BOTANI
BOTANI
Oleh :
Kelas : Farmasi B
PRODI FARMASI
Klasifikasi tanaman sirih merah menurut Steenis (1963) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Ttracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Magnolidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus : Piper
Spesies : Piper crocatum Ruiz & Pav
B. Ciri-Ciri Morfologi Sirih Merah (Piper crocatum)
1. Batang
Batang sirih berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan merupakan
tempat keluarnya akar. Bila tumbuh pada daerah panas dan sinar matahari langsung,
batangnya akan cepat mengering.
2. Daun
3. Bunga
Tanaman sirih memiliki bunga yang majemuk berbentuk bulir, terdapat daun
pelindung ± 1mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar1,5-6
cm, dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan
kehijauan.
4. Buah
a. Epidermis atau Bagian terluar akar. Jalan masuk air dan garam
eksodermis mineral.
b. Korteks Daerah di sebelah dalam Cadangan makanan.
epidermis.
c. Endodermis Lapisan sebelah dalam Mengatur masuknya air tanah
korteks dan di luar ke dalam pembuluh.
perisikel. Menyimpan zat makanan.
d. Perisikel Sebelah dalam lapisan Membentuk cabang akar dan
endodermis. kambium gabus.
e. Xilem Bagian tengah akar. Mengangkut air dan garam
mineral dari tanah menuju
daun.
f. Floem Di antara jari-jari yang Mengangkut zat makanan yang
dibentuk oleh xilem. dibuat daun menuju ke seluruh
bagian tumbuhan.
g. Empulur Bagian tengah. Di antara Menyimpan cadangan.
bangunan bentuk bintang Makanan
di dalam xilem.
Batang
Batang tumbuhan sirih tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi
tertentu. Macam jaringan pada tumbuhan sirih letak, dan fungsinya antara lain adalah
:
1) Epidermis
Lapisan epidermis terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas
lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula.
Lapisan kutikula ini berfungsi untuk melindungi batang terhadap kekeringan. Sel-sel
epidermis biasanya berbentuk rektanguler dan tersusun rapat tanpa adanya ruang
antarsel. Susunan ini menyebabkan terjadinya pengurangan transpirasi dan dapat
melindungi jaringan di sebelah dalamnya dari kerusakan dan serangan hama. Pada
beberapa jenis tumbuhan, di sebelah dalam dari epidermis batang dijumpai satu atau
beberapa lapis sel yang berasal dari initial yang tidak sama dengan epidermis yang
disebut hipodermis. Struktur hipodermis ini berbeda dengan sel-sel penyusun korteks.
Epidermis dapat megalami deferensiasi membentuk derivat epidermis, antara lain
stomata, trikoma, dan lain-lain.
2) Korteks
Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat dan parenkim
yang longgar dengan banyak ruang antarsel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim
korteks bagian tepi mengandung kloroplas, sehingga mampu mengadakan proses
fotosintesis. Parenkim ini disebut klorenkim.
3) Endodermis
Endodermis sering disebut juga floeterma atau sarung amilum karena banyak
berisi butir-butir amilum. Pada beberapa tumbuhan, floeterma mengalami penebalan
membentuk pita caspary. Coba Anda ingat kembali tentang pita caspary pada uraian
di depan! Endodermis terdiri atas satu lapisan sel saja dan berfungsi sebagai pemisah
antara korteks dan silinder pusat.
Daun
Daun pada tumbuhan sirih bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas
(adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis.
1. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya
ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada,
dapat ditemui pada epidermis atas.
2. Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau
lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel –
sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel terdiri dari banyak
kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
3. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis,
longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel –
sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.
4. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak
stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang
substomata atau cavity.
Pada tanaman Sirih merah mengandung senyawa kimia berupa flavonoid, alkaloid
senyawa polifenolat, tannin dan minyak atsiri. Senyawa-senyawa tersebut diketahui
memiliki aktivitas antibakteri.
a. Flavonoid
Flavonoid berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa
komplek.terhadap protein extraseluler yang mempunyai integritas memban sel bakteri.
Flavonoid merupakan senyawa fenol sementara senyawa fenol dapat bersifat koagulator
protein. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanismenya yaitu dengan
cara mengganggu komponen penyusun peptodoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan
dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson,
1991).
Dari buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” dilaporkana
alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun
kadar glukosa darah.
b. Senyawa polifenolat
Turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri melalui proses adsorpsi yang melibatkan
ikatan hydrogen. Pada kadar rendah terbentuk komplek protein fenol dengan ikatan yang
lemah dan segera mengalami peruraian,diikuti penetrasi fenol ke dalam sel dan
menyebabkan presifitasi serta denaturasi protein. Pada kadar tinggi fenol menyebabkan
koagulasi protein dan sel membrane mengalami lisis (Partawa, 2008).
c. Tanin
Tanin mempunyai daya aktivitas antibakteri dengan cara mempresifitasi protein karena
diduga tanin mempunyai efek yang sama dengan senyawa fenolik. Efek antibakteri tanin
antara lain melalui reaksi dengan membran sel, inaktivasi enzim, dan destruksi atau
inaktivasi fungsi materi genetik (Masduki, 1996).
d. Minyak atsiri
Minyak atsiri berperan sebagai antibakteri dengan cara mengganggu proses terbentuknya
membran atau dinding sel sehingga tidak terbentuk atau terbentuk tidak sempurna. Minyak
atsiri yang aktif sebagai antibakteri pada umumnya mengandung gugus fungsi hidroksil (-
OH) dan karbonil (Partawa, 2008).
E. Khasiat Dari Sirih Merah (Piper crocatum)
Sirih merah (Piper crocatum) yang dikenal sebagai tanaman hias yang eksotis,
ternyata bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit, salah satunya adalah
kanker. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin,
tanin dan flavonoid yang berpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi ekstrak etanolik daun sirih merah sebagai antikanker pada sel kanker
payudara, T47D.
Ekstraksi serbuk daun sirih merah (Piper crocatum) dilakukan dengan menggunakan
etanol 70%. Pengamatan sitotoksik untuk mendapatkan nilai IC50 dan penghambatan
proliferasi sel dilakukan dengan menggunakan metode MTT.
Hasilnya menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak etanolik daun sirih merah (Piper
crocatum) (7,8125-500 μg/mL) dapat menghambat pertumbuhan sel (IC50 123,18
μg/mL).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanolik daun sirih merah (Piper
crocatum) berpotensi sebagai antikanker.
Adapun percobaan yang dilakukan dengan pemberian ekstrak sirih merah terhadap tikus.
Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat
badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik, pada dosis tersebut mampu
menurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34,3%. Lebih tinggi penurunannya
dibandingkan dengan pem-berian obat anti diabetes militus komersial Daonil 3,22
mml/kg yang hanya menurunkan 27% glukosa darah tikus. Hasil uji praklinis pada tikus,
dapat di pakai sebagai acuan penggunaan pada orang yang menderita kencing manis.
Saat ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang menggunakan sirih merah sebagai
ramuan atau terapi yang berkhasiat dan manjur untuk pe-nyembuhan berbagai jenis
penyakit. Selain itu Air rebusan sirih merah mengandung antiseptic yang digunakan
untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan menyembuhkan penyakit keputihan serta bau
tak sedap.
G. Penanganan Pasca Panen
Tanaman sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada saat ini
tanaman telah mem-punyai daun 16 - 20 lembar. Ukuran daunnya sudah optimal dan
panjangnya mencapai 15 - 20 cm. Daun yang akan dipanen harus cukup tua, bersih dan
warnanya mengkilap karena pada saat itu kadar bahan aktifnya sudah tinggi. Cara
pemetikan dimulai dari daun tanaman bagian bawah menuju atas.
Setelah dipetik, daun disortir dan direndam dalam air untuk membersihkan
kotoran dan debu yang menempel, kemudian dibilas hingga bersih dan ditiriskan.
Selanjutnya daun dirajang dengan pisau yang tajam, bersih dan steril, dengan lebar irisan
1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan di atas tampah yang telah dialas kertas sampai
kadar airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3 - 4 hari. Rajangan daun yang telah
kering dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang kedap air, bersama-sama
dimasukan silika gel untuk penyerap air, kemudian ditutup rapat. Kemasan diberi label
tanggal pengemasan selanjutnya disimpan di tempat kering dan bersih. Dengan
penyimpanan yang baik simplisia sirih merah dapat bertahan sampai 1 tahun.
Cara penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan merebus se-banyak 3 - 4
potongan rajangan dengan satu gelas air sampai men-didih. Setelah mendidih, rebusan
ter-sebut disaring dan didinginkan. Penggunaan sirih merah dapat dilakukan selain dalam
bentuk sim-plisia juga dalam bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.
Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering
kemudian digiling dengan menggunakan grinder mencapai ukuran 40 mesh. Pengemasan
dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi label. Sedang-kan ekstrak kapsul
dibuat dari hasil serbuk yang di ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental
yang didapat ditambahkan bahan pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan
menggunakan oven pada suhu 400C, setelah kering dimasukkan ke dalam kapsul.
H. Aspek Budidaya
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-selviannak-6927-3-babii.pdf
http://kasihsedunia.wordpress.com/2014/07/09/mengenal-sirih-merah-piper-crocatum-dan-
khasiatnya-bagi-kesehatan/
http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet/article/view/8899/6693
http://journal.uii.ac.id/index.php/JKKI/article/viewFile/543/467
http://zona-prasko.blogspot.com/2011/08/manfaat-dan-kandungan-sirih-merah.html