Full
Full
SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Oleh:
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
hidupku.
2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Tudjilan, B.Sc., serta Ibu Endang
Heru Prabowo yang selalu memberiku semangat dan tak pernah lelah
4. Keenam keponakanku Aliffia, Faiq, Difa, Herin, Nada, dan Shallu yang
selalu menghiburku.
motivasi untukku.
6. Sahabatku tercinta, Melati, Tantri, Dewi, Ririn, Krispin, Dian, Diah, dan
Vio serta teman-teman kelas B Krik yang tak pernah bosan memberiku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung”
(QS Al-Ahzab: 3)
Bahagia bukan berarti hidup kita tidak pernah diuji, tetapi bagaimana kita bisa menghadapi ujian
itu dengan bijak demi mendewasakan diri kita, serta menyadari dan meyakini bahwa Allah
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GLAGAHAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
3. Apri Damai Sagita K., S.S., M.Pd. selaku wakil Ketua Program Studi
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak sekali
Glagahan.
kakak penulis yaitu Antok, Bayu, dan Heru, serta keponakan yang
13. Sahabatku tercinta Melati, Tantri, Dewi, Ririn, Krispin, Dian, Diah,
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... iv
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
Batasan Masalah.................................................................................................... 6
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Definisi Operasional.............................................................................................. 8
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.1 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ............ 79
Tabel 4.2 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ............ 80
Tabel 4.3 Skor Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal ............................. 81
Tabel 4.5 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ...................... 86
Tabel 4.6 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I ...................... 87
Tabel 4.9 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II ..................... 94
Tabel 4.10 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II................... 95
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Model siklus PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart ................... 39
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Rata-rata Nilai Prestasi Belajar ................. 109
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab I ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, batasan
operasional.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
terdapat dalam pendidikan Sekolah Dasar (SD). IPA di Sekolah Dasar mempunyai
peranan penting dalam mempersiapkan siswa agar dapat memahami tentang dunia
pembelajaran IPA manusia dapat lebih mengenal alam dan lingkungan secara
lebih luas dan mendalam. Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wadah
yang tepat untuk membuat manusia terutama siswa menjadi lebih mudah
mempelajari tentang dirinya sendiri, alam, serta lingkungan sekitar yang akhirnya
IPAyaitu, IPA berguna bagi kehidupan siswa serta melatih siswa untuk dapat
berpikir kritis. IPA atau sains merupakan pengetahuan tentang alam yang
diperoleh dengan cara yang terkontrol. Sains selain menjadi sebuah produk juga
sebagai proses. Sains sebagai produk yaitu pengetahuan, dan sebagai proses yaitu
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk dapat mengajak siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran yang
pembelajaran, hanya ada tiga siswa yang aktif di dalam kelas. Dari seluruh siswa,
hanya ketiga orang tersebut yang selalu menjawab saat guru mengajukan
pertanyaan secara lisan. Saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal yang belum mereka pahami, hanya ketiga siswa itu juga yang
aktif bertanya. Menurut guru kelas IV, pada setiap pembelajaran IPA siswa yang
aktif menjawab dan bertanya hanya ketiga siswa tersebut. Siswa juga jarang
membuat catatan karena menurut guru kelas IV, siswa sudah merasa cukup
dengan adanya buku pegangan dari Sekolah. Saat guru memberikan tugas
kelompok, guru juga memaparkan bahwa tidak semua anggota dalam kelompok
ikut berpartisipasi, hanya beberapa siswa saja yang ikut berpartisipasi dalam
IV, peneliti juga melakukan observasi di kelas dan menyebarkan kuesioner kepada
siswa untuk melihat keaktifan awal siswa kelas IV. Observasi dan penyebaran
kuesioner dilaksanakan pada hari yang sama dengan pelaksanaan wawancara dan
dilakukan saat mata pelajaran IPA. Rata-rata hasil observasi keaktifan belajar
dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa kelas
IV masih rendah. Keaktifan belajar siswa yang rendah diketahui dari pelaksanaan
pembelajaran IPA tentang materi alat indera manusia yang masih dilakukan secara
kurangnya interaksi antara siswa dan siswa, serta antara siswa dengan guru,
sehingga siswa kurang memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam kegiatan
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas pada
pencapaian belajar siswa tahun ajaran 2014/2015 Kompetensi Dasar 1.3. tentang
sebesar 69,4 sedangkan KKM pada Kompetensi Dasar tersebut sebesar 75. Dari
dan sisanya yaitu 13 siswa (65%) masih di bawah KKM. Berdasarkan uraian
tersebut, tentu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukannya penelitian
karena terdapat keterkaitan antara keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar
siswa. Dimana seperti yang kita ketahui jika keaktifan belajar siswa tinggi, maka
anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam suasana belajar yang demikratis serta dalam perannya sebagai tutor bagi
teman sebayanya.
digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada tipe STAD (Student Team
pendekatan yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk
untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Model pembelajaran kooperatif tipe
STAD merupakan model yang paling sederhana, sehingga model pembelajaran ini
mudah memahami materi yang dibahas karena melalui belajar dengan teman
sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses pemahaman siswa lebih
mudah dan cepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Nur Asma (2008:3) yang
menyatakan bahwa siswa lebih cepat menemukan dan memahami suatu konsep
jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman sebaya daripada
yang terkait dengan model pembelajaraan kooperatif tipe STAD, antara lain:
penelitian yang dilakukan oleh Adi (2007) tentang penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA, Penelitian Pralisti (2014) tentang
hasil belajar IPS kelas IV, serta Penelitian Novitasari (2015) tentang peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
sains, sehingga yang dipelajari siswa menjadi lebih bermakna bagi dirinya dan
IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa
permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi hanya pada
1.3.1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa
Kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA alat indera pada manusia
Menambah sumber bacaan serta referensi yang ada di sekolah dan dapat
STAD.
ajaran 2015/2016.
1.6.1. Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan dengan
1.6.2. Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa berupa nilai
1.6.3. IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar melalui kegiatan
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam Bab II ini akan dijabarkan tentang dasar teori penelitian atau kajian
Dalam kajian teori ini akan dijabarkan tentang keaktifan belajar, prestasi
belajar, pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, materi alat indera pada manusia,
Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat bekerja, giat berusaha,
mampu bereaksi dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang
dilakukan. Dalam mengategorikan keaktifan, dapat ditinjau dari dua hal, yaitu
pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain; (2) keaktifan akal; serta (3)
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
bahwa keaktifan dapat mempunyai beranekaragam bentuk, mulai dari yang mudah
diamati (fisik), maupun yang sulit diamati (psikhis). Contoh kegiatan fisik dapat
suatu konsep dengan konsep yang lain, serta menyimpulkan hasil percobaan. Dari
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan baik secara fisik maupun secara mental.
tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku, sebagai
hasil dari pengalaman. Lebih rinci Klein (dalam Musfiroh, 2008:15) menyatakan
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yangrelatif permanen dihasilkan dari
proses pengalaman.
11
pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa
Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menentukan ide
baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.
Dengan belajar aktif, siswa diajak untuk ikut serta dalam semua proses
melakukan kegiatan belajar, oleh karena itu siswa harus aktif. Dengan bantuan
belajar adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan siswa baik secarafisik
maupun secara mental dengan semangat untuk mencapai pengetahuan atau hasil
dari pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
belajar mengajar dapat dilihat dalam (1) turut serta dalam melaksanakan tugas
belajarnya; (2) terlibat dalam pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain
atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (4) berusaha
melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal; serta (6) menilai kemampuan
sebagai berikut:
13
belajar mengandung unsur keaktifan pada diri siswa meskipun kadarnya berbeda-
g. Jumlah waktu yang digunakan untuk menangani masalah pribadi siswa, baik
dilihat dari beberapa kegiatan, antara lain adalah (1) siswa turut serta dalam
14
siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya,
(4) siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk membantu
sesuai dengan petunjuk guru, (6) siswa melatih diri dalam memecahkan masalah
menyelesaikan tugas.
indikator keaktifan meliputi beberapa hal sebagai berikut (1) siswa mencatat tugas
yang diberikan oleh guru selama kegiatan pembelajaran, (2) siswa melakukan
diskusi dalam kelompok selama kegiatan pembelajaran, (3) siswa ikut serta dalam
proses tanya jawab, (4) siswa terlibat dalam membuat kesimpulan pembelajaran.
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Memperhatikan penjelasan atau
instruksi dari guru. (2) Bertanya kepada guru atau teman terkait materi yang
belum jelas. (3) Mengemukakan gagasan. (4) Mencatat penjelasan dari guru. (5)
diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dan dikerjakan).
belajar merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman. Ahli lain yakni Slameto (dalam Djamarah, 2011:13) juga
merumuskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme
2013:04) juga menekankan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
tingkah laku ini mencakup perubahan kebiasaan, sikap, dan keterampilan, serta
pengetahuan.
merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa melalui usahanya untuk mencapai
16
1.1.3.1.Hakikat IPA
gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Sains atau IPA adalah usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan
sikap. Ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh ilmuwan dan sudah membentuk konsep yang telah
dikaji dengan kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Ilmu pengetahuan alam
sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam
yang berupa kumpulan fakta dan konsep membutuhkan proses dalam menemukan
fakta dan teori yang akan digeneralisasi. Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap,
yaitu seorang ilmuwan harus memiliki sikap ilmiah dalam pembelajaran sains.
menuntun siswa untuk memiliki rasa ingin tahu tentang alam di lingkungan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang kemudian memiliki keterampilan menggali dan mencari tahu tentang fakta
kemampuan untuk menuliskan hal yang mereka temukan di alam sekitar secara
ilmiah.
ingin dikembangkan dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingin tahu, ingin
mendapatkan sesuatu yang baru, kerjasama, tidak putus asa, tidak berprasangka,
Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar melalui kegiatan ilmiah,
dimana ilmu pengetahuan alam dibagi menjadi tiga bagian yaitu ilmu pengetahuan
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sekolah Dasar dapat melatih siswa menjadi lebih menghargai akan ciptaan Tuhan
yaitu alam sehingga siswa dapat ikut menjaga kelestarian alam. Selain itu, dengan
adanya rasa menghargai siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahunya tentang
alam dan lingkungan sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang dapat
Materi pelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar terlebih pada kelas IV
masih dianggap cukup sulit karena penyampaian materi dalam pelajaran IPA oleh
mempelajarinya. Padahal pada siswa usia sekolah dasar masih termasuk dalam
19
Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah tentang alat indra
manusia. Pada siklus I telah dibahas tentang bagian-bagian alat indra pada
manusia beserta fungsinya serta cara kerja alat indra. Bagian-bagian dan fungsi
dari kelima alat indra pada manusia dibahas pada pertemuan pertama, dan
pertemuan kedua membahas tentang cara kerja dari masing-masing alat indra.
Pada siklus II telah dibahas tentang gangguan pada alat indra manusia serta cara
memelihara kebersihan dan kesehatan alat indra manusia. Gangguan dari masing-
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
20
kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja
perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh
kegiatan belajar bersama. Ahli lain yaitu Slavin (dalam Taniredja, 2013:60)
& Descamps (dalam Trianto, 2009:52) mengungkapkan bahwa jika siswa bekerja
dalam sebuah tim, maka dengan sendirinya akan memperbaiki hubungan di antara
21
satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses
kooperatif adalah dalam hal tukar menukar ide mengenai masalah yang
mempelajari materi yang diberikan, seorang siswa juga dituntut untuk belajar
22
yang ditentukan.
difokuskan pada usaha untuk membantuk teman yang lain dalam satu
3) Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu
23
hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru, dan 6) memiliki banyak
yang Tipe ini dikembangkan oleh Slavin dan merupakan salah satu
2. Tipe Jigsaw
kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda. Penerapan TGT hampir
24
akademik.
berpikir mandiri.
5. Tipe Struktural
keterampilan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen (Trianto, 2013:68). Menurut
kooperatif tipe STAD yang dikembangkan oleh Slavin ini merupakan salah satu
tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara
siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
tipe STAD, dapat ditarik kesimpulan bahwa model kooperatif tipe STAD
interaksi kelompok dimana dalam satu kelompok tersebut terdiri dari 4-6 orang
1. Penyampaian tujuan
26
2. Pembagian kelompok
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa pada
prestasi akademik, gender atau jenis kelamin, serta ras atau etnik.
3. Presentasi guru
kepada siswa agar siswa dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam
dikuasai siswa.
diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari model pembelajaran
tipe STAD.
5. Kuis (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar siswa melalui pemberian kuis tentang materi
yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
diperbolehkan untuk bekerja sama, sekalipun itu dalam satu kelompok. Ini
sendiri dan tidak bergantung pada orang lain dalam memahami bahan ajar
tersebut.
Guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan nilai dengan rentang 0-100.
kelompok.
28
5. Fase 5 (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan secara
hasil kerjanya.
1. Penyampaian tujuan
2. Pembagian kelompok
3. Penyajian/penyampaian materi
5. Kuis (evaluasi)
6. Pemberian penghargaan
mengulas tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak sedikit, namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang membahas tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi
alat indera manusiauntuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa
2.2.1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Adi (2007) dengan judul “Penerapan
29 siswa (78,38%)pada siklus II. Pada hasil belajar siswa juga mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
31
Keaktifan siswa pada kondisi awal sebesar 39% telah meningkat menjadi
Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas IV
32
belajar siswa dari sebelum tindakan dengan rata-rata kelas mencapai 55,71
Minimal (KKM) hasil belajar siswa dari sebelum tindakan hanya 28,57%
siswa yang nilainya di atas KKM, pada siklus I siswa yang mendapat nilai
di atas KKM 42,85%, dan pada siklus II siswa yangmendapat nilai di atas
1”. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penggunaan model
dan prestasi belajar siswa kelas III A mata pelajaran PKn SDK Demangan
belajar siswa kelas III A mata pelajaran PKn SDK Demangan Baru 1
yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kriteria cukup aktif pada indikator (1) partisipasi siswa dalam kegiatan
KKM kondisi awal 64,27% siswa yang lulus KKM, semestara pada siklus
I mendapatkan 70,07% yang lulus KKM dari 27 siswa dan pada siklus II
sementara pada siklus I meningkat menjadi 81,81 dan pada siklus II juga
yang relevan terletak pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada Mata Pelajaran IPA materi Panca Indera Manusia. Penelitian ini dilakukan
pada siswa kelas IV SD. Tujuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD yaitu untuk meningkatkan keaktifan belajar serta prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Novitasari (2015)
Peningkatan Keaktifan dan
Prestasi Belajar PKn
Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Kelas
IIIA SDK Demangan Baru 1
35
2.3.Kerangka Berpikir
pembelajaran maupun kegiatan pembelajaran tertentu, ada yang tinggi ada pula
yang rendah. Keaktifan yang tinggi terlihat dengan tingkat aktivitas siswa dalam
Hal tersebut seperti yang terlihat pada siswa kelas IV SD Negeri Glagahan yang
sebagian besar siswanya terlihat pasif dan tidak menunjukkan keaktifan dalam
kegiatan belajar mengajar yang berdampak pada rendahnya pula prestasi belajar
siswa. Hal ini bukan semata-mata salah siswa itu sendiri. Kemungkinan juga
siswa yang akan berdampak pula pada prestasi belajar siswa dengan cara
dari STAD itu sendiri, yaitu melatih serta mengolah interaksi dan komunikasi
siswa, agar lebih aktif dalam pembelajaran serta dapat memperoleh pemahaman
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.4.Hipotesis Tindakan
2.4.1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD
Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia dapat ditempuh dengan
keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat
(tinggi).
prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Glagahan pada materi alat
indera manusia dari nilai rata-rata kondisi awal 69,4 menjadi 80 dan dari
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini akan dibahas tentang jenis penelitian, setting penelitian,
(instrumen evaluasi), validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data, serta
keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA adalah Penelitian
Tindakan Kelas (classroom action research). Menurut Kemmis dan Mc. Taggart
(dalam Muslich, 2010:08), Penelitian Tindakan Kelas adalah studi yang dilakukan
secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. Pernyataan tersebut
didukung oleh pernyataan ahli lain yakni Suyanto (dalam Muslich, 2010:09) yang
mengungkapkan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
partisipatif.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
yaitu bahwa penelitian dilakukan melalui kerjasama atau partisipasi antara peneliti
dan guru kelas. Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal
hasil penelitian.
adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi yang keempat tahap tersebut merupakan satu
siklus tindakan. Setelah keempat tahap dalam satu siklus tersebut dilakukan dan
jika dirasa hasil yang diperoleh dari siklus pertama belum memenuhi target, maka
akan dilanjutkan pada siklus yang kedua. Hal tersebut sering disebut dengan
39
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
Observasi
a. Perencanaan
40
b. Tindakan
dan terkendali yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
c. Observasi
adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruh (yang disengaja dan tidak
d. Refleksi
41
TahunAjaran 2015/2016 dengan jumlah 17 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-
Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa pada
Tahun Pelajaran 2015/2016. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari peran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pelajaran 2015/2016 hingga semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017, yaitu pada
Bulan
Mar
No Kegiatan
Agu
Nov
Apr
Nov
Okt
Mei
Okt
Feb
Jun
Sep
Des
Jan
Sep
Des
Jul
1. Permohonan ijin
penelitian
2. Observasi pra penelitian
3. Penyusunan proposal
4. Penelitian
5. Pengumpulan data hasil
penelitian
6. Penyusunan laporan
penelitian
7. Ujian Skripsi
8. Revisi
9. Pembuatan Artikel
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, Setiap siklus terdiri dari dua
Kooperatif Tipe STAD. Rencana tindakan pada penelitian tindakan kelas ini
43
sebelumnya.
melaksanakan tindakan.
dari 4-5 siswa setiap kelompoknya yang di dalamnya terdapat siswa yang
sebagai berikut:
1. Siklus I
44
RPP, LKS, soal evaluasi, dan membuat bahan ajar yang sesuai dengan
yang terdiri dari 4-5 siswa setiap kelompoknya dan bersifat heterogen.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Pertemuan 1
Pelaksanaan Pembelajaran).
terdiri dari 4-5 siswa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
(Langkah 2 STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
manusiadidepan kelas.
ditampilkan.
diskusi.(Langkah 4 STAD)
terbaik.(Langkah 6 STAD)
2) Pertemuan 2
46
STAD)
STAD)
masing kelompok.
terbaik.(Langkah 6 STAD)
c. Observasi
dibuat oleh peneliti, apakah hasil dari tindakan yang dilakukan sesuai
d. Refleksi
47
Jika hasil dari pemberian tindakan masih belum sesuai dengan harapan
2. Siklus II
siklus II ini, peneliti membuat silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, serta
b. Pelaksanaan tindakan
1) Pertemuan 1
Pelaksanaan Pembelajaran).
48
kelompok.
diskusi.(Langkah 4 STAD)
terbaik.(Langkah 6 STAD)
2) Pertemuan 2
49
STAD)
STAD)
masing kelompok.
terbaik.(Langkah 6 STAD)
c. Observasi
keaktifan siswa yang telah dibuat oleh peneliti, apakah hasil dari
d. Refleksi
50
prestasi belajar IPA dalam materi alat indera pada manusia. Untuk mengukur
3.3.1.1.Observasi
51
daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab
3.3.1.3. Wawancara
3.3.1.4. Dokumentasi
kondisi awal dari hasil belajar siswa dengan mengumpulkan nilai siswa
diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan
kepada siswa dalam bentuk tulisan. Tes ini terdiri dari sejumlah
peningkatan hasil belajar yang dilakukan pada siklus I dan siklus II.
Teknik non tes digunakan apabila sifat suatu objek yang akan diukur
berupa perubahan tingkah laku yang lebih berhubungan dengan apa yang
dan dapat diukur dengan alat pengukur non tes (Masidjo, 1995:58).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pada pertemuan 1 dan 2 siklus I dan pertemuan 1 dan 2 pada siklus II.
tahap kedua adalah observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama dan
54
untuk mencari data apakah ada peningkatan keaktifan siswa dari data awal
Total
Keterangan :
A : Memperhatikan penjelasan/instruksi dari guru.
B : Bertanya kepada guru/teman terkait materi yang belum jelas.
C : Mengemukakan gagasan.
D : Mencatat penjelasan dari guru.
E : Bekerjasama dalam kelompok.
F : Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan.
G : Mampu mengomunikasikan hasil diskusi kelompok.
3.4.1.2. Kuesioner
55
No Indikator No Aitem
peneliti untuk mengukur dan mencari data awal mengenai keaktifan siswa.
pertama dan pertemuan kedua siklus II untuk mencari data apakah ada
Skor Kualifikasi
5 Sangat Sering
4 Sering
3 Kadang-kadang
2 Jarang
1 Tidak pernah
Pada lembar observasi terdapat lima pilihan jawaban yang tersedia
56
No Pilihan Jawaban
Pernyataan
SS S KK J TP
Saya mendengarkan penjelasan yang disampaikan
1.
oleh guru
2. Saya membuat catatan materi pembelajaran
Saya bertanya kepada teman apabila ada materi yang
3.
belum jelas
Saya bertanya kepada guru apabila ada materi yang
4.
belum jelas
5. Saya membaca materi pelajaran saat di kelas
6. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
Saya berani menyampaikan pendapat dalam
7.
kelompok
8. Saya bisa bekerjasama dalam kelompok
Saya mendapatkan pembagian tugas dalam kegiatan
9.
kelompok
Saya membantu teman dalam kelompok yang
10.
mengalami kesulitan
11. Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh
Saya berusaha mencari informasi dari sumber lain
12.
dalam mengerjakan tugas
13. Saya membaca buku dari sumber lain
14. Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok
Total
Keterangan:
SS : Sangat Sering
S : Sering
KK : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan
57
siswa dari skor 66 - 100 maka tingkat keaktifan belajar siswa dapat
58
belajar dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.Berikut ini
wawancara.
No Indikator No Aitem
1. Proses pembelajaran di kelas 1,2
2. Keaktifan belajar siswa 3,4
3. Prestasi belajar siswa 5,6
untuk mendapatkan data awal tentang keaktifan dan prestasi dari seluruh
59
objek yang akan diukur berupa perubahan tingkah laku yang berhubungan
dengan apa yang diketahui, apa yang dipahami, atau proses psikis lainnya
berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap, dan kecerdasan.
Berikut adalah kisi-kisi soal sebelum validasi yang digunakan oleh peneliti
di SD Negeri Glagahan.
60
masing-masing 1 butir soal. Jadi total butir soal pada siklus I yang belum
Jumlah
No Indikator Nomor Soal
Soal
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
1 Menyebutkan gangguan pada panca indera 10
9, 10
Menyebutkan penyebab gangguan pada panca 11, 12, 13, 14, 15,
2 10
indera 16, 17, 18, 19, 20
Menyebutkan cara memelihara kebersihan 21, 22, 23, 24, 25,
3 10
dan kesehatan masing-masing alat indera 26, 27, 28, 29, 30
Jumlah 30
Soal evaluasi pada siklus IIyang belum validasi terbagi menjadi tiga
indikator yang masing-masing indikator terdiri dari 10 butir soal. Jadi total
Rincian Pemberian Skor Siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.13
dibawah ini.
61
Pemberian skor untuk jawaban yang benar pada setiap butir soal
pilihan ganda pada siklus I dan II diberi skor 1, sedangkan jawaban yang
salah akan mendapat skor 0, sehingga semua butir soal jika dijawab benar
3.5.1. Validitas
memenuhi persyaratan yang baik bagi suatu instrumen maka harus diuji
yang menjelaskan bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang
menjadi: (a) Validitas isi (content validity),yaitu suatu alat ukur dipandang valid
apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur, validitas isi sangat
tergantung kepada dua hal yaitu tes itu sendiri dan proses yang mempengaruhi
dalam merespon tes; (b) Validitas konstruk (construct validity), yaitu sesuatu yang
berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati
hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan
terjadi diwaktu yang akan datang; (d) Validitas konkuren (concurrent validity),
yaitu menunjukkan pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
menjadi tiga, yaitu validitas permukaan, validitas isi, validitas empiris, validitas
berbentuk tes (prestasi belajar) maupun non tes (keaktifan), peneliti menggunakan
Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi
suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang akan diukur atau diteskan
(Masidjo, 1995:243). Salah satu cara untuk memperoleh validitas isi adalah
dengan melihat soal-soal yang membentuk tes itu. Jika keseluruhan soal nampak
mengukur apa yang seharusnya tes itu digunakan, tidak diragukan lagi bahwa
memperoleh validitas isi dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya diskusi
dengan sesama pendidik ataupun dengan mencermati kembali isi dari konsep yang
akan diukur (Poerwanti, 2008:4.17). Selain itu dapat juga digunakan keputusan
LKS, soal evaluasi, lembar observasi, dan kuesioner kepada validator yakni satu
dosen, satu guru, dan kepala sekolah. Peneliti menggunakan skala Likert untuk
63
Likert merupakan skala yang disusun dalam bentuk pernyataan yang diikuti oleh
penelitian ini adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Skor 1 berarti sangat tidak baik, skor 2
berarti tidak baik, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti baik, dan skor 5 berarti
pembelajaran, soal evaluasi, lembar keaktifan belajar yaitu lembar observasi, dan
lembar kuesioner.
Skor Kualifikasi
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Kurang Sekali
Penelitian ini menggunakan PAP II untuk mengetahui tingkat validasi.
Berikut Pedoman Acuan Penskoran (PAP II) menurut Masidjo (1995:157) yang
observasi, dan lembar kuesioner divalidasi oleh Dosen Universitas Sanata Dharma
pada bidang studi IPA yakni dari dosen Program Studi Pendidikan Biologi
(Validator 1), Kepala Sekolah SD Negeri Glagahan (Validator 2), dan Guru kelas
64
Hasil validasi silabus yang telah divalidasi oleh validator dapat dilihat
Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5 6 7 8
Validator 1 5 4 4 3 5 4 4 3 32
Validator 2 3 3 4 3 4 4 3 4 28
Validator 3 5 5 5 4 4 3 3 5 34
Rata-Rata 31,3
Komponen penilaian silabus dari tabel 3.16 meliputi (1) kelengkapan
unsur-unsur silabus, (2) kesesuaian SK, KD, dan Indikator, (3) kualitas
dan kegiatan pembelajaran, (8) penggunaan bahasa dan tata tulis baku.
bawah ini:
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗 100
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 40
65
Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Validator 1 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 50
Validator 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 50
Validator 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 5 64
Rata-rata 54,67
Komponen penilaian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada
alokasi waktu kegiatan awal; inti; dan akhir dengan cakupan materi, (13)
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗 100
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5 6 7
Validator 1 4 4 4 4 4 4 4 28
Validator 2 3 4 3 4 4 3 4 25
Validator 3 4 4 4 5 5 4 4 30
Rata-Rata 27,67
tingkat perkembangan peserta didik, (6) penggunaan bahasa dan tata tulis
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗 100
35
67
Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5
Validator 1 4 3 5 4 4 20
Validator 2 4 4 4 5 3 20
Validator 3 3 4 4 4 4 19
Rata-Rata 19,67
indikator dengan butir soal, (2) soal dirumuskan dengan jelas, (3) soal
menggunakan bahasa Indonesia dan tata tulis baku, (4) soal ditulis
menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa, dan (5)
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 𝑗 100
25
Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5
Validator 1 5 4 5 5 4 23
Validator 2 5 5 3 4 3 20
Validator 3 5 5 5 5 5 25
Rata-Rata 22,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
(4) penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku, serta (5) lembar
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗 100
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 25
dan masuk dalam kriteria sangat tinggi, sehingga lembar observasi tersebut
Komponen Penilaian
Validator Total
1 2 3 4 5 6 7
Validator 1 5 5 5 5 5 5 5 35
Validator 2 5 4 3 4 4 4 3 27
Validator 3 5 3 3 5 4 3 4 27
Rata-Rata 29,67
69
baku, serta (7) pernyataan item kuesioner sesuai dengan variabel yang
akan diteliti.
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑗 100
𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ 35
yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan
suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau
konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut.
dicapai.
siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya materi alat indera manusia. Uji
validitas dilakukan dengan mengujikan soal evaluasi yang sudah disusun kepada
Berikut ini adalah hasil validitas kisi-kisi soal evaluasi pada siklus I dan
70
Nilai
No Nilai r tabel No
Korelasi (r Keterangan Catatan
Item (n= 20, a= 5%) Soal
hitung)
Item 1 0,267 0,444 Tidak valid Direvisi 1
Item 2 0,502 0,444 Valid Digunakan 2
Item 3 0,669 0,444 Valid Digunakan 3
Item 4 0,587 0,444 Valid Digunakan 4
Item 5 0,498 0,444 Valid Digunakan 5
Item 6 0,100 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 7 0,417 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 8 0,506 0,444 Valid Digunakan 6
Item 9 0,279 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 10 0 0,444 Tidak valid Direvisi 7
Item 11 -0,109 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 12 0 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 13 0,612 0,444 Valid Digunakan 8
Item 14 0,334 0,444 Tidak valid Direvisi 9
Item 15 -0,269 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 16 0,505 0,444 Valid Digunakan 10
Item 17 0,177 0,444 Tidak valid Direvisi 11
Item 18 0,500 0,444 Valid Digunakan 12
Item 19 0,479 0,444 Valid Digunakan 13
Item 20 0,338 0,444 Tidak valid Direvisi 14
Item 21 0,429 0,444 Tidak valid Direvisi 15
Item 22 0,559 0,444 Valid Digunakan 16
Item 23 0,494 0,444 Valid Digunakan 17
Item 24 0,249 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 25 0,228 0,444 Tidak valid Direvisi 18
Item 26 0 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 27 0,188 0,444 Tidak valid Dibuang -
Item 28 0,326 0,444 Tidak valid Direvisi 19
Item 29 0,144 0,444 Tidak valid Direvisi 20
Item 30 0 0,444 Tidak valid Dibuang -
korelasi Product Moment dengan SPSS 17. Jika hasil perhitungan yang dihasilkan
nilai r hitung > r tabel maka instrumen soaldinyatakan valid, sedangkan jika r
hitung < r tabel maka instrumen soal dinyatakan tidak valid. Validitas soal
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 soal siklus I yang diujikan pada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
bahwa terdapat 11 butir soal yang valid dan 19 soal tidak valid. Soal yang tidak
valid kemudian direvisi dengan cara menukar pilihan jawaban yang disediakan
dalam setiap soal. Pada akhirnya setelah dilakukan revisi, jumlah soal yang
yang diteliti.
72
Dari tabel di atas, hasil menunjukkan bahwa dari 30 soal pada siklus II
yang diujikan, didapatkan 20 butir soal valid dan 10 butir soal tidak valid. Peneliti
memutuskan untuk tidak merevisi 10 soal yang tidak valid karena 20 soal yang
3.5.2. Reliabilitas
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Reliabilitas suatu tes dapat
diartikan sebagai taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten
hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil
reliabilitas yang tinggi apabila tes atau instrumen lain yang dibuat mempunyai
hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin
reliabel suatu tes atau instrumen penelitian, maka semakin yakin kita dapat
menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika
(KR) ke 20. Alasan peneliti memilih metode ini karena metode KR-20 ini satu tes
yang dipakai dalam satu pengukuran pada kelompok siswa. Selain itu taraf
73
Dari 11 soal yang valid pada siklus I, peneliti kemudian melakukan uji
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.795 11
Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 11 butir soal pada siklus
I adalah 0,795. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori reliabel karena berada
pada koefisien korelasi 0,60 – 0,80.Sedangkan dari 20 soal yang valid pada siklus
II, peneliti kemudian melakukan uji reliabilitas, dan hasil pengukuran tersebut
74
Reliability Statistics
.857 20
Tabel di atas menunjukkan bahwa reliabilitas dari 20 butir soal pada siklus
II adalah 0,994. Hasil tersebut termasuk ke dalam kategori sangat reliabel karena
keaktifan dengan data setelah siklus I dan siklus II. Data yang telah
75
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗ℎ𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
Keaktifan belajar siswa = x 100
𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
berikut.
3.6.1.4 Menghitung hasil akhir keaktifan belajar siswa dengan rumus sebagai
berikut.
3.6.1.5 Memasukkan hasil akhir keaktifan belajar siswa ke dalam kriteria PAP II.
3.6.1.6 Membandingkan tingkat keaktifan belajar siswa dengan melihat hasil akhir
keaktifan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
pertanyaan pada siklus I dan 20 pertanyaan pada siklus II. Langkah penghitungan
3.6.2.1.Penskoran
sehingga jika jawaban yang dijawab bernilai benar akan mendapatkan poin 1 pada
setiap butir soal, sedangkan jika jawaban bernilai salah maka mandapatkan poin 0.
76
Menghitung tingkat nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II
ada atau tidaknya peningkatan dari data awal, siklus I, dan siklus II pada
mengetahui kondisi awal dan kondisi akhir yang terjadi pada setiap siklus.
Siklus dihentikan ketika sudah mencapai target akhir yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Pada Bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian, dan pembahasan
(STAD).
terlebih dahulu melakukan observasi pada saat pembelajaran IPA di kelas serta
melakukan wawancara dengan guru kelas IV. Dari hasil observasi yang dilakukan
peneliti, terlihat hanya ada dua siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru,
sedangkan siswa yang lain hanya diam saja tanpa ada kemauan untuk menjawab
pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan. Tidak ada siswa yang mencatat apa
yang dijelaskan guru ataupun yang ditulis guru di papan tulis. Hasil observasi
yang diperoleh peneliti diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru kelas IV
yakni pak Danung. Beliau mengungkapkan bahwa selama pelajaran saat guru
menerangkan ataupun bertanya hanya ada 2-3 siswa yang mau menjawab
kuesioner keaktifan belajar kepada siswa yang juga dijadikan data awal sebelum
IV SD Negeri Glagahan juga dilakukan oleh peneliti pada hari yang sama, yakni
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
hari Selasa, 20 Oktober 2015 mulai pukul 07.00 WIB - 09.35 WIB yang tentu saja
Tabel 4.1 Skor Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal
Observasi Keaktifan
No Nama Kategori
Skor Hasil
1 RAMN 1 14.3 Rendah
2 ENF 4 57.1 Sedang
3 MI 3 42.9 Rendah
4 V 4 57.1 Sedang
5 A 6 85.7 Tinggi
6 SF 5 71.4 Tinggi
7 NA 6 85.7 Tinggi
8 AFP 2 28.6 Rendah
9 ITKC 4 57.1 Sedang
10 MHP 4 57.1 Sedang
11 ADA 4 57.1 Sedang
12 FNH 4 57.1 Sedang
13 AP 4 57.1 Sedang
14 ARD 4 57.1 Sedang
15 LFK 5 71.4 Tingggi
16 LSA 3 42.9 Rendah
17 RAA 3 42.9 Rendah
Rata-rata 55.4 Rendah
diperoleh hasil rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 55,4 dan masuk dalam
kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.2 Skor Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal
Kuesioner Keaktifan
No Nama Kategori
Skor Hasil
1 RAMN 28 40.0 Rendah
2 ENF 34 48.6 Rendah
3 MI 26 37.1 Rendah
4 V 39 55.7 Rendah
5 A 49 70.0 Tinggi
6 SF 39 55.7 Rendah
7 NA 41 58.6 Sedang
8 AFP 32 45.7 Rendah
9 ITKC 37 52.9 Rendah
10 MHP 34 48.6 Rendah
11 ADA 36 51.4 Rendah
12 FNH 33 47.1 Rendah
13 AP 42 60.0 Sedang
14 ARD 39 55.7 Rendah
15 LFK 55 78.6 Tinggi
16 LSA 37 52.9 Rendah
17 RAA 40 57.1 Sedang
Rata-rata 53.9 Rendah
diperoleh hasil rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 53,9 dan masuk dalam
kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kondisi Awal
No Nama Observasi Kuesioner
Rata-rata Kategori
Keaktifan Keaktifan
1 RAMN 14.3 40.0 27.1 Rendah
2 ENF 57.1 48.6 52.9 Rendah
3 MI 42.9 37.1 40.0 Rendah
4 V 57.1 55.7 56.4 Sedang
5 A 85.7 70.0 77.9 Tinggi
6 SF 71.4 55.7 63.6 Sedang
7 NA 85.7 58.6 72.1 Tinggi
8 AFP 28.6 45.7 37.1 Rendah
9 ITKC 57.1 52.9 55.0 Sedang
10 MHP 57.1 48.6 52.9 Rendah
11 ADA 57.1 51.4 54.3 Rendah
12 FNH 57.1 47.1 52.1 Rendah
13 AP 57.1 60.0 58.6 Tinggi
14 ARD 57.1 55.7 56.4 Sedang
15 LFK 71.4 78.6 75.0 Tinggi
16 LSA 42.9 52.9 47.9 Sedang
17 RAA 42.9 57.1 50.0 Sedang
Rata-rata 55.4 53.9 54.7 Rendah
rendah. Hal tersebut dibuktikan pada rata-rata kondisi awal keaktifan belajar siswa
yang diperoleh yaitu sebesar 54,7 yang masuk dalam kategori rendah.
peneliti juga meminta data prestasi belajar kepada guru kelas IV untuk
mendapatkan data prestasi belajar siswa pada kondisi awal. Data prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA pada SK 1. Memahami hubungan antara struktur
Pada kondisi awal prestasi belajar siswa dilihat dari nilai ulangan harian pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
ahun ajaran 2014/2015 di kelas yang sama dan materi yang sama dengan yang
akan diteliti.
Peneliti memperoleh data bahwa nilai rata-rata ulangan yaitu 69,4. Siswa
yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 7 siswa dengan Persentase 35% dan 13
siswa yang belum memenuhi KKM dengan Persentase 65%. KKM pada mata
pelajaran IPA di SD Negeri Glagahan adalah 75. Berikut adalah tabel nilai
Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 MS 60 √
2 IS 48 √
3 SD 61 √
4 AN 64 √
5 ADK 61 √
6 DA 70 √
7 AVA 80 √
8 AP 83 √
9 NB 81 √
10 AN 79 √
11 MDP 70 √
12 DNA 71 √
13 NH 62 √
14 WA 71 √
15 PCS 59 √
16 EF 68 √
17 AA 75 √
18 HM 75 √
19 YR 74 √
20 IH 75 √
Jumlah 1.387 7 13
Rata-rata 69.4
Persentase
35% 65%
ketuntasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
4.1.2. Siklus I
adalah Alat indera manusia. Model pembelajaran yang digunakan saat penelitian
manusia, menyiapkan perangkat pembelajaran antara lain: silabus, RPP, dan LKS
serta media yang digunakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan dalam
dipersiapkan sebelumnya.
a. Pertemuan 1
alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dan menyesuaikan RPP yang
83
“anak-anak, apa yang digunakan saat kita melihat? Apa yang kita gunakan
saat mencium bau? Apa yang kita gunakan saat mendengar? Bagian tubuh
mana yang merasa sakit kalau dicubit? Setelah melakukan apersepsi, guru
menjelaskan materi tentang alat indera manusia, siswa diajak bertanya jawab
kelompok. Bagi kelompok yang selesai terlebih dahulu dan tentu saja
jawabannya benar serta berani maju ke depan kelas akan mendapat tambahan
poin dari guru. Setelah semua kelompok presentasi, guru mengulas kegiatan
individu bagi siswa dengan cara “mencongak” atau menjawab secara lisan
terkait materi yang telah dibahas. Bagi siswa yang bisa menjawab dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
yang mendapat poin tertinggi, guru membagikan hadiah dan meminta siswa
b. Pertemuan 2
Kegiatan belajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Jumat
oleh peneliti.
pernah sakit mata? Apa yang kamu rasakan? Mengapa saat mata kita sakit
ada air mata yang keluar?”. Guru kemudian menjelaskan tentang cara kerja
alat indera bersamaan dengan tayangan video tentang cara kerja alat indera.
dengan cara kerja alat indera. Setelah selesai bekerja dalam kelompok, guru
Pada kegiatan akhir guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk
85
dilakukan dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Guru bertanya jawab
membagikan soal evaluasi untuk siswa yang berjumlah 20 soal pilihan ganda.
4.1.2.3. Observasi
Berikut adalah hasil keaktifan belajar siklus I pada tabel di bawah ini.
Observasi Observasi
keaktifan keaktifan
No Nama 1 Kategori 2 Kategori Rata-rata Kategori
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN 1 14.3 Rendah 3 42.9 Rendah 28.6 Rendah
2 V 2 28.6 Rendah 5 71.4 Tinggi 50 Tinggi
3 ENF 2 28.6 Rendah 2 28.6 Rendah 28.6 Rendah
4 MI 5 71.4 Tinggi 4 57.1 Sedang 64.3 Sedang
5 A 5 71.4 Tinggi 6 85.7 Tinggi 78.6 Tinggi
6 SF 5 71.4 Tinggi 7 100 Tinggi 85.7 Tinggi
7 NA 5 71.4 Tinggi 6 85.7 Tinggi 78.6 Tinggi
8 AFP 1 14.3 Rendah 3 42.9 Rendah 28.6 Rendah
9 ITKC 5 71.4 Tinggi 5 71.4 Tinggi 71.4 Tinggi
10 MHP 4 57.1 Sedang 4 57.1 Sedang 57.1 Sedang
11 ADA 4 57.1 Sedang 5 71.4 Tinggi 64.3 Sedang
12 FNH 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 100 Tinggi
13 AP 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
14 ARD 4 57.1 Sedang 6 85.7 Tinggi 71.4 Tinggi
15 LFK 7 100 Tinggi 6 85.7 Tinggi 92.9 Tinggi
16 LSA 3 42.9 Rendah 4 57.1 Sedang 50 Rendah
17 RAA 5 71.4 Tinggi 5 71.4 Tinggi 71.4 Tinggi
Rata-rata 59.7 Sedang 71.4 Tinggi 65.6 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan observasi siklus I pada tabel 4.5 diperoleh hasil rata-rata 59,7
pada pertemuan 1 dalam kategori sedang dan 71,4 pada pertemuan 2 dalam
kategori tinggi. Rata-rata keseluruhan hasil observasi siklus I adalah 65,6 yang
Kuesionerke Kuesionerke
aktifan aktifan
No Nama 1 Kategori 2 Kategori Rata-rata Kategori
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN 40 57.1 Sedang 37 52.9 Rendah 55 Rendah
2 V 39 55.7 Rendah 37 52.9 Rendah 54.3 Rendah
3 ENF 37 52.9 Rendah 36 51.4 Rendah 52.2 Rendah
4 MI 41 58.6 Sedang 45 64.3 Sedang 61.5 Sedang
5 A 49 70 Tinggi 53 75.7 Tinggi 72.9 Tinggi
6 SF 42 60 Sedang 39 55.7 Rendah 57.9 Sedang
7 NA 42 60 Sedang 44 62.9 Sedang 61.5 Sedang
8 AFP 31 44.3 Rendah 34 48.6 Rendah 46.5 Rendah
9 ITKC 41 58.6 Sedang 42 60 Sedang 59.3 Sedang
10 MHP 44 62.9 Sedang 40 57.1 Sedang 60 Sedang
11 ADA 41 58.6 Sedang 42 60 Sedang 59.3 Sedang
12 FNH 38 54.3 Rendah 39 55.7 Rendah 55 Rendah
13 AP 39 55.7 Rendah 46 65.7 Sedang 60.7 Sedang
14 ARD 37 52.9 Rendah 40 57.1 Sedang 55 Rendah
15 LFK 43 61.4 Sedang 47 67.1 Tinggi 64.3 Sedang
16 LSA 39 55.7 Rendah 37 52.9 Rendah 54.3 Rendah
17 RAA 41 58.6 Sedang 40 57.1 Sedang 57.9 Sedang
Rata-rata 57.5 Sedang 58.7 Sedang 58.1 Sedang
57,5pada pertemuan 1 dalam kategori sedang dan 58,7 pada pertemuan 2 dalam
87
Observasi Kuesioner
No Nama Rata-rata Kategori
Keaktifan Keaktifan
1 RAMN 28.6 55 41.8 Rendah
2 V 50 54.3 52.2 Rendah
3 ENF 28.6 52.2 40.4 Rendah
4 MI 64.3 61.5 62.9 Sedang
5 A 78.6 72.9 75.8 Tinggi
6 SF 85.7 57.9 71.8 Tinggi
7 NA 78.6 61.5 70.1 Tinggi
8 AFP 28.6 46.5 37.6 Rendah
9 ITKC 71.4 59.3 65.4 Sedang
10 MHP 57.1 60 58.6 Sedang
11 ADA 64.3 59.3 61.8 Sedang
12 FNH 100 55 77.5 Tinggi
13 AP 92.9 60.7 76.8 Tinggi
14 ARD 71.4 55 63.2 Sedang
15 LFK 92.9 64.3 78.6 Tinggi
16 LSA 50 54.3 52.2 Rendah
17 RAA 71.4 57.9 64.7 Sedang
Rata-rata 65.6 57.7 61.7 Sedang
belajar siswa pada kondisi awal dan pada keaktifan belajar siswa siklus I. Pada
kondisi awal terlihat rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 54,7 dan dalam
kategori rendah, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 61,7 dan dalam
kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
lain hasil keaktifan belajar, berikut hasil prestasi belajar siswa kelas IV SD
Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 RAMN 60 √
2 V 65 √
3 ENF 60 √
4 MI 60 √
5 A 90 √
6 SF 65 √
7 NA 80 √
8 AFP 55 √
9 ITKC 60 √
10 MHP 75 √
11 ADA 75 √
12 FNH 50 √
13 AP 80 √
14 ARD 75 √
15 LFK 90 √
16 LSA 75 √
17 RAA 80 √
Jumlah 1195 9 8
Rata-rata 70.3
Persentase
52.9% 47.1%
ketuntasan
NegeriGlagahan pada siklus I adalah 70,3. Siswa yang mendapat nilai mencapai
KKM sebanyak 9 siswa dengan Persentase 52,9% dan siswa yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4.1.2.4. Refleksi
STAD telah dilaksanakan mulai dari tahap persiapan, penyajian materi, kerja
melalui penjelasan singkat dengan menggunakan media yang tersedia juga masih
disampaikan. Dalam tahap kerja kelompok sampai tahap pemeriksaan hasil kerja
terasa kaku karena siswa merasa bingung akan apa yang harus dilakukan.
proses pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator tidak berjalan maksimal. Guru
langkah STAD. Pelaksanaan refleksi dilakukan pada akhir siklus I oleh peneliti
kooperatif tipe STAD. Dalam hal ini, peneliti dan guru kelas IV melakukan
evaluasi terhadap beberapa tindakan yang telah diterapkan untuk diperbaiki pada
tindakan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berdasarkan hasil observasi dan tes yang diperoleh pada siklus I, keaktifan
siswa belum bisa dikatakan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Rata-rata persentase keaktifan dari hasil observasi siswa pada siklus I
baru mencapai 63% dan berada pada kategori baik. Persentase ketuntasan belajar
siswa kelas IV pada siklus I adalah 52,9%, hal ini belum mencapai indikator
4.1.3. Siklus II
meliputi penyusunan silabus, RPP, LKS, rangkuman materi, soal evaluasi dan
pelajaran IPA dengan materi alat indera manusia. Untuk mengatasi kekurangan
91
a. Pertemuan 1
berikut: “anak-anak, siapa di kelas empat ini yang pernah sakit mata? Apa
yang kamu rasakan?” guru mengaitkan pertanyaan dengan apa yang akan
yangheterogen. Karena ada 3 siswa yang tidak masuk, jika dibagi menjadi 5
kelompok akan sangat sedikit siswa tiap kelompok, maka guru memutuskan
pada alat indera manusia. Setelah itu guru membagikan LKS kepada setiap
Untuk kelompok yang tercepat dan aktif mendapatkan 1 skor (poin) dari guru.
b. Pertemuan 2
November 2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit (2 jam pelajaran) dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
berikut: “Anak-anak, setiap hari kalian mandi berapa kali? Mandi itu contoh
pertanyaan untuk menuju ke materi yang akan dibahas. Kegiatan inti dimulai
individu berupa 20 soal pilihan ganda. Setelah tes individu selesai dan telah
93
4.1.3.3. Observasi
Observasi Observasi
Keaktifan Keaktifan
No Nama 1 Kategori 2 Kategori Rata-rata Kategori
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN
2 V
3 ENF 3 42.9 Rendah 4 57.1 Sedang 50 Rendah
4 MI
5 A 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
6 SF 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
7 NA 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
8 AFP 2 28.6 Rendah 4 57.1 Sedang 42.9 Rendah
9 ITKC 6 85.7 Tinggi 7 100 Tinggi 92.9 Tinggi
10 MHP 3 42.9 Rendah 5 71 Tinggi 57.0 Sedang
11 ADA 5 71.4 Tinggi 6 85.7 Tinggi 78.6 Tinggi
12 FNH 7 100 Tinggi 6 85.7 Tinggi 92.9 Tinggi
13 AP 7 100 Tinggi 7 100 Tinggi 100 Tinggi
14 ARD 6 85.7 Tinggi 5 71.4 Tinggi 78.6 Tinggi
15 LFK 5 71.4 Tinggi 7 100 Tinggi 85.7 Tinggi
16 LSA 6 85.7 Tinggi 5 71.4 Tinggi 78.6 Tinggi
17 RAA 4 57.1 Sedang 5 71.4 Tinggi 64.3 Sedang
Rata-rata 73.5 Tinggi 83.7 Tinggi 78.6 Tinggi
pada pertemuan 1 dalam kategori tinggi dan 83,7 pada pertemuan 2 dalam
kategori tinggi. Rata-rata keseluruhan hasil observasi siklus I adalah 78,6 yang
94
Kuesioner Kuesioner
Keaktifan Keaktifan
No Nama Kategori Kategori Rata-rata Kategori
1 2
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN
2 V
3 ENF 43 61.4 Sedang 42 60 Sedang 60.7 Sedang
4 MI
5 A 55 78.6 Tinggi 56 80 Tinggi 79.3 Tinggi
6 SF 53 75.7 Tinggi 55 78.6 Tinggi 77.2 Tinggi
7 NA 54 77.1 Tinggi 57 81.4 Tinggi 79.3 Tinggi
8 AFP 36 51.4 Rendah 42 60.0 Sedang 55.7 Rendah
9 ITKC 41 58.6 Sedang 45 64.3 Sedang 61.5 Sedang
10 MHP 40 57.1 Sedang 43 61.4 Sedang 59.3 Sedang
11 ADA 41 58.6 Sedang 44 62.9 Sedang 60.8 Sedang
12 FNH 48 68.6 Tinggi 54 77.1 Tinggi 72.9 Tinggi
13 AP 45 64.3 Sedang 55 78.6 Tinggi 71.5 Tinggi
14 ARD 50 71.4 Tinggi 47 67.1 Tinggi 69.3 Tinggi
15 LFK 45 64.3 Sedang 57 81.4 Tinggi 72.9 Tinggi
16 LSA 46 65.7 Sedang 49 70 Tinggi 67.9 Tinggi
17 RAA 52 74.3 Tinggi 52 74.3 Tinggi 74.3 Tinggi
Rata-rata 66.2 Tinggi 71.2 Tinggi 68.7 Tinggi
hasil rata-rata 66,2 pada pertemuan 1 dalam kategori tinggi dan 71,2 pada
95
Observasi Kuesioner
No Nama Rata-rata Kategori
Keaktifan Keaktifan
1 RAMN
2 V
3 ENF 50 60.7 55.4 Rendah
4 MI
5 A 92.9 79.3 86.1 Tinggi
6 SF 92.9 77.2 85.0 Tinggi
7 NA 92.9 79.3 86.1 Tinggi
8 AFP 42.9 55.7 49.3 Rendah
9 ITKC 92.9 61.5 77.2 Tinggi
10 MHP 57.0 59.3 58.1 Sedang
11 ADA 78.6 60.8 69.7 Tinggi
12 FNH 92.9 72.9 82.9 Tinggi
13 AP 100 71.5 85.7 Tinggi
14 ARD 78.6 69.3 73.9 Tinggi
15 LFK 85.7 72.9 79.3 Tinggi
16 LSA 78.6 67.9 73.2 Tinggi
17 RAA 64.3 74.3 69.3 Tinggi
Rata-rata 78.6 68.7 73.7 Tinggi
belajar siswa pada kondisi awal (hasil siklus I) dan pada keaktifan belajar siswa
siklus II. Pada kondisi awal (hasil siklus I) terlihat rata-rata keaktifan belajar siswa
sebesar 65,4 dan dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus II meningkat
96
Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 RAMN 0 - -
2 V 0 - -
3 ENF 75 √
4 MI 0 - -
5 A 100 √
6 SF 85 √
7 NA 80 √
8 AFP 65 √
9 ITKC 70 √
10 MHP 75 √
11 ADA 90 √
12 FNH 75 √
13 AP 80 √
14 ARD 90 √
15 LFK 95 √
16 LSA 100 √
17 RAA 75 √
Jumlah 1155 12 2
Rata-rata 82.5
Persentase
85.7% 14.3%
ketuntasan
pada siklus II diperoleh dari hasil nilai evaluasi siklus II kelas IV SD Negeri
Glagahan pada siklus II adalah 82,5. Siswa yang mendapat nilai mencapai KKM
sebanyak 12 siswa dengan Persentase 85,7% dan siswa yang belum memenuhi
KKM sebanyak 2 siswa dengan Persentase 14,3%. KKM mata pelajaran IPA yang
97
4.1.3.4. Refleksi
Pada Siklus II, keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti
Setiap siswa sudah menunjukkan keaktifan dalam kelompok, siswa dalam satu
kelompok tidak hanya mengandalkan siswa yang paling pintar untuk menjawab
soal yang diberikan guru, tetapi juga memiliki keinginan untuk ikut menjawab.
Siswa sudah berani menunjukkan sikap aktif menjawab pertanyaan mau bertanya
jika ada materi yang tidak dipahami. Berdasarkan kegiatan pembelajaran juga
masih ada hal yang diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, diantaranya adalah:
pembelajaran.
Pada siklus II ini, prestasi belajar siswa meningkat dari siklus I. Rata-rata
prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 70,3 dan pada siklus II menjadi 82,5.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil pada siklus II telah memenuhi bahkan
target KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Jumlah siswa yang
mendapatkan nilai dibawah KKM juga berkurang, dari 8 siswa pada siklus I
menjadi 2 siswa. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II,diketahui bahwa target
akhir keaktifan dan prestasi belajar telah tercapai, sehingga peneliti beserta guru
98
4.2. Pembahasan
dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Glagahan yang beralamat di
penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran
kelompok (Kerja tim), kuis (Evaluasi), dan penghargaan kelompok. Dalam setiap
penelitian terdahulu sudah terbukti bahwa penerapan model kooperatif tipe STAD
telah mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa, seperti penelitian
yang telah dilakukan oleh Adi (2007), Ayunani(2013), Pralisti (2014), dan
yang diperoleh dalam penelitian juga mengalami peningkatan dari tiap siklus baik
dari variabel keaktifan belajar maupun prestasi belajar yang mempunyai arti
99
aspek keaktifan belajar siswa, serta mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya, yang akan berdampak pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Hal
terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, meningkatkan rasa
Melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD, hubungan antar siswa dan
yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini memicu peningkatan pada keaktifan-
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa penelitian ini dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka di bawah ini akan
100
Dalam penelitian ini guru membagi siswa menjadi lima kelompok pada
siklus I yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kelompok dibagi
secara heterogen berdasarkan perbedaan tingkat prestasi belajar dan jenis kelamin
model pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa siswa dibagi ke dalam beberapa
Pada siklus I ini siswa masih sulit untuk dikondisikan ke dalam kelompok-
kelompok kecil karena siswa pada umumnya tidak mau berkelompok dengan
teman-teman yang bukan teman dekat mereka. Hal ini cukup menyita waktu
sehingga waktu yang dapat digunakan untuk langkah pembelajaran yang lain
menjadi terbuang. Akan tetapi, pada siklus II siswa sudah mulai bisa dikondisikan
siswa tentang nama-nama alat indera manusia, fungsi dari bagian-bagian masing-
masing alat indera manusia, serta cara kerja dari masing-masing alat indera
manusia. Selain bertanya jawab, pada siklus I, guru juga menyajikan materi
101
Sedangkan pada siklus II, guru menyajikan materi dengan bertanya jawab dengan
bersama siswa dalam kelompok tentang penyakit atau kelainan yang dialami oleh
alat indera manusia, serta cara merawat kebersihan dan kesehatan alat indera
manusia. Guru juga meminta siswa untuk membaca materi yang telah disediakan.
4.2.1.3.Kegiatan Kelompok
teman lain dan berani menyampaikan pendapat dan berbicara di depan teman lain.
alat indera manusia dan cara kerjanya. Pada siklus II, siswa dalam kelompok
mengisi tentang penyakit atau kelainan pada alat indera manusia serta cara
4.2.1.4.Kuis
memberikan soal kuis secara lisan pada setiap pertemuannya, dan setiap siswa
tangannya. Setiap siswa yang dapat menjawab dengan cepat dan benar diberikan 1
poin pada setiap kelompok untuk nilai kelompok. Pada siklus I siswa terlihat
masih kurang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Siswa masih
cenderung malu dan ragu-ragu dalam untuk menjawab. Pada siklus II, terlihat
banyak siswa yang aktif dan mulai terbiasa untuk menjawab. Dibanding siklus
sebelumnya, siswa mulai saling berebut untuk menjawab yang diberikan oleh
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
hadiah alat tulis yang diberikan setiap pertemuan di akhir pelajaran. Pada siklus I,
kelompok yang mendapat skor tertinggi mendapat pensil dan rautan pensil untuk
penghapus dan penggaris. Hal ini tentu mendorong siswa untuk lebih aktif lagi
mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan, dan
103
keaktifan belajar siswa kelas IVSD Negeri Glagahan dapat dilihat pada tabel 4.13
di bawah ini.
Data peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.14 di
bawah ini.
104
peningkatan pada siklus I menjadi 61,7 (sedang) dan pada siklus II mengalami
belajar siswa kelas IV SD Negeri Glagahan dari kondisi awal sampai siklus II.
80 73.7
70 70
70 61.7
60 54,7
50
40
30
20
10
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Target Capaian
dapat dilihat bahwa pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II sudah mencapai
target yang ditentukan oleh peneliti. Maka peneliti dapat menyimpulan bahwa
54,7dalam kategori rendah mampu meningkat pada siklus I menjadi 61,7 dalam
tinggi.Langkah atau tahap pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa adalah dalam langkah kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dalam kelompok (Kerja tim). Karena pada langkah atau tahap inisiswa dituntut
untuk mampu memahami materi yang diberikan, serta membantu siswa lain dalam
kelompok untuk dapat juga memahami materi yang diberikan dengan cara
dimungkinkan bagi siswa untuk terlibat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
keunggulan yang mampu membuat: 1) siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan
tahun pelajaran 2015/2016. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
memperoleh data prestasi belajar siswa adalah soal pilihan ganda. Soal pilihan
ganda terdiri dari 20 soal dan diujikan kepada siswa kelas IV pada pertemuan
kedua untuk setiap siklusnya, yaitu pada tanggal 20 November 2015 dan pada
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat dilihat dari hasil evaluasi soal pilihan
ganda dan persentase ketuntasan KKM yang telah ditentukan oleh SD Negeri
Glagahan yaitu 75. Siswa yang mendapatkan nilai mencapai atau melebihi KKM
yang sudah ditentukan dapat dinyatakan tuntas. Berikut adalah hasil rata-rata
Siklus I Siklus II
No. Nama
KKM Capaian Keterangan KKM Capaian Keterangan
1 RAMN 60 Tidak Tuntas
2 V 65 Tidak Tuntas
3 ENF 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas
4 MI 60 Tidak Tuntas
5 A 90 Tuntas 100 Tuntas
6 SF 65 Tidak Tuntas 85 Tuntas
7 NA 80 Tuntas 80 Tuntas
8 AFP 55 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas
9 ITKC 75 60 Tidak Tuntas 75 70 Tidak Tuntas
10 MHP 75 Tuntas 75 Tuntas
11 ADA 75 Tuntas 90 Tuntas
12 FNH 50 Tidak Tuntas 75 Tuntas
13 AP 80 Tuntas 80 Tuntas
14 ARD 75 Tuntas 90 Tuntas
15 LFK 90 Tuntas 95 Tuntas
16 LSA 75 Tuntas 100 Tuntas
17 RAA 80 Tuntas 75 Tuntas
Rata-rata 70.3 82.5
Persentase Ketuntasan 52.9% 85.7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Berdasarkan tabel 4.15 dan tabel 4.16 di atas tentang peningkatan prestasi
belajar siswa, dapat dilihat hasil rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 69,4
dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 7 siswa atau 35%, sedangkan
yang belum mencapai KKM adalah 13 siswa atau 65%. Persentase jumlah siswa
yang belum mencapai KKM dan rata-rata kelas dinilai tidak terlalu
prestasi belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
siklus I yaitu 70,3 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 9 siswa atau
52,9% sedangkan yang belum mencapai KKM adalah 8 siswa atau 47,1%. Pada
dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 12 siswa atau 85,7% sedangkan
yang belum mencapai KKM adalah 14,3%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan prestasi belajar dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II. Berikut
108
85
82,5
80 78 78
75
70,3
69,4
70
65
60
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Target Capaian
diketahui bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II.
Langkah atau tahap pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dalam langkah kegiatan belajar
dalam kelompok (Kerja tim). Karena pada langkah atau tahap ini, siswa
paham, dan bahkan dapat bertanya kepada teman dalam kelompok apabila tidak
pemahamannya.
disampaikan oleh guru. Siswa tidak lagi hanya mendengarkan penjelasan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
guru dan menerimanya dengan mentah begitu saja, tetapi menanggapi materi yang
disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamdayama (2014:118)
kecapakan individu. Dalam hal ini kecakapan individu yang dimaksud adalah
siswa mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang
mampu menanggapi materi yang disampaikan oleh guru menandakan siswa telah
denganpendapat Slavin (1990) yang mengatakan bahwa 86% dari siswa yang
yang baik dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Isjoni (2013:74) yang
aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi belajar yang
maksimal.
penelitian dihentikan pada siklus II, dan peneliti menyimpulkan bahwa penerapan
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa:
Negeri Glagahan pada materi alat indera manusia telah dilakukan dengan
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
kategori tinggi.
Glagahan pada mata pelajaran IPA materi alat indera manusia. Hal ini
dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa dari nilai rata-rata
kondisi awal 69,4 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar
70,3 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 52,9%, dan
5.2.1. Siswa kurang terkondisi dengan baik pada awal pembelajaran, sehingga
yang merasa pandai, dan siswa yang tidak suka dengan teman lain,
sehingga pada awal siklus I siswa kurang dapat bekerjasama dengan baik
dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
5.3. Saran
5.3.1. Guru diharapkan mengelola waktu yang telah dialokasikan dengan baik,
terlebih dahulu.
5.3.2. Guru sebaiknya memberi pengertian baik secara halus ataupun secara
tegas pada setiap siswa dalam pembagian kelompok, agar siswa mau
DAFTAR REFERENSI
Djamarah, S,B & Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi).
Jakarta: PT Rineka Cipta.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Poerwanti, E., dkk. (2008). Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.
115
Sulistyanto, H., & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan
MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Triton. (2006). SPSS 13.0: Terapan Riset Statistk Parametik. Yogyakarta: Andi.
116
LAMPIRAN 1
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN 2
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN 3
VALIDASI PERANGKAT
PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN 4
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS
146
Correlation
Aitem21 Aitem22 Aitem23 Aitem24 Aitem25 Aitem26 Aitem27 Aitem28 Aitem29 Aitem30 Jumlah
Aitem1 Pearson Correlation -.308 .257 -.168 -.182 .157 .a .303 .157 .099 .a .267
Sig. (2-tailed) .186 .274 .478 .444 .508 . .195 .508 .678 . .256
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem2 Pearson Correlation .216 .229 .546* .081 .140 .a .081 -.210 .308 .a .502*
Sig. (2-tailed) .361 .332 .013 .735 .556 . .735 .374 .186 . .024
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem3 Pearson Correlation .336 .356 .350 -.126 .218 .a .126 .218 .023 .a .669**
Sig. (2-tailed) .147 .123 .130 .597 .355 . .597 .355 .924 . .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem4 Pearson Correlation .490* .357 .459* .000 .375 .a .000 .375 -.157 .a .587**
Sig. (2-tailed) .028 .122 .042 1.000 .103 . 1.000 .103 .508 . .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem5 Pearson Correlation .275 .312 .150 -.126 -.218 .a .126 .055 .435 .a .498*
Sig. (2-tailed) .241 .181 .527 .597 .355 . .597 .819 .055 . .025
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem6 Pearson Correlation -.031 -.134 .150 .126 .055 .a -.126 .055 -.023 .a .100
Sig. (2-tailed) .898 .574 .527 .597 .819 . .597 .819 .924 . .676
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem7 Pearson Correlation .308 .171 .168 .182 -.157 .a .182 .105 -.099 .a .417
Sig. (2-tailed) .186 .471 .478 .444 .508 . .444 .660 .678 . .067
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem8 Pearson Correlation .057 .458* .187 .236 -.102 .a .000 .153 .257 .a .506*
Sig. (2-tailed) .811 .042 .429 .317 .669 . 1.000 .519 .274 . .023
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem9 Pearson Correlation -.243 .000 -.132 -.333 .289 .a .200 .289 -.061 .a .279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Sig. (2-tailed) .303 1.000 .578 .151 .217 . .398 .217 .800 . .234
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem10 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem11 Pearson Correlation .140 -.068 .076 .192 -.250 .a -.192 -.250 .105 .a -.109
Sig. (2-tailed) .556 .776 .749 .416 .288 . .416 .288 .660 . .648
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem12 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem13 Pearson Correlation .336 .356 .350 .126 -.055 .a -.378 -.055 .252 .a .612**
Sig. (2-tailed) .147 .123 .130 .597 .819 . .100 .819 .285 . .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem14 Pearson Correlation .099 .123 .208 .290 -.050 .a .058 -.302 .390 .a .334
Sig. (2-tailed) .679 .605 .380 .215 .833 . .808 .196 .089 . .150
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem15 Pearson Correlation -.183 -.082 -.254 -.406 -.302 .a -.406 -.302 .390 .a -.269
Sig. (2-tailed) .440 .731 .281 .076 .196 . .076 .196 .089 . .252
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem16 Pearson Correlation .183 .082 -.208 -.290 .050 .a .174 .302 -.179 .a .505*
Sig. (2-tailed) .440 .731 .380 .215 .833 . .463 .196 .450 . .023
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem17 Pearson Correlation .099 .123 -.254 .058 -.050 .a .058 .201 -.453* .a .177
Sig. (2-tailed) .679 .605 .281 .808 .833 . .808 .395 .045 . .455
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem18 Pearson Correlation .793** .068 .688** .577** .250 .a .192 .250 -.105 .a .500*
Sig. (2-tailed) .000 .776 .001 .008 .288 . .416 .288 .660 . .025
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Aitem19 Pearson Correlation .183 -.123 .254 -.058 .302 .a -.058 .050 .032 .a .479*
Sig. (2-tailed) .440 .605 .281 .808 .196 . .808 .833 .895 . .033
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem20 Pearson Correlation -.216 .343 .096 .243 .210 .a .243 .210 -.015 .a .338
Sig. (2-tailed) .361 .139 .686 .303 .374 . .303 .374 .951 . .145
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem21 Pearson Correlation 1 -.057 .546* .404 .140 .a .081 .140 -.279 .a .429
Sig. (2-tailed) .811 .013 .077 .556 . .735 .556 .234 . .059
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem22 Pearson Correlation -.057 1 .281 .236 .102 .a .000 .357 .171 .a .559*
Sig. (2-tailed) .811 .230 .317 .669 . 1.000 .122 .471 . .010
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem23 Pearson Correlation .546* .281 1 .397 .459* .a -.132 -.115 .168 .a .494*
Sig. (2-tailed) .013 .230 .083 .042 . .578 .630 .478 . .027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem24 Pearson Correlation .404 .236 .397 1 .000 .a -.067 .289 -.061 .a .249
Sig. (2-tailed) .077 .317 .083 1.000 . .780 .217 .800 . .291
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem25 Pearson Correlation .140 .102 .459* .000 1 .a .289 .063 -.419 .a .228
Sig. (2-tailed) .556 .669 .042 1.000 . .217 .794 .066 . .333
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem26 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem27 Pearson Correlation .081 .000 -.132 -.067 .289 .a 1 .289 -.303 .a .188
Sig. (2-tailed) .735 1.000 .578 .780 .217 . .217 .195 . .427
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Aitem28 Pearson Correlation .140 .357 -.115 .289 .063 .a .289 1 -.419 .a .326
Sig. (2-tailed) .556 .122 .630 .217 .794 . .217 .066 . .160
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem29 Pearson Correlation -.279 .171 .168 -.061 -.419 .a -.303 -.419 1 .a .144
Sig. (2-tailed) .234 .471 .478 .800 .066 . .195 .066 . .546
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Aitem30 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Jumlah Pearson Correlation .429 .559* .494* .249 .228 .a .188 .326 .144 .a 1
Sig. (2-tailed) .059 .010 .027 .291 .333 . .427 .160 .546 .
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.795 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Correlations
aitem23 aitem24 aitem25 aitem26 aitem27 aitem28 aitem29 aitem30 total
aitem1 Pearson Correlation .218 .294 .208 -.033 .118 -.068 .667** .375* .733**
Sig. (2-tailed) .247 .115 .271 .861 .534 .721 .000 .041 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem2 Pearson Correlation .024 .196 .023 .089 -.184 .181 .630** .111 .544**
Sig. (2-tailed) .899 .299 .904 .640 .331 .337 .000 .559 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem3 Pearson Correlation .155 .247 .420* .042 .255 .032 .342 .118 .435
Sig. (2-tailed) .414 .188 .021 .825 .174 .866 .065 .534 .016
N 20 20 0 20 20 20 20 20 20
aitem4 Pearson Correlation -.175 -.105 -.074 -.286 .169 .327 .356 -.134 .241
Sig. (2-tailed) .355 .581 .698 .126 .373 .077 .053 .481 .199
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem5 Pearson Correlation -.017 .015 .093 -.116 -.118 .193 .079 .118 .262
Sig. (2-tailed) .928 .935 .626 .542 .535 .307 .679 .534 .161
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem6 Pearson Correlation .321 -.223 .259 .196 .200 .355 .089 .134 .472**
Sig. (2-tailed) .084 .237 .167 .298 .289 .055 .640 .481 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem7 Pearson Correlation .098 .088 .155 .239 -.035 .000 .149 .447* .510**
Sig. (2-tailed) .608 .645 .414 .203 .853 1.000 .432 .013 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem8 Pearson Correlation .099 .207 .146 -.040 .024 .123 .553** .264 .604**
Sig. (2-tailed) .604 .272 .441 .833 .901 .517 .002 .159 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem9 Pearson Correlation .098 .088 -.031 -.120 .176 .000 .447* .000 .386
Sig. (2-tailed) .608 .645 .871 .529 .352 1.000 .013 1.000 .035
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem10 Pearson Correlation -.230 .429* -.167 .111 .024 -.031 .302 -.113 .169
Sig. (2-tailed) .221 .018 .378 .560 .901 .872 .105 .552 .372
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem11 Pearson Correlation .467** .170 .397* .330 .200 .355 .312 .134 .579**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Sig. (2-tailed) .009 .368 .030 .075 .289 .055 .093 .481 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem12 Pearson Correlation .293 .614** .340 -.120 -.035 .000 .447* .447* .599**
Sig. (2-tailed) .116 .000 .066 .529 .853 1.000 .013 .013 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem13 Pearson Correlation -.175 .288 .203 .250 .169 .055 .356 .200 .560**
Sig. (2-tailed) .355 .122 .281 .183 .373 .775 .053 .288 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem14 Pearson Correlation .208 .080 .056 .082 .032 .167 .408* -.068 .385
Sig. (2-tailed) .270 .674 .767 .667 .866 .379 .025 .721 .036
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem15 Pearson Correlation -.257 .423* -.109 -.223 -.216 .080 .196 .049 .100
Sig. (2-tailed) .171 .020 .568 .237 .251 .674 .299 .797 .598
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem16 Pearson Correlation .293 -.175 .155 .239 -.035 .548** .149 -.224 .297
Sig. (2-tailed) .116 .354 .414 .203 .853 .002 .432 .235 .111
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem17 Pearson Correlation .015 .053 .107 .144 .154 -.302 .381* .067 .414
Sig. (2-tailed) .939 .782 .574 .448 .417 .105 .038 .724 .023
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem18 Pearson Correlation -.175 .288 .203 -.018 .169 .327 .356 .200 .507**
Sig. (2-tailed) .355 .122 .281 .925 .373 .077 .053 .288 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem19 Pearson Correlation -.043 .135 .095 .170 .015 .080 .523** .294 .647**
Sig. (2-tailed) .822 .478 .618 .368 .935 .674 .003 .115 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem20 Pearson Correlation -.309 .347 .245 .094 .111 .144 .000 .000 .272
Sig. (2-tailed) .097 .061 .193 .619 .558 .447 1.000 1.000 .146
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem21 Pearson Correlation -.257 .423* .095 -.223 -.216 .480** .523** .294 .471**
Sig. (2-tailed) .171 .020 .618 .237 .251 .007 .003 .115 .009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem22 Pearson Correlation .171 .423* -.109 -.026 .247 .280 .850** .049 .627**
Sig. (2-tailed) .366 .020 .568 .891 .188 .134 .000 .797 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem23 Pearson Correlation 1 -.043 .347 .321 .155 .059 .024 .036 .272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Sig. (2-tailed) .822 .060 .084 .414 .755 .899 .849 .146
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem24 Pearson Correlation -.043 1 .095 -.223 .015 .080 .523** .049 .412
Sig. (2-tailed) .822 .618 .237 .935 .674 .003 .797 .024
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem25 Pearson Correlation .347 .095 1 .259 .256 .339 .023 .380* .470**
Sig. (2-tailed) .060 .618 .167 .172 .067 .904 .038 .009
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem26 Pearson Correlation .321 -.223 .259 1 .042 .082 -.134 -.033 .220
Sig. (2-tailed) .084 .237 .167 .825 .667 .481 .861 .243
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem27 Pearson Correlation .155 .015 .256 .042 1 .193 .079 -.079 .247
Sig. (2-tailed) .414 .935 .172 .825 .307 .679 .679 .189
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem28 Pearson Correlation .059 .080 .339 .082 .193 1 .181 .102 .425
Sig. (2-tailed) .755 .674 .067 .667 .307 .337 .591 .019
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem29 Pearson Correlation .024 .523** .023 -.134 .079 .181 1 .111 .721**
Sig. (2-tailed) .899 .003 .904 .481 .679 .337 .559 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
aitem30 Pearson Correlation .036 .049 .380* -.033 -.079 .102 .111 1 .335
Sig. (2-tailed) .849 .797 .038 .861 .679 .591 .559 .070
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
total Pearson Correlation .272 .412* .470** .220 .247 .425* .721** .335 1
Sig. (2-tailed) .146 .024 .009 .243 .189 .019 .000 .070
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.857 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
LAMPIRAN 5
PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS I
156
Silabus
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
157
158
159
160
1.3 1.3.1. Cara kerja alat Kegiatan Awal Tes Tertulis 2 JP Media
Mendeskripsikan Menjelaskan indra 1. Guru mengucapkan salam kepada - Isian (LKS) (2 x 35 - Tampilan video
hubungan antara cara kerja indra siswa. - Soal evaluasi menit) tentang macam-
struktur panca penglihat 2. Salah satu siswa memimpin doa. (Pilihan macam alat
indra dengan (mata).
3. Guru mengondisikan siswa untuk ganda) indra
fungsinya.
1.3.2. belajar. - Proyektor
Menjelaskan 4. Guru melakukan presensi. Non tes - Laptop
cara kerja indra 5. Guru menanyakan kabar siswa. Observasi - Handoutmateri
pendengar Apersepsi - Lembar Kerja
(telinga). 6. Guru bertanya tentang materi yang Siswa
telah dibahas. - Simbol bintang
1.3.3. Motivasi - Kertas asturo
Menjelaskan 7. Guru mengajak siswa melakukan
cara kerja indra
“tepuk semangat”. Sumber Belajar
pencium
(hidung). Orientasi - Wahyono, Budi
8. Guru menyampaikan tujuan dan
1.3.4. pembelajaran hari ini. Nurachmandani
Menjelaskan Kegiatan Inti , Setyo. 2008.
cara kerja indra Eksplorasi Ilmu
pengecap 1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok Pengetahuan
(lidah). Alam: Untuk
yang anggotanya sama seperti
pertemuan yang lalu. SD dan MI
1.3.5.
2. Guru melakukan tanya jawab dengan Kelas IV.
Menjelaskan
cara kerja indra siswa terkait materi yang telah Jakarta: Pusat
peraba (kulit). dipelajari pada pertemuan yang lalu. Perbukuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
162
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
1.3.Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya.
C. Indikator
1.3.1. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra penglihat (mata).
1.3.2. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra pendengar (telinga).
1.3.3. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra pencium (hidung).
1.3.4. Menyebutkan bagian perasa dan fungsi bagian indra pengecap (lidah).
1.3.5. Menyebutkan bagian dan fungsi bagian indra peraba (kulit).
D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra
penglihat (mata) melalui diskusi kelompok.
1.3.2.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra
pendengar (telinga) melalui diskusi kelompok.
1.3.3.1.Siswa mampu menjelaskan minimal 3 bagian dan fungsi bagian indra
pencium (hidung) melalui diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
E. Materi Ajar
- Panca indra manusia dan bagian-bagiannya.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Cooperatif Learning
Model : STAD (Student Team Achievment Division)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Metode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa.
2. Salah satu siswa memimpin doa.
3. Guru mengondisikan siswa untuk belajar.
“Coba sebelum kita memulai pelajaran,
rapikan dahulu meja kursi kalian, dan
perhatikan kerapian seragam kalian.”
4. Guru menyiapkan bahan ajar dan media yang
166
167
168
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Media
4. Instrumen Penilaian
5. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
172
kuman, dan menjaga mata dan bagian dalam kelopak mata agar tetap sehat
dan lembut.
d. Bulu Mata
Bulu mata dapat diumpamakan sebagai tirai. Kegunaan bulu mata untuk
mengurangi cahaya yang masuk ke mata apabila cahayanya terlalu kuat dan
mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke dalam mata.
Bagian dalam mata, antara lain, lapisan sclera, lapisan koroid, retina atau selaput
jala, lensa mata, otot mata, dan saraf mata.
a. Kornea
Selaput tanduk (kornea) yaitu selaput bening di bagian depan bola mata yang
berguna Kornea berfungsi menerima rangsang berupa cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. Kornea adalah bagian
mata yang dapat disumbangkan dan dicangkokkan pada orang lain yang
membutuhkannya.
b. Anak Mata (Pupil)
Pupil merupakan lubang pada bagian tengah iris yang berguna sebagai
tempat lewatnya cahaya menuju retina. Jika cahaya terlalu terang, maka
pupil mengecil. Dan jika cahaya terlalu redup, maka pupil melebar.
c. Iris (Selaput Pelangi)
Selaput pelangi (iris) adalah bagian mata yang mengandung zat warna
(hitam, cokelat, hijau, atau biru). Warna iris menentukan warna mata
seseorang. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
mata.
d. Lensa Mata
Lensa mata adalah sebuah benda bening yang berbentuk cembung. Lensa
mata berada di belakang iris. Lensa mata berfungsi meneruskan dan
mengumpulkan cahaya atau bayangan benda agar jatuh tepat di retina. Lensa
mata memiliki kemampuan untuk berubah menjadi cembung atau pipih.
Kemampuan ini disebut daya akomodasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
e. Koroid
Selaput koroid adalah selaput bagian tengah bola mata yang berupa selaput
tipis dan banyak mengandung pembuluh darah. Selaput koroid berfungsi
memberi nutrisi pada retina dan mengalirkan oksigen ke retina.
f. Sclera (Selaput Keras)
Sclera adalah bagian terluar dari bola mata yang berwarna putih dan berguna
untuk melindungi bagian dalam bola mata.
g. Retina (Selaput Jala)
Selaput jala (retina) yaitu bagian terdalam dari bola mata yang berguna
untuk menangkap bayangan. Pada retina terdapat bagian yang sangat peka
terhadap cahaya. Bagian ini disebut bintik kuning (fovea).
h. Saraf Mata
Saraf mata merupakan saraf penglihatan atau saraf optik. Saraf ini berfungsi
untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel reseptor ke
susunan saraf pusat di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat suatu
benda.
2. Indra Pendengar (Telinga)
a. Daun telinga
Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga
berfungsi untuk menangkap suara dari luar.
b. Lubang telinga
Lubang telinga berfungsi meneruskan suara yang telah ditangkap oleh daun
telinga menuju ke gendang telinga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
c. Gendang telinga
Gendang telinga adalah selaput tipis yang dengan cepat menerima gelombang
suara. Gendang telinga berfungsi menangkap getaran atau gelombang suara yang
kemudian diteruskan ke bagian telinga yang lebih dalam.
d. Tulang telinga (tulang pendengaran)
Tulang telinga terdiri dari tulang martil (malleus), tulang landasan (incus), dan
tulang sanggurdi (stapes). Fungsi dari tulang-tulang pendengaran tersebut adalah
meneruskan getaran suara yang disampaikan dari gendang telinga. Getaran-
getaran suara ini akan diteruskan oleh masing-masing tulang pendengaran ini
secara berurutan dari martir ke landasan sampai sanggurdi yang kemudian
diteruskan ke rumah siput (koklea).
e. Selain itu, pada telinga bagian tengah pun terdapat saluran yang menghubungkan
telinga dengan pangkal tenggorokan. Saluran ini dinamakan saluran Eustashius.
Saluran eustachius adalah saluran yang yang menghubungkan telinga tengah
dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan
tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah.
f. Rumah siput memiliki sel saraf. Rumah siput berfungsi sebagai penerima
getaran suara dari tulang pendengaran.
g. Sel saraf ke otak akan mengirimkan getaran suara dari rumah siput menuju ke
otak.
3. Indra Pencium (Hidung)
Hidung terdiri atas dua bagian, yaitu lubang
hidung dan rongga hidung. Rongga hidung
terbentuk oleh tulang hidung dan tengkorak. Pada
rongga hidung terdapat selaput lendir atau
membran mukus dan rambut halus yang disebut
bulu hidung atau silia. Bulu hidung dan selaput
lendir berguna untuk menyaring kotoran yang masuk hidung bersama dengan udara
pernapasan. Kotoran tersebut dapat berupa debu, kuman, dan cairan.
Fungsi bagian indra pembau:
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
b. Rambut hidung (silia) berfungsi untuk menyaring udara yang masuk keta
bernapas
c. Selaput lendir berfungsi sebagai tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra
pembau
d. Serabut saraf pembau berfungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada dalam
udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi untuk mengirimkan bau-bauan ke otak
Alat indra perasa kita adalah lidah. Menggunakan lidah, kita dapat membedakan
bermacam-macam rasa. Rasa yang berbeda dikecap oleh bagian lidah yang berbeda
pula. Pada permukaan lidah terdapat bintil-bintil atau yang sering disebut dengan papila.
Pada bintil-bintil tersebut terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang sangat peka
terhadap rangsang rasa makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut. Pengecap
rasa manis terletak pada ujung lidah. Pengecap rasa asin berada di belakang bagian
pengecap rasa manis. Dibelakang bagian pengecap rasa asin, terdapat pengecap rasa
asam. Dan pada bagian pangkal lidah, terdapat bagian pengecap rasa pahit.
5. Indra Peraba (Kulit)
176
1) Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis tersusun atas
kulit ari dan lapisan malpighi. Pada epidermis terdapat saluran keringat, lubang
kulit atau pori-pori, dan ujung rambut. Kulit ari merupakan lapisan epidermis
terluar. Kulit ari tersusun atas sel-sel terluar dari lapisan malpighi yang telah
mati. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam
tubuh dan mencegah menguapnya air dari tubuh. Lapisan malpighi berada di
sebelah dalam kulit ari. Lapisan ini tersusun atas sel-sel yang aktif membelah
diri.
2) Dermis
Dermis berada di bawah atau di sebelah dalam epidermis. Pada dermis terdapat
kelenjar keringat yang berfungsi menghasilkan keringat, kelenjar minyak, akar
rambut, pembuluh darah, saraf, dan otot penggerak yang berfungsi untuk
mengatur gerakan rambut.
3) Hipodermis
Hipodermis adalah lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini mengandung
banyak jaringan lemak yang berguna untuk menghangatkan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 3. Media
183
184
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
187
188
189
Kornea
Saraf Mata
Retina
Pupil
Sklera
Iris
Lensa
Koroid
1. Saraf mata
Saraf mata merupakan saraf penglihatan atau saraf optik. Saraf ini berfungsi
untuk meneruskan rangsang cahaya yang diterima sel-sel reseptor ke susunan
saraf pusat di otak.
2. Kornea
Selaput tanduk (kornea) yaitu selaput bening di bagian depan bola mata yang
berguna Kornea berfungsi menerima rangsang berupa cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
3. Retina
Selaput jala (retina) yaitu bagian terdalam dari bola mata yang berguna untuk
menangkap bayangan.
4. Sclera
Sclera adalah bagian terluar dari bola mata yang berwarna putih dan berguna
untuk melindungi bagian dalam bola mata.
5. Koroid
Selaput koroid adalah selaput bagian tengah bola mata yang berupa selaput tipis
dan banyak mengandung pembuluh darah. Selaput koroid berfungsi memberi
nutrisi pada rerina dan mengalirkan oksigen ke retina.
6. Lensa
Lensa mata adalah sebuah benda bening yang berbentuk cembung. Lensa mata
berfungsi meneruskan dan mengumpulkan cahaya atau bayangan benda agar
jatuh tepat di retina.
7. Iris
Selaput pelangi (iris) adalah bagian mata yang mengandung zat warna (hitam,
cokelat, hijau, atau biru). Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke mata.
8. Pupil
Pupil merupakan lubang pada bagian tengah iris yang berguna sebagai tempat
lewatnya cahaya menuju retina.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Gendang
Tulang
Daun Telinga
Telinga
Telinga
Saraf ke Otak
Lubang
Telinga
Rumah Siput
Saluran Eustashius
1. Daun telinga
Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga
berfungsi untuk menangkap suara dari luar.
2. Lubang telinga
Lubang telinga berfungsi meneruskan suara yang telah ditangkap oleh daun
telinga menuju ke gendang telinga.
3. Gendang telinga
Gendang telinga adalah selaput tipis yang dengan cepat menerima gelombang
suara. Gendang telinga berfungsi menangkap getaran atau gelombang suara yang
kemudian diteruskan ke bagian telinga yang lebih dalam.
4. Tulang telinga
Fungsi dari tulang-tulang pendengaran tersebut adalah meneruskan getaran suara
yang disampaikan dari gendang telinga.
5. Saraf ke otak
Sel saraf ke otak akan mengirimkan getaran suara dari rumah siput menuju ke
otak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
6. Rumah siput
Rumah siput berfungsi sebagai penerima getaran suara dari tulang pendengaran.
7. Saluran eustashius
Saluran eustachius adalah saluran yang yang menghubungkan telinga tengah
dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan
tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah.
Serabut saraf
c. Indra Pencium (Hidung) pembau
Sillia Serabut saraf ke
otak
193
Pahit
Bintil Pengecap
Asam
Asin
Manis
1. Bintil pengecap
Bintil-bintil tersebut terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang sangat peka
terhadap rangsang rasa makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut.
2. Pengecap rasa manis terletak pada ujung lidah.
3. Pengecap rasa asin berada di belakang bagian pengecap rasa manis.
4. Dibelakang bagian pengecap rasa asin, terdapat pengecap rasa asam.
5. Bagian pangkal lidah, terdapat bagian pengecap rasa pahit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Ujung
Saraf Epidermis
Kelenjar Dermis
Keringat
Dalam
Hipodermis
Kelenjar
Keringat
Luar
1. Lapisan Epidermis
Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh dan
mencegah menguapnya air dari tubuh. Pada epidermis terdapat saluran keringat,
lubang kulit atau pori-pori, dan ujung rambut.
2. Dermis
Pada dermis terdapat kelenjar keringat yang berfungsi menghasilkan keringat,
kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah, saraf, dan otot penggerak yang
berfungsi untuk mengatur gerakan rambut.
3. Hipodermis
Lapisan ini mengandung banyak jaringan lemak yang berguna untuk
menghangatkan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.
C. Indikator
1.3.1. Menjelaskan cara kerja indra penglihat (mata).
1.3.2. Menjelaskan cara kerja indra pendengar (telinga).
1.3.3. Menjelaskan cara kerja indra pencium (hidung).
1.3.4. Menjelaskan cara kerja indra pengecap (lidah).
1.3.5. Menjelaskan cara kerja indra peraba (kulit).
D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra penglihat (mata) melalui
diskusi kelompok.
1.3.2.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra pendengar (telinga) melalui
diskusi kelompok.
1.3.3.1.Siswa mampu menjelaskan cara kerja indra pencium (hidung) melalui
diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
E. Materi Ajar
- Cara kerja alat indra
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Cooperatif Learning
Model : STAD (Student Team Achievment Division)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Metode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa.
2. Salah satu siswa memimpin doa.
3. Guru mengondisikan siswa untuk belajar.
4. Guru melakukan presensi. Tanya
Kegiatan 5. Guru menanyakan kabar siswa. 10 menit jawab,
Awal 6. Guru mengajak siswa melakukan “tepuk ceramah
semangat”.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini.
Langkah 1: Penyampaian tujuan
Eksplorasi
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang
197
198
199
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian proses
- Pengamatan
b. Penilaian hasil belajar
- Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
203
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
206
Skor Total 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
208
LAMPIRAN 6
PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS II
209
Silabus
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
Kompetensi Indikator Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Media dan
Dasar Pembelajaran Waktu Sumber Belajar
SIKLUS II
1.3. 1.3.1. Gangguan Kegiatan Awal Tes Tertulis 2 JP Media:
Mendeskripsikan Menyebutkan pada alat indra 1. Guru mengucapkan salam kepada - Isian (LKS) (2 x 35 - Gambar
hubungan antara gangguan pada siswa. menit) macam-macam
struktur panca panca indra. 2. Salah satu siswa memimpin doa. Tes Lisan alat indra
indra dengan 3. Guru mengondisikan siswa untuk - Kuis - Puzzle gambar
belajar.
fungsinya. 1.3.2. alat indra
4. Guru menyiapkan bahan ajar dan
Menyebutkan media yang digunakan. Non tes - Handoutmateri
penyebab 5. Guru melakukan presensi. - Observasi - Lembar Kerja
gangguan pada 6. Guru menanyakan kabar siswa. Siswa
panca indra. Apersepsi - Simbol bintang
1. Siswa dan Guru melakukan tanya - Kertas asturo
jawab untuk mengingat kembali
materi yang sudah dibahas pada
Sumber Belajar:
pertemuan yang lalu.
Motivasi - Wahyono, Budi
1. Guru mengajak siswa melakukan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
211
212
213
214
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.
C. Indikator
1.3.1. Menyebutkan gangguan pada panca indra
1.3.2. Menyebutkan penyebab gangguan pada panca indra.
D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 1 gangguan pada masing-masing
alat indra melalui diskusi kelompok.
1.3.2.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 1 penyebab gangguan masing-
masing alat indra melalui diskusi kelompok.
E. Materi Ajar
- Gangguan pada alat indra
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Cooperatif Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
218
diberikan guru.
4. Setiap kelompok memastikan bahwa seluruh
anggota kelompok memahami materi yang
disajikan.
5. Guru membagikan LKS dan menjelaskan cara
mengerjakan LKS.
6. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya
dalam bentuk mind map.
Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok
7. Guru menunjuk 2 kelompok untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
8. Guru memberikan poin kepada kelompok yang
maju dan kelompok lain yang aktif bertanya,
memberi pendapat, ataupun menyanggah.
9. Siswa mengerjakan kuis secara individu
Langkah 5: Kuis.
10. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan
kuis.
11. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya
kepada guru.
Konfirmasi
1. Guru memberikan penguatan pada materi yang
telah dipelajari.
2. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi.
Langkah 6: Pemberian penghargaan
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman
terkait materi yang telah dipelajari.
Kegiatan
2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
Akhir
hari ini secara lisan. Tanya
“Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti jawab,
10 menit
pelajaran hari ini?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian proses
- Pengamatan
b. Penilaian hasil belajar
- Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)& Kuis
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
223
224
2. Panu
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit. Panu tampak
sebagai bercak atau bulatan putih di kulit dan disertai rasa gatal. Hal ini
disebabkan kurangnya menjaga kebersihan kulit. Orang yang jarang mandi
atau tidak memakai pakaian yang bersih mudah terkena penyakit ini.
Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui sentuhan secara langsung
maupun melalui pakaian.
3. Kadas
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menginfeksi kulit. Kadas nampak
di kulit sebagai bulatan putih bersisik. Pada setiap bulatan terdapat garis
tepi yang jelas dengan kulit yang tidak terkena. Kadas juga menyebabkan
rasa gatal. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui sentuhan secara
langsung maupun melalui pakaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
228
Kuis
No. Materi Skor
1. Indra Penglihat (Mata) 5
2. Indra Pendengar (Telinga) 1
3. Indra Pencium (Hidung) 2
4. Indra Perasa (Lidah) 1
5. Indra Peraba (Kulit) 1
Total Skor 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Trakhom Congek
Glukoma.
Keratomalasi. Gangguan Panca Indra
Belek.
Hidung: Kulit:
Pilek Jerawat
Polip Panu
Anosmia Kadas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
1. Miopi adalah gangguan mata yang tidak dapat melihat benda jauh.
2. Nama lain rabun dekat adalah hipermetropi.
3. Penderita miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
4. Belek adalah penyakit mata yang disebabkan oleh virus.
5. Penyakit mata yang tidak bisa membedakan warna-warna tertentudisebut buta
warna.
6. Gangguan pada hidung adalah pilek, polip, dan anosmia.
7. Anosmia adalah ketidakmampuan indra pembau untuk mencium bau karena
adanya penyumbatan pada rongga hidung.
8. Penyakit pada lidah yang disebabkan oleh kurangnya mengkonsumsi vitamin C
adalah sariawan.
9. Keluarnya cairan berbau busuk dari dalam telingadisebut congek.
10. Panu dan kadas adalah gangguan kulit yang disebabkan oleh jamur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya.
C. Indikator
1.3.1. Menyebutkan cara memelihara kebersihan dan kesehatan masing-masing
alat indra.
D. Tujuan Pembelajaran
1.3.1.1.Siswa mampu menyebutkan minimal 2 cara memelihara kebersihan dan
kesehatan masing-masing alat indra.
E. Materi Ajar
- Cara memelihara alat indra
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Cooperatif Learning
Model : STAD (Student Team Achievment Division)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Metode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa.
2. Guru mengondisikan siswa untuk belajar.
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru menanyakan kabar siswa.
5. Guru mengajak siswa melakukan tepuk Tanya
Kegiatan
semangat. 10 menit jawab,
Awal
6. Guru mengingatkan materi yang lalu dengan cramah
233
diberikan guru.
2. Guru meminta setiap kelompok untuk
berdiskusi tentang cara memelihara kebersihan
dan kesehatan alat indra.
Langkah 4: Kegiatan dalam kelompok
3. Guru menunjuk perwakilan 2 kelompok untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
4. Guru memberikan poin kepada kelompok yang
maju ke depan dan kepada kelompok lain yang
aktif bertanya, memberi pendapat, ataupun
menyanggah.
5. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara
individu.
Langkah 5: Kuis
6. Guru mendampingi siswa dalam mengerjakan
soal evaluasi.
7. Setiap siswa mengumpulkan pekerjaannya
kepada guru.
Konfirmasi
1. Guru bertanya tentang pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dipelajari serta
kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
2. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi.
Langkah 6: Pemberian penghargaan
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman
terkait materi yang telah dipelajari.
Kegiatan
2. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
Akhir
hari ini secara lisan. Tanya
10 menit
3. Guru memberi penguatan untuk memelihara jawab,
kebersihan dan kesehatan alat indra siswa. ceramah
4. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
berdoa.
5. Guru mengucapkan salam dan terimakasih.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian proses
- Pengamatan
b. Penilaian hasil belajar
- Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Instrumen Penilaian
4. Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
238
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
242
Skor Total 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
1 Mata
2 Telinga
Jawaban Fleksibel
3 Hidung
4 Lidah
5 Kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
LAMPIRAN 7
LEMBAR OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV
SD NEGERI GLAGAHAN
Petunjuk :
Berilah tanda centang (√) pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil
pengamatan!
Aspek yang Diamati
No Nama
A B C D E F G
Total
Keterangan :
A : Mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru.
Yogyakarta, 2015
Observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
LAMPIRAN 8
LEMBAR KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
LEMBAR KUESIONER
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV
SD NEGERI GLAGAHAN
Petunjuk Pengisian:
1. Tuliskan identitasmu di bawah ini :
Nama : ………………………………….
Kelas : ……..
No. Absen : ……..
2. Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan pilihanmu dengan cara memberi tanda
centang (√) pada kolom yang tersedia!
SS : Sangat Sering J : Jarang
S : Sering SJ : Sangat Jarang
No Skor
Perilaku yang tampak
SS S J SJ
1. Saya membaca materi pelajaran saat di kelas.
2. Saya berani menyampaikan pendapat dalam
kelompok.
3. Saya dapat memecahkan masalah dalam kelompok.
4. Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi
kelompok.
5. Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran
berlangsung.
6. Saya bertanya pada guru dan teman ketika mengalami
kebingungan dalam memahami materi pelajaran.
7. Saya mengerjakan tes dengan bersunggu-sungguh.
8. Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja atau
instruksi dari guru.
9. Saya berani menyampaikan hasil diskusi kelompok.
10. Saya mencatat, memperhatikan,mendengarkan
penjelasan materi atau instruksi dari guru.
11. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru.
12. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap teman
satu kelompok.
13. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap
teman yang mengalami kesulitan.
14. Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS.
15. Saya mengerjakan soal dengan bersungguh-sungguh.
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
LAMPIRAN 9
SOAL EVALUASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
Soal Evaluasi
Siklus I
Nama :
No. Absen : Hari, Tanggal: ,2015
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling tepat!
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
250
251
a. manis c. asin
b. pahit d. asam
14. Bagian lidah yang peka terhadap rasa manis terletak pada….
a. ujung lidah c. belakang ujung lidah
b. pangkal lidah d. depan pangkal lidah
15. Urutan lapisan kulit dari yang terluar secara urut adalah ….
a. dermis, hipodermis, epidermis c. epidermis, hipodermis, dermis
b. epidermis, dermis, hipodermis d. hipodermis, dermis, epidermis
16. Saluran keringat, lubang kulit atau pori-pori terletak pada lapisan ….
a. kelenjar keringat c. hipodermis
b. epidermis d. dermis
17. Berikut ini adalah kelenjar yang terdapat dalam kulit.
- Kelenjar keringat - Pembuluh darah
- Kelenjar minyak - Saraf
- Akar rambut
Kelenjar-kelenjar di atas terdapat pada kulit lapisan ….
a. dermis c. epidermis
b. kulit ari d. hipodermis
18. Pantulan cahaya dari suatu benda sebelum sampai ke lensa mata, terlebih
dahulu masuk melalui ….
a. pupil c. iris
b. retina d. kornea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
19. Di rongga hidung, bau akan larut di dalam lendir. Selanjutnya, rangsangan
bau akan diterima oleh ujung-ujung saraf pembau serta diteruskan ke ….
a. pusat penciuman dan saraf pembau
b. pangkal tenggorokan
c. kelenjar saraf
d. otak
20. Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan
merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan
rasa ini diteruskan ke ….
a. pangkal lidah
b. pangkal tenggorokan
c. bintil pengecap
d. pusat saraf pengecap di otak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
Soal Evaluasi
Siklus II
Nama :
No. Absen : Hari, Tanggal: ,2015
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling tepat!
1. Ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang jauh disebut ….
a. rabun jauh (miopi) c. buta warna
b. rabun dekat (hipermetropi) d. mata tua (presbiopi)
2. Penyakit pilek yang berkepanjangan dan menahun disebut ….
a. polip c. anosmia
b. flek d. asma
3. Ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat disebut ….
a. rabun jauh (miopi) c. buta warna
b. rabun dekat (hipermetropi) d. mata tua (presbiopi)
4. Penderita miopi ditolong dengan kacamata berlensa ….
a. cekung (negatif) c. rangkap
b. cembung (positif) d. datar
5. Buta warna adalah kelainan mata berupa ….
a. tidak dapat melihat benda jauh
b. tidak dapat melihat benda dekat
c. tidak dapat melihat warna-warna tertentu
d. tidak dapat melihat benda pada senja hari
6. Keluarnya darah pada hidung disebut ….
a. mimisan c. pilek
b. ingusan d. flu
7. Gangguan alat indra yang disebabkan kurang seimbangnya hormon di dalam
tubuh dan biasa terjadi saat masa pubertas adalah ….
a. sariawan c. mimisan
b. jerawat d. pilek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
255
16. Jika ada kotoran masuk ke mata, yang kita lakukan adalah ….
a. menggosoknya agar kotoran cepat keluar
b. memberikan tetes mata agar kotoran cepat keluar
c. menetesi dengan air agar kotoran cepat keluar
d. mendiamkannya
17. Salah satu cara untuk memelihara telinga adalah ….
a. membersihkan telinga secara teratur
b. menggunakan headset saat mendengarkan musik
c. mendengarkan suara yang keras
d. membersihkan telinga dengan peniti
18. Makanan yang baik untuk kesehatan kulit adalah makanan yang banyak
mengandung ….
a. vitamin A c. vitamin E
b. vitamin C d. vitamin K
19. Menghindari makanan yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu pedas, atau
terlalu asam.
Pernyataan di atas termasuk cara memelihara alat indra ….
a. mulut c. gigi
b. lidah d. hidung
20. Perawatan kulit yang baik, antara lain mandi paling sedikit . . . kali dalam
sehari.
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
LAMPIRAN 10
SAMPEL LEMBAR KERJA SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
258
259
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
262
LAMPIRAN 11
DATA HASIL OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
264
265
266
267
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
LAMPIRAN 12
DATA HASIL KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
276
277
278
279
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
LAMPIRAN 13
PERHITUNGAN KEAKTIFAN BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
Observasi Kuesioner
NO Nama Keaktifan Keaktifan Rata-rata Hasil Kategori
Skor Hasil Skor Hasil
1 RAMN 1 14.3 28 40 27.1 Rendah
2 V 4 57.1 34 48.6 52.9 Rendah
3 ENF 3 42.9 26 37.1 40 Rendah
4 MI 4 57.1 39 55.7 56.4 Sedang
5 A 6 85.7 49 70 77.9 Tinggi
6 SF 5 71.4 39 55.7 63.6 Sedang
7 NA 6 85.7 41 58.6 72.1 Tinggi
8 AFP 2 28.6 32 45.7 37.1 Rendah
9 ITKC 4 57.1 37 52.9 55 Sedang
10 MHP 4 57.1 34 48.6 52.9 Rendah
11 ADA 4 57.1 36 51.4 54.3 Rendah
12 FNH 4 57.1 33 47.1 52.1 Rendah
13 AP 4 57.1 42 60 58.6 Tinggi
14 ARD 4 57.1 39 55.7 56.4 Sedang
15 LFK 5 71.4 55 78.6 75 Tinggi
16 LSA 3 42.9 37 52.9 47.9 Sedang
17 RAA 3 42.9 40 57.1 50 Sedang
Rata-rata 55.4 53.9 54.7 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
288
289
LAMPIRAN 14
DATA PRESTASI BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 RAMN 60 √
2 V 65 √
3 ENF 60 √
4 MI 60 √
5 A 90 √
6 SF 65 √
7 NA 80 √
8 AFP 55 √
9 ITKC 60 √
10 MHP 75 √
11 ADA 75 √
12 FNH 50 √
13 AP 80 √
14 ARD 75 √
15 LFK 90 √
16 LSA 75 √
17 RAA 80 √
Jumlah 1195 9 8
Rata-rata 70.3
Persentase ketuntasan 52.9% 47.1%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 RAMN 0 - -
2 V 0 - -
3 ENF 75 √
4 MI 0 - -
5 A 100 √
6 SF 85 √
7 NA 80 √
8 AFP 65 √
9 ITKC 70 √
10 MHP 75 √
11 ADA 90 √
12 FNH 75 √
13 AP 80 √
14 ARD 90 √
15 LFK 95 √
16 LSA 100 √
17 RAA 75 √
Jumlah 1155 12 2
Rata-rata 82.5
Persentase ketuntasan 85.7% 14.3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
LAMPIRAN 15
SAMPEL HASIL SOAL EVALUASI
SIKLUS I DAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
LAMPIRAN 16
FOTO-FOTO KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
BIODATA PENELITI
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Bantul tamat tahun
2012. Pada tahun 2012, peneliti melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma
2015/2016”.