-Spacer group-Reaktive group berikut: jenis filler yang sering dijumpai adalah berbentuk M-S-R a) Bahan utama/Matriks resin manik-manik kaca dan batang, partikel seramik Gambar 3: Methacrylategroup-Spacer group- b) Filler seperti quartz (SiO2), litium-aluminium silikat Reaktive group. (Cabe FJ, Walls AWG. Applied c) Coupling agent (Li2O.Al2O3.4SiO2) dan kaca barium (BaO) yang Dental Materials. 9th ed. USA : Blackwell Scientific d) Penghambat polimerisasi ditambahkan untuk membuat komposit menjadi Publications, 1984 : 231) e) Penyerap UV radiopak. M adalah gugus metakrilat yang memiliki f) Opacifier Ukuran partikel yang sering dipakai berkisar antara kemampuan untuk berikatan dengan komposit resin g) Pigmen warna 4 hingga 15m. Partikel yang dikategorikan dan meningkatkan kekuatan kovalen, S adalah 3.2 Struktur Resin Komposit berukuran besar sehingga mencapai 60m pernah pembuat celah yang biasanya meningkatkan a) Bahan utama/Matriks resin digunakan tetapi permukaan tumpatan akan fleksibilitas bahan pengikat. Dan R adalahreactive Kebanyakan resin komposit menggunakan menjadi kasar sehingga mengganggu kenyamanan group yang merupakan gugus polar atau gugus campuran monomer aromatic dan ataualiphatic pasien. terakhir (membentuk perlekatan dengan jaringan dimetacrylate seperti bisphenol A glycidyl Bentuk dari partikel juga terbukti penting karena gigi). Ikatan polar ini terbentuk akibat distribusi methacrylate (BIS-GMA), selain itu juga banyak manik-manik bulat sering terlepas dari material elektron yang asimetris. Reactive group dalam dipakai adalah tryethylene glycol mengakibatkan permukaan menjadi aus. Bentuk bahan pengikat ini dapat berkombinasi dengan dimethacrylate (TEGDMA), danurethane filler yang tidak beraturan mempunyai permukaan molekul polar lain di dalam dentin, seperti gugus dimethacrylate (UDMA) adalah dimethacrylate yang yang lebih baik dan tersedia untuk bonding dan hidroksi dalam apatit dan gugus amino dalam umum digunakan dalam komposit gigi. dapat dipertahankan di dalam resin. kolagen. Ikatan yang terjadi banyak berupa ikatan Perkembangan bahan restorasi kedokteran gigi Penambahan partikel filler dapat memperbaiki sifat fisik tetapi bisa juga dalam beberapa kasus terjadi (komposit) dimulai dari akhir tahun 1950-an dan resin komposit: ikatan kimiawi. awal 1960, ketika Bowen memulai percobaan untuk 1. Lebih sedikit jumlah resin, pengerutan sewaktu Hidroksi ethyl metacrylate (HEMA) adalah bahan memperkuat resin epoksi dengan partikel bahan curing dapat dikurangi pengikat yang paling banyak digunakan. HEMA pengisi. Kelemahan sistem epoksi, seperti lamanya 2. Mengurangkan penyerapan cairan dan memiliki kemampuan untuk berpenetrasi kedalam pengerasan dan kecenderungan perubahan warna, koefisien ekspansi termal permukaan dentin yang mengalami demineralisasi mendorong Bowen mengkombinasikan keunggulan dan kemudian berikatan dengan kolagen melalui epoksi (CH-O-CH2) dan akrilat (CH2=CHCOO-). 3. Memperbaiki sifat mekanis seperti kekuatan, gugus hidroksil dan amino yang terdapat pada Percobaan-percobaan ini menghasilkan kekakuan, kekerasan dan resisten terhadap kolagen. Aksi dari bahan pengikat dari larutan pengembangan molekul BIS-GMA. Molekul tersebut abrasi primer adalah untuk membuat hubungan ataupun memenuhi persyaratan matrik resin suatu komposit c) Coupling agent ikatan molekular antara poli (HEMA) dan kolagen. gigi. Komponen penting yang terdapat pada komposit Sealer (Bahan pengisi) resin yang banyak dipergunakan pada saat ini adalah coupling agent. Resin akrilik yang awal Bertujuan agar warna resin komposit menyamai silica, dengan ukuran partikel 0.01-0.05μm seperti digunakan tidak berfungsi dengan baik karena warna gigi geligi asli. Zat warna yang biasa terlihat pada gambar 3. Perlu diketahui bahawa ikatan antara matriks dan filler adalah tidak kuat. dipergunakan adalah ferric oxide, cadmium black, semua komposit pada masa sekarang mengandung Melapiskan partikel filler dengan coupling mercuric sulfide, dan lain-lain. Ferric oxide akan sedikit jumlah colloidal silica, tetapi tidak agent contohnya vinyl silanememperkuat ikatan memberikan warna coklat-kemerahan. Cadmium mempengaruhi sifat-sifat dari komposit itu. antara filler dan matriks. Coupling blackmemberikan warna kehitaman dan mercuric Gambar 3: Struktur komposit hibrid agent memperkuat ikatan antara filler dan matriks sulfide memberikan warna merah. d) Resin Komposit Partikel Hibrid Ukuran Kecil resin dengan cara bereaksi secara khemis dengan 3.3 Klasifikasi Untuk mendapatkan ukuran partikel yang lebih kecil keduanya. Ini membolehkan lebih banyak matriks Resin komposit dapat diklasifikasikan atas dua daripada sebelumnya telah dilakukan perbaikan resin memindahkan tekanan kepada partikel filler bagian yaitu menurut ukuran filler dan menurut metode dengan cara grinding kaca. Ini yang lebih kaku. Kegunaan coupling agent tidak cara aktivasi. menyebabkan kepada pengenalan komposit yang hanya untuk memperbaiki sifat khemis dari 3.3.1 Ukuran filler mempunyai partikel filler dengan ukuran partikel komposit tetapi juga meminimalisasi kehilangan Berdasarkan besar filler yang digunakan, resin kurang dari 1μm, dan biasanya berukuran 0.1- awal dari partikel filler diakibatkan dari penetrasi komposit dapat diklasifikasikan atas resin komposit 1.0μm seperti terlihat pada gambar 4, yang oleh cairan diantara resin dan filler. tradisional, resin komposit mikrofiler, resin biasanya dikombinasi dengan colloidal silica. Fungsi bagi coupling agent adalah: komposit hibrid dan resin komposit partikel hibrid Partikel filler berukuran kecil memungkinkan 1. Memperbaiki sifat fisik dan mekanis dari resin ukuran kecil. komposit dipolish permukaannya sehingga menjadi a) Resin Komposit Tradisional lebih rata dibanding partikel filler berukuran besar. 2. Mencegah cairan dari penetrasi kedalam filler- Resin komposit tradisional juga dikenal sebagai Komposit ini dapat mencapai permukaan yang lebih resin resin konvensional. Komposit ini terdiri dari partikel rata karena setiap permukaan kasar yang dihasilkan Struktur komposit dapat terlihat pada gambar 1. filler kaca dengan ukuran rata-rata 10-20μm dan dari partikel filler adalah lebih kecil dari partikel Gambar 1: Struktur komposit dengan matriks resin ukuran partikel terbesar adalah 40μm. Terdapat filler. filler dan coupling agent. kekurangan pada komposit ini yaitu permukaan Gambar 4: Resin komposit partikel hibrid ukuran d) Bahan penghambat polimerisasi tambalan tidak bagus, dengan warna yang pudar kecil. Merupakan penghambat bagi terjadinya disebabkan partikel filler menonjol keluar dari Perbandingan ukuran filler dapat dilihat polimerisasi dini. Monomer dimethacrylatedapat permukaan seperti terlihat pada gambar 2. pada gambar 5. berpolimerisasi selama penyimpanan maka Gambar 2: Partikel filler menonjol keluar Gambar 5: Perbandingan ukuran partikel filler pada dibutuhkan bahan penghambat (inhibitor). Sebagai permukaan tambalan. komposit. inhibitor, sering digunakan hydroquinone, tetapi b) Resin Komposit Mikrofiler 3.3.2 Cara Aktivasi bahan yang sering digunakan pada saat ini Resin mikrofiler pertama diperkenalkan pada akhir Cara aktivasi dari resin komposit dapat dibagi dua adalah monometyhl ether hydroquinone. tahun 1970, yang mengandungcolloidal yaitu dengan cara aktivasi secara khemis dan e) Penyerap ultraviolet (UV) silica dengan rata-rata ukuran partikel 0.02μm dan aktivasi mempergunakan cahaya. Ini bertujuan meminimalkan perobahan warna antara ukuran 0.01-0.05μm. Ukuran partikel yang 3.3.2.1 Aktivasi secara khemis karena proses oksidasi.Camphorquinone dan 9- kecil dimaksudkan agar komposit dapat dipolish Produk yang diaktivasi secara khemis terdiri dari fluorenone sering dipergunakan sebagai penyerap hingga menjadi permukaan yang sangat licin. dua pasta, satu yang mengandung benzoyl UV. Ukuran partikel filler yang kecil bermaksud bahan ini peroxide (BP) initiator dan yang satu lagi f) Opacifiers dapat menyediakan luas permukaan filler yang mengandung aktivator aromatic amine tertier. Tujuan bagi penambahan opacifiers adalah untuk besar dalam kontak dengan resin. Sewaktu aktivasi, rantai –O–O– putus dan elektron memastikan resin komposit terlihat di dalam sinar- c) Resin Komposit Hibrid terbelah diantara kedua molekul oksigen (O) seperti X. Bahan yang sering dipergunakan adalah titanium Komposit hibrid mengandung partikel filler terlihat pada gambar 6. Pasta katalis dan base dioksida dan aluminium dioksida. berukuran besar dengan rata-rata berukuran 15- diletakkan di atas mixing pad dan diaduk dengan g) Pigmen warna 20μm dan juga terdapat sedikit jumlah colloidal menggunakan instrument plastis selama 30 detik. Dengan pengadukan tersebut,amine akan bereaksi menerangkan elektron tunggal yang diberikan 2. Sebagai veneer mahkota logam dan jembatan dengan BP untuk membentuk radikal bebas dan oleh amine kepada grup >C=O (ketone) didalam CQ, (prosthodontic resin) polimerisasi dimulai. Adonan yang telah siap diaduk seperti terlihat pada gambar 7. Setelah diaktivasi, 3. Sebagai pasak. kemudian dimasukkan ke dalam kavitas dengan CQ memisahkan atom hidrogen daripada karbon-α 4. Sebagai semen pada orthodontic menggunakan instrument plastis atau syringe. yang bertentangan dengan grupamine dan hasilnya brackets, Maryland bridges, ceramic Gambar 6: Aktivasi benzoyl peroxide (BP). adalah amine dan radikal bebas CQ. Radikal bebas crown,inlay, onlay. 3.3.2.2 Aktivasi mempergunakan cahaya CQ ini sudah bersedia untuk diaktivasi. 5. Pit dan fisur sealant. Sistem aktivasi menggunakan cahaya pertama kali Gambar 7: Resin komposit diaktivasi oleh sinar. 6. Memperbaiki restorasi porselen yang rusak. diformulasikan untuk sinar ultraviolet (UV) 3.4 Finishing dan polishing membentuk radikal bebas. Pada masa kini, Finishing dapat dilakukan 5 menit setelah komposit yang menggunakan curing sinar UV telah dicuring. Finishing dilakukan dengan menggunakan digantikan dengan sistem aktivasi sinar tampak biru pisau atau diamond stone. Finishing yang terakhir yang telah diperbaiki kedalaman curing, masa kerja dapat dilakukan dengan mengunakan karet abrasif terkontrol, dan berbagai kebaikan lainnya. atau rubber cup dan disertai pasta pemolis atau disk Disebabkan kebaikan ini, komposit yang aluminium oksida. menggunakan aktivasi sinar tampak biru lebih banyak digunakan dibanding material yang diaktivasi secara khemis. BAB 4 Komposit yang menggunakan aktivasi dari sinar ini KESIMPULAN terdiri dari pasta tunggal yang diletakkan dalam syringe tahan cahaya. Pasta ini mengandung photosensitizer, Camphorquinone 4.1 Kebaikan, kerugian dan kegunaan (CQ) dengan panjang gelombang diantara 400-500 4.1.1 Kebaikan nm danamine yang menginisiasi pembentukan Resin komposit cukup kuat untuk digunakan pada radikal bebas. Bila bahan ini, terkontaminasi sinar tambalan gigi posterior dan resin komposit juga tampak biru (visible blue light, panjang gelombang tidak berbahaya seperti amalgam yang dapat ~468nm) memproduksi fase eksitasi menyebabkan toksisitas merkuri kepada pasien. dari photosensitizer, dimana akan bereaksi Selain itu, warnanya yang sewarna gigi denganamine untuk membentuk radikal bebas menyebabkan resin komposit digunakan untuk sehingga terjadi polimerisasi lanjutan. Reaksi ini tujuan estetik. dapat terlihat pada gambar 7. 4.1.2 Kerugian Working time bagi komposit tipe ini juga tergantung Walaupun warna resin komposit sewarna gigi, tapi pada operator. Pasta hanya dikeluarkan dari tube bahan ini dapat berubah warna selama pemakaian. pada saat ingin digunakan karena terkena sinar Selain itu dapat juga terjadi pengerutan. Pengerutan pada pasta dapat menginisiasi polimerisasi. Pasta biasanya akan terjadi dan menyebabkan perubahan diisi kedalam kavitas, disinar dengan sinar biru dan warna pada marginal tambalan. Komposit dengan terjadi polimerisasi sehingga bahan resin filler berukuran kecil dapat dipergunakan sehingga 9 mengeras. Camphorquinone(CQ) menyerap sinar tahun, lebih lekas rusak dibandingkan dengan tampak biru dan membentuk fase eksitasi dengan tambalan amalgam. melepaskan elektron 4.1.3 Kegunaan resin komposit seperti amine (dimetyhlaminoethyl 1. Bahan tambalan pada gigi anterior dan methacrylate [DMAEMA]). Gambar “:” posterior ( direct atau inlay)