Anda di halaman 1dari 13
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH NKKHPL - MC 3 LEMBAR PENUGASAN Nomor :O1 /lV2017/Sespimmen Tentang NASKAH KARYA KELOMPOK DAN PERORANGAN HASIL PENGAMATAN LAPANGAN (NKKHPL-MC 3) MATA PELAJARAN MANAGEMENT COURSE 3 4. RUJUKAN. a. Keputusan Kapolri Nomor ; Kep/1290/XI1/2016 tanggal 21 Desember 2016 tentang Program Pendidikan Polri T.A. 2017; Keputusan Kapolri Nomor : Kep/1292/X11/2016 tanggal 21 Desember 2016 tentang program Pelatihan Polri T.A. 2017; Keputusan Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Polri Nomor : Kep/28/II/2017 tanggal 24 Maret 2017 tentang Kalender Pendidikan Sespimmen Poli Dikreg ke-57 T.A. 2017; Surat Perintah Kasespim Polri Nomor : Sprin/145/III/2017 tanggal 31 Maret 2017 tentang pelaksanaan latinan Management Course peserta didik Sespimmen Polri Dikreg ke-57 T.A. 2017; Surat Perintah Kasespim Polri Nomor : Sprin’ _/IV/2017 tanggal 2017 tentang survey lapangan latihan Management Course peserta didik Sespimmen Polri Dikreg ke-57 T.A. 2017; Tema Pendidikan Sespimmen Polti Dikreg ke-57 T.A. 2017 : “Meningkatkan Kemampuan Staf dan Pimpinan Tingkat Menengah yang profesional, modem dan terpercaya guna mendukung kebijakan pemerintah dibidang revitalisasi hukum dalam rangka mewujudkan kamdagri* 2. REFERENS! a. Perkap Nomor 5 Tahun 2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang penyelenggaraan pelatihan Management Course dilingkungan lembaga pendidikan Polri; Hanjar pelatihan Management Course Level |, I dan Ill; Referensi dan sumber lain yang terkait dengan pelatihan Management Course Level Ith 3. MAKSUD DAN TUJUAN. a. Maksud :Untuk mengetahui sejauhmana penyerapan dan pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran yang telah diberikan oleh dosen dan kaitannya dengan pelaksanaan tugas Poli; Tujuan_ : Melatih peserta didik dalam mendalami materi perkuliahan/ referensi terkait, dan merumuskan konsepsi pemecahan masalah yang ada hubungannya dengan tugas-tugas kepolisian dilapangan_—_serta menuangkannya dalam bentuk tulisan; Sebagai bahan bagi lembaga untuk memberikan penilaian dibidang akademis kepada peserta didik Sespimmen Polri Dikteg ke-57 T.A. 2017. 4. MATERI MATERI PELAJARAN MANAJEMEN COURSE 3, meliputi a. Strategic analisys Keterampilan OHA (Organization health audit; Keterampilan ES (Environmental scanning), 1) 2) b. Strategic Planning ) 2) Keterampilan SP (Scenario profiling) Keterampilan PP (Program planning) c. Strategic Management : Keterampilan TP (Translation Process) Keterampilan MA (Management audit) 1) 2) TUGAS. a. Peserta didik Sespimmen Polri Dikreg ke-57 T.A. 2017 dalam ikatan kelompok Polres melaksanakan pengamatan/survey lapangan OHA dan ES. b. Para peserta didik menyusun dan mempersiapkan “Naskah Karya Kelompok” sesuai topik yang telah ditetapken dalam lembar penugasan ini. c. _ Masing-masing peserta didik menyusun dan membuat “Laporan Penugasan” sesuai bidang tugas masing masing. KETENTUAN PENUGASAN. a, __Naskah Karya Kelompok (NKK) Para peserta didik menyusun Naskah Karya Kelompok sesuai kelompok Polresnya 1) 2) Topik yang ditetapkan (studi manajemen strategis) adalah : “BIDANG PEMBINAAN DAN OPERASIONAL TERHADAP POLRI YANG PROFESIONAL, MODERN DAN TERPERCAYA “ Ketentuan dan Pedoman Penulisan. a) b) d) rumusan judul mengandung tiga variabel sebagai kata kunci yang saling berhubungan dan terkait dengan mata pelajaran yang telah diberikan yaitu MP. Manajemen Course 3; Naskah Karya Kelompok (NKK) wajib didukung data atau fakta, berdasarkan analisis data hasil dari pengamatan OHA dan ES di Polres sebagai Aplikasi pelatihan Manajemen Course 3; Penulisan Judul diposisikan pada satuan kewilayahan/Polres/ Polrestabes tempat peserta didik melaksanakan pengamatan Management course 3 (OHA dan ES) dan mencantumkan nama kesatuan/polres/polrestabes; NKK diketik Komputer, Font Arial, Size 12, Spasi 1,5 dengan margin standar yang berlaku, dan kertas HVS ukuran A-4; e) Struktur... e) — Struktur dan Tehnik Pembuatan NKK dalam ikatan kelompok Polres (kelas sedang) dengan mempedomani Buku PPKTI (Pedoman Penulisan Karya Tulis llmiah) sespimmen Polri Dikreg 57 tahun 2017, 4) Waktu pengamatan/survey lapangan dilaksanakan pada : a) hariftgl : Selasa/25 April 2017; b) —_ pukul £08.00 Wib s/d 17.00 Wit; c) tempat Wilayah pengamatan/survey masing-masing (daftar wilayah pengamatan/survey terlampir) 5) Naskah Karya Kelompok disusun dan dikumpulkan dalam kondisi dijlid pada a) harifTgl_ : Kamis/27 April 2017; b) jumlah_: 4 (empat) Exp; c) pukul =: 16.00 WIB; d) tempat: Ruang Bag Jarlat Sespimmen Polri Gd. Ratna Lt. II. 6) _ Pelaksanaan Paparan Naskah Karya Kelompok. a) seluruh Peserta Didik dalam ikatan kelompok Polres secara bergiliran wajib memaparkan Naskah Karya Kelompok dinadapan Nara sumber pada : (1) hariTgl —: Jumat/28 April 2017; (2) pukul 08,00 WIB s/d selesai; (3) tempat Ruang Kelas Besar. b) Nara Sumber tiap-tiap kelompok paparan sesuai Surat Perintah penugasan sebagai Tutor / pendamping Polres. b, Format Laporan Penugasan (perorangan) mempedomani Buku PPKTI Sespimmen Polri Dikreg ke- 57 T.A. 2017 yang berisi tentang 4) Data hasil pengamatan/penelitian OHA atau ES 2) Uraian data tentang variabel OHA atau ES, yaitu menganalisa data tersebut dengan scenario profiling (6Q), yaitu : Q1 data itu berounyi tentang apa dan apa yang terjadi sekarang? Q2 bagaimana prediksinya ? Q3 apakah data itu mengindikasikan adanya perubahan besar? Q4 bagaimana pengaruhnya terhadap organisasi? QS apakah data tersebut merupakan kekuatan atau kelemahan (bagi serdik yang ditugaskan mencari data tentang variabel OHA), apakah data tersebut merupakan peluang atau ancaman (bagi serdik yang meneari data tentang variabel ES). Term Of Reference (TOR) a. Tema Pendidikan "Meningkatkan kemampuan staf dan pimpinan tingkat menengah yang profesional, modern dan terpercaya guna mendukung kebijakan pemerintah dibidang revitalisasi hukum dalam rangka mewujudkan kamdagri” b. Kompetensi peiatihan : Peserta didik dapat memahami dan mempunyai keterampilan menerapkan management course level Ill di bidang pembinaan dan operasional pada tingkat satuan Polres. c. Latar Latar belakang Dengan adanya program Kapolri Jenderal Polisi Drs. M,. TITO KARNAVIAN “Promoter” yaitu profesional, modem dan terpercaya. 1) Profesional : meningkatkan kompetensi SDM Polri yang semakin berkualitas melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan, serta melakukan pola-pola pemolisian berdasarkan prosedur baku yang sudah dipahami, dilaksanakan dan dapat diukur keberhasilannya. 2) Modern : melakukan modemisasi dalam layanan publik yang didukung teknologi sehingga semakin mudah dan cepat diakses oleh masyarakat, termasuk pemenuhan kebutuhan Almatsus dan Alpakam yang makin modem, 3) Terpercaya : melakukan reformasi internal menuju Polri yang bersih dan bebas dari KKN, guna terwujudnya penegakan hukum yang obyektif, transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Penjelasan Topik 1) _ Bidang pembinaan antara lain a) Sumber daya manusia. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari bagian atau komponen Sumber Daya manusia yang saling berkaitan melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam pembinaan Sumber Daya Manusia Polri meliputi; penyediaan (penerimaan dan seleksi), pendidikan, penggunaan, perawatan, dan pengakhiran. Manajemen Sumber Daya Manusia bertujuan untuk mengoptimalkan kegunaan semua pekerja dalam organisasi melalui proses Manajemen Sumber Daya Manusia sehingga terwujud Sumber Daya Manusia yang profesional, memiliki karakteristik berakhlak mulia, berkompeten dan mempunyai motivasi tinggi. Dengan terselenggaranya Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia yang baik, diharapkan perubahan kultur menuju polisi yang profersional, modem, dan terpercaya, serta patuh hukum sebagai perwyjudan polisi sipil dalam masyarakat yang demokratis dapat terwujud sehingga hal tersebut dapat meningkatkan citra kepolisian di mata masyarakat, harapan masyarakat kepada Polri dan dapat menunjang terlaksananya tugas pokok Polri seperti yang diamanatkan dalam undang- undang, yaitu memefihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan _perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga melalui Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia yang baik dapat memantapkan profesional Poli untuk mengamankan kebijakan ekonomi pemerintah dalam rangka terwujudnya Kamdagri. ©) Sarana . c) Sarana dan prasarana (material dan logistik). Pencapaian keberhasilan pelaksanaan tugas Polti tentunya tidak dapat dilepaskan dari adanya dukungan sumber daya organisasi yang memadai, namun sampai saat ini Polri masih menghadapi kendala yaitu kurang/rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya sarana prasarana (material dan logistik). Untuk menghadapi beban tugas yang semakin berat dan keterbatasan sumber daya sarana dan prasarana (material dan logistik) maka dibutuhkan suatu strategi dalam mengoptimalkan potensi organisasi agar tujuan Polti dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sebagai organisasi modem, Polri telah menyusun langkah strategik dalam pengelolaan sumber daya organisasi sebagaimana dituangkan dalam produk Grand Strategi Polri tahun 2004-2025. Dengan demikian arah pembangunan dan pengembangan kekuatan Polti menjadi jelas pada setiap tahapannya dan sekaligus menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja dalam menyusun rencana kerja dan kebutuhan sumber daya Peran manajemen serana dan prasarana (material dan logistik) dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas Polri di lapangan saat ini dan masa depan menjadi sangat penting karena Polri tidak dapat lagi berharap dari sumber-sumber yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana organsisasi. Kemampuan manajemen di bidang sarana dan prasarana (material dan logistik) sangat diperlukan oleh setiap Pemimpin/Manajer dan Kasatker/kasatwil, karena dengan memahami proses dan tata cara yang benar, maka diharapkan para Kasatker/wil dapat mengelola sarana dan prasarana (material dan logistik) yang dipercayakan secara optimal sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 54/2010 (telah disempumakan dengan Perpres RI nomor 15 tahun 2011) dan Kebijakan Kapoli di bidang logistik/sarpras yaitu layanan pengadaan barang/jasa melalui LPSE, guna memenuhi kebutuhan material dan logistik ditingkat Satwil/Satker serta dapat terhindar dari praktik-praktik yang melanggar hukum dan ketentuan yang berlaku Perencanaan, Perencanaan bertugas menyusun Rencana Kerja (Renja), mengendalikan program dan anggaran, serta menganalisa dan mengevaluasi atas pelaksanaannya, termasuk merencanakan pengembangan satuan kewilayahan. Selain itu menyusun perencanaan jangka sedang dan jangka pendek Polres, antara lain Rencana Strategis (Renstra), Rancangan Renja dan Renja serta menyusun rencana kebutuhan anggaran Polres dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA- KL), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), penyusun penetapan kinerja, Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference (TOR), Rincian Anggaran Biaya (RAB), pembuatan administrasi otorisasi anggaran tingkat Polres dan pemantauan, menyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan pembuatan laporan akuntabilitas kinerja Satker dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) meliputi analisis target pencapaian kinerja, program dan anggaran 4) Anggaran d) Anggaran dan keuangan Manajemen anggaran dan keuangan Polri sejak tahun 2000 sudah banyak mengalami perubahan dan perkembangan dalam hal penerimaan. Pengelolaan, penyaluran, _pembiayaan keuangan Negara khususnya dana APBN. Terlebih lagi sejak tahun 2003 di mana pemerintah memberlakukan, mensyahkan tiga pilar undang-undang terkait dengan Keuangan Negara antara lain: Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara dan Undang-Undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Ketentuan tersebut _mengharapkan adanya _pengelolaan keuangan secara transparansi, akuntabel, terbuka dan dapat diukur kinerjanya sehingga antara keinginan rakyat dan apa yang telah dilaksanakan oleh kementrian dan kelembagaan dapat dirasakan oleh rakyat melalui penggunaan dan pertanggung jawaban keuangan Negara. Di lingkungan Polri sendiri dalam hal perencanaan, pembiayaan, penggunaan dan pertanggung jawaban keuangan Negara sudeh dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan Undang-Undang tersebut antara lain: amanat Undang-Undang No. 17 tahun 2003 bahwa Kapolri selaku pengguna anggaran mendelegasikan kepada Kasatker selaku Kuasa Pengguna Anggaran melalui DIPA, RKA-KL dan dana disalurkan langsung melalui KPPN 2) _ Bidang operasional antara lain a) Bagops Bagops bertugas merencanakan dan mengendalikan administrasi operaso kepolisian, pengamanan kegiatan masyarakat dan/atau instansi pemerintah, menyajikan informasi dan dokumentasi kegiatan Poles serta mengendalikan pengamanan markas. Selain itu penyiapan administrasi dan pelaksanaan operasi kepolisian, perencanaen pelaksanaan pelatihan praoperasi, termasuk kerja sama dan pelatihan dalam rangka operasi kepolisian, perencanaan dan pengendalian operasi kepolisian, termasuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian serta pelaporan data operasi dan pengamanan kegiatan masyarakat dan/atau unstansi_ pemerintah, pembinaan _manajemen operasional meliputi rencana operasi, _perintah _operasi, pengendalian dan administrasi operasi kepolisian serta tindakan kontijensi. Fungsi Sabhara Tugas Pokok, Fungsi dan Peran Sabhara dilaksanakan dengan mengedepankan 6 (enam) Kemempuan Dasar Sabhara, yang meliputi Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Turjawali), Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), Penanganan Tindak Pidana Ringan (Tipiring), Pengamanan penyampaian pendapat dimuka umum dan pengendalian massa, Negosiasi dan pertolongan dan penyelamatan melalui Bantuan SAR. Lingkup .. Lingkup tugas Sabhara sebagai pengemban Polisi Tugas Umum yang lebih menitikberatkan pada pelaksanaan tugas-tugas preemtif, preventif dan penegakan hukum terbatas. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, Sabhara perlu menerapkan manajemen yang baik, mulai dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan sumber daya (manusia, sarana prasarana, anggaran serta metode) secara efektif dan efisien Selain itu pengemban fungsi Sabhara juga harus mampu membangun sinergitas yang kuat dengan fungsi-fungsi kepolisian lainnya serta instansi pemerintah terkait, sehingga situasi Keamanan Dalam Negeri yang mantap dapat terwujud dan terus terjaga Arah kebijakan Fungsi sabhara dalam rangka pencapaian sasaran prioritas pada Terpeliharanya kondisi aman dan tertib di masyarakat melalui giat kamtibmas diseluruh wilayah NKRI untuk mengurangi gangguan Kamtibmas yaitu (1) melaksanakan penegakan hukum tanpa diskriminasi dan tidak melanagar HAM dalam setiap penanganan kasus sehingga diharapkan tidak ada complain oleh pihak pelapor maupun terlapor; (2) meningkatkan profeionalisme anggota Sabhara Polti melalui pendidikan kejuruan dan pelatihan yang berhubungan dengan tugas pokok, fungsi dan peran Sabhara; (3) _ menerapkan standar kompetensi dibidang tugas preemtif dan preventif guna mencegah dan menangkal terjadinya gangguan kamtibmas; (4) membangun kemitraan dan komunitas Sabhara dengan masyarakat melalui patroli dialogis untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban umium; (6) meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat, transparan, tuntas dan akuntabel; (6) memenuhi sarana prasarana yang diperlukan oleh fungsi Sabhara dalam mengemban tugas operasional maupun tugas-tugas pendukung; (7) mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait dan meningkatkan koordinasi dengan fungsi Polri lainnya dalam pengamanan dan pengawalan serta contro! entry point TKI B Fungsi Binmas. Polri sebagai inti pembina Kamtibmas berusaha untuk terus _mengembangkan upaya pencegahan dan penangkalan terjadinya gangguan Kamtibmas melalui Sistem Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Siskamtibmas). Dalam sistem ini kesadaran, sikap mental, kepekaan dan daya tanggap masyarakat tentang Kamtibmas serta peran masyarakat dalam pembinaan Kamtibmas terus dibina dan ditumbuhkembangkan secara terpadu, terarah dan berlanjut. Peserta ... Co) Peserta didik Sespimmen Polri sebagai calon manajer menengah polri harus memiliki kepekaan yang memadai tentang filosofi Binmas polri dan mampu mengelola kegiatan Binmas di kewilayanan agar keberadaannya__benar-benar - dapat mensinergikan antara tugas pokok Polri dan peran serta masyarakat dalam pembinaan Kamtibmas. Bimmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat yang meliputi kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian, Masyarakat (Polmas), melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan tethadap __bentuk-bentuk pengamanan swakarsa (pam swakarsa), Kepolisian Khusus (Polsus), serta kegiatan kerja sama dengan organisasi, lembaga,instansi, dan/atau tokoh masyarakat guna peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, fungsi Binmas juga menyelenggarakan fungsi: (1) Pembinaan dan pengembangan _bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka _peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan; (2) _ Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembinaan keamanan, ketertiban dan perwujudan kerja sama Polres dengan masyarakat; (3) Pembinaan di bidang ketertiban masyarakat tethadap komponen masyarakat antara lain remaja, pemuda, wanita, dan anak; (4) Pembinaan teknis, pengkoordinasian, dan pengawasan Polsus serta Satuan Pengamanan (Satpam); dan (6) Pemberdayaan kegiatan Polmas yang _meliputi pengembangan kemitraan dan kerja sama antara Polres dengan masyarakat, organisasi, lembaga, _instansi, dan/atau tokoh masyarakat. Fungsi Lalulintas. Keamanan dan keselamatan berkendara _merupaken kebutuhan hakiki umat manusia dalam berlalu lintas. Untuk menjamin terciptanya dan terpelinaranya stabilitas kamseltiboar lantas, diperlukan pengelolaan secara profesional. Polri dalam hal ini Polisi Lalu lintas sebagaimana diatur dalam undang- undang lalu lintas berfanggung jawab dalam menciptakan keamanan, keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Melihat pertumbuhan kendaraan bermotor baik roda 2 (dua) maupun roda 4 (empat) atau lebih setiap tahun terus meningkat dengan tidak diimbangi dengan perkembangan infrastuktur jalan, dengan kata lain pertumbuhan kendaraan bermotor seperti deret ukur, sedangkan pembangunan infrastruktur jalan seperti deret hitung. Akibat ... e) Akibat yang timbul dan dirasakan langsung oleh masyarakat adalah kemacetan lalu lintas dan meningkatnya kecelakaan alu lintas. Oleh karenanya, untuk lebih memantapkan optimalisasi tugas dan peran Polisi Lalu Lintas dalam rangka mengantisipasi ancaman lalu lintas berupa kecelakaan dan kemacetan lalu intas, yang semakin kompleks terutama guna mewujudkan kondisi Kamseltiboar Lantas, yang diprediksikan akan sarat dengan berbagai permasalahan yang tidak bisa diatasi sendiri oleh Polri. Untuk itu perlu diatasi secara bersama-sama dengan institusi lintas sektoral guna mendukung terciptanya kamseltibcar lantas. Dalam melaksanakan tugas Satlantas menyelenggarakan fungsi (1) Pembinaan [alu lintas kepolisian; (2) Pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral, Dikmastantas, dan pengkajian masalah di bidang lalu lintas; (3) Pelaksanaan operasi kepolisian bidang Jalu lintas dalam rangka penegakan hukum dan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas); (4) Pelayanan administrasi registrasi dan _identifikasi kendaraan bermotor serta pengemudi; (5) Pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta penanganan kecelakean lalu lintas dalam rangka penegakan hukum, serta menjamin Kamseltibcarlantas di jalan raya; (6) Pengamanan dan penyelamatan masyarakat pengguna jalan; (7) Perawatan dan pemeliharaan peralatan dan kendaraan Fungsi Intelejen dan keamanan Inteljien keamanan merupakan salah satu _fungsi operasional Polri yang bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan terhadap segala bentuk ancaman dan gangguan yang akan mempengaruhi situasi dan konsidi keamanan pada umumnya. Selain itu, intelien sebagai mata dan telinga _pimpinan, memberikan masukan kepada pimpinan tentang perkembangan situasi dan kendisi suatu wilayah (yang tergabung dalam aspek poleksosbudkam), serta berbagai fungsi yang mengamankan kebijakan pimpinan atau pemerintah. Selanjutnya, pelaksanaan fungsi intelijen keamanan Polri pada setiap Kesatuan Operasional Dasar (tingkat Polres), merupakan satu fungsi yang bertugas mengumpulkan dan mengolah bahan keterangan untuk kepentingan tugas operasional_maupun pembinaan kesatuannya. Fungsi inteljen keamanan polri ditiikberatkan pada tugas operasional dalam memantapkan stabilitas kamtibmas yang senantiasa dipengaruhi oleh adanya gangguan nyata (ancaman faktual), ambang gangguan (police hazard) dan potensi gangguan (faktor korelatif kriminogen).. Dalam 10 Dalam melaksanakan tugas, Intelkam menyelenggarakan fungsi: (1) Pembinaan kegiatan intelijen dalam bidang keamanan, antara lain persandian dan produk intelijen; (2) Pelaksanaan kegiatan operasional intelien keamanan guna terselenggaranya deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warming), pengembangan jaringan informasi melalui pemberdayaan personel pengemban fungsi intelijen; (3) | Pengumpulan, penyimpanan dan pemutakhiran biodata tokoh formal atau informal organisasi sosial, masyarakat, politik, dan pemerintah daerah; (4) Pendokumentasian dan —_penganelisisan _terhadap perkembangan |ingkungan strategik serta penyuguhan produk intelijen untuk mendukung kegiatan Polres; (6) Penyusunan prakiraan intelijen keamanan dan menyajikan hasil analisis setiap perkembangan yang perlu mendapat perhatian pimpinan; (6) Penerbitan surat izin untuk keramaian dan kegiatan masyarakat antara lain dalam bentuk pesta (festival, bazar, konser, pawai, pasar malam, pameran, pekan raya, dan pertunjukan/permainan ketangkasan); (7) Penerbitan STTP untuk kegiatan masyarakat, antara lain dalam bentuk rapat, sidang, muktamar, kongres, seminar, sarasehan, temu Kader, diskusi panel, dialog interaktif, coutwar bound, dan kegiatan politik; (8) Pelayanan SKCK serta rekomendasi penggunaan senjata api dan bahan peledak Fungsi Reserse Dalam hal penegakan hukum (Represif) merupakan salah satu tugas daripada fungsi Reskrim, Dalam melaksanakan tugas tersebut peru. menerapkan manajemen yang baik, dimana Manajemen penyidikan tindak pidana yang diawali dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan tethadap sumber daya baik materil, personil, dana dimobilisir secara terencana, terorganisir dan terkendali agar penyidikan dapat optimal, efektif dan efisien. Dengan berpedoman kepada Perkap No.14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana, Peraturan Kabareskrim No. 1 tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur Perencanaan Tindak Pidana, Peraturan Kabareskrim No. 2 tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur Pengorganisasian Penyidikan Tindak Pidana, Peraturan Kabareskrim No. 3 tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana, dan Peraturan Kabareskrim No. 4 tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur Pengawasan Penyidikan Tindak Pidana. Pelaksanaan . 8 PENUTUP. "1 Pelaksanaan tugas Fungsi Reskrim antara _ lain melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan laboratorium forensik lapangan serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS. Dalam melaksanakan tugas tersebut, juga menyelenggarakan fungsi: (1) (2) (3) (6) (6) (7) Pembinaan teknis terhadap administrasi penyelidikan dan penyidikan, sera identifikasi dan labratorium forensik lapangan; Pelayanan dan perlindungan khusus kepada remaja, anak, dan wanita baik sebagai pelaku maupun korban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Pengidentifikasian untuk kepentingan penyidikan dan pelayanan umum; Penganalisisan kasus beserta penanganannya, serta mengkaji efektivitas pelaksanaan tugas fungsi Reskrim; Pelaksanaan pengawasan penyidikan tindak pidana; Pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS baik di bidang operasional maupun administrasi penyidik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana umum dan khusus, antara lain tindak pidana ekonomi, korupsi, dan tindak pidana tertentu Demikian Lembar Penugasan ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. " Selamat Berkarya ". Tembusan: Kasespim Poli. Koordinator WI. Kasespimti Polri. Kasespimmen Polri Seslem Sespim Poli @hONa Para WI sebagai Dosen/Pengajar. Lembang, 20 April 2017 KABAG JARLAT SELAKU KETUA PANITIA PELATIHAN MC Drs. R. REF! FRINADI M. NRP. 62060786 12 LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PEIHAN POLRI SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN LAMPIRAN LEMBAR PENUGASAN NKKHPL-MC NOMOR O\___ {IV 2017 JSESPIMMEN TANGGAL 0) APRIL 2017 DAFTAR PEMBAGIAN WILAYAH PENGAMATAN/SURVEY LAPANGAN T No. | WILAYAH SURVEY LAPANGAN POKJAR, KET 1 Polrestabes Bandung : POKJAR “1” &'2” |2. | Polres Bandung POKJAR “3” & "4" 3,_| Polres Sumedang POKJAR "5" & "6" 4. | Polres Indramayu POKJAR “7” & “8” 5. _| Polres Cianjur | POKJAR “9” & "10" | 6. _| Polres Purwakarta | POKJAR “11? & "12" 7. _ | Pores Garut - POKJAR “13” & “14” 8. _| Polres Karawang POKJAR “15” & “16” 9 Polres Cimahi POKJAR “17” & "18" 10. | Polres Subang POKJAR “19” & "20" | Lembang,20 April 2017 KABAG JARLAT SELAKU KETUA PANITIA PELATIHAN MC Drs. R. REFI FRINADI M KOMBES POY NRP. 62060786 13 CONTOH SAMPUL LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI NKK HPL -MC3 _SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH NASKAH KARYA KELOMPOK (NKK ) JUDUL OLEH: POKLAT POLRES.. NO NAMA NO. SERDIK JABATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH POLRI DIKREG KE ~ 57 T.A. 2017

Anda mungkin juga menyukai