Anda di halaman 1dari 2

Pemikiran dan Pergerakan

Pertama mari kita bahas dulu mengenai apa yang dimaksud Mahasiswa itu, banyak sekali
definisi Mahasiswa yang dapat kita temukan sekarang ini dari berbagai sumber, tetapi menurut
saya Mahasiswa adalah seorang yang sedang menempuh pendidikan secara formal di perguruan
tinggi atau setingkatnya dengan melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi. Mahasiswa sendiri
juga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe (tipologi), contohnya Hedonis, akademis, aktivis,
study oriented, abadi dan masih banyak lagi.

Sekarang saya akan membahas mengenai Pemikiran dan Pergerakan Mahasiswa.


Pandangan saya mengenai Pemikiran dan Pergerakan dalam perilaku Mahasiswa adalah suatu
tindakan yang mungkin dapat berjalan bergandengan maupun dapat juga bertentangan. Suatu
tindakan yang dapat berjalan bergandengan apabila dua tindakan tersebut saling menunjang satu
sama lain, atau bisa dikatakan saling mendukung. Sedangkan dapat saling bertentangan apabila
kedua tindakan tersebut tidak saling mendukung satu sama lain.

Cara berpikir atau Pemikiran seorang mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa factor,
diantara lain adalah keluarga, teman, lingkungan dan masih banyak yang lain. Sehingga
pemikiran seorang mahasiswa seharusnya harus dilandasi Pancasila serta juga didukung oleh
agama. Supaya cara berpikir mahasiswa sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

Selanjutnya, apa yang dimaksud Pergerakan? Saya akan menjelaskan mengenai


Pergerakan, khususnya Pergerakan mahasiswa. Pergerakan mahasiswa di Indonesia adalah
kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun diluar perguruan tinggi yang dilakukan
untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas & kemampuan kepemimpinan para aktivis yang
terlibat di dalamnya.

Menurut saya, hubungan antara pemikiran dan pergerakan mahasiswa harus dipahami
serta dipraktikan oleh setiap aktivis mahasiswa. Pemikiran sebagai langkah awal sebelum
bertindak atau mengambil sikap, kemudian pergerakan sebagai tindakan implementasi dari
pemikiran tersebut. Tentunya dengan pemikiran yang positif atau Tasamuth sesuai dengan
Aswaja NU. Mahasiswa juga diwajibkan berpikir secara kritis mengenai masalah-masalah yang
terjadi di dalam ataupun diluar kampus. Baik pemikiran mengenai akademis maupun non
akademis. Maka setelah itu, suatu pergerakan mahasiswa dapat dilakukan dengan baik. Tidak
seperti pergerakan mahasiwa yang tidak didasari dengan pemikiran-pemikiran positif yang hanya
mementingkan diri sendiri ataupun juga dapat merugikan orang lain. Mahasiswa diwajibkan
dapat memilah-milah berbagai macam pemikiran yang dapat merusak citra mahasiswa dimata
masyarakat. Agar dapat melakukan pergerakan yang sesuai denagan peraturan serta hati nurani
masyarakat padaumumnya.(Rizal/tifb)

Anda mungkin juga menyukai