(litospher stretching) ini terjadi di dua lokasi yaitu intra-continental rift dan
passive margin. Rift merupakan area yang terjadi penipisan kerak. Penipisan kerak
ini yang dapat dilihat dari rekaman seismik, aliran panas yang tinggi di
permukaan (>90 mW m-2 or > 2 HFU), aktivitas vulkanik, nilai anomali bouger
Rift Basins
Rift Basins merupakan cekungan yang dibatasi oleh sistem patahan utama.
Simetris rifts atau grabens di batasi oleh dua set patahan dan asimetris rifts atau
half-grabens dibatasi oleh satu set patahan. Rifting terjadi di laut dan di kontinen
sebagai respon dari perenganggan kerak. Biasanya jika terjadi reganggan pada
kerak samudera maka celah tersebut diisi oleh lava basaltis dengan lapisan
lempung yang bersifat pelagik, batuganping dan chert. Sedangkan jika terjadi
rekahan pada kerak benua maka rekahan tersebut biasanya diisi dengan sedimen
tiga lengan (tri-radial) yang sering disebut dengan triple junction (Aulacogen).
Aulacogen merupakan bekas Rifting yang gagal terbentuk pada sudut tinggi
tektonik konvergen sehingga berada pada bagian sudut tinggi terhadap sabuk
orogenik. Aulacogen merupakan basins yang produktif penghasil minyak dan gas
bumi. Contoh aulacogens produktif: Sirte Embayment - Niger Delta, Laut Utara,
Passive Margin
laut yang berhimpitan dengan sesar pada basement dengan urutan sedimen syn-
rift. Pada kondisi Post-rift penebalan sedimen kearah laut yang mana didominasi
oleh endapan air laut dangkal. Sedimen yang terakumulasi di pasif margin
merupakan beban pada litosfer yang lama kelamaan bisa terjadi subsiden jika
pasif margin yang dilihat dari segi lokasi dan kondisi tektonik, proses
pada daerah transisi antara continental crust dengan oceanic crust yang terbentuk
pendinginan. Salah satu sedimen silisiklastik yang berasal dari darat atau karbonat
yang ada secara insitu menutupi kerak transisi yang mengalami subsidence
dengan material sedimen yang semakin menipis kearah batas cekungan, yang kita
Ukuran dan Bentuk: Biasanya secara umum berbentuk lurus, tetapi jika
diperhatikan dengan detail itu bentuknya irregular atau agak lurus. Dengan
ratusan kilometer.
Isian Sedimen: Adapun isian sedimen pada zona passive margins ini
adalah sedimen silisiklastik pada laut dangkal dan karbonat pada continental shelf
pertemuan dua buah lempeng, dimana salah satu lempeng mengalami defleksi
(pembelokan). Hal ini berarti cekungan yang terbentuk di area ini adalah
cekungan dari hasil subduksi dan tumbukan. Zona subduksi dan tumbukan
ditunjukkan dengan aktifnya tepian benua yang mana umumnya dicirikan oleh
adanya palung laut dalam, prisma akresi, forearc, foreland, dan backarc ). Tataan
subduksi terjadi lebih banyak pada tepian benua dibandingkan pada busur
samudera.
Gambar 6 Tipe-Tipe dan Contoh Cekungan yang terjadi pada saat Defleksi
Lempeng (Basin due to Flexure)
Sedimen terendapkan pada sistem subduksi ini lebih dikuasai oleh
endapan silisiklastik yang umumnya berupa batuan gunungapi berasal dari busur
gunungapi. Endapan ini dapat berupa pasir dan lumpur yang terendapkan pada
paparan, lumpur dan endapan turbit terendapkan dalam air yang lebih dalam pada
lereng, cekungan, dan parit. Sedimen pada parit dapat berupa endapan terigen
yang terangkut oleh arus turbit dari daratan, bersamaan dengan sedimen dari
akrasi. Batuan campuraduk (melange) dapat terbentuk pada daerah akrasi ini,
yang dicirikan oleh percampuran dari batuan berbagai jenis yang tertanam pada
Contoh yang baik dari sistem subduksi ini adalah subduksi Sumatra,
Jepang, Peru, Chili dan Amerika Tengah. Contoh cekungan busur muka purba di
antaranya adalah cekungan busur muka Great Valley, Kalifornia; Midland Valley,
Inggris dan Coastal range, Taiwan. Contoh cekungan busur belakang di antaranya
terjadi pada Jura Akhir – Awal Kapur terbentuk di belakang Busur Andean di
Chili selatan.
yang menoreh dalam kerak sampai membatasai dua lempeng yang berbeda
(transform fault) dan patahan yang terbatas dalam suatu lempeng dan hanya
kilometer, walaupun ada beberapa yang sampai 50 km. Karena patahan mendatar
terbentuk pada berbagai tataan geologi, cekungan ini dapat diisi sedimen laut
sedimentasi yang tinggi yang dihasilkan oleh erosi dari daerah sekitarnya yang
berelevasi tinggi, dan boleh jadi ditandai dengan banyaknya perubahan fasies
secara lokal.
California(foreland).
dari suatu blok krustal pada axis yang mendekati vertikal pada suatu sistem
Hubungan konkordan dapat terlihat pada batas atas dan batas sekuen. Pada
batas atas hubungan yang konkordan dapat dikenali dari kesejajaran lapisan
dengan lapisan dibawahnya yang pada awalnya horizontal, Miring, atau tidak
terhadap bagaimana sekuen. Lap out adalah terminasi lateral lapisan pada batuan
terpoting dari batas pengendapan aslinya. Baselap adalah lap out pada batas
sekuen. Onlap adalah baselap dimana lapisan yang awalnya horizontal laps-out
updip pada lapisan yang lebih miring. Down lap adalah baselap dimana lapisan
yang awalnya miring terminates downdip pada bidang yang awalnya horizontal
atau miring. Proaxial onlap yaitu onlap pada arah sumber sedimen dan distal
downlap yaitu downlap pada arah yang berlawanan dari arah sumber sedimen.
lap out pada batas atas sekuen pengendapan. Toplap mencerminkan non
Perubahan muka air laut relativ di definisikan sebagai kenaikan atau penurunan
muka laut terhadap permukaan daratan, atau kombinasi keduannya dapat naik atau
turun selama perubahan tersebut. Dapat terjadi dalam skala local ataupun regional
dan global. Kenaikan muka air laut relative dapat didetakasi dari fenomena onlap
endapan pantai. Kenaikan ini dapat disebabkan oleh muka air laut naik, bidang
dasar cukup suplai sedimen, maka endapan pantai akan secara progresif onlap
pada bidang pengendapan. Kenaikan relativ tersebut dapat diukur secara akurat
pada lokasi dimana endapan litora ( Endapan yang terjadi selama interval pasang
suru air laut onlap pada bidang pengendapan dibawahnya bila kenaikan muka air
laut relatif cepat dari pada kecepatan pengendapannya, maka dapat terbentuk
onlap marin. Bukannya onlap pantai. Dan control paleobatimetri digunakan untuk
Tekstur umum
Paralel : disebabkan peristiwa pengendapan sedimen yang seragam ata pada
paparan (shelf) dengan subsiden yang uniform atau sedimentasi pada basin yang
stabil
Subparallel between parallel : terbentuk pada lingkungan tektonik yang stabil atau
Wavy parallel: terbentuk akibat lipatan kompresi dari lapisan parallel diatas diapir
Divergent: terbentuk akibat permukaan yang miring secara progresif selama proses
sedimentasi.
Chaotic: pengendapan dengan energi tinggi (mounding, cut and fill channel) atau
Reflection free: tidak ada pantulan pada rekaman seismik, karena batuan yang
dilewati homogen dan tidak berlapis , contoh : batuan beku, kubah garam, interior
reef tunggal.
Local chaotic: slump (biasanya laut dalam) yang diakibatkan oleh gempabumi
Tekstur Tergradasi
Sigmoidal : ditandai dengan bagian atas dan bawah relatf tipis, sedangkan
tengahnya tebal dengan kemiringan lebih besar dibanding atas dan bawah.
air laut yang cepat. Pada laut dalam, terbentuk pada energi rendah.
tinggi. Terbagi menjadi tiga jenis , yaitu oblique tangential, oblique paralel, dan
Shingled : pola gradasi yang tipis dan umumnya sejajar dengan batas atas dan
Stacking Pattern
2. Agradasi yaitu urutan lapisan secara vetikal dimana sedimen yang lebih muda
Sistem tract dari suatu sisem pengendapan akan terendapkan pada waktu
yang sama dan berdekatan satu sama lainnya pada satu level tertentu. Sistem tract
ini terdiri atas tiga yaitu LST, TST, HST dimana dari ketiga system tract ini tidak
1. Lowstand System Tract (LST), merupakan bagian paling awal dari system
SMS.
ditengah pada suatu sekuen, menutupi HST atau SMST dan ditutupi oleh
HST. Bagian atas dari TST adalah downlap surface yang merupakan
system tract pada suatu sekuen, dicirikan oleh agradasi yang diikuti oleh
progradasi.
2.5 Evolution of Basin Fill
Decompaction
Palaeobathymetry
the maturation of organic matter are temperature and time, pressure being
history of the basin, also by internal factors such as thermal conductivities, heat
generation from radioactive sources within sediments, and regional water flow
present-day heat flows and ancient geothermal gradients estimated from thermal
Hypothermal (cooler than average) basins include : ocean trenches and outer
forearcs and foreland basins. Hyperthermal (hotter than average) basins include :
oceanic and continental rifts, backarc basins, some strike-slip basins with mantle
Allen, P.A. and J.R. Allen, 2005, Basin Analysis: Principles and Applications:
Oxford: Blackwell Science Ltd., 451.
Ingersoll. 1988. Tectonics Sedimentary Basins. Geological Society American
Bulletin, v 100, p. 1704-1719.
Miall, Andrew D. 1999. Principles of Sedimentary Basin Analysis. Toronto, Italy:
Springer.
Selly, Richard C. 1998. Elements of Petroleum Geology Second Edition. USA:
Academic Press.