Anda di halaman 1dari 3

 Pengertian

Tylman (1959) mengatakan bahwa gigi tiruan cekat adalah suatu restorasi yang tidak
dapat dilepas sendiri oleh pasien maupun dokter, karena dilekatkan secara permanen pada gigi
asli atau akar gigi yang merupakan pendukung utama dari alat tersebut. Sedangkan Martanto
(1985) mengatakan bahwa fixed partial denture adalah suatu protesa sebagian yang dilekatkan
secara tetap pada satu lebih dari suatu gigi yang hilang. Gigi tiruan cekat disebut juga fixed
bridge prosthesis atau fixed partial denture. Sedangkan menurut Prajitno (1994) GTC
merupakan jembatan tegar atau lekat (rigid bridge; fixed-fixed bridge; stationary bridge) yaitu
jembatan yang pada kedua ujungnya dilekatkan secara tegar pada pemautnya.

 Tujuan
Tujuan Pemakaian. Kegunaan pemakaian gigi tiruan jembatan antara lain :
1. Memperbaiki penampilan. Pada pasien dengan kehilangan gigi, terutama gigi anterior,
tentu saja penampuilan haru diperhatikan.
2. Kemampuan mengunyah. Banyak pasien tidak bisa makan dengan baik karena
banyaknya gigi yang hilang.
3. Stabilitas Oklusal. Stabilitas oklusal dapat hilang karena adanya gigi yang hilang.
Kehilangan gigi dapat menyebabkan gigi disekitarnya ekstrusi, migrasi dan merusak
stabilitas oklusi pasien.
4. Memperbaiki pengucapan. Kehilangan gigi insisivus atas dapat menganggu pengucapan
seseorang.
5. Sebagai splinting periodontal. Kehilangan gigi dapat menyebabkan gigi tetangganya
goyang, jadi gigi tiruan jembatan dapat berfungsi juga sebagai splinting.
6. Membuat pasien merasa sempurna. Pasien percaya jika penggunaan gigi tiruan dapat
memberikan banyak keuntungan terhadap kesehatannya secara umum.

 Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi pembuatan gigi tiruan cekat menurut Ewing (1959) adalah :
1. Gigi sudah erupsi penuh dimana usia pasien berupa 20-55 tahun.
2. Mempunyai struktur jaringan gigi yang sehat.
3. Oral hygiene baik.
4. Mengganti hanya beberapa gigi yang hilang (1-4 gigi).
5. Kondisi ridge dalam batas normal.
6. Processus alveolaris yang mendukung baik.
7. Gigi abutment tidak malposisi dan mampu menerima tekanan pontic.
8. Mempunyai hubungan oklusi dan jaringan periodonsium yang baik.
9. Gigi abutment posisinya sedapat mungkin sejajar dan masih vital.

Kontra indikasi GTC adalah :

1. Pasien terlalu muda atau tua


2. Struktur gigi terlalu lunak
3. Gigi yang harus diganti banyak
4. Kondisi daerah tak bergigi mengalami resorbsi eksisi.
5. Alveolus pendukung gigi kurang dari 2/3 akar gigi.
6. Gigi abutment abnormal dan jaringan periodonsium tidak sehat.
7. Oklusi abnormal.
8. Tidak terjalin kooperatif dari pasien dan operator.

Sumber :

California Ewing, E.J., 1959, Fixed Partial Prosthesis, 2nd ed.

Barclay C, Walmsley A. Fixed and Removable Prosthodontics. edinburgh: Churchill


Livingstone; 2001.
Nambahi

1. Fixed-Fixed Bridge / Rigid fixed bridge


 Keuntungan
a. Kekuatan, stabilitas, retensi merata dan baik
b. Bisa untuk kehilangan gigi single/multiple dan dapat berperan sebagai splint dengan
gigi abutment
c. Memiliki indikasi terluas
 Kerugian
a. Membutuhkan preparasi gigi abutment yang paralel, sehingga ada kemungkinan
untuk overpreparasi gigi, melemahkan struktur gigi, dan membahayakan jaringan
pulpa
b. Dapat menimbulkan gaya ungkit terutama pada longspan
2. Fixed-movable bridge / Semi rigid fixed bridge
 Keuntungan
a. Preparasi abutment divergen dapat digunakan pada teknik ini dan lebih konservatif
terhadap struktur gigi.
b. Menetralisir gaya ungkit terhadap gigi abutment karena adanya non ridged connector.
c. Gaya vertikal beban kunyah tetap diteruskan dan didistribusikan ke semua gigi
penyangga.
 Kerugian
a. Pembuatannya sulit dan mahal karena sulit memperoleh ketepatan
b. Ada kemungkinan fraktur
3. Cantilever bridge
 Keuntungan
a. Desain dengan preparasi terkonservatif
b. Tidak ada masalah dengan preparasi abutment paralel.
 Kerugian
a. Timbulnya gaya ungkit kerusakan jaringan periodontal yang menyebabkan gigi
abutment goyang. Mukosa dibawah pontik tertekan atau teriritasi
b. Timbulnya gaya rotasi palatolabial  gigi abutment rotasi yang disebabkan tidak
meratanya beban kunyah sehingga terjadi retensi dan impaksi makanan.

Anda mungkin juga menyukai