Infobpjs: Kesehatan
Infobpjs: Kesehatan
Kesehatan
MEDIA INTERNAL BPJS KESEHATAN
EDISI 32 TAHUN 2016
Kenaikan Iuran
Untuk Pemantapan Pelayanan
CEO
CEO MESSAGE
message INFOBPJS
Kesehatan
BULETIN DITERBITKAN OLEH BPJS
Ada sebuah lagu yang sangat hits di tahun 80-an yang bercerita tentang kekuatan uang. Lagu yang dinyanyikan
penyanyi Nicky Astria ini diantaranya berisikan syair yang cukup menggelitik bahwa “Uang bisa bikin orang
KESEHATAN :
senang tiada kepalang, uang bisa bikin mabuk kepayang, lupa sahabat lupa kerabat lupa saudara mungkin juga Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta
lupa ingatan...“. Begitu besar kekuatan uang, sehingga dalam lagu ini juga dikatakan bahwa semua orang di dunia Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940
“
membahas tentang uang dan selalu mencari cara yang cepat untuk mendapatkan uang.
Dalam satu kisah lain bahkan diceritakan bagaimana seorang anak kecil menangis karena kehilangan uang
PENGARAH
10 ribu-nya. Sang paman yang mendengar tangis si anak datang menghampiri dan bertanya, “Kenapa kamu Fachmi Idris
menangis?”. “Uangku hilang Rp10.000,” jawab si anak tadi. Paman pun menjawab, “Sudah jangan menangis, ini
Paman ganti Rp 10.000 untuk kamu.” Si anak pun menerima uang tersebut, Namun ternyata si anak tetap saja PENANGGUNG JAWAB
menangis. Bertanya lagi si paman, “Kenapa kamu masih menangis, kan sudah diganti uang Rp 10.000 yang
hilang?". Si anak pun menjawab sambil masih terus menangis, “Kalo tadi tidak hilang, kan uangku sekarang jadi
Bayu Wahyudi
MEMAKNAI
NILAI UANG
“ Rp 20.000”
Begitu tinggi persepsi orang tentang makna uang. Bahkan ada yang bilang “uang dapat membeli kebahagiaan”.
Pernyataan ini memang ada benarnya. Jika ada uang, kita bisa dengan mudah membeli makanan, pakaian,
tempat tinggal bahkan membeli kesenangan. Uang juga yang bisa mengantarkan kita ke seluruh pelosok dunia,
merasakan barang mewah dan memiliki berbagai fasiltas dan pelayan pribadi yang siap membantu kapan
saja. Bagitu juga dengan penjaja makanan atau pengasong koran di pinggir jalan. Karena untuk mendapatkan
PIMPINAN UMUM
Ikhsan
PIMPIMAN REDAKSI
Irfan Humaidi
uang Rp 10.000 saja tidak mudah, maka makna memiliki uang akan memudahkan kehidupan sangat diyakini
kebenarannya oleh mereka. Jika ada uang, penjaja makanan kemungkinan besar akan memilih membuat
restoran saja dan pengasong koran boleh jadi lebih memilih memiliki percetakan besar.
SEKRETARIS
Rini Rahmitasari
Masalahnya adalah, berapa jumlah uang yang dianggap cukup sehingga seorang manusia dapat memiliki
kebahagiaan karena uang. Jawabnya, tergantung kembali kepada persepsi manusia akan nilai uang itu sendiri. SEKRETARIAT
Banyak kita dengar bahwa uang Rp 100.000 terasa besar jika disedekahkan di dalam masjid, namun sangat kecil
jika dibawa ke mall. Uang Rp 1.000 terasa kecil di kantong, tapi sangat berarti bagi Pak Ogah di perempatan
Ni Kadek M.Devi
jalan. Bagi seorang istri dengan 3 anak, uang Rp 1 juta terasa berat untuk bisa tuntas membiayai hidup satu Eko Yulianto
bulan, sementara bagi anak SD yang hidup lengkap bersama ayah bundanya, uang sebesar itu ibarat harta karun Paramita Suciani
yang bahkan sangat sulit untuk dihitung dan jika harus dihabiskan, sangat membingungkan akan digunakan
untuk membeli barang apa saja.
REDAKTUR
Begitu pula kejadiannya dengan biaya kesehatan. Ketika sakit dan membayar sendiri seluruh biaya kesehatan, Elsa Novelia
ongkos dokter sebanyak Rp 200.000 terasa sangat berat. Apalagi jika harus dirawat 3 hari dengan total biaya Rp Ari Dwi Aryani
5 juta rupiah. Rasanya sesak sekali di dada. Namun ketika yang menanggung biaya rumah sakit adalah asuransi, Asyraf Mursalina
maka makna tanggungan Rp 5 juta tadi terasa kecil, apalagi kalau dihitung-hitung setiap bulan sudah setor iuran
Rp 80.000/orang atau Rp 320.000/keluarga. “Ah itu mah biasa, wajar, setiap bulan kan kita sudah bayar.”.
Budi Setiawan
Dwi Surini
Padahal jika mau dihitung dan diperhitungkan 1 peserta dengan tindakan operasi jantung yang berbiaya minimal Tati Haryati Denawati
Rp 150 juta rupiah, dimana keluarga tadi meng-iur Rp 320.000/bulan, maka jika pembayaran operasi itu harus Angga Firdauzie
dicicil dengan sejumlah iuran yang sama per bulan, orang tersebut harus membayar selama 469 bulan atau 39
tahun lebih, dengan catatan setelah itu ia dan 3 anggota keluarga lainnya tidak boleh sakit selama periode 39
Juliana Ramdhani
tahun itu. Diah Ismawardani
Jadi kembali kepada persepsi uang tadi, manusia ternyata selalu memiliki ambivalensi (sikap mendua) terhadap DISTRIBUSI & PERCETAKAN
makna uang. Jika uang itu datang kepadanya akan terasa kecil, sebaliknya jika uang itu pergi darinya akan
terasa sangat besar. Bahkan seperti anak kecil tadi, kehilangan uang adalah aib kesedihan terbesar yang sangat
Fauzirman
menyakitkan, meski besaran uang yang hilang sudah digantikan. Anton Tri Wibowo
Akmad Tasyrifan
Memang sudah menjadi kodrat manusia untuk cinta harta, sebagaimana dalam surah Ali Imran–14 disebutkan, Arsyad
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Ranggi Larrisa
Itulah kesenangan hidup di dunia...”. Namun sebagai manusia, adalah kewajiban kita juga untuk saling ingat
mengingatkan. Ketika harta kita infak-kan atau sedekahkan untuk kebaikan, maka akan mengalir pula kebaikan
DAFTAR ISI
lain bagi diri kita. Memang meng-iur biaya kesehatan bukanlah hal ringan di tengah himpitan ekonomi saat ini,
sementara kita sendiri jarang atau bahkan tidak pernah memakai kartu sehat itu. Namun inilah sesungguhnya
yang harus kita syukuri, bahwa Tuhan selalu menganugerahi kesehatan bagi kita dan keluarga. Dan jika saja kita
niatkan iuran setap bulan sebagai ibadah, Insya Allah ini adalah salah satu cara bersedekah, yaitu membantu
membiayai pengobatan orang lain yang lebih membutuhkan. Pikirkanlah saja pahala yang kembali, karena
tadi manusia lebih senang menghitung yang ia dapatkan daripada yang ia keluarkan. Sebagaimana janji Allah
SWT, setiap nafkah di jalan Allah adalah dengan serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
dimana pada tiap-tiap bulir berisi seratus biji karena Allah SWT melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang
TESTIMONI 7
RS. Anna Medika
Dia kehendaki (Al-Baqoroh-261). Semoga kita semua menjadi orang-orang yang dikendaki-Nya, yang pandai Bekasi-Jadi Provider
bersyukur dan pandai memaknai uang yang kita miliki. JKN bikin RS ini Lebih
Untung
Direktur Utama
Fachmi Idris Peningkatan pendapatan dan
jumlah pasien RS Anna Medika
SALAM REDAKSI
merupakan hasil dari strategi
yang digunakan RS sebelum
menghadapi JKN
Seiring dengan penerbitan Info BPJS Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dan tanggapan
Sehat - Penting Deteksi Dini Untuk
Mencegah Komplikasi Diabetes Melitus 10
atas terbitnya media ini. Kami pun terus berupaya dalam memberikan informasi yang baik, akurat dan diharapkan kehadiran
media ini dapat menjadi jembatan informasi yang efektif bagi BPJS Kesehatan dan stakeholder-stakeholder-nya. Selamat Kilas & Peristiwa - Buka Layanan Satu
beraktivitas. Pintu, Kini Badan Usaha Baru Bisa Urus 11
Izin Dokumen Dan Daftar BPJS Kesehatan
Sekaligus
3
FOKUS
H
arapan penundaan itu dikemukakan oleh Prayitno
yang ditemui saat berobat di Rumah Sakit Khusus
Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, awal
Kenaikan Iuran
Mei lalu.
“Yah, yang penting pelayanan lebih baik. Antri jangan Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, kenaikan
terlalu lama. Obat juga selalu tersedia,” ujar ibu satu anak iuran pada peserta PBPU/mandiri adalah sebuah contoh
ini. dari blunder kebijakan. Jika ingin menaikan iuran untuk
menambah pendapatan iuran, seyogianya dilakukan pada
Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 18Tahun kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang secara
2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden konstitusional menjadi tanggung jawab negara.
Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jaminan Kesehatan,
memang membuat polemik baru di masyarakat. Atau, lanjut Tulus, opsi lain seperti mengambil separuh dari
Musababnya, dengan perpres tersebut iuran peserta penerimaan cukai rokok bisa menjadi alternatif ketimbang
pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan peserta bukan membebankan biaya program Jaminan Kesehatan
pekerja mengalami kenaikan. Nasional (JKN) pada peserta mandiri.
Edisi 32 2016
4
FOKUS sambung Rachmat telah ditolak berbagai kalangan.
Layanan
Sementara itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan Irfan
Humaidi menambahkan, sejatinya terdapat sejumlah
jalan keluar bagi peserta yang merasa keberatan dengan
naiknya iuran. Bagi peserta kelas II dan I yang merasa
berat denganiuran yang ada, bisa mengajukan untuk
pindah ke kelas III yang tidak mengalami kenaikan.
Desakan politis memang membuat sebagian iuran Dia mencontohkan, dengan adanya kenaikan premi,
peserta mendapatkan manfaat tambahan baru, seperti
tertunda. Namun, yang menjadi pertanyaan besarnya pelayanan tubektomi KB dan pemeriksaan medis dasar
adalah, apakah kompromi ini sejatinya memang telah di UGD rumah sakit kini ditanggung BPJS Kesehatan.
mengurai persoalan besar dari masalah JKN? Peningkatan premi juga akan dipergunakan untuk
menggenjot kegiatan promotif dan preventif yang selama
Perlu diketahui bersama, wacana kenaikan iuran itu ini dirasa masih kurang.
tentu tidak begitu saja jatuh dari langit. Terus terjadinya
ketidakseimbangan rasio klaim antara pemasukan iuran Selain itu, penambahan iuran juga bisa meningkatkan
DIREKTUR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN akses ke fasilitas kesehatan, penambahan dokter,
dan pengeluaran yang terus terjadi setiap tahun, menjadi BPJS KESEHATAN 2016-2021
dasar utama diskusi kenaikan iuran. Mundiharno Widodo pembelian alat kesehatan, ketersediaan obat dan
sebagainya (lihat tabel).
Di penghujung tahun lalu, Tono Rustiano, yang kala itu Dalam dunia asuransi, idealnya memang tarif dievaluasi
menjabat sebagai Direktur Perencanaan Pengembangan setiap dua tahun. Berkenaan dengan JKN, lanjut Rachmat, Senada dengan Irfan, Direktur Operasional AXA Financial
dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan mengatakan kenaikan berkala ini juga diatur dalam undang-undang. Indonesia Faustinus Wirasadi mengatakan, kendati terasa
dalam rapat dengan DPR RI bahwa rasio klaim yang tinggi berat, kenaikan iurandi bidang kesehatan berkala sejatinya
masih akan terus terjadi. Selain bisa mengancam kelanggengan program JKN, merupakan suatu keniscayaan.
tidak adanya kenaikan iuran juga tentu bisa bermuara
Masalahnya adalah pendapatan iuran peserta lebih kecil pada penurunan kualitas layanan. Ditambahkan, sejatinya Berdasarkan survei tren kesehatan yang dirilis Towers-
dari biaya layanan kesehatan yang dikeluarkan. Hulu dari terdapat tiga pilihan berkenaan dengan penyesuian iuran. Watson Global Medical pada 2014, biaya pengobatan di
perkara ini, menurut Tono adalah tingkat iuran JKN yang Pertama adalah pengurangan manfaat pada peserta Indonesia melonjak sekitar 11%-15% per tahun. Jauh di
masih belum menggambarkan risiko sakit peserta JKN. (benefit). Opsi ini, lanjut dia, tentu tidak mungkin dilakukan. atas angka inflasi yang berada di kisaran 4%-5%. Dengan
Tingkat iuran per orang per bulan di tahun 2015 sekira Pilihan kedua adalah kenaikan iuran, baik pada peserta kata lain, pengobatan penyakit kritis dapat menelan biaya
Rp28.081 dipandang masih belum cukup untuk menjaga PBPU, PBI atau pekerja penerima upah (PPU). Usulan ini, hingga ratusan juta rupiah.
program JKN ini terus berlangsung. Menurut beberapa ahli
dan DJSN, tingkat ideal iuran per orang per bulan saat ini PERPRES NO. 12/2013 JUNCTO NO. PERPRES NO. 19/2016
MANFAAT UNTUK MASYARAKAT
adalah Rp36.000. 111/2013 (PERPRES LAMA) (PERPRES BARU)
1. Peningkatan kualitas Tarif belum dapat ditingkatkan Dapat dilakukan peningkatan dan rasionalisasi
Ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu, Direktur pelayanan kesehatan tarif, sehingga akan berdampak secara langsung
perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan periode terhadap kualitas layanan untuk masyarakat.
tahun 2016 - 2021, Mundiharno, mengatakan, kenaikan
2. Penyesuaian rasio distribusi Rasio dokter dan peserta = 1 : 5.000, Rasio dokter dan peserta = 1 : 5.000, dengan
iuran menjadikan potensi pendapatan premi naik menjadi peserta dengan FKTP namun masih ada penumpukan distribusi peserta yang lebih merata pada setiap
sekitar Rp2,19 triliun di 2016. Namun, potensi defisit pada (puskesmas, klinik pratama, peserta pada FKTP tertentu. FKTP, sehingga layanan kepada masyarakat
tahun ini akan tetap terjadi. dokter praktek perorangan) lebih baik.
3. Peningkatan akses pelayan - Jumlah FKTP (puskesmas, klinik - Jumlah FKTP (puskesmas, klinik pratama,
Pasalnya, ketimpangan rasio klaim pada tahun ini ditaksir
(jumlah fasilitas kesehatan pratama, dokter praktek dokter praktek perorangan): 36.309
akan meningkat mencapai Rp7,06 triliun, lantaran ada yang bekerjasama). perorangan): 30.707 - Jumlah FKRTL (rumah sakit dan klinik utama):
tambahan jumlah peserta. Tahun lalu, defisit mencapai - Jumlah FKRTL (rumah sakit dan 2.068
Rp5,2 triliun, tetapi untunglah, lanjut dia, mendapat klinik utama): 1.839
tambahan dana dari APBN-P.
4. Kinerja FKTP terhadap Belum diterapkan sehingga upaya Dapat diterapkan sehingga upaya promotif dan
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Dewan Jaminan pelayanan kepada promotif dan preventif belum optimal preventif berjalan optimal (a.l. jumlah peserta
masyarakat dapat dilakukan (a.l. jumlah peserta yang kontak yang kontak dengan tenaga kesehatan baik
Sosial Nasional (DJSN) Tb. Rachmat Sentika mengakui
melalui kontrak berbasis dengan tenaga kesehatan baik yang yang sakit maupun tidak sakit).
berdasarkan hitungan aktuaria, iuran yang ditetapkan pada
komitmen pelayanan. sakit maupun tidak sakit).
saat ini terlalu rendah.
INFO BPJS KESEHATAN
Edisi 32 2016
5
BINCANG
Kenaikan Iuran untuk Penyesuaian
Manfaat Program JKN-KIS
sementara JKN juga butuh biaya operasional. Untuk 2016 Nihilnya pengendalian membuka peluang subur kejadian
dan seterusnya, perhitungan saya menemukan angka utilisasi abnormal yang berujung pemborosan. Jerman
rasio klaim 98.9%. Jadi hanya ada sisa 1.1% untuk biaya yang menerapkan audit medis untuk menelisik minimal
operasional. 10% klaim DRGs yang diambil acak per tahun. Di
Indonesia, celah untuk meraih efisiensi terbuka lebar.
Dengan iuran kecil, maka kemampuan program untuk Analisis data klaim mendeteksi 76% kasus klaim INA-
mendanai layanan kesehatan terbatas. Tidak akan ada CBGs rawat jalan adalah jenis revisit, dan 15% diantaranya
celah untuk perbaikan tarif layanan, yang sebenarnya jenis re-visit karena indikasi SID dengan nilai klaim triliunan
sangat diharapkan oleh pemberi layanan kesehatan sejak rupiah. Jika ini terdeteksi oleh radar audit medis ala
awal JKN mulai dilaksanakan. Rendahnya tarif layanan bisa Jerman, BPJS Kesehatan dapat meraih efisiensi sekitar
berdampak pada kualitas layanan yang diperoleh pasien. 18% dari dana klaim rawat jalan. Selain itu, rata-rata
Pasien dengan penyakit parah langsung dirujuk, tetapi kunjungan berulang rawat jalan per pasien 4.7 kali. Ini jelas
belum tentu diterima oleh faskes lainnya. Terjadilah lempar- menggrogoti saku pasien karena setiap berkunjung tentu
lemparan pasien. Itulah fenomena yang sudah terjadi butuh biaya transportasi. Biaya kesempatan (opportunity
selama ini. Memang harus ada kebijakan yang mampu costs) pasien dan keluarga yang mendampinginya juga
mengakomodasi kemampuan program dan keinginan pasti lenyap. Penderitaan pasien semakin parah karena
semua pihak di dalamnya. dalam setiap kunjungannya mereka menemui antrian
panjang mulai dari pendaftaran, pemanfaatan layanan
Jadi, dengan kenaikan iuran yang cukup signifikan sampai pengambilan obat.
berdampak pada perbaikan kualitas layanan ?
Utilisasi abnormal juga terjadi pada pemanfaatan layanan
Iuran yang cukup juga tidak secara otomatis memperbaiki rawat inap. Angka bloody discharge yang mendorong
kualitas layanan. Layanan kesehatan itu sangat asimetrik, kejadian readmission menyedot dana JKN signifikan
GURU BESAR FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT dan kenaikkan iuran tidak berbanding lurus dengan (sekitar 4% dari dana klaim rawat inap). Terdeteksi pula
UNIVERSITAS INDONESIA perbaikan kualitas layanan. Sementara itu, dalam praktik kasus klaim yang diduga upcoding yang jika dihitung
Prof. Budi Hidayat Widodo
layanan kesehatan, dokter memiliki peran sebagai efisiensinya fantastis. Pembuktian empiris apakah dari
P
emerintah telah menetapkan kenaikan iuran peserta penasehat dan penyedia jasa, yang keduanya melekat dugaan ternyata memang betul upcoding harus dilacak
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Kartu secara alamiah dan tidak bisa dipisahkan. Ketika kontrol melalui audit medis. Disini JKN butuh regulasi untuk
Indonesia Sehat (KIS) yang tertuang di dalam lemah, kombinasi dari ciri khas asimetrik informasi memuluskan audit medis khususnya ketika auditor
Peraturan Presiden (Perpres) 28/2016 tentang Perubahan produk kesehatan dengan peran provider melahirkan mencermati rekam medis pasien.
Ketiga Atas Perpres 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan. Supplier Induced Demand (SID) yang berujung pada
kejadian utilisasi abnormal. Jadi utilisasi ini tidak murni Lalu, apa resepnya untuk meredam biaya klaim?
Kenaikkan iuran adalah salah satu cara yang ditempuh disebabkan oleh kebutuhan medis pasien, tetapi motif lain
Pemerintah untuk mengatasi mismatch atau defisit yang dari provider. Fenomena ini sudah meng-global, terbukti Besar kecilnya biaya klaim dipengaruhi oleh harga dan
dialami BPJS Kesehatan, yang diperkirakan mencapai lebih empiris di banyak negara dan umumnya menimpa pasien angka utilisasi layanan kesehatan. Ada dua resep utama
dari Rp5 triliun selama dua tahun berjalan. jaminan kesehatan. . untuk meredam biaya klaim. Pertama, menurunkan harga
layanan. Cara ini mudah dilakukan, cukup merombak harga
Namun, banyak kalangan menilai besaran iuran yang Bentuk SID sangat bervariasi, dan tergantung pola bayar yang diatur Permenkes 59/2014. Namun menurunkan
baru direvisi Pemerintah ini terlalu rendah, dan tidak apa yang digunakan. Ketika metode borongan ala DRGs harga akan berimbas pada penurunan kualitas, badai
akan signifikan memperbaiki mismatch BPJS Kesehatan. (INA-CBGs) digunakan pada jenis pelayanan rawat inap, protes dari fasilitas kesehatan, dan menjadikan JKN
Seperti apakah implikasi kenaikkan iuran terhadap program maka bentuk SID dapat berupa pemulangan dini pasien sebagai produk inferior.
maupun semua stakeholder di dalamnya? Berikut kutipan yang masih butuh perawatan (bloody discharge) dengan
hasil wawancara reporter Info BPJS Kesehatan dengan harapan pasien berobat kembali (readmission). Bloody Resep kedua adalah pengendalian utilisasi layanan
Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas discharge juga dapat terjadi akibat alokasi dana perawatan kesehatan yang abnormal. Pencetus kejadian utilisasi
Indonesia, Prof Budi Hidayat, di ruang kerjanya, Jakarta, pasien pada kasus INA-CBGs tertentu sudah habis. abnormal adalah ketidakseimbangan informasi dan peran
baru-baru ini. ganda provider. Ketika berobat, umumnya pasien tidak
Pada jenis pelayanan rawat jalan, konsekuensinya berupa tahu jenis pelayanan kesehatan apa yang dibutuhkannya.
Bagaimana pendapat Prof Budi mengenai kenaikan pemecahan terapi yang mendorong pasien kembali (revisit) Pasien menggantungkan semua terapi kepada saran
iuran ini ? berobat untuk penyakit serupa. Karenanya, kecuali di dokter yang memang lebih mengetahui kebutuhan layanan
Indonesia, metode DRGs tidak lazim digunakan pada jenis kesehatan pasiennya. Sebagai pihak pembayar, BPJS
Program JKN melibatkan banyak pelaku, mulai dari pelayanan rawat jalan. Alternatifnya adalah Ambulatory Kesehatan harus mengembangkan program pemantauan
Pemerintah, provider, peserta dan BPJS Kesehatan. Payment Classifications (APCs), yang digunakan oleh utilisasi.
Masing-masing memiliki motivasi yang berbeda, dan tidak program Medicare di Amerika, atau Discount on Charge
mudah untuk menyamakannya. Kalau Pemerintah, apalagi yang digunakan luas di banyak negara. Upaya lain untuk meredam defisit JKN dapat dilakukan
peserta, inginnya iuran kecil tetapi cukup. Padahal kalau dengan menggenjot pendapatan yang nilainya dipengaruhi
kita cermati Pemerintah sebetulnya sudah tahu kebutuhan Apakah readmisi juga menyebabkan rasio klaim oleh iuran dan peserta. Pertama adalah menaikkan iuran.
pendanaan JKN. Hitung-hitungannya sudah jelas bahwa tinggi? Sayangnya revisi iuran yang dituangkan dalam Peraturan
angka cukup ideal adalah Rp36.000 untuk kelas III PBPU Presiden 28/2016 masih berada jauh dibawah nilai ideal. Di
maupun PBI. Tetapi Pemerintah hanya sanggup membiayai Re-admisi biasanya dimaknai sebagai perilaku faskes sini tampak jelas pemerintah ragu untuk menjadikan JKN
Rp23.000 untuk PBI karena alasan membebani APBN. memulangkan pasien, lalu memintanya kembali ke rumah sebagai produk superior. Cara kedua, adalah membenahi
Di sinilah DPR teriak karena merasa tidak adil bagi sakit di hari-hari berikutnya. Biasanya untuk menagihkan tata kelola kepesertaan JKN. Selain itu, BPJS Kesehatan
PBPU. Ini ada masalah komunikasi politik yang harusnya beberapa prosedur secara terpisah yang seharusnya juga tidak hanya fokus mendorong jumlah peserta, tetapi
ditindaklanjuti dengan baik. Artinya Pemerintah sudah tahu dapat ditagihkan bersama dalam satu bentuk paket pada kelompok mana prioritas peserta harus dibidik dan
kebutuhan pendanaan BPJS Kesehatan, tapi tidak secara pelayanan. Tujuannya untuk mendapatkan nilai klaim dan memastikan mereka konsisten dalam membayar iuran.
langsung menyetujui angka Rp36.000. Pemerintah tahu keuntungan yang lebih besar pada satu episode perawatan Sistem inilah yang harus dibangun sedini mungkin.
bahwa BPJS Kesehatan masih akan mengalami defisit, pasien. Perilaku readmisi biasanya terjadi karena klaim
dan mereka sudah siap dengan dana tambahan dari APBN. yang kurang atau tidak mencukupi untuk pelayanan, dan Bagaimana dengan kenaikkan jumlah peserta?
Pemerintah juga tahu bahwa dengan iuran PBPU dan PBI sistem monitoring yang kurang memadai. Praktik ini justru
yang sekarang ini, tidak ada celah untuk memperbaiki tarif menimbulkan inefisiensi, dan yang dirugikan bukan hanya Upaya menaikkan peserta JKN tidak serta merta mampu
layanan. Padahal, kenaikkan iuran dan tarif manfaat sangat BPJS Kesehatan, tetapi juga pasien. meredam defisit. Kenaikan peserta secara proporsinal
diharapkan provider, sehingga kualitas layanan semakin tidak sebanding dengan kebutuhan biaya. Kenaikan
bagus. Sementara untuk layanan kesehatan yang bagus, Ada perubahan perilaku provider dengan adanya skema peserta harus dibarengi dengan pengendalian, rasionalisasi
sumber pendanaan adalah dari iuran. pembayaran borongan melalui paket INA CBGs. Dulu harga dan perbaikan iuran. Inovasi metode pembayaran
dengan skema fee for service, ada kecenderungan semua provider juga harus dibangun untuk menanggalkan
Secara keseluruhan, apa dampak kenaikkan iuran pelayanan kesehatan diberikan kepada pasien. Semakin kelemahan dari metode bayar yang kini digunakan dalam
terhadap program JKN ? banyak pelayanan, makin besar pula pembayarannya. JKN. Ini termasuk bagaimana mengkombinasikan metode
Setelah direformasi menjadi INA CBGs pun tidak pembayaran kapitasi dan INA-CBGs dengan skema Pay for
Tentu saja dengan besaran iuran yang sudah direvisi, menyelesaikan masalah. Memang terjadi efisiensi performance.
pendanaan JKN masih dalam posisi tidak aman. Ancaman pelayanan oleh dokter, tetapi bahaya buat status kesehatan
program JKN ini defisit masih besar. Defisit layak pasien bila layanannya di bawah standar. Jadi, berapa pun Defisit JKN butuh intervensi sistemik yang mampu
disandang sebagai penyakit kronis JKN. Angka rasio klaim kenaikkan iuran peserta bila pola layanan medisnya tidak menembak sumber masalahnya. Intervensi ini harus
INFO BPJS KESEHATAN
tahun 2014 dan 2015 selalu berada diatas 100%. Defisit dikontrol, klaim rasio tetap akan tinggi. Readmisi hanya dilakukan simultan dan melibatkan semua pelaku.
akan terus bergulir jika terapi sistemik nihil. Indikasi defisit salah satu contoh perilaku negatif yang mempengaruhi Kongkretnya adalah rasionalisasi harga, pelembagaan
JKN terungkap dari angka rasio klaim, yang dihitung rasio klaim. pengendalian, perbaikan iuran dan manajemen
dengan cara membagi jumlah biaya klaim dengan jumlah kepesertaan.
pendapatan iuran. Namun angka ini baru menggambarkan Berapa dana JKN yang bisa dihemat dari fenomena
penyerapan dana iuran untuk biaya kesehatan saja, ini?
Edisi 32 2016
6
MANFAAT
IURAN NAIK
Manfaat Untuk Peserta Kian Meningkat
Terhitung mulai 1 April 2016 berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, telah ditetapkan perubahan iuran
peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta Mandiri program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penyesuaian iuran tersebut merupakan
salah satu opsi yang dilakukan untuk menjaga keberlangsungan program
JKN. Tidak sekedar naik, penyesuaian iuran ini juga dapat meningkatkan
manfaat yang diterima peserta program JKN. Apa saja manfaat tersebut?
Dengan adanya penyesuaian iuran Untuk FKTP seperti puskesmas, klinik pratama, atau
peserta Pekerja Bukan Penerima dokter praktek perorangan, jumlahnya dari 30.707 dapat
Upah atau peserta Mandiri seperti yang tertuang dalam ditingkatkan menjadi 36.309 FKTP. Sementara untuk
K
enaikan iuran peserta Pekerja Bukan Penerima Perpres Nomor 19 Tahun 2016, terdapat peningkatan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) seperti
Upah (PBPU) atau peserta Mandiri program manfaat pelayanan kesehatan yang diterima oleh peserta rumah sakit dan klinik utama, jumlahnya juga meningkat
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi JKN. Manfaat tersebut sebelumnya tidak bisa didapatkan, dari 1.839 menjadi 2.068 FKRTL.
salah satu regulasi baru di tahun 2016 yang paling atau belum berjalan secara optimal.
banyak mendapatkan sorotan masyarakat. Banyak yang
memberikan dukungan, namun tidak sedikit pula yang tak Berikut ini peningkatan manfaat pelayanan kesehatan yang 4. Kinerja FKTP terhadap pelayanan kepada
sependapat dan meminta agar regulasi ini ditunda. diterima oleh peserta program JKN : masyarakat dapat dilakukan melalui kontrak berbasis
komitmen pelayanan
Sesuai dengan peraturan perundangan, maksimal dalam 1. Kualitas pelayanan kesehatan meningkat
kurun waktu dua tahun, iuran program JKN memang Dalam Perpres sebelumnya, hal ini belum bisa diterapkan,
perlu dievaluasi. Bayu Wahyudi selaku Direktur Hukum, Adanya penyesuaian besaran iuran peserta PBPU atau sehingga upaya promotif dan preventif yang menjadi
Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Mandiri dapat memungkinkan dilakukannya peningkatan fungsi utama FKTP belum berjalan dengan optimal, baik itu
Kesehatan mengatakan, penyesuaian iuran ini dilakukan dan rasionalisasi tarif pelayanan kesehatan yang dibayar kepada peserta JKN yang sakit maupun yang tidak sakit.
guna menjaga keberlanjutan program JKN. BPJS Kesehatan kepada fasilitas kesehatan melalui Dengan diterbitkannya Perpres Nomor 19 Tahun 2016,
sistem Kapitasi dan INA-CBG's (Indonesian - Case Based upaya promotif dan preventif dapat berjalan lebih optimal.
Selain menyesuakan iuran, memang ada opsi lain yang Groups). Hal tersebut sebelumnya juga sudah banyak
bisa diambil untuk menjaga sustainability program, antara disuarakan oleh para tenaga kesehatan, namun belum bisa Adapun manfaat pelayanan promotif dan preventif yang
lain mengalokasikan dana tambahan dari APBN, atau direalisasikan. didapatkan peserta JKN meliputi pemberian pelayanan
mengurangi manfaat. Untuk opsi yang disebutkan terakhir, penyuluhan kesehatan perorangan, imunisasi rutin,
hal ini tidak dilakukan pemerintah karena manfaat yang Dengan adanya peningkatan dan rasonalisasi tarif keluarga berencana, dan juga skrining kesehatan yang
sudah ada, misalnya cuci darah untuk pasien gagal ginjal, pelayanan kesehatan yang dibayar BPJS Kesehatan, pada diberikan secara selektif untuk mendeteksi risiko penyakit
tidak mungkin dikurangi. akhirnya hal ini akan berdampak secara langsung pada dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit
kualitas pelayanan kesehatan yang kian meningkat. tertentu. Contohnya pemeriksaan pap smear untuk
Dalam Perpres Nomor 19 Tahun 2016, telah ditetapkan mendeteksi ancaman kanker serviks.
perubahan iuran bagi peserta PBPU atau peserta Mandiri, 2. Penyesuaian rasio distribusi peserta dengan Fasilitas
di mana untuk kelas II dari Rp42.500 menjadi Rp51.000, Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas, 5. Manfaat pelayanan kesehatan ditambah
kemudian untuk kelas I dari Rp59.500 menjadi Rp80.000. klinik pratama, hingga dokter praktek perorangan.
Adapun besaran iuran peserta Penerima Bantuan Iuran Adanya penyesuaian iuran juga memungkinkan
(PBI) juga telah ditingkatkan menjadi Rp23.000 dari Salah satu permasalah yang dihadapi peserta program dilakukannya penambahan manfaat pelayanan kesehatan
sebelumnya Rp19.225. Besaran iuran PBI tersebut sudah JKN bukan hanya tentang antrean panjang di rumah untuk peserta JKN. Dengan adanya Perpres baru tersebut,
berlaku lebih dahulu sejak 1 Januari 2016. sakit, tetapi juga adanya penumpukan peserta pada FKTP manfaat pelayanan kesehatan yang kini diterima sudah
tertentu. Adanya Perpres baru tersebut memungkinkana mencakup pelayanan Keluarga Berencana seperti
Khusus untuk besaran iuran peserta kelas III, Presiden dilakukannya penyesuaian rasio distribusi peserta di FKTP. tubektomi interval.
telah menetapkan kebijakan terbaru melalui Peraturan
Presiden Nomor 28 Tahun 2016, di mana iuran peserta Adapun rasio dokter dibandingkan peserta adalah 1:5.000 Tubektomi adalah memotong atau menutup saluran indung
mandiri kelas III tidak berubah, yaitu tetap Rp25.500. dengan distribusi peserta yang lebih merata. Penyesuaian telur (tuba falopi), sehingga sel telur tidak bisa memasuki
Angka ini memang jauh di bawah bottom line yang rasio distribusi peserta dengan FKTP ini akan membuat rahim untuk dibuahi. Kontrasepsi jangka panjang ini
direkomendasikan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), layanan kesehatan yang diberikan kepada peserta JKN dianggap paling efektif untuk menghindari kehamilan.
INFO BPJS KESEHATAN
yaitu sebesar Rp36.000 untuk kelas III. Karenanya, jika menjadi lebih baik. Tidak terjadi lagi penumpukan peserta
penyesuaian iuran ini tidak cukup kuat membantu menjaga pada FKTP tertentu. Selain pelayanan tubektomi interval, tambahan manfaat
keberlangsungan program JKN, sudah ada opsi ketiga pelayanan kesehatan lainnya yang diterima peserta JKN
yang disiapkan, yaitu mengalokasikan dana tambahan 3. Akses ke pelayan kesehatan meningkat adalah pemeriksaan medis dasar di UGD rumah sakit.
dari APBN sebagai wujud keberpihakan pemerintah untuk Dua layanan tersebut sebelumnya belum tercakup dalam
melanjutkan keberlangsungan program. Melalui penyesuaian besaran iuran peserta PBPU skema pembiayaan program JKN.
Edisi 32 2016
7
TESTIMONI
P
Peningkatan jumlah pasien itu terlihat dari pelayanan yang pelayanan yang diberikan juga lebih besar.
rogram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
diselenggarakan BPJS Kesehatan sudah berjalan dilakukan. Misalnya, sebelum jadi provider JKN jumlah
pasien yang dilayani di UGD sekitar 500 orang per bulan, Strategi yang digunakan itu cukup berhasil. Terbukti
hampir tiga tahun. Selain jumlah peserta yang
terdiri dari 450 pasien umum dan 50 pasien peserta JPK. selain keuntungan dan jumlah pasien yang meningkat,
meningkat, fasilitas kesehatan (faskes) yang jadi provider
Setelah bermitra dengan BPJS Kesehatan jumlah pasien para pegawai di RS Anna Medika Bekasi tidak ada yang
JKN juga bertambah. Artinya, program JKN sangat
yang mendapat pelayanan di UGD naik jadi 3 ribu pasien mengeluh. Sebab, dengan jam kerja yang sama sebelum
dibutuhkan masyarakat. Namun, ada pihak yang masih
per bulan. menjadi provider JKN, tapi pendapatan yang diperoleh saat
melihat JKN dengan cara pandang berbeda. Misalnya,
ini meningkat signifikan. “Hasil akhirnya kan berapa banyak
menilai tarif JKN sangat rendah sehingga merugikan
Jumlah pasien rawat jalan juga meningkat dari 3.800 nominal yang kita bawa pulang. Kalau dulu untungnya bisa
faskes. Mungkin saja pandangan itu benar, atau bisa jadi
pasien menjadi 14.000 pasien sebulan. Tindakan operasi Rp1 juta tapi yang ditangani hanya 5 pasien, sekarang
salah. Nyatanya, saat ini semakin banyak faskes yang
tadinya hanya 70 pasien sekarang lebih dari 400 pasien untungnya Rp 500 ribu tapi bisa menangani 20 pasien,”
berminat jadi provider JKN.
sebulan. “Jumlah pasien kami naik sampai 500 persen papar Slamet.
JKN punya daya tarik bagi faskes yang mampu melihat atau 5 kali lipat, itulah yang ikut mendongkrak pendapatan
kami sehingga menjadi besar,” imbuh Slamet. Slamet menekankan agar tidak perlu khawatir dengan
peluang. Salah satunya RS Anna Medika di Bekasi.
jasa pelayanan yang diperoleh dari tarif INA-CBGs. Sebab,
Sebelum menjadi provider JKN, RS tipe C itu melayani
Kenaikan jumlah peserta itu perlu diimbangi dengan tidak semua paket yang tercantum dalam INA-CBGs
masyarakat umum dan peserta program Jaminan
pegawai yang bekerja di RS seperti administrasi, dokter negatif. Faskes bisa mengelola agar paket INA-CBGs
Pemeliharaan Kesehatan (JPK) yang diselenggarakan PT
dan perawat. Sebelum melayani peserta JKN, jumlah yang memberi keuntungan bisa menutup paket lain yang
Jamsostek. Ketika JPK beralih jadi JKN, RS Anna Medika
seluruh tenaga kerja yang bekerja di RS Anna Medika negatif. Itu terbukti dari jumlah dokter spesialis penyakit
ikut menjadi provider JKN.
ka si
Direktur RS Anna Medika, Slamet Effendy, mengakui
ik a B e
tarif yang tercantum dalam paket INA-CBGs lebih rendah
M ed
dari tarif rata-rata RS swasta. Misalnya, tarif perawatan
RS Ann a
di ICU di RS swasta Rp80 jt, tapi paket INA-CBGs hanya
membayar Rp 20 juta. Tapi tidak seluruhnya begitu, ada
RS
juga paket INA-CBGs yang lebih tinggi dari tarif RS. Oleh
J KN Bikin
karenanya ia menyarankan kepada semua pihak agar
Jadi Provider
melihat tarif tidak secara parsial tapi keseluruhan. Paling
penting itu hasil akhirnya, berapa yang diterima RS apakah
menguntungkan atau merugikan.
Soal pembayaran tagihan klaim oleh BPJS Kesehatan “Lewat strategi itu maka hal positif atau negatif dalam
kepada RS, Slamet mengatakan selalu tepat waktu. melayani peserta JKN kami menanggungnya secara
Setelah dokumen diverifikasi dan dinyatakan lengkap, bersama (tanggung renteng). Ini amanat
beberapa hari kemudian BPJS Kesehatan langsung UU, kita harus saling bekerjasama
membayar sesuai tagihan. Namun, salah satu kendalanya untuk menjalankannya,” tukas
di soal jangka waktu verifikasi berkas. Ia berharap ke depan Slamet.
ada batas waktu yang jelas terkait proses verifikasi, namun
tentu saja perbaikan ini tidak saja dari BPJS Kesehatan Selain menyamakan semua
namun ada proses di internal RS juga yang perlu di jasa pelayanan jadi kelas 3,
tingkatkan. strategi lain yang digunakan
yaitu sharing benefit resiko.
Misalnya, tarif RS terhadap
Jumlah Pasien dan Pegawai Meningkat suatu tindakan biayanya Rp
5 juta, tapi paket INA-CBGs
Sejak menjadi provider JKN, jumlah pasien yang hanya membayar Rp 4jt. Maka
INFO BPJS KESEHATAN
Di fasilitas kesehatan tingkat lanjut, sebagian dokter sangat mendukung program JKN-
KIS, seperti dr Nirwan Satria, SpAn. Ahli anastesi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sarolangun, Jambi ini mengatakan, adanya program JKN justru mengubah yang tak pasti
menjadi pasti.
Artinya, dulu sebelum ada JKN banyak pasien tidak mampu harus ditangani oleh rumah
sakit, tetapi siapa yang akan membiayai perawatannya tidak pasti dan sering rumah sakit
yang menanggung. Ketika ada JKN, peserta JKN memberi kepastian soal biaya, karena
BPJS Kesehatan akan membayar biaya pesertanya. Sehingga bagi dokter dan rumah sakit
tidak perlu khawatir soal pembiayaan.
Menurut Nirwan, tak ada asuransi mana pun yang bisa menyaingi BPJS Kesehatan. Dengan premi
murah dan terjangkau semua jenis penyakit dijamin pembiyaannya, dan saat mendaftar BPJS
Kesehatan tidak mempertimbangkan apakah calon peserta itu sehat atau sakit, dan berapa
usianya.
Soal kepuasan materi yang diperoleh dari jasa medik, Nirwan selalu mensyukurinya.
Sebagai dokter bisa menerima berapa pun bagian yang diatur oleh pihak rumah sakit,
karena untuk menetapkan jasa tenaga kesehatan pihak menajamen rumah sakit tidak
melakukannya sendiri, tetapi melalui rapat bersama antara lain dengan komite medik dan
kepala ruangan. Jadi, pola pembagiannya sudah diatur secara adil dan arahan besarannya
sudah ada dari pusat (Kementerian Kesehatan – red)
S
elama program JKN bergulir, berbagai kalangan lebih memperhatikan soal pelayanan
RSUD Sarolangun sebagai rumah sakit tipe C dan sudah berbentuk BLUD (Badan Layanan
yang diberikan kepada peserta JKN serta meminta dokter dan tenaga medis lainnya
Umum Daerah), jasa pelayanan rumah sakit tidak boleh lebih dari 44 persen. Jasa itu
memberikan pelayanan yang terbaik. Sementara dokter dan tenaga kesehatan
dibagi oleh pihak rumah sakit untuk bagian manajemen dan komponen yang mendukung
lainnya merasa kurang diperhatikan soal tarif jasa yang kurang memadai. Bahkan ada yang
pelayanan, termasuk satpam (tenaga security) dan cleaning service.
mengatakan “Kok dokter dibayar Rp2.000 per-pasien, sama atau bahkan lebih rendah dari
ongkos parkir”. Benarkan demikian?
Menurut Nirwan, pendapatan jasa medis sejak adanya program JKN justru meningkat
3 hingga 5 kali lipat jika dibandingkan sebelumnya. mungkin ini terlalu bombastis. Kunci
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 59 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
dari semua ini adalah komitmen dari manajemen dan kepedulian terhadap teman sejawat
dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, mekanisme pembayaran terhadap
kaitannya dengan pengisian status pasien karena hal ini akan berpengaruh terhadap klaim
fasilitas kesehatan seperti klinik pratama, dokter praktik perorangan, Puskesmas adalah
pelayanan kesehatan yang diajukan oleh RS
dengan sistem kapitasi. Sistem kapitasi adalah sistem pembayaran dalam program JKN-KIS
kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) berdasaran jumlah peserta yang terdaftar
di FKTP tersebut.
Angka kapitasi adalah angka kapitasi perjiwa perbulan yang dibayarkan BPJS Kesehatan
kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Untuk Puskesmas kapitasinya antara
Rp3.000 hingga Rp6.000, besarannya tergantung jumlah sumber daya manusia (SDM),
kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen pelayanan.
Sedangkan kapitasi untuk klinik pratama atau dokter praktik perorangan kapitasinya antara
Rp8.000 hingga Rp10.000
Soal keluhan rendahnya jasa dokter, ditanggapi santai oleh dokter di Klinik Griya Melati
Diagnostik (GMD) Malang, Jawa Timur. Dr Shinta Dr Shinta Dwi Puspitasari mengaku enjoy
menjadi dokter yang melayani peserta JKN-KIS. Sebagai penanggungjawab Klinik GMD,
dr Shinta bersama General Manager GMD, Asri Anggun, terus mengambangkan inovasi
pelayanan. Dengan sentuhan manusiawi, peserta yang terdaftar di Klinik GMD mencapai
27.000 peserta.
Agar semua berjalan lancar, pemberi jasa bahagia, pelayanan menjadi bagus, dan peserta
Jumlah itu dianggap sudah maksimal, namun masih saja ada peserta yang ingin menjadi
atau pasien merasa senang, maka semua pihak harus terlibat di dalam memberikan
peserta di Klinik GMD. Tetapi BPJS Kesehatan sudah membatasi hanya 27.000 peserta saja.
pelayanan kesehatan kepada Peserta BPJS Kesehatan. Transparansi manajemen RS di
Bisa dibayangkan, jika kapitasinya Rp10.000 perjiwa maka setiap bulan mendapat kapitasi
dalam mengelola keuangan terkait pembagian jasa medis juga merupakan kunci sukses di
sekitar Rp270.000.000. Dana ini dimanfaatkan untuk membayar jasa dokter, dokter gigi,
dalam mengimplementasikan program JKN di RS. Kalau ada kekurangan itulah yang harus
perawat, bidan, cleaning service, dan operasional klinik.
kita selesaikan bersama, sehingga program ini bisa berjalan dengan baik.
Klnik ini disenangani masyarakat karena tidak pernah menolak pasien yang datang meskipun
Pihak rumah sakit juga tidak merugi karena sudah ada standar pelayanan yang disyaratkan
tidak masuk dalam daftar kapitasinya. Namun, hanya hari itu saja dilayani, selanjutnya
oleh BPJS Kesehatan. Pendapatan rumah sakit juga bisa diperkirakan bahkan dibayar
disarankan agar berobat di klinik sesuai yang tertera di Kartu BPJS Kesehatan atau sekarang
sebagian di depan oleh BPJS Kesehatan. Dulu, kata dia, pihak rumah sakit sering
KIS (Kartu Indonesia Sehat)
menunggu anggaran untuk beli obat, dan kadang-kadang anggaran tidak cukup karena dana
Pemda terbatas.
INFO BPJS KESEHATAN
Klinik pratama yang berlokasi di depan Rumah Sakit Saeful Anwar ini melayani pasien
sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Untuk memenuhi persyaratan kinerja dari
Oleh karenanya, adanya program JKN-KIS yang bertujuan menyehatkan rakyat Indonesia ini,
BPJS Kesehatan yang mewajibkan pelayanan 24 jam, pihaknya menggantinya dengan ,
seharusnya terus dikawal bersama agar semua pihak merasakan manfaatnya dan sejahtera.
membuka pelayanan pada hari Minggu. Alasannya, uji coba buka 24 jam selama enam bulan
Sejumlah kalangan dokter menyatakan memberi dukungan dan akan mengawal program
tidak efektif karena tidak ada pasien. Sedangkan pada hari Minggu ternyata banyak yang
JKN-KIS. Kritik membangun tentu diharapkan untuk memperbaiki sistem kesehatan
membutuhkan.
nasional.
Edisi 32 2016
9
INSPIRASI
Pemegang Tiga Polis Merasa Tenang Punya KIS
Vony Veronika
H
adirnya program jaminan kesehatan nasional (JKN) dirinya belum pernah menggunakannya. Selama ini dia
yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara hanya menggunakan asuransi kesehatan swastanya
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memang untuk pengobatan penyakit-penyakit ringan yang bisa
membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat di disembuhkan dalam waktu tiga hari hingga seminggu.
Indonesia. Sebelum program ini digulirkan, sebagian besar
rakyat Indonesia belum memiliki jaminan kesehatan. Baru Lulusan Universitas Tarumanegara Jurusan Ekonomi ini
segelintir saja masyarakat Indonesia yang mampu dan sering memotivasi teman-teman dan kerabat dekatnya
sadar untuk memiliki asuransi kesehatan. agar segera mendaftarkan diri ke BPJS Kesehatan. Dia
menyakinkan bahwa tidak tahu nasib kesehatan seseorang
Setelah program JKN ini berjalan selama dua tahun, dan banyak yang tiba-tiba sakit dan membutuhkan
masih banyak orang yang belum memahami manfaat pengobatan seumur hidupnya.
menjadi peserta JKN. Sehingga sebagian masyarakat
masih enggan untuk mendaftarkan diri agar mendapatkan Ketika ada temannya yang sakit, dia selalu bertanya
perlindungan kesehatan. apakah sudah punya kartu JKN. Ada juga temannya yang
divonis kanker, tetapi belum menjadi peserta JKN. Dia pun Secara hitung-hitungan, meskipun membayar kelas satu
Berbeda dengan kondisi di atas, Vony Veronika, 33, warga menyarankan agar segera mendaftarkan diri pada program sebesar Rp80.000, peserta JKN tidak ada ruginya. Dengan
Jakarta, adalah salah satu diantara masyarakat yang sangat JKN melalui BPJS Kesehatan. membayar setahun Rp960.000 tetapi kalau sakit berat
paham tentang asuransi dan percaya akan manfaatnya. seperti yang dialami ayah Vony saat dirawat di ICU. Satu
Vony adalah seorang insurance minded. Hal itu terbukti Seiring perbaikan sistem, BPJS Kesehatan hari saja kamarnya Rp900.000, sewa alat di ICU sekitar
dari kepemilikan Vony atas tiga polis dari tiga asuransi yang memberlakukan masa aktivasi KIS selama 14 hari kerja. Rp2 juta, visit dokter tiga kali sehari Rp1.500.000.
berbeda. Ketiga polis asuransinya siap menjamin dirinya Dia pun menyarankan teman-teman dan kerabat dekatnya
saat sakit. agar segera mendaftarkan diri sebelum jatuh sakit. “Saya Vony tidak memungkiri adanya keluhan dari sejumlah
sangat setuju, seharusnya memang begitu, ketika sehat teman soal antrean yang panjang saat berobat dan
Meski demikian, Vony tidak mau ketinggalan langsung kita sudah mempersiapkan diri, melindungi diri. Jika harus menunggu antrean jadwal operasi jantung hingga
mendaftarkan diri sebagai peserta JKN sejak pertama kali penyakit datang kita sudah tidak bingung lagi soal biaya,” tiga bulan. Tetapi, menurutnya, hal itu dapat diperbaiki.
program ini diluncurkan pada 1 Januari 2014 yang lalu. paparnya. Misalnya semakin banyak rumah sakit yang mau
Keputusannya menjadi peserta JKN karena dia sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan peraturan yang
memahami manfaatnya. “JKN ini program pemerintah Sebagai pengusaha muda, dia juga mengikutsertakan menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan.
yang sangat bagus untuk seluruh rakyat Indonesia. dan membayar iur JKN untuk pegawainya. Namun, untuk
Iurannya murah tetapi manfaatnya luar biasa. Karena tidak proses pembayaran iuran JKN ini, pegawai melakukannya “Daripada tidak ada JKN tentu lebih parah lagi. Bisa saja
ada plafondnya,” ujarnya. masing-masing karena hampir semua pegawainya itu begini, dulu sebelum ada JKN orang yang sakit ditahan
masih dalam satu kartu keluarga bersama orangtua tidak berobat karena takut tidak mampu membayar
Menurut Vony, asuransi kesehatan swasta yang dimilikinya mereka. Memang, untuk kepesertaan program JKN, BPJS biayanya. Sekarang dengan menunjukkan kartu JKN bisa
mempunyai keterbatasan pembiayaan kesehatan dan Kesehatan menetapkan kebijakan, satu keluarga harus dilayani tidak perlu bingung lagi soal biaya berobat. Nah,
tidak bisa mengkover penyakit tertentu hingga tuntas, didaftarkan bersama. sekarang rumah sakit atau fasilitas kesehatannya belum
padahal preminya jauh lebih mahal dibandingkan iur sebanding dengan banyaknya peserta JKN,” paparnya.
JKN. “Bayangkan, saya setiap bulan cukup membayar “Nah, ini masalah baru , banyak yang keberatan bayar iuran
Rp59.500. Kalau sekarang Rp80.000 untuk kelas I, tetapi satu keluarga sering dirasa berat. Kalau anaknya banyak Vony sangat yakin, suatu saat sistem jaminan sosial ini
bisa menjamin perawatan untuk semua jenis penyakit,” kan lumayan juga. Tetapi dengan edukasi terus menerus bisa berjalan baik di Indonesia. Untuk itu, sebaiknya warga
ungkapnya. nanti kan akhirnya mereka bisa mengatur bagaimana yang belum menjadi peserta JKN segera mendaftarkan diri
caranya saving untuk kesehatannya. Akhirnya nanti, semua ke BPJS Kesehatan. Jangan menunggu sakit, karena dana
Dia mengaku merasa tenang memegang kartu JKN atau rakyat Indonesia terkover JKN,” kata Vony. dari orang yang sehat akan menolong orang yang sakit.
kini disebut dengan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Namun,
masalah biaya.
“Soalnya penting sekali. Saya sering lihat, orang yang sakit
tetapi tidak mampu bayar rumah sakit. Tapi saya selalu
Akhirnya kini Deby mempuyai KIS (Kartu Indonesia Sehat)
mengingatkan sama teman-teman yang masih sehat
sebagai tanda dia adalah peserta program JKN yang
agar segera mendaftar ikut JKN melalui BPJS Kesehatan
diselenggarakan BPJS Kesehatan. Deby dan keluarganya
sebelum sakit. Pokoknya repot deh kalau sakit,” ujarnya.
membayar iuran secara mandiri. Setiap bulan dia
Edisi 32 2016
10
mudah dilakukan. Prediabetes sendiri merupakan fase sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal
hampir seluruh penyakit degeneratif. Selain itu, kurang
sebelum seseorang terkena diabetes. Dalam kondisi ini, 5 porsi per hari, sedapat mungkin menekan konsumsi
aktifitas fisik juga dapat memperbesar kemungkinan
kadar gula darah sudah berada di atas batas zona aman (> gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per
seseorang menderita diabetes.
140 mg/dl). hari, serta menghindari makanan atau minuman yang
manis atau yang berkarbonasi
“Sebagian besar kasus diabetes muncul karena gaya hidup
Meski pun baru tahap awal, prediabetes memang tak bisa • Istirahat yang cukup.
yang tidak sehat, seperti kegemukan dan kurang aktivitas
• Kelola stress dengan baik dan benar.
Edisi 32 2016
11
KILAS & PERISTIWA
Buka Layanan Satu Pintu, Kini Badan Usaha Baru Bisa
JAKARTA Urus Izin Dokumen Dan Daftar BPJS Kesehatan Sekaligus
23 Februari 2016
menggunakan aplikasi online pelayanan peserta Pekerja Penerima Upah (PPU). Ada sejumlah
publik atau datang langsung ke titik perbedaan yang signifikan dari sistem sebelumnya. Dari
pelayanan publik setempat. segi pendaftaran, sebelumnya harus dilakukan di Kantor
Cabang BPJS Kesehatan dan memakan waktu sekitar satu
“Jika permohonan perizinan tersebut hari, kini bisa dilakukan via online dan terintegrasi dengan
telah disetujui BPTSP, sistem terintegrasi perizinan publik dengan estimasi waktu maksimal 3 jam.
secara otomatis akan mengeluarkan Dari segi penagihan iuran, dulu tagihan iuran pertama
nomor VA dan hak akses aplikasi terbentuk tanggal 1 bulan berikutnya, sekarang dapat
pendaftaran peserta online BPJS terbentuk dalam 1x24 jam,” kata Fachmi.
Kesehatan (E-DABU). Nantinya, nomor
VA, hak akses aplikasi peserta, dan Selain itu, Fachmi menambahkan, dari segi pembayaran,
formulir registrasi dapat diterima jika sebelumnya bagi Badan Usaha yang tidak melakukan
langsung oleh Badan Usaha pada saat pembayaran iuran pertama selama 3 bulan, maka iurannya
proses permohonan perizinan. Kemudian, akan terakumulasi. Kini tagihan iuran pertamanya tetap
Badan Usaha akan dihubungi oleh BPJS diberlakukan 1 bulan. Kemudian dari segi pelaporan iuran,
Kesehatan terkait proses pendaftaran,” dulu akses informasi tagihan dan pembayaran hanya dapat
Ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan dilakukan secara manual dan melalui email, kini dapat
Fachmi Idris dalam konferensi pers diperoleh melalui email dan aplikasi online.
D
alam rangka mempermudah akses pendaftaran di BPJS Kesehatan Kantor Pusat,
Rabu(23//2). Pemda DKI Jakarta Langsung Teken MoU Integrasi
peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), mulai 1
Pelayanan Satu Pintu
Maret 2016, Badan Usaha baru dapat langsung
Sesuai dengan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Sejalan dengan peraturan BPJS Kesehatan tersebut, di hari
terdaftar dalam program jaminan kesehatan melalui sistem
Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Penagihan, yang sama BPJS Kesehatan Divisi Regional IV bersama
yang terintegrasi dengan pelayanan publik, seperti Badan
Pembayaran dan Pelaporan Iuran secara Online bagi Pemerintah Daerah DKI Jakarta menandatangani Nota
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) di Jakarta, Badan
Peserta Pekerja Penerima Upah dari Badan Usaha Baru Kesepahaman tentang Optimalisasi Pelayanan Jaminan
Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) di
dalam Rangka Kemudahan Berusaha, setelah memperoleh Kesehatan melalui Integrasi Sistem Pelayanan Satu Pintu
Surabaya, kantor pelayanan pajak dan lainnya. Mekanisme
hak akses aplikasi peserta, Badan Usaha baru dapat di DKI Jakarta, di Balaikota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
layanan satu pintu tersebut bertujuan untuk memangkas
melakukan entry data peserta. Jika Badan Usaha baru (23/02). Hadir dalam penandatanganan tersebut Direktur
prosedur registrasi Badan Usaha baru, baik dalam hal
belum meng-entry data peserta lebih dari 3 bulan setelah Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris dan Guburnur DKI
pengurusan izin usaha maupun pendaftaran program
menerima hak akses aplikasi peserta, maka Badan Usaha Jakarta Basuki Tjahaya Purnama.
jaminan kesehatan, agar lebih praktis dan lebih cepat. Hal
ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah baru tersebut harus melakukan pendaftaran kembali. BPJS
Kesehatan akan memverifikasi data kepesertaan yang Dalam sambutannya Gubernur DKI Jakarta yang akrab
Ease of Doing Business (EODB) atau kemudahan berusaha
telah di-entry Badan Usaha baru tersebut paling lama 1x24 dipanggil Ahok, mengungkapkan apresiasinya atas kinerja
di Indonesia.
jam. yang dilakukan BPJS Kesehatan sejauh ini. Menurutnya,
dengan pengintegrasian pelayanan satu pintu akan
Melalui layanan satu pintu, Badan Usaha baru yang
Setelah memasukkan data peserta dan anggota semakin mempermudah masyarakat dalam memperoleh
mengurus permohonan perizinan dokumen Surat
keluarganya, tahapan selanjutnya adalah proses approval pelayanan publik, sehingga keluhan masyarakat akan
Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan/atau Tanda Daftar
oleh Badan Usaha baru. Tagihan iuran pertama akan menurun.
Perusahaan (TDP) pada BPTSP/BKPPM, secara otomatis
akan terdaftar dalam program jaminan kesehatan serta diterima Badan Usaha baru tersebut dalam waktu 1x24
jamJika sudah melakukan pembayaran iuran pertama, “Saya sangat apresiasi dan saat ini keluhan mengenai
memperoleh nomor Virtual Account (VA) dan hak akses
selanjutnya Badan Usaha baru dapat mencetak e-ID untuk BPJS Kesehatan sudah menurun, ini merupakan langkah
(username dan password) ke aplikasi online pendaftaran
masing-masing karyawan Badan Usaha baru beserta yang sangat baik. Sudah banyak yang merasakan manfaat
peserta BPJS Kesehatan. Badan Usaha baru yang
anggota keluarganya. dari mengikuti program Jaminan Kesehatan. Prinsip
dimaksud adalah Badan Usaha yang sedang memproses
gotong royong merupakan kunci dari keberhasilan program
pengurusan perizinan Badan Usaha, atau Badan Usaha
“Melalui layanan satu pintu ini, BPJS Kesehatan berupaya ini, dan saya harap bukan hanya DKI Jakarta yang support
yang telah memiliki perizinan Badan Usaha namun
menawarkan kemudahan pendaftaran, penagihan, namun seluruh daerah di Indonesia,” papar Ahok dalam
belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Untuk
pembayaran serta pelaporan iuran, khususnya bagi sambutan.
mengurus dokumen perizinan, Badan Usaha baru dapat
KONSULTASI
2. Assalamualaikum. Saya mau 3. Saya dapat kartu KIS, cuma nama 4. Saya ingin bertanya,
1. Adakah program terbaru dari tanya bagaimana caranya untuk dan NIK nya beda dengan KK. apakah untuk kartu
BPJS Kesehatan? Dan untuk menonaktifkan Kartu Indonesia Sehat Saya tanya ke desa malah diberi BPJS Kesehatan kelas
program jaminan pensiun itu karena saya mau beralih ke BPJS surat keterangan salah nama di III hanya dicetak di
berasal dari BPJS Kesehatan Kesehatan yang berbayar. Waktu kartu. Pertanyaannya, apakah kertas HVS biasa lalu
atau BPJS Ketenagakerjaan? saya mau daftar ternyata tidak bisa kartu KIS saya bisa di gunakan dilaminating sendiri?
karena saya sudah terdaftar di KIS. dengan surat keterangan dari
Bagaimana caranya mendaftar BPJS desa tersebut?
Jawab:
Kesehatan di perusahaan saya? Jawab:
• BPJS Kesehatan Jawab:
Jawab:
merupakan lembaga yang • Kartu yang dicetak di
berbeda dengan BPJS • Pertama kami akan melakukan HVS dan dilaminating
• Bagi peserta KIS APBD, dapat pengecekan data untuk
Ketenagakerjaan. BPJS
melapor Pemerintah Daerah setempat
yang dimaksud
Kesehatan fokus mengelola memastikan kebenaran data, tersebut adalah E-ID
untuk dilakukan penonaktifan dengan melakukan penelusuran
program jaminan kesehatan BPJS Kesehatan. E-ID
statusnya sebagaipeserta KIS. data keluarga peserta dalam
bagi seluruh penduduk merupakan kartu yang
Sementara bagi peserta KIS APBN, KK. Bila peserta diyakini adalah
Indonesia. Sementara bisa dicetak sendiri
dapat melapor ke Dinas Sosial benar peserta PBI berdasarkan
BPJS Ketenagakerjaan oleh peserta dan sama
setempat. Selanjutnya Dinas Sosial kecocokan data pada KK, kami
mengelola program sahnya/sama validnya
tersebut akan mengusulkan kepada dapat melakukan perubahan
jaminan pensiun, kematian,
Kementerian Sosial agar peserta data dan melakukan pencetakan untuk digunakan
kecelakaan kerja, dan hari
yang bersangkutan dinonaktifkan KIS atas data yang telah memperoleh pelayanan
tua.
statusnya sebagai peserta KIS, diperbarui dengan syarat kesehatan di fasilitas
sebab hal tersebut merupakan peserta atau anggota keluarga kesehatan. Untuk
kewenangan Kementerian Sosial. sesuai KK yang bersangkutan menggunakan E-ID
Jika sudah non-aktif, maka peserta membawa dan memperlihatkan di fasilitas kesehatan,
dapat menyerahkan fotocopy KIS-nya dokumen pendukung yang sah. peserta dapat
kepada HRD perusahaan tempatnya Bila data peserta tidak diyakini menyertakan identitas
bekerja, untuk kemudian didaftarkan kebenarannya, maka kami diri seperti KTP.
INFO BPJS KESEHATAN
Edisi 32 2016
PERUBAHAN
IURAN
ITEM PERPRES No.12&111
/2013 (Lama) PERPRESS No.19/201
Iuran PBI 6 JO. 28/2016
KETERANGAN
Rp. 19.225
Rp. 23.000
Berlaku 1 Januari 2016
Iuran PBPU/BP/Mandir
Kelas I i
Rp. 59.500
Kelas II Rp. 80.000
Rp. 42.500
Kelas III Rp. 51.000
Rp. 25.500 Berlaku 1 April 2016
Rp. 25.500
Proporsi Iuran PPU
PNS/TNI/POLRI/ 2 % Pekerja
PPNPN
3 % Pemberi Kerja
Tetap
1 % Pekerja
PPU Swasta
4 % Pemberi Kerja
Tetap
PERPRES NO.19/2016
NO.111/2013
PERPRES N0.12/2013 JUCNTO (PERPRESS BARU)
MANFAAT UNTUK MASYARAK
AT (PERPRES LAMA)
MANFAAT YANG
dan rasionalisasi
n Dapat dilakukan peninggkatan
ak secara langsung
DITERIMA
Tarif Belum dapat ditinggkatka tarif, sehingga akan berdamp RKAIT
MASYARAKAT TE
an
1. Peningkatan Kualitas Pelayan nan terh adap masyarakat
terhadap kualitas laya
PENYESUAIAN
Rasio dokter dan peserta = 1
: 5.000, dengan BESARAN IURAN
PESERTA PEKERJA
: 5.000, namun ata pada setiap
peserta Rasio dokter dan peserta = 1 distribusi peserta yan g lebi h mer
2. Penyesuaian rasio distribusi uka n pes erta pada FKTP yarakat lebih A
BUKAN PENERIM
masih ada pen ump mas
FKT P (pus kes mas , klin ik pratama, FKTP, sehingga layanan kepada
dengan tertentu
dokter praktek pero rang an) baik.
UPAH (PBP U )
ik pratama, dokter
ik pratama, dokter Jumlah FKTP (puskesmas, klin
(jumlah Jumlah FKTP (puskesmas, klin praktek perorang an): 36.3 09
3. Peningkatan akses pelayan rang an): 30.7 07 klinik utama):
kes eha tan yan g bekerja sama). praktek pero
klinik utama): Jumlah FKRTL (rumah sakit dan
fasi litas Jumlah FKRTL (rumah sakit dan 2.068
1.839
ya promotif dan
ya promotif dan Dapat diterapkan sehingga upa
yanan kepada Belum diterapkan sehingga upa preventi f berj alan opti mal (a.l. jumlah peserta
4. Kinerja FKTP terhadap pela preventif belum optimal (a.l.
jum lah peserta yang ehatan baik yang
kuk an mel alui kontrak baik yang sakit yang kontak dengan tenaga kes
masyarakat dapat dila kontak dengan tena ga kes eha tan
kom itme n pelayan an. sakit maupun tidak sakit).
berbasis maupun tidak sakit).
Sudah mencakup:
Belum mencakup: rval).
yanan Pelayanan KB (tubektomi inte
5. Penambahan manfaat pela Pelayanan KB (tubektomi inte
rval). das ar di rum ah sakit (UGD).
an mas yarakat. ah sakit (UGD). Pemeriksaan medis
kesehatan yang dirasak Pemeriksaan med is das ar di rum
www.bpjs-kesehatan.go.id