Anda di halaman 1dari 11

Disusun Oleh:

Stephanna Juni (20131112100)


Yashinta Peggy (20131112044)
Hawa Sadewi (20131112119)

Kelompok 10
Kerangka Konseptual untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Conceptual Framework atau disebut dengan Kerangka Konseptual dideskripsikan sebagai


sebuah konstitusi, sistem yang koheren dari objek-objek yang saling berhubungan dan mendasar
yang menuju kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat dasar,fungsi batas dari
akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan. Dasar-dasar ini mendasari konsep akuntansi,
konsep yang menjadi petunjuk dan prinsip bagi transaksi-transaksi akuntansi, pengukuran
transaksi-transaksi tersebut untuk sekelompok pengguna akuntansi.

6.1. Klasifikasi dan Konflik Kepentingan

Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan


yangterdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan
olehinteraksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi.Perusahaan (firm)
membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas
operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-operasional) yang mereka lakukan menjadi
justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan
hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan-perusahaan juga
adalah penyedia informasi akuntansi.Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan
informasi akuntansi ipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak
mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan
daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-
badan pemerintah.Profesi akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga yang
dapat memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan
terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa
laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Interaksi dari
ketiga kelompok di atas dapat disajikan dalam sebuah diagram venn,dimana lingkaran U
mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yangdianggap bermanfaat untuk
pengambilan keputusan ekonomi mereka, lingkaran C mencerminkan kumpulan informasi yang
diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan (entah ia berada di dalam atau di luar batasan dari
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum) dan lingkaran P mencerminkan kumpulan
informasi yang dapat dibuat dan diverifikasi oleh profesiakuntan. Area yang diberi nama I
mencerminkan kumpulan informasi yang dapat diterima oleh semua tiga kelompok tersebut.
Dengan kata lain, data-data ini diungkapkan oleh perusahaan, para akuntan dapat membuat dan
memverifikasinya, dan mereka dianggap relevan oleh pengguna. Area II-VII mencerminkan
area-area yang menjadi konflik kepentingan.
6.2. Menuju ke Arah Perumusan Tujuan Laporan Keuangan

6.2.1.Tujuan Laporan Keuangan menurut APB statement No.4


mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi:

a.Tujuan Khusus

Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-
perubahan lainnya dalam posisi keuangan.

b.Tujuan Umum

Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah:

1. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan
kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:
a. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya
b. Menunjukkan pendanaan dan investasinya
c. Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya
d. Menunujukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya
2. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber
daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi
penghasilan bagi perusahaan.
4. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber
daya ekonomi dan kewajiban.
5. Untuk mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.
c.Tujuan Kualitatif

Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:

 Relevansi
 Dapat dimengerti
 Dapat diverifikasi
 Netralitas
 Ketepatan waktu
 Komparabilitas
 Kelengkapan

6.2.2. Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan


Keuangan

Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal sebagai“Komite


Wheat” diberi tugas memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan stansar. Laporan yang
dihasilkan komite ini mencetuskan dibentukknya Financial Accounting Standards
Board (FASB). Kelompok studi kedua, dikenal sebagai “Komite Trueblood” ditugaskan untuk
mengembangkan tujuan laporan keuangan. Yaitu dengan menentukan :

1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan


2. Informasi apa yang mereka butuhkan
3. Seberapa banyak dari infromasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan oleh akuntansi
4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan tersebut.

Enam tingkatan tujuan berikut ini diambil dari laporan trueblood:


1. Tujuan dasar (No.1).
2. Empat tujuan (No. 2, 3, 1, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan kegunaan yang
berbeda-beda dari informasi akuntansi.
3. Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan menghasilkan (earning power)
perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas) sebagai jenis informasi yang
dibutuhkan.
4. Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan sebagai
faktual dan interpretatif.
5. Empat tujuan (No. 7, 8, 9,dan 10) yang menguaraikan laporan keuangan yang dibutuhkan
untuk memenuhi tujuan No. 6.
6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan yang di buat agar dapat memenuhi
tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, dan 10)
Untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan pengguna , informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan harus memiliki karateristik tertentu . “ Laporan True Blood ” menyebutkan 7
karateristik kualitatif dari pelaporan
1. Relevansi dan materialitas
2. Bentuk dan substansi
3. Keandalan
4. Kebebasan dari bias
5. Komparabilitas
6. Konsistensi
7. Dapat dimengerti

6.3. Menuju ke Arah Kerangka Konseptual

6.3.1. Hakikat Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan
asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan
menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Konsep-
konsep seperti ini menjadi asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan
dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan
dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
Permasalahan dan kritik yang sering terjadi yang mengakui adanya penurunan
kredibilitas dan pelaporan keuangan di beberapa tahun belakangan. Dua atau lebih metode
akuntansi yang diterima untuk fakta-fakta yang sama digunakan metode akuntansi yang kurang
konservatif daripada metode awal yang konservatif. Digunakan pencadangan untuk meratakan
fluktuasi pendapatan secara artificial. Laporan keuangan yang tidak mampu memberikan
peringatan akan masalah likuiditas yang segera terjadi. Adanya optimisme yang belum mendapat
penyesuaian dalam estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali, umumnya pendanaan yang
tidak tercatat di neraca (hanya berupa pengungkapan dalam laporan keuangan).

6.3.2. Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual

Masalah-masalah konseptual yang berhubungan dengan penetapan standar antara lain adalah:
1.Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan
2.Masalah pendefinisian
3.Konsep pemeliharaan modal atau penembangan biaya mana yang harusdigunakan
4.Metode pengukuran mana yang harus digunakan
6.3.3. Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual

Ada empat tingkatan dalam ruang lingkup kerangka konseptual, yaitu:


1. Tingkat pertama
Pada tingkat pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari akuntansi.
2. Tingkat kedua
Tingkat kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari
informasi akuntansi dan definisi elemen-elemen dalam laporan keuangan.
3. Tingkat ketiga
Pada tingkat ketiga, terdapat pedoman operasional yang digunakan oleh akuntan dalam
menentukan dan menerapkan standar akuntansi yang meliputi kriteria pengakuan, laporan
keuangan versus pelaporan keuangan dan pengukuran.
4. Tingkat keempat
Tingkat keempat terdiri dari mekanisme penyajian yang digunakan oleh akuntansi untuk|
menyampaikan informasi akuntansi yang meliputi pelaporan penghasilan, pelaporan arus
dana dan likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.

Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard


Board) telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan
dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:

 SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan


tujuan dan sasaran akuntansi.
 SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
 SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan
definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
 SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business
enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta
pedoman tentang informasi.
 SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan
memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
 SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”,
yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan
dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran
6.3.4. Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis:


 Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun yang
sudah ada dan para pengguna lainnya dalam mebuat investasi, kredit, dan keputusan lainnya.
 Memberikan informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor serta para pengguna
lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas
prospektif untuk deviden atau bunga dan penerimaan dari penjualan, penebusan, atau jatuh
temponya surat berharga atau pinjaman.
 Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan, laim untuk sumber
daya tersebut, serta dampak dari transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang mengubah
sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut.
 Memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan selam periode tersebut.

Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan nonbisnis:


 Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba pada perusahaan
bisnis
 Pada umumnya tidak menjadi subjek ujian dari kompetisi dalam pasar

Tiga karakteristik utama perusahaan non bisnis:


 Sejumlah sumber daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak mengharapkan
untuk menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi yang proporsional
terhadap sumber daya yang telah mereka berikan.
 Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan barang atua
jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba.
 Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau
yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya pada saat
organisasi di likuidasi.
6.3.5. Konsep-konsep Fundamental

Konsep-konsep fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan


definisi dari elemen-elemen laporan keuangan.

Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi:


1. Relevansi : Informasi harus ditujukan atau di asosiasikan secara bermanfaat dengan tindakan
yang telah dirancang untuk memfasilitasinya atau hasil yang ingin diperolehnya
2. Keandalan : Kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan yakin
mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan
3. Kualitas sekunder : Kualitas kedua yang diusulkan oleh statement of financial accounting
concepst. No.2 FASB
4. Pertimbnagan biaya-manfaat : Salah satu bahasan umum informasi akuntansi manfaat akan
dicari jika keuntungan yang didapat dari informasi tersebut melebihi biayanya.

Elemen-elemen yang berkaitan langsung dengan pengukuran kinerja dan status dari perusahaan:
1. Aktiva : Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan
oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa dimasa lalu.
2. Kewajiban : Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan yang timbul dari
utang saat ini. Suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas
lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu .
3. Ekuitas : Kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah mengurangi
dengan kewajibannya
4. Investasi oleh pemilik : Peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yan diakibatkan
pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari entitas lain untuk mendapatkan atau
meningkatkan kepemilikan dari perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik : Penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang diakibatkan oleh
pengahlian aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada
pemilik
6. Laba komprehensif : Perubahan ekuitas (aktiva Bersih) perusahaan selama periode tertentu
yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian- kejadian lain dari sumber non
pemilik
7. Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva atau sebuah entitas pelunasan
kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu
8. Beban : Arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva dari sebuah entitas atau timbulnya
kewajiban suatu entitas (atau kombinas dari keduanya) selama satu periode tertentu yang
dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang
9. Keuntungan : Peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi entitas yang
insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang
mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu yang timbul dari pendapatan atau
investasi pemilik
10. Kerugian : penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi entitas yang insidental atau
sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi
entitas selama satu periode tertentu kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada
pemilik.

6.4. Laporan-laporan Lain

6.4.1. Laporan Perusahaan


Laporan perusahaan merupakan laporan yang berhubungan dengan akuntabilitas publik
dari segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada perusahaan bisnis. Laporan ini mencoba untuk
menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan
keuangan.
Tujuan dari studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup dan sasaran dari laporan
keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari kebutuhan-kebutuhan dan kondisi modern.
Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik pelaporan yang ada saat ini, maka
di usulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini:
a) Laporan nilai tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari usaha
perusahaan dibagi antar karyawan, penyandang modal, negara, dan investasi kembali.
b) Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan komposisi dari tenagan kerja yang
menggantungkan hidupnya pada perusahaan, kontribusi pekerjaan dari para karyawan dan
manfaat-manfaat yang diterima.
c) Laporan pertukaran uang dengan pemerintah, yang menunjukkan hubungan keuangan antara
perusahaan dengan negara.
d) Laporan transaksi dalam mata uang asing, yang menunjukkan transaksi-transaksi kas
langsung antara inggris dengan negara negara lain.
e) Laporan prospek-prospek di masa depan, yang menunujukkan kemungkinan laba di masa
depan, tingkat penempatan kerja dan investasi.
f) Laporan tujuan perusahaan, yang menunjukkan kebijakan manajemen dan sasaran-sasaran
strategis jangka menengah.

Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk
menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya
(ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi
perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.
6.4.2. Laporan Stamp

Pendekatan yang di usulkan oleh “Laporan Stamp” ini bersifat evolusioner. Hal ini
mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi dari segi
identifikasi tujuan-tujuan laporan keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifat dari
kebutuhan para pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan akuntabilitas korporat
sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka konseptual Kanada.
Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk
menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya
(ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi
perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.
Pengguna menuntut akuntabilitas, namun permasalahan yang utama harus dapat
dipecahkan untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat antara akuntabilitas dan hak untuk
mendapatkan privasi
Adanya kesulitan dalam menentukan modal keputusan dari para pengguna. “Laporan
Stamp” menekankan bahwa salah satu masalah tersulit dalam pengembangan standar akuntansi
muncul dari adanya tidak kepedulian kita terhadap sifat dari proses pengambilan keputusan dan
mengenai rasionalitas proses mental yang digunakan oleh pengguna dalam mencapai
kesimpulannya.
Untuk mendefinisikan kriteria penilaian yang merupakan “ Alat ukur”, dimana penyusun
standar, sekaligus para pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah diterbitkan ,
dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang diterbitkan memang benar telah memenuhi
kebutuhan dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan keuangan.
Proyek kerangka konseptuan bagi kanada (dan negara negara lain), yang didasarkan atas
pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep konsep (tujuan dan kriteria untuk penilaian)
, ditawarkan pada akhir dari laporan stamp.
6.5 Taksonomi Karakteristik Normatif yang harus Dicerminkan
oleh Pernyataan-pernyataan Akuntansi

Kutipan mengenai betapa pentingnya kualitas dari pernyataan diutarakan dengan tepat
oleh Arthur Levitt. Model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik normative
yang diinginkan dan terdiri atas tiga kategori :

1. Karakteristik formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari pernyataan dan dengan
penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan.

2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi


persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.

3. Karakteristik informasional yang berhubungan dengan kemempuan untuk menghasilkan data


yang berguna dalam pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai