Anda di halaman 1dari 3

8.

2 Teori Penyebab dan Model Kecelakaan

8.2.1 Model Kecelakaan

Dalam proses terjadinya kecelakaan terkait 4 unsur produksi yaitu


People,Equipment, Material, dan Environment (PEME) yang saling berinteraksi
danbersama-sama menghasilkan suatu produk atau jasa. (Soehatman,
2010)Kecelakaan dapat terjadi karena konsdisi alat atau material
yangdigunakan dalam bekerja. Alat dan material ada kemungkinan besar
memilikikondisi yang berbahaya. Selain itu kecelakan juga dapat disebabkan
olehlingkungan tempat bekerja. Hal ini dapat terjadi karena lingkungan
tempatbekerja yang tidak aman seperti, kebisingan, pencahayaan yang
kurang,banyaknya asap atau debu, dan bahan-bahan kimia yang bersifat
toksik.Kemudian faktor terakhir yang dapt menyebabkan terjadinya
kecelakaan adalahorang/pekerja itu sendiri. Adanya human error pada
perkerja yangmengakibatkan kecelakaan semakin sering terjadi. Berdasarkan
teori Heinrichdikatakan bahwa manusia memiliki kecendrungan untuk
melakukan kesalahanyang akan berasosiasi dengan faktor penyebab
kecelakaan lainnya sehinggamenimbulkanan accident .

Menurut Mayendra, 2009 dalam makalahnya pentingnya mempelajari


model kecelakaan adalah sebagai berikut

1. Memahami klasifikasi sistem yang logis, objektif dan dapat diterimasecara


universal. Dengan mengklasifikasikan sistem maka beberapafenomena,
kejadian yang melatarbelakangi kecelakaan dapatdikelompok-kelompokkan
sehingga mudah dianalisa.

2. Model kecelakaan dapat mempermudah identifikasi bahaya karenakerangka


logiknya jelas.

3. Model kecelakaan dapat membantu investigasi kecelakaan danmembantu


cara-cara pengendaliannya.

8.2.2 Teori Penyebab Kecelakaan

Kecelakaan kerja umumnya disebabkan oleh berbagai faktor


penyebab,berikut teori-teori mengenai terjadinya suatu kecelakaan :

1. Pure Chance Theory (Teori Kebetulan Murni)

Teori yang menyimpulkan bahwa kecelakaan terjadi atas kehendakTuhan,


sehingga tidak ada pola yang jelas dalam rangkaian peristiwanya,karena itu
kecelakaan terjadi secara kebetulan saja.

2. Accident Prone Theory (Teori Kecenderungan Kecelakaan)


Teori ini berpendapat bahwa pada pekerja tertentu lebih sering
tertimpakecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung
untukmengalami kecelakaan kerja.

3. Three Main Factor (Teori Tiga Faktor)

Menyebutkan bahwa penyebab kecelakaan peralatan, lingkungan danfaktor


manusia pekerja itu sendiri.

4. Two main Factor (Teori Dua Faktor)

Kecelakaan disebabkan oleh kondisi berbahaya (unsafe condition)


dantindakan berbahaya (unsafe action).

5. Human Factor Theory (Teori Faktor Manusia)

Menekankan bahwa pada akhirnya seluruh kecelakaan kerja tidaklangsung


disebabkan karena kesalahan manusia.

8.3 kerugian akibat kecelakaan kerja

Jika dilihat dari jenis nya, ada dua macam kerugian yang bisa ditimbulkan
oleh kecelakaan kerja ini. 2 Jenis kerugian tersebut bisa diperinci sebagai
berikut:

1. Direct Cost atau biaya langsung. Kerugian ini berbentuk biaya yang harus
dibayar secara langsung berupa biaya untuk pekerja, pengobatan, alat-alat,
serta penggantian alat.
2. Indirect Cost, atau dikenal juga dengan biaya yang tidak langsung. Pada
kerugian ini bentuknya dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu:

 Biaya kehilangan waktu dari penderita atau korban,


 Biaya karena waktu yang hilang dari pekerja-pekerja lain yang berhenti
bekerja karena adanya kecelakaan,
 Biaya karena waktu para pengawas yang hilang untuk membantu atau
menolong korban, mengatur ulang pekerja untuk mengganti korban,
penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan, mempersiapkan laporan
kecelakaan.
 Biaya yang disebabkan karena rusaknya mesin-mesin industri akibat
kecelakaan,
 Biaya yang disebabkan karena menurunnya produksi dimana pekerja
mengalami efek psikologi sehingga produktivitas perkerja menjadi
menurun.
 Biaya terhambatnya kemajuan proyek.

Di Indonesia kerugian-kerugian yang disebabkan oleh resiko kerja belum pernah


dihitung, sehingga sulit untuk meyakinkan perusahaan-perusahaan bahwa
kecelakaan kerja itu merugikan, juga dipandang dari segi biaya.

Penelitan yang pernah dilakukan di Amerika Serikat menunjukan bahwa biaya


langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost) yang diakibatkan
resiko kerja berbanding 1:4.

Jadi sebagai tindakan pertama yang harus dilakukan dalam perencanaan kerja di
perusahaan-perusahaan adalah meyakinkan pimpinan “top management” bahwa
kecelakaan tersebut sebenarnya sangat merugikan ditinjau dari segi biaya. Untuk
berhasilnya rencana keselamatan kerja dalam suatu perusahaan maka dukungan
penuh dan pengertian dari pimpinan adalah mutlak.

Dengan demikian dapat dibuat suatu rencana kerja di bidang keselamatan kerja
yang akan dipatuhi semua bagain, seksi maupun departemen karena garis
intruksinya langsung dari management teratas perusahaan. Itulah tadi penjelasan
mengenai jenis dari kerugian yang bisa ditimbulkan oleh sebuah kecelakaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai