Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui
pemahaman, penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan
kemauan secara naluriah memerlukan prantara budaya untuk menyatakan rasa
seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam
kegiatan apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan
terhadap seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat
mata. Seni rupa sebagai karya seni yang nampaknya rupa seolah-olah hanya
dapat dihayati dengan indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu lebih
disamakan dengan seni visual.
Manusia dan sastra pada hakekatnya satu. Kenyataan inilah yang
mempermudah sastra untuk berkomunikasi.Sastra juga mudah berkomunikasi
karena pada hakekatnya karya sastra penjabaran abstraksi.Sastra juga
didukung oleh cerita yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang
konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan.
1. Apa Pendekatan Kesusastraan?
2. Bagaimana Hubungan Sastra Dan Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar?
3. Bagaimana Hubungan Sastra Dan Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar?
4. Bagaimana Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi?
5. Bagaimana Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi?

1
C. Tujuan Masalah
Dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang
konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan.
1. Mengetahui Pendekatan Kesusastraan
2. Mengetahui Hubungan Sastra Dan Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar
3. Mengetahui Hubungan Sastra Dan Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar
4. Mengetahui Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
5. Mengetahui Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Kesusastraan
IBD atau ilmu budaya dasar, yang semula dinamakan Basic
Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari
bahasa latin yang berati Humanus yang berate manusiawi, berbudaya dan
halus. Dengan mempelajari ‘The Humanities’ orang akan menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan
dengan nilai.1
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu the
humanities dan ilmu yang lainnya. Pada umumnya the humanities mempelajari
ilmu tentang filsafat, seni, teologi dan cabang-cabangnya termasuk sastra,
sejarah dan cerita rakyat. pada dasarnya semua mempelajari manusia dan
budaya.
1. Pengertian Sastra
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa
Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau
“pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan
‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini
biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis
tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi
sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak
berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana
untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya
sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat
dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi,

1 Hidayat mawardi, nur. IAD,ISD, dan IBD. (Cv pustaka setia: Bandung 2009.),h.67

3
Pantun, dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel,
Cerita/Cerpen, dan Drama.
2. Pengertian Seni
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu
merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari
ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu
yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.

Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa
masing-masing individu memilih sendiri peraturan dan parameter yang
menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah
proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk
penggunaan medium itu.
3. Peranan Sastra
Prosa, puisi, lakon, skenario, skripsi, risalah ilmiah, esei, kolom,
berita, surat, proposal, catatan harian, laporan, pandangan mata, pidato,
ceramah, transkripsi percakapan, wawancara, iklam, propaganda, doa dan
sebagainya semuanya jadi termasuk sastra, karena mempergunakan
bahasa. Semua sektor kehidupan, seluruh aktivitas manusia tak bisa
membebaskan diri dari bahasa. Bahkan olahraga yang jelas-jelas
menitikberatkan pada aktivitas raga, tetap saja membutuhkan bahasa
dalam menumbuhkan dan mengembangkan dirinya. Dengan
cakupan yang begitu dahsyat, sastra tidak mungkin tidak berguna.
Demikianlah mahasiswa yang sedang menekuni berbagai jurusan, akan
selalu, suka tak suka berhubungan dengan sastra.Kesusastraan (prosa dan
puisi) sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja
karena pemaparannya menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak
semu. Tapi dalam kesemuannya itu, sastra merefleksikan fenomena hidup
beragam dengan mendalam, mengikuti cipta-rasa-karsa penulisnya.Untuk
itu memang diperlukan kesiapan: apresiasi, interpretasi dan analisis,
sehingga dunia rekaan di dalam sastra jelas kaitannya dengan seluruh

4
aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat penting yang sesungguhnya
berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra, kebetulan sangat parah di
Indonesia, sehingga kehadiran sastra semakin tenggelam hanya sebagai
hiburan.
Sastra memang memiliki potensi yang hebat untuk menghibur. Dan
karenanya sebagai barang komoditi nilainya tinggi. Kaitannya dengan
bisnis dan industri juga meyakinkan. Sebuah karya sastra dapat meledak,
mengalami ulang cetak setiap tahun dengan oplag raksasa dalam berbagai
bahasa.

B. Hubungan Sastra Dan Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar


Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya
dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang
berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan
adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang. IBD dalam konteks
budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai
berikut :2
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan
segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan,
dan kedaerahan . Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus
menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya
perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya
mental manusiapun terkena pengaruhnya .
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan
kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya,
sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.

2
Mustofa, Habib. Ilmu Budaya Dasar. (Surabaya: PT Usaha Nasional 1986),h.121

5
C. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
1. Pengertian Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi
karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya
yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa
Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa
dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu
prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang
belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang
bebas tanpa aturan apa pun.
a. Jenis-jenis Prosa
a. Prosa naratif
b. Prosa deskriptif
c. Prosa eksposisi
d. Prosa argumentative
e. Prosa Lama
f. Prosa Baru
b. Komponen prosa lama
2. Hikayat
Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan
para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki
kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang,
yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam
hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat
Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra
Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
3. Sejarah
Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya
diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam

6
sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah,
juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini
ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.
4. Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran
seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan
Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
5. Dongeng
Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri
banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut:
a. Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang
pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Contoh:
Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk
Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung
bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
b. Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan
kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai
mempunyai kekuatan gaib. Contoh: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo,
Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau
Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
c. Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat
terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Legenda Banyuwangi,
Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
d. Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang
menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban
seseorang. Contoh: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji,
Smaradahana, dan lain-lain.
e. Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau
keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh:
Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Bhagawagita, dan lain-
lain.

7
f. Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh,
malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor.
Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dan
lain-lain.
6. Cerita Berbingkai
Cerita berbingkai, adalah cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi
yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.
4. Komponen Prosa Baru
a. Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan
pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku
utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai
dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat
atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan
menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan).
Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan
pelaku dalam cerita tersebut.
b. Novel
Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan
pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang
mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut
mengakibatkan perobahan nasib pelaku.
c. Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian
kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di
dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak
menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
7. Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi
pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa
juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan

8
sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr.
B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara
8. Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu
hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk
dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
9. Essai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu
berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah
hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni,
fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll.

D. Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi


1. Pengertian Prosa Fiksi
Prosa fiksi adalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh
pembaca lewat sastra
2. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Prosa Fiksi
a. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah
pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan
b. Karya Sastra
1. Ahmad Fuadi : Negeri 5 Menara (2009)
2. Andrea Hirata : Laskar Pelangi (2005)
c. Contoh Prosa
1. Prosa lama : Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias
Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
2. Prosa baru: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah
Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.

9
E. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
1. Pengertian puisi
Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk
kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi
adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah
baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
2. Kreativitas penyair dalam membangun puisinya
a. Figura bahasa
b. Kata-kata yang ambiquitas
c. Kata-kata berjiwa
d. Kata-kata yang konotatif
e. Pengulangan
3. Alasan alasan yang mendasari penyejian puisi dalam ilmu budaya dasar
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman
dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman
perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu
kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman
hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang
tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat
memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-
wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang
dirinya sendiri serta tentang masyarakat.
a. contoh puisi
b. Bapak..
c. Kulihat gurat lelah di wajahmu Membias menyapu senyum di bibirmu
Tapi aku tau
d. Lelahmu tak memudarkan kasih sayangmu
Ibu..
Kaulah pelangi diruang damaiku
Kau hempaskan peluh dengan kasihmu Agar damai ini selalu hangat
bersamaku

10
Lalu..
Kulihat malaikat kecil yang kusebut adik Tersenyum membawa damai
Tertawa ceria membawa suka
Bukan harta yang menjadi warisan tak terperih Namun keluarga yang
saling menyayangi.

11
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta
‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”,
dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang
berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa
digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan
yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
2. Seni dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang
mengandung unsur keindahan.
3. Kesusastraan (prosa dan puisi) sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek
kehidupan. Hanya saja karena pemaparannya menempuh lajur rekaan
imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam kesemuannya itu, sastra
merefleksikan fenomena hidup beragam dengan mendalam, mengikuti
cipta-rasa-karsa penulisnya.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat menambah
pengetahuan, wawasan serta bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari akan
ketidak sempurnaan makalah ini, untuk itu kritik dan saran dari teman-teman
yang membangun sangat bermanfaat untuk memperbaiki makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat mawardi, nur. 2009. IAD,ISD, dan IBD. Cv pustaka setia: Bandung
Mustofa, Habib. 1986, Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: PT Usaha Nasional

13
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Ilmu Budaya Dasar

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Ayu Karmila
2. M. Assidiqi Satria
3. Dianda Putra

Dosen Pengampu:
PADLAN KALMA, S.Ag, MH

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)


NUSANTARA SAKTI SUNGAI PENUH
T.A.2017/2018

14
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah, Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan “Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam
Kesustraan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir .
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .

Sungai Penuh, April 2018

i
15
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................


DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................................
C. Tujuan Masalah.................................................................................................
BAB II PEMBAHASA
A. Pendekatan Kesusastraan ...................................................................
B. Hubungan Sastra Dan Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar ........................
C. Hubungan Sastra Dan Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar ........................
D. Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi .................................................................
E. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi .....................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

ii
16

Anda mungkin juga menyukai