Anda di halaman 1dari 325

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD

NEGERI GLAGAHAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Putri Kurnia Cahyaningrum


NIM : 121134052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD

NEGERI GLAGAHAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Putri Kurnia Cahyaningrum


NIM : 121134052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKATRA
2016

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya, Hidayah-Nya,

Kekuatan kepadaku, serta selalu mendampingi setiap langkah

hidupku.

2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Tudjilan, B.Sc., serta Ibu Endang

Karuniatun, S.E. yang tak pernah berhenti mendoakanku, tak pernah

lelah selalu mendukungku, mendorongku, mendampingi, serta

memberikan semangat selama ini.

3. Ketiga kakakku tersayang, Aris Kurnianto, Bayu Cahyono, S.H., dan

Heru Prabowo yang selalu memberiku semangat dan tak pernah lelah

memberikan dukungan kepadaku.

4. Keenam keponakanku Aliffia, Faiq, Difa, Herin, Nada, dan Shallu yang

selalu menghiburku.

5. Calon Imamku Putut Prabowo yang selalu menemani dan memberi

motivasi untukku.

6. Sahabatku tercinta, Melati, Tantri, Dewi, Ririn, Krispin, Dian, Diah, dan

Vio serta teman-teman kelas B Krik yang tak pernah bosan memberiku

masukan, semangat, dan dukungan.

7. Seluruh keluarga besar SD Negeri Glagahan, Pandak, Bantul.

8. Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

ilmu, pengalaman, dan motivasi untukku.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Hasbunaa Allahu Wani’maalwakiil”

“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung”

(QS Ali Imran: 173)

“Dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara”

(QS Al-Ahzab: 3)

Bahagia bukan berarti hidup kita tidak pernah diuji, tetapi bagaimana kita bisa menghadapi ujian

itu dengan bijak demi mendewasakan diri kita, serta menyadari dan meyakini bahwa Allah

senantiasa bersama di sepanjang ujian itu.

(Putri Kurnia Cahyaningrum)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GLAGAHAN
TAHUN AJARAN 2015/2016

Putri Kurnia Cahyaningrum


Universitas Sanata Dharma
2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan dan prestasi


belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada mata pelajaran IPA materi alat
indera manusia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan upaya
peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran Kooperatif tipe STAD (2) meningkatkan keaktifan belajar siswa
melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (3) meningkatkan
prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe
STAD.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah 17 siswa kelas IV SD
Negeri Glagahan tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitian adalah peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar
observasi keaktifan, lembar kuesioner, lembar wawancara, dokumentasi, dan soal
pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kuantitatif-kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan keaktifan dan
prestasi belajar siswa telah berhasil dilakukan dengan menerapkan pembelajaran
Kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah: a) menyampaikan tujuan, b)
pembagian kelompok, c) penyampaian materi, d) kegiatan kelompok, e) kuis
individu, dan f) pemberian penghargaan. (2) Penerapan model pembelajaran
Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dari skor awal
54,7 (rendah) meningkat menjadi 61,7 (sedang) pada siklus I, dan meningkat
menjadi 73,7 (tinggi) pada siklus II. (3) Penerapan model pembelajaran
Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari rata-rata
nilai pada kondisi awal 69,4 dengan persentase ketuntasan (35%) pada siklus I
meningkat menjadi 70,3 dengan persentase ketuntasan (52,9%), dan pada siklus II
meningkat menjadi 82,5 dengan persentase ketuntasan (85,7%).

Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar, STAD.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE ENHANCEMENT OF ACTIVITY AND STUDENT ACHIEVEMENT


OF SCIENCE BY APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL
ON STAD TYPE IN FOURTH GRADE STUDENT OF GLAGAHAN STATE
ELEMENTARY SCHOOL IN SCHOOL YEAR OF 2015/2016

Putri Kurnia Cahyaningrum


Sanata Dharma University
2016

This research was motivated by the low activity and achievement of


Glagahan Elementary School on fourth grade student in science subjects. The
research aims to (1) describe efforts to increase the activity and learning
achievement of Science through the application of cooperative learning model on
STAD type (2) increase the activity of learning of Science through the application
of cooperative learning model on STAD type (3) improve learning achievement of
Science through the application of cooperative learning model on STAD type.
This type of research was the Classroom Action Research (CAR)
conducted in two cycles. The subjects were 17 fourth grade students of Glagahan
Elementery Schoolin the school year of 2015/2016. The object of this research
was to increase the activity and student achievement in science subjects. The
instrument that used is the observation sheet activeness, liveliness questionnaire,
interview sheets, documentation, and multiple choice questions. Data analysis
techniques used in this research was quantitative-qualitative descriptive analysis.
The results showed that (1) efforts to enhance the activity and learning
achievement of Science has been successfully done by applying Cooperative
Learning STAD with steps: a) presents the objectives, b) division of the group, c)
delivery of content of teachers, d) activities of the group, e) individual quizzes,
and f) the award. (2) application of cooperative learning model on STAD type can
improve students' learning activeness from baseline 54,7 (low) increased to 61,7
(average) in the first cycle, and increased to 73,7 (high) on the second cycle. (3)
The application of cooperative learning model on STAD type can improve student
achievement in science subjects from the increase in average student achievement
in science subjects from initial conditions was 69,4 with the percentage of
completeness (35%) on the first cycle to 70,3 with the percentage of completeness
(52,9%), and the second cycle increased to 82,5 with the percentage of
completeness (85,7%).

Keywords: Activeness of Learning, Learning Achievement, STAD

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperolah gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul

skripsi “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Glagahan Tahun Ajaran 2015/2016”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik

tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita K., S.S., M.Pd. selaku wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Y.B. Adimassana, M. A. selaku dosen pembimbing I yang telah

memberi banyak sekali masukan dan membimbing penulis dalam

penyusunan maupun penyelesaian skripsi.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II

yang telah memberi banyak sekali masukan dan membimbing penulis

dalam penyusunan maupun penyelesaian skripsi.

6. Sukiran, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Glagahan yang telah

memberikan ijin penelitian kepada penulis.

7. Danung Ikhwantoro, S.Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Glagahan

yang telah bersedia membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Bapak/Ibu Guru dan karyawan/karyawati SD Negeri Glagahan yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak sekali

membantu penulis selama melakukan penelitian di SD Negeri

Glagahan.

9. Siswa dan siswi kelas IV SD Negeri Glagahan tahun ajaran 2015/2016

yang telah bekerjasama dengan baik selama penelitian berlangsung.

10. Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah

mendidik dengan penuh kesabaran selama penulis menempuh kuliah.

11. Keluarga tercinta, Ibu Endang Karuniatun, Bapak tudjilan, ketiga

kakak penulis yaitu Antok, Bayu, dan Heru, serta keponakan yang

telah memberikan dorongan dan doa selama penulisan skripsi ini.

12. Temanku Putut Prabowo yang segera menjadi teman hidup.

13. Sahabatku tercinta Melati, Tantri, Dewi, Ririn, Krispin, Dian, Diah,

dan Vio serta teman-teman kelas B “Krik” yang membantu dan

memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ...................................................................................................... 1

Batasan Masalah.................................................................................................... 6

Rumusan Masalah ................................................................................................. 6

Tujuan Penelitian .................................................................................................. 7

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7

Definisi Operasional.............................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka................................................................................................ 9

2.2. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 28

2.3. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 35

2.4. Hipotesis Tindakan....................................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ............................................................................................. 37

3.2. Setting Penelitian ......................................................................................... 41

3.3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 50

3.4. Instrumen Penelitian .................................................................................... 52

3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ........................................... 61

3.6. Teknik Analisis Data .................................................................................... 75

3.7. Kriteria Keberhasilan ................................................................................... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ............................................................................................ 78

4.2. Pembahasan .................................................................................................. 99

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ................................................................................................ 109

5.2. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 110

5.3. Saran ........................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 112

LAMPIRAN ..................................................................................................... 118

BIODATA PENELITI .................................................................................... 310

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel.3.1 Jadwal Penelitian................................................................................ 42

Table 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa......................... 53

Tabel 3.3 Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa ....................................... 54

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa ........................ 55

Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kuesioner ........................................................... 55

Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa ....................................... 56

Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar ................................................. 57

Tabel 3.8 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar ................................................ 57

Tabel 3.9 Kisi-Kisi Wawancara .......................................................................... 58

Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Guru ............................................................... 58

Tabel 3.11 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi........................... 60

Tabel 3.12 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi ......................... 60

Tabel 3.13 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II.....................................61

Tabel 3. 14 Pedoman Penskoran Validasi ........................................................... 63

Tabel 3.15 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran ....................................... 64

Tabel 3.16 Hasil Validasi Silabus ....................................................................... 65

Tabel 3.17 Hasil Validasi RPP ............................................................................ 65

Tabel 3.18 Hasil Validasi LKS ........................................................................... 66

Tabel 3.19 Hasil Validasi Soal Evaluasi ............................................................. 67

Tabel 3.20 Hasil Validasi Lembar Observasi ..................................................... 68

Tabel 3.21 Hasil Validasi Lembar Kuesioner ..................................................... 69

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.22 Validitas Soal Siklus I ....................................................................... 71

Tabel 3.23 Validitas Soal Siklus II ..................................................................... 72

Tabel 3.24 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas ......................................................... 74

Tabel 3.25. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I .......................................... 74

Tabel 3.26 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ......................................... 75

Tabel 3.27 Kriteria Keberhasilan ........................................................................ 77

Tabel 4.1 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ............ 79

Tabel 4.2 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ............ 80

Tabel 4.3 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ............................. 81

Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal ......................................... 82

Tabel 4.5 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ...................... 86

Tabel 4.6 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ...................... 87

Tabel 4.7 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ....................................... 88

Tabel 4.8 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I .................................................. 89

Tabel 4.9 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II ..................... 94

Tabel 4.10 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II................... 95

Tabel 4.11 Skor Keaktifan Belajar Siswa Siklus II............................................. 96

Tabel 4.12 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II ............................................... 97

Tabel 4.13 Tabel Hasil Keaktifan Belajar Siswa .............................................. 104

Tabel 4.14 Tabel Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ................................... 104

Tabel 4.15 Tabel Hasil Prestasi Belajar Siswa.................................................. 107

Tabel 4.16 Tabel Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ...................................... 108

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan ........................................ 34

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................... 36

Gambar 3.1. Model siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart ................... 39

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar ....................................... 105

Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Rata-rata Nilai Prestasi Belajar ................. 109

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 Surat Perijinan Penelitian ......................................................... 118

LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 120

LAMPIRAN 3 Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................. 122

LAMPIRAN 4 Hasil Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal ....................... 147

LAMPIRAN 5 Perangkat Pembelajaran Siklus I .............................................. 157

LAMPIRAN 6 Perangkat Pembelajaran Siklus II ............................................ 213

LAMPIRAN 7 Lembar Observasi .................................................................... 250

LAMPIRAN 8 Lembar Kuesioner .................................................................... 252

LAMPIRAN 9 Soal Evaluasi ............................................................................ 254

LAMPIRAN 10 Sampel Lembar Kerja Siswa .................................................. 262

LAMPIRAN 11 Data Hasil Observasi .............................................................. 268

LAMPIRAN 12 Data Hasil Kuesioner ............................................................. 279

LAMPIRAN 13 Perhitungan Keaktifan Belajar ............................................... 290

LAMPIRAN 14 Data Prestasi Belajar .............................................................. 294

LAMPIRAN 15 Sampel Hasil Soal Evaluasi.................................................... 299

LAMPIRAN 16 Foto-foto Kegiatan ................................................................. 306

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab I ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta definisi

operasional.

1.1. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang

terdapat dalam pendidikan Sekolah Dasar (SD). IPA di Sekolah Dasar mempunyai

peranan penting dalam mempersiapkan siswa agar dapat memahami tentang dunia

alam sekitarnya.Dalam pembelajaran IPA, materi yang diajarkan sangat erat

hubungannya dengan alam sekitar dan kehidupan manusia. Sehingga melalui

pembelajaran IPA manusia dapat lebih mengenal alam dan lingkungan secara

lebih luas dan mendalam. Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wadah

yang tepat untuk membuat manusia terutama siswa menjadi lebih mudah

mempelajari tentang dirinya sendiri, alam, serta lingkungan sekitar yang akhirnya

dapat diterapkan dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Srini (1997:16), beberapa alasan pentingnya mata pelajaran

IPAyaitu, IPA berguna bagi kehidupan siswa serta melatih siswa untuk dapat

berpikir kritis. IPA atau sains merupakan pengetahuan tentang alam yang

diperoleh dengan cara yang terkontrol. Sains selain menjadi sebuah produk juga

sebagai proses. Sains sebagai produk yaitu pengetahuan, dan sebagai proses yaitu

bagaimana mendapatkan pengetahuan tersebut. Pendapat lain yakni Maslichah

(2006:7) mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran IPA, seorang guru dituntut

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk dapat mengajak siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran yang

bersifat menyenangkan serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah

ditentukan. Dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran tersebut, seorang guru

juga dituntut untuk membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SD Negeri Glagahan pada

hari Selasa, 20 Oktober 2015, guru kelas IV menyatakan bahwa selama

pembelajaran, hanya ada tiga siswa yang aktif di dalam kelas. Dari seluruh siswa,

hanya ketiga orang tersebut yang selalu menjawab saat guru mengajukan

pertanyaan secara lisan. Saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal yang belum mereka pahami, hanya ketiga siswa itu juga yang

aktif bertanya. Menurut guru kelas IV, pada setiap pembelajaran IPA siswa yang

aktif menjawab dan bertanya hanya ketiga siswa tersebut. Siswa juga jarang

membuat catatan karena menurut guru kelas IV, siswa sudah merasa cukup

dengan adanya buku pegangan dari Sekolah. Saat guru memberikan tugas

kelompok, guru juga memaparkan bahwa tidak semua anggota dalam kelompok

ikut berpartisipasi, hanya beberapa siswa saja yang ikut berpartisipasi dalam

mengerjakan tugas kelompok. Selain melakukan wawancara kepada guru kelas

IV, peneliti juga melakukan observasi di kelas dan menyebarkan kuesioner kepada

siswa untuk melihat keaktifan awal siswa kelas IV. Observasi dan penyebaran

kuesioner dilaksanakan pada hari yang sama dengan pelaksanaan wawancara dan

dilakukan saat mata pelajaran IPA. Rata-rata hasil observasi keaktifan belajar

siswa yaitu 54,7 dan termasuk dalam kategori rendah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan pembagian kuesioner yang

dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa kelas

IV masih rendah. Keaktifan belajar siswa yang rendah diketahui dari pelaksanaan

pembelajaran IPA tentang materi alat indera manusia yang masih dilakukan secara

konvensional, yaitu guru menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah, serta

kurangnya interaksi antara siswa dan siswa, serta antara siswa dengan guru,

sehingga siswa kurang memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam kegiatan

pembelajaran. Keaktifan belajar siswa yang rendah tentu sangat berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada

pencapaian belajar siswa tahun ajaran 2014/2015 Kompetensi Dasar 1.3. tentang

Mendeskripsikan hubungan antara struktur pancaindera dengan fungsinya, adalah

sebesar 69,4 sedangkan KKM pada Kompetensi Dasar tersebut sebesar 75. Dari

20 siswa, terdapat 7 siswa (35%) yang mencapai Kriteria Kentuntasan Minimal

dan sisanya yaitu 13 siswa (65%) masih di bawah KKM. Berdasarkan uraian

tersebut, tentu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukannya penelitian

karena terdapat keterkaitan antara keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar

siswa. Dimana seperti yang kita ketahui jika keaktifan belajar siswa tinggi, maka

akan berpengaruh pada prestasi belajar.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran

IPA adalah pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). Model

pembelajaran Kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

mengutamakan adanya kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bersifat heterogen (Rusman, 2012:202). Model pembelajaran ini memungkinkan

siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan siswa

dalam suasana belajar yang demikratis serta dalam perannya sebagai tutor bagi

teman sebayanya.

Banyak tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan

dalam proses pembelajaran. Tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang

digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada tipe STAD (Student Team

Achievement Division). Menurut Slavin (2005:12), model pembelajaran

Kooperatif tipeStudent Team Achievement Division(STAD) merupakan

pendekatan yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk

saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran

untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Model pembelajaran kooperatif tipe

STAD merupakan model yang paling sederhana, sehingga model pembelajaran ini

dapat digunakan oleh guru-guru yang baru memulai menggunakan model

pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dituntut

untuk bekerjasama dalam memecahkan suatu masalah, sehingga siswa lebih

mudah memahami materi yang dibahas karena melalui belajar dengan teman

sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses pemahaman siswa lebih

mudah dan cepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Nur Asma (2008:3) yang

menyatakan bahwa siswa lebih cepat menemukan dan memahami suatu konsep

jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman sebaya daripada

bahasa yang digunakan oleh orang dewasa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Selain pendapat beberapa ahli di atas, terdapat pula beberapa penelitian

yang terkait dengan model pembelajaraan kooperatif tipe STAD, antara lain:

penelitian yang dilakukan oleh Adi (2007) tentang penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan

komunikasi matematika siswa kelas V, penelitian Ayunani (2013) tentang

peningkatkan keaktifan siswa kelas IV melalui implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA, Penelitian Pralisti (2014) tentang

penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan

hasil belajar IPS kelas IV, serta Penelitian Novitasari (2015) tentang peningkatan

keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe

STAD.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti memilih model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD karena menurut peneliti model pembelajaran Kooperatif

tipe STAD ini dapat menumbuhkankemampuansiswa dalam berinteraksi dengan

orang lain, terutama kemampuansiswauntukberinteraksi, bekerjasama, berpikir

kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswadalam kelompokyang akan

membantu siswa dalam mempelajari dan mendalami konsep-konsep IPA atau

sains, sehingga yang dipelajari siswa menjadi lebih bermakna bagi dirinya dan

bagi orang-orang disekelilingnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar

IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Glagahan Tahun Ajaran 2015/2016”.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.2. Batasan Masalah

Batasan masalah bertujuan agar penelitian tidak menyimpang dari

permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi hanya pada

variabel keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri

Glagahanpada mata pelajaran IPA, Standar Kompetensi 1 yaitu Memahami

hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya serta

pemeliharaannya. Khususnya Kompetensi Dasar 1.3 yaitu Mendeskripsikan

hubungan antara struktur pancaindera dengan fungsinya dengan menerapkan

model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division).

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

1.3.1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa

kelas IV SD Negeri Glagahan melalui penerapan model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD pada materi alat indera manusia?

1.3.2. Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan

pada materi alat indera manusia?

1.3.3. Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan

pada materi alat indera manusia?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1.4.1. Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifandan prestasi belajar

IPA siswa kelas IV SDNegeri Glagahanmelalui penerapan model

pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi alat indera manusia.

1.4.2. Untuk meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri

Glagahan pada materi alat indera manusia melalui penerapan model

pembelajaran Kooperatif tipe STAD.

1.4.3. Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri

Glagahan pada materi alat indera manusia melalui penerapan model

pembelajaran Kooperatif tipe STAD.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1. Bagi peneliti

Memberikan pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA alat indera pada manusia

untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

1.5.2. Bagi guru

Menumbuhkan kreativitas dalam mengembangkan model pembelajaran

Kooperatif STAD, sehingga mampu meningkatkan pemahaman konsep

IPA pada siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5.3. Bagi sekolah

Menambah sumber bacaan serta referensi yang ada di sekolah dan dapat

meningkatkan wawasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe

STAD.

1.5.4. Bagi peneliti lain

Memberi referensi hasil Penelitian Tindakan Kelas tentang peningkatan

keaktifan dan prestasi belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri Glagahan tahun

ajaran 2015/2016.

1.6. Definisi Operasional

1.6.1. Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan dengan

semangat untuk mencapai pengetahuan atau hasil dari pengalaman.

1.6.2. Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa berupa nilai

melalui usahanya untuk mencapai pengetahuan atau hasil dari pengalaman.

1.6.3. IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar melalui kegiatan

ilmiah dan berdasarkan sikap ilmiah.

1.6.4. Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD adalah suatu model

pembelajaran yang menggunakan teknik bekerja bersama untuk mencapai

tujuan yang sama.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam Bab II ini akan dijabarkan tentang dasar teori penelitian atau kajian

pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

1.1. Kajian Pustaka

Dalam kajian teori ini akan dijabarkan tentang keaktifan belajar, prestasi

belajar, pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, materi alat indera pada manusia,

pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran kooperatif tipe Student Team-

Achievement Division (STAD).

1.1.1. Keaktifan Belajar

Dalam keaktifan belajar ini akan dijabarkan tentang pengertian keaktifan

belajar serta indikator keaktifan belajar.

1.1.1.1. Pengertian Keaktifan Belajar

Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat bekerja, giat berusaha,

mampu bereaksi dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang

dilakukan. Dalam mengategorikan keaktifan, dapat ditinjau dari dua hal, yaitu

keaktifan dapat digolongkan menjadi keaktifan jasmani dan keaktifan rohani.

Keaktifan jasmani maupun rohani meliputi (1) keaktifan indera yaitu

pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain; (2) keaktifan akal; serta (3)

keaktifan ingatan. Keaktifan juga termasuk dalam sumber pembelajaran yang

merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan sumber lain (Mulyasa,

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2006:158). Pendapat lain yakni Dimyati dan Mudjiono (2006:45) menyatakan

bahwa keaktifan dapat mempunyai beranekaragam bentuk, mulai dari yang mudah

diamati (fisik), maupun yang sulit diamati (psikhis). Contoh kegiatan fisik dapat

berupa membaca, mendengar, menulis, dan berlatih keterampilan-keterampilan

lainnya. Sedangkan contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan pengetahuan

yang telah dimiliki untuk memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan

suatu konsep dengan konsep yang lain, serta menyimpulkan hasil percobaan. Dari

beberapa pendapat di atas tentang keaktifan, dapat disimpulkan bahwa keaktifan

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan baik secara fisik maupun secara mental.

Gagne dan Barliner (dalam Anni,2004:21) menyatakan bahwabelajar merupakan

proses dimana suatu organisme mengubah perilakunyakarena hasil dari

pengalaman. Slavin (dalam Anni, 2004:21) menyatakanbahwa belajar merupakan

perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Gagne (dalamAnni,

2004:21), juga menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau

kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu

tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

Menurut Gronbach (dalam Musfiroh, 2008:15), belajar dapat diartikan

sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku, sebagai

hasil dari pengalaman. Lebih rinci Klein (dalam Musfiroh, 2008:15) menyatakan

bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yangrelatif permanen dihasilkan dari

proses pengalaman.

Berdasarkan pengertian di atas tampak bahwa konsep belajar mengandung

tiga unsur utama, yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

1. Belajar berkaitan dengan perubahan tingkah perilaku.

2. Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.

3. Perubahan perilaku karena aktivitas belajar bersifat permanen.

Menurut Zaini Hisyam, dkk (2008:1) pembelajaran aktif adalah suatu

pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa

belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran.

Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menentukan ide

pokok dari matapelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang

baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.

Dengan belajar aktif, siswa diajak untuk ikut serta dalam semua proses

pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.

Dengan belajar aktif,siswa akan merasakan suasana yang lebih

menyenangkan sehingga hasil belajar dapat maksimal. Siswa adalah yang

melakukan kegiatan belajar, oleh karena itu siswa harus aktif. Dengan bantuan

guru siswa harus mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan

yang dimilikinya. Siswa memiliki kemampuan potensial baik fisik maupun

psikologis, karena hal tersebut maka sebaiknya guru membelajarkan siswa

sedemikian rupa, sehingga keaktifan siswa benar-benar terwujud.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan

belajar adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan siswa baik secarafisik

maupun secara mental dengan semangat untuk mencapai pengetahuan atau hasil

dari pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

1.1.1.2. Indikator Keaktifan Belajar

Menurut Sudjana (2001:72), keaktifan siswa dalam mengikuti proses

belajar mengajar dapat dilihat dalam (1) turut serta dalam melaksanakan tugas

belajarnya; (2) terlibat dalam pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain

atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (4) berusaha

mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah; (5)

melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal; serta (6) menilai kemampuan

dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.

Deirich (dalam Hamalik,2001:90) menyatakan bahwa indikator keaktifan

belajar siswa berdasarkan jenis aktivitasnya dalam proses pembelajaran yaitu

sebagai berikut:

a. Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan gambar,

mengamati demonstrasi atau mengamati pekerjaan orang lain.

b. Kegiatan lisan (oral activities), yaitu kemampuan menyatakan, merumuskan,

diskusi, bertanya atau interupsi.

c. Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan penyajian

bahan, diskusi atau mendengarkan percakapan.

d. Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita, mengerjakan soal,

menyusun laporan atau mengisi angket.

e. Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu melukis, membuat grafik,

pola, atau gambar.

f. Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu menaruh minat, memiliki

kesenangan atau berani.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

g. Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan, memilih

alat-alat atau membuat model.

h. Kegiatan mental, yaitu mengingat, memecahkan masalah, menganalisis,

melihat hubungan-hubungan atau membuat keputusan.

Sebagaimana telah dikemukakan, cara apapun yang digunakan pada waktu

belajar mengandung unsur keaktifan pada diri siswa meskipun kadarnya berbeda-

beda.Tujuh dimensi dalam proses belajar-mengajar dimana terdapat variasi kadar

cara belajar siswa aktif sebagai berikut :

a. Partisipasi siswa dalam menentukan tujuan kegiatan belajarmengajar;

b. Penekanan pada aspek afektif dalam pengajaran;

c. Partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, utama yang

berbentuk interaksi antar siswa;

d. Penerimaan guru terhadap perbuatan dan sumbangan siswa yang kurang

relevan atau yang salah;

e. Keeratan hubungan kelas sebagai kelompok;

f. Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan yang

penting dalam kegiatan di sekolah;

g. Jumlah waktu yang digunakan untuk menangani masalah pribadi siswa, baik

yang berhubungan ataupun yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

Sedangkan menurut Sudjana (2009:61), keaktifan belajar siswa dapat

dilihat dari beberapa kegiatan, antara lain adalah (1) siswa turut serta dalam

melaksanakan tugas selama proses pembelajaran, (2) siswa terlibat dalam

pemecahan masalah selama kegiatan pembelajaran, (3) siswa bertanya kepada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya,

(4) siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk membantu

memecahkan persoalan yang dihadapinya, (5) siswa melakukan diskusi kelompok

sesuai dengan petunjuk guru, (6) siswa melatih diri dalam memecahkan masalah

yang dihadapinya, (7) siswa menerapkan apa yang diperoleh selama

menyelesaikan tugas.

Ahli lain, yakni Dimyati dan Mudjiono (2006:45) menyatakan bahwa

indikator keaktifan meliputi beberapa hal sebagai berikut (1) siswa mencatat tugas

yang diberikan oleh guru selama kegiatan pembelajaran, (2) siswa melakukan

diskusi dalam kelompok selama kegiatan pembelajaran, (3) siswa ikut serta dalam

proses tanya jawab, (4) siswa terlibat dalam membuat kesimpulan pembelajaran.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas tentang indikator keaktifan

belajar, maka peneliti membuat kesimpulan tentang indikator keaktifan belajar

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Memperhatikan penjelasan atau

instruksi dari guru. (2) Bertanya kepada guru atau teman terkait materi yang

belum jelas. (3) Mengemukakan gagasan. (4) Mencatat penjelasan dari guru. (5)

Bekerjasama dalam kelompok. (6) Mencari informasi dari berbagai sumber

belajar untuk memecahkan persoalan. (7) Mampu mengomunikasikan hasil

diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

1.1.2. Prestasi Belajar

1.1.2.1.Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru (2008:1101),

prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dan dikerjakan).

Sedangkan belajar menurut James O. Whittaker (dalam Djamarah, 2011:12),

belajar merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui

latihan atau pengalaman. Ahli lain yakni Slameto (dalam Djamarah, 2011:13) juga

merumuskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Selanjutnya R. Gagne (dalam Susanto, 2013:01) mengungkapkan

bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Hamalik (dalam Susanto,

2013:04) juga menekankan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah

laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan

tingkah laku ini mencakup perubahan kebiasaan, sikap, dan keterampilan, serta

pengetahuan.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa melalui usahanya untuk mencapai

pengetahuan atau hasil dari pengalaman.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

1.1.3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

1.1.3.1.Hakikat IPA

Menurut Garis-Garis Besar Program Pengajaran (1994:61), Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan,

gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari

pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,

penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan.

Susanto (2013:165) mengungkapkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di

Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Sains atau IPA adalah usaha

manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada

sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga

mendapatkan suatu kesimpulan.Ilmu Pengetahuan Alam dapat diklasifikasikan

menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan

sikap. Ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh ilmuwan dan sudah membentuk konsep yang telah

dikaji dengan kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Ilmu pengetahuan alam

sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam

yang berupa kumpulan fakta dan konsep membutuhkan proses dalam menemukan

fakta dan teori yang akan digeneralisasi. Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap,

yaitu seorang ilmuwan harus memiliki sikap ilmiah dalam pembelajaran sains.

Pembelajaran IPA pada tingkat Sekolah Dasar hendaknya mampu

menuntun siswa untuk memiliki rasa ingin tahu tentang alam di lingkungan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

yang kemudian memiliki keterampilan menggali dan mencari tahu tentang fakta

ataupun masalah yang terdapat di dalamnya, sehingga siswa dapat memiliki

kemampuan untuk menuliskan hal yang mereka temukan di alam sekitar secara

ilmiah.

Menurut Sulistyorini (dalam Susanto 2013:169), ada Sembilan aspek yang

ingin dikembangkan dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingin tahu, ingin

mendapatkan sesuatu yang baru, kerjasama, tidak putus asa, tidak berprasangka,

mawas diri, bertanggungjawab, berpikir keras, dan kedisiplinan diri.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan

Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar melalui kegiatan ilmiah,

dimana ilmu pengetahuan alam dibagi menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan

alam sebagai produk, proses, dan sikap.

1.1.3.2.Tujuan IPA di Sekolah Dasar

Tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar menurut Badan Nasional

Standar Pendidikan tahun 2006 (dalam Susanto, 2013:171) antara lain:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

4) engembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga,

dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPA di

Sekolah Dasar dapat melatih siswa menjadi lebih menghargai akan ciptaan Tuhan

yaitu alam sehingga siswa dapat ikut menjaga kelestarian alam. Selain itu, dengan

adanya rasa menghargai siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahunya tentang

alam dan lingkungan sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang dapat

bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari serta menjadi bekal untuk melanjutkan ke

jenjang pendidikan selanjutnya.

1.1.4. Materi Alat Indera Pada Manusia

Materi pelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar terlebih pada kelas IV

masih dianggap cukup sulit karena penyampaian materi dalam pelajaran IPA oleh

guru masih bersifat abstrak, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

mempelajarinya. Padahal pada siswa usia sekolah dasar masih termasuk dalam

tahap operasional kongkrit. Dengan permasalahan tersebut, perlu adanya metode


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

yang dapat mempermudah siswa dalam menerima dan menangkap materi

pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah tentang alat indra

manusia. Pada siklus I telah dibahas tentang bagian-bagian alat indra pada

manusia beserta fungsinya serta cara kerja alat indra. Bagian-bagian dan fungsi

dari kelima alat indra pada manusia dibahas pada pertemuan pertama, dan

pertemuan kedua membahas tentang cara kerja dari masing-masing alat indra.

Pada siklus II telah dibahas tentang gangguan pada alat indra manusia serta cara

memelihara kebersihan dan kesehatan alat indra manusia. Gangguan dari masing-

masing alat indra beserta penyebabnya dibahas pada pertemuan pertama,

sedangkan cara memelihara kebersihan dan kesehatan masing-masing alat indra

dibahas pada pertemuan kedua.

1.1.5. Pembelajaran Kooperatif

1.1.5.1.Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Hamid Hasan (dalam Solihatin, 2007:04), Cooperative

mengandung pengertian bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran lain, karena pembelajaran

kooperatif lebih menekankan pada proses kerjasama dalam kelompok (Sanjaya,

2006:242). Menurut Isjoni (2013:14), pembelajaran kooperatif merupakan strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda (heterogen). Hal tersebut didukung dengan pendapat

Slavin (dalam Isjoni, 2013:15) yang mengemukakan bahwa pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang

dengan struktur kelompok heterogen.

Dari beberapa definisi pembelajaran kooperatif di atas, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang

menggunakan teknik bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama.

1.1.5.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Suprijono (2013:59) tujuan pembelajaran kooperatif adalah

membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggungjawab

perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh

kegiatan belajar bersama. Ahli lain yaitu Slavin (dalam Taniredja, 2013:60)

mengemukakan bahwa tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan

situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh

keberhasilan kelompoknya. Menurut Johnson & Johnson (dalam Trianto,

2013:57), tujuan pokok belajar kooperatif adalah untuk memaksimalkan belajar

siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara

individual maupun kelompok. Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Louisell

& Descamps (dalam Trianto, 2009:52) mengungkapkan bahwa jika siswa bekerja

dalam sebuah tim, maka dengan sendirinya akan memperbaiki hubungan di antara

siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan

keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

1.1.5.3. Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif

Johnson & Johnson serta Sutton (dalam Trianto, 2013:60) mengungkapkan

bahwa terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:

1) Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam belajar

kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerjasama untuk mencapai

satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses

kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses.

2) Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif akan

meningkatkan interaksi antar siswa. Interaksi yang terjadi dalam belajar

kooperatif adalah dalam hal tukar menukar ide mengenai masalah yang

sedang dipelajari bersama.

3) Tanggungjawab individual. Tanggungjawab individual dalam belajar

kooperatif dapat berupa tanggungjawab siswa dalam hal: a) membantu siswa

yang membutuhkan bantuan dan b) siswa tidak dapat hanya sekedar

“membonceng” pada hasil kerja siswa lain dalam kelompoknya.

4) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Selain dituntut untuk

mempelajari materi yang diberikan, seorang siswa juga dituntut untuk belajar

bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya. Bagaimana

siswa bersikap sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam

kelompok akan menuntut keterampilan khusus.

5) Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa adanya

proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan

membuat hubungan kerja yang baik.

Selain unsur-unsur penting, dalam model pembelajaran kooperatif juga

terdapat prinsip-prinsip yang membedakan model pembelajaran kooperatif dengan

model pembelajaran lainnya.

Prinsip-prinsip tersebut menurut Slavin (dalam Trianto, 2013:61) adalah:

1) Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria

yang ditentukan.

2) Tanggungjawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung

pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggungjawab ini

difokuskan pada usaha untuk membantuk teman yang lain dalam satu

kelompok dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi

evaluasi tanpa bantuan orang lain.

3) Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu

kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini

memastikan bahwa siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, maupun

rendah sama-sama merasa tertantang untuk melakukan yang terbaik dan

bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai.

1.1.5.4. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Jarolimek & Parker (dalam Isjoni, 2013:36), kelebihan atau

keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif ini adalah: 1) saling

ketergantungan yang positif, 2) adanya pengakuan dalam merespon perbedaan

individu, 3) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, 4)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

suasana kelas yang rileks dan menyenangkan, 5) terjalinnya hubungan yang

hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru, dan 6) memiliki banyak

kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.

1.1.5.5. Macam-macam Tipe dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2013:74) ada beberapa macam tipe dalam model

pembelajaran Kooperatif. Macam-macam tipe pembelajaran tersebut antara lain:

1. Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)

Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan tipe

yang Tipe ini dikembangkan oleh Slavin dan merupakan salah satu

tipe kooperatif yang menekankan adanya aktivitas dan interaksi

diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal.

2. Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif model jigsaw merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota. Setiap kelompok diberi

informasi yang membahas salah satu topik dari materi pelajaran.

3. Tipe Teams Games Tournaments (TGT)

TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang

beranggotakan 5 sampai 6 siswa yang memiliki kemampuan, jenis

kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda. Penerapan TGT hampir

mirip dengan STAD dalam hal komposisi kelompok, dan lembar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

kerjanya. Bedanya, jika STAD istilah yang digunakan adalah kuis,

maka dalam TGT istilah tersebut biasanya berganti menjadi game

akademik.

4. Tipe Group Investigation (Investigasi Kelompok)

Model ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks

karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan

pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran

demokrasi. Setiap kelompok bebas memilih sub topik dari keseluruhan

materi yang diajarkan, dan kemudian membuat laporan kelompok.

Model ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir mandiri.

5. Tipe Struktural

Tipe ini menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang

untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Terdapat enam

komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe pendekatan

struktural. Keenam komponen itu adalah sebagai berikut: struktural

dan konstruk yang berkaitan, prinsip-prinsip dasar, pembentukan

kelompok dan pembentukan kelas, kelompok, tata kelola, dan

keterampilan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

1.1.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1.1.6.1.Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Student Team-Achievement Division atau yang sering dikenal dengan

STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang dalam aplikasi

pembelajarannya menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota

tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen (Trianto, 2013:68). Menurut

Isjoni (dalam Taniredja,2013: 64) menyatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe STAD yang dikembangkan oleh Slavin ini merupakan salah satu

tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara

siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi

pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang model pembelajaran kooperatif

tipe STAD, dapat ditarik kesimpulan bahwa model kooperatif tipe STAD

merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas dan

interaksi kelompok dimana dalam satu kelompok tersebut terdiri dari 4-6 orang

siswa yang heterogen dalam pengetahuan, agama, suku, dan budaya.

1.1.6.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Menurut Rusman (2011:215) langkah-langkah model pembelajaran

kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dikelompokkan

menjadi beberapa langkah berikut, antara lain:

1. Penyampaian tujuan

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin

dicapai dari pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

2. Pembagian kelompok

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa pada

setiap kelompoknya dan memprioritaskan heterogenitas (keragaman) dari segi

prestasi akademik, gender atau jenis kelamin, serta ras atau etnik.

3. Presentasi guru

Guru menyampaikan materi pelajaran yang terlebih dahulu sudah

menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai dari pembelajaran tersebut

dan pentingnya materi yang akan dipelajari. Guru memberikan motivasi

kepada siswa agar siswa dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam

proses pembelajaran, guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau

masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga

menjelaskan tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dapat

dikuasai siswa.

4. Kegiatan belajar dalam Tim (Kerja tim)

Siswa belajar dalam kelompok. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai

pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan

masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan

pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan apabila

diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari model pembelajaran

tipe STAD.

5. Kuis (Evaluasi)

Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui pemberian kuis tentang materi

yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

masing-masing kelompok. Siswa diberikan ruang secara individual dan tidak

diperbolehkan untuk bekerja sama, sekalipun itu dalam satu kelompok. Ini

dilakukan agar siswa secara mampu bertanggung jawab kepada dirinya

sendiri dan tidak bergantung pada orang lain dalam memahami bahan ajar

tersebut.

6. Pemberian penghargaan pada kelompok

Guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan nilai dengan rentang 0-100.

Selanjutnya guru memberikan penghargaan atas keberhasilan kelompok

dengan melakukan penghitungan skor individu dan menghitung skor

kelompok.

Sejalan dengan Rusman, ahli lain yakni Trianto (2013:70) juga

mengemukakanbahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD

terdiri dari enam langkah atau fase, antara lain:

1. Fase 1 (Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran

tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

2. Fase 2 (Menyajikan/menyampaikan informasi)

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara mendemonstrasikan

materi pembelajaran yang akan diajarkan atau lewat bahan bacaan.

3. Fase 3 (Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar)

Guru menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan kegiatan

kelompok secara efisien.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

4. Fase 4 (Membimbing kelompok bekerja dan belajar)

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

5. Fase 5 (Evaluasi)

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan secara

individu ataupun dengan cara masing-masing kelompok mempresentasikan

hasil kerjanya.

6. Fase 6 (Memberikan penghargaan)

Guru mencari cara untuk memberikan penghargaan baik dalam proses

pembelajaran maupun untuk hasil belajar individu dan kelompok.

Berdasarkan kedua ahli di atas, peneliti memutuskan untuk

menggabungkan pendapat kedua ahli dalam menentukan langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe STAD, antara lain:

1. Penyampaian tujuan

2. Pembagian kelompok

3. Penyajian/penyampaian materi

4. Kegiatan dalam kelompok

5. Kuis (evaluasi)

6. Pemberian penghargaan

2.2. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelusuran yang peneliti lakukan terhadap skripsi yang

mengulas tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak sedikit, namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

yang membahas tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi

alat indera manusiauntuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa

kelas IV di SD Negeri Glagahan belum pernah ditemukan. Penelitian yang relevan

dengan penelitian ini sebagai berikut:

2.2.1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Adi (2007) dengan judul “Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas V SD

Kalipucangkulon 02 Jepara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan hasil belajar dan kemampuan komunikasi matematika siswa

kelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara. Penelitian ini merupakan

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakandengan dua siklus, setiap

siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,pengamatan, dan

refleksi. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswakelas V

SD Kalipucangkulon 02 Jepara pada subpokok bahasan SatuanPengukuran

Luas dan Volume pada tahun pelajaran 2005/2006. Data diambildengan

menggunakan tes dan lembar pengamatan. Hasil penelitian ini

menunjukkan skor rata-rata kemampuan komunikasimatematika siswa

dalam pembelajaran meningkat dari rata-rata 2,0 pada siklus Imenjadi

3,125 pada siklus II dari skala maksimum 4. Banyaknya siswa

yangmemperoleh skor rata-rata ≥ 2,5 dalam mengerjakan soal komunikasi

matematikajuga meningkat dari 16 siswa (43,25%) pada siklus I menjadi

29 siswa (78,38%)pada siklus II. Pada hasil belajar siswa juga mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

peningkatan, diperolehnilai rata-rata kelas 64,73 dengan persentase

ketuntasan klasikal sebesar 37,84%sebelum diadakan penelitian meningkat

menjadi 70,14 dengan persentaseketuntasan klasikal sebesar 51,35% pada

siklus I meningkat lagi menjadi 77,70dengan persentase ketuntasan

klasikal sebesar 81,08% pada siklus II. Dari hasiltersebut dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipeSTAD

dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan komunikasi

matematikasiswa kelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara.

2.2.2. Penelitian Ayunani (2013) dengan judul “Peningkatkan Keaktifan Siswa

Kelas IV Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD dalam Pembelajaran IPA di SD Negeri Sukomangli 01 Kecamatan

Reban Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2012/2013”. Penelitian ini

bertujuan untukmeningkatkan keaktifan siswa dan untuk mengetahui

seberapa besar peningkatan yang terjadi dalam pembelajaran IPA Kelas IV

SD Negeri Sukomangli 01 melalui implementasi model pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dengan tahaptahap perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi. Subjek penelitian ini siswa kelas IV SDN Sukomangli 01 yang

berjumlah 12 siswa terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan. Variabel yang

diselidiki adalah keaktifan siswa, keterampilan guru dan hasil belajar.

Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar observasi.

Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Sukomangli

01 Kecamatan Reban Kabupaten Batang tahun pelajaran 2012/ 2013 dapat

ditingkatkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Keaktifan siswa pada kondisi awal sebesar 39% telah meningkat menjadi

83% pada kondisi akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

implementasi model pembelajaran koopertif tipe STAD dapat

meningkatkan keaktifan serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA

di Kelas IV SD Negeri Sukomangli 01 Reban Batang.

2.2.3. Penelitian Pralisti (2014) dengan judul “Penerapan Pendekatan

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten

Klaten Tahun Ajaran 2013/2014”. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS materi Masalah Sosial

siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi dengan penerapan pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas IV

SD Kanisius Nglinggi yang berjumlah 14 siswa. Teknik pengumpulan data

dilakukan melalui Observasi, tes, dokumentasi, wawancara. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan pendekatan

pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan

Kabupaten Klaten. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

belajar siswa dari sebelum tindakan dengan rata-rata kelas mencapai 55,71

setelah dilakukan tindakan siklus 1 meningkat menjadi 63,57 dan pada

siklus II meningkat menjadi 80,71. Peningkatan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) hasil belajar siswa dari sebelum tindakan hanya 28,57%

siswa yang nilainya di atas KKM, pada siklus I siswa yang mendapat nilai

di atas KKM 42,85%, dan pada siklus II siswa yangmendapat nilai di atas

KKM 78,57%. Penerapan pendekatan pembelajaranKooperatif Tipe STAD

dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV SD Kanisius Nglinggi

Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten.

2.2.4. Penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2015) dengan judul

“Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas III A SDK Demangan Baru

1”. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan keaktifan

dan prestasi belajar siswa kelas III A mata pelajaran PKn SDK Demangan

Baru 1, (2) untuk meningkatkan dan mengetahui peningkatan keaktifan

belajar siswa kelas III A mata pelajaran PKn SDK Demangan Baru 1

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, (3)

untuk meningkatkan dan mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa

kelas III A mata pelajaran PKn SDK Demangan Baru 1 dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian

yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang masuk dalam

kriteria cukup aktif pada indikator (1) partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran (2) keberanian mengungkapkan pendapat (3) tanggung

jawab terhadap tugas. Pada kondisi awal mendapatkan 14,81%, sementara

pada siklus I mendapatkan 55,55%, dan pada siklus II mendapatkan

70,37%. Pada prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa presentase lulus

KKM kondisi awal 64,27% siswa yang lulus KKM, semestara pada siklus

I mendapatkan 70,07% yang lulus KKM dari 27 siswa dan pada siklus II

mendapatkan 96,29%. Prestasi belajar siswa juga menunjukkan bahwa

rata-rata kelas mengalami peningkatan yaitu pada kondisi awal 77,64,

sementara pada siklus I meningkat menjadi 81,81 dan pada siklus II juga

mengalami peningkatan menjadi 88,89.

Kebaharuan penelitian yang dilakukan ini dengan penelitian-penelitian lain

yang relevan terletak pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

pada Mata Pelajaran IPA materi Panca Indera Manusia. Penelitian ini dilakukan

pada siswa kelas IV SD. Tujuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD yaitu untuk meningkatkan keaktifan belajar serta prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Adi (2007) Penerapan Model


Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD dalam
Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar dan Kemampuan
Komunikasi Matematika
Siswa Kelas V
SD Kalipucangkulon 02
Jepara.

Ayunani (2013) Peningkatkan


Keaktifan Siswa Kelas IV Yang Diteliti
Melalui Implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Peningkatan Keaktifan
STAD dalam Pembelajaran
dan Prestasi Belajar IPA
IPA di SD Negeri Sukomangli
01 Kecamatan Reban Menggunakan Model
Kabupaten Batang Tahun
Pelajaran 2012/2013. Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Pada Siswa

Pralisti (2014) Kelas IV SD


Penerapan Pendekatan
NegeriGlagahan Tahun
Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Ajaran 2015/2016
untukMeningkatkan
Hasil Belajar IPS Kelas IV
SD Kanisius Nglinggi Klaten
Tahun Ajaran 2013/2014

Novitasari (2015)
Peningkatan Keaktifan dan
Prestasi Belajar PKn
Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Kelas
IIIA SDK Demangan Baru 1

Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

2.3.Kerangka Berpikir

Siswa memiliki keaktifan yang berbeda-beda terhadap suatu materi

pembelajaran maupun kegiatan pembelajaran tertentu, ada yang tinggi ada pula

yang rendah. Keaktifan yang tinggi terlihat dengan tingkat aktivitas siswa dalam

keikutsertaan dalam pembelajaran, sedangkan keaktifan yang rendah terlihat saat

siswa memilih untuk pasif dalam keikutsertaannya dalam kegiatan pembelajaran.

Hal tersebut seperti yang terlihat pada siswa kelas IV SD Negeri Glagahan yang

sebagian besar siswanya terlihat pasif dan tidak menunjukkan keaktifan dalam

kegiatan belajar mengajar yang berdampak pada rendahnya pula prestasi belajar

siswa. Hal ini bukan semata-mata salah siswa itu sendiri. Kemungkinan juga

kesalahan metode atau pendekatan guru dalam mengajar, maka pembelajaran

perlu dirancang agar siswa dapat berpeluang untuk berinteraksi serta

berkomunikasi untuk mengembangkan dan mengoptimalkan keaktifan siswa yang

akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peneliti hendak melakukan penelitian dengan meningkatkan keaktifan

siswa yang akan berdampak pula pada prestasi belajar siswa dengan cara

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan melihat kelebihan

dari STAD itu sendiri, yaitu melatih serta mengolah interaksi dan komunikasi

siswa, agar lebih aktif dalam pembelajaran serta dapat memperoleh pemahaman

tentang materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikiran dalam penelitian ini

sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Kondisi Awal Pembelajaran berpusat pada Keaktifan belajar dan


guru (metode ceramah) prestasi belajar IPA
kelas IV rendah
Keaktifan
belajar dan
prestasi Penerapan
Siklus I dan II model Tindakan
belajar IPA
kelas IV kooperatif tipe
meningkat STAD

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2.4.Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dalam penelitian ini dapat

dirumuskan hipotesis tindakan, antara lain:

2.4.1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD

Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia dapat ditempuh dengan

melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan langkah-langkah: 1)penyampaian tujuan, 2)

pembagian kelompok, 3) penyajian/penyampaian materi, 4) kegiatan

dalam kelompok, 5) kuis (evaluasi),6) pemberian penghargaan.

2.4.2. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat

indera manusiadari skor rata-rata kondisi awal 54,7 (rendah) menjadi 70

(tinggi).

2.4.3. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat

indera manusia dari nilai rata-rata kondisi awal 69,4 menjadi 80 dan dari

persentase ketuntasan belajar 35% menjadi 75%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab III ini akan dibahas tentang jenis penelitian, setting penelitian,

rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, kisi-kisi soal

(instrumen evaluasi), validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data, serta

indikator keberhasilan tindakan.

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan

keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA adalah Penelitian

Tindakan Kelas (classroom action research). Menurut Kemmis dan Mc. Taggart

(dalam Muslich, 2010:08), Penelitian Tindakan Kelas adalah studi yang dilakukan

untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan

secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. Pernyataan tersebut

didukung oleh pernyataan ahli lain yakni Suyanto (dalam Muslich, 2010:09) yang

mengungkapkan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar guru dapat meningkatkan

kualitas kegiatan pembelajaran di kelas secara profesional.

Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk

meningkatkan mutu proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dengan

melalui beberapa tahap, yakni tahap merencanakan, melaksanakan, mengamati,

dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

partisipatif.

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif,

yaitu bahwa penelitian dilakukan melalui kerjasama atau partisipasi antara peneliti

dan guru kelas. Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal

sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak

perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau,

mencatat, dan mengumpulkan data, kemudian menganalisis data dan melaporkan

hasil penelitian.

Menurut Kurt Lewin (dalam Kunandar, 2008:42), penelitian tindakan

adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi yang keempat tahap tersebut merupakan satu

siklus tindakan. Setelah keempat tahap dalam satu siklus tersebut dilakukan dan

jika dirasa hasil yang diperoleh dari siklus pertama belum memenuhi target, maka

akan dilanjutkan pada siklus yang kedua. Hal tersebut sering disebut dengan

desain penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian

yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010:17)

seperti yang tampak pada gambar berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Observasi

Gambar 3.1. Model siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart

Empat aspek pokok dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut

Kemmis dan Mc Taggart (dalam Kunandar, 2008:70-76) adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara

kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan disusun

berdasarkan masalah dan hipotesis tindakan yang diuji secara empiris

sehingga perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek dan hasil

proses belajar mengajar, sekaligus mengungkap faktor pendukung dan

penghambat pelaksanaan tindakan. Rencana penelitian disusun berdasarkan

hasil pengamatan awal yang reflektif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

b. Tindakan

Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar

dan terkendali yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.

Praktik diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan digunakan

sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang

disertai niat untuk memperbaiki keadaan.

c. Observasi

Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan

pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja proses belajar

mengajar. Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan

terkait. Observasi perlu direncanakan dan juga didasarkan dengan

keterbukaan pandangan dan pikiran serta bersifat responsif. Objek observasi

adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruh (yang disengaja dan tidak

disengaja), keadaan dan kendala tindakan direncanakan dan pengaruhnya,

serta persoalan lain yang timbul dalam konteks terkait.

d. Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis

seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi (perenungan) merupakan

kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua

informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan. Refleksi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata

dalam tindakan strategis.

3.2. Setting Penelitian

Dalam setting penelitian ini akan dijabarkan tentang lokasi penelitian,

subjek penelitian, objek penelitian, serta waktu pelaksanaan penelitian.

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Glagahan yang beralamat di

Glagahan, Caturharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, 55761.

3.2.2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Glagahan

TahunAjaran 2015/2016 dengan jumlah 17 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-

laki dan 12 siswa perempuan.

3.2.3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran IPA materi alat indera manusia dengan KD Mendeskripsikan

hubungan antara struktur pancaindera dengan fungsinya menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SDNegeri Glagahan

Tahun Pelajaran 2015/2016. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari peran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sedangkan prestasi belajar siswa dapat

dilihat dari tes evaluasi yang dilakukan setelah pembelajaran berlangsung.

3.2.4. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 12 bulan pada semester ganjil tahun

pelajaran 2015/2016 hingga semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017, yaitu pada

bulan September 2015-September2016.

Tabel.3.1 Jadwal Penelitian

Bulan
Mar
No Kegiatan

Agu
Nov

Apr

Nov
Okt

Mei

Okt
Feb

Jun
Sep

Des
Jan

Sep

Des
Jul
1. Permohonan ijin
penelitian
2. Observasi pra penelitian
3. Penyusunan proposal
4. Penelitian
5. Pengumpulan data hasil
penelitian
6. Penyusunan laporan
penelitian
7. Ujian Skripsi
8. Revisi
9. Pembuatan Artikel

3.2.5. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, Setiap siklus terdiri dari dua

pertemuan yang pembelajara setiap siklusnya menggunakan model pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD. Rencana tindakan pada penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

3.2.5.1. Persiapan (Pra-Siklus)

1. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Glagahan.

2. Observasi kepada siswa di kelas IV untuk mengetahui kondisi awal

pelaksanaan pembelajaran sebelum dilakukannya tindakan atau penelitian.

3. Peneliti meminta data nilai siswa kelas IV semester I pada tahun

sebelumnya.

4. Wawancara kepada guru kelas untuk mengidentifikasi permasalahan yang

muncul sebagai penyebab kurangnya keaktifan siswa serta rendahnya hasil

prestasi belajar siswa dalam materi alat indera pada manusia.

5. Peneliti membuat RPP, LKS, kisi-kisi soal, Instrumen penilaian, media,

dan instrumen penelitian yang didiskusikan dengan guru kelas dalam

melaksanakan tindakan.

6. Peneliti bersama guru kelas membentuk kelompok-kelompok yang terdiri

dari 4-5 siswa setiap kelompoknya yang di dalamnya terdapat siswa yang

memiliki tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang berbeda

(heterogen) untuk tindakan pada pertemuan pertama.

7. Mempersiapkan penghargaan yang diberikan kepada kelompok terbaik.

3.2.5.2. Rencana Tindakan Tiap Siklus:

Penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan

sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan tindakan siklus I


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Pada tahap perencanaan siklus I ini peneliti membuat silabus,

RPP, LKS, soal evaluasi, dan membuat bahan ajar yang sesuai dengan

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan

diteliti serta menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dalam pembuatan perangkat pembelajaran.Setelah perangkat

pembelajaran selesai dibuat, peneliti kemudian menyiapkan lembar

observasi yang digunakan saat pemberian tindakan, serta menyiapkan

media pembelajaran dan sumber belajar lainnya.Setelah semua selesai,

peneliti kemudian mengelompokkan siswa-siswa menjadi 5 kelompok

yang terdiri dari 4-5 siswa setiap kelompoknya dan bersifat heterogen.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan selama 2 jam pelajaran (2x35 menit) pada masing-masing

pertemuan, yang menekankan pada pengenalan alat indera pada

manusia dan kegunaan dari bagian-bagian alat indera manusia tersebut.

1) Pertemuan 1

a) Guru menyiapkan perangkat pembelajaran (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran).

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang

ingin dicapai dalam pembelajaran.(Langkah 1 STAD)

c) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 4-5 siswa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

(Langkah 2 STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

d) Guru menampilkan berbagai gambar alat indera pada

manusiadidepan kelas.

e) Guru bertanya tentang wujud alat indera dari gambar yang

ditampilkan.

f) Guru menjelaskan secara singkat tentang alat indera pada

manusia, serta kegunaannya.(Langkah 3 STAD)

g) Guru meminta siswa mengerjakan LKS bersama dengan

kelompok. Sembari siswa mengerjakan tugas LKS, guru

mengamati dan memberi nilai kepada setiap siswa dalam

diskusi.(Langkah 4 STAD)

h) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan kelompok.

i) Guru memberi penguatan tentang materi yang dibahas.

j) Siswa mengerjakan kuis individu.(Langkah 5 STAD)

k) Guru memberi skor individu kepada masing-masing siswa.

l) Guru memberi penghargaan kepada kelompok

terbaik.(Langkah 6 STAD)

2) Pertemuan 2

a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang

ingin dicapai dalam pembelajaran.(Langkah 1 STAD)

b) Guru mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan

yang lalu.(Langkah 3 STAD)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

c) Siswa dibagi ke dalam kelompok yang sama dengan

pembagian kelompok pada pertemuan yang lalu.(Langkah 2

STAD)

d) Setiap kelompok mengerjakan LKS dari guru.(Langkah 4

STAD)

e) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan dari masing-

masing kelompok.

f) Guru memberi penguatan tentang materi yang dibahas.

g) Setiap siswa mengerjakan soal evaluasi. (Langkah 5 STAD)

a) Guru memberi penghargaan kepada kelompok

terbaik.(Langkah 6 STAD)

c. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

dengan mengisi lembar observasi tentang keaktifan siswa yang telah

dibuat oleh peneliti, apakah hasil dari tindakan yang dilakukan sesuai

dengan harapan peneliti atau belum.Di dalam observasi ini peneliti

juga menggunakan bantuan kamera untuk mengambil gambar aktivitas

siswa selama proses pembelajaran.

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi tentang kendala, hambatan, dan

keberhasilan yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan. Peneliti

juga merancang tindakan selanjutnya sebagai dasar perbaikan siklus

selanjutnya jika belum terjadi peningkatan keaktifan serta hasil belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Jika hasil dari pemberian tindakan masih belum sesuai dengan harapan

peneliti, maka peneliti menentukan dan merencanakan tindak lanjut

yang akan dilakukan (melanjutkan pada siklus II).

2. Siklus II

Pelaksanaan siklusII ini hampir sama dengan pelaksanaan siklus I.

a. Perencanaan tindakan siklus II

Perencanaan tindakan pada siklus II ini hampir sama dengan

perencanaan tindakan pada siklus I. Sebelum melakukan tindakan pada

siklus II ini, peneliti membuat silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, serta

membuat bahan ajar setelah perangkat pembelajaran selesai dibuat,

peneliti kemudian menyiapkan lembar observasi, menyiapkan media

pembelajaran dan sumber belajar lainnya.

b. Pelaksanaan tindakan

Siklus kedua ini juga dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan selama 2

jam pelajaran (2x35) pada masing-masing pertemuan, yang

menekankan pada kelainan yang dapat menyerang alat indera manusia

serta cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat indera manusia.

1) Pertemuan 1

a) Guru menyiapkan perangkat pembelajaran (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran).

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang

ingin dicapai dalam pembelajaran.(Langkah 1 STAD)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

c) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok sesuai dengan hasil

evaluasi pada siklus I. (Langkah 2 STAD)

d) Guru membagikan media pembelajaran kepada masing-masing

kelompok.

e) Guru bertanya tentang penyakit yang dapat dialami oleh

masing-masing alat indera.

f) Guru menjelaskan secara singkat tentang aturan melakukan

kegiatan pembelajaran.(Langkah 3 STAD)

g) Guru meminta siswa mengerjakan LKS bersama dengan

kelompok. Sembari siswa mengerjakan tugas LKS, guru

mengamati dan memberi nilai kepada setiap siswa dalam

diskusi.(Langkah 4 STAD)

h) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan kelompok.

i) Guru memberi penguatan tentang materi yang dibahas.

j) Guru memberikan kuis kepada siswa. (Langkah 5 STAD)

k) Guru memberi kesimpulan pembelajaran

l) Guru memberi penghargaan kepada kelompok

terbaik.(Langkah 6 STAD)

2) Pertemuan 2

a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang

ingin dicapai dalam pembelajaran.(Langkah 1 STAD)

b) Guru mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan

yang lalu. (Langkah 3 STAD)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

c) Guru bertanya jawab tentang cara merawat kebersihan dan

kesehatan alat indera.

d) Siswa dibagi ke dalam kelompok yang sama dengan

pembagian kelompok pada pertemuan yang lalu.(Langkah 2

STAD)

e) Setiap kelompok mengerjakan LKS dari guru.(Langkah 4

STAD)

f) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan dari masing-

masing kelompok.

g) Guru memberi penguatan tentang materi yang dibahas.

h) Setiap siswa mengerjakan soal evaluasi.(Langkah 5 STAD)

i) Guru memberi penghargaan kepada kelompok

terbaik.(Langkah 6 STAD)

c. Observasi

Observasi pada siklus II ini sama dengan observasi pada siklus I,

yakni peneliti selaku observer melakukan observasi selama proses

pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi tentang

keaktifan siswa yang telah dibuat oleh peneliti, apakah hasil dari

tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan harapan.

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi dengan melihat, dan mengkaji hasil

yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Peneliti kemudian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

merencanakan dan menentukan tindak lanjut yang dilakukan atas hasil

yang diperoleh di siklus 2.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keaktifan dan

prestasi belajar IPA dalam materi alat indera pada manusia. Untuk mengukur

variabel keaktifan dan prestasi belajar, penulis mengumpulkan data dengan

teknik sebagai berikut.

3.3.1. Teknik Non Tes

3.3.1.1.Observasi

Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan

secara sistematis, logis, obyektif, dan rasional mengenai berbagai

fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi

buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009:153). Observasi atau

pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya

perilaku, aktivitas, dan proses lainnya (Kunandar, 2008:143). Observasi

dilakukan pada pra-tindakan dan selama tindakan. Observasi yang

dilakukan pada pra-tindakan bertujuan untuk mengetahui kondisi awal dari

keaktifan siswa sebelum diberi tindakan. Sedangkan observasi yang

dilakukan selama pemberian tindakan bertujuan untuk mengetahui

peningkatan keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

3.3.1.2. Kuesioner (Angket)

Menurut Masidjo (1995:70) kuesioner atau angket adalah suatu

daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab

oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.

3.3.1.3. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara

verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi

atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi

dengan permasalahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2008:157).

Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk memperoleh informasi

tentang peningkatan keaktifan siswa serta pengaruh penggunaan model

pembelajaran tipe STAD terhadap peningkatan keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPA. Kegiatan wawancara dilakukan kepada siswa serta guru

kelas setelah pemberian tindakan pada siklus I dan siklus II.

3.3.1.4. Dokumentasi

Dokumentasi memungkinkan peneliti untuk memperoleh informasi

dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada

responden (Sukardi, 2007:81). Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui

kondisi awal dari hasil belajar siswa dengan mengumpulkan nilai siswa

pada tahun-tahun sebelumnya untuk KD yang sama dengan KD yang

diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

3.3.2. Teknik Tes

3.3.2.1.Tes tertulis (Evaluasi)

Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan

kepada siswa dalam bentuk tulisan. Tes ini terdiri dari sejumlah

pertanyaan tertulis untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat

perkembangan aspek psikologis tertentu (prestasi, hasil belajar, bakat,

kecerdasan, minat, dan berbagai aspek kepribadian lainnya) yang harus

dijawab secara tertulis pula (Kunandar, 2008:187). Tes tertulis dilakukan

secara individu pada akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar yang dilakukan pada siklus I dan siklus II.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian (Sanjaya, 2009). Dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis

instrumen penelitian, yaitu non tes untuk mengukur keaktifan siswa,

sedangkan tes untuk mengukur prestasi belajar siswa. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara, lembar

observasi, kuesionerserta soal tes.

3.4.1. Instrumen Non Tes

Teknik non tes digunakan apabila sifat suatu objek yang akan diukur

berupa perubahan tingkah laku yang lebih berhubungan dengan apa yang

dapat dikerjakan yang dapat diamati indera-indera, yang bersifat konkret

dan dapat diukur dengan alat pengukur non tes (Masidjo, 1995:58).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

3.4.1.1. Lembar Observasi

Penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan yang dibuat

dari indikator-indikator keaktifan yang didapat dari pendapat beberapa

para ahli. Observasi dilakukan pada pra-tindakan serta pada proses

pemberian tindakan. Dari observasi ini diperoleh data tentang keaktifan

dengan pengamatan langsung ketika sebelum dilakukan tindakan dan pada

saat proses pembelajaran menggunakan metode koorperatif tipe STAD

pada pertemuan 1 dan 2 siklus I dan pertemuan 1 dan 2 pada siklus II.

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan pedoman

observasi yang sama antara pra-tindakan dan saat pemberian tindakan.

Berikut adalah kisi-kisi lembar observasi keaktifan belajar siswa.

Table 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa

No. Indikator Keaktifan No. Aitem


1. Memperhatikan penjelasan/instruksi dari guru. A
2. Bertanya kepada guru atau teman terkait materi yang
B
belum jelas
3. Mengemukakan gagasan C
4. Mencatat penjelasan dari guru D
5. Bekerjasama dalam kelompok E
6. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk
F
memecahkan persoalan
7. Mampu mengomunikasikan hasil diskusi kelompok G

Observasi dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap,

tahappertama adalah tahap pra-siklus atau sebelum penelitian untuk

mengukur dan mencari data awal mengenai keaktifan siswa. Selanjutnya

tahap kedua adalah observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama dan

pertemuan kedua siklus I untuk mendapatkan data keaktifan siswa selama

diberikan tindakan menggunakan STAD. Tahap ketiga adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

mengobservasi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II

untuk mencari data apakah ada peningkatan keaktifan siswa dari data awal

yang sudah didapatkan oleh peneliti ke siklus I dan siklus II.

Tabel 3.3 Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Aspek yang Diamati


No Nama
A B C D E F G

Total

Keterangan :
A : Memperhatikan penjelasan/instruksi dari guru.
B : Bertanya kepada guru/teman terkait materi yang belum jelas.
C : Mengemukakan gagasan.
D : Mencatat penjelasan dari guru.
E : Bekerjasama dalam kelompok.
F : Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan.
G : Mampu mengomunikasikan hasil diskusi kelompok.

3.4.1.2. Kuesioner

Dalam penelitian ini selain menggunakan lembar observasi, peneliti

juga menyebarkan lembar kuesioner untuk mengetahui keaktifan belajar

siswa, kuesioner keaktifan belajar siswa juga dibuat dari indikator-

indikator keaktifan yang didapat dari pendapat para ahli. Penyebaran

lembar kuesioner ini dilakukan setelah proses pembelajaran selesai pada

setiap pertemuannya. Penyebaran lembar kuesioner yang dilakukan pada

penelitian ini menggunakan pedoman kuesioner yang sama antara pra-

tindakan dan saat pemberian tindakan. Berikut adalah kisi-kisi lembar

kuesioner keaktifan belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa

No Indikator No Aitem

1. Memperhatikan penjelasan/instruksi dari guru. 1, 5, 11


2. Bertanya kepada guru/teman terkait materi yang belum jelas. 3, 4
3. Mengemukakan gagasan. 6, 7
4. Mencatat penjelasan dari guru. 2
5. Bekerjasama dalam kelompok. 8, 9, 10
6. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk
12, 13
memecahkan persoalan.
7. Mampu mengomunikasikan hasil diskusi kelompok. 14
Total 14
Penyebaran kuesioner dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama

adalah tahapan pra-siklus atau sebelum penelitian, hal ini dilakukan

peneliti untuk mengukur dan mencari data awal mengenai keaktifan siswa.

Selanjutnya tahap kedua adalah penyebaran kuesioner yang dilakukan

pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I untuk mendapatkan

data keaktifan siswa selama diberikan tindakan menggunakan STAD.

Tahapan yang ketiga adalah penyebaran kuesioner pada pertemuan

pertama dan pertemuan kedua siklus II untuk mencari data apakah ada

peningkatan keaktifan siswa dari awal, siklus I dan siklus II.

Berikut ini adalah pedoman penskoran kuesioner pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kuesioner

Skor Kualifikasi
5 Sangat Sering
4 Sering
3 Kadang-kadang
2 Jarang
1 Tidak pernah
Pada lembar observasi terdapat lima pilihan jawaban yang tersedia

yaitu SS (Sangat Sering), S (Sering), KK (Kadang-kadang), J (Jarang), dan

TP (Tidak pernah). Penentuan skor pada masing-masing jawaban yaitu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

skor 5 untuk SS (Sangat Sering), skor 4 untuk S (Sering), skor 3 untuk KK

(Kadang-kadang), skor 2 untuk J (Jarang), dan skor 1 untuk TP (Tidak

pernah). Berikut adalah lembar kuesioner yang disebarkan oleh peneliti

pada pra tindakan dan saat dilakukan tindakan.

Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa

No Pilihan Jawaban
Pernyataan
SS S KK J TP
Saya mendengarkan penjelasan yang disampaikan
1.
oleh guru
2. Saya membuat catatan materi pembelajaran
Saya bertanya kepada teman apabila ada materi yang
3.
belum jelas
Saya bertanya kepada guru apabila ada materi yang
4.
belum jelas
5. Saya membaca materi pelajaran saat di kelas
6. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
Saya berani menyampaikan pendapat dalam
7.
kelompok
8. Saya bisa bekerjasama dalam kelompok
Saya mendapatkan pembagian tugas dalam kegiatan
9.
kelompok
Saya membantu teman dalam kelompok yang
10.
mengalami kesulitan
11. Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh
Saya berusaha mencari informasi dari sumber lain
12.
dalam mengerjakan tugas
13. Saya membaca buku dari sumber lain
14. Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok
Total
Keterangan:

SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan

II (PAP) untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa kelas IV SD

Negeri Glagahan. Berikut adalah tabel Penilaian Acuan Patokan (PAP)

menurut Masidjo (1995:157).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar

Rentang Nilai Tingkat Keaktifan


81 – 100 Sangat tinggi
66 – 80 Tinggi
56 – 65 Sedang
46 – 55 Rendah
0 – 45 Sangat rendah

Berdasarkan tabel PAP II di atas, peneliti memodifikasi menjadi tiga

kategori tingkat keaktifan belajar. Berikut tabel PAP II yang telah

dimodifikasi oleh peneliti mengenai keaktifan belajar pada tabel 3.8

Tabel 3.8 Kategori Penskoran Keaktifan Belajar

Rentang Nilai Kategori Keaktifan Belajar


66 – 100 Tinggi
-65 Sedang
0 – 55 Rendah

Berdasarkan tabel 3.8 di atas, apabila rata-rata skor keaktifan belajar

siswa dari skor 66 - 100 maka tingkat keaktifan belajar siswa dapat

dinyatakan tinggi. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 56 - 65

maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan sedang. Sedangkan

apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 0 - 55 maka tingkat keaktifan

belajar siswa dapat dinyaatakan rendah.

3.4.1.3. Pedoman Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono,

2014:72). Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada guru kelas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

IV sebelum melaksanakan tindakan (penelitian) yang bertujuan untuk

mengetahui kondisi awal dari proses pembelajarannya, yaitu keaktifan

belajar dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.Berikut ini

adalah panduan wawancara yang telah peneliti susun sebelum melakukan

wawancara.

Tabel 3.9 Kisi-Kisi Wawancara

No Indikator No Aitem
1. Proses pembelajaran di kelas 1,2
2. Keaktifan belajar siswa 3,4
3. Prestasi belajar siswa 5,6

Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Guru

No. Pertanyaan Jawaban


Apakah menggunakan model pembelajaran
1. dalam penyampaian materi? (Jika iya) Model
pembelajaran apa yang digunakan?
Apa kesulitan yang dialami guru ketika
2.
menyampaikan materi dalam pembelajaran IPA?
Apakah siswa memperlihatkan sikap antusias
3.
dalam kegiatan pembelajaran IPA?
Apakah siswa terlihat aktif dalam kegiatan
4.
pembelajaran IPA?
5. Bagaimana nilai rata-rata pelajaran IPA?
Apakah nilai rata-rata IPA sudah memenuhi
6.
standar dalam KKM?

Sebelum peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV,

peneliti terlebih dahulu menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan kepada guru kelas IV sebagai pedoman wawancara. Wawancara

kepada guru kelas IV dilakukan sebelum penelitian dilakukan (pra-siklus)

untuk mendapatkan data awal tentang keaktifan dan prestasi dari seluruh

siswa kelas IV.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

3.4.2. Instrumen Tes

Tes adalah beberapa pertanyaan atau alat yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan yang dimiliki individu atau

kelompok (Arikunto, 1996:150). Teknik tes digunakan apabila sifat suatu

objek yang akan diukur berupa perubahan tingkah laku yang berhubungan

dengan apa yang diketahui, apa yang dipahami, atau proses psikis lainnya

yang tidak dapat diamati dengan indera-indera, yang bersifat abstrak

(Masidjo, 1995: 58). Sejalan dengan pendapat di atas, Kunandar (2008:

186) juga mengungkapkan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan yang

diberikan kepada seseorang ataupun sejumlah orang untuk mengetahui

tingkat perkembangan satu atau beberapa aspek psikologis yang dapat

berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap, dan kecerdasan.

Berikut adalah kisi-kisi soal sebelum validasi yang digunakan oleh peneliti

di SD Negeri Glagahan.

Tabel 3.11Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi


Jumlah
No Indikator Nomor Soal
Soal
Menjelaskan bagian-bagian dari indrea penglihat 1, 2, 3, 4, 5, 6,
1 9
(mata) 7, 8, 9
Menjelaskan bagian-bagian dari indera pendengar 10, 11, 12, 13,
2 6
(telinga) 14, 15
Menjelaskan bagian-bagian dari indera pencium
3 3 16, 17, 18
(hidung)
Menjelaskan bagian-bagian perasa dari indera
4 3 19, 20, 21
pengecap (lidah)
Menjelaskan bagian-bagian dari indera peraba
5 4 22, 23, 24, 25
(kulit)
6 Menjelaskan cara kerja indera penglihat (mata) 1 26
7 Menjelaskan cara kerja indera pendengar (telinga) 1 27
8 Menjelaskan cara kerja indera pencium (hidung) 1 28
9 Menjelaskan cara kerja indera pengecap (lidah) 1 29
10 Menjelaskan cara kerja indera peraba (kulit) 1 30
Jumlah 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Soal evaluasi pada siklus I yang belum validasi terbagi menjadi

sepuluh indikator. Indikator pertama berjumlah 9butir soal, indikator

kedua berjumlah 6 butir soal, indikator ketiga berjumlah 3butir soal,

indikator keempat berjumlah 3 butir soal, indikator kelima berjumlah 4

butir soal, sedangkan indikator keenam hingga kesepuluh berjumlah

masing-masing 1 butir soal. Jadi total butir soal pada siklus I yang belum

divalidasi adalah 30 soal.

Tabel 3.12 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi

Jumlah
No Indikator Nomor Soal
Soal
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
1 Menyebutkan gangguan pada panca indera 10
9, 10
Menyebutkan penyebab gangguan pada panca 11, 12, 13, 14, 15,
2 10
indera 16, 17, 18, 19, 20
Menyebutkan cara memelihara kebersihan 21, 22, 23, 24, 25,
3 10
dan kesehatan masing-masing alat indera 26, 27, 28, 29, 30
Jumlah 30

Soal evaluasi pada siklus IIyang belum validasi terbagi menjadi tiga

indikator yang masing-masing indikator terdiri dari 10 butir soal. Jadi total

butir soal pada siklus II yang belum divalidasi adalah 30 soal.

Rincian Pemberian Skor Siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.13

dibawah ini.

Tabel 3.13 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II

Jumlah Skor Maksimal Tiap Jumlah Skor


Jenis Soal
Soal Nomor Maksimal
Pilihan Ganda 30 1 Poin 30 poin
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Pemberian skor untuk jawaban yang benar pada setiap butir soal

pilihan ganda pada siklus I dan II diberi skor 1, sedangkan jawaban yang

salah akan mendapat skor 0, sehingga semua butir soal jika dijawab benar

semua akan mendapat 30 poin pada setiap siklusnya.

3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.5.1. Validitas

Validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes

telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Surapranata, 2004:50). Untuk

memenuhi persyaratan yang baik bagi suatu instrumen maka harus diuji

validitasnya.Hal tersebut sejalan dengan pendapat Gay (dalam Sukardi, 2007:121)

yang menjelaskan bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang

digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Menurut Surapranata (2004:50), bentuk-bentuk validitas dibedakan

menjadi: (a) Validitas isi (content validity),yaitu suatu alat ukur dipandang valid

apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur, validitas isi sangat

tergantung kepada dua hal yaitu tes itu sendiri dan proses yang mempengaruhi

dalam merespon tes; (b) Validitas konstruk (construct validity), yaitu sesuatu yang

berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati

dan diukur; (c) Validitas prediksi (predictive validity), yaitu menunjukkan

hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan

terjadi diwaktu yang akan datang; (d) Validitas konkuren (concurrent validity),

yaitu menunjukkan pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

keadaan sekarang. Berseberangan dengan pendapat Supranata, ahli lain yakni

Arifin (2009:248) mengemukakanbahwa validitas instrumen dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu validitas permukaan, validitas isi, validitas empiris, validitas

konstruk, dan validitas faktor.

Untuk mengukur validitas semua instrumen yang digunakan baik yang

berbentuk tes (prestasi belajar) maupun non tes (keaktifan), peneliti menggunakan

validitas isi dan konstruk.

3.5.1.1. Validitas Isi

Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi

suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang akan diukur atau diteskan

(Masidjo, 1995:243). Salah satu cara untuk memperoleh validitas isi adalah

dengan melihat soal-soal yang membentuk tes itu. Jika keseluruhan soal nampak

mengukur apa yang seharusnya tes itu digunakan, tidak diragukan lagi bahwa

validitas isi sudah terpenuhi (Surapranata, 2004:51-52). Langkah untuk

memperoleh validitas isi dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya diskusi

dengan sesama pendidik ataupun dengan mencermati kembali isi dari konsep yang

akan diukur (Poerwanti, 2008:4.17). Selain itu dapat juga digunakan keputusan

ahli (expert judgement) untuk pengujian validitas.

Peneliti telah mengujikan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP,

LKS, soal evaluasi, lembar observasi, dan kuesioner kepada validator yakni satu

dosen, satu guru, dan kepala sekolah. Peneliti menggunakan skala Likert untuk

mengukur validitas perangkat pembelajaran. Menurut Arikunto (2012:195) skala


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Likert merupakan skala yang disusun dalam bentuk pernyataan yang diikuti oleh

skor yang menunjukkan tingkatan. Tingkatan skor yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Skor 1 berarti sangat tidak baik, skor 2

berarti tidak baik, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti baik, dan skor 5 berarti

sangat baik. Berikut pedoman penskoran untuk menvalidasi perangkat

pembelajaran, soal evaluasi, lembar keaktifan belajar yaitu lembar observasi, dan

lembar kuesioner.

Tabel 3. 14Pedoman Penskoran Validasi

Skor Kualifikasi
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Kurang Sekali
Penelitian ini menggunakan PAP II untuk mengetahui tingkat validasi.

Berikut Pedoman Acuan Penskoran (PAP II) menurut Masidjo (1995:157) yang

telah dimodifikasi oleh peneliti.

Tabel 3.15 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran

Rentang Nilai Kriteria


81 – 100 Sangat Tinggi
66 – 80 Tinggi
56 – 65 Cukup
46 – 55 Rendah
0 – 45 Sangat rendah
Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran, soal evaluasi, lembar

observasi, dan lembar kuesioner divalidasi oleh Dosen Universitas Sanata Dharma

pada bidang studi IPA yakni dari dosen Program Studi Pendidikan Biologi

(Validator 1), Kepala Sekolah SD Negeri Glagahan (Validator 2), dan Guru kelas

IV SD Negeri Glagahan (Validator 3).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Hasil validasi silabus yang telah divalidasi oleh validator dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 3.16 Hasil Validasi Silabus

Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5 6 7 8
Validator 1 5 4 4 3 5 4 4 3 32
Validator 2 3 3 4 3 4 4 3 4 28
Validator 3 5 5 5 4 4 3 3 5 34
Rata-Rata 31,3
Komponen penilaian silabus dari tabel 3.16 meliputi (1) kelengkapan

unsur-unsur silabus, (2) kesesuaian SK, KD, dan Indikator, (3) kualitas

perumusan kegiatan pembelajaran, (4) kesistematisan kegiatan

pembelajaran, (5) tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan, (6)

kesesuaian teknik penilaian, (7) kesesuaian alokasi waktu dengan materi

dan kegiatan pembelajaran, (8) penggunaan bahasa dan tata tulis baku.

Rentang skor dari instrumen validasi silabus pada tabel 3.16

memiliki skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator

adalah 31,3. Rata-rata skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus

penghitungan kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di

bawah ini:

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗 100
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 40

Perhitungan validasi silabus di atas mendapat skor 78,32 dan masuk

ke dalam kriteria tinggi sehingga silabus tersebut termasuk ke dalam

kategori layak digunakan dalam penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 3.17 Hasil Validasi RPP

Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Validator 1 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 50
Validator 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 50
Validator 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 5 64
Rata-rata 54,67
Komponen penilaian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada

siklus I dan siklus II meliputi (1) kelengkapan unsur-unsur RPP, (2)

kesesuaian KI dan KD, (3) kesesuaian rumusan indicator dengan

Kompetensi Dasar, (4) kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan

indikator, (5) kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan aspek

Audience, Behaviour, Condition, dan Degree, (6) kesesuaian materi ajar

dengan karakteristik peserta didik, (7) kesesuaian sumber belajar dengan

materi pembelajaran, (8) kesesuaian metode pembelajaran dengan materi

pembelajaran, (9) kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik

peserta didik, (10) skenario pembelajaran menampilkan kegiatan awal;

inti; dan akhir, (11) kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan model

pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division), (12) kesesuaian

alokasi waktu kegiatan awal; inti; dan akhir dengan cakupan materi, (13)

kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai, dan

(14) penggunaan bahasa dan tata tulis baku.

Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 54,67. Rata-rata

skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan

kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini:

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗 100
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Perhitungan validasi RPP di atas mendapat skor 78,09 dan termasuk

dalam kriteria tinggi, sehingga RPP tersebut termasuk ke dalam kategori

layak digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.18 Hasil Validasi LKS

Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5 6 7
Validator 1 4 4 4 4 4 4 4 28
Validator 2 3 4 3 4 4 3 4 25
Validator 3 4 4 4 5 5 4 4 30
Rata-Rata 27,67

Komponen penilaian dari Lembar Kerja Siswa meliputi: (1)

kelengkapan unsur-unsur LKS, (2) perumusan petunjuk LKS sederhana

sehingga mudah dipahami, (3) kesesuaian kegiatan di LKS dengan alokasi

waktu, (4) kegiatan dalam LKS memungkinkan tercapainya

indikator/tujuan pembelajaran, (5) bahasa yang digunakan sesuai dengan

tingkat perkembangan peserta didik, (6) penggunaan bahasa dan tata tulis

baku, dan (7) tampilan LKS menarik.

Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 27,67. Rata-rata

skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan

kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini:

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗 100
35

Perhitungan validasi LKS di atas mendapat skor 79,05 dan termasuk

dalam kriteria tinggi, sehingga LKS tersebut termasuk ke dalam kategori

layak digunakan dalam penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 3.19 Hasil Validasi Soal Evaluasi

Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5
Validator 1 4 3 5 4 4 20
Validator 2 4 4 4 5 3 20
Validator 3 3 4 4 4 4 19
Rata-Rata 19,67

Komponen penilaian dari soal evaluasi antara lain: (1) kesesuaian

indikator dengan butir soal, (2) soal dirumuskan dengan jelas, (3) soal

menggunakan bahasa Indonesia dan tata tulis baku, (4) soal ditulis

menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa, dan (5)

pilihan jawaban tidak mengandung ambiguitas.

Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 19,67. Rata-rata

skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan

kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini:

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗 100
25

Perhitungan validasi soal evaluasi di atas mendapat skor 78,68 dan

termasuk dalam kriteria tinggi, sehingga soal evaluasi tersebut termasuk ke

dalam kategori layak digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.20 Hasil Validasi Lembar Observasi

Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5
Validator 1 5 4 5 5 4 23
Validator 2 5 5 3 4 3 20
Validator 3 5 5 5 5 5 25
Rata-Rata 22,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Komponen penilaian dari lembar observasi antara lain: (1)

kelengkapan unsur-unsur lembar observasi, (2) terdapat kriteria penskoran

dalam lembar observasi, (3) kejelasan perintah pengisian lembar observasi,

(4) penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku, serta (5) lembar

observasi sesuai dengan variabel yang akan diteliti.Jumlah skor rata-rata

dari ketiga validator adalah 22,67. Rata-rata skor tersebut kemudian

dimasukkan ke dalam rumus penghitungan kelayakan instrumen dengan

menggunakan rumus seperti di bawah ini:

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗 100
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 25

Perhitungan validasi lembar observasi di atas mendapat skor 90,68

dan masuk dalam kriteria sangat tinggi, sehingga lembar observasi tersebut

termasuk ke dalam kategori sangat layak digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.21 Hasil Validasi Lembar Kuesioner

Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5 6 7
Validator 1 5 5 5 5 5 5 5 35
Validator 2 5 4 3 4 4 4 3 27
Validator 3 5 3 3 5 4 3 4 27
Rata-Rata 29,67

Komponen penilaian dari kuesioner antara lain: (1) kelengkapan

unsur-unsur kuesioner, (2) kesesuaian indikator dengan item-item

pernyataan, (3) kesesuaian antara pernyataan dengan pilihan jawaban,

(4) terdapat kriteria penskoran dalam kuesioner, (5) kejelasan eperintah

pengisian kuesioner, (6) penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

baku, serta (7) pernyataan item kuesioner sesuai dengan variabel yang

akan diteliti.

Jumlah skor rata-rata dari ketiga validator adalah 29,67. Rata-rata

skor tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus penghitungan

kelayakan instrumen dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini:

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗 100
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 35

Perhitungan validasi kuesioner di atas mendapat skor 84,8 dan

termasuk dalam kriteria sangat tinggi, sehingga kuesioner tersebut

termasuk ke dalam kategori sangat layak digunakan dalam penelitian.

3.5.1.2 Validitas Konstruk

Menurut Masidjo (1995:244), validitas konstruk adalah suatu validitas

yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan

suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau

konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut.

Validitas konstruk ini berguna untuk mengukur indikator-indikator yang akan

dicapai.

Peneliti menggunakan validitas konstruk untuk mengukur prestasi belajar

siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya materi alat indera manusia. Uji

validitas dilakukan dengan mengujikan soal evaluasi yang sudah disusun kepada

siswa kelas V di sekolah yang sama dengan jumlah 20 siswa.

Berikut ini adalah hasil validitas kisi-kisi soal evaluasi pada siklus I dan

siklus II sebelum diujikan:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Tabel 3.22 Validitas Soal Siklus I

Nilai
No Nilai r tabel No
Korelasi (r Keterangan Catatan
Item (n= 20, a= 5%) Soal
hitung)
Item 1 0,267 0,444 Tidak valid Direvisi 1
Item 2 0,502 0,444 Valid Digunakan 2
Item 3 0,669 0,444 Valid Digunakan 3
Item 4 0,587 0,444 Valid Digunakan 4
Item 5 0,498 0,444 Valid Digunakan 5
Item 6 0,100 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 7 0,417 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 8 0,506 0,444 Valid Digunakan 6
Item 9 0,279 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 10 0 0,444 Tidak valid Direvisi 7
Item 11 -0,109 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 12 0 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 13 0,612 0,444 Valid Digunakan 8
Item 14 0,334 0,444 Tidak valid Direvisi 9
Item 15 -0,269 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 16 0,505 0,444 Valid Digunakan 10
Item 17 0,177 0,444 Tidak valid Direvisi 11
Item 18 0,500 0,444 Valid Digunakan 12
Item 19 0,479 0,444 Valid Digunakan 13
Item 20 0,338 0,444 Tidak valid Direvisi 14
Item 21 0,429 0,444 Tidak valid Direvisi 15
Item 22 0,559 0,444 Valid Digunakan 16
Item 23 0,494 0,444 Valid Digunakan 17
Item 24 0,249 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 25 0,228 0,444 Tidak valid Direvisi 18
Item 26 0 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 27 0,188 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 28 0,326 0,444 Tidak valid Direvisi 19
Item 29 0,144 0,444 Tidak valid Direvisi 20
Item 30 0 0,444 Tidak valid Dibuang -

Hasil uji coba soal dihitung validitasnya dengan menggunakan teknik

korelasi Product Moment dengan SPSS 17. Jika hasil perhitungan yang dihasilkan

nilai r hitung > r tabel maka instrumen soaldinyatakan valid, sedangkan jika r

hitung < r tabel maka instrumen soal dinyatakan tidak valid. Validitas soal

didasarkan pada r tabel = 0,444 yang disesuaikan dengan r tabelProduct Moment.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 soal siklus I yang diujikan pada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

kelas V SDNegeriGlagahan pada tanggal 21 Oktober 2015 mendapatkan hasil

bahwa terdapat 11 butir soal yang valid dan 19 soal tidak valid. Soal yang tidak

valid kemudian direvisi dengan cara menukar pilihan jawaban yang disediakan

dalam setiap soal. Pada akhirnya setelah dilakukan revisi, jumlah soal yang

digunakan untuk penelitian sebanyak 20 soal karena sudah mencakup indikator

yang diteliti.

Tabel 3.23 Validitas Soal Siklus II

Nilai Nilai r tabel


No
No Item Korelasi (r (n= 20, a= Kesimpulan Catatan
Soal
hitung) 5%)
Item 1 0,262 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 2 0,386 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 3 0,733 0,444 Valid Digunakan 1
Item 4 0,599 0,444 Valid Digunakan 3
Item 5 0,262 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 6 0,472 0,444 Valid Digunakan 2
Item 7 0,510 0,444 Valid Digunakan 4
Item 8 0,604 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 9 0,544 0,444 Valid Digunakan 5
Item 10 0,579 0,444 Valid Digunakan 6
Item 11 0,272 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 12 0,272 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 13 0,560 0,444 Valid Digunakan 7
Item 14 0,385 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 15 0,100 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 16 0,599 0,444 Valid Digunakan 8
Item 17 0,435 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 18 0,507 0,444 Valid Digunakan 9
Item 19 0,647 0,444 Valid Digunakan 10
Item 20 0,544 0,444 Valid Digunakan 11
Item 21 0,471 0,444 Valid Digunakan 12
Item 22 0,627 0,444 Valid Digunakan 13
Item 23 0,627 0,444 Valid Digunakan 14
Item 24 0,572 0,444 Valid Digunakan 15
Item 25 0,470 0,444 Valid Digunakan 16
Item 26 0,524 0,444 Valid Digunakan 17
Item 27 0,678 0,444 Valid Digunakan 18
Item 28 0,425 0,444 Tidak Valid Dibuang -
Item 29 0,721 0,444 Valid Digunakan 19
Item 30 0,505 0,444 Valid Digunakan 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Dari tabel di atas, hasil menunjukkan bahwa dari 30 soal pada siklus II

yang diujikan, didapatkan 20 butir soal valid dan 10 butir soal tidak valid. Peneliti

memutuskan untuk tidak merevisi 10 soal yang tidak valid karena 20 soal yang

valid sudah cukup sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.5.2. Reliabilitas

Syarat lain yang juga penting bagi penelitian adalah reliabilitas.

Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Reliabilitas suatu tes dapat

diartikan sebagai taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten

hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil

(Masidjo, 1995:209). Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan mempunyai nilai

reliabilitas yang tinggi apabila tes atau instrumen lain yang dibuat mempunyai

hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin

reliabel suatu tes atau instrumen penelitian, maka semakin yakin kita dapat

menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika

dilakukan tes kembali (Sukardi, 2007:127-128).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Kuder-Richardson

(KR) ke 20. Alasan peneliti memilih metode ini karena metode KR-20 ini satu tes

yang dipakai dalam satu pengukuran pada kelompok siswa. Selain itu taraf

kesukaran tes termasuksedang dan kelompok peserta tes merupakan kelompok

yang heterogen (Masidjo, 1995:232-233).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Menurut Triton (2006:248), kriteria klasifikasi reliabilitas suatu tes dapat

dilihat pada tabel 3.14 berikut:

Tabel 3.24 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Tingkat Reliabilitas


± > 0,80 – ± 1,00 Sangat Reliabel
± > 0,60 – ± 0,80 Reliabel
± > 0,40 – ± 0,60 Cukup Reliabel
± > 0,20 – ± 0,40 Agak Reliabel
± 0,00 – ± 0,20 Kurang Reliabel

Dari 11 soal yang valid pada siklus I, peneliti kemudian melakukan uji

reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17. Hasil pengukuran tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.25. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.795 11

Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 11 butir soal pada siklus

I adalah 0,795. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori reliabel karena berada

pada koefisien korelasi 0,60 – 0,80.Sedangkan dari 20 soal yang valid pada siklus

II, peneliti kemudian melakukan uji reliabilitas, dan hasil pengukuran tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel 3.26 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.857 20

Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 20 butir soal pada siklus

II adalah 0,994. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori sangat reliabel karena

berada pada koefisien korelasi 0,91 – 1,00.

3.6. Teknik Analisis Data

Data keaktifan diperoleh dari hasil observasi dan penyebaran kuesioner,

analisis keaktifan siswa dapat diketahui dengan membandingkan data awal

keaktifan dengan data setelah siklus I dan siklus II. Data yang telah

dikumpulkan kemudian akan dianalisis untuk mengetahui ketercapaian tujuan

dari penelitian. Penghitungan analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

3.6.1. Perhitungan Keaktifan Belajar Siswa

3.6.1.1 Menghitungkeaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan lembar

observasi dengan rumus sebagai berikut.


𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
Keaktifan belajar siswa = x 100
𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗

3.6.1.2 Menghitungkeaktifan belajar siswa setiap indikator berdasarkan lembar

kuesioner dengan rumus sebagai berikut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
Keaktifan belajar siswa = x 100
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗

3.6.1.3 Menghitung rata-rata keaktifan belajar siswa dengan rumus sebagai

berikut.

𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗+𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗


Keaktifan belajar siswa =
2

3.6.1.4 Menghitung hasil akhir keaktifan belajar siswa dengan rumus sebagai

berikut.

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 − 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗


𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗

3.6.1.5 Memasukkan hasil akhir keaktifan belajar siswa ke dalam kriteria PAP II.

3.6.1.6 Membandingkan tingkat keaktifan belajar siswa dengan melihat hasil akhir

keaktifan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

3.6.2. Perhitungan Prestasi Belajar Siswa

Dalam penelitian ini, terdapat 40 item pertanyaan yang terdiri dari 20

pertanyaan pada siklus I dan 20 pertanyaan pada siklus II. Langkah penghitungan

hasil tes tertulis dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

3.6.2.1.Penskoran

Tes soal yang digunakan dalam penelitian menggunakan pilihan ganda,

sehingga jika jawaban yang dijawab bernilai benar akan mendapatkan poin 1 pada

setiap butir soal, sedangkan jika jawaban bernilai salah maka mandapatkan poin 0.

3.6.2.2.Menghitung nilai akhir setiap siswa


𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ
Nilai akhir setiap siswa = x 100
𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

3.6.2.3. Menghitung skor rata-rata kelas

𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗


Skor rata-rata kelas =
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗

3.6.2.4. Menghitung Persentase ketuntasan belajar siswa


𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗
Persentase ketuntasan belajar siswa= x 100
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗

3.6.2.5. Menghitung tingkat nilai prestasi belajar

Menghitung tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II

dengan kondisi awal, kemudian membandingkannya agar dapat diketahui

ada atau tidaknya peningkatan dari data awal, siklus I, dan siklus II pada

prestasi belajar siswa.

3.7. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan merupakan suatu hal yang digunakan untuk

mengetahui kondisi awal dan kondisi akhir yang terjadi pada setiap siklus.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA kelas IV di

SDNegeri Glagahan adalah 75. Berikut adalah tabel kriteria keberhasilan

penelitian tentang keaktifan dan prestasi belajar.

Tabel 3.27 Kriteria Keberhasilan

Indikator Kondisi Target Akhir


No. Peubah (Variabel)
Penelitian Awal Siklus I Siklus II
Keaktifan belajar Rata-rata keaktifan 54,7 70 70
1.
siswa siswa (0-100) (rendah) (tinggi) (tinggi)
Nilai rata-rata siswa 69.4 78 78
Prestasi belajar Persentase jumlah
2.
siswa siswa yang mencapai 35% 75% 75%
KKM (75)

Siklus dihentikan ketika sudah mencapai target akhir yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian, dan pembahasan

yang telah dilakukan oleh peneliti.Hasil penelitian mencakup tahapan-tahapan

proses pembelajaran menggunakan metode Student Teams Achievement Division

(STAD).

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Kondisi awal sebelum tindakan

Sebelum melakukan tindakan (penelitian) di SD Negeri Glagahan, peneliti

terlebih dahulu melakukan observasi pada saat pembelajaran IPA di kelas serta

melakukan wawancara dengan guru kelas IV. Dari hasil observasi yang dilakukan

peneliti, terlihat hanya ada dua siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru,

sedangkan siswa yang lain hanya diam saja tanpa ada kemauan untuk menjawab

pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan. Tidak ada siswa yang mencatat apa

yang dijelaskan guru ataupun yang ditulis guru di papan tulis. Hasil observasi

yang diperoleh peneliti diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru kelas IV

yakni pak Danung. Beliau mengungkapkan bahwa selama pelajaran saat guru

menerangkan ataupun bertanya hanya ada 2-3 siswa yang mau menjawab

pertanyaan yang dilontarkan.

Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti kemudian menyebar lembar

kuesioner keaktifan belajar kepada siswa yang juga dijadikan data awal sebelum

penelitian. Observasi, penyebaran kuesioner, serta wawancara kepada guru kelas

IV SD Negeri Glagahan juga dilakukan oleh peneliti pada hari yang sama, yakni

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

hari Selasa, 20 Oktober 2015 mulai pukul 07.00 WIB - 09.35 WIB yang tentu saja

menyesuaikan waktu pembelajaran di sekolah.Berikut adalah hasil keaktifan

belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan berdasarkan lembar observasi dan

kuesioner pada kondisi awal.

Tabel 4.1 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal

Observasi Keaktifan
No Nama Kategori
Skor Hasil
1 RAMN 1 14.3 Rendah
2 ENF 4 57.1 Sedang
3 MI 3 42.9 Rendah
4 V 4 57.1 Sedang
5 A 6 85.7 Tinggi
6 SF 5 71.4 Tinggi
7 NA 6 85.7 Tinggi
8 AFP 2 28.6 Rendah
9 ITKC 4 57.1 Sedang
10 MHP 4 57.1 Sedang
11 ADA 4 57.1 Sedang
12 FNH 4 57.1 Sedang
13 AP 4 57.1 Sedang
14 ARD 4 57.1 Sedang
15 LFK 5 71.4 Tingggi
16 LSA 3 42.9 Rendah
17 RAA 3 42.9 Rendah
Rata-rata 55.4 Rendah

Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa pada tabel 4.1

diperoleh hasil rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 55,4 dan masuk dalam

kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Tabel 4.2 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal

Kuesioner Keaktifan
No Nama Kategori
Skor Hasil
1 RAMN 28 40.0 Rendah
2 ENF 34 48.6 Rendah
3 MI 26 37.1 Rendah
4 V 39 55.7 Rendah
5 A 49 70.0 Tinggi
6 SF 39 55.7 Rendah
7 NA 41 58.6 Sedang
8 AFP 32 45.7 Rendah
9 ITKC 37 52.9 Rendah
10 MHP 34 48.6 Rendah
11 ADA 36 51.4 Rendah
12 FNH 33 47.1 Rendah
13 AP 42 60.0 Sedang
14 ARD 39 55.7 Rendah
15 LFK 55 78.6 Tinggi
16 LSA 37 52.9 Rendah
17 RAA 40 57.1 Sedang
Rata-rata 53.9 Rendah

Berdasarkan penyebaran kuesioner keaktifan belajar siswa pada tabel 4.2

diperoleh hasil rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 53,9 dan masuk dalam

kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Tabel 4.3 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal

Kondisi Awal
No Nama Observasi Kuesioner
Rata-rata Kategori
Keaktifan Keaktifan
1 RAMN 14.3 40.0 27.1 Rendah
2 ENF 57.1 48.6 52.9 Rendah
3 MI 42.9 37.1 40.0 Rendah
4 V 57.1 55.7 56.4 Sedang
5 A 85.7 70.0 77.9 Tinggi
6 SF 71.4 55.7 63.6 Sedang
7 NA 85.7 58.6 72.1 Tinggi
8 AFP 28.6 45.7 37.1 Rendah
9 ITKC 57.1 52.9 55.0 Sedang
10 MHP 57.1 48.6 52.9 Rendah
11 ADA 57.1 51.4 54.3 Rendah
12 FNH 57.1 47.1 52.1 Rendah
13 AP 57.1 60.0 58.6 Tinggi
14 ARD 57.1 55.7 56.4 Sedang
15 LFK 71.4 78.6 75.0 Tinggi
16 LSA 42.9 52.9 47.9 Sedang
17 RAA 42.9 57.1 50.0 Sedang
Rata-rata 55.4 53.9 54.7 Rendah

Berdasarkan tabel 4.3 di atas,dapat diketahui bahwa rata-rata kondisi awal

keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan termasuk dalam kategori

rendah. Hal tersebut dibuktikan pada rata-rata kondisi awal keaktifan belajar siswa

yang diperoleh yaitu sebesar 54,7 yang masuk dalam kategori rendah.

Selain melakukan observasi dan menyebar kuesioner kepada siswa,

peneliti juga meminta data prestasi belajar kepada guru kelas IV untuk

mendapatkan data prestasi belajar siswa pada kondisi awal. Data prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran IPA pada SK 1. Memahami hubungan antara struktur

organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya, khususnya KD

1.3Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.

Pada kondisi awal prestasi belajar siswa dilihat dari nilai ulangan harian pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

ahun ajaran 2014/2015 di kelas yang sama dan materi yang sama dengan yang

akan diteliti.

Peneliti memperoleh data bahwa nilai rata-rata ulangan yaitu 69,4. Siswa

yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 7 siswa dengan Persentase 35% dan 13

siswa yang belum memenuhi KKM dengan Persentase 65%. KKM pada mata

pelajaran IPA di SD Negeri Glagahan adalah 75. Berikut adalah tabel nilai

ulangan pada kondisi awal siswa kelas IV SD Negeri Glagahan.

Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal

Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 MS 60 √
2 IS 48 √
3 SD 61 √
4 AN 64 √
5 ADK 61 √
6 DA 70 √
7 AVA 80 √
8 AP 83 √
9 NB 81 √
10 AN 79 √
11 MDP 70 √
12 DNA 71 √
13 NH 62 √
14 WA 71 √
15 PCS 59 √
16 EF 68 √
17 AA 75 √
18 HM 75 √
19 YR 74 √
20 IH 75 √
Jumlah 1.387 7 13
Rata-rata 69.4
Persentase
35% 65%
ketuntasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

4.1.2. Siklus I

Penelitian pada siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal

18 November 2015 dan 20 November 2015. Materi pembelajaran yang diajarkan

adalah Alat indera manusia. Model pembelajaran yang digunakan saat penelitian

adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4.1.2.1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah

mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian siklus I.

Persiapan tersebut meliputi penyusunan materi pelajaran tentang alat indera

manusia, menyiapkan perangkat pembelajaran antara lain: silabus, RPP, dan LKS

serta media yang digunakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan dalam

materi tersebut diantaranya gambar alat indera, proyektor. Selain mempersiapkan

untuk proses pembelajaran, peneliti juga merecanakan observasi dengan

mempersiapkan lembar observasi keaktifan serta lembar kuesioner yang sudah

dipersiapkan sebelumnya.

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan 1

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 November 2015 dengan

alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dan menyesuaikan RPP yang

telah disediakan peneliti. Pada pertemuan ini, siswa kelas IV akan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

empelajari alat indera pada manusia dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

Pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

STAD diawali dengan apersepsi yaitu guru menanyakan hal-hal berikut:

“anak-anak, apa yang digunakan saat kita melihat? Apa yang kita gunakan

saat mencium bau? Apa yang kita gunakan saat mendengar? Bagian tubuh

mana yang merasa sakit kalau dicubit? Setelah melakukan apersepsi, guru

menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran kepada siswa.

Guru kemudian membagi siswa menjadi 5 kelompok yang telah disusun

sebelumnya. Setelah siswa duduk dalam kelompok, guru membagikan LKS

dan mulai menjelaskan materi serta cara mengerjakan LKS. Dalam

menjelaskan materi tentang alat indera manusia, siswa diajak bertanya jawab

dengan guru. Guru menjelaskan tentang peraturan dalam kegiatan

pembelajaran, jika siswa aktif menjawab ataupun bertanya akan mendapat

poin tambahan dari guru.Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru

meminta kelompok untuk maju ke depan kelas membacakan hasil kerja

kelompok. Bagi kelompok yang selesai terlebih dahulu dan tentu saja

jawabannya benar serta berani maju ke depan kelas akan mendapat tambahan

poin dari guru. Setelah semua kelompok presentasi, guru mengulas kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan dan membuat kesimpulan.

Kegiatan akhir dari pembelajaran adalah guru memberikan kuis secara

individu bagi siswa dengan cara “mencongak” atau menjawab secara lisan

terkait materi yang telah dibahas. Bagi siswa yang bisa menjawab dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

benar akan mendapat poin tambahan. Setelah guru memperoleh nama-nama

yang mendapat poin tertinggi, guru membagikan hadiah dan meminta siswa

untuk mempelajari materi selanjutnya.

b. Pertemuan 2

Kegiatan belajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Jumat

tanggal 20 November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam

pelajaran) dengan menyesuaikan RPP dan media yang sudah dipersiapkan

oleh peneliti.

Pertemuan 2 diawali dengan meminta siswa kembali duduk dengan

kelompok yang sama pada pertemuan yang lalu, kemudian dilanjutkan

apersepsi yaitu guru menanyakan hal-hal berikut: “Anak-anak, apakah kamu

pernah sakit mata? Apa yang kamu rasakan? Mengapa saat mata kita sakit

ada air mata yang keluar?”. Guru kemudian menjelaskan tentang cara kerja

alat indera bersamaan dengan tayangan video tentang cara kerja alat indera.

Guru kemudian meminta kelompok untuk mengerjakan LKS yang terkait

dengan cara kerja alat indera. Setelah selesai bekerja dalam kelompok, guru

meminta beberapa kelompok untuk maju ke depan kelas untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok. Sedangkan kelompok lain yang

tidak maju memperhatikan dan memberikan komentar atau pertanyaan

kepada kelompok presentasi. Tidak semua kelompok dapat

mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka karena keterbatasan waktu.

Pada kegiatan akhir guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk

mereka masing-masing. Guru mengulas kegiatan pembelajaran yang sudah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

dilakukan dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Guru bertanya jawab

dengan siswa terkait kesulitan siswa. Kemudian guru dibantu peneliti

membagikan soal evaluasi untuk siswa yang berjumlah 20 soal pilihan ganda.

Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, guru membagikan hadiah kepada

kelompok yang memperoleh skor atau poin tertinggi.

4.1.2.3. Observasi

Selama penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan kegiatan observasi.

Observasi yang dilakukan peneliti berpedoman pada lembar observasi keaktifan

yang sudah dipersiapkan. Observasi dilakukan pada siklus I pertemuan 1 dan 2.

Berikut adalah hasil keaktifan belajar siklus I pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.5 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I

Observasi Observasi
keaktifan keaktifan
No Nama 1 Kategori 2 Kategori Rata-rata Kategori
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN 1 14.3 Rendah 3 42.9 Rendah 28.6 Rendah
2 V 2 28.6 Rendah 5 71.4 Tinggi 50 Tinggi
3 ENF 2 28.6 Rendah 2 28.6 Rendah 28.6 Rendah
4 MI 5 71.4 Tinggi 4 57.1 Sedang 64.3 Sedang
5 A 5 71.4 Tinggi 6 85.7 Tinggi 78.6 Tinggi
6 SF 5 71.4 Tinggi 7 100 Tinggi 85.7 Tinggi
7 NA 5 71.4 Tinggi 6 85.7 Tinggi 78.6 Tinggi
8 AFP 1 14.3 Rendah 3 42.9 Rendah 28.6 Rendah
9 ITKC 5 71.4 Tinggi 5 71.4 Tinggi 71.4 Tinggi
10 MHP 4 57.1 Sedang 4 57.1 Sedang 57.1 Sedang
11 ADA 4 57.1 Sedang 5 71.4 Tinggi 64.3 Sedang
12 FNH 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 100 Tinggi
13 AP 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
14 ARD 4 57.1 Sedang 6 85.7 Tinggi 71.4 Tinggi
15 LFK 7 100 Tinggi 6 85.7 Tinggi 92.9 Tinggi
16 LSA 3 42.9 Rendah 4 57.1 Sedang 50 Rendah
17 RAA 5 71.4 Tinggi 5 71.4 Tinggi 71.4 Tinggi
Rata-rata 59.7 Sedang 71.4 Tinggi 65.6 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Berdasarkan observasi siklus I pada tabel 4.5 diperoleh hasil rata-rata 59,7

pada pertemuan 1 dalam kategori sedang dan 71,4 pada pertemuan 2 dalam

kategori tinggi. Rata-rata keseluruhan hasil observasi siklus I adalah 65,6 yang

termasuk dalam kategori sedang.

Tabel 4.6 SkorKuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I

Kuesionerke Kuesionerke
aktifan aktifan
No Nama 1 Kategori 2 Kategori Rata-rata Kategori
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN 40 57.1 Sedang 37 52.9 Rendah 55 Rendah
2 V 39 55.7 Rendah 37 52.9 Rendah 54.3 Rendah
3 ENF 37 52.9 Rendah 36 51.4 Rendah 52.2 Rendah
4 MI 41 58.6 Sedang 45 64.3 Sedang 61.5 Sedang
5 A 49 70 Tinggi 53 75.7 Tinggi 72.9 Tinggi
6 SF 42 60 Sedang 39 55.7 Rendah 57.9 Sedang
7 NA 42 60 Sedang 44 62.9 Sedang 61.5 Sedang
8 AFP 31 44.3 Rendah 34 48.6 Rendah 46.5 Rendah
9 ITKC 41 58.6 Sedang 42 60 Sedang 59.3 Sedang
10 MHP 44 62.9 Sedang 40 57.1 Sedang 60 Sedang
11 ADA 41 58.6 Sedang 42 60 Sedang 59.3 Sedang
12 FNH 38 54.3 Rendah 39 55.7 Rendah 55 Rendah
13 AP 39 55.7 Rendah 46 65.7 Sedang 60.7 Sedang
14 ARD 37 52.9 Rendah 40 57.1 Sedang 55 Rendah
15 LFK 43 61.4 Sedang 47 67.1 Tinggi 64.3 Sedang
16 LSA 39 55.7 Rendah 37 52.9 Rendah 54.3 Rendah
17 RAA 41 58.6 Sedang 40 57.1 Sedang 57.9 Sedang
Rata-rata 57.5 Sedang 58.7 Sedang 58.1 Sedang

Berdasarkan lembar kuesioner siklus I pada tabel 4.6diperoleh hasil rata-rata

57,5pada pertemuan 1 dalam kategori sedang dan 58,7 pada pertemuan 2 dalam

kategorisedang. Rata-rata keseluruhan hasil kuesioner siklus I adalah 58,1 yang

termasuk dalam kategori sedang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Tabel 4.7Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I

Observasi Kuesioner
No Nama Rata-rata Kategori
Keaktifan Keaktifan
1 RAMN 28.6 55 41.8 Rendah
2 V 50 54.3 52.2 Rendah
3 ENF 28.6 52.2 40.4 Rendah
4 MI 64.3 61.5 62.9 Sedang
5 A 78.6 72.9 75.8 Tinggi
6 SF 85.7 57.9 71.8 Tinggi
7 NA 78.6 61.5 70.1 Tinggi
8 AFP 28.6 46.5 37.6 Rendah
9 ITKC 71.4 59.3 65.4 Sedang
10 MHP 57.1 60 58.6 Sedang
11 ADA 64.3 59.3 61.8 Sedang
12 FNH 100 55 77.5 Tinggi
13 AP 92.9 60.7 76.8 Tinggi
14 ARD 71.4 55 63.2 Sedang
15 LFK 92.9 64.3 78.6 Tinggi
16 LSA 50 54.3 52.2 Rendah
17 RAA 71.4 57.9 64.7 Sedang
Rata-rata 65.6 57.7 61.7 Sedang

Berdasarkan tabel di atas, terlihat terjadi peningkatan dari data keaktifan

belajar siswa pada kondisi awal dan pada keaktifan belajar siswa siklus I. Pada

kondisi awal terlihat rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 54,7 dan dalam

kategori rendah, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 61,7 dan dalam

kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

lain hasil keaktifan belajar, berikut hasil prestasi belajar siswa kelas IV SD

NegeriGlagahan pada mata pelajaran IPA materi alat indera manusia.

Tabel 4.8 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I

Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 RAMN 60 √
2 V 65 √
3 ENF 60 √
4 MI 60 √
5 A 90 √
6 SF 65 √
7 NA 80 √
8 AFP 55 √
9 ITKC 60 √
10 MHP 75 √
11 ADA 75 √
12 FNH 50 √
13 AP 80 √
14 ARD 75 √
15 LFK 90 √
16 LSA 75 √
17 RAA 80 √
Jumlah 1195 9 8
Rata-rata 70.3
Persentase
52.9% 47.1%
ketuntasan

Data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA KD

1.3Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya

pada siklus I diperoleh dari hasil nilai evaluasi siklus I kelas IV SD

NegeriGlagahan tahun pelajaran 2015/2016.

Berdasarkan tabel 4.8 rata-rata nilai ulangan siswa kelas IV SD

NegeriGlagahan pada siklus I adalah 70,3. Siswa yang mendapat nilai mencapai

KKM sebanyak 9 siswa dengan Persentase 52,9% dan siswa yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

memenuhi KKM sebanyak 8 siswa dengan Persentase 47,1%. KKM mata

pelajaran IPA yang sudah ditentukan oleh sekolah adalah 75.

4.1.2.4. Refleksi

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan

dengan menerapkan langkah-langkah STAD. Seluruh tahap-tahap pelaksanaan

STAD telah dilaksanakan mulai dari tahap persiapan, penyajian materi, kerja

kelompok, pemeriksaan hasil kerja kelompok, tes individual, pemeriksaan tes

individual hingga penghargaan kelompok. Materi yang disajikan oleh guru

melalui penjelasan singkat dengan menggunakan media yang tersedia juga masih

tergesa-gesa sehingga siswa belum dapat menangkap sepenuhnya materi yang

disampaikan. Dalam tahap kerja kelompok sampai tahap pemeriksaan hasil kerja

kelompok, kekurangan yang ditemukan adalah kegiatan pembelajaran masih

terasa kaku karena siswa merasa bingung akan apa yang harus dilakukan.

Rendahnya kemampuan berbicara siswa juga menjadi masalah yang menghambat

proses pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator tidak berjalan maksimal. Guru

seharusnya dapat mengkondisikan kelas sehingga siswa dapat belajar secara

mandiri. Tahap-tahap tersebut telah terlaksana dengan baik sesuai langkah-

langkah STAD. Pelaksanaan refleksi dilakukan pada akhir siklus I oleh peneliti

dan guru. Refleksi bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa

dalam pembelajaran yang telah dilakukan dengan menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Dalam hal ini, peneliti dan guru kelas IV melakukan

evaluasi terhadap beberapa tindakan yang telah diterapkan untuk diperbaiki pada

tindakan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Berdasarkan hasil observasi dan tes yang diperoleh pada siklus I, keaktifan

siswa belum bisa dikatakan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Rata-rata persentase keaktifan dari hasil observasi siswa pada siklus I

baru mencapai 63% dan berada pada kategori baik. Persentase ketuntasan belajar

siswa kelas IV pada siklus I adalah 52,9%, hal ini belum mencapai indikator

keberhasilan yaitu sebesar 75%. Berdasarkan hasil observasi keaktifan dan

prestasi belajar siswa pada siklus I, ditemukan kekurangan berupa kurangnya

alokasi waktu yang dibutuhkan guru dalam memberikan tindakan, sehingga

diperlukan perencanaan ulang untuk melaksanakan tindakan pada siklus II.

4.1.3. Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada tanggal 20 November

2015 dan 26 November 2015 di kelas IV SD Negeri Glagahan. Pelaksanaan siklus

II dilakukan sebanyak 2x35 menit (2 jam pelajaran) di setiap pertemuan.

4.1.3.1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses penelitian berlangsung, diantaranya:

meliputi penyusunan silabus, RPP, LKS, rangkuman materi, soal evaluasi dan

lembar observasi serta lembar kuesioner keaktifan. Peneliti juga mempersiapkan

media untuk membantu proses pembelajaran yang berlangsung pada mata

pelajaran IPA dengan materi alat indera manusia. Untuk mengatasi kekurangan

yang terjadi pada siklus I, peneliti melakukan perbaikan dengan memadatkan

kegiatan pada siklus II.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan 1

Pertemuan ini dilaksanakan selama 2 Jam Pelajaran (2x35 menit). Pada

pertemuan ini, siswa kelas IV akan mempelajari kelainan dari masing-masing

alat indera manusia dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

STAD.Pembelajaran diawali dengan apersepsi yaitu guru menanyakan hal-hal

berikut: “anak-anak, siapa di kelas empat ini yang pernah sakit mata? Apa

yang kamu rasakan?” guru mengaitkan pertanyaan dengan apa yang akan

dipelajari hari ini. Setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan tujuan

dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD kepada siswa.

Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok

yangheterogen. Karena ada 3 siswa yang tidak masuk, jika dibagi menjadi 5

kelompok akan sangat sedikit siswa tiap kelompok, maka guru memutuskan

untuk membagi siswa hanya menjadi 4 kelompok saja. Guru kemudian

menjelaskan dengan singkat mengenai materi tentang kelainan atau penyakit

pada alat indera manusia. Setelah itu guru membagikan LKS kepada setiap

kelompok, dan memberikan arahan serta petunjuk pengisian LKS. Setelah

kelompok selesai mengerjakan LKS, masing-masing kelompok

mempresentasikan pekerjaannya dan kelompok lain memperhatikannya.

Untuk kelompok yang tercepat dan aktif mendapatkan 1 skor (poin) dari guru.

b. Pertemuan 2

Kegiatan belajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada tanggal 26

November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

menyesuaikan RPP dan media yang sudah dipersiapkan oleh

peneliti.Pertemuan 2 diawali dengan apersepsi yaitu guru menanyakan hal-hal

berikut: “Anak-anak, setiap hari kalian mandi berapa kali? Mandi itu contoh

merawat kebersihan dan kesehatan alat indera apa?” Siswa diberikan

pertanyaan untuk menuju ke materi yang akan dibahas. Kegiatan inti dimulai

dengan membagi siswa menjadi 5 kelompok. guru menjelaskan materi

dengan bertanya-jawab. Guru kemudian membagikan LKS dan menjelaskan

cara mengerjakan LKS. Setelah kelompok selesai mengerjakan tugas

kelompok, guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok.Presentasi diawali dengan pemaparan hasil kerja kelompok,

kemudian salah satu anggota kelompok mempersilakan kepada kelompok

lainnya sebagai audien untuk mengajukan pertanyaan. Pada kegiatan ini

sudah terlihat semua siswa aktif berbicara mempresentasikan hasil kerja

kelompok mereka secara bergantian. Setelah presentasi kelompok selesai

terlihat siswa dari kelompok lain berebutan mengajukan pertanyaan.

Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan evaluasi kepada siswa.

Siswa kembali ke tempat dudukmasing-masing. Guru membagikan naskah tes

individu berupa 20 soal pilihan ganda. Setelah tes individu selesai dan telah

diperiksa tentang skor kelompok maka guru memberikan penghargaan dan

hadiah kepada kelompok yang mempunyai skor tertinggi. Guru bersama

siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

4.1.3.3. Observasi

Tabel 4.9 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II

Observasi Observasi
Keaktifan Keaktifan
No Nama 1 Kategori 2 Kategori Rata-rata Kategori
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN
2 V
3 ENF 3 42.9 Rendah 4 57.1 Sedang 50 Rendah
4 MI
5 A 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
6 SF 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
7 NA 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
8 AFP 2 28.6 Rendah 4 57.1 Sedang 42.9 Rendah
9 ITKC 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
10 MHP 3 42.9 Rendah 5 71 Tinggi 57.0 Sedang
11 ADA 5 71.4 Tinggi 6 85.7 Tinggi 78.6 Tinggi
12 FNH 7 100 Tinggi 6 85.7 Tinggi 92.9 Tinggi
13 AP 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 100 Tinggi
14 ARD 6 85.7 Tinggi 5 71.4 Tinggi 78.6 Tinggi
15 LFK 5 71.4 Tinggi 7 100 Tinggi 85.7 Tinggi
16 LSA 6 85.7 Tinggi 5 71.4 Tinggi 78.6 Tinggi
17 RAA 4 57.1 Sedang 5 71.4 Tinggi 64.3 Sedang
Rata-rata 73.5 Tinggi 83.7 Tinggi 78.6 Tinggi

Berdasarkan observasi siklus II pada tabel 4.9diperoleh hasil rata-rata 73,5

pada pertemuan 1 dalam kategori tinggi dan 83,7 pada pertemuan 2 dalam

kategori tinggi. Rata-rata keseluruhan hasil observasi siklus I adalah 78,6 yang

termasuk dalam kategori tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Tabel 4.10 SkorKuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II

Kuesioner Kuesioner
Keaktifan Keaktifan
No Nama Kategori Kategori Rata-rata Kategori
1 2
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN
2 V
3 ENF 43 61.4 Sedang 42 60 Sedang 60.7 Sedang
4 MI
5 A 55 78.6 Tinggi 56 80 Tinggi 79.3 Tinggi
6 SF 53 75.7 Tinggi 55 78.6 Tinggi 77.2 Tinggi
7 NA 54 77.1 Tinggi 57 81.4 Tinggi 79.3 Tinggi
8 AFP 36 51.4 Rendah 42 60.0 Sedang 55.7 Rendah
9 ITKC 41 58.6 Sedang 45 64.3 Sedang 61.5 Sedang
10 MHP 40 57.1 Sedang 43 61.4 Sedang 59.3 Sedang
11 ADA 41 58.6 Sedang 44 62.9 Sedang 60.8 Sedang
12 FNH 48 68.6 Tinggi 54 77.1 Tinggi 72.9 Tinggi
13 AP 45 64.3 Sedang 55 78.6 Tinggi 71.5 Tinggi
14 ARD 50 71.4 Tinggi 47 67.1 Tinggi 69.3 Tinggi
15 LFK 45 64.3 Sedang 57 81.4 Tinggi 72.9 Tinggi
16 LSA 46 65.7 Sedang 49 70 Tinggi 67.9 Tinggi
17 RAA 52 74.3 Tinggi 52 74.3 Tinggi 74.3 Tinggi
Rata-rata 66.2 Tinggi 71.2 Tinggi 68.7 Tinggi

Berdasarkan penyebaran kuesioner pada siklus II,dari tabel 4.9diperoleh

hasil rata-rata 66,2 pada pertemuan 1 dalam kategori tinggi dan 71,2 pada

pertemuan 2 dalam kategori tinggi. Rata-rata keseluruhan hasil observasi siklus I

adalah 68,7 yang termasuk dalam kategori tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Tabel 4.11 Skor Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

Observasi Kuesioner
No Nama Rata-rata Kategori
Keaktifan Keaktifan
1 RAMN
2 V
3 ENF 50 60.7 55.4 Rendah
4 MI
5 A 92.9 79.3 86.1 Tinggi
6 SF 92.9 77.2 85.0 Tinggi
7 NA 92.9 79.3 86.1 Tinggi
8 AFP 42.9 55.7 49.3 Rendah
9 ITKC 92.9 61.5 77.2 Tinggi
10 MHP 57.0 59.3 58.1 Sedang
11 ADA 78.6 60.8 69.7 Tinggi
12 FNH 92.9 72.9 82.9 Tinggi
13 AP 100 71.5 85.7 Tinggi
14 ARD 78.6 69.3 73.9 Tinggi
15 LFK 85.7 72.9 79.3 Tinggi
16 LSA 78.6 67.9 73.2 Tinggi
17 RAA 64.3 74.3 69.3 Tinggi
Rata-rata 78.6 68.7 73.7 Tinggi

Berdasarkan tabel di atas, terlihat terjadi peningkatan dari data keaktifan

belajar siswa pada kondisi awal (hasil siklus I) dan pada keaktifan belajar siswa

siklus II. Pada kondisi awal (hasil siklus I) terlihat rata-rata keaktifan belajar siswa

sebesar 65,4 dan dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus II meningkat

menjadi 73,6 dan dalam kategori tinggi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Tabel 4.12 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II

Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 RAMN 0 - -
2 V 0 - -
3 ENF 75 √
4 MI 0 - -
5 A 100 √
6 SF 85 √
7 NA 80 √
8 AFP 65 √
9 ITKC 70 √
10 MHP 75 √
11 ADA 90 √
12 FNH 75 √
13 AP 80 √
14 ARD 90 √
15 LFK 95 √
16 LSA 100 √
17 RAA 75 √
Jumlah 1155 12 2
Rata-rata 82.5
Persentase
85.7% 14.3%
ketuntasan

Data prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA KD

1.3Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya

pada siklus II diperoleh dari hasil nilai evaluasi siklus II kelas IV SD Negeri

Glagahan tahun pelajaran 2015/2016.

Berdasarkan tabel 4.12 rata-rata nilai ulangan siswa kelas IV SD Negeri

Glagahan pada siklus II adalah 82,5. Siswa yang mendapat nilai mencapai KKM

sebanyak 12 siswa dengan Persentase 85,7% dan siswa yang belum memenuhi

KKM sebanyak 2 siswa dengan Persentase 14,3%. KKM mata pelajaran IPA yang

sudah ditentukan oleh sekolah adalah 75.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

4.1.3.4. Refleksi

Pada Siklus II, keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran meningkat dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus I.

Setiap siswa sudah menunjukkan keaktifan dalam kelompok, siswa dalam satu

kelompok tidak hanya mengandalkan siswa yang paling pintar untuk menjawab

soal yang diberikan guru, tetapi juga memiliki keinginan untuk ikut menjawab.

Siswa sudah berani menunjukkan sikap aktif menjawab pertanyaan mau bertanya

jika ada materi yang tidak dipahami. Berdasarkan kegiatan pembelajaran juga

masih ada hal yang diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, diantaranya adalah:

a. Kelengkapan materi ajar yang dijadikan pedoman bagi kelompok saat

pembelajaran.

b. Memperhitungkan waktu dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan

belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana

Pada siklus II ini, prestasi belajar siswa meningkat dari siklus I. Rata-rata

prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 70,3 dan pada siklus II menjadi 82,5.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil pada siklus II telah memenuhi bahkan

target KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Jumlah siswa yang

mendapatkan nilai dibawah KKM juga berkurang, dari 8 siswa pada siklus I

menjadi 2 siswa. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II,diketahui bahwa target

akhir keaktifan dan prestasi belajar telah tercapai, sehingga peneliti beserta guru

memutuskan tidak melanjutkan ke siklus selanjutnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

4.2. Pembahasan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan

dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Glagahan yang beralamat di

Glagahan, Caturharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta. Tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada proses pembelajaran sebagai upaya untuk

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri

Glagahan Bantul pada tahun pelajaran 2015/2016.

Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dengan langkah-langkah menurut Rusman (2011:215) yaitu: penyampaian tujuan

dan memotivasi, pembagian kelompok, presentasi guru, kegiatan belajar dalam

kelompok (Kerja tim), kuis (Evaluasi), dan penghargaan kelompok. Dalam setiap

pelaksanaan pembelajaran, siswa melakukan langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif tipe STAD di atas.

Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena pada

penelitian terdahulu sudah terbukti bahwa penerapan model kooperatif tipe STAD

telah mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa, seperti penelitian

yang telah dilakukan oleh Adi (2007), Ayunani(2013), Pralisti (2014), dan

Novitasari(2015). Hasil yang diperoleh adalah mengalami peningkatan. Hasil

yang diperoleh dalam penelitian juga mengalami peningkatan dari tiap siklus baik

dari variabel keaktifan belajar maupun prestasi belajar yang mempunyai arti

bahwa penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

4.2.1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas IV SD Negeri

Glagahan bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan belajar siswa terlebih pada

aspek keaktifan belajar siswa, serta mengembangkan potensi yang ada dalam

dirinya, yang akan berdampak pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Hal

tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Slavin (2005:4), bahwa

pembelajaran kooperatif tipe STAD selain dapat meningkatkan pencapaian

prestasi juga dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan

terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, meningkatkan rasa

harga diri, tumbuhnya kesadaran untuk berpikir, menyelesaikan masalah dan

mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka.

Melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD, hubungan antar siswa dan

antar kelompok lebih berkembang. Terbentuknya kelompok-kelompok dalam

proses pembelajaran telah menciptakan interaksi antar siswa. Melalui proses

interaksi tersebut memunculkan perasaaan senang dan siswa lebih termotivasi

dalam belajar. Sehingga siswa menjadi bersemangat dalam menyelasaikan tugas

yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini memicu peningkatan pada keaktifan-

keaktifan siswa lainnya.

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa penelitian ini dilakukan dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka di bawah ini akan

dijabarkan tentang langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

4.2.1.1. Pembagian Kelompok

Dalam penelitian ini guru membagi siswa menjadi lima kelompok pada

siklus I yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kelompok dibagi

secara heterogen berdasarkan perbedaan tingkat prestasi belajar dan jenis kelamin

agar siswa mampu bekerjasama dan saling membantu dalam memecahkan

masalah. Sesuai dengan pendapat Rusman (2011:215) mengenai langkah-langkah

model pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa siswa dibagi ke dalam beberapa

kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang

memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik,

gender/jenis kelamin, ras,atau etnik.

Pada siklus I ini siswa masih sulit untuk dikondisikan ke dalam kelompok-

kelompok kecil karena siswa pada umumnya tidak mau berkelompok dengan

teman-teman yang bukan teman dekat mereka. Hal ini cukup menyita waktu

sehingga waktu yang dapat digunakan untuk langkah pembelajaran yang lain

menjadi terbuang. Akan tetapi, pada siklus II siswa sudah mulai bisa dikondisikan

untuk berkelompok dengan teman-temannya yang dibentuk berdasarkan nilai

evaluasi pada siklus I.

4.2.1.2. Penyajian Materi

Pada siklus I, guru menyajikan materi dengan bertanya jawab bersama

siswa tentang nama-nama alat indera manusia, fungsi dari bagian-bagian masing-

masing alat indera manusia, serta cara kerja dari masing-masing alat indera

manusia. Selain bertanya jawab, pada siklus I, guru juga menyajikan materi

dengan menggunakan media IT (Proyektor) untuk lebih menarik minat siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Sedangkan pada siklus II, guru menyajikan materi dengan bertanya jawab dengan

bersama siswa dalam kelompok tentang penyakit atau kelainan yang dialami oleh

alat indera manusia, serta cara merawat kebersihan dan kesehatan alat indera

manusia. Guru juga meminta siswa untuk membaca materi yang telah disediakan.

4.2.1.3.Kegiatan Kelompok

Tujuan dari kegiatan kelompok agar siswa mampu bekerjasama dengan

teman lain dan berani menyampaikan pendapat dan berbicara di depan teman lain.

Pada siklus I, siswa dalam kelompok mengerjakan LKS tentang bagian-bagian

alat indera manusia dan cara kerjanya. Pada siklus II, siswa dalam kelompok

mengisi tentang penyakit atau kelainan pada alat indera manusia serta cara

menjaga kebersihan dan kesehatan alat indera yang dimiliki.

4.2.1.4.Kuis

Kuis dilakukan setelah siswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Guru

memberikan soal kuis secara lisan pada setiap pertemuannya, dan setiap siswa

dalam kelompok diberikan kesempatan untuk menjawab dengan mengangkat

tangannya. Setiap siswa yang dapat menjawab dengan cepat dan benar diberikan 1

poin pada setiap kelompok untuk nilai kelompok. Pada siklus I siswa terlihat

masih kurang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Siswa masih

cenderung malu dan ragu-ragu dalam untuk menjawab. Pada siklus II, terlihat

banyak siswa yang aktif dan mulai terbiasa untuk menjawab. Dibanding siklus

sebelumnya, siswa mulai saling berebut untuk menjawab yang diberikan oleh

guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

4.2.1.5.Pemberian Penghargaan Kelompok

Pemberian penghargaan setiap kelompok dilakukan setelah guru

menghitung perolehan poin atau skor tiap kelompok. Kelompok yang

mendapatpoin atau skor paling banyak akan mendapatkan pernghargaan berupa

hadiah alat tulis yang diberikan setiap pertemuan di akhir pelajaran. Pada siklus I,

kelompok yang mendapat skor tertinggi mendapat pensil dan rautan pensil untuk

masing-masing anggota kelompok. Sedangkan pada siklus II, kelompok yang

mendapat poin tertinggi masing-masing anggota kelompoknya mendapat

penghapus dan penggaris. Hal ini tentu mendorong siswa untuk lebih aktif lagi

dalam kegiatan pembelajaran agar mendapat poin tertinggi bagi kelompok

sehingga mendapatkan penghargaan.

4.2.2. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

Penelitian keaktifan belajar siswa dilaksanakan dalam dua siklus dan

masing-masing terdiri dari dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada 19

November 2015 dan 20 November 2015. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada

tanggal 26 November 2015 dan 27 November 2015. Tujuh indikator keaktifan

belajar yang dinilai yaitu 1) memperhatikan penjelasan/instruksi dari guru, 2)

bertanya kepada guru/teman terkait materi yang belum jelas, 3) mengemukakan

gagasan, 4) mencatat penjelasan dari guru, 5)bekerjasama dalam kelompok, 6)

mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan, dan

7) mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Berdasarkan hasil observasi dan penyebaran kuesioner, peningkatan

keaktifan belajar siswa kelas IVSD Negeri Glagahan dapat dilihat pada tabel 4.13

di bawah ini.

Tabel 4.13 Hasil Keaktifan Belajar Siswa

Kondisi Siklus Siklus


No. Nama Kategori Kategori Kategori
Awal I II
1 RAMN 27.1 Rendah 41.8 Rendah
2 V 52.9 Rendah 52.2 Rendah
3 ENF 40.0 Rendah 40.4 Rendah 55.4 Rendah
4 MI 56.4 Sedang 62.9 Sedang
5 A 77.9 Tinggi 75.8 Tinggi 86.1 Tinggi
6 SF 63.6 Sedang 71.8 Tinggi 85.0 Tinggi
7 NA 72.1 Tinggi 70.1 Tinggi 86.1 Tinggi
8 AFP 37.1 Rendah 37.6 Rendah 49.3 Rendah
9 ITKC 55.0 Sedang 65.4 Sedang 77.2 Tinggi
10 MHP 52.9 Rendah 58.6 Sedang 58.1 Sedang
11 ADA 54.3 Rendah 61.8 Sedang 69.7 Tinggi
12 FNH 52.1 Rendah 77.5 Tinggi 82.9 Tinggi
13 AP 58.6 Tinggi 76.8 Tinggi 85.7 Tinggi
14 ARD 56.4 Sedang 63.2 Sedang 73.9 Tinggi
15 LFK 75.0 Tinggi 78.6 Tinggi 79.3 Tinggi
16 LSA 47.9 Sedang 52.2 Rendah 73.2 Tinggi
17 RAA 50.0 Sedang 64.7 Sedang 69.3 Tinggi
Rata-rata 54.7 Rendah 61.7 Sedang 73.7 Tinggi

Data peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.14 di

bawah ini.

Tabel 4.14 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa

Indikator Siklus I Siklus II


Variabel Kondisi Awal
penelitian Target Capaian Target Capaian
54,7
Keaktifan Skor keaktifan 70 61,7 70 73,7
(Rendah)
Belajar belajar (0-100) (Tinggi) (Sedang) (Tinggi) (Tinggi)

Berdasarkan tabel 4.14tentang peningkatan keaktifan belajar siswa

menunjukkan bahwa keaktifan belajar kondisi awal 54,7 (rendah) mengalami


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

peningkatan pada siklus I menjadi 61,7 (sedang) dan pada siklus II mengalami

peningkatan menjadi 73,7 (tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan keaktifan belajar

siswa.Berikut adalah diagram batang yang menggambarkan peningkatan keaktifan

belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan dari kondisi awal sampai siklus II.

80 73.7
70 70
70 61.7

60 54,7
50
40
30
20
10
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Target Capaian

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar

Berdasarkan gambar 4.1 di atas mengenai peningkatan keaktifan belajar,

dapat dilihat bahwa pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II sudah mencapai

target yang ditentukan oleh peneliti. Maka peneliti dapat menyimpulan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD

NegeriGlagahan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dari kondisi awal

54,7dalam kategori rendah mampu meningkat pada siklus I menjadi 61,7 dalam

kategorisedang, dan meningkat pada siklus II menjadi 73,7 dalam kategori

tinggi.Langkah atau tahap pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa adalah dalam langkah kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

dalam kelompok (Kerja tim). Karena pada langkah atau tahap inisiswa dituntut

untuk mampu memahami materi yang diberikan, serta membantu siswa lain dalam

kelompok untuk dapat juga memahami materi yang diberikan dengan cara

bekerjasama dengan anggota kelompok. Jika para siswa menginginkan kelompok

mereka memperoleh penghargaan, mereka harus saling membantu teman satu

kelompoknya dalam mempelajari materi yang diberikan. Dengan kegiatan tersebut

dimungkinkan bagi siswa untuk terlibat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan pendapat Shoimin (2014:45) yang menyatakan

bahwaCooperative Learning adalah kegiatan pembelajaran dengan cara

berkelompok untuk bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep

menyelesaikan persoalan.Hal tersebut di atas diperkuat oleh pendapat

Hamdayama (2014:118) yang menyebutkan bahwa STAD mempunyai

keunggulan yang mampu membuat: 1) siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan

dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, 2) siswa aktif membantu dan

memotivasi semangat untuk berhasil bersama, 3) aktif berperan sebagai tutor

sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok, 4) interaksi antarsiswa

seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat, 5)

meningkatkan kecakapan individu, dan 6) meningkatkan kecakapan kelompok.

4.2.3. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Peningkatan prestasi belajar dengan menerapkan model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Glagahan pada

tahun pelajaran 2015/2016. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

memperoleh data prestasi belajar siswa adalah soal pilihan ganda. Soal pilihan

ganda terdiri dari 20 soal dan diujikan kepada siswa kelas IV pada pertemuan

kedua untuk setiap siklusnya, yaitu pada tanggal 20 November 2015 dan pada

tanggal 26 November 2015. Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat dilihat dari hasil evaluasi soal pilihan

ganda dan persentase ketuntasan KKM yang telah ditentukan oleh SD Negeri

Glagahan yaitu 75. Siswa yang mendapatkan nilai mencapai atau melebihi KKM

yang sudah ditentukan dapat dinyatakan tuntas. Berikut adalah hasil rata-rata

prestasi belajar siswa dari kondisi awal hingga siklus II.

Tabel 4.15 Hasil Prestasi Belajar Siswa

Siklus I Siklus II
No. Nama
KKM Capaian Keterangan KKM Capaian Keterangan
1 RAMN 60 Tidak Tuntas
2 V 65 Tidak Tuntas
3 ENF 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas
4 MI 60 Tidak Tuntas
5 A 90 Tuntas 100 Tuntas
6 SF 65 Tidak Tuntas 85 Tuntas
7 NA 80 Tuntas 80 Tuntas
8 AFP 55 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas
9 ITKC 75 60 Tidak Tuntas 75 70 Tidak Tuntas
10 MHP 75 Tuntas 75 Tuntas
11 ADA 75 Tuntas 90 Tuntas
12 FNH 50 Tidak Tuntas 75 Tuntas
13 AP 80 Tuntas 80 Tuntas
14 ARD 75 Tuntas 90 Tuntas
15 LFK 90 Tuntas 95 Tuntas
16 LSA 75 Tuntas 100 Tuntas
17 RAA 80 Tuntas 75 Tuntas
Rata-rata 70.3 82.5
Persentase Ketuntasan 52.9% 85.7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Tabel 4.16 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Indikator Kondisi Siklus I Siklus II


Variabel
Penelitian Awal Target Capaian Target Capaian
Nilai rata-rata siswa 69.4 78 70.3 78 82.5
Prestasi Persentase
Belajar ketuntasan KKM 35% 75% 52.9% 75% 85.7%
(75)

Berdasarkan tabel 4.15 dan tabel 4.16 di atas tentang peningkatan prestasi

belajar siswa, dapat dilihat hasil rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 69,4

dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 7 siswa atau 35%, sedangkan

yang belum mencapai KKM adalah 13 siswa atau 65%. Persentase jumlah siswa

yang belum mencapai KKM dan rata-rata kelas dinilai tidak terlalu

tinggi.Sehingga peneliti melakukan tindakan penelitian untuk meningkatkan

prestasi belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Setelah diberi tindakan, hasil rata-rata siswa mengalami peningkatan pada

siklus I yaitu 70,3 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 9 siswa atau

52,9% sedangkan yang belum mencapai KKM adalah 8 siswa atau 47,1%. Pada

siklus II kembali mengalami peningkatan dengan hasil rata-rata sebesar 82,5

dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 12 siswa atau 85,7% sedangkan

yang belum mencapai KKM adalah 14,3%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II. Berikut

gambar diagram batang untuk memperjelas hasil peningkatan prestasi belajar

siswa kelas IV SD Negeri Glagahan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

85
82,5

80 78 78

75
70,3
69,4
70

65

60
Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Target Capaian

Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Rata-rata Nilai Prestasi Belajar

Berdasarkan gambar 4.2 tentang peningkatan prestasi belajar dapat

diketahui bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II.

Langkah atau tahap pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dalam langkah kegiatan belajar

dalam kelompok (Kerja tim). Karena pada langkah atau tahap ini, siswa

berkesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, membantu teman yang kurang

paham, dan bahkan dapat bertanya kepada teman dalam kelompok apabila tidak

mengetahui tentang materi yang diajarkan. Dengan kesempatan tersebut, siswa

dapat mengolah kecakapan individualnya yang tentu akan berdampak pada

pemahamannya.

Peningkatan prestasi belajar siswa juga dapat dilihat ketika pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siswa dalam

kelompok aktif bertanya, menjawab, serta mencatat hal-hal penting yang

disampaikan oleh guru. Siswa tidak lagi hanya mendengarkan penjelasan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

guru dan menerimanya dengan mentah begitu saja, tetapi menanggapi materi yang

disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamdayama (2014:118)

yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan

kecapakan individu. Dalam hal ini kecakapan individu yang dimaksud adalah

siswa mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang

mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru menandakan siswa telah

memahami materi sehingga prestasi belajarnya meningkat.Hal ini diperkuat

denganpendapat Slavin (1990) yang mengatakan bahwa 86% dari siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki prestasi

yang tinggi dibandingkan model pembelajaran lainnya.

Peneliti juga melihat bahwa dalam masing-masing kelompok siswa saling

membantu dalam memahami materi yang diberikan, sehingga terjalin kerjasama

yang baik dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Isjoni (2013:74) yang

menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD menekan adanya

aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi belajar yang

maksimal.

Akhirnya, dengan adanya keterbatasan waktu dan lain sebagainya

penelitian dihentikan pada siklus II, dan peneliti menyimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri

Glagahan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

Dalam bab V ini peneliti membahas tentang kesimpulan, keterbatasan

penelitian, dan saran.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa:

5.1.1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD

Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia telah dilakukan dengan

menerapkan model pembelajaran koopertif tipe STAD dengan melalui

langkah-langkah sebagai berikut: 1) persiapan, 2) penyampaian tujuan, 3)

pembagian kelompok yang dilakukan secara heterogen, 4) presentasi dari

guru, 5) kegiatan pembelajaran, 6) kuis dan evaluasi, 7) pemberian

penghargaan dan hadiah.

5.1.2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa IV

kelas di SD Negeri Glagahan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

aspek memperhatikan, berbicara, mendengarkan, menulis, bergerak,

mental dan emosional melalui pembentukan kelompok yang heterogen

serta pemberian dorongan dan bimbingan guru selama proses

pembelajaran kepada siswa baik secara individu maupun kelompok. Hasil

penelitian menunjukkan rata-rata keaktifan sebelum dilakukan tindakan

sebesar 54,7 yang termasuk dalam kategori rendah,pada siklus I meningkat

menjadi 61,7yang termasuk dalam kategori sedang, dan pada siklus II

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

kembali mengalami peningkatanmenjadi 73,7yang termasuk dalam

kategori tinggi.

5.1.3. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri

Glagahan pada mata pelajaran IPA materi alat indera manusia. Hal ini

dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa dari nilai rata-rata

kondisi awal 69,4 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar

35%, setelah diberi tindakan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi

70,3 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 52,9%, dan

pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 82,5 dengan persentase

siswa yang mencapai KKM sebesar 85,7%.

5.2. Keterbatasan Penelitian

5.2.1. Siswa kurang terkondisi dengan baik pada awal pembelajaran, sehingga

beberapa waktu terbuang untuk mengondisikan siswa.

5.2.2. Pembagian kelompok secara heterogen terkadang susah diterima siswa

yang merasa pandai, dan siswa yang tidak suka dengan teman lain,

sehingga pada awal siklus I siswa kurang dapat bekerjasama dengan baik

dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

5.3. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang

dapat menjadi bahan pertimbangan dalam keperluan kemajuan penyelenggaraan

pembelajaran IPA di SDNegeri Glagahan. Oleh karena itu, peneliti perlu

menyampaikan saran sebagai berikut:

5.3.1. Guru diharapkan mengelola waktu yang telah dialokasikan dengan baik,

sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk mengondisikan siswa

terlebih dahulu.

5.3.2. Guru sebaiknya memberi pengertian baik secara halus ataupun secara

tegas pada setiap siswa dalam pembagian kelompok, agar siswa mau

menerima anggota kelompok secara heterogen.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR REFERENSI

Adi, P. (2007). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam


Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Komunikasi
Matematika Siswa Kelas V SD Kalipucangkulon 02 Jepara. Semarang:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang.

Anni, C, T. (2004). Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan 2010. Yogyakarta: Aditya Media.

-------------. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ayunani, Y. (2013). Peningkatkan Keaktifan Siswa Kelas IV Melalui


Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam
Pembelajaran IPA di SD Negeri Sukomangli 01 Kecamatan Reban
Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2012/2013. Yogyakarta: Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Universitas Negeri Yogyakarta.

Baharudin.(2007). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar yang


Kreatif dan Efektif. Jakarta:Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia: edisi


terbaru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati, & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Djamarah, S,B & Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi).
Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, S,B. (2011). Psokologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2001). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdayama, J. (2014). Model dan Metode pembelajaran Kreatif Berkarakter.


Bogor: Ghalia Indonesia.

Zaini,H. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: PustakaInsan Madani.

Huda, M. (2014). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model


Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Isjoni. (2013). Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi


Antara Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai


Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kusumah, W. (2011). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.

Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.


Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Mulyasa E. (2006). Implementasi kurikulum 2004, panduan Pembelajaran KBK.


Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Musfiroh. (2008). Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: PT.Grasindo.

Muslich, M. (2010). Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action


Research): Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Novitasari, D. (2015). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn Melalui


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas III A SDK Demangan
Baru 1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Poerwanti, E., dkk. (2008). Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.

Pralisti, Y. (2014).Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi
Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Rusman. (2012). Model-model pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme


Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

--------------. (2009). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slavin, R, E. (2005). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung:


Nusa Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Solihatin, E & Raharjo. (2007). Cooperatif Learning Analisis Model


PembelajaranIPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Srini, M, I. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DIKTI.

Sudjana. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

-----------------. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan


Praktiknya.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sulistyanto, H., & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan
MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Surapranata, S. (2004). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil


Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Taniredja, T., Faridli, M., & Harmianto, S. (2013). Model-model Pembelajaran


Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,


Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Triton. (2006). SPSS 13.0: Terapan Riset Statistk Parametik. Yogyakarta: Andi.

Yamin, M. (2006). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung


Persada Press.

-. (1994). Kurikulum Pendidikan Dasar: Garis-Garis Besar Program Pengajaran


(GBPP) Kelas IV Sekolah Dasar (SD). Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

LAMPIRAN 1

SURAT PERIJINAN PENELITIAN


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

LAMPIRAN 2
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN

PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

LAMPIRAN 3
VALIDASI PERANGKAT

PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

LAMPIRAN 4
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS

INSTRUMEN SOAL SIKLUS I DAN II


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

HASIL VALIDITAS SIKLUS I

Correlation
Aitem21 Aitem22 Aitem23 Aitem24 Aitem25 Aitem26 Aitem27 Aitem28 Aitem29 Aitem30 Jumlah
Aitem1 Pearson Correlation -.308 .257 -.168 -.182 .157 .a .303 .157 .099 .a .267
Sig. (2-tailed) .186 .274 .478 .444 .508 . .195 .508 .678 . .256
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem2 Pearson Correlation .216 .229 .546* .081 .140 .a .081 -.210 .308 .a .502*
Sig. (2-tailed) .361 .332 .013 .735 .556 . .735 .374 .186 . .024
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem3 Pearson Correlation .336 .356 .350 -.126 .218 .a .126 .218 .023 .a .669**
Sig. (2-tailed) .147 .123 .130 .597 .355 . .597 .355 .924 . .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem4 Pearson Correlation .490* .357 .459* .000 .375 .a .000 .375 -.157 .a .587**
Sig. (2-tailed) .028 .122 .042 1.000 .103 . 1.000 .103 .508 . .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem5 Pearson Correlation .275 .312 .150 -.126 -.218 .a .126 .055 .435 .a .498*
Sig. (2-tailed) .241 .181 .527 .597 .355 . .597 .819 .055 . .025
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem6 Pearson Correlation -.031 -.134 .150 .126 .055 .a -.126 .055 -.023 .a .100
Sig. (2-tailed) .898 .574 .527 .597 .819 . .597 .819 .924 . .676
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem7 Pearson Correlation .308 .171 .168 .182 -.157 .a .182 .105 -.099 .a .417
Sig. (2-tailed) .186 .471 .478 .444 .508 . .444 .660 .678 . .067
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem8 Pearson Correlation .057 .458* .187 .236 -.102 .a .000 .153 .257 .a .506*
Sig. (2-tailed) .811 .042 .429 .317 .669 . 1.000 .519 .274 . .023
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem9 Pearson Correlation -.243 .000 -.132 -.333 .289 .a .200 .289 -.061 .a .279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Sig. (2-tailed) .303 1.000 .578 .151 .217 . .398 .217 .800 . .234
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem10 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem11 Pearson Correlation .140 -.068 .076 .192 -.250 .a -.192 -.250 .105 .a -.109
Sig. (2-tailed) .556 .776 .749 .416 .288 . .416 .288 .660 . .648
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem12 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem13 Pearson Correlation .336 .356 .350 .126 -.055 .a -.378 -.055 .252 .a .612**
Sig. (2-tailed) .147 .123 .130 .597 .819 . .100 .819 .285 . .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem14 Pearson Correlation .099 .123 .208 .290 -.050 .a .058 -.302 .390 .a .334
Sig. (2-tailed) .679 .605 .380 .215 .833 . .808 .196 .089 . .150
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem15 Pearson Correlation -.183 -.082 -.254 -.406 -.302 .a -.406 -.302 .390 .a -.269
Sig. (2-tailed) .440 .731 .281 .076 .196 . .076 .196 .089 . .252
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem16 Pearson Correlation .183 .082 -.208 -.290 .050 .a .174 .302 -.179 .a .505*
Sig. (2-tailed) .440 .731 .380 .215 .833 . .463 .196 .450 . .023
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem17 Pearson Correlation .099 .123 -.254 .058 -.050 .a .058 .201 -.453* .a .177
Sig. (2-tailed) .679 .605 .281 .808 .833 . .808 .395 .045 . .455
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem18 Pearson Correlation .793** .068 .688** .577** .250 .a .192 .250 -.105 .a .500*
Sig. (2-tailed) .000 .776 .001 .008 .288 . .416 .288 .660 . .025
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Aitem19 Pearson Correlation .183 -.123 .254 -.058 .302 .a -.058 .050 .032 .a .479*
Sig. (2-tailed) .440 .605 .281 .808 .196 . .808 .833 .895 . .033
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem20 Pearson Correlation -.216 .343 .096 .243 .210 .a .243 .210 -.015 .a .338
Sig. (2-tailed) .361 .139 .686 .303 .374 . .303 .374 .951 . .145
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem21 Pearson Correlation 1 -.057 .546* .404 .140 .a .081 .140 -.279 .a .429
Sig. (2-tailed) .811 .013 .077 .556 . .735 .556 .234 . .059
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem22 Pearson Correlation -.057 1 .281 .236 .102 .a .000 .357 .171 .a .559*
Sig. (2-tailed) .811 .230 .317 .669 . 1.000 .122 .471 . .010
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem23 Pearson Correlation .546* .281 1 .397 .459* .a -.132 -.115 .168 .a .494*
Sig. (2-tailed) .013 .230 .083 .042 . .578 .630 .478 . .027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem24 Pearson Correlation .404 .236 .397 1 .000 .a -.067 .289 -.061 .a .249
Sig. (2-tailed) .077 .317 .083 1.000 . .780 .217 .800 . .291
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem25 Pearson Correlation .140 .102 .459* .000 1 .a .289 .063 -.419 .a .228
Sig. (2-tailed) .556 .669 .042 1.000 . .217 .794 .066 . .333
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem26 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem27 Pearson Correlation .081 .000 -.132 -.067 .289 .a 1 .289 -.303 .a .188
Sig. (2-tailed) .735 1.000 .578 .780 .217 . .217 .195 . .427
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Aitem28 Pearson Correlation .140 .357 -.115 .289 .063 .a .289 1 -.419 .a .326
Sig. (2-tailed) .556 .122 .630 .217 .794 . .217 .066 . .160
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem29 Pearson Correlation -.279 .171 .168 -.061 -.419 .a -.303 -.419 1 .a .144
Sig. (2-tailed) .234 .471 .478 .800 .066 . .195 .066 . .546
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem30 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Jumlah Pearson Correlation .429 .559* .494* .249 .228 .a .188 .326 .144 .a 1
Sig. (2-tailed) .059 .010 .027 .291 .333 . .427 .160 .546 .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

HASIL RELIABILITAS SIKLUS I

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.795 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

HASIL VALIDITAS SIKLUS II

Correlations
aitem23 aitem24 aitem25 aitem26 aitem27 aitem28 aitem29 aitem30 total
aitem1 Pearson Correlation .218 .294 .208 -.033 .118 -.068 .667** .375* .733**
Sig. (2-tailed) .247 .115 .271 .861 .534 .721 .000 .041 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem2 Pearson Correlation .024 .196 .023 .089 -.184 .181 .630** .111 .544**
Sig. (2-tailed) .899 .299 .904 .640 .331 .337 .000 .559 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem3 Pearson Correlation .155 .247 .420* .042 .255 .032 .342 .118 .435
Sig. (2-tailed) .414 .188 .021 .825 .174 .866 .065 .534 .016
N 20 20 0 20 20 20 20 20 20
aitem4 Pearson Correlation -.175 -.105 -.074 -.286 .169 .327 .356 -.134 .241
Sig. (2-tailed) .355 .581 .698 .126 .373 .077 .053 .481 .199
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem5 Pearson Correlation -.017 .015 .093 -.116 -.118 .193 .079 .118 .262
Sig. (2-tailed) .928 .935 .626 .542 .535 .307 .679 .534 .161
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem6 Pearson Correlation .321 -.223 .259 .196 .200 .355 .089 .134 .472**
Sig. (2-tailed) .084 .237 .167 .298 .289 .055 .640 .481 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem7 Pearson Correlation .098 .088 .155 .239 -.035 .000 .149 .447* .510**
Sig. (2-tailed) .608 .645 .414 .203 .853 1.000 .432 .013 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem8 Pearson Correlation .099 .207 .146 -.040 .024 .123 .553** .264 .604**
Sig. (2-tailed) .604 .272 .441 .833 .901 .517 .002 .159 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem9 Pearson Correlation .098 .088 -.031 -.120 .176 .000 .447* .000 .386
Sig. (2-tailed) .608 .645 .871 .529 .352 1.000 .013 1.000 .035
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem10 Pearson Correlation -.230 .429* -.167 .111 .024 -.031 .302 -.113 .169
Sig. (2-tailed) .221 .018 .378 .560 .901 .872 .105 .552 .372
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem11 Pearson Correlation .467** .170 .397* .330 .200 .355 .312 .134 .579**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Sig. (2-tailed) .009 .368 .030 .075 .289 .055 .093 .481 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem12 Pearson Correlation .293 .614** .340 -.120 -.035 .000 .447* .447* .599**
Sig. (2-tailed) .116 .000 .066 .529 .853 1.000 .013 .013 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem13 Pearson Correlation -.175 .288 .203 .250 .169 .055 .356 .200 .560**
Sig. (2-tailed) .355 .122 .281 .183 .373 .775 .053 .288 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem14 Pearson Correlation .208 .080 .056 .082 .032 .167 .408* -.068 .385
Sig. (2-tailed) .270 .674 .767 .667 .866 .379 .025 .721 .036
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem15 Pearson Correlation -.257 .423* -.109 -.223 -.216 .080 .196 .049 .100
Sig. (2-tailed) .171 .020 .568 .237 .251 .674 .299 .797 .598
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem16 Pearson Correlation .293 -.175 .155 .239 -.035 .548** .149 -.224 .297
Sig. (2-tailed) .116 .354 .414 .203 .853 .002 .432 .235 .111
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem17 Pearson Correlation .015 .053 .107 .144 .154 -.302 .381* .067 .414
Sig. (2-tailed) .939 .782 .574 .448 .417 .105 .038 .724 .023
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem18 Pearson Correlation -.175 .288 .203 -.018 .169 .327 .356 .200 .507**
Sig. (2-tailed) .355 .122 .281 .925 .373 .077 .053 .288 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem19 Pearson Correlation -.043 .135 .095 .170 .015 .080 .523** .294 .647**
Sig. (2-tailed) .822 .478 .618 .368 .935 .674 .003 .115 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem20 Pearson Correlation -.309 .347 .245 .094 .111 .144 .000 .000 .272
Sig. (2-tailed) .097 .061 .193 .619 .558 .447 1.000 1.000 .146
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem21 Pearson Correlation -.257 .423* .095 -.223 -.216 .480** .523** .294 .471**
Sig. (2-tailed) .171 .020 .618 .237 .251 .007 .003 .115 .009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem22 Pearson Correlation .171 .423* -.109 -.026 .247 .280 .850** .049 .627**
Sig. (2-tailed) .366 .020 .568 .891 .188 .134 .000 .797 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem23 Pearson Correlation 1 -.043 .347 .321 .155 .059 .024 .036 .272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Sig. (2-tailed) .822 .060 .084 .414 .755 .899 .849 .146
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem24 Pearson Correlation -.043 1 .095 -.223 .015 .080 .523** .049 .412
Sig. (2-tailed) .822 .618 .237 .935 .674 .003 .797 .024
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem25 Pearson Correlation .347 .095 1 .259 .256 .339 .023 .380* .470**
Sig. (2-tailed) .060 .618 .167 .172 .067 .904 .038 .009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem26 Pearson Correlation .321 -.223 .259 1 .042 .082 -.134 -.033 .220
Sig. (2-tailed) .084 .237 .167 .825 .667 .481 .861 .243
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem27 Pearson Correlation .155 .015 .256 .042 1 .193 .079 -.079 .247
Sig. (2-tailed) .414 .935 .172 .825 .307 .679 .679 .189
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem28 Pearson Correlation .059 .080 .339 .082 .193 1 .181 .102 .425
Sig. (2-tailed) .755 .674 .067 .667 .307 .337 .591 .019
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem29 Pearson Correlation .024 .523** .023 -.134 .079 .181 1 .111 .721**
Sig. (2-tailed) .899 .003 .904 .481 .679 .337 .559 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem30 Pearson Correlation .036 .049 .380* -.033 -.079 .102 .111 1 .335
Sig. (2-tailed) .849 .797 .038 .861 .679 .591 .559 .070
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
total Pearson Correlation .272 .412* .470** .220 .247 .425* .721** .335 1
Sig. (2-tailed) .146 .024 .009 .243 .189 .019 .000 .070
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

HASIL RELIABILITAS SIKLUS II

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items

.857 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

LAMPIRAN 5
PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS I

(Silabus, RPP, dan LKS)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Silabus
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : IV/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.

Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Media dan


Dasar Pembelajaran Waktu Sumber Belajar
SIKLUS I
1.3 1.3.1. Pancaindra Kegiatan Awal Tes Tertulis 2 JP Media:
Mendeskripsikan Menjelaskan manusia dan 1. Guru mengucapkan salam kepada - Isian (LKS) (2 x 35 - Gambar
hubungan antara bagian-bagian bagian- siswa. menit) macam-macam
struktur panca dari indra bagiannya. 2. Salah satu siswa memimpin doa. Tes Lisan alat indra
indra dengan penglihat 3. Guru mengondisikan siswa untuk - Kuis - Puzzle gambar
fungsinya. (mata). belajar. alat indra
“Coba sebelum kita memulai Non tes - Handoutmateri
1.3.2. pelajaran, rapikan dahulu meja kursi - Observasi - Lembar Kerja
Menjelaskan kalian, dan perhatikan kerapian Siswa
bagian-bagian seragam kalian.” - Simbol bintang
dari indra 4. Guru menyiapkan bahan ajar dan - Kertas asturo
pendengar media yang digunakan.
(telinga). 5. Guru melakukan presensi. Sumber Belajar:
6. Guru menanyakan kabar siswa. - Wahyono, Budi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

1.3.3. Apersepsi dan


Menjelaskan 1. Guru mengingatkan kembali materi Nurachmandani
bagian-bagian yang sudah dibahas pada pertemuan , Setyo. 2008.
dari indra yang lalu. Ilmu
pencium Motivasi Pengetahuan
(hidung). 1. Guru mengajak siswa untuk Alam: Untuk
bernyanyi “Belajar Alat Indra” SD dan
1.3.4. gubahan lagu “Helly”. MI Kelas
Menjelaskan Orientasi IV.
bagian-bagian 1. Guru memberi informasi tujuan Jakarta: Pusat
perasa dari indra pembelajaran, rencana kegiatan, Perbukuan,
pengecap kontrak belajar, dan penilaian yang Departemen
(lidah). akan dilakukan hari ini. Pendidikan
Kegiatan Inti Nasional.
1.3.5. Eksplorasi - Sulistyanto,
Menjelaskan 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok Heri dan
bagian-bagian heterogen berdasarkan jenis kelamin Wiyono, Edy.
dari indra dan prestasi yang terdiri dari 3-4 siswa 2008. Ilmu
peraba (kulit). setiap kelompoknya. Pengetahuan
2. Siswa dan guru bertanya jawab Alam: Untuk
tentang macam-macam alat indra. SD dan
3. Setiap kelompok saling berkompetisi MI Kelas
untuk menjawab. IV.
4. Siswa yang mengacungkan tangan Jakarta: Pusat
ditunjuk untuk menjawab dengan Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

menunjukkan alat indranya. Nasional.


5. Guru menjelaskan bagian-bagian alat - Rositawati,
indra secara singkat. dkk. 2008.
Elaborasi Senang Belajar
1. Guru membagikan handout materi Ilmu
yang berisi tentang gambar alat indra Pengetahuan
serta bagian-bagian dan penjelasannya Alam: Untuk
kepada masing-masing siswa. kelas IV
2. Setiap kelompok mempelajari materi Sekolah
yang berbeda-beda. Dasar/Madrasa
3. Setiap anggota kelompok memastikan h Ibtidaiyah.
bahwa semua anggota kelompok Jakarta: Pusat
memahami materi yang sedang Perbukuan
dibahas. Departemen
4. Siswa dibagikan lembar kerja tentang Pendidikan
nama bagian-bagian alat indra yang Nasional.
harus dikerjakan secara berkelompok. - Sumantoro, dan
5. Siswa diminta membagi tugas secara Hermana,
adil sehingga semua anggota Dodo. 2011.
kelompok bekerjasama dan paham Ayo Belajar
tentang tugas yang diberikan. Ilmu
6. Setiap kelompok memastikan bahwa Pengetahuan
anggota kelompoknya sudah Alam (IPA):
menguasai materi yang diberikan. Kelas IV SD.
7. Guru memberi skor kepada setiap Yogyakarta:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

siswa dalam proses diskusi. Penerbit


8. Masing-masing kelompok Kanisius.
mengumpulkan hasil diskusi untuk
dibahas pada pertemuan yang akan
datang.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang memiliki skor
tertinggi.
Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan penguatan dengan
bertanya jawab dengan siswa terkait
materi yang baru saja dipelajari.
2. Siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran hari ini secara lisan.
“Apakah kalian senang mengikuti
pelajaran hari ini?”
“Apa saja kesulitan yang kamu alami
selama mengikuti pelajaran?”
3. Guru memberi tugas kepada siswa
untuk mempelajari materi selanjutnya,
yaitu tentang cara kerja masing-masing
alat indra.
4. Guru dan siswa menutup pelajaran
dengan berdoa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

1.3 1.3.1. Cara kerja alat Kegiatan Awal Tes Tertulis 2 JP Media
Mendeskripsikan Menjelaskan indra 1. Guru mengucapkan salam kepada - Isian (LKS) (2 x 35 - Tampilan video
hubungan antara cara kerja indra siswa. - Soal evaluasi menit) tentang macam-
struktur panca penglihat 2. Salah satu siswa memimpin doa. (Pilihan macam alat
indra dengan (mata).
3. Guru mengondisikan siswa untuk ganda) indra
fungsinya.
1.3.2. belajar. - Proyektor
Menjelaskan 4. Guru melakukan presensi. Non tes - Laptop
cara kerja indra 5. Guru menanyakan kabar siswa. Observasi - Handoutmateri
pendengar Apersepsi - Lembar Kerja
(telinga). 6. Guru bertanya tentang materi yang Siswa
telah dibahas. - Simbol bintang
1.3.3. Motivasi - Kertas asturo
Menjelaskan 7. Guru mengajak siswa melakukan
cara kerja indra
“tepuk semangat”. Sumber Belajar
pencium
(hidung). Orientasi - Wahyono, Budi
8. Guru menyampaikan tujuan dan
1.3.4. pembelajaran hari ini. Nurachmandani
Menjelaskan Kegiatan Inti , Setyo. 2008.
cara kerja indra Eksplorasi Ilmu
pengecap 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok Pengetahuan
(lidah). Alam: Untuk
yang anggotanya sama seperti
pertemuan yang lalu. SD dan MI
1.3.5.
2. Guru melakukan tanya jawab dengan Kelas IV.
Menjelaskan
cara kerja indra siswa terkait materi yang telah Jakarta: Pusat
peraba (kulit). dipelajari pada pertemuan yang lalu. Perbukuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

3. Setiap siswa yang aktif menjawab Departemen


akan mendapat poin dan akan Pendidikan
menambah skor untuk timnya. Nasional.
4. Guru bersama siswa membahas - Sulistyanto,
pekerjaan kelompok pada pertemuan Heri dan
yang lalu. Wiyono, Edy.
5. Siswa dipersilahkan untuk bertanya, 2008. Ilmu
menyampaikan pendapat, ataupun Pengetahuan
menyanggah. Alam: Untuk
6. Siswa yang aktif bertanya, SD dan
menyampaikan pendapat, ataupun MI Kelas
menyanggah akan mendapatkan poin. IV.
Elaborasi Jakarta: Pusat
1. Guru menampilkan tayangan video Perbukuan,
tentang cara kerja alat indra. Departemen
2. Siswa dan guru bertanya jawab Pendidikan
tentang tayangan video. Nasional.
3. Guru menjelaskan materi tentang cara - Rositawati,
kerja dari masing-masing alat indra. dkk. 2008.
4. Siswa dibagikan materi tentang cara Senang Belajar
kerja alat indra. Ilmu
5. Setiap kelompok diminta untuk Pengetahuan
berdiskusi untuk mengerjakan LKS. Alam: Untuk
6. Setiap anggota kelompok memastikan kelas IV
bahwa semua anggota kelompok Sekolah
Dasar/Madrasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

memahami materi tersebut. h Ibtidaiyah.


7. Masing-masing kelompok Jakarta: Pusat
membacakan hasil diskusinya. Perbukuan
8. Guru memberikan poin kepada Departemen
anggota kelompok lain yang aktif Pendidikan
bertanya, memberi pendapat, ataupun Nasional.
menyanggah. - Sumantoro, dan
9. Poin yang diperoleh akan menambah Hermana,
skor kelompok. Dodo. 2011.
10. Siswa mengerjakan soal evaluasi Ayo Belajar
secara individu. Ilmu
11. Guru mendampingi siswa dalam Pengetahuan
mengerjakan soal evaluasi. Alam (IPA):
12. Setiap siswa mengumpulkan Kelas IV SD.
pekerjaannya kepada guru. Yogyakarta:
Konfirmasi Penerbit
1. Siswa diberi penguatan pada materi Kanisius.
yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang memiliki skor
tertinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
Siklus I Pertemuan 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri Glagahan


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/ 1
Materi Pokok : Alat Indra Manusia
Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.

B. Kompetensi Dasar
1.3.Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya.

C. Indikator
1.3.1. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra penglihat (mata).
1.3.2. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra pendengar (telinga).
1.3.3. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra pencium (hidung).
1.3.4. Menyebutkan bagian perasa dan fungsi bagian indra pengecap (lidah).
1.3.5. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra peraba (kulit).

D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra
penglihat (mata) melalui diskusi kelompok.
1.3.2.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra
pendengar (telinga) melalui diskusi kelompok.
1.3.3.1.Siswa mampu menjelaskan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra
pencium (hidung) melalui diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

1.3.4.1.Siswa mampu menjelaskan minimal 2 bagian perasa dan fungsi bagian


indra pengecap (lidah) melalui diskusi kelompok.
1.3.5.1.Siswa mampu menjelaskan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra
peraba (kulit) melalui diskusi kelompok.

E. Materi Ajar
- Panca indra manusia dan bagian-bagiannya.

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Cooperatif Learning
Model : STAD (Student Team Achievment Division)

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Metode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa.
2. Salah satu siswa memimpin doa.
3. Guru mengondisikan siswa untuk belajar.
“Coba sebelum kita memulai pelajaran,
rapikan dahulu meja kursi kalian, dan
perhatikan kerapian seragam kalian.”
4. Guru menyiapkan bahan ajar dan media yang

Kegiatan digunakan. 10 menit Tanya


Awal 5. Guru melakukan presensi. jawab
6. Guru menanyakan kabar siswa.
Apersepsi
1. Guru mengingatkan kembali materi yang
sudah dibahas pada pertemuan yang lalu.
Motivasi
1. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi
“Belajar Alat Indra” gubahan lagu “Helly”.
Orientasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

1. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,


rencana kegiatan, kontrak belajar, dan
penilaian yang akan dilakukan hari ini.
“Hari ini kita akan belajar tentang alat indra
dan bagian-bagiannya. Nanti kalian akan
belajar dengan kelompok-kelompok yang
sudah Bapak bagi.”
Langkah 1: Penyampaian tujuan
Eksplorasi
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok heterogen
berdasarkan jenis kelamin dan prestasi yang
terdiri dari 3-4 siswa setiap kelompoknya.
Langkah 2: Pembagian kelompok
2. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang alat
indra yang dimiliki manusia.
3. Setiap kelompok saling berkompetisi untuk
menjawab.
4. Guru menunjuk siswa yang mengacungkan
tangan untuk menjawab dengan menunjukkan
Kegiatan alat indranya.
Inti 5. Guru menjelaskan bagian-bagian alat indra
50 menit
tersebut secara singkat.
Langkah 3: Penyampaian/penyajian materi Tanya
Elaborasi jawab,
1. Guru membagikan handout materi yang berisi diskusi,
tentang gambar alat indra serta bagian-bagian latihan
dan penjelasannya kepada masing-masing
siswa.
2. Setiap kelompok mempelajari materi yang
berbeda-beda.
3. Setiap anggota kelompok memastikan bahwa
semua anggota kelompok memahami materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

yang sedang dibahas.


4. Siswa dibagikan lembar kerja tentang nama
bagian-bagian alat indra serta fungsinya yang
harus dikerjakan secara berkelompok.
Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok
1. Guru meminta siswa dalam kelompok agar
membagi tugas secara adil sehingga semua
anggota bekerjasama dan paham tentang tugas
yang diberikan.
2. Guru memberi skor kepada setiap siswa dalam
proses diskusi.
3. Perwakilan kelompok maju ke depan untuk
membacakan hasil diskusi masing-masing
kelompok.
4. Siswa dipersilahkan untuk bertanya,
menyampaikan pendapat, ataupun
menyanggah.
5. Siswa yang aktif bertanya, menyampaikan
pendapat, ataupun menyanggah akan
mendapatkan poin.
Konfirmasi
1. Guru melakukan evaluasi dengan memberi
kuis secara lisan kepada siswa. Siswa yang
paling banyak menjawab dengan benar akan
mendapat poin.
Langkah 5: Kuis
2. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi.
Langkah 6: Pemberian penghargaan
1. Guru membuat kesimpulan bersama siswa 10 menit
tentang materi yang telah di pelajari.
Kegiatan
2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

Akhir hari ini secara lisan.


“Apakah kalian senang mengikuti pelajaran hari
Tanya
ini?”
jawab,
“Apa saja kesulitan yang kamu alami selama
ceramah
mengikuti pelajaran?”
3. Guru memberi tugas kepada siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang
cara kerja masing-masing alat indera.
4. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
5. Guru mengucapkan salam dan terimakasih.

H. Media dan Sumber Belajar :


a. Media
- Gambar macam-macam alat indera
- Puzzle gambar alat indra
- Lembar Kerja Siswa
- Kertas asturo
b. Sumber Belajar
- Wahyono, Budi dan Nurachmandani, Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam:
Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
- Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk
kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Media
4. Instrumen Penilaian
5. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Lampiran 1. Materi Ajar


Alat Indra dan Bagian-bagiannya
Pernahkah kamu diajak ke undangan pernikahan oleh orangtuamu? Di sana
kamu akan melihat para tamu yang berpakaian bagus dan berwarna warni. Kamu akan
mendengar musik gamelan yang mengiringi kemeriahan acara. Selain itu, kamu dapat
memilih beraneka macam hidangan makanan dengan aroma dan rasa yang beraneka
ragam. Kamu dapat merasakan semua itu karena Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang telah menciptakan alat indra pada manusia. Alat indra tersebut ialah mata,
telinga, hidung, lidah, dan kulit. Karena jumlah indra tersebut ada lima, maka disebut
panca indra.
1. Indra Penglihat (Mata)
Mata adalah indra penglihat. Bentukmata
seperti bola sehingga disebut bolamata. Bola
mata terletak di dalam lekukmata yang
dibatasi oleh tulang dahi dantulang pipi. Jadi,
mata terlindung oleh keduatulang tersebut.
Mata mempunyai bagian-bagianyang terletak
di luar dan di dalam mata.
Bagian luar mata, antara lain, alis mata, kelopak mata, kelenjar mata, dan bulu
mata.
a. Alis Mata
Alis mata berguna untuk mencegah masuknya keringat ke dalam mata.
b. Kelopak Mata
Kelopak mata berguna untuk menutup bola mata. Kelopak mata akan segera
menutup jika ada cahaya yang terlalu terang atau ada benda yang akan
masuk ke mata. Fungsi kelopak mata berkedip, adalah untuk membasahi
mata, menggiring kotoran keluar dari mata, dan mengistirahatkan retina dari
terpaan cahaya yang terus-menerus.
c. Kelenjar Air Mata
Pada kelopak mata bagian atas terdapat kelenjar air mata yang selalu
menghasilkan air mata. Ketika kita menangis, mata kita akan mengeluarkan
air mata. Air mata berguna untuk membasahi kornea, melindungi mata dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

kuman, dan menjaga mata dan bagian dalam kelopak mata agar tetap sehat
dan lembut.
d. Bulu Mata
Bulu mata dapat diumpamakan sebagai tirai. Kegunaan bulu mata untuk
mengurangi cahaya yang masuk ke mata apabila cahayanya terlalu kuat dan
mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke dalam mata.
Bagian dalam mata, antara lain, lapisan sclera, lapisan koroid, retina atau selaput
jala, lensa mata, otot mata, dan saraf mata.
a. Kornea
Selaput tanduk (kornea) yaitu selaput bening di bagian depan bola mata yang
berguna Kornea berfungsi menerima rangsang berupa cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. Kornea adalah bagian
mata yang dapat disumbangkan dan dicangkokkan pada orang lain yang
membutuhkannya.
b. Anak Mata (Pupil)
Pupil merupakan lubang pada bagian tengah iris yang berguna sebagai
tempat lewatnya cahaya menuju retina. Jika cahaya terlalu terang, maka
pupil mengecil. Dan jika cahaya terlalu redup, maka pupil melebar.
c. Iris (Selaput Pelangi)
Selaput pelangi (iris) adalah bagian mata yang mengandung zat warna
(hitam, cokelat, hijau, atau biru). Warna iris menentukan warna mata
seseorang. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
mata.
d. Lensa Mata
Lensa mata adalah sebuah benda bening yang berbentuk cembung. Lensa
mata berada di belakang iris. Lensa mata berfungsi meneruskan dan
mengumpulkan cahaya atau bayangan benda agar jatuh tepat di retina. Lensa
mata memiliki kemampuan untuk berubah menjadi cembung atau pipih.
Kemampuan ini disebut daya akomodasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

e. Koroid
Selaput koroid adalah selaput bagian tengah bola mata yang berupa selaput
tipis dan banyak mengandung pembuluh darah. Selaput koroid berfungsi
memberi nutrisi pada retina dan mengalirkan oksigen ke retina.
f. Sclera (Selaput Keras)
Sclera adalah bagian terluar dari bola mata yang berwarna putih dan berguna
untuk melindungi bagian dalam bola mata.
g. Retina (Selaput Jala)
Selaput jala (retina) yaitu bagian terdalam dari bola mata yang berguna
untuk menangkap bayangan. Pada retina terdapat bagian yang sangat peka
terhadap cahaya. Bagian ini disebut bintik kuning (fovea).
h. Saraf Mata
Saraf mata merupakan saraf penglihatan atau saraf optik. Saraf ini berfungsi
untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel reseptor ke
susunan saraf pusat di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat suatu
benda.
2. Indra Pendengar (Telinga)

a. Daun telinga
Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga
berfungsi untuk menangkap suara dari luar.
b. Lubang telinga
Lubang telinga berfungsi meneruskan suara yang telah ditangkap oleh daun
telinga menuju ke gendang telinga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

c. Gendang telinga
Gendang telinga adalah selaput tipis yang dengan cepat menerima gelombang
suara. Gendang telinga berfungsi menangkap getaran atau gelombang suara yang
kemudian diteruskan ke bagian telinga yang lebih dalam.
d. Tulang telinga (tulang pendengaran)
Tulang telinga terdiri dari tulang martil (malleus), tulang landasan (incus), dan
tulang sanggurdi (stapes). Fungsi dari tulang-tulang pendengaran tersebut adalah
meneruskan getaran suara yang disampaikan dari gendang telinga. Getaran-
getaran suara ini akan diteruskan oleh masing-masing tulang pendengaran ini
secara berurutan dari martir ke landasan sampai sanggurdi yang kemudian
diteruskan ke rumah siput (koklea).
e. Selain itu, pada telinga bagian tengah pun terdapat saluran yang menghubungkan
telinga dengan pangkal tenggorokan. Saluran ini dinamakan saluran Eustashius.
Saluran eustachius adalah saluran yang yang menghubungkan telinga tengah
dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan
tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah.
f. Rumah siput memiliki sel saraf. Rumah siput berfungsi sebagai penerima
getaran suara dari tulang pendengaran.
g. Sel saraf ke otak akan mengirimkan getaran suara dari rumah siput menuju ke
otak.
3. Indra Pencium (Hidung)
Hidung terdiri atas dua bagian, yaitu lubang
hidung dan rongga hidung. Rongga hidung
terbentuk oleh tulang hidung dan tengkorak. Pada
rongga hidung terdapat selaput lendir atau
membran mukus dan rambut halus yang disebut
bulu hidung atau silia. Bulu hidung dan selaput
lendir berguna untuk menyaring kotoran yang masuk hidung bersama dengan udara
pernapasan. Kotoran tersebut dapat berupa debu, kuman, dan cairan.
Fungsi bagian indra pembau:
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

b. Rambut hidung (silia) berfungsi untuk menyaring udara yang masuk keta
bernapas
c. Selaput lendir berfungsi sebagai tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra
pembau
d. Serabut saraf pembau berfungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada dalam
udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi untuk mengirimkan bau-bauan ke otak

4. Indra Perasa (Lidah)


Hampir semua orang menyukai coklat atau permen.
Mengapa? Karena permen berasa manis. Kamu pasti
tidak suka minum obat karena pahit, bukan? Kita
dapat membedakan rasa manis dan pahit karena
memilikiindra perasa.

Alat indra perasa kita adalah lidah. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan
bermacam-macam rasa. Rasa yang berbeda dikecap oleh bagian lidah yang berbeda
pula. Pada permukaan lidah terdapat bintil-bintil atau yang sering disebut dengan papila.
Pada bintil-bintil tersebut terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang sangat peka
terhadap rangsang rasa makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut. Pengecap
rasa manis terletak pada ujung lidah. Pengecap rasa asin berada di belakang bagian
pengecap rasa manis. Dibelakang bagian pengecap rasa asin, terdapat pengecap rasa
asam. Dan pada bagian pangkal lidah, terdapat bagian pengecap rasa pahit.
5. Indra Peraba (Kulit)

Tubuh kita diselimuti oleh kulit. Kulit berfungsi


untuk melindungi bagian-bagian tubuh sebelah
dalam kita dari pengaruh luar. Kulit juga berfungsi
mengatur suhu tubuh dan sebagai indra peraba.
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita.
Kulit terdiri atas tiga lapisan, yaitu epidermis,
dermis, dan hipodermis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

1) Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis tersusun atas
kulit ari dan lapisan malpighi. Pada epidermis terdapat saluran keringat, lubang
kulit atau pori-pori, dan ujung rambut. Kulit ari merupakan lapisan epidermis
terluar. Kulit ari tersusun atas sel-sel terluar dari lapisan malpighi yang telah
mati. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam
tubuh dan mencegah menguapnya air dari tubuh. Lapisan malpighi berada di
sebelah dalam kulit ari. Lapisan ini tersusun atas sel-sel yang aktif membelah
diri.
2) Dermis
Dermis berada di bawah atau di sebelah dalam epidermis. Pada dermis terdapat
kelenjar keringat yang berfungsi menghasilkan keringat, kelenjar minyak, akar
rambut, pembuluh darah, saraf, dan otot penggerak yang berfungsi untuk
mengatur gerakan rambut.
3) Hipodermis
Hipodermis adalah lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini mengandung
banyak jaringan lemak yang berguna untuk menghangatkan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

Lampiran 3. Media

1. Gambar Indra Penglihat (Mata) dan bagian-bagiannya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

2. Gambar Indra Pendengar (Telinga) dan bagian-bagiannya

3. Gambar Indra Pencium (Hidung) dan bagian-bagiannya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

4. Gambar Indra Perasa (Lidah) dan bagian-bagiannya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

5. Gambar Indra Peraba (Kulit) dan bagian-bagiannnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

Lampiran 4. Instrumen Penilaian


a. Lembar Keaktifan Individu
Isilah dengan angka 3 (bagus), 2 (cukup), 1 (kurang) pada kolom yang telah disediakan.
Kriteria
Bertanggungjawab Bertanya kepada guru
Bekerjasama Mengungkapkan Menjawab
No Nama akan materi atau dan mengungkapkan
dalam pendapat atau ide pertanyaaan dari
tugas yang diberikan pendapatnya dalam
kelompok dengan berani guru dengan aktif
guru pembelajaran
1 Riska Ade Mawar N.
2 Eri Nur Fahrudin
3 Melinda Indriyani
4 Verdi
5 Arfina
6 Septi Farades
7 Nanda Ardiansyah
8 Alya Falih Pratama
9 Intan Tia Kun Cahyaningrum
10 Meilia Hardika Putri
11 Annisa Dwi Astuti
12 Falihah Nailal Husna
13 Arlinda Prastiwi
14 Amanda Rosita Dewi
15 Landhung Fayakun Karim
16 Ladayna Syifa Amanda
17 Ravelia Alyssa Azhari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

b. Penilaian Hasil Belajar (LKS)


∑ 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
Nilai Lembar Kerja Siswa = x5
1,65

No. Materi Jawaban Skor


Saraf Mata
Kornea
Pupil
1. Indra Penglihat (Mata) Retina 8
Sklera
Koroid
Lensa
Iris
Daun Telinga
Lubang Telinga
Tulang Telinga
2. Indra Pendengar (Telinga) Gendang Telinga 7
Rumah Siput
Saraf ke Otak
Saluran Eustashius
Lubang hidung
Rambut hidung (silia)
3. Indra Pencium (Hidung) Selaput lendir 5
Serabut saraf pembau
Saraf pembau
Bintil Pengecap
Manis
4. Indra Perasa (Lidah) Asin 5
Asam
Pahit
Rambut
Pori-pori
Ujung Saraf
5. Indra Peraba (Kulit) Kelenjar keringat dalam 8
Kelenjar keringat luar
Epidermis
Dermis
Hipodermis
Total Skor 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

Lampiran 5. Kunci Jawaban


a. Indra Penglihat (Mata)

Kornea

Saraf Mata

Retina
Pupil

Sklera
Iris
Lensa
Koroid

1. Saraf mata
Saraf mata merupakan saraf penglihatan atau saraf optik. Saraf ini berfungsi
untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel reseptor ke susunan
saraf pusat di otak.
2. Kornea
Selaput tanduk (kornea) yaitu selaput bening di bagian depan bola mata yang
berguna Kornea berfungsi menerima rangsang berupa cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

3. Retina
Selaput jala (retina) yaitu bagian terdalam dari bola mata yang berguna untuk
menangkap bayangan.
4. Sclera
Sclera adalah bagian terluar dari bola mata yang berwarna putih dan berguna
untuk melindungi bagian dalam bola mata.
5. Koroid
Selaput koroid adalah selaput bagian tengah bola mata yang berupa selaput tipis
dan banyak mengandung pembuluh darah. Selaput koroid berfungsi memberi
nutrisi pada rerina dan mengalirkan oksigen ke retina.
6. Lensa
Lensa mata adalah sebuah benda bening yang berbentuk cembung. Lensa mata
berfungsi meneruskan dan mengumpulkan cahaya atau bayangan benda agar
jatuh tepat di retina.
7. Iris
Selaput pelangi (iris) adalah bagian mata yang mengandung zat warna (hitam,
cokelat, hijau, atau biru). Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke mata.
8. Pupil
Pupil merupakan lubang pada bagian tengah iris yang berguna sebagai tempat
lewatnya cahaya menuju retina.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

b. Indra Pendengar (Telinga)

Gendang
Tulang
Daun Telinga
Telinga
Telinga
Saraf ke Otak

Lubang
Telinga
Rumah Siput

Saluran Eustashius

1. Daun telinga
Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga
berfungsi untuk menangkap suara dari luar.
2. Lubang telinga
Lubang telinga berfungsi meneruskan suara yang telah ditangkap oleh daun
telinga menuju ke gendang telinga.
3. Gendang telinga
Gendang telinga adalah selaput tipis yang dengan cepat menerima gelombang
suara. Gendang telinga berfungsi menangkap getaran atau gelombang suara yang
kemudian diteruskan ke bagian telinga yang lebih dalam.
4. Tulang telinga
Fungsi dari tulang-tulang pendengaran tersebut adalah meneruskan getaran suara
yang disampaikan dari gendang telinga.
5. Saraf ke otak
Sel saraf ke otak akan mengirimkan getaran suara dari rumah siput menuju ke
otak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

6. Rumah siput
Rumah siput berfungsi sebagai penerima getaran suara dari tulang pendengaran.
7. Saluran eustashius
Saluran eustachius adalah saluran yang yang menghubungkan telinga tengah
dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan
tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah.

Serabut saraf
c. Indra Pencium (Hidung) pembau
Sillia Serabut saraf ke
otak

Lubang Hidung Rongga Hidung


d.

1. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara


2. Rambut hidung (silia) berfungsi untuk menyaring udara yang masuk keta
bernapas
3. Selaput lendir berfungsi sebagai tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra
pembau
4. Serabut saraf pembau berfungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada dalam
udara pernapasan
5. Saraf pembau berfungsi untuk mengirimkan bau-bauan ke otak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

d. Indra Perasa (Lidah)

Pahit

Bintil Pengecap

Asam

Asin

Manis
1. Bintil pengecap
Bintil-bintil tersebut terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang sangat peka
terhadap rangsang rasa makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut.
2. Pengecap rasa manis terletak pada ujung lidah.
3. Pengecap rasa asin berada di belakang bagian pengecap rasa manis.
4. Dibelakang bagian pengecap rasa asin, terdapat pengecap rasa asam.
5. Bagian pangkal lidah, terdapat bagian pengecap rasa pahit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

e. Indra Peraba (Kulit)


Rambut Pori-pori

Ujung
Saraf Epidermis

Kelenjar Dermis
Keringat
Dalam
Hipodermis

Kelenjar
Keringat
Luar

1. Lapisan Epidermis
Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh dan
mencegah menguapnya air dari tubuh. Pada epidermis terdapat saluran keringat,
lubang kulit atau pori-pori, dan ujung rambut.
2. Dermis
Pada dermis terdapat kelenjar keringat yang berfungsi menghasilkan keringat,
kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah, saraf, dan otot penggerak yang
berfungsi untuk mengatur gerakan rambut.
3. Hipodermis
Lapisan ini mengandung banyak jaringan lemak yang berguna untuk
menghangatkan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
Siklus I Pertemuan 2

Satuan Pendidikan : SD Negeri Glagahan


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/ 1
Materi Pokok : Alat Indra Manusia
Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.

B. Kompetensi Dasar
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.

C. Indikator
1.3.1. Menjelaskan cara kerja indra penglihat (mata).
1.3.2. Menjelaskan cara kerja indra pendengar (telinga).
1.3.3. Menjelaskan cara kerja indra pencium (hidung).
1.3.4. Menjelaskan cara kerja indra pengecap (lidah).
1.3.5. Menjelaskan cara kerja indra peraba (kulit).

D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra penglihat (mata) melalui
diskusi kelompok.
1.3.2.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra pendengar (telinga) melalui
diskusi kelompok.
1.3.3.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra pencium (hidung) melalui
diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

1.3.4.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra pengecap (lidah) melalui


diskusi kelompok.
1.3.5.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra peraba (kulit) melalui diskusi
kelompok.

E. Materi Ajar
- Cara kerja alat indra

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Cooperatif Learning
Model : STAD (Student Team Achievment Division)

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Metode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa.
2. Salah satu siswa memimpin doa.
3. Guru mengondisikan siswa untuk belajar.
4. Guru melakukan presensi. Tanya
Kegiatan 5. Guru menanyakan kabar siswa. 10 menit jawab,
Awal 6. Guru mengajak siswa melakukan “tepuk ceramah
semangat”.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini.
Langkah 1: Penyampaian tujuan
Eksplorasi
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang

Kegiatan anggotanya sama seperti pertemuan yang lalu.

Inti Langkah 2: Pembagian kelompok


2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
terkait materi yang telah dipelajari pada
pertemuan yang lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

3. Setiap siswa yang aktif menjawab akan


mendapat poin dan akan menambah skor untuk
timnya.
4. Guru bersama siswa membahas pekerjaan
kelompok pada pertemuan yang lalu. Tanya
5. Siswa dipersilahkan untuk bertanya, jawab,
menyampaikan pendapat, ataupun 55 menit ceramah,
menyanggah. diskusi,
6. Siswa yang aktif bertanya, menyampaikan latihan
pendapat, ataupun menyanggah akan
mendapatkan poin.
Elaborasi
1. Guru menampilakan tayangan video tentang
cara kerja alat indra
2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang
tayangan video.
3. Guru menjelaskan materi tentang cara kerja
dari masing-masing alat indra setelah
menyaksikan tayangan video.
Langkah 3: Penyampaian/penyajian materi
4. Guru membagikan materi tentang cara kerja
alat indera.
5. Guru meminta setiap kelompok berdiskusi
untuk mengerjakan LKS.
Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok
6. Setiap anggota kelompok memastikan bahwa
semua anggota kelompok memahami materi
tersebut.
7. Masing-masing kelompok membacakan hasil
diskusinya.
8. Guru memberikan poin kepada anggota
kelompok lain yang aktif bertanya, memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

pendapat, ataupun menyanggah.


9. Poin yang diperoleh akan menambah skor
kelompok.
10. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara
individu.
Langkah 5: Kuis
1. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan
soal evaluasi.
2. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya
kepada guru.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penguatan pada materi yang
telah dipelajari.
2. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi.
Langkah 6: Pemberian penghargaan
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman
terkait materi yang telah dipelajari.
Kegiatan
2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
Akhir
hari ini pada kertas yang telah disediakan guru.
3. Guru bertanya kepada siswa tentang
Tanya
pemahaman siswa terhadap materi yang telah
10 menit jawab,
dipelajari serta kesulitan-kesulitan yang
ceramah
dihadapi.
4. Guru memberi tugas kepada siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang
kelainan pada alat indra.
5. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
6. Guru mengucapkan salam dan terimakasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

H. Media dan Sumber Belajar :


a. Media
- Proyektor
- Speaker
- Laptop
- Handoutmateri
- Lembar Kerja Siswa
- Simbol smile
- Kertas asturo
b. Sumber Belajar
- Wahyono, Budi dan Nurachmandani, Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam:
Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
- Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk
kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian proses
- Pengamatan
b. Penilaian hasil belajar
- Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

Lampiran 1. Materi Ajar


Cara Kerja Alat Indra Manusia
1. Indra Penglihat (Mata)
Bagaimanakah cara kerja mata? Mata bekerja saat menerima cahaya.
Tanpa cahaya, mata tidak dapat berfungsi dengan baik. Pantulan cahaya dari
suatu benda masuk melalui pupil kemudian diteruskan ke dalam lensa mata.
Oleh lensa mata, cahaya diarahkan sehingga bayangan benda jatuh pada retina.
Ujung-ujung saraf di retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak.
Selanjutnya, otak mengolah bayangan tersebut sehingga kita dapat melihat
benda tersebut.
2. Indra Pendengar (Telinga)
Bagaimana prosesnya sehingga kita dapat mendengar? Suara yang
berasal dari luar masuk ke telinga melalui udara. Suara tersebut ditangkap oleh
gendang telinga. Akibatnya, gendang telinga bergetar. Getaran ini lalu
diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga bagian dalam, tepatnya di
ujung saraf. Oleh saraf, getaran tersebut disampaikan ke otak agar diolah
sehingga kita dapat mendengar. Selain sebagai indra pendengar, telinga juga
berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Bunyi atau suara yang sangat keras
dapat memecahkan gendang telinga. Mengapa demikian? Karena gendang
telinga hanyalah selaput tipis yang mudah pecah atau robek.
3. Indra pencium (Hidung)
Bagaimana proses hidung membau suatu aroma atau bau? Di rongga
hidung, bau akan larut di dalam lendir. Selanjutnya, rangsangan bau akan
diterima oleh ujung-ujung saraf pembau serta diteruskan ke pusat penciuman
dan saraf pembau. Oleh otak, rangsang tersebut ditanggapi sehingga kita dapat
mencium bau yang masuk hidung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

4. Indra Perasa (Lidah)


Bagaimana proses lidah mengecap rasa? Makanan atau minuman yang
telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf
pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf
pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita
dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.
5. Indra Peraba (Kulit)
Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin,
tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima
oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat
saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu
rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

Lampiran 3. Instrumen Penilaian


a. Lembar Keaktifan Individu
Isilah dengan angka 3 (bagus), 2 (cukup), 1 (kurang) pada kolom yang telah disediakan.
Kriteria
Bertanya kepada guru
Bekerjasama Mengungkapkan Menjawab Bertanggungjawab
No Nama dan mengungkapkan
dalam pendapat atau ide pertanyaaan dari akan materi atau tugas
pendapatnya dalam
kelompok dengan berani guru dengan aktif yang diberikan guru
pembelajaran
1 Riska Ade Mawar N.
2 Eri Nur Fahrudin
3 Melinda Indriyani
4 Verdi
5 Arfina
6 Septi Farades
7 Nanda Ardiansyah
8 Alya Falih Pratama
9 Intan Tia Kun Cahyaningrum
10 Meilia Hardika Putri
11 Annisa Dwi Astuti
12 Falihah Nailal Husna
13 Arlinda Prastiwi
14 Amanda Rosita Dewi
15 Landhung Fayakun Karim
16 Ladayna Syifa Amanda
17 Ravelia Alyssa Azhari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

b. Penilaian Hasil Belajar (LKS) Nilai


∑ 𝑗𝑗𝑗𝑗
Lembar Kerja Siswa =
2

No. Materi Skor


1. Cara kerja mata 4
2. Cara kerja telinga 4
3. Cara kerja hidung 4
4. Cara kerja lidah 4
5. Cara kerja kulit 4

Skor Total 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

Lampiran 4. Kunci Jawaban


a. Cara kerja mata

Cahaya  masuk melalui pupil  diteruskan ke lensa mata

Bayangan disampaikan ke otak Jatuh di Retina

b. Cara kerja telinga

Suara  ditangkap gendang telinga  getaran gendang telinga

diteruskan ke otak oleh saraf diteruskan oleh tulang telinga

c. Cara kerja hidung

Di rongga hidung, bau larut dalam lendir  rangsangan di terima


ujung saraf pembau  diteruskan ke pusat penciuman  diteruskan
sampai ke otak oleh saraf

d. Cara kerja lidah

Makanan dan minuman dalam mulut akan merangsang saraf pengecap


otak menanggapi
rangsangan diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak

e. Cara kerja kulit

Rangsangan diterima oleh sel-sel reseptor diteruskan ke otak melalui


urat saraf

rangsang diolah oleh otak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

LAMPIRAN 6
PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS II

(Silabus, RPP, dan LKS)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

Silabus
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : IV/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Media dan
Dasar Pembelajaran Waktu Sumber Belajar
SIKLUS II
1.3. 1.3.1. Gangguan Kegiatan Awal Tes Tertulis 2 JP Media:
Mendeskripsikan Menyebutkan pada alat indra 1. Guru mengucapkan salam kepada - Isian (LKS) (2 x 35 - Gambar
hubungan antara gangguan pada siswa. menit) macam-macam
struktur panca panca indra. 2. Salah satu siswa memimpin doa. Tes Lisan alat indra
indra dengan 3. Guru mengondisikan siswa untuk - Kuis - Puzzle gambar
belajar.
fungsinya. 1.3.2. alat indra
4. Guru menyiapkan bahan ajar dan
Menyebutkan media yang digunakan. Non tes - Handoutmateri
penyebab 5. Guru melakukan presensi. - Observasi - Lembar Kerja
gangguan pada 6. Guru menanyakan kabar siswa. Siswa
panca indra. Apersepsi - Simbol bintang
1. Siswa dan Guru melakukan tanya - Kertas asturo
jawab untuk mengingat kembali
materi yang sudah dibahas pada
Sumber Belajar:
pertemuan yang lalu.
Motivasi - Wahyono, Budi
1. Guru mengajak siswa melakukan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

jargon “Mana semangatmu? Ini Nurachmandani


semangatku!” , Setyo. 2008.
Orientasi Ilmu
1. Guru memberi informasi tujuan Pengetahuan
pembelajaran, rencana kegiatan,
Alam: Untuk
kontrak belajar, dan penilaian yang
akan dilakukan hari ini. SD dan
Kegiatan Inti MI Kelas
Eksplorasi IV.
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok Jakarta: Pusat
heterogen berdasarkan hasil evaluasi Perbukuan,
pada siklus I. Departemen
2. Guru melakukan tanya jawab terkait Pendidikan
materi yang akan dipelajari hari ini. Nasional.
“Pernahkah kalian bersin?” - Sulistyanto,
“Pernahkan kalian mengalami Heri dan
sariawan?”
Wiyono, Edy.
“Dari yang kalian sebutkan tadi,
2008. Ilmu
merupakan contoh apa?”
Pengetahuan
“Tahukah kalian apa penyebab bersin
Alam: Untuk
dan sariawan?”
SD dan
Elaborasi
MI Kelas
1. Guru menjelaskan materi tentang
IV.
gangguan alat indra.
2. Guru membagikan handout materi Jakarta: Pusat
tentang gangguan alat indra kepada Perbukuan,
masing-masing kelompok. Departemen
3. Setiap kelompok mempelajari materi Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

yang diberikan dan memastikan - Rositawati,


bahwa seluruh anggota kelompok dkk. 2008.
memahami materi yang disajikan. Senang Belajar
4. Siswa dibagikan lembar kerja.
Ilmu
5. Siswa diminta membagi tugas secara
adil sehingga semua anggota Pengetahuan
kelompok bekerjasama dan paham Alam: Untuk
tentang tugas yang diberikan. kelas IV
6. Setiap kelompok membacakan hasil Sekolah
diskusi kelompok di depan kelas. Dasar/Madrasa
7. Siswa yang aktif bertanya, memberi h Ibtidaiyah.
pendapat, atau menyanggah akan
Jakarta: Pusat
mendapat poin dari guru.
8. Siswa mengerjakan kuis secara Perbukuan
individu. Departemen
Konfirmasi Pendidikan
1. Guru memberikan penghargaan Nasional.
kepada kelompok yang memiliki skor - Sumantoro, dan
tertinggi. Hermana,
Kegiatan Akhir Dodo. 2011.
1. Siswa bersama guru membuat Ayo Belajar
rangkuman terkait materi yang telah
Ilmu
dipelajari.
2. Siswa merefleksikan kegiatan Pengetahuan
pembelajaran secara lisan. Alam (IPA):
“Bagaimana perasaan kalian setelah Kelas IV SD.
mengikuti pelajaran hari ini?” Yogyakarta:
“Adakah kesulitan yang kalian alami Penerbit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

selama pelajaran hari ini?” Kanisius.


3. Guru memberi tugas kepada siswa
untuk mempelajari materi selanjutnya,
yaitu tentang cara kerja masing-
masing alat indra.
4. Guru dan siswa menutup pelajaran
dengan berdoa.
1.3. 1.3.1. Cara Kegiatan Awal Tes Tertulis 2 JP Media
Mendeskripsikan Menyebutkan memelihara 1. Guru mengucapkan salam kepada - Isian (LKS) (2 x 35 - Pensil warna
hubungan antara cara memelihara alat indra siswa. - Soal evaluasi menit) - Lembar Kerja
struktur panca kebersihan dan 2. Salah satu siswa memimpin doa. (Pilihan Siswa
indra dengan kesehatan 3. Guru mengondisikan siswa untuk
fungsinya. masing-masing ganda)
belajar.
alat indra. 4. Guru melakukan presensi.
5. Guru menanyakan kabar siswa. Non tes
Apersepsi Observasi
1. Guru bertanya tentang materi yang
telah dibahas dengan tanya jawab.
Motivasi
1. Guru mengajak siswa melakukan
“tepuk semangat”.
Orientasi
1. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

Kegiatan Inti Sumber Belajar


Eksplorasi - Wahyono, Budi
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan
yang anggotanya sama seperti Nurachmandani
pertemuan yang lalu. , Setyo. 2008.
2. Guru melakukan tanya jawab dengan Ilmu
siswa terkait materi yang akan
dipelajari. Pengetahuan
“Kalian setiap hari mandi berapa Alam: Untuk
kali?” SD dan
“Siapa yang menyikat gigi sebelum MI Kelas
tidur?” IV.
3. Setiap siswa yang aktif menjawab Jakarta: Pusat
akan mendapat poin dan Perbukuan,
akanmenambah skor untuk timnya. Departemen
4. Guru menjelaskan bahwa pertanyaan Pendidikan
yang diajukan guru tadi merupakan Nasional.
contoh memelihara alat indra.
- Aprilia, dkk.
Elaborasi
2009. Ilmu
1. Siswa dalam kelompok diminta untuk
berdiskusi tentang cara memelihara Pengetahuan
kebersihan dan kesehatan alat indra. Alam4: untuk
2. Setiap kelompok menuliskan hasil SD dan MI
diskusinya dalam bentuk mind map. Kelas 4.
3. Masing-masing kelompok Jakarta: Pusat
membacakan hasil diskusinya di Perbukuan,
depan kelas.
4. Guru memberikan poin kepada Departemen
Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

anggota kelompok lain yang aktif Nasional.


bertanya, memberi pendapat, ataupun - Ikhwan, S.D.
menyanggah. 2009. Ilmu
5. Siswa mengerjakan soal evaluasi
Pengetahuan
secara individu.
6. Guru mendampingi siswa dalam Alam 4: untuk
mengerjakan soal evaluasi. SD/MI Kelas
7. Setiap siswa mengumpulkan IV. Jakarta:
pekerjaannya kepada guru. Pusat
Konfirmasi Perbukuan,
1. Guru bertanya tentang pemahaman Departemen
siswa terhadap materi yang telah Pendidikan
dipelajari serta kesulitan-kesulitan
Nasional.
yang dihadapi.
2. Guru memberikan penghargaan - Sularmi, dan
kepada kelompok yang memiliki skor Wijayanti.
tertinggi. 2009. SAINS
Ilmu
Pengetahuan
Alam: Untuk
SD/MI Kelas
IV. Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
Siklus II Pertemuan 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri Glagahan


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/ 1
Materi Pokok : Alat Indra Manusia
Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.

B. Kompetensi Dasar
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.

C. Indikator
1.3.1. Menyebutkan gangguan pada panca indra
1.3.2. Menyebutkan penyebab gangguan pada panca indra.

D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 1 gangguan pada masing-masing
alat indra melalui diskusi kelompok.
1.3.2.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 1 penyebab gangguan masing-
masing alat indra melalui diskusi kelompok.

E. Materi Ajar
- Gangguan pada alat indra

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Cooperatif Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

Model : STAD (Student Team Achievment Division)


G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Metode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa.
2. Guru mengondisikan siswa untuk belajar.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru menanyakan kabar siswa. Tanya
Kegiatan
5. Guru mengajak siswa melakukan jargon 10 menit jawab,
Awal
“Mana semangatmu? Ini semangatku!” ceramah

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari


ini.
Langkah 1: Penyampaian tujuan
Eksplorasi
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara
heterogen berdasarkan hasil evaluasi pada
siklus 1.
Langkah 2: Pembagian kelompok
2. Guru melakukan tanya jawab terkait materi
yang akan diajarkan hari ini.
“Pernahkah kalian bersin?”

Kegiatan “Pernahkan kalian mengalami sariawan?”

Inti “Itulah contoh gangguan pada alat indra kita”.


“Tahukah kalian apa penyebab bersin dan
sariawan?”
Elaborasi Tanya
1. Guru menjelaskan materi secara singkat jawab,
tentang gangguan alat indra. ceramah,
Langkah 3: Penyampaian/penyajian materi diskusi,
50 menit
2. Guru membagikan materi tentang gangguan latihan
alat indra kepada masing-masing kelompok.
3. Setiap kelompok mempelajari materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218

diberikan guru.
4. Setiap kelompok memastikan bahwa seluruh
anggota kelompok memahami materi yang
disajikan.
5. Guru membagikan LKS dan menjelaskan cara
mengerjakan LKS.
6. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya
dalam bentuk mind map.
Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok
7. Guru menunjuk 2 kelompok untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
8. Guru memberikan poin kepada kelompok yang
maju dan kelompok lain yang aktif bertanya,
memberi pendapat, ataupun menyanggah.
9. Siswa mengerjakan kuis secara individu
Langkah 5: Kuis.
10. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan
kuis.
11. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya
kepada guru.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penguatan pada materi yang
telah dipelajari.
2. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi.
Langkah 6: Pemberian penghargaan
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman
terkait materi yang telah dipelajari.
Kegiatan
2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
Akhir
hari ini secara lisan. Tanya
“Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti jawab,
10 menit
pelajaran hari ini?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

“Adakah kesulitan yang kalian alami selama ceramah


pelajaran hari ini?”
3. Guru memberi tugas kepada siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang
cara memelihara kesehatan alat indra.
4. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
5. Guru mengucapkan salam dan terimakasih.

H. edia dan Sumber Belajar :


a. Media
- Lembar Kerja Siswa
- Simbol smile
- Kertas asturo
b. Sumber Belajar
- Aprilia, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD dan MI Kelas
4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Ikhwan, S.D. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD/MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Sularmi, dan Wijayanti. 2009. SAINS Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
- Wahyono, Budi dan Nurachmandani, Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

I. Penilaian
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian proses
- Pengamatan
b. Penilaian hasil belajar
- Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)& Kuis
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

Lampiran 1. Materi Ajar


Gangguan Alat Indra
a. Gangguan pada Mata
1. Rabun jauh (miopi), yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang
jauh. Pada cacat mata ini bayangan jatuh di depan retina. Penderita miopi
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
2. Rabun dekat (hipermetropi), yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat
benda yang dekat. Pada cacat mata ini bayangan jatuh di belakang retina.
Penderita hipermetropi ditolong dengan kacamata berlensa cembung
(positif).
3. Mata tua (presbiopi), yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda
yang terlalu jauh dan benda yang terlalu dekat. Cacat ini disebabkan oleh
melemahnya daya akomodasi mata. Penderita presbiopi ditolong dengan
kacamata berlensa rangkap.
4. Buta warna, yaitu kelainan pada mata karena ketidakmampuan
membedakan warna-warna tertentu. Cacat mata ini termasuk penyakit mata
turunan.
5. Trakhom, yaitu penyakit mata yang disebabkan oleh virus dan menyerang
kelopak mata.
6. Glukoma, yaitu kelainan mata karena bola mata membengkak.
7. Keratomalasi, yaitu kelainan mata yang disebabkan oleh selaput bening
yang rusak.
8. Belek, yaitu penyakit mata yang disebabkan oleh virus.
9. Katarak, yaitu penyakit yang menyerang lensa mata yang menyebabkan
lensa mata menjadi keruh sehingga cahaya tidak dapat menembusnya.
b. Gangguan pada Telinga
1. Tuli, yaitu berkurangnya kemampuan mendengar. Tuli bisa disebabkan:
a) gendang telinga pecah,
b) lubang telinga tersumbat,
c) rusaknya saraf pendengaran.
2. Otitis media, yaitu infeksi pada telinga bagian tengah yang disebabkan
oleh kuman. Di dalam rongga telinga bagian tengah terdapat nanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

3. Otosklerosis, yaitu tumbuhnya tulang pendengaran yang berlebihan


sehingga penghantaran suara terganggu.
4. Congek adalah keluarnya cairan berbau busuk dari dalam telinga. Hal ini
disebabkan adanya infeksi bakteri ke dalam telinga. Infeksi ini
menyebabkan telinga bernanah dan berbau busuk. Orang yang menderita
penyakit ini biasanya tidak menjaga kebersihan telinga.
c. Gangguan pada Hidung
1. Pilek
Pilek disebabkan oleh virus. Pilek mengakibatkan hidung tidak bisa
mencium bau dengan baik. Hal ini karena ujung-ujung saraf pembau
terganggu.
2. Polip
Polip adalah penyakit pilek yang berkepanjangan dan menahun. Polip ini
disebabkan oleh membengkaknya kelenjar polip.
3. Anosmia
Anosmia adalah ketidakmampuan indra pembau untuk mencium bau
karena adanya penyumbatan pada rongga hidung.
d. Gangguan pada Lidah
Sariawan adalah sejenis infeksi jamur yang berupa bintik-bintik putih
agak menyerupai sisa-sisa susu pada lidah, langit-langit mulut, dan gusi.
Sariawan bisa disebabkan oleh panas dalam, maupun kekurangan vitamin C.
Sariawan menimbulkan rasa perih, sehingga cukup mengganggu saat kita
mengunyah makanan. Sariawan dapat diobati dengan banyak memakan buah-
buahan yang mengandung vitamin C.
e. Gangguan pada Kulit
1. Jerawat
Jerawat disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan kulit wajah.
Jerawat bisa juga disebabkan kurang seimbangnya hormon di dalam tubuh.
Biasanya anak yang memasuki usia remaja (pubertas) terdapat jerawat di
wajahnya. Hal ini karena adanya perubahan hormon di dalam tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

2. Panu
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit. Panu tampak
sebagai bercak atau bulatan putih di kulit dan disertai rasa gatal. Hal ini
disebabkan kurangnya menjaga kebersihan kulit. Orang yang jarang mandi
atau tidak memakai pakaian yang bersih mudah terkena penyakit ini.
Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui sentuhan secara langsung
maupun melalui pakaian.
3. Kadas
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi kulit. Kadas nampak
di kulit sebagai bulatan putih bersisik. Pada setiap bulatan terdapat garis
tepi yang jelas dengan kulit yang tidak terkena. Kadas juga menyebabkan
rasa gatal. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui sentuhan secara
langsung maupun melalui pakaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

Lampiran 3. Instrumen Penilaian


a. Lembar Keaktifan Individu
Isilah dengan angka 3 (bagus), 2 (cukup), 1 (kurang) pada kolom yang telah disediakan.
Kriteria
Bertanya kepada guru
Bekerjasama Mengungkapkan Menjawab Bertanggungjawab
No Nama dan mengungkapkan
dalam pendapat atau ide pertanyaaan dari akan materi atau tugas
pendapatnya dalam
kelompok dengan berani guru dengan aktif yang diberikan guru
pembelajaran
1 Riska Ade Mawar N.
2 Eri Nur Fahrudin
3 Melinda Indriyani
4 Verdi
5 Arfina
6 Septi Farades
7 Nanda Ardiansyah
8 Alya Falih Pratama
9 Intan Tia Kun Cahyaningrum
10 Meilia Hardika Putri
11 Annisa Dwi Astuti
12 Falihah Nailal Husna
13 Arlinda Prastiwi
14 Amanda Rosita Dewi
15 Landhung Fayakun Karim
16 Ladayna Syifa Amanda
17 Ravelia Alyssa Azhari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

b. Penilaian Hasil Belajar (LKS dan Kuis)


(∑ 𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗+ ∑ 𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑗𝑗𝑗𝑗)
Nilai =
3

Lembar Kerja Siswa


No. Materi Jawaban Skor
Rabun jauh (miopi)
Rabun dekat (hipermetropi)
Mata tua (presbiopi)
Buta warna
1. Indra Penglihat (Mata) Trakhoma 9
Glukoma
Keratomalasi
Belek
Katarak
Tuli
Otitis media
2. Indra Pendengar (Telinga) 4
Otosklerosis
Congek
Pilek
3. Indra Pencium (Hidung) Polip 3
Anosmia
4. Indra Perasa (Lidah) Sariawan 1
Jerawat
5. Indra Peraba (Kulit) Panu 3
Kadas
Total Skor 20

Kuis
No. Materi Skor
1. Indra Penglihat (Mata) 5
2. Indra Pendengar (Telinga) 1
3. Indra Pencium (Hidung) 2
4. Indra Perasa (Lidah) 1
5. Indra Peraba (Kulit) 1
Total Skor 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

Lampiran 4. Kunci Jawaban LKS

Mata: Lidah: sariawan


Rabun jauh (miopi), Telinga:

Rabun dekat (hipermetropi), Tuli

Mata tua (presbiopi), Otitis media

Buta warna. Otosklerosis

Trakhom Congek

Glukoma.
Keratomalasi. Gangguan Panca Indra
Belek.

Hidung: Kulit:
Pilek Jerawat
Polip Panu
Anosmia Kadas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

Kunci jawaban Kuis

1. Miopi adalah gangguan mata yang tidak dapat melihat benda jauh.
2. Nama lain rabun dekat adalah hipermetropi.
3. Penderita miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
4. Belek adalah penyakit mata yang disebabkan oleh virus.
5. Penyakit mata yang tidak bisa membedakan warna-warna tertentudisebut buta
warna.
6. Gangguan pada hidung adalah pilek, polip, dan anosmia.
7. Anosmia adalah ketidakmampuan indra pembau untuk mencium bau karena
adanya penyumbatan pada rongga hidung.
8. Penyakit pada lidah yang disebabkan oleh kurangnya mengkonsumsi vitamin C
adalah sariawan.
9. Keluarnya cairan berbau busuk dari dalam telingadisebut congek.
10. Panu dan kadas adalah gangguan kulit yang disebabkan oleh jamur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )
Siklus II Pertemuan 2

Satuan Pendidikan : SD Negeri Glagahan


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/ 1
Materi Pokok : Alat Indra Manusia
Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.

B. Kompetensi Dasar
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.

C. Indikator
1.3.1. Menyebutkan cara memelihara kebersihan dan kesehatan masing-masing
alat indra.

D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 2 cara memelihara kebersihan dan
kesehatan masing-masing alat indra.

E. Materi Ajar
- Cara memelihara alat indra

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Cooperatif Learning
Model : STAD (Student Team Achievment Division)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Metode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa.
2. Guru mengondisikan siswa untuk belajar.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru menanyakan kabar siswa.
5. Guru mengajak siswa melakukan tepuk Tanya
Kegiatan
semangat. 10 menit jawab,
Awal
6. Guru mengingatkan materi yang lalu dengan cramah

bertanya jawab dengan siswa.


7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini.
Langkah 1: Penyampaian tujuan
Eksplorasi
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara
heterogen sama seperti pada pertemuan yang
lalu.
Langkah 2: Pembagian kelompok
2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
terkait materi yang akan dipelajari.
“Kalian setiap hari mandi berapa kali?”
Kegiatan “Siapa yang menyikat gigi sebelum tidur?”
Inti 3. Guru menjelaskan bahwa pertanyaan yang
diajukan guru tadi merupakan contoh
memelihara alat indra. Tanya
“Nah, mandi dan menggosok gigi tadi jawab,
termasuk menjaga dan memelihara kesehatan ceramah,
alat indra.” diskusi,
Langkah 3: Penyampaian/penyajian materi 50 menit latihan
Elaborasi
1. Setiap kelompok membaca materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233

diberikan guru.
2. Guru meminta setiap kelompok untuk
berdiskusi tentang cara memelihara kebersihan
dan kesehatan alat indra.
Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok
3. Guru menunjuk perwakilan 2 kelompok untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
4. Guru memberikan poin kepada kelompok yang
maju ke depan dan kepada kelompok lain yang
aktif bertanya, memberi pendapat, ataupun
menyanggah.
5. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara
individu.
Langkah 5: Kuis
6. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan
soal evaluasi.
7. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya
kepada guru.
Konfirmasi
1. Guru bertanya tentang pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dipelajari serta
kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
2. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi.
Langkah 6: Pemberian penghargaan
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman
terkait materi yang telah dipelajari.
Kegiatan
2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
Akhir
hari ini secara lisan. Tanya
10 menit
3. Guru memberi penguatan untuk memelihara jawab,
kebersihan dan kesehatan alat indra siswa. ceramah
4. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234

berdoa.
5. Guru mengucapkan salam dan terimakasih.

H. Media dan Sumber Belajar :


a. Media
- Lembar Kerja Siswa
- Simbol smile
- Kertas asturo
b. Sumber Belajar
- Aprilia, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD dan MI Kelas
4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Ikhwan, S.D. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD/MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Sularmi, dan Wijayanti. 2009. SAINS Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
- Wahyono, Budi dan Nurachmandani, Setyo. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam: Untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

I. Penilaian
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian proses
- Pengamatan
b. Penilaian hasil belajar
- Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236

LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237

Lampiran 1. Materi Ajar


Cara Memelihara Alat Indra
1. Memelihara Mata
Mata merupakan indra yang penting. Supaya mata tetap berfungsi dengan baik,
kita harus menjaga kesehatannya. Beberapa upaya untuk menjaga kesehatan
mata yaitu sebagai berikut.
a. Tidak membaca buku dengan jarak yang dekat. Jarak antara mata dan buku
ketika membaca adalah sekitar 30 cm.
b. Tidak membaca di tempat yang gelap.
c. Jangan membaca ketika berbaring.
d. Perbanyak konsumsi vitamin A. Vitamin A sangat baik bagi kesehatan mata.
Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A.
e. Jangan melihat matahari secara langsung. Gunakan kaca mata pelindung saat
melihat matahari.
a. Tidak menonton televisi pada jarak yang dekat.
b. Tidak menggosok-gosok mata saat kotoran masuk ke mata. Hal ini dapat
membuat mata menjadi merah. Jika kotoran masuk, tetesi mata dengan obat
tetes mata.
2. Memelihara Telinga
Telinga harus selalu dijaga agar dapat berfungsi dengan baik. Caranya antara
lain:
a. Jangan terlalu sering mendengarkan bunyi yang terlalu keras.
b. Membersihkan telinga secara teratur dengan benda yang halus supaya tidak
melukai telinga, misalnya dengan cotton bud.
c. Segera pergi ke dokter THT jika telinga kita mengalami gangguan.
3. Memelihara Hidung
Agar tetap berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat dan dipelihara. Berikut
ini adalah cara merawat hidung.
a. Menjaga kebersihan hidung dengan membersihkan hidung dari kotoran
setiap hari.
b. Menutup hidung ketika udara pernapasan kotor atau mengandung racun.
c. Jangan memasukkan benda-benda ke dalam hidung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238

d. Jika mengalami gejala sakit pada hidung segeralah memeriksakan ke dokter.


4. Memelihara Lidah
Agar berfungsi baik, kita perlu menjaga kesehatan lidah. Caranya antara lain
sebagai berikut.
a. Menghindari makanan yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu pedas, atau
terlalu asam karena dapat merusak saraf pengecap.
b. Menjaga kebersihan lidah, dengan menyikat lidah saat menggosok gigi agar
lidah bersih dari kotoran.
c. Makan makanan bergizi, yang banyak mengandung vitamin C.
d. Menyikat gigi menggunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.
e. Bila lidah sakit, segera pergi berobat ke dokter.
5. Memelihara Kulit
Cara menjaga kesehatan kulit adalah sebagai berikut:
a. Mandi paling sedikit dua kali dalam sehari, dan gunakan air bersih dan sabun
saat mandi.
b. Mencuci tangan dan kaki sebelum tidur.
c. Memakai pakaian yang bersih setiap setelah mandi.
d. Makan makanan yang bergizi seimbang. Makanan yang mengandung
vitamin C dan E baik untuk kulit. Misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan.
e. Periksa ke dokter kulit apabila terkena panyakit yang membahayakan kulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241

Lampiran 3. Instrumen Penilaian


a. Lembar Keaktifan Individu
Isilah dengan angka 3 (bagus), 2 (cukup), 1 (kurang) pada kolom yang telah disediakan.
Kriteria
Mengungkapkan Bertanggungjawab Bertanya kepada guru
Bekerjasama Menjawab
No Nama pendapat atau akan materi atau dan mengungkapkan
dalam pertanyaaan dari
ide dengan tugas yang diberikan pendapatnya dalam
kelompok guru dengan aktif
berani guru pembelajaran
1 Riska Ade Mawar N.
2 Eri Nur Fahrudin
3 Melinda Indriyani
4 Verdi
5 Arfina
6 Septi Farades
7 Nanda Ardiansyah
8 Alya Falih Pratama
9 Intan Tia Kun Cahyaningrum
10 Meilia Hardika Putri
11 Annisa Dwi Astuti
12 Falihah Nailal Husna
13 Arlinda Prastiwi
14 Amanda Rosita Dewi
15 Landhung Fayakun Karim
16 Ladayna Syifa Amanda
17 Ravelia Alyssa Azhari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242

b. Penilaian Hasil Belajar (LKS)


∑ 𝑗𝑗𝑗𝑗
Nilai Lembar Kerja Siswa =
2

No. Materi Skor


1. Cara memelihara mata 5
2. Cara memelihara telinga 5
3. Cara memelihara hidung 5
4. Cara memelihara lidah 5
5. Cara memelihara kulit 5

Skor Total 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243

Lampiran 4. Kunci Jawaban


No Nama alat indra Cara memelihara kebersihan dan kesehatan

1 Mata

2 Telinga

Jawaban Fleksibel
3 Hidung

4 Lidah

5 Kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244

LAMPIRAN 7
LEMBAR OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245

LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV
SD NEGERI GLAGAHAN

Kelompok : Tanggal: / / 2015

Petunjuk :
Berilah tanda centang (√) pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil
pengamatan!
Aspek yang Diamati
No Nama
A B C D E F G

Total

Keterangan :
A : Mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru.

B : Bekerjasama dalam kelompok.

C : Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi.

D : Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan.

E : Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru.

F : Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS.

G : Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.

Yogyakarta, 2015
Observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246

LAMPIRAN 8
LEMBAR KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

247

LEMBAR KUESIONER
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV
SD NEGERI GLAGAHAN
Petunjuk Pengisian:
1. Tuliskan identitasmu di bawah ini :
Nama : ………………………………….
Kelas : ……..
No. Absen : ……..
2. Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan pilihanmu dengan cara memberi tanda
centang (√) pada kolom yang tersedia!
SS : Sangat Sering J : Jarang
S : Sering SJ : Sangat Jarang
No Skor
Perilaku yang tampak
SS S J SJ
1. Saya membaca materi pelajaran saat di kelas.
2. Saya berani menyampaikan pendapat dalam
kelompok.
3. Saya dapat memecahkan masalah dalam kelompok.
4. Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi
kelompok.
5. Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran
berlangsung.
6. Saya bertanya pada guru dan teman ketika mengalami
kebingungan dalam memahami materi pelajaran.
7. Saya mengerjakan tes dengan bersunggu-sungguh.
8. Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja atau
instruksi dari guru.
9. Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok.
10. Saya mencatat, memperhatikan,mendengarkan
penjelasan materi atau instruksi dari guru.
11. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru.
12. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap teman
satu kelompok.
13. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap
teman yang mengalami kesulitan.
14. Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS.
15. Saya mengerjakan soal dengan bersungguh-sungguh.
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

248

LAMPIRAN 9
SOAL EVALUASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

249

Soal Evaluasi
Siklus I
Nama :
No. Absen : Hari, Tanggal: ,2015
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling tepat!
1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bagian mata yang ditunjukkan oleh anak panah adalah ….


a. pupil c. iris
b. kornea d. lensa
2. Di bawah ini yang bukan merupakan bagian dari mata adalah….
a. sclera c. koroid
b. retina d. sillia
3. Fungsi kornea mata adalah ….
a. mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
b. menerima rangsang berupa cahaya dan meneruskannya ke bagian mata
yang lebih dalam
c. memberi nutrisi pada retina dan mengalirkan oksigen ke retina
d. mencegah masuknya keringat ke dalam mata
4. Bagian mata yang mengandung zat warna (hitam, cokelat, hijau, atau biru)
adalah ….
a. iris (Selaput Pelangi) c. pupil (anak mata)
b. kornea (selaput tanduk) d. retina (selaput jala)
5. Pupil merupakan lubang pada bagian tengah iris yang berguna sebagai ….
a. menerima rangsang berupa cahaya dan meneruskannya ke bagian mata
yang lebih dalam
b. tempat lewatnya cahaya menuju retina
c. memberi nutrisi pada retina dan mengalirkan oksigen ke retina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

250

d. mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata


6. Di bawah ini yang bukan merupakan bagian dari tulang pendengaran
adalah….
a. tulang martil c. tulang rahang
b. tulang landasan d. tulang sanggurdi
7. Bagian telinga yang ditunjukkan oleh anak panah adalah ….

a. gendang telinga c. rumah siput


b. tulang-tulang telinga d. saluran eusthasius
8. Pada telinga bagian tengah terdapat saluran yang menghubungkan telinga
dengan pangkal tenggorokan yang dinamakan saluran ….
a. malleus c. eustashius
b. incus d. koklea
9. Bagian telinga yang terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk adalah….
a. gendang telinga c. koklea
b. tulang pendengaran d. daun telinga
10. Alat indra yang juga berfungsi sebagai jalan pernapasan adalah ….
a. tenggorokan c. lidah
b. mulut d. hidung
11. Rambut halus yang terdapat di dalam hidung adalah ….
a. membran mucus c. sillia
b. serabut saraf pembau d. serabut lendir
12. Alat indra yang berfungsi sebagai pengecap rasa adalah ….
a. hidung c. mulut
b. lidah d. kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

251

13. Perhatikan gambar di bawah ini!


Bagian lidah yang ditunjukkan oleh panah peka terhadap rasa ….

a. manis c. asin
b. pahit d. asam
14. Bagian lidah yang peka terhadap rasa manis terletak pada….
a. ujung lidah c. belakang ujung lidah
b. pangkal lidah d. depan pangkal lidah
15. Urutan lapisan kulit dari yang terluar secara urut adalah ….
a. dermis, hipodermis, epidermis c. epidermis, hipodermis, dermis
b. epidermis, dermis, hipodermis d. hipodermis, dermis, epidermis
16. Saluran keringat, lubang kulit atau pori-pori terletak pada lapisan ….
a. kelenjar keringat c. hipodermis
b. epidermis d. dermis
17. Berikut ini adalah kelenjar yang terdapat dalam kulit.
- Kelenjar keringat - Pembuluh darah
- Kelenjar minyak - Saraf
- Akar rambut
Kelenjar-kelenjar di atas terdapat pada kulit lapisan ….
a. dermis c. epidermis
b. kulit ari d. hipodermis
18. Pantulan cahaya dari suatu benda sebelum sampai ke lensa mata, terlebih
dahulu masuk melalui ….
a. pupil c. iris
b. retina d. kornea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

252

19. Di rongga hidung, bau akan larut di dalam lendir. Selanjutnya, rangsangan
bau akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau serta diteruskan ke ….
a. pusat penciuman dan saraf pembau
b. pangkal tenggorokan
c. kelenjar saraf
d. otak
20. Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan
merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan
rasa ini diteruskan ke ….
a. pangkal lidah
b. pangkal tenggorokan
c. bintil pengecap
d. pusat saraf pengecap di otak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

253

Soal Evaluasi
Siklus II
Nama :
No. Absen : Hari, Tanggal: ,2015
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling tepat!
1. Ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang jauh disebut ….
a. rabun jauh (miopi) c. buta warna
b. rabun dekat (hipermetropi) d. mata tua (presbiopi)
2. Penyakit pilek yang berkepanjangan dan menahun disebut ….
a. polip c. anosmia
b. flek d. asma
3. Ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat disebut ….
a. rabun jauh (miopi) c. buta warna
b. rabun dekat (hipermetropi) d. mata tua (presbiopi)
4. Penderita miopi ditolong dengan kacamata berlensa ….
a. cekung (negatif) c. rangkap
b. cembung (positif) d. datar
5. Buta warna adalah kelainan mata berupa ….
a. tidak dapat melihat benda jauh
b. tidak dapat melihat benda dekat
c. tidak dapat melihat warna-warna tertentu
d. tidak dapat melihat benda pada senja hari
6. Keluarnya darah pada hidung disebut ….
a. mimisan c. pilek
b. ingusan d. flu
7. Gangguan alat indra yang disebabkan kurang seimbangnya hormon di dalam
tubuh dan biasa terjadi saat masa pubertas adalah ….
a. sariawan c. mimisan
b. jerawat d. pilek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

254

8. Penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur adalah ….


a. panu dan kadas c. jerawat dan koreng
b. panu dan jerawat d. kadas dan jerawat
9. Penyebab sariawan adalah kurangnya mengonsumsi ….
a. vitamin A c. vitamin E
b. vitamin C d. vitamin K
10. Gangguan telinga yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan mengakibatkan
keluarnya cairan berbau busuk dari dalam telinga disebut ….
a. tuli c. otitis media
b. congek d. otosklerosis
11. Polip adalah penyakit pilek yang berkepanjangan dan disebabkan oleh ….
a. membengkaknya kelenjar polip
b. mengecilnya kelenjar polip
c. pecahnya kelenjar polip
d. rusaknya kelenjar polip
12. Makanan yang baik untuk kesehatan mata adalah yang mengandung ….
a. vitamin A c. vitamin E
b. vitamin C d. vitamin K
13. Kegiatan berikut untuk menjaga kesehatan indra penglihatan, kecuali….
a. tidak langsung menatap matahari
b. tidak membaca di tempat yang gelap
c. tidak menonton televisi pada jarak yang dekat
d. menggosok mata saat ada kotoran yang masuk
14. Cara membersihkan telinga yang benar menggunakan ….
a. kapas c. lidi
b. tangan d. peniti
15. Cara memelihara kebersihan dan kesehatan kulit, kecuali ….
a. mandi minimal dua kali sehari
b. tidak berganti pakaian setelah mandi
c. mencuci tangan dan kaki sebelum tidur
d. mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

255

16. Jika ada kotoran masuk ke mata, yang kita lakukan adalah ….
a. menggosoknya agar kotoran cepat keluar
b. memberikan tetes mata agar kotoran cepat keluar
c. menetesi dengan air agar kotoran cepat keluar
d. mendiamkannya
17. Salah satu cara untuk memelihara telinga adalah ….
a. membersihkan telinga secara teratur
b. menggunakan headset saat mendengarkan musik
c. mendengarkan suara yang keras
d. membersihkan telinga dengan peniti
18. Makanan yang baik untuk kesehatan kulit adalah makanan yang banyak
mengandung ….
a. vitamin A c. vitamin E
b. vitamin C d. vitamin K
19. Menghindari makanan yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu pedas, atau
terlalu asam.
Pernyataan di atas termasuk cara memelihara alat indra ….
a. mulut c. gigi
b. lidah d. hidung
20. Perawatan kulit yang baik, antara lain mandi paling sedikit . . . kali dalam
sehari.
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

256

LAMPIRAN 10
SAMPEL LEMBAR KERJA SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

257

LKS SIKLUS I PERTEMUAN 1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

258

LKS SIKLUS I PERTEMUAN 2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

259

LKS SIKLUS II PERTEMUAN 1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

261

LKS SIKLUS II PERTEMUAN 2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

262

LAMPIRAN 11
DATA HASIL OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

263

HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA KONDISI AWAL

Nama Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7 Jumlah


RAMN 0 1 0 1 1 1 0 4
V 1 0 0 1 0 0 1 3
ENF 0 0 0 0 1 0 0 1
MI 1 0 0 0 1 1 1 4
A 1 1 1 0 1 1 1 6
SF 1 1 0 1 1 1 0 5
NA 1 1 1 0 1 1 1 6
AFP 1 0 0 0 1 0 0 2
ITKC 1 0 0 1 1 1 0 4
MHP 1 0 0 1 0 1 1 4
ADA 1 1 0 0 1 0 1 4
FNH 1 1 0 1 0 0 1 4
AP 1 1 0 1 1 0 0 4
ARD 1 0 0 1 1 0 1 4
LFK 1 1 1 0 1 0 1 5
LSA 1 0 1 0 1 0 0 3
RAA 1 0 0 0 1 0 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

264

HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA SIKLUS I PERTEMUAN 1

Kelompok Nama Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7


Nanda 1 1 1 0 1 0 1
1 Syifa 1 0 0 0 1 0 1
Riska 0 0 0 0 1 0 0
Arfina 1 1 1 0 1 0 1
2 Alya 0 0 0 0 0 0 1
Annisa 1 0 0 1 1 0 1
Verdi 1 0 1 0 0 0 0
3 Melinda 1 0 1 1 1 0 1
Septi 1 0 1 1 1 0 1
Intan 1 0 1 1 1 0 1
Ravelia 1 0 1 1 1 0 1
4
Eri 0 0 0 0 1 0 1
Tiwi 1 1 1 1 1 0 1
Landhung 1 1 1 1 1 1 1
Naila 1 1 1 1 1 1 1
5
Meilia 1 0 0 1 1 0 1
Amanda 1 0 0 1 1 0 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

265

HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA SIKLUS I PERTEMUAN 2

Kelompok Nama Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7


Nanda 1 1 1 0 1 1 1
1 Syifa 1 0 0 1 1 0 1
Riska 1 0 0 1 0 0 1
Arfina 1 1 1 1 1 0 1
2 Alya 1 0 0 0 1 0 1
Annisa 1 0 0 1 1 1 1
Verdi 1 0 1 1 1 0 1
3 Melinda 1 0 0 1 1 0 1
Septi 1 1 1 1 1 1 1
Intan 1 0 1 1 1 0 1
Ravelia 1 0 0 1 1 1 1
4
Eri 1 0 0 0 0 0 1
Tiwi 1 1 1 1 1 1 1
Landhung 1 1 1 1 1 0 1
Naila 1 1 1 1 1 1 1
5
Meilia 1 0 0 1 1 0 1
Amanda 1 1 0 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

266

HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1

Kelompok Nama Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7


Eri 0 1 0 1 0 0 1
Intan 1 1 0 1 1 1 1
1
Ravelia 1 1 0 1 0 0 1
Tiwi 1 1 1 1 1 1 1
Arfina 1 1 1 0 1 1 1
2 Alya 0 1 0 0 0 1 0
Annisa 1 0 0 1 1 1 1
Naila 1 1 1 1 1 1 1
Meilia 1 0 0 0 1 0 1
3
Amanda 1 1 1 1 0 1 1
Landhung 1 0 1 1 1 0 1
Nanda 1 1 1 0 1 1 1
4 Syifa 1 1 0 1 1 1 1
Septi 1 0 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

267

HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA SIKLUS II PERTEMUAN 2

Kelompok Nama Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7


Nanda 1 1 1 1 1 1 1
1
Syifa 1 1 1 1 1 0 0
Tiwi 1 1 1 1 1 1 1
2 Ravelia 1 0 1 0 1 1 1
Intan 1 1 1 1 1 1 1
Arfina 1 1 1 1 1 1 1
3 Annisa 1 0 1 1 1 1 1
Alya 1 1 0 1 0 1 0
Landhung 1 1 1 1 1 1 1
4 Naila 1 1 1 0 1 1 1
Meilia 1 0 0 1 1 1 1
Septi 1 1 1 1 1 1 1
5 Amanda 1 0 1 1 1 0 1
Eri 1 1 0 1 0 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

274

LAMPIRAN 12
DATA HASIL KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

275

HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA KONDISI AWAL

Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7


Nama Jumlah
1 5 11 3 4 6 7 2 8 9 10 12 13 14
RAMN 3 2 3 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 28
V 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 34
ENF 2 1 3 2 1 1 1 3 3 3 2 1 2 1 26
MI 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 39
A 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 49
SF 4 3 4 3 2 2 3 3 2 1 4 3 2 3 39
NA 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 41
AFP 2 1 2 1 1 1 3 2 4 3 3 3 3 3 32
ITKC 4 3 3 3 1 2 3 3 2 2 3 2 3 3 37
MHP 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 1 2 3 34
ADA 4 3 4 3 1 2 2 3 3 3 3 1 2 2 36
FNH 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 33
AP 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 42
ARD 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 39
LFK 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 5 55
LSA 4 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 37
RAA 4 3 4 3 1 2 3 2 2 3 4 3 3 3 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

276

HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA SIKLUS I PERTEMUAN 1

Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7


Nama Jumlah
1 5 11 3 4 6 7 2 8 9 10 12 13 14
RAMN 2 5 4 3 2 2 3 3 2 5 3 2 1 3 40
V 4 4 4 2 2 2 3 2 5 2 4 1 2 2 39
ENF 5 4 1 4 5 1 1 1 4 4 3 2 1 1 37
MI 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 41
A 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 4 49
SF 5 5 4 2 2 2 4 4 2 2 4 1 1 4 42
NA 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4 42
AFP 3 3 3 2 1 1 2 1 4 3 1 3 2 2 31
ITKC 5 5 5 2 2 1 2 2 4 2 2 2 5 2 41
MHP 4 2 4 4 1 2 4 3 5 3 3 3 3 3 44
ADA 4 3 2 4 2 4 3 3 4 3 3 2 1 3 41
FNH 5 3 4 2 1 2 2 2 3 4 3 1 3 3 38
AP 4 4 4 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 39
ARD 4 4 4 2 1 1 2 3 3 2 3 2 3 3 37
LFK 4 4 4 2 4 4 4 1 3 2 3 1 3 4 43
LSA 4 4 4 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 39
RAA 4 4 4 3 2 1 4 3 2 2 3 3 3 3 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

277

HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA SIKLUS I PERTEMUAN 2

Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7


Nama Jumlah
1 5 11 3 4 6 7 2 8 9 10 12 13 14
RAMN 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 3 37
V 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 37
ENF 3 3 4 1 1 2 2 2 4 3 3 2 3 3 36
MI 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 45
A 5 5 4 2 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 53
SF 4 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 39
NA 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 1 2 4 44
AFP 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 34
ITKC 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 1 3 3 42
MHP 5 2 4 2 3 3 1 4 2 4 3 4 2 1 40
ADA 4 3 3 4 1 4 4 4 2 4 2 3 2 2 42
FNH 5 3 3 2 2 2 3 4 2 2 4 2 2 3 39
AP 5 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 46
ARD 4 4 4 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 40
LFK 5 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 47
LSA 4 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 37
RAA 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

278

HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1

Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7


Nama Jumlah
1 5 11 3 4 6 7 2 8 9 10 12 13 14
RAMN
V
ENF 4 3 3 2 4 2 2 3 4 3 4 3 2 4 4
MI
A 5 5 5 2 3 4 5 4 3 3 4 5 2 5 5
SF 5 4 5 3 3 3 5 4 2 2 4 5 3 5 5
NA 4 4 5 3 4 4 5 3 3 3 5 4 2 5 4
AFP 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3
ITKC 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3
MHP 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 3 4
ADA 2 4 2 4 2 2 4 3 2 2 4 4 2 4 2
FNH 5 3 4 3 3 3 3 5 2 2 4 3 4 4 5
AP 5 4 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 5
ARD 5 5 5 3 2 5 3 2 3 2 4 4 4 3 5
LFK 5 4 4 2 4 4 4 3 2 2 3 2 2 4 5
LSA 5 4 5 2 2 3 2 4 2 3 3 5 4 2 5
RAA 5 4 5 5 3 2 4 3 2 3 2 5 4 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

279

HASIL KUESIONER KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA SIKLUS II PERTEMUAN 2

Ind 1 Ind 2 Ind 3 Ind 4 Ind 5 Ind 6 Ind 7


Nama Jumlah
1 5 11 3 4 6 7 2 8 9 10 12 13 14
RAMN
V
ENF 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 42
MI
A 5 4 5 2 4 5 5 3 3 3 4 4 4 5 56
SF 5 3 5 3 4 4 5 4 3 3 3 4 5 4 55
NA 5 4 5 4 3 5 5 5 2 2 2 5 5 5 57
AFP 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 42
ITKC 4 2 5 4 2 4 2 3 3 3 4 2 3 4 45
MHP 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 43
ADA 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 44
FNH 5 4 5 3 2 4 4 5 3 3 4 4 4 4 54
AP 5 5 5 3 5 3 5 4 3 3 3 3 4 4 55
ARD 5 5 5 3 3 5 3 2 2 2 4 2 2 4 47
LFK 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 57
LSA 5 4 5 2 3 4 2 5 2 2 4 3 4 4 49
RAA 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 5 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

285

LAMPIRAN 13
PERHITUNGAN KEAKTIFAN BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

286

KEAKTIFAN BELAJAR KONDISI AWAL

Observasi Kuesioner
NO Nama Keaktifan Keaktifan Rata-rata Hasil Kategori
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN 1 14.3 28 40 27.1 Rendah
2 V 4 57.1 34 48.6 52.9 Rendah
3 ENF 3 42.9 26 37.1 40 Rendah
4 MI 4 57.1 39 55.7 56.4 Sedang
5 A 6 85.7 49 70 77.9 Tinggi
6 SF 5 71.4 39 55.7 63.6 Sedang
7 NA 6 85.7 41 58.6 72.1 Tinggi
8 AFP 2 28.6 32 45.7 37.1 Rendah
9 ITKC 4 57.1 37 52.9 55 Sedang
10 MHP 4 57.1 34 48.6 52.9 Rendah
11 ADA 4 57.1 36 51.4 54.3 Rendah
12 FNH 4 57.1 33 47.1 52.1 Rendah
13 AP 4 57.1 42 60 58.6 Tinggi
14 ARD 4 57.1 39 55.7 56.4 Sedang
15 LFK 5 71.4 55 78.6 75 Tinggi
16 LSA 3 42.9 37 52.9 47.9 Sedang
17 RAA 3 42.9 40 57.1 50 Sedang
Rata-rata 55.4 53.9 54.7 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

287

KEAKTIFAN BELAJAR SIKLUS I

Observasi Observasi Kuesioner Kuesioner


Keaktifan Keaktifan Keaktifan Keaktifan
NO Nama 1 2 1 2 Rata-rata Hasil Kategori
Skor Hasil Skor Hasil Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN 1 14.3 3 42.9 40 57.1 37 52.9 41.8 Rendah
2 V 2 28.6 5 71.4 39 55.7 37 52.9 52.2 Rendah
3 ENF 2 28.6 2 28.6 37 52.9 36 51.4 40.4 Rendah
4 MI 5 71.4 4 57.1 41 58.6 45 64.3 62.9 Sedang
5 A 5 71.4 6 85.7 49 70 53 75.7 75.8 Tinggi
6 SF 5 71.4 7 100 42 60 39 55.7 71.8 Tinggi
7 NA 5 71.4 6 85.7 42 60 44 62.9 70.1 Tinggi
8 AFP 1 14.3 3 42.9 31 44.3 34 48.6 37.6 Rendah
9 ITKC 5 71.4 5 71.4 41 58.6 42 60 65.4 Sedang
10 MHP 4 57.1 4 57.1 44 62.9 40 57.1 58.6 Sedang
11 ADA 4 57.1 5 71.4 41 58.6 42 60 61.8 Sedang
12 FNH 7 100 7 100 38 54.3 39 55.7 77.5 Tinggi
13 AP 6 85.7 7 100 39 55.7 46 65.7 76.8 Tinggi
14 ARD 4 57.1 6 85.7 37 52.9 40 57.1 63.2 Sedang
15 LFK 7 100 6 85.7 43 61.4 47 67.1 78.6 Tinggi
16 LSA 3 42.9 4 57.1 39 55.7 37 52.9 52.2 Rendah
17 RAA 5 71.4 5 71.4 41 58.6 40 57.1 64.7 Sedang
Rata-rata 59.7 71.4 58.7 58.1 61.7 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

288

KEAKTIFAN BELAJAR SIKLUS II

Observasi Observasi Kuesioner Kuesioner


Keaktifan Keaktifan Keaktifan Keaktifan
NO Nama 1 2 1 2 Rata-rata Hasil Kategori
Skor Hasil Skor Hasil Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN
2 V
3 ENF 3 42.9 4 57.1 43 61.4 42 60 55.4 Rendah
4 MI
5 A 6 85.7 7 100 55 78.6 56 80 86.1 Tinggi
6 SF 6 85.7 7 100 53 75.7 55 78.6 85.0 Tinggi
7 NA 6 85.7 7 100 54 77.1 57 81.4 86.1 Tinggi
8 AFP 2 28.6 4 57.1 36 51.4 42 60.0 49.3 Rendah
9 ITKC 6 85.7 7 100 41 58.6 45 64.3 77.2 Tinggi
10 MHP 3 42.9 5 71 40 57.1 43 61.4 58.1 Sedang
11 ADA 5 71.4 6 85.7 41 58.6 44 62.9 69.7 Tinggi
12 FNH 7 100 6 85.7 48 68.6 54 77.1 82.9 Tinggi
13 AP 7 100 7 100 45 64.3 55 78.6 85.7 Tinggi
14 ARD 6 85.7 5 71.4 50 71.4 47 67.1 73.9 Tinggi
15 LFK 5 71.4 7 100 45 64.3 57 81.4 79.3 Tinggi
16 LSA 6 85.7 5 71.4 46 65.7 49 70 73.2 Tinggi
17 RAA 4 57.1 5 71.4 52 74.3 52 74.3 69.3 Tinggi
Rata-rata 73.5 83.7 66.2 71.2 73.7 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

289

LAMPIRAN 14
DATA PRESTASI BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

290

DATA PRESTASI BELAJAR KONDISI AWAL


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

292

DATA HASIL PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I

Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 RAMN 60 √
2 V 65 √
3 ENF 60 √
4 MI 60 √
5 A 90 √
6 SF 65 √
7 NA 80 √
8 AFP 55 √
9 ITKC 60 √
10 MHP 75 √
11 ADA 75 √
12 FNH 50 √
13 AP 80 √
14 ARD 75 √
15 LFK 90 √
16 LSA 75 √
17 RAA 80 √
Jumlah 1195 9 8
Rata-rata 70.3
Persentase ketuntasan 52.9% 47.1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

293

DATA HASIL PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II

Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 RAMN 0 - -
2 V 0 - -
3 ENF 75 √
4 MI 0 - -
5 A 100 √
6 SF 85 √
7 NA 80 √
8 AFP 65 √
9 ITKC 70 √
10 MHP 75 √
11 ADA 90 √
12 FNH 75 √
13 AP 80 √
14 ARD 90 √
15 LFK 95 √
16 LSA 100 √
17 RAA 75 √
Jumlah 1155 12 2
Rata-rata 82.5
Persentase ketuntasan 85.7% 14.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

294

LAMPIRAN 15
SAMPEL HASIL SOAL EVALUASI

SIKLUS I DAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

301

LAMPIRAN 16
FOTO-FOTO KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

305

BIODATA PENELITI

Putri Kurnia Cahyaningrum lahir di Bantul tanggal 17

April 1994. Anak keempat dari empat bersaudara, dari

Bapak Tudjilan, B.Sc. dan Ibu Endang Karuniatun, S.E.

Tinggal di Benyo RT 09, Sendangsari, Pajangan, Bantul.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diperoleh di SD Negeri 2

Wijirejo tamat pada tahun 2006. Pendidikan Menengah

Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Pandak tamat tahun 2009. Melanjutkan

pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Bantul tamat tahun

2012. Pada tahun 2012, peneliti melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Masa pendidikan akhir di Universitas

Sanata Dharma menulis skripsi dengan judul: “Peningkatan Keaktifan dan

Prestasi Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Glagahan Tahun Ajaran

2015/2016”.

Anda mungkin juga menyukai