Sebagai anak bangsa yang lahir dan dibesarkan di negeri ini, sudah menjadi
keharusan bagi kita untuk berperan dan berkontribusi untuk Indonesia. Sikap ini
penting agar dapat memecahkan masalah-masalah yang sedang melanda bagsa kita
saat ini. Sebagai negara yang berkembang tentunya Indonesia lebih membutuhkan
generasi bangsa yang memiliki kemampuan untuk menciptakan daripada
menggunakan. Karenaitu saat ini dibutuhkan sumber daya manusia yang fokus pada
bidang pengembangan teknologi. Pasti dengan berkembangnya SDM yang memiliki
kemampuan ini maka akan muncul inovasi-inovasi yang bisa memecahkan
permasalahan masyarakat Indonesia pada umumnya. Contohnya, dengan adanya
inovasi "mesin belah buah pala otomatis" tentu bisa kemudahan serta mepersingkat
proses produksi biji pala dan para petani. Yang kita tahu bersama bahwa bija pala
merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Dengan diciptakannya
mesin ini tentunya petani akan lebih memanfaatkan waktu panen dan perawatan
pohon buah pala. Sehingga dengan mesin ini juga Indonesia sebagai eksportir biji
palabisa memenuhi kebutuhan pasar dunia. Tunjangan pemerintah tettu saja
dibutuhkan dalam hal ini, salah satunya dengan memfasilitasi para teknisi-teknisi
anak untuk bisa lebih dalam mengembangkan teknologi tepat guna seperti ini. Jangan
biarkan masyarakat Indonesia selalu berpikir bahwa produk teknologi buatan
Indonesia masih selalu kalah dengan produk teknologi impor atau luar negeri. Yang
perlu di perhatikan dalam hal ini tentunya standar proses hasil produksi atau yang kita
kenal dengan Quality Control di Indonesia harus diperhatikan dan diperhatikan.
Sehingga produk buatan Indonesia bisa bersaing dengan produk luar negeri. Banyak
hal yang bisa dilakukan untuk negeri ini, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan
masing-masing, bahkan setiap yang kita lakukan dalam hidup selama bernilai positif
sudah menujukkan peran kita terhadap Indonesia. Maka tak ada alasan lagi bagi kita
untuk berdiam diri. Sebagai calon-calon penerus bangsa tentunya memiliki tanggung
jawab untuk membangun, memajukan, dan membawa negara kearah yang lebih
baik.Terus terang, belum banyak kontribusi saya untuk Indonesia. Sebagai salah satu
anak muda bangsa, tentu saya ingin mengambil bagian dalam memajukan negeri ini.
Upaya Peduli terhadap keadaan sekitar. Saya ingin menjadi salah satu agen
perubahan untuk Indonesia agar Indonesia menjadi lebih baik di kemudian hari. Saat
ini saya melakukan beberapa kegiatan untuk lingkungan secara pribadi maupun
berorganisasi.Secara pribadi saya lakukan dengan berperan aktif sebagai anggota
karangtaruna di lingkungan rumah saya. Kegiatan yang dilakukan adalah membantu
Bapak RT dengan menggerakan pemuda pemudi kampung untuk berperan aktif
dalam acara hari-hari besar Nasional. Kegiatan yang selalu saya turun aktif adalah
dalam merayakan hari kemerdekaan 17 Agustus tiap tahun sebagai panitia. Karena
acara ini mempererat tali silahturahmi, kebersamaan, kekeluargaan dan kerukunan
antar sesama warga di RT saya. peningkatan semangat juang dan memupuk jiwa
sportifitas dalam menggapai sebuah prestasi. peningkatan rasa Nasionalisme antar
generasi, untuk memperkuat ketahanan Nasional dalam menghadapi tantangan global.
Kedua saya juga berperan aktif dalam organisasi. Pengalaman berorganisasi dimulai
dari tingkat Sekolah Dasar sampai pada bangku kuliah saya. Diwaktu Sekolah Dasar
saya mengikuti Organisasi Pramuka dimulai pada saat saya dibangku kelas 3 sampai
kelas 6 Sekolah Dasar. Setiap acara hari besar nasional dengan diadakannya Upacara,
saya selalu berperan aktif sebagai petugas Pengibar bendera. Pada waktu SMP saya
mengikuti organisasi OSIS dan Paskibra sampai Kelas 3 SMP. Pada saat masuk SMA
saya tetap mengikuti organisasi OSIS dan Paskibra. Sejak SMP hingga SMA saya
aktif dalam kegiatan paskibra.sebuah ke hormatan bagi saya ketika saya dapat
mengibarkan sang merah putih sambil di iringi oleh lagu kebangsaan Indonesia
raya.menurut saya mengibarkan bendera merah putih merupakan suatu hal kecil bila
dibandingkan dengan para juara dunia yang banyak memperoleh berbagai medali,
namun berperan sama untuk Indonesia, yaitu sama" menjaga kehormatan dan harga
diri bangsa Indonesia.
Pada saat bangku kuliah saya berperan aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa
Pemuda Simalungun (HIMAPSI), sebuah organisasi yang menghimpun mahasiswa
dan pemuda yang berasal dari kab. Simalungun. Peran yang saya lakukan untuk
Indonesia melalui lembaga ini yaitu ketika menjadi anggota, saya dan teman-teman
menginisiasi untuk melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan, salah satunya Go
Green, yaitu dengan melakukan penanaman seribu pohon untuk masyarakat sekitar
jalan raya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan lingkungan masyarakat yang
sehat, hijau, bersih dan segar karena selama ini kawasan tesebut tercemar akibat
dampak debu dan limbah pabrik.
Selain itu, kami juga melakukan advokasi dan pendampingan masyarakat sekitar
pabrik akibat dampak debu dari pabrik, yaitu dengan cara memfasilitasi masyarakat
dengan pihak pabrik semen untuk duduk berdiskusi dalam satu forum guna
mendengarkan aspirasi masyarakat terkait dampak keberadaan pabrik semen tersebut.
Berbagai bentuk kegiatan dan karya tersebut merupakan wujud pengabdian saya
kepada bangsa ini.
Saya bangga pernah menjadi bagian dari Organisasi tersebut. Peran aktif dan
kontribusi positif yang telah saya berikan bagi Indonesia akan terus saya lanjutkan.
Pengalaman saya mengikuti organisasi, setidaknya merupakan wujud peran saya
sebagai bagian dari masyarakat Indonesia untuk bangga menjadi anak Indonesia.
Penanan yang telah dan akan terus Saya lakukan merupakan wujud kecintaan Saya
terhadap negara saya, Indonesia.
Saya ingin melanjutkan pendidikan sampai S2 karena saya bercita-cita untuk dapat
setinggi-tingginya dan menjadi agen perubahan untuk Indonesia. Secara pribadi saya
ingin menjadi seorang tenaga pendidik di bidang yang saya tekuni dan secara
organisasi yang ingin berperan aktif sebagai praktisi di bidang Ketenagakerjaan dan
Kependudukan. Saat ini dunia mengalami perubahan, demikian pula dengan
Indonesia yang mengalami globalisasi. Dari buku-buku yang saya baca, perubahan ini
dapat terjadi karena iklim, demografi, dan teknologi. Indonesia juga mengalami
ketiga perubahan ini. [19.39, 19/5/2022] Apri Saragih: Aku merasakan konektivitas
batin yang kuat saat memandang masyarakat. Aku punya cita-cita yang kurasa cukup
besar untuk masyarakat. Salah satu cita-citaku adalah bagaimana aku bisa
menyalurkan kemampuanku untuk mengurus kehidupan orang banyak, mendengar
dan memahami aspirasi mereka, serta membawa mereka melangkah menuju
kehidupan yang lebih baik. Hatiku menangis saat aku berjalanan di kawasan
pinggiran melihat orang-orang miskin dan anak-anak jalanan. Kemiskinan dan
keterbatasan akses terhadap pendidikan telah merampas harapan hidup mereka. Aku
ingin merawat kepedulian kepada kaum lemah sebagaimana dicontohkan oleh Nabiku
Muhammad saw, para pemimpin besar, dan kaum intelektual yang tercerahkan
sepanjang sejarah peradaban umat manusia.
Setelah melalui perenungan yang cukup panjang, aku memutuskan untuk mengasah
kemampuanku di bidang Kebijakan Publik khususnya di area Hubungan
Internasional. Aku berharap dengan menjadi seorang ahli di bidang tersebut, aku akan
bisa berkontribusi bagi masyarakat luas baik dalam lingkup Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) maupun di dunia internasional. Kukira keputusanku ini
sejalan dengan spirit Pancasila sebagai dasar NKRI, misalnya dalam sila kedua
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Menurut Presiden Soekarno, seperti dikutip
oleh Yudi Latif dalam Mata Air Keteladanan, sila “Kemanusiaan yang adil dan
beradab” mengandung prinsip internasionalisme, yaitu bahwa tanah air kita
sesungguhnya hanyalah satu bagian dari dunia. Dalam pandangan Soekarno,
nasionalisme kita bukanlah nasionalisme sempit yang dibentuk oleh chauvinism.
Soekarno juga meyakini bahwa nasionalisme dan internasionalisme saling
menyempurnakan sebagaimana statemen beliau “Internasionalisme tidak dapat hidup
subur kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme dan nasionalisme tidak akan
hidup subur kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme”.
Aku mencintai kemanusiaan lebih dari apapun di muka bumi ini dan aku tercengang
mendapati bahwa keputusan-keputusan penting yang menyangkut hajat hidup orang
banyak di dunia ini ditentukan oleh segelintir orang pembuat kebijakan yang
seringkali didominasi oleh paham dan tendensi tertentu yang tidak berpihak pada
kepentingan umum. Akibatnya, orang banyak menjadi korban dari keputusan-
keputusan publik yang hanya menguntungkan sekelompok kecil manusia. Dunia
membutuhkan para ahli dan pembuat kebijakan yang bisa menjadi penyeimbang bagi
potensi munculnya ketimpangan
DAFTAR PUSTAKA