Tugas Terstruktur Kewarganegaraan
Tugas Terstruktur Kewarganegaraan
Disusun oleh:
G1F014015
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2018
I. LATAR BELAKANG
berkembang di lingkungan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Hal ini jelas sangat
Korupsi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dan sulit untuk
diberantas. Pada tahun 2012, Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan 285
kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp 1,22 triliun. ICW mencatat
jumlah tersangka korupsi mencapai 597 orang. Dari hasil temuan ICW tersebut,
dan mengurangi terjadinya kasus korupsi. Salah satunya tidak terlepas dari sanksi
hukum yang dijatuhkan bagi pelaku korupsi atau yang biasa disebut koruptor.
(Priscyllia, 2014).
Indonesia. Bukan hanya melibatkan pegawai biasa, bahkan saat ini pelaku korupsi
merupakan orang – orang yang memiliki jabatan tinggi atau kekuasaan tertentu
yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang pemegang jabatan baik pada
instansi milik negara maupun swasta hendaknya dikerjakan dengan baik dan
keuntungan bagi pihak yang tidak bertanggung jawab. Korupsi juga menjadi pintu
masuk berkembang suburnya terorisme dan kekerasan oleh sebab itu kesenjangan
sosial dan ketidak adilan masih berlanjut berlangsung sementara sebagian kecil
masyarakat dapat hidup lebih baik, lebih sejahtera, mewah ditengah kemiskinan
Hal yang sering disadari oleh pelaku-pelaku korupsi, tindak pidana korupsi
merupakan kejahatan kompleks dan berimplikasi sosial kepada orang lain karena
korupsi bisa disebut sebagai dosa sosial dimana sebuah dosa atau kejahatan yang
dilakukan dan berdampak bagi banyak orang, nilai kedosaan jauh lebih besar
Menghilangkan korupsi bukanlah hal yang gampang, karena itu telah berurat
berakar dan menjalar kemana-mana di negri kita ini. Secara cultural dan
korupsi merupakan sebuah tindakan yang berisiko tinggi dan bernilai rendah.
III. PEMBAHASAN
1. Korupsi
a. Pengertian
penggelapan uang, penerimaan uang dan sebagainya. Adapun arti dari korupsi
dan sebagainya).
Banyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jka dilihat
dari struktrur bahasa dan cara penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada
dan negara. Jadi korupsi merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari
jabatan yang dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi
Wertheim menambahkan bahwa balas jasa dari pihak ketiga yang diterima
atau diminta oleh seorang pejabat untuk diteruskan kepada keluarganya atau
partainya/ kelompoknya atau orang-orang yang mempunyai hubungan pribadi
demikian, jelas bahwa ciri yang paling menonjol di dalam korupsi adalah
masyarakat.
c. Faktor Penyebab
korupsi adalah :
3) Kolonialisme;
4) Kurangnya pendidikan;
5) Kemiskinan;
8) Struktur pemerintahan;
9) Perubahan radikal
KPK Laode M Syarif ada empat hal utama yang dilakukan KPK untuk
pencegahan (Kompas.com).
agar lebih akuntabel dan transparan. Sektor ini menurut KPK rawan terjadinya
Syarif, sistem perizinan harus satu pintu agar mudah untuk dikontrol. Sistem
yang sudah berjalan juga harus diperbaiki agar akuntabel dan transparan.
Tujuan sistem ini, untuk mencegah pertemuan pihak pemohon dan pemberi
budgeting. Hal itu untuk mencegah mark up yang biasa terjadi pada saat
perencanaan anggaran.
(APIP). Sekarang ini, APIP punya tugas melapor ke kepala daerah. APIP juga
korupsi pembangunan 21 Gardu Induk (GI) di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
yang menyeret mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan
Iskan sebagai tersangka. Kasus itu saat ini ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung)
perkara korupsi yang diduga dilakukan Dahlan Iskan dan dilaporkan pihak-pihak
tertentu ke KPK saat lembaga antikorupsi ini masih dipimpin Abraham Samad
(BBC, 2015).
Kejati DKI Jakarta, KPK belum juga mengusut kasus tersebut. Dahlan Iskan
Gardu Induk (GI) di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara oleh Kejati DKI Jakarta.
Diduga hal itu dilakukannya saat masih menjabat sebagai Direktur Utama PLN.
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam proyek senilai lebih dari Rp 1
triliun itu, Dahlan dijerat dengan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun
kasus dugaan korupsi pembangunan 21 gardu induk di Jawa, Bali, dan Nusa
Tenggara pada 2011-2013. “Berdasarkan dua alat bukti, tim penyidik menyatakan
bahwa saudara Dahlan Iskan telah memenuhi syarat untuk menjadi tersangka,”
kata Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Adi Toegarisman, dalam jumpa pers
pada Jumat (5/6) sore. Menurut Kepala Kejati Jakarta, Dahlan ditetapkan sebagai
tersangka dalam posisi sebagai kuasa pengguna anggaran dalam kasus dugaan
Negara saat kasus dugaan korupsi ini terjadi. Sebelum ditetapkan sebagai
tersangka, Dahlan Iskan telah diperiksa oleh tim penyidik kejaksaan pada Kamis
(04/06) dan dilanjutkan pada Jumat (05/06) ini. Walaupun telah ditetapkan
sebagai tersangka, Dahlan Iskan tidak ditahan. Pekan depan, dia akan kembali
tentang status tersangka atas dirinya. “Tanya jaksa,” katanya seraya tertawa dan
tersangka. Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Adi Toegarisman (BBC, 2015).
antara mereka adalah petinggi PLN cabang Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, serta
para petinggi rekanan. Kejaksaan mengusut kasus ini sejak Juni 2014 setelah
pada 2011, tetapi lahannya belum dibebaskan. Hingga tenggat proyek berakhir
pada 2013, hanya lima gardu yang dapat dibangun oleh pihak rekanan PT PLN.
Dahlan Iskan merupakan figur keempat dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II
Sebelumnya ada tiga sosok yang dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) saat mereka masih menjabat menteri, yakni Menpora Andi Alfian
Mallarangeng, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Menteri Energi dan Sumber
Henry Campbell Black, korupsi diartikan sebagai “an act done with an
intent to give some advantage inconsistent with official duty and the rights of
Gone Theory faktor penyebab terjadinya tindak pidana korupsi secara umum
(Indriyanto, 2009):
1) Greeds (Keserakahan), dari kasus “Dahlan Iskan”, juga bisa saja karna
korupsi tersebut.
2) Opportunities (Kesempatan), dengan jabatannya yang tinggi ini, ia
keuntungan, dan itu merupakan suatu yang bisa menjadi kesempatan atau
Kesimpulan
merupakan salah satu pelaku tindak korupsi dalam bidang pembangunan yaitu
pembangunan 21 Gardu Induk (GI) di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang
Saran
Solusi agar tidak terjadi kasus serupa adalah dengan memberikan hukuman
yang berat kepada para pelaku korupsi sehingga memberikan efek jera bagi
pelakuknya dan sebagai peringatan kepada yang belum terlibat kasus korupsi
untuk tidak melakukan tindakan korupsi. Hukuman yang berat seperti penjara
seumur hidup, hukuman mati, denda, menyita seluruh aset keluarga yang dimiliki
Andi Hamzah, 2004. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150605_indonesia_dahl
Indriyanto Seno Adji, S.H., M.H., 2009. Korupsi dan Penegakan Hukum, Media,
Jakarta.
http://nasional.kompas.com/read/2017/09/17/17480601/empat-hal-yang-
Peicyllia, 2014, Pemiskinan Korupsi Sebagai Salah Satu Hukuman Alternatif Dalam