ANGGARAN VARIABEL
b. Biaya tetap per satuan (unit cost) berubah berbanding terbalik dengan perubahan
volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan,
semakin rendah volumen kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
*. Contoh : biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan
umum tetap. Biaya tersebut elemennya dapat digolongkan kedalam : biaya
depresiasi aktiva tetap, biaya asuransi, gaji pejabat kunci, dan biaya tetap lainnya.
**. Sebagai contoh, suatu perusahaan pada saat sekarang memiliki mesin dengan
kapasitas produksi sebanyak 120.000 buah produk per tahun. Harga perolehan
mesin tersebut Rp. 2.500.000 dengan taksiran nilai sisa Rp. 100.000 dan umur
ekonomis 5 tahun yang disepresiasi dengan metode garis lurus. Dari contoh
tersebut diketahui
TUE 5
Dimana :
D = Depresiasi
HP : Harga Perolehan
NS : Nilai Sisa
Jarak relevan adalah kapasitas 0 sampai dengan 120.000 buah. Jika perusahaan bekerja
pada kapasitas di atas kemampuan maksimal tersebut, misalnyapada 180.000 buah,
maka perusahaan harus menambah mesin baru yang berarti menambah besarnya biaya
depresiasi sehingga jumlah total biaya tetap berubah. Pada jarak relevan, besarnya
biaya tetap per unit berbanding terbalik secara proporsional dengan pernbahan volume
kegiatan. Misalnya :
Secara matematis, persamaan total biaya tetap dapat dinyatakan dengan rumus:
Ye = a + b (x)
Keterangan :
Biaya variabel adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per unit akan
selalu tetap meskipun volume produksi berubah-ubah,akan tetapi secara total biaya
tersebut jumlahnya akan berubah sesuai dengan proporsi perubahan aktivitas.
a. Biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume
kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin besar pula jumlah total biaya
variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya
variabel.
b. Biaya variabel per satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan, jadi
biaya satuan konstan.
Contoh : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik
variabel, biaya pemasaran variabel, dan biaya administrasi variabel.
Biaya Variabel (Variabel Cost )
Dilihat dari perilaku biaya. Biaya variabel di bagi menjadi 2 bentuk yaitu :
Biaya variabel sejati (true variabel cost) atau biaya variabel proporsional adalah
biaya variabel yang benar-benar berubah secara proporsional dengan perubahan
volume aktivitas. Sebagai contoh, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung yang besarnya didasarkan upah per potong adalah biaya variabel sejati.
Sebagai contoh misalnya bahan baku. Jika setiap buah produk memerlukan bahan
baku Rp. 10, maka :
(1) Besarnya total biaya variabel untuk berbagai tingkatan produksi adalah
Ye = 0 + b(x) = b (x)
Keterangan :
Contoh : Apabila di ketahui biaya nariabel per unit adalah 10, volume kegiatan
25.000, maka total biaya adalah
Ye = 0 + 25.000 (10) = 25.000 (10)
Ye = 250.000 = 25.000
(3) Persamaan biaya per unit (UC) untuk biaya variabel adalah :
UC = Ye = b(x) = b
x x
UC = 250.000 = 10 (25.000) = 10
25.000 25.000
Biaya variabel bertingkat (Step variabel cost) adalah biaya yang dapat
dipertimbangkan sebagai biaya variabel tetapi tidak benar-benar berubah secara
proporsional dengan perubahan volume. Sebagai contoh adalah biaya tenaga kerja
untuk pemeliharaan, waktu pemeliharaan perubahannya tidak selalu proporsional
dengan perubahan kegiatan dan waktu tersebut jika tidak dimanfaatkan tidak
dapat disimpan.
1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi
volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semangkin rendah volume
kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak
sebanding (not proportional).
2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan
volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan
tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin
rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
3) Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap,
biaya kenderaan, biaya listrik, biaya telpon.
Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya
semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan
dan tehnik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam
biaya tetap dan biaya variabel dibahas berikut ini.
*. PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL
Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya varibel dapat
digunakan beberapa pendekatan pemisahan yang meliputi :
Pendekatan intuisi atau metode intuisi menggolongkan biaya kedalam biaya tetap
dan biaya variabel dengan meneliti kegiatan (misalnya kegiatan produksi), adanya
surat-surat keputusan manajemen, dan kontrak-kontrak perjanjian dengan pihak lain.
Sebagai contoh untuk mengetahui biaya gaji termasuk biaya tetap atau variabel
ditentukan dengan melihat atau meneliti surat keputusan manajemen yang
berhubungan dengan gaji, gaji manajer pabrik atas dasar suatu keputusan
manajemen dibayar tetap per bulan maka biaya gaji manajer pabrik adalah biaya
tetap. Biaya depresiasi umumnya adalah biaya tetap, besarnya biaya depresiasi
ditentukan oleh surat keputusan atau kebi.iaksanaan manajemen tentang depresiasi.
Dengan meneliti kegiatan produksi akan diketahui bahwa umumnya bahan baku,
bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung dan bahan bakar untuk pabrik adalah
biaya variabel. Jika kontrak perjanjian komisi berdasar unit yang dijual maka biaya
komisi adalah biaya variabel.
2. Pendekatan Engineering
Jika tidak ada hubungan phisik yang sifatnya langsung antara kegiatan dengan biaya,
dalam arti naik turunnya kegiatan tidak mempengaruhi besamya biaya, maka biaya
tersebut sifatnya tetap. Penerapan pendekatan engineering untuk menafsir dan
menentukan variabilitas biaya tenaga kerja digunakan studi gerak dan waktu (time
and motion studies). Dengan menggunakan alat pengukur dan pencatat waktu,
misalnya stop watches, peneliti gerak dan waktu melaksanakan :
1. Pengukuran jumlah waktu yang diperlukan oleh karyawan tertentu dalam
mengerjakan tugas tertentu.
2. Penentuan waktu dan cara pengerjaan tugas tertentu yang paling effisien.
Anggapan dasar dari pendekatan perilaku sesungguhnya masa lalu adalah bahwa
biaya masa datang akan mempunyai perilaku yang sama dengan biaya masa lalu,
jika ada perubahan yang cukup besar terhadap mesin-mesin atau metode produksi
atau produk diolah atau kondisi ekstemal yang mempengaruhi perusahaan maka
data biaya masa lalu yang dicatat oleh akuntansi tidak mencukupi untuk menaksir
biaya masa datang. Kelemahan lain dari pendekatan tingkah laku biaya
sesungguhnya masa lalu adalah sering timbul ketidak sesuaian antara saat biaya
dinikmati dengan saat biaya dicatat dalam akuntansi, misalnya biaya depresiasi
dan amortisasi barn dicatat per 31 Desember melalui jumal penyesuaian meskipun
aktiva tetap yang bersangkutan dinikmati pada semua bulan dalam periode yang
bersangkutan.
Atas dasar pendekatan perilaku biaya sesungguhnya masa lalu, biaya semi variabel
dapat dipisahkan dengan menggunakan beberapa tehnik yaitu :
b. Biaya Bersiap
c. Grafik statistical
a. Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method)
mernisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan
mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah.
Perbedaan antara kedua titik tersebut disebabkan karena adanya perubahan kapasitas
clan besarnya tarif biaya variabel satuan, sehingga persamaan
Y = a + b x dapat ditentukan.
Langkah-langkah memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dengan Metode titik
tertinggi dan terendah adalah :
Jadi :
b (xt – xr) = Yt - Yr
Yt - Yr
B=
Xt - Xr
dimana :
xt = kapasitas tertinggi
xr = kapasitas terendah
2. Menentukan Besamya Total Biaya Tetap atau a
Total biaya tetap a dapat dihitung dari biaya pada titik tertinggi atau biaya pada titik
terendah, dengan rumus :
a = Yt - bxt
a = Yr - bxr
Setelah b dan a dapat ditentukan, maka besamya persamaan atau rumus biaya
dengan anggaran fleksibel adalah :
Y= a + bx
Contoh :
Biaya listrik untuk pabrik PT. Nusantara dalam tahun 19AA tampak pada tabel 1 :
Tabel 1
n (x) (Y)
Bulan Kapasitas Biaya Listrik
(Jam Mesin)
Januari Rp. 1.400 Rp. 30.880
Pebruari Rp. 1.600 Rp. 33.920
Maret Rp. 1.200 Rp. 28.000
April Rp. 1.800 Rp. 37.360
Mei Rp. 2.400 Rp. 46.000
Juni Rp. 2.000 Rp. 40.400
Juuli Rp. 1.800 Rp. 37.720
Agustus Rp. 2.400 Rp. 45.040
September Rp. 2.600 Rp. 49.000
Oktober Rp. 3.000 Rp. 55.000
November Rp. 2.200 Rp. 43.000
Desember Rp. 1.600 Rp. 33.680
Rp. 24.000 Rp. 480.000
Dari data listrik pabrik tersebut dapat dipisahkan ke dalam elemen biaya variabel
dan biaya tetap dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah tampak
pada tabel berikut :
PT. NUSANTARA
Tahun 2008
= = = Rp. 15 Perjam
Y = a + b X ( y = 10.000 + 15 X )
Y = (ax12) + b x ( Y = 120.000 + 15 x)
b. Metode Biaya Bersiap / berjaga
Metode Biaya bersiap (stand by cost nethod) atau metode biaya berjaga adalah
metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menghitung
bersanya biaya pada keadaan perusahaan atau pabrik ditutup untuk sementara
tetapi dalam keadaan siap berproduksi besarnya biaya pada keadaan perusahaan
tutup untuk sementara disebut biaya bersiap dan dianggap sebagai total biaya tetap
atau a.
Setelah total biaya tetap atau a diketahui, langkah berikutnya adalah menentukan
besarnya biaya variabel saw all tingkatan kegiatan rata-rata dan biaya rata-rata,
dengan rumus :
Y = a + bx B=Y–a
bx=Y-a x
misalnya pada saat kegiatan pabrik dihentikan sementara dalam jangka waktu satu
bulan besarnya biaya bersiap Rp. 15.000, maka biaya ini adalah total biaya tetap
perbulan atau a. Besarnya biaya variabel satuan adalah :
n 12
n 12
b = Y - a = Rp. 40.000 - Rp. 15.000 = Rp.12,5 per jam mesin
(1) Membuat denah atau grafik statistikal Garis tegak lurns atau vertikal disebut
sumbu Y menunjukkan tingkatan besamya biaya, garis mendatar atau horizontal
disebut sumbu X menunjukkan tingkatan kapasitas atau kegiatan.
(2) Memasukkan biaya setiap bulan pada grafik statistikal Biaya per bulan
digambarkan pada grafik sesuai dengan besarnya dan tingkatan kegiatan.
(3) Ditarik garis B atau biaya Dan semua titik-titik biaya ditarik garis lurus
melewati ditengah titik-titik tersebut sampai memotong sumbu Y, garis tersebut
garis B atau total biaya.
(4) Menentukan besamya total biaya tetap atau a Perpotongan garis b atau biaya
dengan sumbu y dianggap atau menujukkan besamya total biaya tetap atau a,
perpotongan dengan sumbu y ditarik garis ke kanan secara horizontal atau
mendatar adalah garis a menunjukkan total biaya tetap.
(5) Menentukan besamya biaya variabel satuan atau b Besarnya biaya variabel
satuan adalah :
b = Y – an atau b = Y - a
x x
Biaya variabel satuan menunjukkan kemiringan atau slope grafik B atau total
biaya.
Dengan menggunakan contoh I yaitu biaya listrik pada PT. Nusantara dapat
disusun grafik statistikal dan dipisahkan elemen biaya tetap dan biaya variabel
yang tampak pada gambar sebagai berikut :
Keterangan gambar :
atau b = Y – a = Rp. 40.000 – Rp. 12.500 = Rp. 13,75 per jam mesin
Kebaikan :
Dibanding metode titik tertinggi dan terendah serta metode biaya bersiap, metode
grafik statistik lebih teliti karena semua n atau bulan telah diperhitungkan.
Kelemahannya
Metode grafik statistik kurang ilmiah karena penarikan garis B dapat berbeda
antara orang tertentu dibandingkan orang lain, atau oleh orang tertentu tetapi
waktunya berbeda, meskipun dengan menggunakan data kapasitas clan biaya yang
sarna, jadi sifatnya subjektif.
Metode garis regresi (regression line method) atau metode kuadrat terkecil (leas
squares method) adalah metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan
cara menentukan hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan
variabel bebas (independent variabel) dari sekumpulan data.
Tetapi jika terdapat dua variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau
lebih, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi berganda (multiple
regression). Tujuan garis regresi membuat garis yang jurnlah penyimpangan
kuadrat antara garis regresi danm observasi-obsrvasi adalah minimal.
Berikut ini akan dibahas metode garis regresi sederhana dengan mempertimbangkan
dua variabel, setelah itu barn akan dibahas regresi berganda. Metode regresi sederhana
menggunakan persamaan garis lurus Y = a + bx,
x.y
b=
x2
Setelah biaya variabel satuan atau b dapat ditentukan, maka besarnya total biaya
tetap atau a dapat dihitung dengan rumus :
a = Y – b, X
Setelah b dan a diketahui, dapat disusun persamaan anggaran fleksibel per bulan atau per
tahun, yaitu y = a + b.x
Dengan menggunakan contoh a yaitu biaya listrik pada PT. Nusantara dapat disusun
persamaan garis regresi sederhana dalam rangka memisahkan biaya variabel dan biaya
tetap, yang tampak pada tabel sebagai berikut :
Bulan X Y (2).X (2).Y (4)2 X. Y
n Jam Mesin Biaya Deviasi Deviasi dalam Dalam
(Kapasitas) Listrik Jam X Y 000 Jam 000
1 Januari 1.400 30.880 - 600 - 9120 360 5472
2 Pebruari 1.600 33.920 - 400 - 6080 160 2432
3 Maret 1.200 28.000 - 800 - 12000 640 9600
4 April 1.800 37.360 - 200 - 2640 40 528
5 Mei 2.400 46.000 400 + 6000 160 2400
6 Juni 2.000 40.000 0 0 0 0
7 Juli 1.800 37.720 - 200 - 2280 40 456
8 Agustus 2.400 45.040 400 + 5040 160 2016
9 September 2.600 49.000 600 + 9000 360 5400
10 Oktober 3.000 55.000 1000 + 15000 1000 15000
11 Nopember 2.200 43.000 200 + 3000 40 600
12 Desember 1.600 33.680 -400 - 6320 160 2528
X = X : n = 24.000 Jam : 12 = 2000 jam adalah jam kapasitas rata rata per bulan
X*Y 46.432.000
X2 3.120.000 Jam
A = X - b * Y = Rp. 40.000 - (Rp. 14.882 x 2000) = Rp. 10.236 adalah total biaya
perbulan
Tabel 3
Atas dasar data pada tabel dilakukan substitusi jumlah-jumlah yang ada menjadi dua
persamaan :
Setelah besarnya biaya variabel per jam (b) diketahui, besarnya total biaya tetap (a) per
bulan dapat dihitung :
a = Rp.245.664.160
24.00
= Rp. 10.236
Setelah dihitung besarnya biaya variabel per unit (b) dan total biaya tetap (a), selanjutnya
dapat disusun anggaran fleksibel sebagai berikut :
Jadi hasil perhitungan perusahaan biaya semi variabel dengan metode regresi sederhana
melalui perhitungan deviasi dan perhitungan langsung menghasilkan biaya tetap dan biaya
variabel yang sarna besarnya.
Tingkat kagiatan dalam suatu perusahaan harus dinyatakan dalam satuan kegiatan
(activity Base), misalnya jam mesin langsung, jam kerja langsung, jam reparasi
langsung dan kilowatt per jam
-. Satuan kegiatan harus mampu menunjukan atau mengukur naik turunya tingkat
kegiatan yang disebabkan oleh naik turunnya biaya
-. Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor – faktor variabel
yang lain selain aout put dan tingkat kegiatan.
a. Bentuk formula
Menetapkan biaya variabel untuk tiap unit dan biaya tetap untuk tiap periode
b. Bentuk Tabel
Menyusun budget variabel untuk tiap tingkat kegiatan dari tiap – tiap jenis biaya
c. Bentuk Grafik
Budget variabel yang menggambarakan biaya variabel total, biaya tetap dan biaya total
dalam bentuk garis
b. Regresi berganda
1. Metode Taksiran
Contoh
Anggaran Biaya
Diminta : Susun anggaran veriabel bentuk tabel dengan kenaikan 5000 jam reparasi
Untuk mencari :
Biaya Variabel per jam = (Rp. Tertinggi – Rp. Terendah) : (Jam tertinggi – Jam
terendah )
Biaya tetap perjam = Rp. Terendah – ( Jam terendah x biaya variabel perjam )
Jadi
45.000 – 25.000
Rp. 160.000
45.000 – 25.000
Rp. 80.000
20.000