A. Profil Perusahaan
1. Data perusahaan
Visi
Meningkatkan pembagunan di segala bidang khususnya bidang
industri kimia dengan merancang pabrik paraxylene dari toluene dan
hidrogen melalui proses endertermis kapasitas 300.000 Ton/Tahun.
MISI
Berdirinya pabrik diharapkan mengurangi ketergantungan impor dan
menghemat devisa negara. Peningkatan industri paraxylene di dunia.
menyebabkan permintaan paraxylene juga meningkat. Jadi, pabrik
paraxylene perlu didirikan di Indonesia agar dapat memajukan negara
indonesia melalui ekspor.
3. Biodata Pemilik
4. Struktur Organisasi
5. Analisis Jabatan
Tugas dan wewenang
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Staf Ahli
Departemen penelitian
Departemen pengembangan Tugas dan wewenang Litbang :
Mempertinggi mutu suatu produk
Memperbaiki proses dari pabrik atau perencanaan
alat untuk pengembangan produksi.
Mempertinggi efisiensi kerja
Kepala Bagian
(Djoko, 2003)
intern p erusahaa
n
Kepala Seksi
14
SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK
Spesifikasi Bahan Baku
a. Toluene
Bentuk : cair
Kenampakan : jernih
a. Hidrogen
Rumus Molekul : H2
Fasa : gas
15
Titik beku : -259,15 C
Fasa : padat
Bentuk : granular
Diameter : 0,738 cm
a. Paraxylene
Fasa : cair
Kenampakan : jernih
Kemurnian : min 99,5 %wt Impuritas
- m-xylene : max 0,30 % wt
16
b. Benzene
Fasa : cair
Kenampakan : jernih
17
b. Sifat kimia toluene
Hidrogenasi termal dari toluene akan menghasilkan benzene,
methane dan diphenyl.
Dengan oksigen (oksidasi) dalam fase cair dan katalis Br-Co-
Mn menghasilkan asam benzoat.
1. Hidrogen
a. Sifat fisis
Berat molekul : 2,016
Titik leleh, oC : - 256,6
Titik didih, oC : - 252,7
Temperature kritis, oC : - 239,97
Tekanan kritis, kPa : 1315
Panas penguapan, J/mol : 9113
Densitas, g/cm3 (pada 30 oC 25 atm) : 0,002
b. Sifat kimia
Hidrogen bereaksi dengan sejumlah oksida logam pada suhu
tinggi untuk menghasilkan logam dan air.
FeO + H2 →Fe + H2O
Cr2O3 + 3 H2 → 2 Cr + H2O
Dibawah kondisi tertentu, hidrogen bereaksi dengan nitrit
oksida menghasilkan nitrogen.
2 NO + 2 H2 → N2 + 2 H2O
C. ANALISA PROSES PRODUKSI
1. Tahapan Proses
Proses pembuatan paraxylene dengan reaksi endotermis toluene dapat
dibagi menjadi empat tahap, yaitu :
Tahap Penyiapan Bahan Baku
Tahap Pembentukan Produk
Tahap Pemurnian Hasil
18
Penjelasan mengenai masing-masing tahapan adalah sebagai berikut :
a. Tahap Penyimpanan Bahan Baku
Toluene (C7H8) sebagai bahan baku dengan kemurnian 97,8%
dipompa mengg unakan pompa (P-01) dari tangki bahan baku (T -
01), menuju vaporizer (V - 01) untuk diuapkan. Kemudian dari
vaporizer masuk kedalam furnace (F-01) hingga suhu 357oC, kemudian
dari furnace dinaikkan tekanannya di kompresor (K -01) dan (K – 02)
hingga tekanan 21 atm dan suhunya naik menjadi 470oC untuk
menyesuaikan suhu dan tekanan di reaktor (R - 01) .
19
Paraxylene yang telah mengkristal dipisahkan dari mother liquor
dengan menggunakan centrifuge (CF - 01). Lalu kristal paraxylene
dilelehkan di melter (MT - 01) sebelum disimpan di tangki penyimpan
produk paraxylene (T - 03).
20
D. ANALISIS PRODUK DAN PEMASARAN
1. Uraian Produk Yang Dihasilkan
Paraxylene dibuat dari Toluene dan dan bahan pembantu Hidrogen
dengan katalis Zeolit HZSM-05 pada suhu 400 - 470 ºC dan tekanan 21
atm dalam reaktor fixed bed multitube dengan kondisi non-isothermal
non-adiabatic. Bahan baku yang dibutuhkan adalah toluene 97,8 % berat.
Konversi untuk reaksi ini 31%. Reaksi pembentukan Paraxylene
berlangsung secara endotermis, sehingga diperlukan pemanas. Tahap
proses meliputi tahap penyimpanan bahan baku, tahap penyiapan bahan
baku, dan tahap pembentukan produk. Pembentukan produk dilakukan
dengan proses disproporsionasi Toluene. Produk yang dihasilkan adalah
paraxylene dengan kemurnian 99,5 % berat.
3. Strategi Pemasaran
Benzene yang tersedia belum bisa memenuhi permintaan. Jadi,
pembangunan pabrik benzene di Indonesia diharapkan dapat mengisi
kekurangan benzene dunia. Berdasarkan data kebutuhan dalam dan luar
negeri serta kapasitas pabrik yang sudah ada maka kapasitas pabrik
direncanakan sebesar 300.000 ton/tahun mengacu pada kapasitas
terendah untuk proses oksidasi udara agar investasi awal lebih murah,
dengan pertimbangan di samping untuk pemenuhan kebutuhan dalam
negeri sisanya dapat diekspor.
21
4. Saluran Distribusi
Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen dan
secara media online.
E. ANALISIS UTILITAS
1. Unit-unit utilitas yang dibutuhkan
Unit pendukung proses atau utilitas merupakan bagian penting
untukpenunjang proses produksi suatu pabrik meliputi :
a. Unit Pengadaan Udara Tekan
22
d. Unit Pengadaan Bahan Bakar
H2O 0,5%
1. Limbah Cair
Limbah ini berasal dari gas campuran keluaran dari flash drum.
Limbah dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler karena memiliki
panas pembakaran yang cukup besar sehingga dapat mengurangi
konsumsi bahan bakar.
23
F. ANALISIS LINGKUNGAN
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang penting dalam
pendirian suatu pabrik. Hali ini menyangkut kelangsungan pabrik dari segi
operasional dan ekonomis pabrik. Lokasi yang dipilih untuk pendirian
pabrik paraxylene dari bahan baku toluene ini direncanakan di kawasan
Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Cikarang merupakan kawasan
industri yang telah dilengkapi dengan sarana air dan listrik. Air dapat
diperoleh dari PT Kawasan Industri Jababeka, Tbk. Listrik dapat diperoleh
dari PT Cikarang Listrindo.
a. Perluasan Areal Pabrik
Kawasan Industri Cilegon, Banten cukup luas, sehingga dimungkinkan
perluasan pabrik di masa datang.
b. Regulasi dan perijinan
Pemerintah menetapkan tiga lokasi sebagai pengembangan klaster
industri petrokimia di Tanah Air. Tiga klaster itu masing-masing
petrokimia olefin di Banten, petrokimia aromatik di Jawa Timur, dan
petrokimia berbasis gas di Kalimantan Timur (www.antaranews.com).
Letak pabrik yang ada di daerah industri akan memberi kemudahan
dalam hal perjanjian. Adanya dorongan dari pemerintah daerah dalam
pengembangan industri juga diharapkan dapat memberikan keuntungan
tersendiri.
24
BAB II
ANALISA KELAYAKAN TEKNIS
B PERALATAN PROSES Jumlah Unit Satuan US $ Harga/unit Total Harga Umur Penyusutan
Tangki Bahan Baku Toluene 10 unit $ 495.788,38 Rp 6.693.143.130 Rp 66.931.431.300 5 Rp 13.386.286.260
Tangki Produk Benzena 2 unit $ 1.082.973,77 Rp 14.620.145.895 Rp 29.240.291.790 5 Rp 5.848.058.358
Tangki Produk Paraxylene 5 unit $ 577.225,44 Rp 7.792.543.440 Rp 38.962.717.200 5 Rp 7.792.543.440
Reaktor 1 unit $ 462.692,38 Rp 6.246.347.130 Rp 6.246.347.130 2,5 Rp 2.498.538.852
Vaporizer 1 unit $ 105.943,09 Rp 1.430.231.715 Rp 1.430.231.715 2,5 Rp 572.092.686
Furnace 1 unit $ 3.555.721,46 Rp 48.002.239.710 Rp 48.002.239.710 2,5 Rp 19.200.895.884
Menara Destilasi 01 1 unit $ 39.556,33 Rp 534.010.455 Rp 534.010.455 5 Rp 106.802.091
Menara Destilasi 02 1 unit $ 42.737,80 Rp 576.960.300 Rp 576.960.300 5 Rp 115.392.060
Flash Drum 1 unit $ 136.061,04 Rp 49.641.549 Rp 49.641.549 5 Rp 9.928.310
Heat Exhanger 01 Shell & Tube 1 unit $ 60.341,96 Rp 50.723.768 Rp 50.723.768 2,5 Rp 20.289.507
Heat Exhanger 02 Shell & Tube 1 unit $ 54.403,21 Rp 89.500.250 Rp 89.500.250 2,5 Rp 35.800.100
Cooler -01 1 unit $ 53.660,86 Rp 89.500.250 Rp 89.500.250 5 Rp 17.900.050
Cooler -02 1 unit $ 3.817,77 Rp 51.539.895 Rp 51.539.895 5 Rp 10.307.979
Reboiler 01 1 unit $ 39.768,43 Rp 536.873.805 Rp 536.873.805 2,5 Rp 214.749.522
Reboiler 02 1 unit $ 86.854,24 Rp 1.172.532.240 Rp 1.172.532.240 2,5 Rp 469.012.896
kondenser 01 1 unit $ 169.678,62 Rp 2.290.661.370 Rp 2.290.661.370 5 Rp 458.132.274
kondenser 02 1 unit $ 133.940,06 Rp 1.808.190.810 Rp 1.808.190.810 5 Rp 361.638.162
Accumulator 01 1 unit $ 5.408,51 Rp 73.014.885 Rp 73.014.885 5 Rp 14.602.977
Accumulator 02 1 unit $ 14.316,63 Rp 193.274.505 Rp 193.274.505 5 Rp 38.654.901
Kristalizer 1 unit $ 21.527,97 Rp 290.627.595 Rp 290.627.595 5 Rp 58.125.519
Centrifuse 1 unit $ 46.025,32 Rp 621.341.820 Rp 621.341.820 5 Rp 124.268.364
Melter 1 unit $ 31.602,64 Rp 806.322.067 Rp 806.322.067 5 Rp 161.264.413
Pompa 01 1 unit $ 6.999,24 Rp 811.224.767 Rp 811.224.767 5 Rp 162.244.953
Pompa 02 1 unit $ 29.587,71 Rp 399.434.085 Rp 399.434.085 5 Rp 79.886.817
Pompa 03 1 unit $ 14.104,54 Rp 1.236.840.400 Rp 1.236.840.400 5 Rp 247.368.080
Pompa 04 1 unit $ 14.104,54 Rp 190.411.290 Rp 190.411.290 5 Rp 38.082.258
Pompa 05 1 unit $ 12.619,85 Rp 170.367.975 Rp 170.367.975 5 Rp 34.073.595
Pompa 06 1 unit $ 8.271,83 Rp 111.669.705 Rp 111.669.705 5 Rp 22.333.941
Kompresor 01 1 unit $ 109.230,61 Rp 1.474.613.235 Rp 1.474.613.235 2,5 Rp 589.845.294
Kompresor 02 1 unit $ 116.866,15 Rp 1.577.693.025 Rp 1.577.693.025 2,5 Rp 631.077.210
Screw Conveyor 01 1 unit $ 15.165,03 Rp 204.727.905 Rp 204.727.905 5 Rp 40.945.581
Screw Conveyor 02 1 unit $ 15.165,03 Rp 204.727.905 Rp 204.727.905 5 Rp 40.945.581
TOTAL Rp 206.429.684.701 137,5 Rp 53.402.087.916
Rp 55.218.587.916
25
2. Biaya Tenaga Kerja
Selanjutnya dilakukan perekrutan karyawan yang terdiri dari
karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Sumber dana yang digunakan
dalam proses penggajian karyawan berasal dari modal sendiri. Karyawan
tetap terbagi atas karyawan tidak langsung dan karyawan langsung.
Karyawan tidak langsung yaitu karyawan yang tidak langsung berhubungan
dengan produksi, seperti Direktur, Sekretaris dan Bendahara, dan karyawan
langsung yaitu karyawan yang langsung berhubungan dengan pelaksanaan
produksi, yaitu Supervisor Produksi, karyawan Produksi dan Tenaga
Pemasaran. Begitu pula perekrutan terhadap karyawan tidak tetap
(outsourcing) seperti supir, pesuruh, Satpam dan Tenaga Kesehatan seperti
ditunjukkan pada Tabel 2.
NO URAIAN JUMLAH SATUAN GAJI/BULAN TOTAL GAJI BULAN TOTAL GAJI 3 BULAN TOTAL GAJI/TAHUN Jenis Biaya
1 Direktur Utama 1 orang Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Rp 150.000.000 Rp 600.000.000 Fixed cost
2 Direktur Keuangan dan Administrasi 1 orang Rp 25.000.000 Rp 25.000.000 Rp 75.000.000 Rp 300.000.000 Fixed cost
3 Staff Ahli 1 orang Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 36.000.000 Rp 144.000.000 Fixed cost
4 Sekretaris 1 orang Rp 7.000.000 Rp 7.000.000 Rp 21.000.000 Rp 84.000.000 Fixed cost
5 Kepala Bagian Administrasi 1 orang Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000 Rp 120.000.000 Fixed cost
6 Kepala Bagian Umum 1 orang Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000 Rp 120.000.000 Fixed cost
7 Kepala Seksi Utilitas 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Fixed cost
8 Kepala Seksi Peralatan dan Bengkel 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 fixed cost
9 Security 20 orang Rp 3.500.000 Rp 70.000.000 Rp 210.000.000 Rp 840.000.000 Fixed cost
10 Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Fixed cost
11 Kepala Seksi Keuangan 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Fixed cost
12 Kepala Seksi Tata Usaha 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Fixed cost
13 Dokter 1 orang Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000 Rp 120.000.000 Fixed cost
14 Perawat 1 orang Rp 2.500.000 Rp 2.500.000,00 Rp 7.500.000 Rp 30.000.000 Fixed cost
15 Sopir 5 orang Rp 2.500.000 Rp 12.500.000 Rp 37.500.000 Rp 150.000.000 Fixed cost
16 Cleaning Service 9 orang Rp 2.500.000 Rp 22.500.000 Rp 67.500.000 Rp 270.000.000 Fixed cost
TOTAL Rp 3.228.000.000
NO URAIAN JUMLAH SATUAN GAJI/BULAN TOTAL GAJI BULAN TOTAL GAJI 3 BULAN TOTAL GAJI/TAHUN Jenis Biaya
14 Direktur Teknik & Produksi 1 orang Rp 25.000.000 Rp 25.000.000 Rp 75.000.000 Rp 300.000.000 Variabel cost
15 Kepala Bagian Produksi & Utilitas 1 orang Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000 Rp 120.000.000 Variabel cost
16 Kepala bagian Teknik 1 orang Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000 Rp 120.000.000 Variabel cost
17 Kepala bagian Litbang 2 orang Rp 10.000.000 Rp 20.000.000 Rp 60.000.000 Rp 240.000.000 Variabel cost
18 Kepala Bagian Pemasaran 1 orang Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 30.000.000 Rp 120.000.000 Variabel cost
19 Kepala Seksi Proses Produksi 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Variabel cost
20 Kepala Seksi Listrik & Instrumen 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Variabel cost
21 Kepala Seksi Lab & Mutu 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Variabel cost
22 Kepala Seksi Pemasaran 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Variabel cost
23 Kepala Seksi Pembelian 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Variabel cost
24 Kepala Seksi Personalia 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Variabel cost
25 kepala seksi Humas 1 orang Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 22.500.000 Rp 90.000.000 Variabel cost
26 Kepala Shiff 12 orang Rp 6.000.000 Rp 72.000.000 Rp 216.000.000 Rp 864.000.000 Variabel cost
27 Operator 55 orang Rp 5.000.000 Rp 275.000.000 Rp 825.000.000 Rp 3.300.000.000 Variabel cost
28 Karyawan Proses 32 orang Rp 5.000.000 Rp 160.000.000 Rp 480.000.000 Rp 1.920.000.000 Variabel cost
29 Karyawan Utilitas 32 orang Rp 5.000.000 Rp 160.000.000 Rp 480.000.000 Rp 1.920.000.000 Variabel cost
30 Karyawan Maintenance 16 orang Rp 5.000.000 Rp 80.000.000 Rp 240.000.000 Rp 960.000.000 Variabel cost
31 Karyawan Laboratorium 16 orang Rp 5.000.000 Rp 80.000.000 Rp 240.000.000 Rp 960.000.000 Variabel cost
TOTAL Rp 2.863.500.000 Rp 11.454.000.000
26
3. Biaya Kebutuhan Bahan Baku
Selanjutnya dilakukan pembelian bahan baku produksi. Sumber dana yang
digunakan dalam proses pembelian bahan baku utama dan penolong berasal dari
modal sendiri. Bahan baku terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku
mpenolong. Bahan baku utama dalam produksi, yaitu Toluene dan bahan baku
penolong berupa hidrogen serta bahan baku penolong lainnya seperti ditunjukkan
pada tabel 3.
Tabel 3. Biaya Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong
No Uraian Jumlah Unit/Satuan Harga/satuan ($) Harga/Satuan Total Biaya/Bulan biaya / 3 bulan Total Biaya/Tahun Pembiayaan
1. Toluene 55.053.938 kg 1,95 Rp 26.325 Rp 43.478.847.535.500,00 Rp 130.436.542.606.500,00 Rp 521.746.170.426.000,00 variabel cost
Hidrogen 1.795.759 kg 0,83 Rp 11.205 Rp 603.644.387.850,00 Rp 1.810.933.163.550,00 Rp 7.243.732.654.200,00 variabel cost
TOTAL 56849697 kg $ 2,78 Rp 37.530 Rp 44.082.491.923.350,00 Rp 132.247.475.770.050,00 Rp 528.989.903.080.200,00
KATALIS
2 Katalis H-ZSM5 12.852 kg $ 16,14 Rp 217.890,00 Rp 84.009.668.400 Rp 252.029.005.200 Rp 1.008.116.020.800,00 Fixed Cost
TOTAL 12.852,00 Rp 16,14 Rp 217.890 Rp 84.009.668.400 Rp 1.008.116.020.800,00
Total Rp 2.062.962.168.750,00 Rp 8.251.848.675.000,00
4. Biaya Lain-Lain
Selanjutnya dilakukan pembelian biaya lain-lain. Sumber dana yang
digunakan dalam proses pembelian biaya lain-lain berasal dari modal sendiri.
seperti bahan baku pendukung utilitas, yaitu gas, listrik, dan air, serta bahan baku
pendukung produksi lainnya, seperti ditunjukkan pada tabel 4.
5. Biaya Produksi
Data-data tersebut di atas selanjutnya dikelompokkan ke dalam biaya
tetap (fixed cost) dan biaya berubah (variabel cost) yaitu jenis biaya yang
27
dapat dan tidak mempengaruhi kelangsungan produksi secara keseluruhan,
seperti ditunjukkan pada pada tabel 5.
Menurut Giatman (2007) bahwa beberapa jenis biaya bervariasi
langsung dengan perubahan volume produksi, sedangkan biaya lainnya relatif
tidak berubah terhadap jumlah produksi. Pembagian biaya produksi menjadi
biaya tetap dan biaya variabel dilakukan pula oleh BI (2010) bertujuan untuk
memudahkan dalam proses perhitungan biaya operasional per bulan dan per
tahun produksi.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka biaya produksi dan non
produksi yang berasal dari biaya tenaga kerja (tabel 2), biaya bahan baku
(tabel 3) dan biaya lain-lain (tabel 4) selanjutnya dikelompokkan menjadi
biaya tetap dan variabel seperti ditunjukkan pada Tabel 5 .
Tabel 5. Biaya Produksi PerTahun
FIXED COST(FC)
No Jenis Total harga
1 Karyawan Tetap Rp 3.228.000.000
2 Supervisi Rp 3.402.000.000
3 overhead Rp 323.812.000.000
4 Asuransi Rp 160.675.575.154
total Rp 491.117.575.154
VARIABEL COST
No Jenis Total harga
1 Karyawan Tidak Tetap Rp 11.454.000.000
2 Perawatan Rp 211.847.084.922
3 Bahan Bakar Rp 187.918.632.558
4 Plant Supllies Rp 31.777.062.738
5 Royalty & Paten Rp 207.358.596.771
6 listrik Rp 11.195.247.906
7 Pengolahan Air Umpan Rp 70.320.939.252
TOTAL Rp 731.871.564.147
28
BAB III
ANALISA KELAYAKAN PRODUKSI
1. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dari 300.000 ton/tahun toluene dihasilkan
paraxylene dengan rentang waktu 2018 - 2028 sebanyak 338395896.5
ton/tahun.
2. Harga Pokok Produksi
Menurut BI (2010) bahwa harga pokok produksi ditetapkan
berdasarkan perbandingan antara biaya produksi (fixed cost + variable cost)
dan kapasitas produksi, sehingga diperoleh hasil berikut:
Biaya produksi
𝐻𝑃𝑃 =
Kapasitas produksi
4,853,808,445,335
=
338395896.5
= 𝑅𝑝 14,373.13
29
Dari hasil perhitungan, harga Paraxylene sebesar Rp 17,966.41 per tahun,
dengan total penjualan pertahunnya sebesar Rp 6,079,760,556,669 Biaya
Variabel/Unit
Biaya variabel
Variabel =
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
2,925,252,358,912
=
338395896.5
= Rp 8,644.47 per ton
𝑓𝑖𝑥𝑒𝑑 𝑐𝑜𝑠𝑡
BEP (jumlah) =
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡
− 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑅𝑝 1,938,556,086.423
=
Rp 17,966.41 − 𝑅𝑝 8,644.47
= Rp 207956164
30
Gambar I. Grafik BEP
G. GRAFIK BEP
Laba/Untung : Rp 1,215,952,111,334
Harga Penjualan : Rp 6,079,760,556,669
Biaya Produksi : Rp 4,863,808,445,335
31
BAB IV
ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL
𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 4,271,924,033,782.00
a. Pokok pinjaman = = 𝑅𝑝
𝑁 10
= Rp 427,192,403,378.20
b. Suku bunga 10% = sisa × suku bunga
= Rp 4,271,924,033,782.00 × 0,162745 (10%)
= Rp 695,234,276,877.85
32
c. Jumlah = sisa + suku bunga
= Rp 4,271,924,033,782.00 + Rp 695,234,276,877.85
= Rp 4,967,158,310,659.85
d. Angsuran = pokok pinjaman + bunga bank
= Rp 427,192,403,378.20 + Rp 695,234,276,877.85
= Rp 1,122,426,680,256.05
e. Sisa = jumlah – angsuran
= Rp4,967,158,310,659.85 - Rp1,122,426,680,256.05
= Rp 3,844,731,630,403.80
33
1. Laba Kotor = Hasil Penjualan - Total Biaya Produksi
Rp 6,079,760,556,668.75 Rp 4,863,808,445,335.00
Rp 1,215,952,111,333.75
2. Laba Bersih = Laba Kotor - (laba kotor * PPH 10%)
Rp 1,215,952,111,333.75 Rp 121,595,211,133.38
Rp 1,094,356,900,200.37
3. Cash Flow = Laba Bersih - bunga bank (10%)
Rp 1,094,356,900,200.37 Rp 695,234,276,877.85
Rp 399,122,623,322.52
34
5. Proyeksi Pay Back Period
Menurut Kuswadi (2007) bahwa payback period (PBP) sering juga
disebut pay out time (POT) atau masa pulang (kembalinya) modal, adalah
jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal
yang ditanam. Resiko yang didapat semakin kecil jika modal semakin cepat
kembali.Jadi metode ini menilai proyek penanaman modal atas dasar
kecepatan kembalinya modal yang ditanam pada proyek. Perhitungan
pengembalian modal didasarkan atas laba bersih ditambah penyusutan = net
cash flow.
Diketahui:
n 8
a. Investasi awal Rp 4,271,924,033,782.00
b. Flow cast ke 7 Rp 5,299,213,651,349.79
c. Flow cast ke 8 Rp 6,265,412,830,536.71
PBC 6.936772417
6 Tahun 11 bulan
𝑎−𝑏
𝑃𝐵𝑃 = 𝑛 + 𝑥 1
𝑐−𝑏
Rp 𝟒,𝟐𝟕𝟏,𝟗𝟐𝟒,𝟎𝟑𝟑,𝟕𝟖𝟐.𝟎𝟎 − Rp 𝟓,𝟐𝟗𝟗,𝟐𝟏𝟑,𝟔𝟓𝟏,𝟑𝟒𝟗.𝟕𝟗
𝑃𝐵𝑃 = 9 + 𝑥 1
Rp 𝟔,𝟐𝟔𝟓,𝟒𝟏𝟐,𝟖𝟑𝟎,𝟓𝟑𝟔.𝟕𝟏−Rp 𝟓,𝟐𝟗𝟗,𝟐𝟏𝟑,𝟔𝟓𝟏,𝟑𝟒𝟗.𝟕𝟗
= 6.936772417
6 Tahun 11 bulan
35
Faktor risiko dipengaruhi faktor risiko dari usaha, tingkat persaingan
usaha sejenis dan manajemen style dari pimpinan perusahaan.Berdasarkan
hal itu, nilai MARR biasanya ditetapkan secara subjektif dengan
memperhatikan faktor-faktor di atas.
Nilai IRR dapat pula dihitung berdasarkan estimasi cash flow investasi.
Diketahui:
Inflasi(F) = 4,44%
Investasi (I) = Rp 4,271,924,033,782.00
36
investasi proyek (total net cash flow setelah di-present-value-kan (nilai
sekarang netto), jumlahnya sama dengan biaya investasi.
Bunga 4% :
NPV1 = - I + AB (P/A, 4%) – AC (P/A, 4%) = Rp 5,590,537,082,226.46
Bunga 29% :
NPV 2= - I + AB (P/A, 29%) – AC (P/A, 29%) = Rp (407,550,403,028.22)
NPV1
Maka IRR = I1 + x(i2 − I1) = 26%
NPV1−NPV2
Rp 5,590,537,082,226.46
= 7% + x(29% − 4%) = 27%
Rp 5,590,537,082,226.46−Rp (407,550,403,028.22)
37