Puskesmas Kemangai adalah salah satu puskesmas dari Dua puluh puskesmas yang ada di
Kabupaten Sintang, Propinsi Kalimantan Barat. Puskesmas Kemangai terdiri dari 80 % daratan/
pergunungan dan 20 % sungai- sungai kecil.
A. Geografi
1. Luas Wilayah
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Kemangai kurang lebih 6.386 Km 2 , luas administrasi
pemerintahan dengan jumlah Penduduk Tahun 2017 sebanyak 13.864 Jiwa yang tersebar di
33 desa.
2. Batas Wilayah
Batas wilayah administrasi Kecamatan Ambalau yaitu :
a. Sebelah Timur dengan Propinsi Kalimantan Timur.
b. Sebelah Utara dengan Kabupaten Kapuas Hulu.
c. Sebelah Barat dengan Kecamatan Serawai.
d. Sebelah selatan dengan Propinsi Kalimatanan Tengah.
B. Kependudukan
1. Jumlah Penduduk
Adapun jumlah penduduk Kecamatan Ambalau berdasarkan Sumber data statistik sebagai
berikut :
a. Jumlah Penduduk : 13.345 Jiwa
b. Jumlah Laki-Laki : 7050 Jiwa
c. Jumlah Perempuan : 6295 Jiwa
2. Jumlah KK
No Nama Desa Jumlah KK
Penduduk
1. 832 308 KK
Kemangai
2. 335 240 KK
Bukit Tinggi
3. 811 86 KK
Lunjan Tingang
4. 512 206 KK
Ambalau
5. 435 130 KK
Bukai Tukun
6. 426 120 KK
Nusa Koring
7. 195 71 KK
Puruk Beribit
8. 515 128 KK
Nanga Sake
9. 213 60 KK
Pulo Sabhang
10. 360 88 KK
Patih Jepara
11. 228 55 KK
Tanjung Andan
12. 226 66 KK
Korong Daso
13. 327 89 KK
Luting Mingan
14. 378 100 KK
Kolangan Juoi
15. 508 152 KK
Buntut Pimpin
16. 460 84 KK
Nanga Rade
17. 638 200 KK
Kepala Jungai
18. 314 80 KK
Jengkarang
19. 456 134 KK
Nanga Kesange
20. 419 78 KK
Mensuang
21. 456 67 KK
Datah Bungai
22. 178 121 KK
Nanga Menakon
23. 164 51 KK
Nanga Ukai
24. 561 155 KK
Buntut Sabon
25. 169 48 KK
Nanga Mentomoi
26. Sungai Tambun 370 94 KK
27. Riam Sabon 197 52 KK
28. Nanga Keremoi 584 161 KK
29. Menantak 427 104 KK
30. Deme 235 69 KK
31. Buntut Purun 253 92 KK
32. Pahangan 185 47 KK
33. Nanga Sangkai 978 267
Misi :
1. Membudayakan lingkungan sehat dan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan
2. Mengutamakan upaya kesehatan preventif, promotif, kreatif dan rehabilitasi
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat
4. Meningkatkan jaminan kesehatan mutu dan mengembangkan kemitraan kerja.
Motto :
Adapun motto puskesmas kemangai adalah Malu sebagai koreksi dan evaluasi diri agar
hidup lebih berarti, budaya malu itu perlu untuk meningkatkan harkat dan martabat pegawai
negeri sipil. Ada pun beberapa poin malu sebagai berikut :
1. Malu datang terlambat
2. Malu tidak masuk kerja
3. Malu tidak disiplin
4. Malu tidak memberi pelayanan yang baik
5. Malu datang, duduk dan diam
6. Malu ber buat curang
7. Malu tidak bekerja dengan baik
8. Malu pulang sebelum waktunya
9. Malu Tidak masuk kerja tanpa izin
10. Malu tidak mematuhi peraturan yang ada
B. Pelayanan Kesehatan
Upaya–upaya yang dilaksanakan dalam rangka mencapai masyarakat sehat di wilayah
Puskesmas mengacu pada Pogram Dinas Kesehatan Kota Sintang. Program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas antara lain :
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
d. Gizi
f. Perkesmas
2. Upaya Kesehatan Perorangan, meliputi:
Merupakan upaya pelayanan penunjang bagi upaya kesehatan Masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan , yaitu :
a. Laboratorium
c. Gudang Obat
d. Apotik
2. Tenaga Kesehatan
Jenis ketenagaan Status Ketenagaan (PNS/PTT/Tenaga Kontrak/ Jumlah
Magang)
1. Dokter PTT (1 Orang) 1 orang
2. Dokter Gigi Nusantara Sehat 1 orang
3. Perawat PNS ( 5 Orang ),Kontrak ( 9 Orang ), Magang (5 20 orang
Orang), NS (1 Orang)
4. Bidan PNS (5 Orang), Magang (6 Orang), Nusantara 12 orang
Sehat (1 Orang)
5. Tenaga Kesehatan PNS (1 Orang), Magang (1 Orang) 2 orang
Masyarakat
6. Tenaga Kesehatan Kontrak (1 Orang), Nusantara Sehat (1 Orang) 2 orang
Lingkungan
7. Tenaga Analis Nusantara Sehat (1 Orang) 1 orang
Kesehatan
8. Tenaga Gizi PNS (1 Orang) 1 orang
9. Tenaga PNS (1 Orang), Nusantara Sehat (1 Orang) 2 orang
Kefarmasian
10.Tenaga lainnya PNS (3 Orang), CS (1 Orang) 4 orang
(tenaga kesehatan
dan non kesehatan
di Puskesmas)
A. Kegiatan Penyuluhan
1. Penyuluhan di dalam Gedung Puskesmas
No Judul Promosi Kesehatan Frekuensi Jumlah peserta
penyuluhan
INDIKATOR PHBS
5
N 1 3 7 8 %
O Desa PER
2
ASI
TIMBANG
4
AIR
CUCI
TANGAN
6
JAMBAN
BERANT MAKAN
9
AKTIFITAS
10
TIDAK
SALIN BALITA AS BUAH &
EKSKLUSIF BERSIH PAKAI SEHAT FISIK MEROKOK
NAKES JENTIK SAYUR
SABUN
D. Kegiatan Pelatihan
Pelatihan Kader Posyandu di Kecamatan Ambalau (33 Desa) yang diikuti oleh kader pada
tiap posyandu di wilayah masing-masing desa.
E. Kegiatan STBM
Kegiatan Pemicuan bekerjasama dengan Program kesehatan Lingkungan puskesmas di 2 desa,
yaitu Desa Kemangai dan Desa Sakai
F. Sarana dan Prasarana Promosi Kesehatan
Adapun sarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan penyuluhan di UPTD Puskesmas
Kemangai adalah:
1. Leaflet
2. Lembar Balik
3. OHP
4. Laptop
5. Speed Boat
6. Long Boat 15 PK
G. Masalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapi dalam Kegiatan Promosi Kesehatan
1. Survey PHBS tidak bisa dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap KK di desa
sekecamatan Ambalau dikarenakan belum melibatkan kader dalam pengumpulan data
tersebut
2. Sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan seperti jamban sehat dan air bersih yang
sangat terbatas serta Tidak merokok dan makan buah dan sayur merupakan indikator yang
sulit di wujudkan dalam kehidupan masyarakat.
3. Pada saat kegiatan penjaringan, mengalami keterbatasan alat pemeriksaan sehingga
penjaringan dilaksanakan terjadwal dan menghabiskan waktu selama 2 bulan
4. Pada saat penyuluhan yang dilaksanakan di Posyandu kurang efektif karena ibu yang
membawa bayi tidak fokus untuk mendengarkan,dikarenakan bayi yang menangis serta
anak yang berlarian dan bermain di posyandu sehingga suara peyuluh tidak terdengar saat
menyampaikan penyuluhan.
5. Peserta penyuluhan yang tidak mengerti bahasa Indonesia sehingga dalam berkomunikasi
harus menggunakan bahasa daerah, sedangkan penyuluh tidak memilki keterampilan
tersebut.
6. Kurangnya media Penyuluhan yang digunakan
7. Kurangnya keterampilan ice breaking petugas
8. Pengetahuan serta wawasan yang masih kurang dari petugas Promosi Kesehatan
H. Upaya Pemecahan Masalah
1. Survey PHBS dilaksanakan bersamaan dengan pendataan PIS-PK tanpa melibatkan kader
2. Penyuluhan kesehatan mengenai makanan seimbang, bahaya rokok serta jamban sehat.
Khusus untuk jamban sehat petugas bekerjasama dengan puskesmas dan petugas kesling
dalam program STBM.
3. Penjaringan dilaksanakan terjadwal agar alat pemeriksaan dapat digunakan secara
bergantian
4. Pada saat penyuluhan, bersama dengan kader atau tenaga kesehatan lain yang mengerti
bahasa daerah setempat
5. Penyuluhan menggunakan media yang ada
6. Sebelum memberikan penyuluhan, penyuluh mempelajari materi yang akan disampaikan
I. RTL
1. Akan melibatkan kader untuk mendata secara menyeluruh dalam pelaksanaan Survey PHBS
2. Akan tetap melaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai makanan seimbang, bahaya
rokok serta jamban sehat. Melanjutkan program STBM bersama petugas kesling dan
puskesmas ditahun 2018.
3. Permintaan penambahan alat pemeriksaan penjaringan
4. Akan membawa kader atau tenaga kesehatan yang bisa berbahasa daerah setempat
5. Akan Memperbanyak media leaflet dan print out powerpoint
6. Memperbanyak bahan bacaan, keterampilan ice breaking serta mengkonsultasikan materi
kepada Dokter yang lebih memahami tentang Patofisiologi penyakit.
7. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain seperti dokter,bidan dan perawat dalam
pemberian penyuluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan bersama sama dengan petugas puskesmas (lintas Program),
pustu, polindes dan poskesdes dalam mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan di seluruh
kecamatan ambalau. Penyuluhan diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan masalah
yang menjadi KLB serta program terbaru dari dinas kesehatan berupa sosialisasi.
B. Capaian PHBS Rumah Tangga
Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai pada tingkat yang diharapkan. Hal tersebut
dikarenakan beberapa indikator seperti Penggunaan Jamban Sehat,air bersih, Perilaku Tidak
Merokok, makan buah dan sayur yang masih kurang dimasyarakat.
C. Penjaringan
Hasil penjaringan dilakukan pada anak kelas 1 pada setiap institusi pendidikan, mulai dari Paud,
Sekolah Dasar sampai SMA.
D. Kegiatan Pelatihan
Bertujuan agar kader dapat mengingat kembali dalam melaksanakan tugas yang sesuai dengan
tugas dan fungsi nya sebagai kader posyandu. Diharapkan kader posyandu dapat meningkatkan
pengetahuannya.
E. Kegiatan STBM
Program STBM yang bekerjasama dengan petugas kesehatan lingkungan serta puskesmas
sangat membantu untuk menambah jumlah jamban yang ada di kecamatan ambalau sehingga
salah satu indikator PHBS dapat di tingkatkan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Sedangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui
masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Sangatlah kami sadari secara umum promosi kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas
Kemangai tidaklah optimal baik dalam pelaksanaannya serta sarana prasarana penyuluhan dan
medianya yang terbatas, tetapi hal ini tidak membuat kami di UPTD Puskesmas Kemangai
berkecil hati dan berdiam diri akan keadaan dan keterbatasan kami, tentu kami berusaha
menjalankan program ini agar sesuai dengan harapan kita bersama yang didalam
pelaksanaannya tidak lepas dari ketersediaan sumber daya manusianya, sarana dan prasarana
yang mendukung promosi kesehatan, dan pembiayaannya, sehingga kedepannya program
promosi kesehatan di UPTD Puskesmas Kemangai menjadi yang terdepan dari program-
program lain dan lebih digalakkan lagi pelaksanaannya dengan memperhatikan kebutuhan
program promosi kesehatan ini dalam rangka pencapaian hasil yang optimal.
B. SARAN
1. Pentingnya penetapan standar pelayanan minimum di lingkungan masyarakat yang
bertujuan untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan.
2. Masih kurangnya kinerja tim di UPTD Puskesmas Kemangai yang beranggapan bahwa
tugas penyuluhan/promosi kesehatan adalah tugas pemegang program promosi kesehatan
itu sendiri sehingga hal inilah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan promosi kesehatan.
3. Team Building perlu tingkatkan dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai
dengan disiplin keilmuan yang ada di puskesmas sehingga penyuluhan atau promosi
kesehatan berjalan sesuai bidang keilmuannya, sehingga petugas kesehatan yang
memberikan/menyampaikan materi penyuluhan diharapkan sesuai dengan kapabilitas dan
akuntabilitas yang di miliki.