Saat ini mahasiswa harus lebih berahti-hati dalam meilih organisasi, karena banyak organisasi
yang hanya kedoknya saja islam padahal menyesatkan. Oleh karena itu PMII hadir untuk
menciptakan kader yang ulil Al-bab.
Belakangan ini dunia kampus di gemparkan dengan teror washing ide (cucian ota) oleh NII
(negara islam indonesia). Di jawa timur tidak sedikit kampus yang mahasiswa yang menjadi
korban penyucian otak ala negara Islam indonesia.
Mulai dari perguruan tinggi yang swasta sampai perguruan tinggi yang negeri. Dalam situs
http://www.tempo.co/hg/surabaya/2011/04/28/brk,20110428-330733,id.html, di malang ada
sembilan mahasiwa universitas muhammdiyah (UNMU) menjadi korban penipuan yang dikemas
melalui cuci otak oleh NII, tidak hanya di kampus UMM saja, kampus-kampus negeri di malang
juga banyak mahasiswa bahkan dosen juga menajadi mangsa pencucian otak NII. Tidak hanya di
malang saja media online detik surabaya
(http://surabaya.detik.com/read/2011/04/27/145725/1626763/466/4-mahasiswa-unair-korban-nii-
miliki-prestasi-akademis-bagus) memberitakan bahwa empat mahasiswa universitas Airlangga
(UNAIR) Surabaya juga ikut menjadi korban penipuan cuci otak NII dengan alasan bahwa
korban akan di ajari Islam secara benar, padahal itu hanya tipuannya saja, tidak tanggung-
tanggung mahasiswa-mahasiwa yang di embat oleh NII bukan mahasiswa yang biasa-biasa saja
melaikan mahasiwa yang pintar-pintar di jurusannya.
Penculikan dan pencucian otak seperti ini menjadi ancaman tersendiri bagi mahasiswa, hususnya
bagi mahasiwa yang baru, apalagi tidak pernah belajar di pondok pesantren, karena mahasiwa
baru kebanyakan akan mencari jati dirinya, apalagi tidak memiliki pondasi pengetahuan yang
luas tentang Islam.
Pencarian jati diri itulah yang akan dimanfaatkan oleh organisasi atau aliran-aliran keras yang
ingin menyesatkan pikiran-pikiran mahasiwa baru, karena mahasiswa baru masih belum
mengerti dan mengenal tentang bahaya dan dampak jika mengikuti organisasi-organisasi yang
radikal yang selalu berusaha untuk merubah negara indonesia yang berbasis pancasila menjadi
negara islam seperti di Arab.
Selain itu oragnisasi –organisasi radikal yang berkedok Islam itu tidak akan mendidik bagi
mahasiwa untuk melakukan atau mengajak untuk selalu berfikir tentang ilmu pengetahuan, Tidak
hanya itu saja organisasi yang hanya numpang di indonesia itu tidak akan pernah mengajak bagi
kader-kadernya untuk memikirkan nasib negera indonesia agar menjadi lebih baik dan
bermartabat di mata dunia, mereka malah mau merubah negara indonesia menjadi negara islam
yang anti terhadap pluralisme dan multikulturalisme.
Tidak hanya berfikir saja, kader PMII dituntut untuk menjadi manusia yang ulilalbab yaitu
dengan fikir,dzikir dan amal sholeh. Pemahaman ulil Al-bab dalam PMII tidak hanya di pahami
secara tekstual saja yang hanya terpaku pada makna yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an
tanpa di sesuaikan dengan keadaan-keadaan saat ini. Tetapi PMII memahami makna ululalbab
secara kontekstual sesuai dengan keadaan saat ini.
Konsep fikir dalam PMII yaitu mengajak kadernya untuk selalu berfikir tentang apa yang ada
dalam kehidupan sosial, dan ilmu yang dimiliki oleh kader PMII dituntut untuk di amalkan dan
diaplikasikan, sehingga ilmu yang dimiliki oleh kader PMII menjadi ilmu yang barokah.
Tetapi kader PMII tidak cukup hanya dengan berfikir saja melainkan kader PMII di tuntut untuk
selalu berdzikir (bertafakkur) kepada Allah SWT. Karena dengan berdzikir kader PMII akan
terjaga hatinya sehingga untuk selalu ingat terhadap Allah SWT yang telah menciptakan alam
semesta ini. Dengan begitu kader PMII akan menjadi tentram dan bisa mengontrol hatinya dalam
keadaan apapun.
Tidak hanya dengan berfikir dan berdzikir saja, Kader PMII juga dituntut untuk melakukan amal
sholeh, yaitu dengan bersikap toleransi, moderat dan bersikap adil kepada siapapun.
Dengan mengamalkan konsep itulah kader PMII akan menjadi mahasiwa yang akan selalu haus
akan ilmu pengetahuan, sehingga kader PMII akan bersungguh-sungguh dalam belajar dan
mencari ilmu di perguruan tinggi.
Apalagi kader PMII akan mendapatkan dukungan dan pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan
atau pelatihan-pelatihan yang di adakan oleh PMII, diantaranya pelatihan jurnalistik, politi,
budaya dan yang lainya, tergantung kader maunya mempelajari dan memperdalam ilmu yang
mana sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Sehingga setelah lulus dari perguruan tinggi kader PMII akan menjadi sarjanawan yang pintar,
berpengalaman dan bertanggung jawab sesuai dengan apa yang terkandung dalam konsep
ululalbab.
Oleh karena itu mahasiwa yang ingin mencari jati dirinya dan ingin menjadi mahasiwa yang ulil
al-bab, kiranya patut untuk bergabung dengan pmii yang sudah jelas memiliki tujuan untuk
menciptakan kader yang ulilalbab demi terciptanya Indonesia yang lebih baik.
Selamat bergabung di PMII!
*Reff :
Denganmu PMII
Pergerakanku
Denganmu PMII
Pergerakanku
BURUH TANI
Indonesia kebangsaanku
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka