DINAS KESEHATAN INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS E-mail dr.sutara@gmail.com
Bab IX. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
1. Tanggung Jawab Tenaga Klinis
9.1.1.1 a. Lokakarya atau pertemuan-pertemuan untuk menyusun rencana
program mutu klinis dan keselamatan pasien, monitoring pelaksanaan program mutu, dan evaluasi pelaksanaan program mutu, pelaksanaan PDCA di tiap-tiap unit pelayanan, monitoring dan evaluasinya b. Kebijakan kepala puskesmas yang mewajibkan semua praktisi klinis berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu klinis, mulai dari perencanaan pelaksanaan, monitorin dan evaluasi. c. Pedoman Keselamatan Pasien (Rumah Sakit), d. Bukti pertemuan dengan agendanya. Bukti kegiatan perbaikan mutu di tiap-tiap unit pelayanan klinis 9.1.1.2 a. SK penetapan indicator-indikator mutu/kinerja klinis 9.1.1.3 a. Pengumpulan data, analisis, pelaporan pencapaian indikator mutu klinis b. Hasil pengumpulan data, bukti analisis, dan pelaporan berkala indikator mutu klinis. 9.1.1.4 a. Pertemuan/lokakarya untuk membahas evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan penilaian mutu/kinerja klinis b. Bukti kegiatan analisis dan tindak lanjut thd hasil monitoring dan penilaian mutu/kinerja klinis 9.1.1.5 a. Pelaporan terjadinya insiden keselamatan pasien dan tindak lanjutnya baik dalam bentuk RCA atau investigasi sederhana sesuai dengan tingkat risiko dari kejadian. b. Bukti identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD, KTC, KPC, KNC, analisis dan tindak lanjutnya. 9.1.1.6 a. SK penanganan KTD, KTC, KPC, KNC. b. SOP penanganan KTD, KTC, KPC, KNC. 9.1.1.7 a. Analisis dan Tindak lanjut jika terjadi KTD, KPC, KNC b. Bukti analisis, dan tindak lanjut KTD, KTC, KPC, KNC 9.1.1.8 a. Pelaksanaan manajemen risiko klinis di Puskesmas: identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan klinis, penyusunan risk register, dan pelaksanaan FMEA pada unit-unit pelayanan yang diprioritaskan b. SK tentang penerapan manajemen risiko klinis c. Panduan/pedoman Manajemen risiko klinis d. Bukti identifikasi risiko, analisis, dan tindak lanjut risiko pelayanan klinis (minimal dilakukan FMEA untuk satu kasus) 9.1.1.9 a. Analisis risiko dan upaya meminimalkan risiko b. Bukti analisis dan upaya meminimalkan risiko 9.1.1.10 a. Program mutu klinis dan keselamatan pasien b. Bukti analisis dan Tindak lanjut terhadap insiden keselamatan pasien, dan monitoring serta evaluasi terhadap tindak lanjut yang dilakukan. 9.1.2.1 a. Penyusunan indicator dan instrument penilaian perilaku petugas klinis secara kolaboratif b. Melakukan evaluasi perilaku petugas klinis berdasar indicator /instrument yang disusun c. Pedoman pelaksanaan evaluasi mandiri dan rekan (self evaluation, peer review) terhadap perilaku petugas klinis d. Bukti pelaksanaan evaluasi perilaku petugas dalam pelayanan klinis, bukti pelaksanaan evaluasi, dan tindak lanjut. 9.1.2.2 a. Pertemuan membahas tata nilai budaya mutu dan keselamatan pasien b. Kebijakan yang menetapkan tata nilai budaya mutu dan keselamatan pasien c. Pelaksanaan pelayanan yang memperhatikan budaya mutu dan keselamatan pasien 9.1.2.3 a. Penyusunan indicator perilaku dilakukan bersama tenaga klinis yang ada b. Bukti keterlibatan praktisi klinis dalam menyusun indicator perilaku petugas klinis 9.1.3.1 a. Pertemuan pembahan program mutu dan keselamatan pasien dan rencana anggaran dan rencana penyediaan sumber daya b. Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan kejelasan alokasi dan kepastian ketersediaan sumber daya c. Alokasi dan ketersediaan sumber daya untuk peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien. 9.1.3.2 a. Perencanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien yang melibatkan praktisi klinis b. Program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien c. Bukti Pelaksanaan, Bukti evaluasi, dan tindak lanjut d. Bukti evaluasi, dan tindak lanjut 9.1.3.3 a. Pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien b. Bukti Pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut program peningkatan c. mutu klinis dan keselamatan pasien.
2. Pemahaman Mutu dan Layanan Klinis
9.2.1.1 a. Pertemuan melibatkan praktisi klinis untuk menentukan area
priritas pelayanan klinis untuk perbaikan mutu dan keselamatan pasien b. Kebijakan penetapan area prirotias dengan mempertimbangkan 3 H + 1 P. c. Bukti penghitungan dengan kriteria 3 H + 1 P untuk menentukan area prirotias, d. Hasil identifikasi pemilihan area prioritas 9.2.1.2 a. Penggalangan komitmen dan sosialisasi mutu klinis dan keselamatan pasien b. Dokumentasi penggalangan komitmen, Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi tentang mutu klinis dan keselamatan pasien yang dilaksanakan secara periodik. 9.2.1.3 a. Sosialisasi dan pelatihan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien b. Bukti Sosialisasi dan pelatihan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien. 9.2.1.4 a. Pertemuan pemilihan area prirotias b. Keputusan Kepala Puskesmas tentang area prirotias. c. Keputusan Kepala Puskesmas tentang area prirotias 9.2.1.5 a. Pertemuan/lokakarya penyusun program perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien b. Program mutu klinis dan keselamatan pasien 9.2.1.6 a. Pelaksanaan perbaikan pelayanan klinis sesuai dengan program yang disusun dan kegiatan PDCA di tiap-tiap unit pelayanan b. Bukti pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien sesuai dengan program yang disusun, dan c. Pelaksanaan PDCA di tiap-tiap unit 9.2.1.7 a. Pertemuan Evaluasi terhadap program mutu klinis dan keselamatan pasien, dan evaluasi terhadap pelaksanaan PDCA di tiap unit pelayanan b. Bukti evaluasi terhadap pelaksanaan program mutu klinis dan keselamatan pasien, dan c. Evaluasi terhadap pelaksanaan PDCA di tiap unit pelayanan 9.2.2.1 a. SOP layanan klinis (medis, keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, dsb) b. Pertemuan-pertemuan penyusunan SPO klinis 9.2.2.2 a. Referensi/acuan yang digunakan untuk menyusun SOP layanan klinis b. Dokumen SOP mencantumkan referensi yang menjadi acuan (SOP pelayanan klinis yang menunjukkan adanya acuan referensi yang jelas). 9.2.2.3 a. Referensi/acuan yang digunakan untuk menyusun SOP layanan klinis b. SK tentang penetapan dokumen eksternal yang menjadi acuan dalam penyusunan standar pelayanan klinis 9.2.2.4 a. SOP tentang prosedur penyusunan layanan klinis b. Pemahaman semua pihak yang terlibat dalam penyusunan SOP tentang prosedur penyusunan SOP layanan klinis 9.2.2.5 a. Proses penyusunan standar dan SOP layanan klinis, mengacu pada prosedur penyusunan b. Bukti proses penyusunan standar/prosedur layanan klinis.
3. Pengukuran Mutu Layanan klinis dan Keselamatan Pasien
9.3.1.1 a. Penyusunan indiaktor mutu layanan klinis dalam forum
minilokakarya b. SK tentang indikator mutu layanan klinis c. Bukti pertemuan penyusunan indiaktor 9.3.1.2 a. SK tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien 9.3.1.3 a. Pelaksanaan pengukuran mutu layanan klinis, monitoring, dan tindak lanjut b. Bukti pengukuran mutu layanan klinis yang mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan penunjang diagnosis, penggunaan obat antibiotika, dan pengendalian infeksi nosokomial, bukti monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu layanan klinis 9.3.2.1 a. SK Penetapan target yang akan dicapai dari tiap indikator mutu klinis dan keselamatan pasien 9.3.2.2 a. SK penentapan indicator mutu dengan target yang jelas. 9.3.2.3 a. Pertemuan untuk memilih indicator dan penetapan target yang dihadiri praktisi klinis b. Bukti keterlibatan tenaga-tenaga pemberi layanan klinis dalam menetapkan tingkat pencapaian mutu klinis untuk pelayanan yang prioritas akan diperbaiki. 9.3.3.1 a. Bukti pengumpulan data mutu layanan kl inis dan keselamatan pasien secara Periodik oleh Pemberi layanan klinis, PJpeningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien, dan Kapus 9.3.3.2 a. Proses dokumentasi data mutu layanan klinis b. Bukti dokumentasi pengumpulan data layanan klinis 9.3.3.3 a. Pelaksanaan analisis, penetapan strategi, dan penyusunan rencana peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien b. Bukti analisis, penyusunan strategi dan rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
4. Pengkuruan Mutu Layanan klinis dan Sasaran Keselamatan
Pasien
9.4.1.1 a. Penetapan penanggung jawab mutu klinis dan keselamatan
pasien dengan kejelasan uraian tugas 9.4.1.2 a. SK pembentukan tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Uraian tugas, program kerja tim. 9.4.1.3 a. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim. 9.4.1.4 a. Pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien yang mengacu pada rencana yang disusun oleh tim b. Rencana dan program tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatanpasien, bukti pelaksanaan program kerja, monitoring, dan evaluasi c. Bukti pelaksanaan program mutu klinis dan keselamatan pasien 9.4.2.1 a. Pengumpulan data indicator mutu klinis dan keselamatan pasien b. Bukti pengumpulan data indicator mutu klinis dan keselamatan pasien 9.4.2.2 a. Analisis dan pembahsan berkala hasil monitoring dan evaluasi program peningkatan mutu pelayanan klinis, kesimpulan dan rekomendasi b. Hasil analisis, kesimpulan, dan rekomendasi hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 9.4.2.3 a. Pelaksanaan analisis penyebab masalah dan hambatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien b. Bukti analisis masalah mutu klinis 9.4.2.4 a. Penyusunan program perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien b. Rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 9.4.2.5 a. Pertimbangan dalam menyusun rencana/program mutu klinis b. Notulen pembahasan pada waktu penyusunan program: pertimbangan apa yang digunakan dalam penyusunan program mutu klinis dan keselamatan pasien. 9.4.2.6 a. Prgoram mutu klinis dan keselamatan pasien dengan kejelasan kegiatan dan penanggung jawab masing-masing kegiatan b. SK tentang petugas yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. 9.4.2.7 a. SK tentang petugas yang berkewajiban melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan 9.4.2.8 a. Tindak lanjut terhadap hasil pemantauan pelaksanaan program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien b. Bukti pelaksanaan, bukti monitoring, bukti analisis dan tindak lanjut terhadap monitoring pelaksanaan program perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 9.4.3.1 a. Pendokumentasian pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien b. Bukti pencatatan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 9.4.3.2 a. Pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien b. Bukti evaluasi penilaian dengan menggunakan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 9.4.3.3 a. Tindak lanjut perbaikan dan perubahan SOP b. Bukti tindak lanjut, bukti perubahan prosedur jika diperlukan untuk perbaikan layanan klinis 9.4.3.4 a. Dokumentasi keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien b. Bukti Dokumentasi keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 9.4.4.1 a. SK penyampai informasi hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien b. SK penyampai informasi hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien 9.4.4.2 a. Sosialisasi dan komunikasi hasil-hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien b. Dokumen/laporan kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien, laporan pemantauan dan evaluasi kegiatan, dan hasil-hasil kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien c. Bukti sosialisasi 9.4.4.3 a. Pelaksanaan evaluasi sosialisasi dan komunikasi b. Bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut thd sosialisasi dan komunikasi hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien 9.4.4.4 a. Pelaporan ke dinas kesehatan b. Dokumen pelaporan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.