Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA

ACARA II

“JUMLAH SEL DARAH PUTIH”

OLEH:

MUHAMMAD ILHAM ZARQONY

E1A 015 036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018
ACARA III

JUMLAH SEL DARAH PUTIH

A. Pelaksanaa Praktikum
1. Tujuan Praktikum : Menghitung jumlah sel darah putih
seseorang.
2. Hari, tanggal praktikum : Rabu, 18 April 2018
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas
Mataram.

B. Landasan Teori

Peningkatan jumlah leukosit menunjukkan adanya respon perlawanan


tubuh terhadap agen penyebab penyakit. Meyer dan Harvey (1998)
menegaskan bahwa pemeriksaan darah juga bermanfaat untuk membantu
diagnosa penyakit, meneliti sistem imun dan untuk mengetahui status
kesehatan ikan. Bertitik tolak dari keterangan tersebut maka pemeriksaan
darah perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran leukosit berupa jumlah
masing-masing komponen leukosit (limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil dan
basofil) ikan yang merupakan salah satu respon tubuh ikan terhadap parasit I.
multifiliis.
Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan
dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari
bahasa Yunani haima yang berarti darah (Soetomo,2001:35).
Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari sistem pertahanan
tubuh. Luekosit ini sebagian dibentuk di sumsum tulang (granulosit dan
monosit serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe (limfosit dan
sel-sel plasma). Setelah dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah menuju
berbagai bagian tubuh untuk digunakan. Manfaat sesungguhnya dari sel darah
putih ialah bahwa kebanyakan ditranspor secara khusus ke daerah yang
terinfeksi dan mengalami peradangan serius, jadi, menyediakan pertahanan
yang cepat dan kuat terhadap setiap bahan infeksius yang mungkin ada.
Jumlah leukosit per mikroliter darah, pada orang dewasa normal adalah 4000-
11000, waktu lahir 15000-25000, dan menjelang hari ke empat turun sampai
12000, pada usia 4 tahun sesuai jumlah normal (Guyton, 2006: 60).
C. Alat dan Bahan
1. Alat:
a. Hemositometer,
b. Mikroskop,
c. Blood lanset,
d. Hand counter,
e. Kaca benda,
f. Kaca penutup, dan
g. Alat tulis.

2. Bahan

a. Praktikan,

b. Larutan Turk`s,

c. Alkohol 70 %,

d. Kapas,

e. Aquadest, dan

f. Tisu.

D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mensterilkan ujung jari praktikan yang akan diambil darahnya dengan
alkohol 70%.
3. Menusuk ujung jari praktikan dengan blood lanset, biarkan darah keluar
tanpa dipijat.
4. Menghisap darah dengan pipet sel darah merah sampai angka 0,5 dan
darah harus keluar dengan lancer agar tidak putus-putus didalam pipet.
5. Menghisap larutan hayem sampai angka 11, sehingga darah diencerkan
100 kali.
6. Melepaskan pipa karet penghisap dan memegang pipet antara ibu jari
dengan telunjuk atau jari tengah, lalu mengocok pipet dengan memutar-
mutar pergelangan tangan membentuk angka delapan.
7. Membuang beberapa tetes cairan dengan cara meniup perlahan-lahan,
kemudian meneteskan larutan sel darah merah tersebut kedalam kamar
hitung neubauer.
8. Menghitung jumlah sel darah merah pada 4 kotak kamar hitung untuk sel
darah putih yaitu kotak pada ujung kanan atas, ujung kanan bawah, ujung
kiri atas, dan ujung kiri bawah, menghitung sel putih merah dibawah
mikroskop dengan bantuan hand counter.
9. Menentukan jumlah sel darah putih per mm kubik.
10. Membandingkan jumlah sel darah putih yang terhitung dengan jumlah
standart, sehingga dapat diperkirakan kondisi kesehatan praktikan.
11. Menuliskan hasil perhitungan dalam tabel hasil pengamatan.
E. Hasil Pengamatan
1. Tabel Hasil Pengamatan

NO NAMA JENIS ∑SDP JUMLAH SEL


KELAMIN DARAH PUTIH
SEL/mm3

1 MERY P 110 27.500

2 JANUAR L 106 26.000

3 M. ILHAM L 40 10.000

4 MING P 80 21.500

5 FATIH L 102 25.500

6 INDRI P 115 28.750

2. Analisis Data
a. Mery
∑SDP = ∑SDP × 10/4 × 20
= 110 X 50
= 27.500 sel/mm3
b. Januar
∑SDP = ∑SDP × 10/4 × 20
= 106 X 50
= 26.500 sel/mm3
c. M. ilham
∑SDP = ∑SDP × 10/4 × 20
= 40 X 50
= 10.000 sel/mm3
d. Ming
∑SDP = ∑SDP × 10/4 × 20
= 86 X 50
= 21.500 sel/mm3
e. Fatih
∑SDP = ∑SDP × 10/4 × 20
= 102 X 50
= 25.500 sel/mm3
f. Indri
∑SDP = ∑SDP × 10/4 × 20
= 115 X 50
= 28.750 sel/mm3
F. Pembahasan
Praktikum jumlah sel darah putih bertujuan untuk menghitung jumlah
sel darah putih seseorang. Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari
sistem pertahanan tubuh. Luekosit ini sebagian dibentuk di sumsum tulang
(granulosit dan monosit serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan
limfe (limfosit dan sel-sel plasma). Setelah. Sel darah putih tidak berwarna,
memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding
kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga
11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat -
sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat
6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih.

Sel darah putih dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu


limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil dan basofil. Umunya, berukuran lebih
besar daripada sel darah merah, bentuk anmeboid (tidak beraturan), dan berinti
sel bulat atau cekung. Jenis sel darah putih yang terbanyak ialah neutrofil,
sekitar 60%. Neutrofil berfungsi menyerang dan mematikan bakteri penyebab
penyakit yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara menyelubunginya dan
melepaskan suatu zat yang mematikan bakteri penyebab penyakit yang masuk
ke dalam tubuh, dengan cara menyelubunginya dan di dalam sel darah putih
sekitar 20%-30%. Limfosit berfungsi membentuk antibodi, yaitu sejenis
protein yang berfungsi memerangi kuman penyakit. Jumlah monosit di dalam
darah putih sekitar 5%-10%. Seperti halnya neutrofil, monosit berfungsi
menyerang dan mematikan bateri. Jumlah eosinofil dalam darah putih sekitar
5%. Eosinofil berfungsi menyerang bakteri, membuang sisa sel yang rusak,
dan mengatur pelepasan zat kimia pada saat menyerang bakteri. Basofil dalam
darah putih berjumlah sekitar 1%. Basofil berfungsi mencegah penggumpalan
dalam pembuluh darah.

Dari keenam hasil pengamatan tersebut, terdapat berbagai variasi hasil


dari masing-masing sampel dimana sempel dengan jumlah leukosit normal
hanya dimiliki praktikan atas nama M. Ilham Z. yakni 10000 sel/mm2.
Sedangkan untuk praktikan yang lainnya memiliki jumlah leukosit diatas
ambang normal yakni di atas 20.000 sel/mm2. Dimana ketika seseorang
memiliki jumlah leukosit diatas ambang normal diindikasi memiliki kelainan
yang disebut leukositosis. Akan tetapi seorang penderita leukositosis tidak
dapat hidup dengan normal seperti orang pada umumnya, sedangkan dari
praktikan yang memiliki jumlah leukosit di atas ambang normal ini terlihat
seperti praktikan lainnya yang tidak mengidap penyakit leukositosis. Hal ini
menunjukkan adanya salah perhitungan yang dilakukn oleh praktikan ketika
menghitung jumlah sel darah putih yang terdapat pada kaca hitung.

Kesalahan perhitungan dapat dialami oleh setiap orang karena dalam


perhitunga sendiri terdapat berbagai factor yang dapat mempengaruhinya,
seperti kesalahan posisi ruang lingkup perhitungan yang harusnya mengukur
pada tiap pojok kamar hitung. Kemudian pengenceran yang kurang tepat
mengakibatkan sel darah putih tidak dapat terlihat secara sempurna sehingga
terjadi kesalahan hitung. Pigmen sel darah putih yang tidak begitu kontras
seperti halnya sel darah merah juga menjadi factor utama yang
mengakibatkan terjadinya kealah hitung oleh praktikan. Dalam perhitungan
tiap ruang pun kadang terjadi kesalahan akibat dari praktikan sendiri yang
menghitung secara manual menggunakan jari dan tidak menggunakan alat
juga menjadi dasar erjadinya kesalahan perhitungan yang dilakukan oleh
praktikan.

G. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
a. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan
berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh,
b. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara
amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis.
c. Jumlah leukosit pada M Ilham Z sesuai dengan yang ditentukan
literature.
d. Untuk mengetahui jumlah eritrosit dalam darah dilakukan
penghitungan eritrosit dengan menggunakan haemocytometer,
e. Larutan Turk digunakan untuk mengencerkan darah pada pengamatan
sel darah putih dan untuk menjaga bentuk sel darah putih tetap utuh
dan dapat diamati menggunakan mikroskop, dan
f. Ketidaksesuain hasil perhitungan leukosit penyebab utamanya ialah
dari pihak praktikan itu sendiri.
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Guyton dan Hall. 2006. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit EGC.

Soetomo.2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.

Salasia, S. I. A., D. Sulanjari dan A. Ratnawati. 2001. Studi Hematologi Ikan Air

Tawar. Bagian Patologi Klikik Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas

Gajah Mada.

Anda mungkin juga menyukai