Anda di halaman 1dari 3

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN INDONESIA

Oleh: Fitriati Salamah

Saya adalah bagian dari generasi muda, masa depan bangsa indonesia. Nama saya Fitriati
Salamah. Saya lahir di Sumedang, 07 Januari 2001. Saya tinggal di Bandung, salah satu kota
yang mendapat julukan sebagai Kota Kembang dengan nuansa budaya sunda nya yang kental
dan penduduknya yang dikenal ramah.

Selama saya menempuh pendidikan, bisa dikatakan bahwa darah perantauan adalah darah
yang sudah melekat pada diri saya semenjak saya mengenyam pendidikan di Pondok
Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan
Sarjana (S1) Jurusan Hukum Keluarga di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.

Sebagai anak perantauan, jauh dari tempat tinggal dan orang tua merupakan salah satu
tantangan juga motivasi bagi diri saya pribadi. Tantangan nya ialah dimana saya harus
mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada di tanah perantauan, juga mempelajari
bagaimana kebudayaan dan kebiasaan hidup yang mereka jalani agar kelak saya bisa
mengikuti dinamika kehidupan di tanah perantauan tersebut.

Sebagai anak perantauan, saya memotivasi diri saya untuk selalu berproses dan tidak menyia-
nyiakan kesempatan juga waktu yang telah diberikan kepada saya. Saya harus menjadi
mahasiswa yang berani menyumbangkan tenaga, jiwa, dan pikiran saya ketika hal itu
dibutuhkan bahkan oleh masyarakat.

Sebelum saya memiliki kehidupan di kampus, saya memiliki tekad kuat untuk menjadi orang
yang dibutuhkan dan menjadi mahasiswa yang tidak hanya aktif di kelas, namun menjadi
mahasiswa yang aktif diluar kampus. Keaktifan saya ini dimotivasi oleh guru pondok saya
yang pernah mengatakan bahwa tugas mereka hampir selesai dan mereka telah memberi
begitu banyak warna pada kami, kelak nanti tuga kami adalah mencari warna lain dan
mewarnai orang-orang yang ada di sekeliling kami.

Dari banyaknya organisasi yang saya ikuti, saya tidak merasa tebebani dan menikmati proses
yang saya pilih. Selalu saya katakan pada diri saya ”kamu sedang berproses, ini pilihanmu,
maka kamu harus jalani dengan penuh keikhlasan. Tuhan tahu kapan kamu harus
bahagia, maka jalani saja dan nikmati proses mu.”
Dalam berorganisasi, saya belajar tentang bagaimana caranya memanage jadwal dan waktu.
Memanage waktu sangatlah penting bagi siapapun, terutama bagi mahasiswa yang
menyandang status sebagai seorang yang akademis dan organisatoris.

Didalam memutuskan sesuatu pun, saya mampu mengetahui mana yang lebih harus
diprioritaskan, karena saya terbiasa dilatih dalam beroraganisasi dalam hal membuat suatu
keputusan. Disamping kesibukan saya megurus akademis dan organisasi, saya selalu
menyeimbangkan diri dengan kegiatan ruhani seperti melaksanakan ibaadah sholat sunnah,
sholat wajib, puasa sunnah, dan ibadah lain yang senantiasa mengingatkan diri ini padaNya.

Saya adalah generasi muda, masa depan bangsa indeonsia. Saya bangga menjadi anak
indonesia, dan saya ingin membuat indonesia bangga memiliki anak seperti saya. Jika anak
bangsa lain berkontribusi membawa nama indonesia harum di ranah internasional, maka saya
ingin berkontribusi di tanah air untuk nama baik indonesia. Saya ingin memperbaiki hukum
yang terlaksana di indonesia dan memberikan bimbingan konseling kepada masyarakat.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah kurang lebih 13.677 pulau terbentang
dari Sabang sampai Merauke. Secara geografis,letak Indonesia berada dalam posisi yang
strategis karena berada pada jalur perdagangan dunia. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
Indonesia juga tidak kalah dengan negara-negara lain, baik migas maupun non-migas. Dari
Segi Sumber Daya Manusia (SDM), Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat
banyak, dari beraneka ragam suku, bangsa, dan budaya.

Namun ironis jika kita melihat kondisi Bangsa Indonesia saat ini. Indonesia dengan Potensi
baik Sumber Daya Alam juga Sumber Daya Manusia nya yang baik, justru mengalami
stagnasi atau bahkan kemunduran. Konflik-konflik masih sering terjadi, dan seperti menjadi
agenda rutin Bangsa Indonesia. Adanya gerakan pemberontakan di indonesia bukanlah
menjadi hal baru bagi Bangsa Indonesia.

Negara dibentuk atas dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan
anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Untuk mengatur
bagaimana anggota masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai warga negara,
negara memberikan batasan-batasan dalam wujud aturan dan hukum.

Aturan dan Hukum dibuat untuk mengatur kehidupan masyarakat. Jika hukum di suatu
negara tidak ditegakkan, maka kecil kemungkinam tercipta suatu negara yang aman dan
sejahtera.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa hukum di indonesia terkenal dengan istilah
Hukum Pisau, yang artinya hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Istilah tersebut adalah
sindiran yang seharusnya mampu memberikan kesadaran kepada para pejabat negara untuk
memperbaiki pelaksanaan hukum yang ada di tengah masyarakat.

Maka dari itu, hal ini menjadi salah satu keadaan yang seharusnya patut diperhatikan dan
menjadi tanggungjawab bersama. Apapun itu yang harus diperbaiki, saya tahu untuk
memperbaikinya butuh waktu yang cukup lama. Tidak akan semudah yang dibayangkan,
namun jika semua bergerak bersama, saya yakin hal yang harus diperbaiki itu kelak akan
segera pulih. Oleh karena demi kemajuan Bangsa Indonesia, Saya siap berkontribusi
memperbaiki hal tersebut. Itulah salah satu peran saya bagi bangsa.

Anda mungkin juga menyukai