PENDAHULUAN
Masyarakat kini lebih memilih produk yang mengandung bahan alami untuk
keamanan dan efek samping yang relatif lebih kecil dibanding zat kimiawi.
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (kulit, rambut, kuku, bibir, dan
penampilan, dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara
satu jenis sediaan kosmetika yang digemari adalah pewarna rambut. Pewarna
rasa percaya diri. Faktor zat warna dalam sediaan kosmetika sangat penting.
Efek pewarnaan yang menarik dan serasi menjadi tujuan utama dari para
sejak zaman dahulu dalam peradaban kuno. Bahan ramuan yang dijadikan zat
warna waktu itu diperoleh dari sumber alam, umumnya berasal dari tumbuhan;
1
biasanya digunakan dalam bentuk ekstrak. Bahkan telah diusahakan pula untuk
(Khairil, 2013)
warna rambut asalnya atau warna lain. Pewarnaan rambut dapat dilakukan
dengan berbagai cara, menggunakan berbagai jenis zat warna alam maupun
sintetik (Depkes RI, 1985). Penggunaan pewarna sintesis pada pewarna rambut
dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, salah satu contoh zat warna sintetis
secara topikal/luar tubuh, bisa menyebabkan iritasi kulit, risiko kanker dan
2008). Oleh karena itu, penggunaan pewarna sintesis dapat digantikan dengan
pewarna alami. Pemakaian zat warna alami dalam sediaan kosmetika sebagai
suatu solusi sangat dibutuhkan karena efek sampingnya yang relatif kecil juga
untuk lebih memanfaatkan potensi alam Indonesia yang kaya akan tanaman
yang mengandung zat warna alami. Salah satu tanaman yang dikenal memiliki
zat warna alami adalah tanaman Henna. Tanaman ini tumbuh subur di iklim
tropis seperti Indonesia dan tidak terlalu memerlukan perawatan yang khusus
yang pada akhirnya dapat menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat sebagai
2
Hasil penelitian dari Ratna. A (2009) mengenai formulasi sediaan gel
dengan konsetrasi 10% dan 20% memberikan hasil warna jingga coklat dan tidak
menimbulkan iritasi.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk
meneliti tentang efektivitas formulasi serbuk henna sebagai cat rambut dan
Ekstrak Henna (Lawsonia inermis L.) Sebagai Cat Rambut Pada Kelinci
dengan konsentrasi 1%, 2% dan 3% sebagai cat rambut pada kelinci jantan.
penggunaan satu hewan uji dimaksudkan agar pengamatan warna ter fokus
metode maserasi.
4) Gel ekstrak Henna (Lawsonia inermis L.) dilakukan uji dengan parameter
organoleptis, pH, daya lekat dan daya sebar.
5) Gel ekstrak Henna (Lawsonia inermis L.) dilakukan uji stabilitas dengan
menggunakan metode cycling test.
3
1.3 Identifikasi Masalah
L.) yang paling efektif sebagai cat rambut pada kelinci jantan ?
4
1) Mengetahui efektivitas formula gel ekstrak Henna (Lawsonia inermis L.)
inermis L.) yang efektif sebagai cat rambut pada kelinci jantan.
(Lawsonia inermis L.) sebagai cat rambut dengan sifat fisik dan stabilitas
yang baik.
Jalan perjuangan no.7 Cirebon, sedangkan waktu penelitian dapat dilihat pada
5
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
Waktu
Desember Januari Februari
No Pelaksanaan Maret 2018 April 2018
2017 2018 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan √ √ √
1 √
Proposal
Seminar
2 √ √ √ √
Proposal
Pelaksanaan
3 √ √ √ √
Penelitian
Penyusunan
4 √ √ √ √
Akhir
Sidang
5 √ √ √ √
Akhir
1.7 Hipotesa
HO : Formula gel ekstrak Henna (Lawsonia inermis L.) tidak efektif sebagai
HI : Formula gel ekstrak Henna (Lawsonia inermis L.) efektif sebagai cat