PENDAHULUAN
Air merupakan sumber kehidupan bagi setiap mahluk hidup, oleh karena itu
pengembangan sumber air terutama air bersih mutlak harus tersedia dan tetap
seperti kolera, types, dan disentri. Jadi dengan demikian penyediaan air bersih yang
2,64% pertahun. Akibat perkembangan kota yang begitu cepat maka diperlukan
Kebutuhan masyarakat akan air bersih cukup tinggi, dengan jumlah penduduk
sebesar 472.998 jiwa menurut sensus tahun 2000, sedangkan jumlah pelanggan
54.333 sambungan rumah dengan rata-rata masing-masing rumah dihuni 5,56 jiwa,
maka penduduk yang terlayani baru meliputi 64 % dari jumlah penduduk Kota
Pontianak.
Jaringan distribusi PDAM Kota Pontianak adalah jaringan yang sudah tua
dengan perbedaan kapasitas perencanaan dan layanan jaringan yang tidak sesuai lagi,
sehingga distribusi air bersih dari PDAM Kota Pontianak sering kali tidak optimal. ini
merupakan salah satu permasalahan yang sedang dihadapi oleh PDAM Kota
memaksa PDAM untuk memberikan pelayanan akan kebutuhan air bersih terhadap
pelanggan dengan seoptimal mungkin. Air bersih vital dalam menunjang kehidupan
manusia. Sementara permasalahan yang dihadapi PDAM pun semakin beragam pula
3. Usaha- usaha apa saja yang dapat dilakukan dalam mengoptimalkan jaringan
jaringan distribusi PDAM yaitu jaringan primer, sekunder dan tersier dengan
2. Data sekunder dan data primer diambil dari kantor PDAM pusat yang
daerah penelitian.
1. Membantu PDAM untuk mendapatkan gambaran yang lebih tepat, agar bisa
didapatkan hasil yang optimal dan efisien sehingga manfaatnya dapat segera
dirasakan baik oleh PDAM sendiri maupun oleh para pelanggan pengguna air
minum.
WATER NET versi 1.6 dalam menyediakan fasilitas-fasilitas untuk merancang dan
WATERNET.
mencakup 107,82 km² yang terdiri dari 5 Kecamatan dengan 27 Kelurahan. Kota
Pontianak dilintasi oleh garis Khatulistiwa yaitu pada 0º 02' 24" lintang utara sampai
dengan 0º 05' 37" lintang selatan dan 109º 23' 04" bujur timur.
Keadaan tanah di Kota Pontianak datar dengan suhu udara berkisar antara
26,5º C hingga 34º C. Kelembaban rata-rata berkisar sekitar 48,5 %. Intensitas curah
hujan tahunan antara 3,822 mm hingga 3,881 mm. Atau rata-rata 283 mm setiap
bulan. Musim hujan berlangsung pada bulan-bulan oktober hingga maret, sedangkan
musim kemarau terjadi pada bulan april hingga september setiap tahun.
Kota Pontianak dibelah oleh dua sungai besar yaitu Sungai Kapuas Kecil dan
Sungai Landak. Lebar alur sungai terletak pada interval 200 hingga 450 meter,
dengan kedalaman lebih dari 20 meter. Secara fisik kondisi air sungai relatif keruh,
bewarna coklat dan banyak kandungan pasir di dasar sungai. Debit aliran air pada
Sungai Kapuas Kecil yang diukur pada bulan oktober 1996 adalah sebesar 3.120
m³/detik, sedangkan debit air sungai landak yang diukur adalah sebesar 745 m³/detik.
dibedakan menjadi daerah studi dan daerah pelayanan. Daerah Studi adalah daerah
yang termasuk didalam lingkup tinjauan dan pembahasan studi seperti kondisi sarana
dan prasarana yang ada saat ini, sumber-sumber air, potensi ekonomi dan lain-lain.
Tabel 1.1
Zona Pelayanan Pontianak Timur
Tabel 1.2
Daftar Jumlah Sambungan Berdasarkan Kelurahan
Jumlah Sambungan
No Kelurahan
Aktif Non Aktif Total
1 Kel. Seigon 659 12 67.1
2 Kel. Banjar Serasan 397 20 417
3 Kel. Tamb. Sampit 221 6 227
4 Kel. Parit Mayor 62 0 62
5 Kel. Tanjung Hulu 2.77 176 2.946
6 Kel. Tanjung Hilir 200 10 210
7 Kel. Dalam Bugis 767 61 828
TOTAL 2308.77 285 1814.046
Sumber : PDAM Pontianak
1.7.1. Umum
Sistem penyediaan air bersih Kota Pontianak mulai dibangun pada tahun 1960
dengan bantuan Pemerintah Prancis, yaitu instalasi pengolahan yang pertama (IPA 1)
dengan kapasitas 110 liter/detik. Pengolahan air menggunakan sistem pulsator dan
mengambil air bakunya dari Sungai Kapuas. IPA ini dibangun di Jalan Imam Bonjol
Jalan Yos Sudarso, pada tahun 1987 dibangun mini Package Treatment Plant kecil
kapasitasnya menjadi 150 liter/detik, kemudian dibangun lagi IPA II dengan kapasitas
200 liter/detik pada tahun 1979. Sedangkan untuk melayani kebutuhan air pada lokasi
Perumnas di Sungai Jawi Luar pada tahun 1987 dibangun instalasi tambahan
tahun 1995.
Pada tahun 1991 dibangun IPA III dengan kapasitas 110 liter/detik di lokasi
Imam Bonjol dan melalui program KUDP (Kalimantan Urban Development Project)
bantuan Bank Dunia dibangun lagi IPA IV dengan kapasitas 300 liter/detik yang
mulai dioperasikan pada tahun 1998. Dengan demikian kapasitas terpasang pada
lokasi Imam Bonjol sampai saat ini menjadi sebesar 860 liter/detik, sedangkan pada
seluruhnya berjumlah 910 liter/detik. Sumber air baku yang dimanfaatkan oleh IPA I,
IPA II, IPA III dan IPA IV adalah Sungai Kapuas Kecil, sedangkan IPA Sungai Jawi
Luar dari Sungai Kapuas Besar. Sementara pada musim kemarau panjang yang pada
keadaan normal menjadi 10 tahun sekali, tetapi pada saat ini tidak dapat diramalkan
lagi. Air baku diambil dari Desa Penepat pada aliran Sungai Landak, sekitar 24 km
dari Pontianak.
1.7.2. Keadaan Air Baku
sumber, kualitas maupun kuantitas. Sebagai gambaran potensi sumber daya air yang
Sumur gali di Kota Pontianak masih banyak dipakai oleh sebagian penduduk,
terutama daerah yang jauh dari pelayanan PDAM, akan tetapi ini akan
2. Air Permukaan
Air yang mengalir disungai-sungai di Kota Pontianak adalah air yang cukup
berlimpah bagi penduduk kota, akan tetapi air sungai tersebut berpengaruh
3. Air Hujan
atau tempayan, tetapi kontinuitas air hujan tidak dapat dipertahankan terutama
pada musim kemarau. Oleh karena itu pada musim kemarau untuk keperluan
Semua instalasi pengolahan air dari PDAM berlokasi dekat dengan sungai
yaitu di Jalan Imam Bonjol Pontianak, sedangkan IPA Sungai Jawi terletak di pinggir
memerlukan pipa transmisi, kecuali pipa yang digunakan untuk mengalirkan air baku
dari intake Penepat di Sungai Landak ke IPA Imam Bonjol pada saat terjadi instrusi
b. Soda Ash Na2CO3, untuk menetralkan air dari keasamannya, agar tidak
Disamping itu juga terkadang digunakan Kaolin dan Carbon Aktif bilamana
warna air baku dipengaruhi oleh air gambut yang datang pada saat-saat musim hujan.
kandungan kimianya secara berkala dari sampel-sampel yang berasal dari instalasi
produksi, maupun yang diambil pada jaringan distribusi. Instalasi pengolahan air
bekerja 24 jam setiap hari yang dibantu oleh booster pump pada jaringan distribusi
Bonjol dan Jalan Yos Sudarso. Lokasi boster pump yang dilengkapi dengan reservoir
Kapasitas
Lokasi Booster Kapasitas Pemompaan
No Kecamatan Reservoir
Pump (liter/detik)
(m3)
1 Wonoyoso Pontianak Selatan 500 50
2 Parit H. Husin II Pontianak Selatan 200 25
3 Kesehatan Pontianak Selatan 200 10
4 GOR Pangsuma Pontianak Selatan 1 100
5 Menara B Pontianak Selatan 1 -
6 Suwignyo Pontianak Barat 2 180
7 Rambutan Pontianak Barat 1 100
8 Tanjung Hulu Pontianak Timur 200 75
9 Tanjung Raya I Pontianak Timur 200 25
10 Selat Panjang Pontianak Utara 1.5 100
11 Menara A Pontianak Barat 1 -
Total Kapasitas 1375.5
Sumber: PDAM Kota pontianak
konsumen yaitu pada pagi hari dioperasikan antara jam 6.00-11.00 Wib. dan sore hari
antara jam 16.00-20.00 Wib. Hal ini dilakukan untuk penghematan tenaga listrik
PLN. Air bersih yang dipompakan dari booster pump dialirkan melalui jaringan pipa
distribusi primer panjang pipa seluruh jaringan distribusi dari berbagai diameter
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah,
WATERNET.
sebelumnya.